Dokumen tersebut membahas strategi penerapan praktik budidaya udang yang baik (BMP) di tambak untuk meningkatkan produksi. BMP mewajibkan tambak memiliki air pasok yang bebas hama dan logam berat, mampu menampung air dan mengeluarkan limbah dengan kadar sedimen dan bahan organik terlarut rendah, serta dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penting lainnya sepert
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya udang di tambak. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan meliputi topografi, elevasi, pasang surut, dan kualitas tanah setempat.
2. Jenis tanah liat berpasir merupakan kondisi tanah yang paling baik untuk pembangunan tanggul tambak. Selain itu, lokasi yang datar dan tidak terlalu tinggi dari pasang surut akan memudah
1. Dokumen menjelaskan tentang tambak tradisional, termasuk gambaran umum, syarat lokasi, persiapan, dan pemeliharaan tambak.
2. Persiapan tambak meliputi pengeringan, pengapuran, dan pemupukan tanah dasar sebelum penebaran benih.
3. Pemeliharaan melibatkan pengawasan dan pemberian pakan alami seperti kelekap untuk pertumbuhan udang.
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaDidi Sadili
油
Dokumen tersebut membahas rencana penataan kawasan tambak di Pantura Jawa dalam upaya revitalisasi. Dokumen menganalisis kondisi tambak saat ini, daya dukung lingkungan, dan merencanakan zonasi rincinya untuk meningkatkan produktivitas perikanan secara berkelanjutan. Dokumen ini juga menganalisis potensi revitalisasi di Kabupaten Gresik sebagai kawasan prioritas.
Dokumen ini membahas tentang pengaruh pengolahan tanah tambak terhadap penyebaran benih windu di desa Sungonlegowo. Teknik pengolahan tanah sebelum penebaran benih meliputi pengeringan, pengolahan, pengapuran, dan pemupukan tanah untuk mematikan hama, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini penting untuk mendukung pertumbuhan udang dan mengurangi risiko kegagalan tambak.
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
油
Laporan ini menyajikan hasil pengawasan budidaya udang vanname secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat di dua lokasi di Kota Makassar. Budidaya udang vanname secara tradisional memberikan hasil yang menjanjikan dan lebih menguntungkan dibandingkan sistem budidaya intensif. Kualitas air dan tanah masih memenuhi syarat untuk pertumbuhan udang walaupun terdapat bakteri yang tinggi akibat bahan organik.
Brosur ini membahas budidaya udang vannamei dengan pola tradisional plus. Teknologi ini memungkinkan petambak kecil menanam udang vannamei dengan biaya rendah tetapi hasil panen yang besar. Brosur ini menjelaskan langkah-langkah mulai dari persiapan tambak, penebaran benih, pemeliharaan, panen, hingga analisis ekonominya. Pola budidaya ini dapat menghasilkan 835-1050 kg udang per hektar set
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...Repository Ipb
油
Penelitian ini menguji empat kepadatan penokolan udang vanamei (500, 1000, 1500, dan 2000 ekor/m2) selama 28 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa kepadatan 500 ekor/m2 memberikan pertumbuhan udang terbaik dengan panjang akhir 42,7 mm. Kepadatan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup atau keragaman panjang udang.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan standar prosedur operasional (SOP) untuk budidaya udang vannamei yang meliputi persiapan tambak, penebaran benur, manajemen pakan, manajemen kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, serta penanganan panen.
Mengelola air tambak dimulai dari air pertama kali masuk pada kolam budidaya, yaitu treatment pond (tandon), kanal sub inlet, kanal distribusi dan culture pond (tambak budidaya). Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas air yang digunakan untuk budidaya, baik secara fisik, kimia maupun microbiologi. Pengelolaan kualitas air perlu dilakukan karena akan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk udang tumbuh dan berkembang. Parameter kualitas air suatu perairan tidaklah tetap sepanjang waktu, namun sangat dinamis dimana selalu terjadi perubahan akibat perubahan lingkungan, cuaca dan proses-proses biologis di dalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi dan ekskresi hasil metabolism. Namun parameter kualitas air dapat dikendalikan agar selalu berada pada kisaran yang bisa ditoleransi oleh udang dan memberikan pertumbuhan yang baik. Kondisi yang nyaman (baik) akan meminimalkan proses perubahan pakan menjadi energi, sehingga pakan yang dimakan akan lebih banyak dikonversi menjadi daging. Dalam pengelolaan air perlu dilakukan pengukuran kualitas air kolam dan sumber secara berkala dan rutin karena akan menjadi dasar dalam melakukan pengelolaan air agar tetap berada pada kondisi optimal.
