際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SALAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM
Makna Salam
Doa
Makna salam adalah doa seorang Muslim kepada saudaranya seiman. Kata Assalaamu
alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh mempunyai makna Semoga seluruh
keselamatan, rahmat dan berkah dianugerahkan Allah kepada kalian. Nilai doa dalam
kandungan salam ini menjadi salah satu dasar mengapa salam tidak dapat diberikan
kepada orang-orang Non Muslim. Karena doa seorang Muslim kepada Non Muslim akan
tertolak, meskipun ditujukan kepada orang-orang yang dekat dalam kehidupannya.
Demikian pula Rasulullah SAW tertolak doanya ketika ditujukan kepada pamannya yang
masih kafir, Abu Thalib. Dan Allah mengingatkan dengan firman-Nya:Sesungguhnya kamu
tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi
petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang
yang mau menerima petunjuk (Al Qashash [28]: 56).
Doa seorang Muslim kepada Non Muslim adalah doa supaya mereka mendapat petunjuk
masuk dalam pangkuan Islam. Demikianlah doa Rasulullah SAW kepada orang Non
Muslim:Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka orang
yang tidak mengerti (Sirah Nabawiyah, Abul Hasan ali An Nadwi). Atau doa Rasululah
SAW kepada Umar Bin Khaththab ketika masih kafir:Ya Allah, berilah kemuliaan kepada
Islam dengan masuk Islamnya salah satu orang terkasih kepada-Mu, yakni Abu Jahal atau
Umar Bin Khaththab.
Demikian pula sebaliknya. Seorang Non Muslim tidak mungkin mendoakan seorang
Muslim, karena tuhannya tidak sama. Bagaimana mungkin seorang tuan menggaji
seseorang yang bukan pegawainya. Sehingga, bila seorang Non Muslim memberi salam
kepada kita, cukup kita balas dengan ucapan:Waalaikum (Semoga kamu juga), tidak
lebih dari itu.
Berkah doa dari salam itulah yang menjadikan shahabat mengecilkan volume jawaban
salam ketika Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada penghuni rumahnya. Sampai
salam ketiga, barulah mereka menjawab dengan suara keras. Ketika Rasulullah SAW
bertanya mengapa hal itu dilakukan oleh mereka, maka dijawab:Kami ingin
mendapatkan doa dari Rasulullah SAW.
Dalil
Al Quran
Allah SWT berfirman:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah
yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.
Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat (An Nuur [24]: 27).
Allah SWT berfirman: Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah
(ini) hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan dari sisi
Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya)
bagimu, agar kamu memahaminya (An Nuur [24]: 61).
Hadits
Rasulullah Saw bersabda:Demi Dia yang diriku berada di tangan-Nya! Kalian tidak akan
masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling
berkasih-sayang. Maukah kalian saya tunjukkan suatu perkara yang apabila kalian
kerjakan, maka akan tumbuh rasa kasih-sayang di antara kalian? Sebarkan salam di antara
kalian! (HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda:Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makanan,
sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah ketika manusia lain tengah tertidur; niscaya kamu
akan masuk surga dengan selamat sejahtera (At Tirmidzi).
Sunnah Para Nabi dan Rasul
Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:Ketika Allah telah
menjadikan Adam, maka Allah memerintahkan:Pergilah kepada para Malaikat dan
ucapkan salam kepada mereka yang tengah duduk. Dengarkanlah jawaban salam
mereka, karena itu akan menjadi ucapan salam bagi kamu dan anak cucumu kelak!
Maka pergilah Nabi Adam dan mengucapkan:Asalaamu alaikum! Para Malaikat
menjawab:Assalaamu alaika warahmatullaah! Mereka menambah warahmatullaah
(HR. Bukhary dan Muslim).
Al Quran menceritakan kisah Ibrahim AS:(Ingatlah) ketika mereka msuk ke tempatnya lalu
mengucapkan:Salaaman, Ibrahim menjawab:Salaamun  (Adz Dzaariyaat [51]:25).
