CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0aris_priyanto
油
Cara membuat bibit jamur tiram F0 dengan media PDA (Potato Dextrose Agar) meliputi 3 langkah yaitu pembuatan agar plat dari larutan sari kentang, dekstrin dan agar yang disterilisasi, menginokulasi fragmen jamur pada media agar, dan menginkubasi bibit jamur pada suhu 28属C selama 2 minggu.
Laporan PKL ini membahas upaya pencegahan penularan penyakit tuberculosis (TBC) di tempat kerja industri batik Putri Lestari. Laporan ini mengidentifikasi faktor risiko penularan TBC, menerapkan upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier, serta menentukan tindakan pengendalian berdasarkan hierarki kontrol."
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi nematoda entomopatogen (NEP) dari Pulau Madura yang tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan, untuk mengendalikan hama tembakau Heliothis asulta dan Spodoptera litura. Metode yang digunakan meliputi isolasi NEP dari tanah, identifikasi NEP hasil isolasi, uji screening NEP terhadap hama, produksi massal NEP, dan pengujian efektivitas NEP di rumah kaca dan lapangan. Dihar
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptxBunyaminSidrap
油
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengamatan, pencegahan, dan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Metode pengamatan mencakup pengamatan kualitatif dan kuantitatif secara tetap atau berkeliling. Pengendalian dilakukan secara preemptif dan responsif, termasuk menggunakan agen hayati untuk hama seperti wereng batang coklat.
Ringkasan dokumen:
Jurnal ini membahas pengenalan dua jenis serangga dari ordo Hemiptera yaitu Leptocorixa acuta (walang sangit) dan Nezara viridula (kepik hijau). Dibahas morfologi, siklus hidup, gejala serangan, dan pengendaliannya terhadap tanaman padi dan kedelai. Praktikum dilaksanakan di laboratorium dengan mengamati morfologi masing-masing serangga.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas tentang malaria sebagai salah satu masalah kesehatan utama di dunia yang menyerang 350-500 juta orang setiap tahunnya. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Dokumen ini juga membahas tentang gejala klinis malaria seperti demam, anemia, splenomegali, dan ikterus serta daur hidup parasit malaria.
Buku saku ini memberikan petunjuk teknis penatalaksanaan kasus gigitan hewan penular rabies di Indonesia. Dokumen ini membahas epidemiologi, etiologi, cara penularan, patogenesis, gejala klinis, pencegahan, vaksinasi, penanganan, dan surveilans rabies."
Artikel ini membahas tentang upaya menciptakan klon kakao yang berproduksi tinggi dan tahan terhadap berbagai penyakit seperti Phytophthora palmivora dan vascular streak dieback. Para ahli menjelaskan proses pembuatan klon yang memerlukan waktu lama serta penanganan berbagai faktor lingkungan dan agronomi untuk mendapatkan klon yang tahan terhadap penyakit di lapangan. Saat ini klon Geni J dari Luwu Timur menunjukkan ting
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi nematoda entomopatogen (NEP) dari Pulau Madura yang tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan, untuk mengendalikan hama tembakau Heliothis asulta dan Spodoptera litura. Metode yang digunakan meliputi isolasi NEP dari tanah, identifikasi NEP hasil isolasi, uji screening NEP terhadap hama, produksi massal NEP, dan pengujian efektivitas NEP di rumah kaca dan lapangan. Dihar
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptxBunyaminSidrap
油
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengamatan, pencegahan, dan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Metode pengamatan mencakup pengamatan kualitatif dan kuantitatif secara tetap atau berkeliling. Pengendalian dilakukan secara preemptif dan responsif, termasuk menggunakan agen hayati untuk hama seperti wereng batang coklat.