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
油
Modul ini membahas proses panen dan pasca panen pada budidaya udang vannamei. Udang siap dipanen setelah mencapai ukuran minimal 100 dan kualitas yang baik. Panen dapat dilakukan secara parsial atau total dengan mempertimbangkan faktor udang molting. Setelah panen, udang di sortir berdasarkan ukuran dan kualitas, ditimbang, dan dikemas dengan es untuk distribusi. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung pendugaan
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
油
Limbah tambak udang terdiri dari limbah cair dan padat yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah cair tambak udang mengandung bahan organik dan nutrien seperti nitrogen dan fosfor, sedangkan limbah padat akan mengalami proses dekomposisi yang dapat menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida. Rancangan sistem pengolahan limbah tambak harus mempertimbangkan variabel seperti debit limbah,
Teks tersebut membahas tentang budidaya udang di tambak, meliputi:
1) Definisi dan jenis tambak untuk budidaya udang
2) Teknis budidaya udang meliputi syarat teknis, tipe budidaya, benur, pengolahan lahan, pemasukan air, dan pemeliharaan
3) Keuntungan sistem wanamina (tambak berkelanjutan yang mengintegrasikan budidaya perikanan dan hutan mangrove)
Dokumen ini membahas manajemen kualitas air yang penting dalam kegiatan perikanan budidaya. Faktor-faktor kualitas air yang perlu diperhatikan antara lain suhu, pH, oksigen, dan zat hara untuk memastikan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan ikan. Dokumen ini juga menjelaskan pengaruh setiap faktor terhadap organisme perairan dan cara mengelola perubahan kondisi lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengolahan air yang baik untuk budidaya udang tambak agar memperoleh kualitas udang yang baik. Udang merupakan komoditas perikanan yang menjanjikan untuk diekspor, namun kualitas air tambak perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas udang. Teknologi penyaringan dan pemurnian air yang tepat dibutuhkan untuk memenuhi baku mutu air tambak dan air untuk pembiakan probiotik gun
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...Repository Ipb
油
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi daya dukung lingkungan pesisir Kabupaten Serang untuk pengembangan tambak berdasarkan laju biodegradasi limbah organik tambak. Laju biodegradasi OSS berkisar antara 8,4-14,2 ppm/hari. Daya dukung maksimum untuk tambak intensif adalah 1.090,55 ha, tambak semi intensif 2.220,82 ha, dan tambak tradisional 12.595,07 ha. Kombinasi optimum luas tambak adal
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...Mustain Adinugroho
油
Mustain Adinugroho. K2A005049. Beban Kerja Osmotik, Perubahan Osmoefektor dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) yang Dikulltivasi pada Media Isoosmotik, Hipoosmotik dan Hiperosmotik Intermolt (Pembimbing : Sutrisno Anggoro dan Mustofa Niti Suparjo)
Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan spesies yang komersial untuk budidaya sejak usaha budidaya udang di Indonesia lesu akibat serangan virus WSS. Udang ini adalah udang introduksi yang berasal dari perairan Meksiko dan Amerika Latin. Kehidupan udang ini bergantung pada kelancaran proses molting dan beban kerja osmotik dimana salinitas sangat berperan sebagai masking faktor. Selain itu perubahan osmoefektor juga akan mempengaruhi proses metabolisme udang sehingga daya pemanfaatan pakan tidak optimal.