Perilaku Para Shahabat
Thufail Bin Ubay Bin Kaab pernah datang ke rumah Abdullah Bin Umar; lalu keduanya pergi
ke pasar. Ketika keduanya sampai di pasar, tidaklah Abdullah Bin Umar menemui tukang
rombeng, penjual toko, orang miskin dan siapa saja melainkan mesti memberi salam
kepada mereka.
Suatu hari, Thufail Bin Ubay Bin Kaab datang lagi ke rumah Abdullah Bin Umar, dan diajak
lagi ke pasar. Maka Thufail bertanya:Perlu apa kita ke pasar? Kamu sendiri bukanlah
seorang pedagang dan tidak ada kepentingan menanyakan harga barang atau
menawar barang. Lebih baik bila kita duduk bercengkerama di sini. Abdullah Bin Umar
menjawab:Hai Abu Bathn! Sebenarnya kita pergi ke pasar hanya untuk memasyarakatkan
salam. Kita beri salam kepada siapa saja yang kita temui di sana! (Imam Malik dalam
kitab Al Muwatha dengan sanad shahih).
Hukum Mengucapkan Salam
Hukum mengucapkan salam adalah sunnah yang dikuatkan (sunnah muakadah).
Rasulullah SAW bersabda:Jika seseorang di antara kalian berjumpa dengan saudaranya,
maka hendaklah memberi salam kepadanya. Jika antara dia dan saudaranya terhalang
pepohonan, dinding atau bebatuan; kemudian mereka berjumpa kembali, maka ucapkan
salam kepadanya (HR. Abu Daud).
Menjawab Salam
Sedangkan hukum menjawab salam adalah wajib. Sebagaimana firman Allah
SWT:Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah yang lebih
baik atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala
sesuatu (An Nisaa [4]: 86).
Adab
Ada beberapa adab yang harus diperhatikan dalam menyebarkan salam, yaitu:
Urutan Salam
Sabda Rasulullah SAW:
Orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan
Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk
Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang lebih banyak
Yang kecil (muda) memberi salam kepada yang besar (tua) HR. Bukhary).
Itulah urutan salam yang menjadi adab bagi seorang Muslim untuk menyebarkan salam.
Sikap dasar seorang Muslim adalah mencoba memaklumi orang lain dan tidak meminta
untuk dimaklumi. Urutan salam inipun tidak harus menjadikan kita minta untuk dimaklumi.
Misal orang tua sama sekali tidak mau memberi salam kepada yang lebih muda, dan
menuntut supaya anak-anak muda itu yang harus terlebih dahulu mengucapkan salam
kepadanya. Sikap tuntutan seperti ini tentu saja berlebih-lebihan. Mestinya seorang Muslim
tidak terjebak dengan sikap kekanak-kanakan seperti ini.
Menjabat Tangan
Selain mengucapkan salam, akhlaq yang indah (karimah) bagi seorang Muslim ketika
bertemu dengan saudaranya adalah menjabat tangannya dengan hangat. Seseorang
bertanya kepada Rasulullah SAW:Ya Rasulullah, jika seseorang dari kami bertemu dengan
saudaranya atau temannya apakah harus menunduk-nunduk? Jawab Rasulullah
SAW:Tidak! Tanyanya:Apakah harus merangkul kemudian menciumnya? Jawab
Rasulullah SAW:Tidak! Tanyanya sekali lagi:Apakah meraih tangannya kemudian
menjabatnya? Jawab Rasulullah SAW:Ya! (HR. Muslim).
Selain memiliki nilai kehangatan dan persahabatan (ukhuwwah), jabatan tangan juga
akan menghapus dosa di antara kedua Muslim yang melakukannya. Rasulullah SAW
bersabda:Tidaklah dua orang Muslim yang bertemu kemudian berjabat tangan kecuali
Allah akan mengampuni dosa keduanya sampai mereka melepaskan jabatan tangannya
(HR. Abu Daud).
Yang tetap perlu diperhatikan hendaklah lelaki tidak berjabat-tangan dengan wanita
yang bukan muhrimnya; demikian pula sebaliknya. Meskipun dalam masalah ini, DR. Yusuf
Al Qardhawi tidak mengharamkannya secara mutlaq.
