Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kusta, termasuk strategi dan aktivitas layanan untuk pengawasan dan pengendalian penyakit, agen infeksi dan ciri-cirinya, faktor risiko, masa pengeraman, rawatan, dan pembagian jenis penyakit kusta.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kusta, termasuk penyebabnya, gejala, cara penularan, kelompok berisiko, pencegahan, dan pengobatannya. Penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae dan penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita selama waktu yang lama. Kelompok berisiko tinggi terkena penyakit ini adalah mereka yang tinggal di daerah endemis dengan kondisi
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang terutama menyerang saraf tepi dan kulit dengan masa inkubasi 2-5 tahun. Penularan terjadi dari penderita yang tidak diobati melalui pernafasan atau kontak kulit, dengan sebagian besar orang yang terpapar tetap kebal. Klasifikasi kusta dibagi menjadi tipe PB dan MB berdasarkan jumlah bercak dan penebalan saraf.
Penyakit kusta, disebabkan oleh Mycobacterium leprae, menular melalui kontak langsung dan dapat menimbulkan gejala kulit serta kerusakan saraf jika tidak diobati. Pengobatan tersedia secara gratis di puskesmas dan dapat sembuh dalam 6-12 bulan jika dilakukan secara teratur. Penting untuk menjaga kesehatan, kebersihan, dan tidak mengucilkan penderita kusta agar mereka mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Kusta adalah penyakit berjangkit kronik yang disebabkan oleh mycobacterium leprae, mempengaruhi saraf, kulit, dan membran mukus, namun boleh disembuhkan dengan rawatan yang dikenali sebagai multi drug therapy (MDT). Walaupun Malaysia telah mencapai sasaran eliminasi kusta, kes baru menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, dan penting untuk mendapatkan rawatan awal untuk mencegah kecacatan kekal. Diagnosis dan pemantauan dijalankan melalui pelbagai ujian termasuk ujian calitan kulit, biopsi, dan PCR untuk memastikan keberkesanan rawatan.
Dokumen ini membahas tentang lepra, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan, dan pencegahan penyakit ini. Lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan dapat menimbulkan cacat serius jika tidak ditangani dengan benar. Diagnosa dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah penyebaran dan komplikasi lebih lanjut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai lepra, termasuk definisi, agen penyebab, epidemiologi, jenis, gejala klinikal, diagnosis, pengurusan, rawatan, komplikasi, pencegahan, dan peranan pembantu perubatan dalam program kawalan lepra.
Plak adalah lapisan tipis tak berwarna yang melekat pada gigi dan menyebabkan berbagai penyakit gigi dan mulut seperti karies, karang gigi, gingivitis, dan periodontitis. Plak sangat tipis sehingga tidak terlihat dengan mata biasa, tetapi dapat terlihat dengan mengoleskan disclosing solution pada gigi.
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaNajMah Usman
油
Dokumen ini membahas epidemiologi penyakit Ebola, termasuk riwayat, penularan, dan pencegahan. Ebola, yang disebabkan oleh virus filoviridae, memiliki masa inkubasi 2-21 hari dan dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh hewan atau manusia yang terinfeksi. Pencegahan meliputi menjaga kebersihan, memasak daging dengan matang, dan penggunaan alat pelindung diri oleh petugas kesehatan.
Penyakit Hansen atau Morbus Hansen adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan mempengaruhi kulit serta saraf tepi. Penyakit ini ditandai dengan borok pada kulit dan tulang yang menyebabkan hilangnya sensasi, lumpuh, gangrene, dan deformasi. Pengobatan penyakit ini menggunakan terapi obat kombinasi untuk menyembuhkan pasien dan mencegah penularan serta komplikasi sepert
Morbus Hansen atau penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan saraf perifer. Penyakit ini memiliki berbagai manifestasi klinis dan klasifikasi berdasarkan gejala klinis dan status imun. Pengobatan dilakukan dengan kombinasi obat anti-bakteri selama berbulan-bulan untuk mencegah komplikasi dan menyembuhkan pasien. Pencegahan melalui sanitasi lingkungan dan menjaga daya t
Dokumen ini membahas tentang penyuluhan penyakit menular seksual (PMS) yang umum terjadi di kalangan dewasa muda, termasuk pengertian, jenis-jenis, dan faktor penularan. Beberapa penyakit yang diulas adalah sifilis, HIV/AIDS, gonore, dan herpes genitalis, dengan berbagai karakteristik dan masa inkubasinya. Penekanan diberikan pada pentingnya pendidikan seks yang tepat, penggunaan alat kontrasepsi yang benar, dan penghindaran perilaku berisiko untuk pencegahan PMS.
