Mekanika Tanah || Metode Klasifikasi USCS
- 2. USCS Langkah awal klasifikasi USCS adalah mengamati tanahnya, Apakah terdiri dari sisa sisa tumbuh tumbuhan dan berbau, jika iya maka tanahnya adalah gambut (Pt), bila tidak maka tanah harus melalui analisis saringan, lihat diagram alir berikut
- 3. ? Pt # no.200 % yang lolos ? < 50 % kasar G atau S > 50 % Halus C, M atau O Lakukan Uji : LL ; PL ; &IP Gunakan bagan Plastisitas # no : 4 % yang lolos ? < 50 % > 50 % G S CH, CL MH, ML OH, OL CL - ML Ya Tidak Apakah terdiri dari sisa sisa tumbuh tumbuhan dan berbau,
- 4. Perhatikan persentase tanah yang lolos saringan (#) no 200. Jika yang lolos < 50 %, maka tanah adalah tanah berbutir kasar, tetapi jika yang lolos > 50 %, maka tanahnya adalah tanah berbutir halus Untuk tanah berbutir halus yang terdiri dari lempung (C atau Clay), lanau (M atau Mo) dan tanah organik (O), pekerjaan berikutnya adalah menguji/menentukan batas cair (LL); batas plastis ( PL ) dan mengitung IP (ingat IP = LL- PL ) Jika harga LL , PL dan IP sudah diperoleh, selanjutnya gunakan bagan plastisitas untuk mengetahui jenis tanahnya
- 5. Perhatikan bagan plastisitas berikut. Sumbu Y menujukkan harga IP; Sumbu X menunjukkkan harga LL Disebelah kanan angka 50, setiap simbol di tambah dengan huruf H Disebelah kiri angka 50, setiap simbol ditambah huruf L. Huruf tersebut menunjuk kepada batas cair, H = batas cair tinggi; L = batas cair rendah CH = Lempung dengan batas cair tinggi; ML = lanau dengan batas cair Rendah dst.
- 6. Contoh: Hasil pengujian tanah menghasilkan data sebagai berikut Lolos saringan no 200 = 60 %; LL = 70 %; PL = 25 % Penyelesaian: IP = 70-25 = 45 % Dari angka 70 di sumbu X ( batas cair) tarik garis vertikal ke atas Dari anghka 45 di sumbu Y ( IP) tarik garis horizontal ke kiri Ke dua garis tersebut berpotongan di daerah CH, maka tanahnya adalah CH atau lempung dengan batas cair tinggi
- 7. Jika perpotongannya seperti pada gambar berikut, apakah jenis tanahnya? MH or OH ?. Anda harus pilih salah satu MH atau OH Cara memilihnya. Ulangi pengujian LL, dengan kondisi tanah harus di oven terlebih dahulu LL not oven dry LL oven dry < 0.75 Jika Maka tanahnya adalah O
- 8. G atau S # no : 4 % yang lolos ? < 50 % > 50 % G S kasar Berikut akan di jelaskan cara mengklasifikasi tanah berbutir kasar. Perhatikan diagram alir berikut ( bagian diagram alir terdahulu) Untuk membedakan pasir (S) dengan kerikil (G), Saring tanah dengan saringan no 4 jika yg lolos < 50 %, tanahnya adalah G, dan jika > 50 %, tanahnya adalah pasir Setelah tahu bahwa tanahnya S atau G, pengujian dilanjutkan dengan kembali melihat hasil analisis saringan
- 9. Analisis Saringan 500 gr Untuk penjelasan yang lebih rinci anda bisa mencarinya di internet Berikut adalah salah situs yg dapat anda kunjungi ANALISIS SARINGAN SIEVE ... - Kampung Teknik Sipil kampungtekniksipil.blogspot.com 2015/08 analisis-saringan-sieve...