Berwajah Manis
Yang dimaksud berwajah manis adalah penampilan yang menyenangkan serta senyum
yang mengembang. Gaya seperti inilah yang diinginkan Rasulullah SAW ketika seorang
Muslim bertemu dengan saudaranya. Sabda Rasulullah SAW:Jangan kalian meremehkan
sedikitpun tentang kebaikan, meskipun hanya wajah yang manis saat bertemu dengan
saudaramu (Al Bukhary).
Tidak Memalingkan Wajah
Memalingkan wajah, apapun alasannya, sulit untuk ditafsirkan lain kecuali sikap
meremehkan atau memusuhi. Apabila seorang Muslim berjumpa dengan saudaranya,
selain salam dan jabat tangan. hendaklah ditambah dengan menatap wajah saudaranya;
tidak malah memalingkan wajah. Nilai ucapan salam dan jabatan tangan menjadi hampa
dan hilang ketika seseorang melakukannya sambil memalingkan wajah.
Allah SWT telah mengingatkan masalah ini dengan firman-Nya:Dan janganlah kamu
memalingkan muka kamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri (Luqman [31]: 18).
Tidak Membikin Gaduh
Setiap pembicaraan yang kita lakukan hendaklah secukupnya saja. Maksudnya, tidak
dengan suara yang berlebihan, tetapi juga tidak terlalu lemah. Minimal orang yang kita
ajak berbicara mampu menangkap suara kita, itu sudah cukup. Demikian pula dalam
mengucapkan salam; secukupnya saja.
Al Miqdad RA biasa menyediakan susu bagian Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW
datang pada waktu malam, lalu beliau memberi salam dengan perlahan sehingga tidak
membangunkan orang yang tidur, dan cukup didengar oleh mereka yang terjaga. Dan
beliau mengucapkan salam sebagaimana biasa beliau mengucapkan salam (HR. Muslim).
Salam kepada Lain Jenis
Laki-laki diperkenankan memberi salam kepada wanita; dan sebaliknya wanita juga
diperbolehkan mengucapkan salam kepada laki-laki. Demikianlah yang dilakukan
Rasulullah SAW ketika berjalan melalui sekumpulan wanita. Beliau memberi salam kepada
mereka (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Asma Binti Jazid menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW berjalan di masjid mendadak
melihat rombongan wanita tengah duduk, maka beliau melambaikan tangan dengan
mengucapkan salam (HR. At Tirmidzi).
Sedangkan salam wanita kepada laki-laki digambarkan oleh Ummu Hani Binti Abu Thalib
RA ketika datang kepada Rasulullah SAW saat Fat-hu Makkah (penaklukan kota Makkah).
Saat itu, Rasulullah SAW tengah mandi dan di depan ada Fathimah. Maka Ummu Hani
memberikan salam kepada Rasulullah SAW (HR. Muslim).
Tentu saja, memberikan salam kepada lawan jenis yang bukan muhrim dilakukan dengan
tetap memperhatikan adab-adab pergaulan lawan jenis. Jangan sampai salam dengan
lawan jenis justru dijadikan sebagai pengantar mendekati perbuatan zina. Misalkan salam
anak-anak muda kepada lawan jenis dengan ragam salam yang tidak tepat. Ada salam
sayang, salam mesra, salam rindu dan mungkin ada salam-salam lain yang lebih
berbahaya. Padahal salam seperti itu ditujukan kepada lawan jenis yang bukan muhrim
bukan pula isteri/suaminya. Salam seperti inilah yang tidak lagi bernilai syari.
Salam kepada Orang Non Muslim
Diharamkan seorang Muslim mendahului mengucapkan salam kepada orang Non Muslim.
Rasulullah SAW bersabda:Jangan kalian mendahului mengucapkan salam kepada orang
Yahudi atau Nashrani (HR. Muslim).
Tetapi apabila forumnya telah berbaur antara orang Muslim dengan Non Muslim, maka
diperkenankan kita untuk memulai mengucapkan salam. Demikianlah yang dilakukan
Rasulullah SAW ketika melewati suatu majelis yang berbaur antara orang Muslim, musrikin
penyembah berhala dan Yahudi. Beliau mengucapkan salam kepada mereka (HR.