Dokumen ini menjelaskan biodata drg. Hj. Sri Asih Gahayu, M.Kes, serta memberikan informasi penting tentang kesehatan gigi dan mulut bagi murid sekolah dasar. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis gigi, cara menyikat gigi yang benar, serta pola makanan yang sehat untuk gigi. Selain itu, dokumen ini memberikan tips perawatan gigi untuk anak-anak dan dampak buruk dari kebiasaan yang tidak sehat bagi gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit hepatitis, termasuk jenis hepatitis A dan B, gejala, penularan, penanganan, dan pencegahan. Hepatitis disebabkan oleh virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan. Hepatitis A dan B adalah jenis hepatitis yang umum di Indonesia.
Epidemiologi penyakit menular merupakan studi tentang distribusi dan penyebab penyakit menular dalam suatu populasi untuk mengembangkan langkah pengendalian. Dokumen ini membahas definisi epidemiologi penyakit menular dan istilah-istilah terkait seperti transmisi, triad epidemiologi, karier, endemik, epidemi, pandemi dan wabah. Juga diberikan contoh kasus HIV/AIDS dan campak di Indonesia.
Dokumen ini membahas berbagai masalah kesehatan, termasuk campak, diare, dismenorea, dan abortus. Setiap topik menjelaskan penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan yang relevan untuk meningkatkan pemahaman dan kesehatan ibu dan anak. Informasi disajikan dengan detail untuk mendukung pencegahan dan penanganan kondisi medis tersebut.
Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis infeksi menular seksual (IMS), termasuk klamidia, gonore, herpes, HPV, trikomonas, dan sifilis, beserta gejala dan dampaknya pada kesehatan. Selain itu, dijelaskan juga tentang pencegahan HIV/AIDS serta langkah-langkah menjaga kesehatan organ reproduksi. Penekanan diberikan pada pentingnya pencegahan dan perawatan medis untuk menghindari komplikasi serius dari penyakit ini.
Dokumen ini menjelaskan indikator penting dalam penilaian strata Posyandu, termasuk pengurus, kader, sarana, prasarana, dana, pelaksanaan program, administrasi, dan kinerja. Setiap kategori memiliki kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai penilaian yang baik, seperti jumlah kader, kelengkapan sarana, dan pencapaian program kesehatan. Penetapan strata dilakukan berdasarkan kinerja yang telah ditentukan.
Dokumen ini menjelaskan mekanisme perhitungan strata posyandu sesuai dengan SRT Gub No. 411.4/05768. Proses perhitungan melibatkan pengumpulan data valid oleh kader posyandu, bidan, dan pokjanal, dengan indikator yang mencakup kepengurusan, kader, sarana, prasarana, dan dana. Hasil akhir menentukan kategori strata posyandu, yaitu pratama, madya, purnama, atau mandiri.
Dokumen ini membahas tentang penyakit menular seksual (PMS), yang disebabkan oleh berbagai organisme seperti virus, bakteri, dan parasit. Gejala PMS bervariasi, dan penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual serta kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi. Selain itu, ada sudut pandang Islam yang mengingatkan pentingnya menjauhi zina sebagai upaya untuk mencegah penyebaran PMS.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa penyakit seksual seperti sifilis, gonore, dan HIV/AIDS. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan menyebabkan benjolan di sekitar kelamin. Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil beserta keluarnya cairan dari penis. HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga mening
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kusta, mulai dari definisi, gejala, penularan, jenis, pencegahan, dan pengobatan penyakit kusta. Penyakit kusta disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi. Penularannya melalui kontak kulit yang lama dengan penderita, tetesan cairan dari hidung, atau partikel udara. Ada dua jenis utama yaitu kusta pausibas
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan gigi dan mulut, yang merupakan hal penting untuk kehidupan setiap orang. Kesehatan gigi anak merefleksikan perhatian orang tua, sedangkan kesehatan gigi masyarakat umumnya merefleksikan kemajuan suatu bangsa. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai masalah gigi seperti karies, radang gusi, serta cara menjaga kesehatan gigi agar tetap kuat dan sehat.
1. Acute flaccid paralysis (AFP) is defined as sudden onset of weakness or paralysis over 15 days in patients under 15 years old. It suggests involvement of the lower motor neuron complex.
2. Common causes of AFP include poliomyelitis, Guillain-Barr辿 syndrome, transverse myelitis, botulism, and non-polio enteroviruses. Clinical features and investigations can help differentiate between these causes.
3. Treatment depends on the underlying etiology but may include supportive care, IV immunoglobulin, plasmapheresis, and corticosteroids. Prognosis ranges from full recovery to residual deficits or death, depending on the cause and extent of
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang merupakan desa dimana masyarakatnya memiliki sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Dokumen ini menjelaskan tentang forum desa siaga, survei mandiri, musyawarah masyarakat desa, pembentukan unit kegiatan masyarakat berbasis masyarakat, serta tahapan pencapaian desa siaga.
