Proof: A logical argument made up of statements that are supported by another statement that is accepted as true
Inductive Reasoning : Coming to a conclusion based off of specific examples and observations
Deductive Reasoning : Using facts, rules, definitions, and properties to reach a logical conclusion from given statements
Maaf, saya tidak mendapatkan informasi lebih lanjut tentang variabel C11. Silakan jelaskan variabel tersebut agar saya dapat memodelkannya secara matematis.
Regresi merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel tergantung (y) dengan satu atau lebih variabel bebas (x). Dokumen ini menjelaskan definisi, asumsi, dan uji regresi seperti multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan normalitas. Metode ini digunakan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan produk terhadap kepuasan pelanggan warung BTN.
Dokumen tersebut merupakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika untuk kelas X semester I dan II. Dokumen tersebut menjelaskan standar kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, dan KKM yang harus dicapai untuk setiap standar kompetensi.
Dokumen tersebut berisi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Matematika untuk kelas X semester I dan II di SMA/MA tertentu. Terdapat standar kompetensi, indikator pencapaian, dan kriteria penilaian untuk masing-masing standar kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang regresi linier sederhana dan analisis korelasi. Ia menjelaskan tentang menghitung persamaan garis regresi, koefisien korelasi, dan uji hipotesis untuk kecerunan model regresi. Dokumen tersebut juga membahas cara memprediksi nilai variabel tergantung menggunakan model regresi dan memberikan contoh kasus regresi antara jumlah pekerja dan kamar rumah sakit.
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
油
Dokumen tersebut membahas model regresi dengan variabel terikat dummy menggunakan data survei terhadap 40 responden untuk memprediksi kemungkinan seseorang memiliki kolesterol tinggi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan sejarah keluarga. Analisis data menggunakan SPSS meliputi identifikasi data hilang, kode variabel, uji signifikansi model, penilaian kelayakan model, dan pengujian koefisien regresi.
Dokumen tersebut membahas tentang revisi bahan ajar mata kuliah Matematika Dasar yang mencakup sistem bilangan real, ketaksamaan, nilai mutlak, koordinat kartesius, dan konsep-konsep matematika lainnya."
Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai UAS matematika siswa. Tiga variabel diidentifikasi memiliki hubungan kuat dengan faktor yang terbentuk yaitu lama belajar, lama tidur, dan jarak rumah ke sekolah. Satu faktor mampu menjelaskan 86,7% variasi ketiga variabel tersebut.
Dokumen ini membahas tentang standar kompetensi menyelesaikan masalah program linier yang mencakup menyelesaikan sistem pertidaksamaan linier dua variabel, merancang model matematika masalah program linier, dan menyelesaikan model tersebut beserta penafsirannya. Metode yang dibahas untuk menentukan nilai optimum fungsi tujuan program linier adalah metode uji titik pojok dan metode garis selidik.
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxZuk辿t Printing
油
1. Makalah ini membahas persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan grafik fungsi linier.
2. Ada tiga jenis persamaan linier yang dibahas yaitu persamaan linier satu variabel, dua variabel, dan tiga variabel beserta contoh soalnya.
3. Pertidaksamaan linier dan grafik fungsi linier juga dijelaskan secara singkat.
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdfZuk辿t Printing
油
Makalah ini membahas tentang persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan grafik fungsi linier. Terdapat penjelasan mengenai pengertian persamaan linier, jenis-jenis persamaan linier seperti persamaan linier satu variabel, dua variabel, dan tiga variabel beserta contoh soalnya. Selanjutnya dibahas mengenai pertidaksamaan linier dan grafik fungsi linier.
Dokumen tersebut berisi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Matematika untuk kelas X semester I dan II di SMA/MA tertentu. Terdapat standar kompetensi, indikator pencapaian, dan kriteria penilaian untuk masing-masing standar kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang regresi linier sederhana dan analisis korelasi. Ia menjelaskan tentang menghitung persamaan garis regresi, koefisien korelasi, dan uji hipotesis untuk kecerunan model regresi. Dokumen tersebut juga membahas cara memprediksi nilai variabel tergantung menggunakan model regresi dan memberikan contoh kasus regresi antara jumlah pekerja dan kamar rumah sakit.