Bukhary dan Muslim).
Apabila orang Non Muslim memulai mengucapkan salam, maka jawaban yang
diperkenankan oleh syariat adalah:Wa alaikum! (Semoga anda juga). Itu saja, tidak
usah diperpanjang lagi. Rasulullah SAW menasihatkan:Jika orang-orang Ahli Kitab (Non
Muslim) memberi salam kepada kamu, maka jawablah:Wa alaikum (HR. Bukhary dan
Muslim).
Salam kepada Anak-anak
Salam tidak hanya hak bagi pemuda dan orang tua. Anak-anak pun berhak untuk
mendapatkan salam dan membalasnya. Bahkan, kebiasaan menyebarkan salam kepada
anak-anak, diharapkan dapat mewarnai akhlaq seseorang ketika menginjak remaja dan
dewasa.
Anas Bin Malik RA memberi salam kepada anak-anak ketika dia berjalan di muka mereka.
Kemudian Anas berkata:Dahulu Rasulullah SAW juga berbuat seperti ini (HR. Bukhary dan
Muslim).
Maka berilah salam kepada anak-anak sekaligus mengkondisikan mereka dengan akhlaq-
akhlaq Islami sejak dini.
Salam jika Masuk Rumah
Allah SWT memerintahkan kepada Kaum Muslimin untuk meminta ijin dan mengucapkan
salam apabila hendak memasuki rumah orang lain. Firman-Nya:Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin
dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar
kamu (selalu) ingat (An Nuur [24]: 27).
Demikian pula jika kita memasuki rumah kita sendiri, baik dalam keadaan ada orangnya
atau dalam keadaan kosong. Disyariatkan supaya kita mengucapkan salam. Allah SWT
berfirman: Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini)
hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan dari sisi
Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya)
bagimu, agar kamu memahaminya (An Nuur [24]: 61).
Rasulullah SAW pun juga mengajarkan kepada Anas Bin Malik:Wahai anak, jika kamu
masuk ke dalam rumah keluargamu, hendaknya memberi salam, supaya menjadi berkah
untuk kamu dan keluargamu (HR. at Tirmidzi).
Ad

Recommended

Rasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggul
Mahfudz spdi
Rasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggul
Abdullah Abdul Rahman
Haji wada
Haji wada
Erman Hidayat
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAW
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAW
Safira Safitri
Presentasi Adab Bepergian
Presentasi Adab Bepergian
Syifa, F.F.
Meneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullah
Sofyan Siroj
Adab dalam Islam
Adab dalam Islam
Muhamad Dzaki Albiruni
Pentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk Kita
Erwin Wahyu
kepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah saw
Islamic Invitation
Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12
Yuningsih Yuningsih
Dakwah remaja dakwah cinta
Dakwah remaja dakwah cinta
Masduki Asbari
Jalan dakwah
Jalan dakwah
Asdianur Hadi
Imtaq
Imtaq
muhammad azis
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Erwin Wahyu
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
Universitas Samudra Langsa
Presentation1
Presentation1
Hadi Rosadi
Arti Iltizam dalam dakwah
Arti Iltizam dalam dakwah
mawardi ardi
Dakwah Islam
Dakwah Islam
Erwin Wahyu
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Sikumucha-hery
Budaya salam
Budaya salam
M N Habibah
Adab berpergian
Adab berpergian
desyips
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
Yamakashi Faim
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
Ustadz Ahmad Ridwan
sholat-tiang-agama
sholat-tiang-agama
Rias Ernawati
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina Dakwah
Nur Rohim
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
Erwin Wahyu
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Khusnul Khotimah
73 wasiat untuk para pemuda muslim
73 wasiat untuk para pemuda muslim
Slight Hope
Afsus Salaam
Afsus Salaam
Ardian DP
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Rifki Aminuddin