PHBS di tempat umum bertujuan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di fasilitas umum seperti pasar, tempat ibadah, rumah makan, dan angkutan umum dengan menggunakan air bersih, memenuhi kebutuhan sanitasi, mengelola sampah, dan mencegah penyakit.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai lepra, termasuk definisi, agen penyebab, epidemiologi, jenis, gejala klinikal, diagnosis, pengurusan, rawatan, komplikasi, pencegahan, dan peranan pembantu perubatan dalam program kawalan lepra.
Plak adalah lapisan tipis tak berwarna yang melekat pada gigi dan menyebabkan berbagai penyakit gigi dan mulut seperti karies, karang gigi, gingivitis, dan periodontitis. Plak sangat tipis sehingga tidak terlihat dengan mata biasa, tetapi dapat terlihat dengan mengoleskan disclosing solution pada gigi.
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaNajMah Usman
油
Dokumen ini membahas epidemiologi penyakit Ebola, termasuk riwayat, penularan, dan pencegahan. Ebola, yang disebabkan oleh virus filoviridae, memiliki masa inkubasi 2-21 hari dan dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh hewan atau manusia yang terinfeksi. Pencegahan meliputi menjaga kebersihan, memasak daging dengan matang, dan penggunaan alat pelindung diri oleh petugas kesehatan.
Penyakit Hansen atau Morbus Hansen adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan mempengaruhi kulit serta saraf tepi. Penyakit ini ditandai dengan borok pada kulit dan tulang yang menyebabkan hilangnya sensasi, lumpuh, gangrene, dan deformasi. Pengobatan penyakit ini menggunakan terapi obat kombinasi untuk menyembuhkan pasien dan mencegah penularan serta komplikasi sepert
Morbus Hansen atau penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan saraf perifer. Penyakit ini memiliki berbagai manifestasi klinis dan klasifikasi berdasarkan gejala klinis dan status imun. Pengobatan dilakukan dengan kombinasi obat anti-bakteri selama berbulan-bulan untuk mencegah komplikasi dan menyembuhkan pasien. Pencegahan melalui sanitasi lingkungan dan menjaga daya t
Dokumen ini membahas tentang penyuluhan penyakit menular seksual (PMS) yang umum terjadi di kalangan dewasa muda, termasuk pengertian, jenis-jenis, dan faktor penularan. Beberapa penyakit yang diulas adalah sifilis, HIV/AIDS, gonore, dan herpes genitalis, dengan berbagai karakteristik dan masa inkubasinya. Penekanan diberikan pada pentingnya pendidikan seks yang tepat, penggunaan alat kontrasepsi yang benar, dan penghindaran perilaku berisiko untuk pencegahan PMS.
Dokumen ini menjelaskan biodata drg. Hj. Sri Asih Gahayu, M.Kes, serta memberikan informasi penting tentang kesehatan gigi dan mulut bagi murid sekolah dasar. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis gigi, cara menyikat gigi yang benar, serta pola makanan yang sehat untuk gigi. Selain itu, dokumen ini memberikan tips perawatan gigi untuk anak-anak dan dampak buruk dari kebiasaan yang tidak sehat bagi gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit hepatitis, termasuk jenis hepatitis A dan B, gejala, penularan, penanganan, dan pencegahan. Hepatitis disebabkan oleh virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan. Hepatitis A dan B adalah jenis hepatitis yang umum di Indonesia.
Epidemiologi penyakit menular merupakan studi tentang distribusi dan penyebab penyakit menular dalam suatu populasi untuk mengembangkan langkah pengendalian. Dokumen ini membahas definisi epidemiologi penyakit menular dan istilah-istilah terkait seperti transmisi, triad epidemiologi, karier, endemik, epidemi, pandemi dan wabah. Juga diberikan contoh kasus HIV/AIDS dan campak di Indonesia.
Dokumen ini membahas berbagai masalah kesehatan, termasuk campak, diare, dismenorea, dan abortus. Setiap topik menjelaskan penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan yang relevan untuk meningkatkan pemahaman dan kesehatan ibu dan anak. Informasi disajikan dengan detail untuk mendukung pencegahan dan penanganan kondisi medis tersebut.
Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis infeksi menular seksual (IMS), termasuk klamidia, gonore, herpes, HPV, trikomonas, dan sifilis, beserta gejala dan dampaknya pada kesehatan. Selain itu, dijelaskan juga tentang pencegahan HIV/AIDS serta langkah-langkah menjaga kesehatan organ reproduksi. Penekanan diberikan pada pentingnya pencegahan dan perawatan medis untuk menghindari komplikasi serius dari penyakit ini.