Ringkasan dokumen:
Jurnal ini membahas pengenalan dua jenis serangga dari ordo Hemiptera yaitu Leptocorixa acuta (walang sangit) dan Nezara viridula (kepik hijau). Dibahas morfologi, siklus hidup, gejala serangan, dan pengendaliannya terhadap tanaman padi dan kedelai. Praktikum dilaksanakan di laboratorium dengan mengamati morfologi masing-masing serangga.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas tentang malaria sebagai salah satu masalah kesehatan utama di dunia yang menyerang 350-500 juta orang setiap tahunnya. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Dokumen ini juga membahas tentang gejala klinis malaria seperti demam, anemia, splenomegali, dan ikterus serta daur hidup parasit malaria.
Buku saku ini memberikan petunjuk teknis penatalaksanaan kasus gigitan hewan penular rabies di Indonesia. Dokumen ini membahas epidemiologi, etiologi, cara penularan, patogenesis, gejala klinis, pencegahan, vaksinasi, penanganan, dan surveilans rabies."
Artikel ini membahas tentang upaya menciptakan klon kakao yang berproduksi tinggi dan tahan terhadap berbagai penyakit seperti Phytophthora palmivora dan vascular streak dieback. Para ahli menjelaskan proses pembuatan klon yang memerlukan waktu lama serta penanganan berbagai faktor lingkungan dan agronomi untuk mendapatkan klon yang tahan terhadap penyakit di lapangan. Saat ini klon Geni J dari Luwu Timur menunjukkan ting
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
1. PENGAMPU MATA KULIAH
Ir. Maimunah, Msi
Alamat: Jl. Pancing I Lingkungan
IV- Kel. Besar Martubung
Gang Kelapa No. 12
No. Hp: 081263578003
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
(DPT)
MODUL/MATERI DIKUTIP DARI
BERBAGAI SUMBER
1
2. 1. Partisipasi/Kehadiran (10%)
2. Ujian Mid Semester (30%)
3. Praktikum (25%) terdiri dari:
a. Keaktifan
b. Pre Test
c. Post Test
4. Ujian akhir praktikum
5. Ujian Akhir Semester (35%)
6. Tidak ikut dan tdk bayar praktikum
nilai K
Penilaian
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
KONTRAK PEMBELAJARAN
11/06/24 2
3. 1. Jangan mengganggu orang lain
2. Anda boleh bawa makan/minum - tetapi jaga
kebersihan
3. Anda boleh tidak mendengarkan kuliah
4. Anda boleh tidur
5. Anda tidak boleh mengganggu teman anda yang
ingin mendengarkan kuliah (ngobrol dan berisik)
6. Telat > 15 menit, lebih baik ANDA tidak usah
masuk kelas
ANDA BOLEH TIDAK MASUK KULIAH TAPI
INGAT ATURAN 75% PRESENSI UNTUK BISA
MENGIKUTI UJIAN DAN MENDAPAT NILAI
ATURAN DALAM PERKULIAHAN/KELAS
DPT
11/06/24 3
5. MANFAAT MEMPELAJARI DPT:
MAHASISWA MENDAPATKAN KEMAMPUAN
MENGURAIKAN PERMASALAHAN HPT SERTA
CARA PENGENDALIANNYA.
PADA BAGIAN HAMA TANAMAN, MAHASISWA
DIBEKALI PENGETAHUAN DASAR TENTANG
HAMA TANAMAN SECARA UMUM, CARA
ENGENDALIANNYA DAN KONSEP
PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)
11/06/24 5
6. DESKRIPSI:
SERVICE COURSE UNTUK MHS FAPERTA DI LUAR
MAYOR PROTEKSI TANAMAN. TERDIRI DARI
BAGIAN HAMA DAN PENYAKIT. DIBERIKAN
SEBAGAI PENGETAHUAN DASAR DALAM
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
MEMBAHAS:
ARTI HAMA TANAMAN, SERANGGA/TUNGAU/
VERTEBRATA SEBAGAI HAMA TANAMAN, FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEHIDUPAN HAMA
TANAMAN, CARA PENGENDALIAN HAMA
TANAMAN, KONSEP PENGENDALIAN HAMA
TERPADU
11/06/24 6
7. TIU: SETELAH MENYELESAIKAN
MATA KULIAH INI MAHASISWA AKAN
DAPAT MENGURAIKAN BERBAGAI
CARA PENGENDALIAN HAMA
TANAMAN DAN KONSEP
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
STRATEGI:
KULIAH: CERAMAH & DISKUSI
PRAKTIKUM: PENGAMATAN MATERI
DI LAB.