More Related Content

What's hot (20)

kepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah saw
Islamic Invitation
Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12
Yuningsih Yuningsih
Dakwah remaja dakwah cinta
Dakwah remaja dakwah cinta
Masduki Asbari
Jalan dakwah
Jalan dakwah
Asdianur Hadi
Imtaq
Imtaq
muhammad azis
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Erwin Wahyu
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
Universitas Samudra Langsa
Presentation1
Presentation1
Hadi Rosadi
Arti Iltizam dalam dakwah
Arti Iltizam dalam dakwah
mawardi ardi
Dakwah Islam
Dakwah Islam
Erwin Wahyu
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Sikumucha-hery
Budaya salam
Budaya salam
M N Habibah
Adab berpergian
Adab berpergian
desyips
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
Yamakashi Faim
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
Ustadz Ahmad Ridwan
sholat-tiang-agama
sholat-tiang-agama
Rias Ernawati
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina Dakwah
Nur Rohim
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
Erwin Wahyu
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Khusnul Khotimah
73 wasiat untuk para pemuda muslim
73 wasiat untuk para pemuda muslim
Slight Hope
Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12
Yuningsih Yuningsih
Dakwah remaja dakwah cinta
Dakwah remaja dakwah cinta
Masduki Asbari
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Erwin Wahyu
Presentation1
Presentation1
Hadi Rosadi
Arti Iltizam dalam dakwah
Arti Iltizam dalam dakwah
mawardi ardi
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Sikumucha-hery
Adab berpergian
Adab berpergian
desyips
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
Yamakashi Faim
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
Ustadz Ahmad Ridwan
sholat-tiang-agama
sholat-tiang-agama
Rias Ernawati
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina Dakwah
Nur Rohim
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
Erwin Wahyu
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Khusnul Khotimah
73 wasiat untuk para pemuda muslim
73 wasiat untuk para pemuda muslim
Slight Hope

Similar to Menyebarluaskan salam (7)

Afsus Salaam
Afsus Salaam
Ardian DP
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Rifki Aminuddin
Salam
Salam
An-Nafa Alfauzan
Tebarkanlah Salam!
Tebarkanlah Salam!
Yulian Purnama
Akhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakat
Hadi Rosadi
MENTORING DINIYAH KARYAWAN_20240220_141305_0000.pptx
MENTORING DINIYAH KARYAWAN_20240220_141305_0000.pptx
LaniAnaFauziah
Penjelasan hadits 1 kitabul jami untuk pembelaran haditspptx
Penjelasan hadits 1 kitabul jami untuk pembelaran haditspptx
rtqalaqsha022020mmm
Afsus Salaam
Afsus Salaam
Ardian DP
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Rifki Aminuddin
Tebarkanlah Salam!
Tebarkanlah Salam!
Yulian Purnama
Akhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakat
Hadi Rosadi
MENTORING DINIYAH KARYAWAN_20240220_141305_0000.pptx
MENTORING DINIYAH KARYAWAN_20240220_141305_0000.pptx
LaniAnaFauziah
Penjelasan hadits 1 kitabul jami untuk pembelaran haditspptx
Penjelasan hadits 1 kitabul jami untuk pembelaran haditspptx
rtqalaqsha022020mmm
Ad

Menyebarluaskan salam

