![Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI [K13]](https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/materitekscerpenbahasaindonesiakelasxi-141115152643-conversion-gate01-thumbnail.jpg?width=560&fit=bounds)
![Drama [Autosaved].pptx](https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/dramaautosaved-231117173921-7b033477-thumbnail.jpg?width=560&fit=bounds)
More Related Content
What's hot (20)
Similar to MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx (20)
Recently uploaded (17)
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
- 2. Konsep Drama Karya sastra tentang kisah kehidupan manusia yang dipentaskan berdasarkan naskah dengan menggunakan percakapan, gerak laku, unsur pendukung serta disaksikan oleh penonton. Karya sastra: 1. Puisi : terikat dan padat makna, lebih mementingkan hubungan antarkata 2. Prosa : karangan bebas yang mementingkan hubungan antarkalimat 3. Drama : peristilahan drama di antaranya - Komedi Stanbul : dulu ceritanya tentang keajaiban di Instanbul (konstantinopel) - Komedi Bangsawan : dulu ceritanya tentang orang bangsawan - Tonil : istilah dari Belanda yang artinya pertunjukan - Sandiwara : berasal dari bahasa Jawa, sandi berarti rahasia dan wara/warah yang berarti pengajaran
- 3. Drama Teater Perbedaan Teater dengan Drama: 1. Teater : berasal dari kata Yunani, theatron yang artinya tempat/gedung pertunjukan, atau hal yang dipertunjukkan di depan orang. 2. Drama : berkaitan dengan lakon atau naskah cerita yang akan dipentaskan. Artinya, teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton.Drama merupakan bagian dari teater.
- 4. Ciri-Ciri Drama Disampaikan dalam bentuk dialog dan monolog. Memiliki tokoh atau karakter yang diperankan dengan riasan, aksen, atau penampilan tertentu. Teks drama memiliki petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh pemeran, missal mengatur ekspresi (marah/senang), melakukan aksi (berlari/melompat), dsb. Penulisan percakapan tidak perlu menggunakan tanda petik () karena drama secara eksklusif menggunakan dialog sebagai isinya.
- 5. Struktur Teks Drama Prolog : kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang yang biasanya disampaikan oleh dalang atau narator, bahkan bisa juga oleh tokoh tertentu. Contoh: Dikisahkan dalam sebuah rumah sederhana, terdapat keluarga yang sangat berbahagia. Rumah tersebut dihuni oleh Ayah, Ibu, dan dua orang anaknya. Dialog : percakapan yang melibatkan antartokoh yang dapat menggambarkan kehidupan, watak dan konflik yang dialami manusia beserta cara menyelesaikannya. Dialog pada naskah drama berisi 4 bagian: - Orientasi: Bagian awal cerita yang berisi gambaran situasi yang sedang atau sudah terjadi. - Komplikasi: Bagian pengembangan cerita yang berisi masalah yang dihadapi tokoh-tokoh di dalam drama. - Resolusi: Bagian akhir dalam drama yang berisi penyelesaian masalah. - Koda: Akhir cerita atau ending. Epilog : kata-kata penutup yang berupa simpulan maupun amanat tentang keseluruhan isi dialog yang biasanya disampaikan oleh dalang atau narator.
- 6. Skenario Drama 3 Unsur Skenario Drama 1. Tokoh : pemeran/pelaku drama 2. Wawancang : dialog/percakapan yang harus diucapkan tokoh 3. Kramagung : petunjuk perilaku/tindakan/perbuatan yang dilakukan tokoh, ditulis dalam tanda kurung dan dicetak miring. Contoh: Dika : (mendorong kursinya ke belakang dan menghabiskan minumannya) Aku capek sekali jalan kaki lewat hutan itu.