11/06/24 7
8. ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN
Dalam budidaya pertanian, kita sering
menghadapi masalah akibat adanya
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),
yang bila tidak diatasi dapat menurunkan
hasil pertanian: baik Kualitas maupun
Kuantitas
Organisme Pengganggu Tanaman- PESTS:
1.Hewan
2.Patogen penyebab penyakit
3.Gulma
11/06/24 8
9. PENGERTIAN HAMA TANAMAN
HEWAN PENGGANGGU TANAMAN
SEMUA HEWAN YANG MERUSAK ATAU
MENGGANGGU TANAMAN ATAU HASILNYA
HAMA TANAMAN
SEMUA HEWAN YANG MERUSAK ATAU
MENGGANGGU TANAMAN ATAU HASILNYA
KARENA AKTIVITAS HIDUPNYA SEHINGGA
MENIMBULKAN KERUGIAN SECARA EKONOMI
11/06/24 9
10. CONTOH-CONTOH KASUS HAMA DI
INDONESIA
Sebelum thn 60-an: hama penggerek batang padi putih
di sepanjang pantura P. Jawa
Pada dekade 70-an sampai pertengahan 80-an, awal
90-an: hama wereng coklat menyerang pertanaman padi
di berbagai wilayah di Indonesia
Hampir di setiap tahun sampai sekarang: hama tikus
pada tanaman padi
Akhir 80-an masuknya hama kutu loncat ke indonesia
Akhir 90-a masuknya hama pengorok daun di Indonesia
Hama ulat bawang dan ulat kubis: menyebabkan
penggunaan pestisida yang sangat intensif
Dll.
11/06/24 10
11. BEBERAPA ISTILAH PENTING
Ambang ekonomi (AE) - Economic threshold (ET)
Tingkat populasi hama ketika biaya pengendalian sama
dengan kehilangan hasil yang bisa diselamatkan.
Tingkat kerusakan ekonomis (TKE)-Economic injury
level (EIL)
Tingkat populasi hama yang secara ekonomis merugikan
sehingga perlu dikendalikan .
Posisi Keseimbangan (PK)-Equilibrium position (EP)
Garis yang menunjukkan rata-tata dari suatu populasi
organisme pengganggu yang berfluktuasi
11/06/24 11
12. TIMBULNYA HAMA (Menurut Stern et al., 1959)
1. PERUBAHAN LINGKUNGAN ASLI
a.ABAD 19, KUMBANG KENTANG COLORADO, Leptinotarsa
decemlineata (COLEOPTERA: COCCINELLIDAE) DI
COLORADO, AMERIKA
b.HIDUP PADA SOLANACEAE LIAR
c.IMIGRAN EROPA MEMBUKA LAHAN KENTANG (FAMILI
SOLANACEAE). DENGAN BERKURANGNYA SOLANACEAE
LIAR, SERANGGA PINDAH KE TANAMAN KENTANG,
TERJADI PELEDAKAN POPULASI (MENJADI HAMA)
11/06/24 12
13. DI INDONESIA,
1.KEJADIAN SERUPA TERJADI KETIKA PARA
PETANI TRANSMIGRAN MULAI MEMBUKA
LAHAN BARU DI DAERAH TRANSMIGRASI.
2.MACAM-MACAM HEWAN YANG SEBELUMNYA
TELAH ADA (MSL BELALANG, KEPIK, TIKUS,
BABI HUTAN DLL) MENJADI HAMA PENTING
PADA TANAMAN YANG DIBUDIDAYAKAN
TANAMAN YANG DIBUDIDAYAKAN OLEH
PETANI.