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengkaji beban kerja osmotik, perubahan osmoefektor dan daya pemanfaatan pakan udang Litopenaeus vannamei yang dikultivasi pada media dengan isoosmotik yang berbeda.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga Januari 2010 di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai, Universitas Diponegoro, Jepara. Materi yang digunakan adalah udang vannamei dengan metode eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan acak sistematis dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Lama pemeliharaan adalah 60 hari. Perlakuan yang diterapkan adalah menggunakan media isoosmotik yang berbeda. Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah beban kerja osmotik, kandungan ion-ion (osmoefektor) dan daya pemanfaatan pakan. Hasil data diolah dengan menggunakan analisis ragam dan perbedaan pengaruh antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji Duncan dengan bantuan progam SPSS 15.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat salinitas media (larutan osmotik) yang berbeda (hipoosmotik, isoosmotik dan hiperosmotik) memberikan pengaruh yang nyata terhadap beban kerja osmotik, perubahan osmoefektor dan daya pemanfaatan pakan (p<0.05). Salinitas yang terbaik diantara beberapa perlakuan yang dicobakan untuk beban kerja osmotik adalah 20+1 ppt dengan beban kerja osmotik 43.65 mOsm/l H2O. Nisbah ion (osmoefektor) terendah terdapat pada salinitas 20+1 ppt. Sedangkan daya pemanfaatan pakan terbaik adalah pada salinitas 26+1 ppt dengan nilai FCR 1,34 dan PER 1,79. Rentang salinitas isoosmotik molt pada salinitas 26+1 ppt memberikan lingkungan media yang ideal bagi kultivasi udang vannamei.
Kata kunci: salinitas, beban kerja osmotik, osmoefektor, daya pemanfaatan pakan, Litopenaeus vannamei
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
油
Modul ini membahas tentang pemilihan dan penebaran benur udang vannamei yang sehat. Benur harus bebas dari virus dan diperoleh dari hatchery bersertifikat. Kualitas benur dapat diketahui melalui pengamatan visual, uji stress, dan mikroskopik. Benur diangkut dengan menjaga suhu dan salinitas, lalu dilakukan aklimatisasi sebelum ditebar di tambak."
Dokumen ini membahas tentang pengaruh pengolahan tanah tambak terhadap penyebaran benih windu di desa Sungonlegowo. Teknik pengolahan tanah sebelum penebaran benih meliputi pengeringan, pengolahan, pengapuran, dan pemupukan tanah untuk mematikan hama, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini penting untuk mendukung pertumbuhan udang dan mengurangi risiko kegagalan tambak.
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
油
Laporan ini menyajikan hasil pengawasan budidaya udang vanname secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat di dua lokasi di Kota Makassar. Budidaya udang vanname secara tradisional memberikan hasil yang menjanjikan dan lebih menguntungkan dibandingkan sistem budidaya intensif. Kualitas air dan tanah masih memenuhi syarat untuk pertumbuhan udang walaupun terdapat bakteri yang tinggi akibat bahan organik.
Brosur ini membahas budidaya udang vannamei dengan pola tradisional plus. Teknologi ini memungkinkan petambak kecil menanam udang vannamei dengan biaya rendah tetapi hasil panen yang besar. Brosur ini menjelaskan langkah-langkah mulai dari persiapan tambak, penebaran benih, pemeliharaan, panen, hingga analisis ekonominya. Pola budidaya ini dapat menghasilkan 835-1050 kg udang per hektar set
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...Repository Ipb
油
Penelitian ini menguji empat kepadatan penokolan udang vanamei (500, 1000, 1500, dan 2000 ekor/m2) selama 28 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa kepadatan 500 ekor/m2 memberikan pertumbuhan udang terbaik dengan panjang akhir 42,7 mm. Kepadatan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup atau keragaman panjang udang.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan standar prosedur operasional (SOP) untuk budidaya udang vannamei yang meliputi persiapan tambak, penebaran benur, manajemen pakan, manajemen kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, serta penanganan panen.