- 7. Jenis Drama Berdasarkan Bentuk Sastra Cakapannya: 1. Drama puisi : sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi. 2. Drama prosa : cakapannya disusun dalam bentuk prosa. Berdasarkan Sajian Isinya: 1. Tragedi : menampilkan tokoh yang sedih atau muram, terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. 2. Komedi : drama ringan yang bersifat menghibur. 3. Tragikomedi : drama yang sebenarnya menggunakan alur dikacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
- 8. Jenis Drama Berdasarkan Kuantitas Cakapannya: 1. Pantomim : drama tanpa kata-kata 2. Drama mini kata : drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata 3. Dialog/monolog : drama yang menggunakan banyak kata-kata Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya: 1. Opera : menonjolkan seni suara 2. Sendratari : menonjolkan seni drama & tari 3. Tablo : drama tanpa gerak/dialog
- 9. Jenis Drama Bentuk lain Drama: 1. Drama absurd : sengaja mengabaikan/melanggar konversi alur/penokohan 2. Drama baca : cocok untuk dibaca bukan dipentaskan 3. Drama borjuis : tema tentang kaum bangsawan 4. Drama domestic : menceritakan kehidupan rakyat biasa 5. Drama duka : khusus menceritakan kejahatan/keruntuhan tokoh utama 6. Drama liturgis : pementasan yang digabungkan dengan upacara gereja 7. Drama satu babak : berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran/latar/pengaluran ringkas 8. Drama rakyat : timbul dan berkembang sesuai festival rakyat.
- 10. Unsur-Unsur Drama Unsur Intrinsik (secara langsung membangun cerita): 1. Tema, merupakan gagasan utama yang menjalin struktur isi drama. Dibagi menjadi 2, tema mayor (tema pokok) dan tema minor (tema tambahan yang menguatkan). Contoh : Dilan tema mayor (kisah percintaan Dilan & Milea), tema minor (persahabatan, pola asuh orang tua, dan kritik sosial) 2. Tokoh, pelaku yang ada dalam cerita. Berdasarkan keterlibatan dibedakan menjadi 2, sentral (tokoh utama), periperal (tambahan). Berdasarkan sifat dibedakan menjadi 3, protagonis, antagonis, tritagonis. 3. Perwatakan/Penokohan, sifat atau watak seseorang ketika memerankan suatu cerita. Watak dimensional (keadaaan fisik, keadaan psikis, keadaan sosiologis)
- 11. Unsur-Unsur Drama Unsur Intrinsik (secara langsung membangun cerita): 4. Alur, rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakan jalan cerita. - Tahapan awal - Pemunculan konflik - Komplikasi/peningkatan konflik - Klimaks/puncak konflik - Resolusi/jalan keluar konflik - Penutup/konflik selesai Alur dibagi menjadi 3 : maju (progresif), mundur (regresif), campuran (bolak- balik).
- 12. Unsur-Unsur Drama Unsur Intrinsik (secara langsung membangun cerita): 5. Latar, tempat kejadian yang melingkupi tiga dimensi, yaitu latar tempat, latar waktu, latar suasana. 6. Dialog: - Mencerminkan percakapan sehari-hari - Ragam bahasa menggunakan bahasa lisan yang komunikatif bukan ragam bahasa tulis - Diksi harus berhubungan dengan konflik serta plot - Bersifat estetis - Mewakili tokoh yang dibawakan
- 13. Unsur-Unsur Drama Unsur Intrinsik (secara langsung membangun cerita): 7. Konflik, pertentangan atau juga masalah dalam drama. Dibedakan menjadi dua, yaitu konflik eksternal (antara tokoh dengan diluar dirinya, konflik fisik) dan konflik internal (antara tokoh dengan dirinya sendiri, konflik batin). 8. Amanat, pesan yang disampaikan oleh pengarang dan berhubungan dengan tema. Unsur Ekstrinsik (tidak terlibat, tetapi mempengaruhi perkembangan cerita): 1. Faktor ekonomi 2. Faktor politik 3. Faktor sosial budaya 4. Faktor pendidikan 5. Faktor kesehatan 6. Faktor psikologis pemain dan kru 7. Kebijakan pemerintah
- 14. Kaidah Kebahasaan Berupa dialog Menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilog (dia, beliau, ia, - nya) Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua pada bagian dialog (aku, saya, kami, kita, kamu) Banyak menggunakan konjungsi temporal (sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian) Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa (menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat) Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami) Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana (ramai, bersih, baik, gagah, kuat)