11/06/24 13
14. 2. MASUKNYA SPESIES OPT BARU
a.Icerya purchasi (HOMOPTERA: MARGARODIDAE)
MASUK KE AMERIKA DARI AUSTRALIA
b.MAKANAN BERLIMPAH (TANAMAN JERUK), MUSUH
ALAMI TIDAK ADA, MAKA POPULASI MENINGKAT
CEPAT DAN MENJADI HAMA PENTING PADA JERUK
c.INTRODUKSI PREDATOR Rodolia cardinalis
(COLEOPTERA: COCCINELLIDAE) dan LALAT parasitoid
Cryptochaetum iceryae (DIPTERA: TACHINIDAE) UNTUK
MENGENDALIKAN HAMA INI MENJADI CONTOH
SUKSES PENGENDALIAN HAYATI KLASIK
11/06/24 14
15. Kasus serupa di Indonesia adalah masuknya hama
kutu loncat lamtoro Heteropsylla cubana
(HOMOPTERA: PSYLLIDAE) pada akhir 80-an.
1.Hama ini menyerang tanaman lamtoro,termasuk lamtoro
gung yang ditanam sebagai tanaman pelindung dan reboisasi.
Tanaman yang berlimpah dan tidak adanya musuh alami
menyebabkan populasi kutu loncat di Indonesia meningkat
pesat dan menjadi hama penting pada lamtoro di seluruh
Indonesia.
2.Untuk mengendalikan hama ini pada tahun 1990 Indonesia
mengintroduksi musuh alaminya berupa kumbang predator,
Curinus coeruleus (Coleoptera: Coccinellidae) dari Hawaii, dan
parasitoid Psyllaephagus yaseeni (Hymenoptera: Encyrtidae)
dari Thailand.
11/06/24 15
16. 3. PERUBAHAN TOLERANSI MANUSIA TERHADAP
KERUSAKAN TANAMAN
a. DI AMERIKA, ADA SERANGGA, Lygus hesperus
(HEMIPTERA: MIRIDAE) YANG BIASA HIDUP PADA
TANAMAN BUNCIS, TETAPI PETANI TIDAK
MENGENDALIKAN HAMA INI KARENA KONSUMEN
SUMEN TETAP MAU MEMBELI BUNCIS YANG
TERSERANG HAMA INI.
b. PADA AWAL 1900 DIDIRIKAN PABRIK PENGALENGAN
BUNCIS, DAN TERNYATA BEKAS TUSUKAN HAMA INI
MENINGGALKAN BEKAS BERWARNA HITAM KETIKA
BUNCIS DIOLAH, SEHINGGA PABRIK TIDAK MAU
MEMBELI BUNCIS DARI PETANI BILA ADA SERANGAN
HAMA KEPIK TADI. AKHIRNYA PETANI MELAKUKAN
PENGENDALIAN HAMA TERSEBUT
11/06/24 16
17. KASUS SERUPA TERJADI KETIKA:
a.BERINGIN YANG TADINYA HIDUP HANYA SEBAGAI
TANAMAN PENEDUH YANG RINDANG, KEMUDIAN DITANAM
SEBAGAI TANAMAN HIAS (MISALNYA DIBUAT BONSAI)
b.SEBAGIAN KONSUMEN KITA MASIH BISA MENERIMA
TONGKOL JAGUNG YANG TERSERANG PENGGEREK
TONGKOL Helicoverpa armigera (LEPIDOPTERA:
NOCTUIDAE). SEBAGAI KOMODITI EKSPOR ATAU YANG
DIJUAL DI DEPARTEMEN STORE, SERANGAN SERANGGA