  • 1. SALAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM Makna Salam Doa Makna salam adalah doa seorang Muslim kepada saudaranya seiman. Kata Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh mempunyai makna Semoga seluruh keselamatan, rahmat dan berkah dianugerahkan Allah kepada kalian. Nilai doa dalam kandungan salam ini menjadi salah satu dasar mengapa salam tidak dapat diberikan kepada orang-orang Non Muslim. Karena doa seorang Muslim kepada Non Muslim akan tertolak, meskipun ditujukan kepada orang-orang yang dekat dalam kehidupannya. Demikian pula Rasulullah SAW tertolak doanya ketika ditujukan kepada pamannya yang masih kafir, Abu Thalib. Dan Allah mengingatkan dengan firman-Nya:Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk (Al Qashash [28]: 56). Doa seorang Muslim kepada Non Muslim adalah doa supaya mereka mendapat petunjuk masuk dalam pangkuan Islam. Demikianlah doa Rasulullah SAW kepada orang Non Muslim:Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka orang yang tidak mengerti (Sirah Nabawiyah, Abul Hasan ali An Nadwi). Atau doa Rasululah SAW kepada Umar Bin Khaththab ketika masih kafir:Ya Allah, berilah kemuliaan kepada Islam dengan masuk Islamnya salah satu orang terkasih kepada-Mu, yakni Abu Jahal atau Umar Bin Khaththab. Demikian pula sebaliknya. Seorang Non Muslim tidak mungkin mendoakan seorang Muslim, karena tuhannya tidak sama. Bagaimana mungkin seorang tuan menggaji seseorang yang bukan pegawainya. Sehingga, bila seorang Non Muslim memberi salam kepada kita, cukup kita balas dengan ucapan:Waalaikum (Semoga kamu juga), tidak lebih dari itu. Berkah doa dari salam itulah yang menjadikan shahabat mengecilkan volume jawaban salam ketika Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada penghuni rumahnya. Sampai salam ketiga, barulah mereka menjawab dengan suara keras. Ketika Rasulullah SAW bertanya mengapa hal itu dilakukan oleh mereka, maka dijawab:Kami ingin mendapatkan doa dari Rasulullah SAW. Dalil Al Quran Allah SWT berfirman:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah
  • 2. yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat (An Nuur [24]: 27). Allah SWT berfirman: Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya (An Nuur [24]: 61). Hadits Rasulullah Saw bersabda:Demi Dia yang diriku berada di tangan-Nya! Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling berkasih-sayang. Maukah kalian saya tunjukkan suatu perkara yang apabila kalian kerjakan, maka akan tumbuh rasa kasih-sayang di antara kalian? Sebarkan salam di antara kalian! (HR. Muslim). Rasulullah SAW bersabda:Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah ketika manusia lain tengah tertidur; niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat sejahtera (At Tirmidzi). Sunnah Para Nabi dan Rasul Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:Ketika Allah telah menjadikan Adam, maka Allah memerintahkan:Pergilah kepada para Malaikat dan ucapkan salam kepada mereka yang tengah duduk. Dengarkanlah jawaban salam mereka, karena itu akan menjadi ucapan salam bagi kamu dan anak cucumu kelak! Maka pergilah Nabi Adam dan mengucapkan:Asalaamu alaikum! Para Malaikat menjawab:Assalaamu alaika warahmatullaah! Mereka menambah warahmatullaah (HR. Bukhary dan Muslim). Al Quran menceritakan kisah Ibrahim AS:(Ingatlah) ketika mereka msuk ke tempatnya lalu mengucapkan:Salaaman, Ibrahim menjawab:Salaamun (Adz Dzaariyaat [51]:25). Perilaku Para Shahabat Thufail Bin Ubay Bin Kaab pernah datang ke rumah Abdullah Bin Umar; lalu keduanya pergi ke pasar. Ketika keduanya sampai di pasar, tidaklah Abdullah Bin Umar menemui tukang rombeng, penjual toko, orang miskin dan siapa saja melainkan mesti memberi salam kepada mereka. Suatu hari, Thufail Bin Ubay Bin Kaab datang lagi ke rumah Abdullah Bin Umar, dan diajak lagi ke pasar. Maka Thufail bertanya:Perlu apa kita ke pasar? Kamu sendiri bukanlah seorang pedagang dan tidak ada kepentingan menanyakan harga barang atau menawar barang. Lebih baik bila kita duduk bercengkerama di sini. Abdullah Bin Umar menjawab:Hai Abu Bathn! Sebenarnya kita pergi ke pasar hanya untuk memasyarakatkan salam. Kita beri salam kepada siapa saja yang kita temui di sana! (Imam Malik dalam kitab Al Muwatha dengan sanad shahih).