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
油
Dokumen tersebut membahas model regresi dengan variabel terikat dummy menggunakan data survei terhadap 40 responden untuk memprediksi kemungkinan seseorang memiliki kolesterol tinggi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan sejarah keluarga. Analisis data menggunakan SPSS meliputi identifikasi data hilang, kode variabel, uji signifikansi model, penilaian kelayakan model, dan pengujian koefisien regresi.
Dokumen tersebut membahas tentang revisi bahan ajar mata kuliah Matematika Dasar yang mencakup sistem bilangan real, ketaksamaan, nilai mutlak, koordinat kartesius, dan konsep-konsep matematika lainnya."
Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai UAS matematika siswa. Tiga variabel diidentifikasi memiliki hubungan kuat dengan faktor yang terbentuk yaitu lama belajar, lama tidur, dan jarak rumah ke sekolah. Satu faktor mampu menjelaskan 86,7% variasi ketiga variabel tersebut.
Dokumen ini membahas tentang standar kompetensi menyelesaikan masalah program linier yang mencakup menyelesaikan sistem pertidaksamaan linier dua variabel, merancang model matematika masalah program linier, dan menyelesaikan model tersebut beserta penafsirannya. Metode yang dibahas untuk menentukan nilai optimum fungsi tujuan program linier adalah metode uji titik pojok dan metode garis selidik.
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxZuk辿t Printing
油
1. Makalah ini membahas persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan grafik fungsi linier.
2. Ada tiga jenis persamaan linier yang dibahas yaitu persamaan linier satu variabel, dua variabel, dan tiga variabel beserta contoh soalnya.
3. Pertidaksamaan linier dan grafik fungsi linier juga dijelaskan secara singkat.
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdfZuk辿t Printing
油
Makalah ini membahas tentang persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan grafik fungsi linier. Terdapat penjelasan mengenai pengertian persamaan linier, jenis-jenis persamaan linier seperti persamaan linier satu variabel, dua variabel, dan tiga variabel beserta contoh soalnya. Selanjutnya dibahas mengenai pertidaksamaan linier dan grafik fungsi linier.
3. Pembuktian (proofing)
Proof: A logical argument made up of
statements that are supported by another
statement that is accepted as true
Inductive Reasoning : Coming to a conclusion
based off of specific examples and observations
Deductive Reasoning : Using facts, rules,
definitions, and properties to reach a logical
conclusion from given statements
3
4. Inductive Reasoning
Sequence atau series
Boolean atau Logic
Negation dengan simbol ~
Compound statement
Conjunction dengan kata and
Disjuntion dengan kata or atau xor
Conditional statement atau If hypothesis Then
conclusion
Related conditional misalnya pq
Converse misalnya qp
Inverse misalnya ~p~q
Contrapositive misalnya ~q~p
4
5. Deductive Reasoning
Law of Detachment : If pq is a true
statement and p is true, then q is true.
Law of Syllogism : If pq and qr are true
statements, then pr is a true statement.