INI TIDAK BISA DITOLERIR
c.SEBAGIAN KONSUMEN KITA MASIH BISA MENERIMA
PISANG YANG TIDAK MULUS AKIBAT SERANGAN Nacoleia
octasema (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE). UNTUK KOMODITI
EKSPOR KONSUMEN MENUNTUT PISANG YANG MULUS,
SEHINGGA SERANGAN SERANGGA INI TIDAK BISA
DITOLERIR
11/06/24 17
18. PENYEBAB TIMBULNYA HAMA ((PIMENTEL, 1982)
1.PERTANAMAN MONOKULTUR
2.MASUKNYA TANAMAN BARU
3.MASUKNYA SPESIES HAMA BARU
4.PERBEDAAN IKLIM
5.AKIBAT PEMULIAAN TANAMAN
6.ADANYA KERAGAMAN GENETIK
7.JARAK TANAM
8.KESINAMBUNGAN PENANAMAN
9.UNSUR HARA
10.MASA TANAM YANG SESUAI DENGAN
11.PERKEMBANGAN HAMA
12.HUBUNGAN HAMA-TANAMAN
13.PENGGUNAAN PESTISIDA
11/06/24 18
19. EFEK NEGATIF PENGGUNAAN INSEKTISIDA
1. RESISTENSI HAMA TERHADAP INSEKTISIDA
a.KERAGAMAN GENETIK SERANGGA TINGGI
b.ADA YANG RENTAN ADA YANG TAHAN
c.DISEMPROT, YANG RENTAN (SEBAGIAN BESAR)
d.MATI, YANG TAHAN TETAP HIDUP YANG HIDUP
AKAN BERKEMBANG MENJADI INDIVIDU YANG
RESISTEN TERHADAP INSEKTISIDA
e.TERUS BERULANG, SEMAKIN TAHAN
11/06/24 19
20. 2. RISERJENSI HAMA
a.SETELAH APLIKASI INSEKTISIDA TERJADI LEDAKAN
POPULASI MELEBIHI POPULASI AWAL
b.INSEKTISIDA MEMBUNUH MUSUH SEBAGIAN BESAR
MUSUH ALAMI
c.PERKEMBANGAN HAMA LEBIH CEPAT DARI MUSUH
ALAMINYA
d.MUSUH ALAMI YANG TERSISA TIDAK BISA
MENGENDALIKAN HAMA, TERJADI PELEDAKAN
POPULASI MELEBIHI POPULASI AWALNYA
11/06/24 20
21. 3. MUNCULNYA HAMA SEKUNDER
a.SELAIN HAMA UTAMA DAN MUSUH ALAMINYA, ADA
SERANGGA FITOFAG LAIN DAN JUGA MUSUH
ALAMINYA
b.INSEKTISIDA MEMBUNUH HAMA SASARAN, MUSUH
ALAMI, SEBAGIAN FITOFAG LAIN (HAMA SEKUNDER)
DAN MUSUH ALAMINYA
c.PERKEMBANGAN SERANGGA FITOFAG LEBIH CEPAT
DARI MUSUH ALAMINYA
d.MUSUH ALAMI YANG TERSISA TIDAK BISA
MENGENDALIKAN POPULASI HAMA
SEKUNDER,TERJADI LEDAKAN POPULASI, MENJADI
HAMA UTAMA
11/06/24 21
22. HEWAN YANG MENJADI OPT
1.SERANGGA
2.TUNGAU
3.MAMALIA - RODENTIA
4.AVES
5.MOLUSCA
11/06/24 22
23. SERANGGA SEBAGAI HAMA TANAMAN
SERANGGA : 72% DARI SEMUA HEWAN
a.UKURANNYA KECIL
b.KERAGAMAN GENETIK TINGGI
c.PERKEMBANGBIAKAN CEPAT
d.KEPERIDIAN TINGGI
e.KISARAN TEMPAT HIDUPNYA LUAS
f.KISARAN INANG (MAKANANNYA) LUAS
g.JUMLAH SPESIES BANYAK
11/06/24 23