MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
油
Makalah ini membahas tentang Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB). SPPKB adalah strategi pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui proses dialogis dan penemuan pengetahuan secara mandiri. SPPKB memiliki 6 tahapan yaitu orientasi, pelacakan, konfrontasi, inkuiri, akomodasi, dan transfer. Salah satu metode yang sesuai untuk menerapkan SPPKB
Model pembelajaran tematik dijelaskan untuk SD kelas I-III. Pembelajaran tematik mengintegrasikan beberapa mata pelajaran di bawah satu tema untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Tahapan pelaksanaan pembelajaran tematik meliputi persiapan seperti pemetaan kompetensi, penentuan tema, penyusunan silabus dan rencana pembelajaran.
MODUL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI YANG DI KEMBANGKAN UNTUK OEMBELAJARANtikakartika1145
油
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pengajaran yang menyesuaikan instruksi dan pengalaman belajar untuk memenuhi kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa yang berbeda. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa semua siswa dapat belajar secara efektif, terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka.
Berikut adalah beberapa komponen kunci dari pembelajaran berdiferensiasi:
Pengukuran dan Penilaian Awal: Menggunakan penilaian formatif dan diagnostik untuk memahami kekuatan dan kebutuhan siswa.
Konten: Menyesuaikan materi pelajaran agar sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Misalnya, menyediakan berbagai teks dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Proses: Menerapkan berbagai metode pengajaran yang dapat mencakup diskusi kelompok, proyek, atau pembelajaran berbasis masalah.
Produk: Memberikan pilihan kepada siswa dalam cara mereka menunjukkan pemahaman mereka, seperti presentasi, poster, atau esai.
Lingkungan Belajar: Menciptakan suasana kelas yang mendukung dan inklusif, di mana siswa merasa nyaman untuk berbagi ide dan belajar dari satu sama lain.
Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membantu setiap siswa mencapai potensi maksimal mereka dengan cara yang lebih personal dan relevan.
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran Paikem (Praktis, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif-Efisien, dan Menarik/Menyenangkan) serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya seperti karakteristik siswa, kompetensi yang diinginkan, dan karakteristik materi pelajaran.
Kelompok mahasiswa melakukan survei di PAUD Cempaka untuk proyek Character Building
Pancasila. Mereka sepakat untuk mengajar di kelas B2 yang berisi 11 murid, dimulai pada 11
Oktober. Pada pertemuan pertama, mereka mengajarkan tentang hewan kelinci secara
interaktif dengan mewarnai dan menempel kapas. Kegiatan ditutup dengan doa bersama.
1. Gaya belajar adalah cara seseorang lebih suka belajar dan memproses informasi, yang dipengaruhi kecerdasan dan pengalaman seseorang
2. Guru harus menyesuaikan gaya mengajar dengan gaya belajar siswa agar pembelajaran efektif
3. Faktor kunci pembelajaran efektif adalah perencanaan lesson plan yang mempertimbangkan gaya belajar siswa, modalitas visual dan kinestetik, serta mendapatkan perhatian
Bagi semua pendidik yang ingin memberikan yang terbaik terhadap murid-muridnya,silahkan di baca, di share, atau mungkin di save berkas ini.
terima kasih juga buat narrator.
Semoga bermanfaat!
Berdasarkan deskripsi di atas, aktivitas yang terjadi adalah:
1. Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang lawan.
2. Pemain bertahan berupaya mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola dari pemain penyerang.
3. Penjaga gawang berusaha agar bola yang diserang ke gawang tidak masuk ke dalam gawangnya.
Ini merupakan contoh aktivitas dalam permainan sepak bola dimana terjadi interaksi antara
RPS mata kuliah Microteaching membahas tiga hal utama: (1) tujuan mata kuliah untuk mengembangkan keterampilan mengajar dasar mahasiswa, (2) materi perkuliahan yang meliputi berbagai keterampilan mengajar, dan (3) rencana pembelajaran per pertemuan untuk melatih keterampilan-keterampilan tersebut.