Paragraph Proof
Algebraic Proof
5
6. Algebraic Proof
Properties of Equality Notes
Additional property Jika a = b, maka a+c = b+c
Subtraction property Jika a = b, maka ac = bc
Multiplication property Jika a = b, maka aXc = bXc
Division property Jika a = b dan c0, maka ac = bc
Reflexive property a = a
Symmetric property Jika a = b, maka b = a
Transitive property Jika a = b dan b = c, maka a = c
Substitution property Jika a = b, maka a dapat digantikan b
dalam persamaan atau ekspresi lain
Distributive property aX(b+c) = (aXb) + (aXc)
Commutative property a+b = b+a serta aXb = bXa
Associative property a+(b+c) = (a+b)+c serta
aX(bXc) = (aXb)Xc
6
7. Algebraic Proof
Properties of Equality Notes
Identity property of Additional a+0 = a
Identity property of Subtraction a0 = a
Identity property of Multiplication aX1 = a
Identity property of Division a1 = a
Inverse property of Addition a+(-a) = 0
Inverse property of Multiplication aX(1/a) = 1
Multiplication property of Zero aX0 = 0
7
8. Algebraic Proof
Properties of Inequality Notes
Additional property Jika a > b, maka a+c > b+c
Subtraction property Jika a > b, maka ac > bc
Positive Multiplication property Jika a > b dan c>0, maka aXc > bXc
Negative Multiplication property Jika a > b dan c<0, maka aXc < bXc
Positive Division property Jika a > b dan c>0, maka ac > bc
Negative Division property Jika a > b dan c<0, maka ac < bc
Symmetric property Jika a > b, maka b < a
Transitive property Jika a > b dan b > c, maka a > c
8
9. Algebraic Proof
Properties of Segment Congruence Notes
Reflexive property AB AB
Symmetric property Jika AB CD, maka CD AB
Transitive property Jika AB CD dan CD EF,
maka AB EF
9
Properties of Angle Congruence Notes
Reflexive property A A
Symmetric property Jika A B, maka B A
Transitive property Jika A B dan B C,
maka A C
++Other postulates + Theorem
10. Kriteria Model Matematis
Sederhana
Sederhana dan mudah dipahami oleh stakeholder meski
tidak mahir matematika
Complete
Mencantumkan semua aspek yang signifikan dalam situasi
masalah terhadap ukuran kinerja keluaran
Mudah dimanipulasi
Memungkinkan dipergunakan untuk mencari solusi yang
terbaik dan menjawab masalah
10
11. Kriteria Model Matematis
Adaptif
Perubahan struktur pada situasi masalah dapat dengan
mudah diadopsi model dengan modifikasi relatif minor
untuk adaptasi
Mudah dikomunikasikan
Pemikiran system analyst dalam model mudah dimengerti
dan interaktif dengan pengguna untuk mempersiapkan,
memperbarui, mengubah dan memperbaiki secara cepat.
11
12. Kriteria Model Matematis
Layak sesuai tujuan studi masalah
Pengembangan model membutuhkan waktu tidak lebih
dari batas pengambilan keputusan, dan mempergunakan
biaya tidak lebih dari penghematan yang diperoleh.
Menghasilkan informasi yang bermanfaat
Keluaran dari model dengan lugas menggambarkan solusi
yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.
12
13. Karakteristik Model Matematis
BerdasarkanTujuan (purpose)
Optimasi
Model yang digunakan untuk mencari nilai optimal
(terbaik = maksimasi/minimasi)
Eksplanasi
Model yang digunakan untuk menunjukkan interaksi
variabel yang mempengaruhi perilaku sistem
Deskripsi
Model yang digunakan untuk menggambarkan perilaku
sistem
13
14. Karakteristik Model Matematis
Berdasarkan cara analisa (mode of analysis)
Analitik
Model yang menggunakan teknik matematika dan
statistika untuk menghasilkan informasi yang optimal.
Numerik
Model yang menggunakan iterasi numerik untuk
menghasilkan informasi yang mendekati optimal
(estimation / heuristic)
14
15. Karakteristik Model Matematis
Berdasarkan perlakuan keacakan (treatment of
randomness)
Deterministik
Model yang tidak mengandung nilai keacakan, sehingga
perilaku sistem dapat diperkirakan secara pasti
Probabilistik
Model yang mengandung nilai keacakan, sehingga
perilaku sistem tidak dapat diperkirakan secara pasti.
Stokastik
Model yang mengandung nilai keacakan yang
dipengaruhi oleh waktu, sehingga perilaku sistem tidak
dapat diperkirakan secara pasti.
15
16. Karakteristik Model Matematis
Berdasarkan penerapan (generality of application)
Untuk semua kasus homogen
Model yang dapat digunakan untuk kasus-kasus yang
mempunyai kemiripan
Untuk kasus tertentu.