Dokumen ini menjelaskan indikator penting dalam penilaian strata Posyandu, termasuk pengurus, kader, sarana, prasarana, dana, pelaksanaan program, administrasi, dan kinerja. Setiap kategori memiliki kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai penilaian yang baik, seperti jumlah kader, kelengkapan sarana, dan pencapaian program kesehatan. Penetapan strata dilakukan berdasarkan kinerja yang telah ditentukan.
Dokumen ini menjelaskan mekanisme perhitungan strata posyandu sesuai dengan SRT Gub No. 411.4/05768. Proses perhitungan melibatkan pengumpulan data valid oleh kader posyandu, bidan, dan pokjanal, dengan indikator yang mencakup kepengurusan, kader, sarana, prasarana, dan dana. Hasil akhir menentukan kategori strata posyandu, yaitu pratama, madya, purnama, atau mandiri.
Dokumen ini membahas tentang penyakit menular seksual (PMS), yang disebabkan oleh berbagai organisme seperti virus, bakteri, dan parasit. Gejala PMS bervariasi, dan penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual serta kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi. Selain itu, ada sudut pandang Islam yang mengingatkan pentingnya menjauhi zina sebagai upaya untuk mencegah penyebaran PMS.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa penyakit seksual seperti sifilis, gonore, dan HIV/AIDS. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan menyebabkan benjolan di sekitar kelamin. Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil beserta keluarnya cairan dari penis. HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga mening
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kusta, mulai dari definisi, gejala, penularan, jenis, pencegahan, dan pengobatan penyakit kusta. Penyakit kusta disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi. Penularannya melalui kontak kulit yang lama dengan penderita, tetesan cairan dari hidung, atau partikel udara. Ada dua jenis utama yaitu kusta pausibas
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan gigi dan mulut, yang merupakan hal penting untuk kehidupan setiap orang. Kesehatan gigi anak merefleksikan perhatian orang tua, sedangkan kesehatan gigi masyarakat umumnya merefleksikan kemajuan suatu bangsa. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai masalah gigi seperti karies, radang gusi, serta cara menjaga kesehatan gigi agar tetap kuat dan sehat.
1. Acute flaccid paralysis (AFP) is defined as sudden onset of weakness or paralysis over 15 days in patients under 15 years old. It suggests involvement of the lower motor neuron complex.
2. Common causes of AFP include poliomyelitis, Guillain-Barr辿 syndrome, transverse myelitis, botulism, and non-polio enteroviruses. Clinical features and investigations can help differentiate between these causes.
3. Treatment depends on the underlying etiology but may include supportive care, IV immunoglobulin, plasmapheresis, and corticosteroids. Prognosis ranges from full recovery to residual deficits or death, depending on the cause and extent of
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang merupakan desa dimana masyarakatnya memiliki sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Dokumen ini menjelaskan tentang forum desa siaga, survei mandiri, musyawarah masyarakat desa, pembentukan unit kegiatan masyarakat berbasis masyarakat, serta tahapan pencapaian desa siaga.
PHBS di tempat umum bertujuan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di fasilitas umum seperti pasar, tempat ibadah, rumah makan, dan angkutan umum dengan menggunakan air bersih, memenuhi kebutuhan sanitasi, mengelola sampah, dan mencegah penyakit.
11. MEMERIKSA : DG CERMIN
UTK LIHAT MATA MERAH
MERAWAT
MELINDUNGI :
- DARI ANGIN, DEBU, SINAR
MATAHARI,
-WAKTU TIDUR TUTUP MATA
DENGAN KAIN BERSIH
12. PERAWATAN TANGAN
MATI RASA :
PRINSIP :
* RENDAM, GOSOK , OLESI
LINDUNGI DARI BENDA
TAJAM DAN TEKANAN
DENGAN PAKAI ALAS /
SARUNG TANGAN KALAU
BEKERJA.
MATI RASA ADA LUKA
PRINSIP :
RENDAM ,GOSOK , OLES MINYAK
DAN BALUT LUKA.
JARI TANGAN BENGKOK
PRINSIP :
RENDAM, OLESI
LURUSKAN
JARI TANGAN LEMAH
PRINSIP :
LATIHAN
16. PERAWATAN KAKI
MATI RASA
PRINSIP :
RENDAM, GOSOK DAN OLES
MINYAK
HINDARI TEKANAN ATAU TRAUMA
BENDA2 TAJAM : PAKE ALAS
KAKI, HINDARI BERJALAN JAUH
/ BERDIRI LAMA
MATI RASA ADA LUKA
PRINSIP :
RENDAM ,GOSOK , OLES
MINYAK DAN BALUT LUKA.
JARI BENGKOK :
PRINSIP :
* RENDAM ,GOSOK , OLES
MINYAK
* LURUSKAN
KAKI LUNGLAI :
PRINSIP
* RENDAM ,GOSOK , OLES
MINYAK
* LATIHAN.