Mengelola air tambak dimulai dari air pertama kali masuk pada kolam budidaya, yaitu treatment pond (tandon), kanal sub inlet, kanal distribusi dan culture pond (tambak budidaya). Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas air yang digunakan untuk budidaya, baik secara fisik, kimia maupun microbiologi. Pengelolaan kualitas air perlu dilakukan karena akan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk udang tumbuh dan berkembang. Parameter kualitas air suatu perairan tidaklah tetap sepanjang waktu, namun sangat dinamis dimana selalu terjadi perubahan akibat perubahan lingkungan, cuaca dan proses-proses biologis di dalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi dan ekskresi hasil metabolism. Namun parameter kualitas air dapat dikendalikan agar selalu berada pada kisaran yang bisa ditoleransi oleh udang dan memberikan pertumbuhan yang baik. Kondisi yang nyaman (baik) akan meminimalkan proses perubahan pakan menjadi energi, sehingga pakan yang dimakan akan lebih banyak dikonversi menjadi daging. Dalam pengelolaan air perlu dilakukan pengukuran kualitas air kolam dan sumber secara berkala dan rutin karena akan menjadi dasar dalam melakukan pengelolaan air agar tetap berada pada kondisi optimal.
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
油
Modul ini membahas proses panen dan pasca panen pada budidaya udang vannamei. Udang siap dipanen setelah mencapai ukuran minimal 100 dan kualitas yang baik. Panen dapat dilakukan secara parsial atau total dengan mempertimbangkan faktor udang molting. Setelah panen, udang di sortir berdasarkan ukuran dan kualitas, ditimbang, dan dikemas dengan es untuk distribusi. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung pendugaan
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
油
Limbah tambak udang terdiri dari limbah cair dan padat yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah cair tambak udang mengandung bahan organik dan nutrien seperti nitrogen dan fosfor, sedangkan limbah padat akan mengalami proses dekomposisi yang dapat menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida. Rancangan sistem pengolahan limbah tambak harus mempertimbangkan variabel seperti debit limbah,
Teks tersebut membahas tentang budidaya udang di tambak, meliputi:
1) Definisi dan jenis tambak untuk budidaya udang
2) Teknis budidaya udang meliputi syarat teknis, tipe budidaya, benur, pengolahan lahan, pemasukan air, dan pemeliharaan
3) Keuntungan sistem wanamina (tambak berkelanjutan yang mengintegrasikan budidaya perikanan dan hutan mangrove)
Dokumen ini membahas manajemen kualitas air yang penting dalam kegiatan perikanan budidaya. Faktor-faktor kualitas air yang perlu diperhatikan antara lain suhu, pH, oksigen, dan zat hara untuk memastikan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan ikan. Dokumen ini juga menjelaskan pengaruh setiap faktor terhadap organisme perairan dan cara mengelola perubahan kondisi lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengolahan air yang baik untuk budidaya udang tambak agar memperoleh kualitas udang yang baik. Udang merupakan komoditas perikanan yang menjanjikan untuk diekspor, namun kualitas air tambak perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas udang. Teknologi penyaringan dan pemurnian air yang tepat dibutuhkan untuk memenuhi baku mutu air tambak dan air untuk pembiakan probiotik gun
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...Repository Ipb
油
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi daya dukung lingkungan pesisir Kabupaten Serang untuk pengembangan tambak berdasarkan laju biodegradasi limbah organik tambak. Laju biodegradasi OSS berkisar antara 8,4-14,2 ppm/hari. Daya dukung maksimum untuk tambak intensif adalah 1.090,55 ha, tambak semi intensif 2.220,82 ha, dan tambak tradisional 12.595,07 ha. Kombinasi optimum luas tambak adal
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...Mustain Adinugroho
油
Mustain Adinugroho. K2A005049. Beban Kerja Osmotik, Perubahan Osmoefektor dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) yang Dikulltivasi pada Media Isoosmotik, Hipoosmotik dan Hiperosmotik Intermolt (Pembimbing : Sutrisno Anggoro dan Mustofa Niti Suparjo)
Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan spesies yang komersial untuk budidaya sejak usaha budidaya udang di Indonesia lesu akibat serangan virus WSS. Udang ini adalah udang introduksi yang berasal dari perairan Meksiko dan Amerika Latin. Kehidupan udang ini bergantung pada kelancaran proses molting dan beban kerja osmotik dimana salinitas sangat berperan sebagai masking faktor. Selain itu perubahan osmoefektor juga akan mempengaruhi proses metabolisme udang sehingga daya pemanfaatan pakan tidak optimal.