- 10. Saringan No. Ukuran lubang ayakan (mm) Berat di atas ( gr) Jumlah berat di atas (gr) Persen Di atas Lolos 1 2 3 4 5 6 3/4 20 0 0 0 100 3/8 10 39.5 39.5 7.9 92.1 4 4,75 77 116.5 23.3 76.7 10 2,00 152 268.5 53.7 46.3 20 0,85 163 431.5 86.3 13.7 40 0,425 56 487.5 97.5 2.5 60 0,25 10.5 498 99.6 0.4 100 0,150 0.5 498.5 99.7 0.3 200 0,075 0.5 499 99.8 0.2 Pan 1 500 100 0 Tabel berikut adalah hasil analisis saringan
- 11. 0 20 40 60 80 100 0.01 0.1 1 10 100 Ukuran Lobang Saringan Persen yang Lolos Grafik semilogaritma dari hasil analisis saringan
- 12. TUGAS Gambarkan grafik semi logaritma dari hasil analisis saringan yang terdapat pada slide no 19
- 13. L 0 50 100 5 12 I II III Tanah Berbutir Kasar Tanah Berbutir Halus % Lolos # 200 Cc Cu Cc Cu LL PL LL;PL LL;PL Setelah melakukan analisis saringan, perhatikan yg lolos saringan no 200. Apakah berada antara 0-5; 5-12 atau 12-50%. Apabila yg lolos antara 0-5% tanah harus uji Cc dan Cu antara 5-12 % tanah harus uji Cc, Cu, LL dan PL antara 12-50 % tanah harus uji LL dan PL
- 14. Cu dan Cc Cu = Koefisien Keseragaman Cc = Koefisien kecekungan D menunjuk kepada diameter 10 ; 30 dan 60 menunjuk kepada persentase 10 60 D D Cu 10 60 2 30 D D D Cc
- 15. 0 20 40 60 80 100 0.01 0.1 1 10 100 Ukuran Lobang Saringan Persen yang Lolos D 60 D 30 D 10 Uji Cc dan Cu Untuk mendapatkan D60, tarik garis horizontal ke kanan dari sumbu persen yg lolos sampai memotong kurva, dari perpotongan tsb tarik garis vertikal ke bawah hingga memotong sumbu ukuran lobang saringan, anda akan mendapatkan D60. demikian seterusnya untuk D30 dan D10
- 16. Cu dan Cc ( lanjutan ) D10= 0.78 mm; D30 = 1.5 mm; D60 =3.00 mm 84 . 3 10 60 D D Cu 96 . 0 10 60 2 30 D D D Cc Contoh
- 17. Setelah harga Cc da Cu diperoleh, sesuaikan harga tersebut dgn harga yg ada dalam tabel. Bahan Cc Cu Ket Kerikil 1-3 > 4 W Pasir 1-3 > 6 W Pasir (S) dengan harga Cc = 2 ( antara 1 dan 3; sesuai dengan tabel); harga Cu = 7 atau > 6 ( sesuai dengan tabel, maka simbol tanahnya ditambah dengan hurup W, hingga menjadi SW ( pasir bergradasi baik). Jika harga Cc dan Cu tidak sesuai dengan tabel simbol tanahnya ditambah dengan huruf P, hingga menjadi SP ( pasir bergradasijelek) Contoh. Misalkan tanahnya pasir ( S ), dengan persentase lolos saringan no 200 sebanyak 3 % (antara 0-5). Maka tanah harus uji Cc dan Cu. Dalam pengujian diperoleh Cc=2; Cu = 7. Tentukan simbol tanahnya Penyelesaian
- 18. Contoh; Misal tanah kerikil (G), lolos saringan no 200 = 10 % ( antara 5-12, jadi harus uji Cc; Cu; LL dan PL) Dari pengujian diperoleh Cc= 2; Cu = 6; LL = 70 %; PL = 30 %. Tentukan simbol tanahnya Penyelesaian Kerikil dengan Cc= 2 ( antara 1-3 sesuai tabel); Cu=6 ( > 4; tidak sesuai tabel. Jika salah satu saja tidak sesuai maka simbol tanah ditambah P) Jadi untuk sementara simbol tanahnya adalah GP. Selanjutnya berdasarkan harga LL dan PL (lihat bagan plastisitas), diperoleh simbol CH, maka simbol tanah yang sebenarnya adalah GP-GC. (Untuk simbol yg berasal dari bagan plastisitas yg diambil hanya huruf awalnya saja). GP-GC artinya : Kerikil gradasi jelek bercampur lempung
- 19. Saringan no: Perentase lolos saringan untuk tanah I II III 4 40 55 60 10 60 36 56 20 40 27 47 40 53 34 50 60 24 21 32 100 12 18 31 200 3 10 20 Cc 2 2 - Cu 7 2 - LL - 40 % 40 % PL - 15% 15%
- 20. TANAH I UJI CC dan CU CC = 2; CU = 7 Lolos # 200 < 50 %; berbutir kasar Lolos # 4 < 50 %; Kerikil (G) Lolos # 200 = 3 % Bahan Cc Cu Ket Kerikil 1-3 > 4 W Pasir 1-3 > 6 W W GW
- 21. TANAH II UJI CC dan CU ; UJI LL dan PL CC = 2; CU = 2 Lolos # 200 < 50 %; berbutir kasar Lolos # 4 > 50 %; Pasir (S) Lolos # 200 = 10 % Bahan Cc Cu Ket Kerikil 1-3 > 4 W Pasir 1-3 > 6 W CL LL =40%; PL = 15 % P SP SC SP - SC
- 22. TANAH III UJI LL dan PL Lolos # 200 < 50 %; berbutir kasar Lolos # 4 > 50 %; Pasir (S) Lolos # 200 = 20 % CL LL =40%; PL = 15 % SC