Proposal skripsi ini membahas tentang pemanfaatan lingkungan sekolah dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran tematik kelas V di MIN 03 Aceh Besar. Peneliti mengamati proses pembelajaran IPA di kelas tersebut masih bersifat teacher centered dan kurang melibatkan lingkungan sekolah sehingga keterampilan proses siswa kurang terasah. Peneliti berniat
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Laporan ini membahas hasil diskusi kajian kurikulum pendidikan dasar. Diskusi ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi hasil kajian konsep, kajian dokumen, dan pelaksanaan kurikulum pada berbagai jenjang pendidikan dasar seperti PAUD, TK, SD, dan MI. Diskusi mencakup berbagai topik seperti program pembelajaran PAUD, pelaksanaan TK/RA, kurikulum SD/MI, pelaksanaan SD terpadu, pencapaian
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
More Related Content
Similar to MODEL PEMBELAJARAN HOTS_AGUSTINA.pptx (20)
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran Paikem (Praktis, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif-Efisien, dan Menarik/Menyenangkan) serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya seperti karakteristik siswa, kompetensi yang diinginkan, dan karakteristik materi pelajaran.
Kelompok mahasiswa melakukan survei di PAUD Cempaka untuk proyek Character Building
Pancasila. Mereka sepakat untuk mengajar di kelas B2 yang berisi 11 murid, dimulai pada 11
Oktober. Pada pertemuan pertama, mereka mengajarkan tentang hewan kelinci secara
interaktif dengan mewarnai dan menempel kapas. Kegiatan ditutup dengan doa bersama.
1. Gaya belajar adalah cara seseorang lebih suka belajar dan memproses informasi, yang dipengaruhi kecerdasan dan pengalaman seseorang
2. Guru harus menyesuaikan gaya mengajar dengan gaya belajar siswa agar pembelajaran efektif
3. Faktor kunci pembelajaran efektif adalah perencanaan lesson plan yang mempertimbangkan gaya belajar siswa, modalitas visual dan kinestetik, serta mendapatkan perhatian
Bagi semua pendidik yang ingin memberikan yang terbaik terhadap murid-muridnya,silahkan di baca, di share, atau mungkin di save berkas ini.
terima kasih juga buat narrator.
Semoga bermanfaat!
Berdasarkan deskripsi di atas, aktivitas yang terjadi adalah:
1. Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang lawan.
2. Pemain bertahan berupaya mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola dari pemain penyerang.
3. Penjaga gawang berusaha agar bola yang diserang ke gawang tidak masuk ke dalam gawangnya.
Ini merupakan contoh aktivitas dalam permainan sepak bola dimana terjadi interaksi antara
RPS mata kuliah Microteaching membahas tiga hal utama: (1) tujuan mata kuliah untuk mengembangkan keterampilan mengajar dasar mahasiswa, (2) materi perkuliahan yang meliputi berbagai keterampilan mengajar, dan (3) rencana pembelajaran per pertemuan untuk melatih keterampilan-keterampilan tersebut.
Proposal skripsi ini membahas tentang pemanfaatan lingkungan sekolah dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran tematik kelas V di MIN 03 Aceh Besar. Peneliti mengamati proses pembelajaran IPA di kelas tersebut masih bersifat teacher centered dan kurang melibatkan lingkungan sekolah sehingga keterampilan proses siswa kurang terasah. Peneliti berniat
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Laporan ini membahas hasil diskusi kajian kurikulum pendidikan dasar. Diskusi ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi hasil kajian konsep, kajian dokumen, dan pelaksanaan kurikulum pada berbagai jenjang pendidikan dasar seperti PAUD, TK, SD, dan MI. Diskusi mencakup berbagai topik seperti program pembelajaran PAUD, pelaksanaan TK/RA, kurikulum SD/MI, pelaksanaan SD terpadu, pencapaian
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
2. Dr. Agustina, M. Pd.
NIP 198208182006042032
Widyaiswara Muda Balai Diklat
Keagamaan Palembang
Dosen UIN RF Palembang
Dosen Luar Biasa LB Univ. Bina Darma
Asesor Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah Prop.Sumsel
Anggota Himpunan Pengembang
Kurikulum Indonesia (HIPKIN) Pusat
Pendidikan: S1 dan S2 Pend. Bahasa
Inggris UNSRI,
S3 Pengembangan Kurikulum Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung
Contact: HP 08127863173, email:
agustinadjihadi.ad@gmail.com, FB:
Agustina Djihadi, IG: @agustinadjihadi
Tak Kenal maka Tak Sayang..