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengkaji beban kerja osmotik, perubahan osmoefektor dan daya pemanfaatan pakan udang Litopenaeus vannamei yang dikultivasi pada media dengan isoosmotik yang berbeda.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga Januari 2010 di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai, Universitas Diponegoro, Jepara. Materi yang digunakan adalah udang vannamei dengan metode eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan acak sistematis dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Lama pemeliharaan adalah 60 hari. Perlakuan yang diterapkan adalah menggunakan media isoosmotik yang berbeda. Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah beban kerja osmotik, kandungan ion-ion (osmoefektor) dan daya pemanfaatan pakan. Hasil data diolah dengan menggunakan analisis ragam dan perbedaan pengaruh antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji Duncan dengan bantuan progam SPSS 15.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat salinitas media (larutan osmotik) yang berbeda (hipoosmotik, isoosmotik dan hiperosmotik) memberikan pengaruh yang nyata terhadap beban kerja osmotik, perubahan osmoefektor dan daya pemanfaatan pakan (p<0.05). Salinitas yang terbaik diantara beberapa perlakuan yang dicobakan untuk beban kerja osmotik adalah 20+1 ppt dengan beban kerja osmotik 43.65 mOsm/l H2O. Nisbah ion (osmoefektor) terendah terdapat pada salinitas 20+1 ppt. Sedangkan daya pemanfaatan pakan terbaik adalah pada salinitas 26+1 ppt dengan nilai FCR 1,34 dan PER 1,79. Rentang salinitas isoosmotik molt pada salinitas 26+1 ppt memberikan lingkungan media yang ideal bagi kultivasi udang vannamei.
Kata kunci: salinitas, beban kerja osmotik, osmoefektor, daya pemanfaatan pakan, Litopenaeus vannamei
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
油
Modul ini membahas tentang pemilihan dan penebaran benur udang vannamei yang sehat. Benur harus bebas dari virus dan diperoleh dari hatchery bersertifikat. Kualitas benur dapat diketahui melalui pengamatan visual, uji stress, dan mikroskopik. Benur diangkut dengan menjaga suhu dan salinitas, lalu dilakukan aklimatisasi sebelum ditebar di tambak."
Air gambut di Indonesia merupakan salah satu sumber daya air yang masih melimpah, kajian pusat Sumber Daya Geologi kantor kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa sampai tahun 2006 sumber daya lahan gambut di Indonesia mencakup luas 26 juta ha yang tersebar di pulau kalimantan (賊 50 %), Sumatera (賊 40 %) sedangkan sisanya tersebar di papua
Sumber air gambut sangat besar untuk dikelola bagi pemenuhan air bersih.
Kami hadirkan teknologi pengolahan air gambut menggunakan teknologi ultrafiltrasi dan reverse osmosis
Dokumen tersebut membahas tentang sarana kesehatan lingkungan sekolah dan resiko yang ditimbulkannya. Faktor lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kesehatan. Kondisi sekolah yang tidak sehat seperti toilet kotor dan air bersih yang kurang dapat menyebabkan penyakit. Perlu adanya upaya peningkatan sarana dan prasarana kesehatan di sekolah untuk mendukung proses pembelajaran serta membentuk perilaku hidup se
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia serta langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah empat aspek dampak perubahan iklim terhadap ekosistem, masyarakat pesisir, ketahanan pangan, dan keamanan regional, serta kegiatan riset dan pengembangan sistem pemantauan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah ter
Dokumen tersebut membahas upaya pengendalian pencemaran sungai melalui program PROKASIH. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar memenuhi baku mutu dengan melakukan inventarisasi sumber pencemar, pengawasan limbah industri, dan pelibatan masyarakat. PROKASIH diimplementasikan secara bertahap di berbagai provinsi sejak tahun 1989.