Model yang dibuat untuk kasus tertentu saja
16
17. Klasifikasi Formulasi Matematis
Berdasarkan interaksinya dengan waktu,
Fungsi statis (stationary or time-invariant)
Fungsi dinamis (time-variant)
Berdasarkan ketergantungan dinamikanya pada
waktu,
Fungsi diskrit
Fungsi kontinyu
Fungsi gabungan (hybrid)
17
18. Klasifikasi Formulasi Matematis
Berdasarkan korelasi dengan variabel bebasnya,
Fungsi Linier
Fungsi Nonlinier
Berdasarkan banyaknya variabel bebasnya,
Regresi sederhana
Regresi berganda
18
19. Klasifikasi Formulasi Matematis
Berdasarkan interaksi variabel bebasnya terhadap
fungsi,
Distributed parameter
Masing-masing variabel memberikan interaksi terhadap
fungsi secara terpisah
Lumped parameter
Variabel-variabel memberikan interaksi terhadap fungsi
secara bersama-sama.
19
20. Klasifikasi Formulasi Matematis
Berdasarkan tingkat derivatif fungsi diferensial,
Homogenous
Heterogenous
Berdasarkan tingkat probabilitas variabel
bebasnya,
Deterministik
Stokastik/probabilistik
20
21. Klasifikasi Formulasi Matematis
Berdasarkan keberadaan konstanta faktor pengali
variabel bebasnya,
Definisional (Definitional Equation)
Persamaan hanya menunjukkan fungsi interaksi variabel
bebasnya saja tanpa adanya penambahan konstanta
lain
Empiris (Empirical Based Equation)
Persamaan menunjukkan fungsi interaksi variabel bebas
yang berkaitan pula dengan adanya konstanta lain yang
memberikan bobot fungsi interaksinya. Konstanta yang
disertakan dalam persamaan diperoleh dari analisa
regresi.
21
23. Variabel atau Peubah
Variabel eksternal (external variable)
Variabel yang tidak dapat dikendalikan, namun
mempengaruhi perilaku sistem. Terkadang disebut juga
dengan exogenous, environmental atau uncontrollable
variable.
Variabel kebijaksanaan / asumsi (policy variable)
Variabel yang dapat dikendalikan bahkan dapat ditentukan
dengan asumsi. Terkadang disebut juga dengan decision
atau controllable variable.
23
24. Variabel atau Peubah
Variabel acak (random variable)
Variabel yang menggambarkan keacakan / probabilitas
perilaku sistem
Variabel pasti (deterministic variable)
Variabel yang mengarahkan perilaku sistem agar dapat
diprediksikan.
24
25. Variabel atau Peubah
Variabel respon (response variable)
Variabel yang merupakan keluaran dari sistem yang
menunjukkan state yang menjadi fokus pemodelan.
Terkadang disebut juga dengan dependent variable.
Variabel umpan balik (feedback variable)
Variabel yang merupakan keluaran dari sistem yang
berbalik dan mempengaruhi perilaku sistem pada waktu
selanjutnya.