  • 3. Hukum Mengucapkan Salam Hukum mengucapkan salam adalah sunnah yang dikuatkan (sunnah muakadah). Rasulullah SAW bersabda:Jika seseorang di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah memberi salam kepadanya. Jika antara dia dan saudaranya terhalang pepohonan, dinding atau bebatuan; kemudian mereka berjumpa kembali, maka ucapkan salam kepadanya (HR. Abu Daud). Menjawab Salam Sedangkan hukum menjawab salam adalah wajib. Sebagaimana firman Allah SWT:Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu (An Nisaa [4]: 86). Adab Ada beberapa adab yang harus diperhatikan dalam menyebarkan salam, yaitu: Urutan Salam Sabda Rasulullah SAW: Orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang lebih banyak Yang kecil (muda) memberi salam kepada yang besar (tua) HR. Bukhary). Itulah urutan salam yang menjadi adab bagi seorang Muslim untuk menyebarkan salam. Sikap dasar seorang Muslim adalah mencoba memaklumi orang lain dan tidak meminta untuk dimaklumi. Urutan salam inipun tidak harus menjadikan kita minta untuk dimaklumi. Misal orang tua sama sekali tidak mau memberi salam kepada yang lebih muda, dan menuntut supaya anak-anak muda itu yang harus terlebih dahulu mengucapkan salam kepadanya. Sikap tuntutan seperti ini tentu saja berlebih-lebihan. Mestinya seorang Muslim tidak terjebak dengan sikap kekanak-kanakan seperti ini. Menjabat Tangan Selain mengucapkan salam, akhlaq yang indah (karimah) bagi seorang Muslim ketika bertemu dengan saudaranya adalah menjabat tangannya dengan hangat. Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW:Ya Rasulullah, jika seseorang dari kami bertemu dengan saudaranya atau temannya apakah harus menunduk-nunduk? Jawab Rasulullah SAW:Tidak! Tanyanya:Apakah harus merangkul kemudian menciumnya? Jawab Rasulullah SAW:Tidak! Tanyanya sekali lagi:Apakah meraih tangannya kemudian menjabatnya? Jawab Rasulullah SAW:Ya! (HR. Muslim).
  • 4. Selain memiliki nilai kehangatan dan persahabatan (ukhuwwah), jabatan tangan juga akan menghapus dosa di antara kedua Muslim yang melakukannya. Rasulullah SAW bersabda:Tidaklah dua orang Muslim yang bertemu kemudian berjabat tangan kecuali Allah akan mengampuni dosa keduanya sampai mereka melepaskan jabatan tangannya (HR. Abu Daud). Yang tetap perlu diperhatikan hendaklah lelaki tidak berjabat-tangan dengan wanita yang bukan muhrimnya; demikian pula sebaliknya. Meskipun dalam masalah ini, DR. Yusuf Al Qardhawi tidak mengharamkannya secara mutlaq. Berwajah Manis Yang dimaksud berwajah manis adalah penampilan yang menyenangkan serta senyum yang mengembang. Gaya seperti inilah yang diinginkan Rasulullah SAW ketika seorang Muslim bertemu dengan saudaranya. Sabda Rasulullah SAW:Jangan kalian meremehkan sedikitpun tentang kebaikan, meskipun hanya wajah yang manis saat bertemu dengan saudaramu (Al Bukhary). Tidak Memalingkan Wajah Memalingkan wajah, apapun alasannya, sulit untuk ditafsirkan lain kecuali sikap meremehkan atau memusuhi. Apabila seorang Muslim berjumpa dengan saudaranya, selain salam dan jabat tangan. hendaklah ditambah dengan menatap wajah saudaranya; tidak malah memalingkan wajah. Nilai ucapan salam dan jabatan tangan menjadi hampa dan hilang ketika seseorang melakukannya sambil memalingkan wajah. Allah SWT telah mengingatkan masalah ini dengan firman-Nya:Dan janganlah kamu memalingkan muka kamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (Luqman [31]: 18). Tidak Membikin Gaduh Setiap pembicaraan yang kita lakukan hendaklah secukupnya saja. Maksudnya, tidak dengan suara yang berlebihan, tetapi juga tidak terlalu lemah. Minimal orang yang kita ajak berbicara mampu menangkap suara kita, itu sudah cukup. Demikian pula dalam mengucapkan salam; secukupnya saja. Al Miqdad RA biasa menyediakan susu bagian Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW datang pada waktu malam, lalu beliau memberi salam dengan perlahan sehingga tidak membangunkan orang yang tidur, dan cukup didengar oleh mereka yang terjaga. Dan beliau mengucapkan salam sebagaimana biasa beliau mengucapkan salam (HR. Muslim). Salam kepada Lain Jenis Laki-laki diperkenankan memberi salam kepada wanita; dan sebaliknya wanita juga diperbolehkan mengucapkan salam kepada laki-laki. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah SAW ketika berjalan melalui sekumpulan wanita. Beliau memberi salam kepada mereka (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