Dokumen tersebut membahas tentang pendayagunaan sumber daya air, yang didefinisikan sebagai upaya pengelolaan sumber daya air melalui kegiatan penggunaan, penyediaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal. Tujuannya adalah memanfaatkan sumber daya air secara berkelanjutan dengan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Dokumen ini juga membahas tentang alokasi
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem akuatik, terutama ekosistem sungai. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu struktur dan fungsi ekosistem sungai, karakteristik fisika, kimia, dan biologi sungai, serta adaptasi makhluk hidup di sungai untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya mempelajari ekosistem sungai dan layanan ekologis yang dihas
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air, air sungai, danau, dan air laut. Sumber air di bumi tersebut berasal dari suatu siklus air dimana tenaga matahari merupakan sumber panas yang mampu menguapkan air. Air baik yang berada didarat maupun d laut akan menguapa oleh panas matahari. Uap kemudian naik berkumpul menjadi awan. Awan mengalami kondensasi dan pendinginan akan membentuk titik-titik air dan akhirnya akan menjadi hujan. Air hujan jatuh ke bumi sebagian mengalir meresap kedalam tanah menjadi air tanah dan mata air, sebagian mengalir melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian lagi terkumpul dalam danau/rawa dan sebagian lagi kembali ke laut.
Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara. Sumber Daya Air dikelola berdasarkan asas kelestarian, kesimbangan, kemanfaat umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, serta transparansi dan akuntabilitas
Menurut UU.No 7 Tahun 2004 menyebutkan bahwa, Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Secara umum, Pengelolaan Sumber Daya Air meliputi ; perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan, penganggaran dan keuangan.
Pengeloaan Sumber Daya Air juga dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari cara struktural dan non-struktural, untuk mengendalikan system sumber daya air alam dan buatan manusia untuk kepentingan/manfaat manusia dan tujuan-tujuan lingkungan. Tindakan-tindakan struktur (structural measure) untuk pengelolaan air adalah fasilitas-fasilitas terbangun (constructed facilities) yang digunakan untuk mengendalikan aliran air baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Tindakan-tindakan non-struktural (non-structual measure) untuk pengelolaan air adalah program-program atau aktifitas-aktifitas yang tidak membutuhkan fasilitas-fasilitas terbangun. (Grigg, 1996)
Materi presentasi oleh Christopher Jason Sjarif dari delegasi Petambak Muda Indonesia pada Simposium Nasional Budidaya Udang Vanamei di Banyuwangi 2019
Peranan Zonasi Budidaya Dalam Mencapai Peluang Produksi Optimum di Lampung - ...Syauqy Nurul Aziz
油
Forum Komunikasi Praktisi Akuakultur (FKPA) adalah organisasi yang bergerak di bidang budidaya udang dengan domisili di Bandar Lampung. Dokumen ini menjelaskan profil, sejarah berdirinya, struktur organisasi, dan kondisi budidaya udang di Lampung dari tahun 2007-2018, termasuk tantangan yang dihadapi seperti penyakit dan upaya perbaikan yang dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang minimalisasi variabel penting dalam budidaya udang. Beberapa variabel utama yang mempengaruhi masa kritis budidaya udang adalah kualitas air baku, konstruksi tambak, serta pengaturan dan rasio kincir air. Dokumen ini disampaikan pada Simposium Nasional di Banyuwangi oleh Harno ko.