25
26. Formulasi Matematis
Deterministik
Analisa Regresi
Regresi Linier
Regresi Nonlinier
Regresi Polinomial
Regresi Berganda
Optimasi
Turunan atau pendekatan Differensial
Maksimasi/minimasi dengan batasan kendala
Aljabar linier
Vektor
Matriks
26
27. Formulasi Matematis Probabilistik
Variabel Acak dan distribusi
Probabilitas
Probabilitas kumulatif
Ekspektasi
Pendekatan kalkulus
Differensial
Integral
Pendekatan rantai markov
Probability on node
Probability on arrow
27
28. Pendekatan Heuristik
Pendekatan algoritma atau prosedur yang berdasarkan logika
berpikir yang rasional dan sistematis dalam menyelesaikan
permasalahan dan menemukan solusi alternatif
Trial & error Metode delphi
Tabel Metode transportation
Penelusuran Simulasi annealing
Batu pijakan Theory of constraint
Metode Numerik Interpolasi
28
30. Identifikasi Variabel
Independent Variable (input)
Uncontrollable variable
di : customer order pattern
s: production setup cost per batch
v: unit product value
h : product handling cost per unit
r: investment holding cost /$ per year
30
34. Pemodelan Matematis
C1 : order pattern by special prod. runs
[order pattern by special production runs] merupakan
[customer order pattern] yang melebihi [cutoff for big or small
order]
C1 di
Where
C1 di = C1 if di > dc
C1 di = if di < dc
34
35. Pemodelan Matematis
C2 : order pattern met from stock
[order pattern met from stock] merupakan [customer order
pattern] yang kurang dari [cutoff for big or small order]
C2 di
Where
C2 di = C2 if di < dc
C2 di = if di > dc
35
36. Pemodelan Matematis
C3 : annual volume by special prod. run
[annual volume by special prod. run] merupakan total jumlah
[order pattern by special production run]
C3 = Sum (C1)
36
37. Pemodelan Matematis
C4 : annual number of special prod. run
[annual number of special prod. run] merupakan banyaknya
kejadian [order pattern by special production run]
C4 = Count(C1)
37
38. Pemodelan Matematis
C5 : annual volume met from stock
[annual volume met from stock] merupakan total jumlah [order
pattern met from stock]
C5 = Sum (C2)
38
39. Pemodelan Matematis
C6 : annual number stock replenishment
[annual number stock replenishment] merupakan [annual
volume met from stock] dibagi dengan [stock replenishment
size]
C6 = C5 / Q
39
40. Pemodelan Matematis
C7 : average stock level
[average stock level] merupakan rata-rata stock level dengan
stock maksimum sebesar [stock replenishment size] yang
terjadi setelah stock habis dan perubahan stock dipengaruhi
oleh [order pattern met from stock]
[next stock] = [previous stock] C2 (changing overtime)
If [next stock] < 0 then [next stock] = Q
Appproximation :
C7 = Q / 2
40
41. Pemodelan Matematis
C8 : average stock investment
[average stock investment] merupakan [average stock level]
dikalikan dengan [unit product value] sebagai modal yang
diam atau stagnan
C8 = C7 . v
C8 = (Q / 2) . v
C8 = (Q.v) / 2
41
42. Pemodelan Matematis
C9 : annual handling cost for big cust.
[annual handing cost for big customer] merupakan [annual
volume by special production run] dikalikan dengan [product
handling cost per unit]
C9 = C3 . h
C9 = Sum (C1) . h
C9 = Sum (di) . h for di > dc
42
D1
43. Pemodelan Matematis
C10 : annual setup cost for spec.prod.run
[annual setup cost for special production run] merupakan
[annual number of special production run] dikalikan dengan
[production setup cost per batch]
C10 = C4 . s
C10 = Count (C1) . s
C10 = Count (di) . s for di > dc
43
N1
44. Pemodelan Matematis
C11 : annual handling cost for small cust.
[annual handing cost for small customer] merupakan [annual
volume met from stock] dikalikan dengan [product handling
cost per unit]
C11 = C5 . h
C11 = Sum (C2) . h
C11 = Sum (di) . h for di < dc
44
D2
45. Pemodelan Matematis
C12 : annual setup cost for stock repl.
[annual setup cost for stock replenishment] merupakan
[annual number stock replenishment] dikalikan dengan
[production setup cost per batch]
C12 = C6 . s
C12 = (C5 / Q) . s
C12 = (Sum (C2) / Q). s
C12 = (Sum (di) / Q). s for di < dc
45
D2
46. Pemodelan Matematis
C13 : annual stock holding cost
[annual stock holding cost] merupakan [average stock
investment] dikalikan dengan [investment holding cost /$ per
year]
C13 = C8 . r
C13 = (C7 . v) . r
C13 = ((Q / 2) . v). r
C13 = (Q.v.r) / 2
46
47. Pemodelan Matematis
C14 : value of annual demand
[value of annual demand] merupakan total [annual volume by
special production] dan [annual volume met from stock]
dikalikan dengan [unit product value]
C14 = (C3 + C5) . v
C14 = (Sum(C1) + Sum(C2)) . v
C14 = (Sum{di>dc}+Sum{di<dc}).v
C14 = Sum(di) . v
47
DALL