  • 5. Asma Binti Jazid menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW berjalan di masjid mendadak melihat rombongan wanita tengah duduk, maka beliau melambaikan tangan dengan mengucapkan salam (HR. At Tirmidzi). Sedangkan salam wanita kepada laki-laki digambarkan oleh Ummu Hani Binti Abu Thalib RA ketika datang kepada Rasulullah SAW saat Fat-hu Makkah (penaklukan kota Makkah). Saat itu, Rasulullah SAW tengah mandi dan di depan ada Fathimah. Maka Ummu Hani memberikan salam kepada Rasulullah SAW (HR. Muslim). Tentu saja, memberikan salam kepada lawan jenis yang bukan muhrim dilakukan dengan tetap memperhatikan adab-adab pergaulan lawan jenis. Jangan sampai salam dengan lawan jenis justru dijadikan sebagai pengantar mendekati perbuatan zina. Misalkan salam anak-anak muda kepada lawan jenis dengan ragam salam yang tidak tepat. Ada salam sayang, salam mesra, salam rindu dan mungkin ada salam-salam lain yang lebih berbahaya. Padahal salam seperti itu ditujukan kepada lawan jenis yang bukan muhrim bukan pula isteri/suaminya. Salam seperti inilah yang tidak lagi bernilai syari. Salam kepada Orang Non Muslim Diharamkan seorang Muslim mendahului mengucapkan salam kepada orang Non Muslim. Rasulullah SAW bersabda:Jangan kalian mendahului mengucapkan salam kepada orang Yahudi atau Nashrani (HR. Muslim). Tetapi apabila forumnya telah berbaur antara orang Muslim dengan Non Muslim, maka diperkenankan kita untuk memulai mengucapkan salam. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah SAW ketika melewati suatu majelis yang berbaur antara orang Muslim, musrikin penyembah berhala dan Yahudi. Beliau mengucapkan salam kepada mereka (HR. Bukhary dan Muslim). Apabila orang Non Muslim memulai mengucapkan salam, maka jawaban yang diperkenankan oleh syariat adalah:Wa alaikum! (Semoga anda juga). Itu saja, tidak usah diperpanjang lagi. Rasulullah SAW menasihatkan:Jika orang-orang Ahli Kitab (Non Muslim) memberi salam kepada kamu, maka jawablah:Wa alaikum (HR. Bukhary dan Muslim). Salam kepada Anak-anak Salam tidak hanya hak bagi pemuda dan orang tua. Anak-anak pun berhak untuk mendapatkan salam dan membalasnya. Bahkan, kebiasaan menyebarkan salam kepada anak-anak, diharapkan dapat mewarnai akhlaq seseorang ketika menginjak remaja dan dewasa. Anas Bin Malik RA memberi salam kepada anak-anak ketika dia berjalan di muka mereka. Kemudian Anas berkata:Dahulu Rasulullah SAW juga berbuat seperti ini (HR. Bukhary dan Muslim). Maka berilah salam kepada anak-anak sekaligus mengkondisikan mereka dengan akhlaq- akhlaq Islami sejak dini. Salam jika Masuk Rumah Allah SWT memerintahkan kepada Kaum Muslimin untuk meminta ijin dan mengucapkan
  • 6. salam apabila hendak memasuki rumah orang lain. Firman-Nya:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat (An Nuur [24]: 27). Demikian pula jika kita memasuki rumah kita sendiri, baik dalam keadaan ada orangnya atau dalam keadaan kosong. Disyariatkan supaya kita mengucapkan salam. Allah SWT berfirman: Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya (An Nuur [24]: 61). Rasulullah SAW pun juga mengajarkan kepada Anas Bin Malik:Wahai anak, jika kamu masuk ke dalam rumah keluargamu, hendaknya memberi salam, supaya menjadi berkah untuk kamu dan keluargamu (HR. at Tirmidzi).