Dokumen ini membahas budidaya udang vannamei di Yogyakarta. Tanah budidaya udang sepanjang pantai DIY dan Jawa Tengah merupakan tanah kerajaan. Petambak awalnya menggarap tanah nonproduktif. Kolam dibangun secara asal tanpa rencana. Air diperoleh dari sumur resapan pantai dengan kualitas terpengaruh musim. Limbah langsung dibuang ke kolam dan laut. Udang ditebar padat 80-125 ekor/m2
Application of Low Protein Diet for Indonesian Shrimp FarmingSyauqy Nurul Aziz
油
Materi presentasi oleh Prof. Jeong-Dan Kim, Ph.D. dari Kangwon National University Korea pada Simposium Nasional Budidaya Udang Vanamei di Banyuwangi 2019
Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...Syauqy Nurul Aziz
油
Dokumen tersebut membahas tentang biofilm pada akuakultur. Biofilm adalah komunitas mikroba yang hidup dengan membentuk matriks yang terdiri dari bakteri dan substansi polimer ekstraseluler (EPS). Biofilm memainkan peran penting dalam siklus nutrien dan mengakumulasi zat pencemar di perairan. Biofilm juga berfungsi sebagai tempat pertukaran gen antarmikroba. Pengembangan arah penggunaan biofilm diakukultur meliputi penggunaannya sebagai filter bi
Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...Syauqy Nurul Aziz
油
Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plankton Melalui Pemenuhan Kebutuhan Mikro Elemen oleh Dr. Ir. Kukuh Nirmala, M.Sc. dari Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Insitut Pertanian Bogor (IPB)
Perkembangan Sertifikasi Perikanan Budidaya di IndonesiaSyauqy Nurul Aziz
油
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Direktur Pembenihan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Kepala Pelayanan Kesehatan Hewan PT. CP Prima pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPASyauqy Nurul Aziz
油
Dokumen tersebut membahas persiapan inspeksi Uni Eropa terhadap produk perikanan Indonesia, mencakup sertifikasi fasilitas budidaya, peningkatan kualitas, dan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan internasional. Dokumen tersebut juga membahas program asuransi untuk pembudidaya ikan kecil sebagai bentuk dukungan terhadap usaha mereka.
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Syauqy Nurul Aziz
油
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi penggunaan automatic feeder pada budidaya udang Litopenaeus vannamei untuk meningkatkan produksi ketika kondisi sulit. Metode yang disarankan adalah dengan memanfaatkan automatic feeder untuk memberi pakan secara terprogram sepanjang hari (24 jam) guna mencapai pertumbuhan cepat udang dalam 70-80 hari saja. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi budidaya udang.
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Ketua Shrimp Club Indonesia Ir. Iwan Sutanto pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Akselerasi Pengembangan Budidaya Udang dan Pengendalian Sistem Penjaminan Mut...Syauqy Nurul Aziz
油
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan budidaya udang di Indonesia, tantangan yang dihadapi seperti penyakit udang, persyaratan Uni Eropa, inspeksi Uni Eropa, dan koordinasi persiapan audit Uni Eropa. Dokumen ini juga menyinggung kunjungan familiarisasi dari Departemen Pertanian dan Sumber Daya Air Australia.
BUKU SILVIKULTUR POHON DI PERKOTAAN, PENERBIT SELAT MEDIAkukuhsungkawa68
油
Pohon menyediakan sejumlah manfaat penting dalam konteks
perkotaan, termasuk penyerapan polutan udara, penyediaan oksigen,
pengurangan suhu udara melalui peneduh dan evaporasi, serta
peningkatan estetika dan kesejahteraan psikologis penduduk. Untuk
mengoptimalkan manfaat ini, diperlukan pemahaman mendalam tentang
silvikultur pohon di perkotaan - ilmu yang mempelajari penanaman,
perawatan, dan pengelolaan pohon dalam konteks perkotaan. Para
perencana kota dan pejabat berwenang harus memahami prinsipprinsip silvikultur perkotaan untuk mengintegrasikan ruang terbuka
hijau secara efektif dalam perencanaan dan pengembangan kota.
Keterlibatan masyarakat dalam silvikultur pohon di perkotaan juga
merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Pendidikan dan
partisipasi publik dalam pengelolaan ruang hijau dapat meningkatkan
kesadaran dan apresiasi terhadap manfaat pohon, serta mendorong perawatan dan perlindungan pohon di lingkungan perkotaan. Inovasi
dan teknologi baru menawarkan peluang besar untuk meningkatkan
praktik silvikultur perkotaan, seperti penggunaan sistem informasi
geografis untuk pemetaan kanopi pohon dan pengembangan varietas
pohon yang lebih tahan terhadap stres lingkungan perkotaan.