3. Narasumber pada Diklat
Jarak Jauh (DJJ) pada
mata pelajaran Bahasa
Inggris tingkat SMP/MTs
yang ditayangkan di TV
Edukasi oleh Pustekkom
Kemdikbud RI pada tahun
2012,
Disertifikasi sebagai
Instruktur Nasional
Implementasi Kurikulum
2013 Kementerian Agama
pada tahun 2014,
Tim Pendamping
Implementasi Kurikulum
2013 Kementerian Agama
Zona Barat oleh Direktorat
Pendidikan Madrasah,
Ditjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama pada
tahun 2014,
Instruktur Propinsi Jawa
Barat Implementasi
Kurikulum 2013
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada
tahun 2016.
Tim Capacity Building:
Quality Assurance, Quality
Improvement, Quality
Management bagi LPMP
dan Balai Diklat Keagamaan
yang diadakan Kemdiknas RI
dan Managing Contractor
Program Management
(MCPM) oleh Australia-
Indonesia Basic Education
Program (AIBEP) AusAID di
tahun 2009 hingga 2010
Peserta short course
Planning and Management in
Education oleh Litbang dan
Diklat Kementerian Agama
ke National University of
Educational Planning and
Administration di New Delhi,
India pada tahun 2013.
4. KONFERENSI & PUBLIKASI ILMIAH
Pembicara Temu Karya Ilmiah Widyaiswara Nasional
Kementerian Agama pada tahun 2010,
Pembicara pada event yang sama pada tahun 2012,
Pembicara pada Seminar on Adolescent, and Adult
English Literacy in Technological Era 1st Southern
Region or Sumatera oleh TEFLIN dan Pascasarjana
UNSRI pada tahun 2011,
Pembicara pada Seminar Nasional Integrating Local
Culture oleh Pascasarjana UNSRI pada tahun 2012,
Pembicara pada 2nd International Conference on
Education in Muslim Society (ICEMS) oleh UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta di tahun 2015,
Pembicara pada International Conference on
Education and Regional Development (ICERD) oleh
Pascasarjana UPI pada tahun 2016,
Pembicara pada Annual Conference on Social
Sciences and Humanities (ANCOSH) oleh Universitas
Kanjuruhan Malang pada tahun 2018, dan
Pembicara pada the 3rd International Conference on
Social Sciences, Law, Arts, and Humanities (ICSSLAH)
oleh Universitas Bina Nusantara Jakarta pada tahun
2018.
9. Lets Sing..
Kami ada di sini
Demi ridho ilahi
Saling berkasih sayang
Untuk saling berbagi
Kami mengubah diri
Jadi guru sejati
Sabar, ikhlas, ada di dalam diri
10. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami pembelajaran
berbasis HOTS
1
Memahami penerapan
model pembelajaran
berbasis HOTS
2
Merancang pembelajaran
dengan model pembelajaran
berbasis HOTS
3
11. Icebreaking
Sebutkan nama sesuai
urutan, bagi yang urutan ke
5, 10, 15 harus mengganti
namanya dengan
SCIENTIFIC
12. MENGECEK ISI GELAS: SNOWBALL
THROWING
Apa itu HOTS?
Mengapa perlu HOTS?
Bagaimana isi gelas Anda? Review
13. APA ITU HOTS
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) atau
kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan suatu
kemampuan berpikir yang tidak hanya
membutuhkan kemampuan mengingat saja, namun
membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi,
seperti kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif
14. MENGAPA HOTS
Terciptanya manusia Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatif
dapat terwujud melalui pelaksanaan pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di berbagai lingkup dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran yang dapat
diterapkan adalah pembelajaran dengan memberdayakan untuk
berfikir tingkat tinggi (high order thinking). Kurikulum 2013 telah
mengadobsi taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dimulai
dari level mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta.
17. SALAH KAPRAH HOTS!!
Saat ini ada yang salah kaprah bahwa HOTS itu
sekedar soal ujiansemata apalagi saat ini soal-soal
HOTS sudah ada di mana2 mulai dari Test PISA, UN
dan mulai tahun depan ada pula di SBMPTN.
HOTS adalah sebuah ketrampilan yang harus diasah
melalui proses pembelajaran sehari hari di
kelas. Oleh karena itu, Strategi Mengajar yang dapat
mengembangkan HOTS ini sangat dibutuhkan oleh
guru. Pengembangan HOTS tidak bisa instant
melainkan harus step by step dari LOTS ke MOTS
dan akhirnya ke HOTS.
18. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN HOTS
Berfokus pada pertanyaan
Menganalisis / menilai argumen dan data
Mendefinisikan konsep
Menentukan kesimpulan
Menggunakan analisis logis
Memproses dan menerapkan informasi
Menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah
21. BAGAIMANA DENGAN SOAL HOTS?
Soal-soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill)
bukan berarti soal yang sulit, redaksinya panjang
dan berbelit-belit sehingga banyak membuang
banyak waktu membacanya dan sekaligus
memusingkan siswa, tetapi soal tersebut disusun
secara proporsional dan sistematis untuk
mengukur Indikator Ketercapaian Kompetensi
(IKK) secara efektif serta memiliki kedalaman
materi sehingga siswa pun terangsang untuk
menjawab pertanyaan dengan baik.
23. PENDEKATAN SAINTIFIK
Proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan.
24. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
Pendekatan Ilmiah.
Pendekatan Ilmiah ini mengikuti mengamati, menanya,
menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua
mapel.
26. TUJUAN PENDEKATAN SAINTIFIK
untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah
Untuk mengembangkan karakter siswa
27. Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
PROSES PEMBELAJARAN
29. KEGIATAN MENGAMATI DALAM PEMBELAJARAN
DAPAT DILAKUKAN DALAM TAHAP-TAHAP BERIKUT
INI
Apa: Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Bagaimana:
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek
yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu
diobservasi, baik primer maupun sekunder
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan
dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah
dan lancar
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil
observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera,
tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Dimana: Menentukan di mana tempat objek yang akan
diobservasi
32. FUNGSI BERTANYA
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau
topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
33. CONTOH:
Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan
cara melahirkan
Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak
dengan cara melahirkan
Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak
dengan melahirkan
Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan
37. LANGKAH PEMBELAJARAN
Untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif
Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak
dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam),
Mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran
siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa
secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
Ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh
siswa dengan bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan
yang diberikan di muka.
Kegiatan Inti
Ditujukan untuk dua hal pokok: 1) validasi terhadap konsep, hukum
atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa; 2) pengayaan materi
pelajaran yang dikuasai siswa. Validasi dapat dilakukan dengan
mengindentifikasi kebenaran konsep, hukum atau prinsip yang telah
dikonstruk oleh siswa.
Kegiatan
Penutup
39. Powerpoint Templates
Page 39
JANGAN TETAP SENGSARA
Jatuh bangun aku mengajarmu, namun dirimu tak pernah mengerti
Kuberikan banyak latihan, namun engkau tetap tak bisa
Mulanya sungguh diriku tak tahu.
Suatu hari aku menyadari, mungkin aku perlu inovasi
Kumengajar dengan gembira, hingga kau menjadi ceria
Ternyata hasilnya luar biasa
Sejak saat itu, di dalam kelas ku
Sengaja ku buat muridku kan maju
Kelasku yang baru menantang dirinya
Sehingga muridku menjadi berkarya
Percuma saja belajar, kalau kau tidak berkembang
Percuma saja sekolah, kalau kau tetap sengsara.
41. TEKNIK PENILAIAN DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK
Penilaian
Pengetahuan
Tes tertulis/lisan
Penugasan
Penilaian
Keterampilan
Tes praktek
Projek
Portfolio
Penilaian Sikap
Observasi
Penilaian Diri Sendiri
Penilaian Antar Teman
Jurnal Harian
42. CONTOH KEGIATAN BELAJAR PADA SETIAP LANGKAH
PENDEKATAN SAINTIFIK (PERMENDIKBUD 81A/2013 YANG DIREVISI
MENJADI PERMENDIKBUD NO.22/2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH)
Mengamati:
membaca, (harus sesuai KI,KD), mendengar, menyimak (video animasi) melihat (tanpa atau dengan alat)
untuk apa? untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui.