Kerja sama antar lembaga dan sektor sangat penting dalam
mencapai tujuan silvikultur perkotaan yang berkelanjutan. Kemitraan
antara pemerintah kota, lembaga penelitian, sektor swasta, dan
komunitas lokal dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, sumber
daya, dan praktik terbaik. Visi masa depan silvikultur pohon di
perkotaan harus mencakup pendekatan yang lebih adaptif dan inklusif,
mempertimbangkan dampak perubahan iklim dan kebutuhan sosial
yang beragam. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang tantangan, peluang, dan strategi terkait dengan
silvikultur pohon di perkotaan, serta menginspirasi pembaca untuk
berkontribusi dalam menciptakan kota-kota yang lebih hijau, sehat,
dan berkelanjutan.
1. MENIMBANG SISTEM BUDIDAYA UDANG BERKELANJUTAN
SEBUAH PENDEKATAN FISIKA
AGUS SAIFUL HUDA
Banyuwangi, 30 Januari 2019
The entrepeneur always search for change, respond to it and exploit it as an opportunity.
---Peter Drucker
4. BIOLOGICAL ENGINEERING PHYSICAL ENGINEERING
Biofloc
Copefloc
Berbasis biologi
Probiotik,
Prebiotik
Berbasis Fisika
Hydrodinamika
Aliran arus,
Kestabilan arus
Kecepatan arus
RAS
Re-circulation Aquaculture Systems
Raceways
Sistem budidaya
Agus Saiful Huda
5. Difinisi
sebuah pendekatan secara fisik dalam
inovasi teknis budidaya udang. Pendekatan fisika ini saya sebut
Flow model (Fm) yaitu model pengelolaan budidaya udang
secara fisika berbasis hidrodinamika, kecepatan arus, aliran
arus, kestabilan arus dan titik endap. Selain fitur2 diatas
adalah desain kolam yang Hydronomic dan konstruksi kolam
menjadi sangat penting dalam sistem Fm ini.
: Perancangan atau desain kolam untuk mengoptimalkan
pola aliran air yang mengacu pada atribut fisik air (Phisycal Hydrodinamic)
seperti kestabilan arus, kecepatan arus, aliran arus, titik endap dan stratifikasi.
Pendekatan fisika
Kolam hydronomic
Agus Saiful Huda
6. 4 Fitur utama 2.2 DESAIN KOLAM
HYDRONOMICS
2.1 KONSTRUKSI
LINING
CONCRET
2.5 TITIK ENDAP
CENTRAL DRAIN2.3 BENTUK KOLAM
SQUARE
RECTANGULAR
2.4 EQUIPMENT & PROPERTY
JUMLAH KINCIR
SETTING KINCIR
JEMBATAN ANCHO,dll
RESERVOIR (CYCLING PROSES)
SETTLE POND (SEDIMENTASI)
TREATMENT POND (DESINFEKSI)
2. KOLAM PEMELIHARAAN
4. IPAL (INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH)
3. BIOSECURITY
FILTRASI
SEDIMENTASI
VIRUS
BAKTERI
FUNGI
WSSV, IMNV
VIBRIOSIS
EHP
Flow model - Fm
1. WATER PREPARATION
2.6 MANAJEMEN PEMELIHARAAN
SOP
Agus Saiful Huda
7. Kualitas air relatif Stabil & homogen
NO ALGAE BLOOM
NO OXYGEN CRITICAL
pH 7.8 8,0
Suspensi
Busa
Warna kusam
Perspektif
Agus Saiful Huda
8. 1. Budidaya udang tidak mudah
2. Setiap pendekatan sistem budidaya selalu memiliki kekurangan & kelebihan
3. Kesuksesan budidaya udang tidak terletak pada satu pakem untuk menyelesaikan masalah,
dan juga bukan terletak pada bagaimana satu cara diterapkan sebaik mungkin.
4. Tetapi memadukan berbagai hal dengan porsi yang benar, sesuai sumberdaya yg dimiliki..
Konklusi
Agus Saiful Huda
9. Jika kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya
kebodohan
TERIMAKASIH
IMAM SYAFII
Semoga Terinspirasi
Agus Saiful Huda