Menanya: (siapa dan apa yang ditanya) mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
Konkretnya berupa apa? (siswa dibimbing), agar? Jumlh berapa? lebih? Tulis di papan tulis bagi 3.
Mencoba/mengumpulkan data (informasi):
melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas,
wawancara dengan nara sumber.
Mengasosiasikan/mengolah informasi:
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Misalnya ada data data temuan dari langkah 3, coba maknai..dengan asumsi siswa punya buku siswa yang bagus.
Menghubungkan fakta fakta yang ada dengan fakta/literatur/ buku siswa. Sehingga siswa dapat mebuat inferensi baik
individu maupun kelompok.
43. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK
Mengkomunikasikan:
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya . Bentuknya bisa presentasi atau diskusi kelas. Jika sdh
ketemu yang mengarah pd indikator 1, maka digaris bawahi pada papan tulis.
Mulai dari M1-5 semuanya berad.a pada kegiatan inti secara umum , yg
direkomendasikan oleh K13..ada inkuiry, PBL,projek.
Pada bagian penutup, rangkuman pembelajaran sesuai dengan indikator, Sehingga
dapat dilihat dari indikator inimana yang perlu di beri pengauatan, maka bisa
penugasan tidak mesti pr, tetapi bisa dilakukan praktikum ulang dirumah, mencari
informasi kepada narasumber dll.
(Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: menginovasi, mencipta, mendisain model,
rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
Apabila kita menggunakan model proyek, karena model ini menghasilakn produk,
tetapi terpenting tergantung pada materi dan temanya.
44. DIMANA PERAN GURU?
1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
3. Memberi umpan balik.
4. Memberikan penjelasan
5. Guru tidak sekedar membiarkan peserta didik
memperoleh/mengkonstruk pengetahuan sendiri,
melainkan memberi setiap bantuan yang diperlukan
oleh peserta didik.
46. 1. MENGAMATI FAKTA
Mengamati fakta yang
ada dapat dibagi dalam
dua keadaan:
pengamatan nyata fenomena
alam atau lingkungan
pengamatan obyek langsung.
47. PENGAMATAN NYATA FENOMENA ALAM ATAU
LINGKUNGAN.
Pengamatan seperti ini cocok untuk anak sekolah
menengah pada kelas rendah dimana
penalarannya masih induktif. Pengamatan
langsung fenomena alam akan membantu siswa
menuangkan apa yang di lihat atau amati ke dalam
pengetahuan sederhana menjadi bakal
pengetahuan secara lisan ataupun tertulis.
48. Misal fakta tentang pengetahuan kontekstual, yang
menggambarkan tentang pola pemukiman penduduk, seperti
gambar berikut:
49. Berdasarkan fenomena tersebut, dapat dijelaskan tentang pola
pemukiman penduduk yaitu pola pemukiman penduduk secara
memanjang, yang memiliki ciri berupa pemukiman penduduk berderet
memanjang mengikuti alur jalan, sungai, rel kereta api atau pantai. Jika
dihubungkan dengan tema manusia sebagai makhluk sosial, fenomena
tersebut mengarah pada kesimpulan bahwa dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia tidak dapat hidup sendiri bahkan selalu
berkelompok dan membutuhkan orang lain. Pemenuhan kebutuhan
tersebut menyesuaikan dengan kondisi alam sekitar yang ada. Jika
seseorang suka tinggal di tempat yang dekat dengan air, dia dapat
memilih lokasi rumah di pinggiran atau menyusuri sungai, tetapi bagi
yang suka dengan keramaian, dia memilih lokasi untuk membangun
rumahnya mengikuti jalan, dsb. Kegiatan sederhana seperti yang
dijelaskan di atas dapat membantu siswa mengembangkan kreativitas
berpikir secara analitis, bukan sekedar menghafalkan fakta-fakta.
50. 2. MENANYA
Dari konteks pola pemukiman pedesaan,
siswa diarahkan pada pertanyaan:
Mengapa petani tinggal didekat dengan
pemukiman penduduk lain?
Mengapa para petani memerlukan orang
lain untuk mengerjakan semua pekerjaan
yang mengarah pada pekerjaan menggarap
sawah?
Bagaimana seandainya tidak ada yang
membantu menggarap sawah?
Bagaimana cara petani tersebut menjual
hasil panen?
Menggunakan transportasi jenis apakah
petani tersebut mengangkut hasil
panennya? dst.
51. 3. MENALAR
Penalaran induktif
Yaitu cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena khusus untuk
hal-hal yang bersifat umum, yang banyak berpijak pada pengamatan
inderawi /pengalaman empirik.
Misalkan pengalaman hidup siswa sebagai makhluk sosial baik di rumah,
di sekolah dan di masyarakat, mereka memiliki pengalaman hidup dengan
orang lain. Jika di rumah, mereka hidup dengan keluarga (ayah, ibu,
adik,kakak, dll), di sekolah ada Kepala Sekolah, guru, teman sejawat, dll, di
masyarakat tentu saja bergaul dengan orangorang dari berbagai kalangan.
Penalaran deduktif
Yaitu cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan
atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat
khusus. Misalnya penarikan kesimpulan adalah manusia sebagai makhluk
sosial pasti memerlukan orang lain. Hal ini disimpulkan dari fakta bahwa
dimanapun berada tidak ada satupun manusia yang mampu hidup sendiri
tanpa bantuan yang lain.
52. 4. MENCOBA
Yaitu membuktikan dengan membayangkan atau
mempraktekkan langsung.
Sebagai contoh tema manusia sebagai mahkluk sosial
menunjukkan sekelompok manusia di dalam kelas memiliki
arti bahwa manusia selalu hidup bergerombol atau
berkelompok atau memerlukan orang lain. Pembuktian
melalui praktek dapat dilakukan dengan durasi waktu
tertentu, misal selama 5 menit, siswa yang ada dalam kelas
diperintahkan untuk duduk sendiri-sendiri, dan dilarang
berbicara atau berkomunikasi dengan yang lain.
53. 5. MENYIMPULKAN
Yaitu mengaitkan konsep yang telah dipahami dan konsep yang diperoleh
dengan dunia nyata. Hasil praktek yang diperoleh oleh siswa digunakan
untuk aplikasi dalam dunia nyata dikaitkan dengan pengetahuan,
sehingga siswa dapat menarik kesimpulan tentang manusia sebagai
mahkluk sosial yang harus berkomunikasi karena dia membutuhkan
orang lain. Oleh karenanya, agar terjalin hubungan kerjasama atau
kolaborasi yang harmonis, dia harus berkomunikasi secara sopan dan
beretika. Itulah yang dimaksud networking atau membentuk jaringan
hingga dengan pengalaman seperti itu dapat membentuk sikap siswa.
58. MENGAPA MENGAJAR DENGAN MODEL?
Salah satu kompetensi guru yang tertuang dalam
Permendiknas no 16 tahun 2007 adalah kompetensi
nomor 2 yaitu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran dan menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.
59. APA ITU MODEL?
Model pembelajaran merupakan bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
Ada banyak model pembelajaran dan beberapa
yang disarankan di dalam kurikulum 2013
diantaranya adalah: Inquiry Based Learning,
Discovery Based Learning, Project Based Learning,
Problem Based Learning.
60. MODEL APA?
Implementasi Kurikulum 2013 menurut
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran
yang diharapkan dapat membentuk perilaku
saintifik, sosial serta mengembangkan rasa
keingintahuan.
61. 1. Model Pembelajaran Melalui
Penyingkapan/Penemuan
(Discovery/Inquiry Learning)
2. Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem-based Learning/PBL
3. model Pembelajaran Berbasis Projek
(Project- based Learning/PJBL).
62. Selain 3 model yang tercantum dalam
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, apakah guru
juga diperbolehkan mengembangkan pembelajaran
di kelas dengan menggunakan model pembelajaran
yang lain?
63. INQUIRY BASED
LEARNING
Observasi/Mengamati
Mengajukan pertanyaan
Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban/ mengasosiasi atau
melakukan penalaran
Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang
diajukan/memprediksi dugaan
Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah
atau dianalisis, mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
MENEKANKAN PADA PROSES BERPIKIR SECARA
KRITIS DAN ANALISIS UNTUK MENCARI DAN
MENEMUKAN SENDIRI JAWABAN DARI SUATU
MASALAH
65. DISCOVERY BASED
LEARNING
Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi
pembelajaran/topik/tema.
Problem Statement (mengidentifikasi masalah); menemukan permasalahan menanya, mencari
informasi, dan merumuskan masalah.
Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan data/informasi, melatih
ketelitian, akurasi, dan kejujuran, mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
Data Processing (mengolah data); mencoba dan mengeksplorasi pengetahuan
konseptualnya, melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, mencari
sumber yang relevan baik dari buku atau media, mengasosiasikannya menjadi suatu kesimpulan.
Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.
ARA BELAJAR AKTIF,
BEROREIENTASI PADA PROSES, MENGARAHKAN
SENDIRI, MENCARI SENDIRI DAN REFLEKTIF.
68. PROBLEM BASED
LEARNING
Orientasi pada masalah; mengamati masalah yang menjadi objek
pembelajaran.
Pengorganisasian kegiatan pembelajaran; menyampaikan berbagai
pertanyaan (atau menanya) terhadap malasalah kajian.
Penyelidikan mandiri dan kelompok; melakukan percobaan (mencoba) untuk
memperoleh data dalam rangka menyelesaikan masalah yang dikaji.
Pengembangan dan Penyajian hasil; mengasosiasi data yang ditemukan
dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah;
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
SISWA PADA MASALAH
AUTENTIK.
70. PROJECT BASED
LEARNING
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah awal agar peserta didik
mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan proyek bisa melalui
percobaan.
Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek.
Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek; mengevaluasi proyek yang sedang
dikerjakan.
Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan berbagai data lain.
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan
untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
SISWA DITUNTUT UNTUK MELAKUKAN
PEMECAHAN MASALAH-MASALAH YANG
DISAJIKAN DENGAN CARA MENGGALI
INFORMASI SEBANYAK-BANYAKNYA,
KEMUDIAN DIANALISIS DAN DICARI SOLUSI
DARI PERMASALAHAN YANG ADA.
72. Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Kesesuaian model pembelajaran dengan Indikator
Pencapaian Kompetensi/IPK yang dikembangkan dari KD.
Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan potensi
dan kompetensi
Kesesuiaan model pembelajaran dengan karakteristik dan
modalitas siswa, dan sarana pendukung belajar lainnya
karena bukan hanya karakter siswa yang berbeda tetapi
kemampuan siswa dapat berpengaruh terhadap
kebermanfaatan penggunaan model pembelajaran.
73. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan
yang akan digunakan
Kesesuaian dengan tuntutan dimensi pengetahuan, misalnya
1. untuk mendorong kemampuan siswa menghasilkan karya
kontekstual maka disarankan menggunakan model Project Based
Learning,
2. menyingkap sesuatu konsep yang belum mengemukan
menggunakan Discoveri Learning,
3. menemukan sesuatu konsep secara sistematis menggunakan
Inquiry Learning,
4. melatihkan keterampilan menyelesaikan masalah menggunakan
Problem Based Learning, dll
Kesesuaian penilaian hasil belajar dengan model pembelajaran
dan/atau metode pembelajaran.
74. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Di dalam kurikulum 2013 disarankan metode
pembelajaran dalam kelas diantaranya adalah: Diskusi,
Eksperimen, Demonstrasi, dan Simulasi
84. LEMBAR KERJA PENDEKATAN SAINTIFIK
MAPEL:
JENJANG/KELAS:
MODEL:
Kompetensi
Dasar
IPK Mengamati Menanya Mengump
ulkan
Informasi
Menalar Mengkomunika
sikan
85. LEMBAR KERJA PEMBELAJARAN HOTS
MAPEL:
JENJANG/KELAS:
MODEL:
KD (kalau bisa sampai C3-C4):
IPK:
Kegiatan Pembelajaran (sesuai sintaks):