Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis statistik, termasuk definisi hipotesis statistik, jenis-jenis hipotesis, langkah-langkah pengujian hipotesis, uji satu arah dan dua arah, serta contoh soal pengujian hipotesis.
Distribusi binomial dan distribusi poissonSuci Agustina
油
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi binomial dan distribusi Poisson. Distribusi binomial digunakan ketika proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli, sedangkan distribusi Poisson menyatakan peluang jumlah peristiwa yang terjadi pada periode waktu tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri, rumus, dan contoh soal distribusi binomial dan Poisson.
Laporan ini memberikan ringkasan analisis statistika deskriptif, uji normalitas, dan uji T2 Hotelling pada data giro, tabungan, dan deposito dari Bank Jatim Surabaya. Statistika deskriptif menunjukkan ketiga data memiliki varian kecil dan tidak berdistribusi normal secara univariat. Uji T2 Hotelling menunjukkan rata-rata deposito dan tabungan tidak sama dengan populasi.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Statistika terdiri dari statistika deskriptif yang memberikan informasi tentang data dan statistika inferensial yang menarik kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel. Statistika diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu dan kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas pengertian distribusi hipergeometrik, yang merupakan distribusi probabilitas diskrit untuk sampel yang diambil tanpa pengembalian dari populasi yang terdiri dari beberapa kategori. Rumus distribusi hipergeometrik dan perbedaannya dengan distribusi binomial juga dijelaskan, beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji nonparametrik untuk satu sampel, dimana dijelaskan bahwa uji nonparametrik digunakan ketika asumsi uji parametrik tidak terpenuhi. Dua contoh uji nonparametrik untuk satu sampel yang dijelaskan adalah Sign Test untuk menguji rata-rata dan Chi-Square Test untuk menguji kesesuaian antara frekuensi yang diamati dengan yang diharapkan.
Dokumen ini membahas tentang uji Z, yaitu salah satu uji statistika yang menggunakan distribusi normal. Uji Z digunakan untuk menguji hipotesis dengan sampel besar dan varians yang diketahui. Dokumen ini menjelaskan pengertian, kriteria penggunaan, rumus, dan contoh soal uji Z dua pihak dan satu pihak beserta analisisnya.
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis regresi tak linier untuk memprediksi kecepatan rata-rata pelari berusia di atas 70 tahun berdasarkan data jarak dan kecepatan larinya. Persamaan regresi yang didapat adalah v = 4,60s-0,06 dengan nilai R2 sebesar 0,81, yang menunjukkan hubungan antara jarak dan kecepatan sebesar 81%. Prediksi kecepatan rata-rata pelari berusia di atas 70 t
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian korelasi dan koefisien korelasi antara dua variabel, yaitu ukuran celana dan berat badan. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara ukuran celana dan berat badan berdasarkan koefisien korelasi yang mendekati 1.
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis statistik, termasuk definisi hipotesis statistik, jenis-jenis hipotesis, langkah-langkah pengujian hipotesis, uji satu arah dan dua arah, serta contoh soal pengujian hipotesis.
Distribusi binomial dan distribusi poissonSuci Agustina
油
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi binomial dan distribusi Poisson. Distribusi binomial digunakan ketika proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli, sedangkan distribusi Poisson menyatakan peluang jumlah peristiwa yang terjadi pada periode waktu tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri, rumus, dan contoh soal distribusi binomial dan Poisson.
Laporan ini memberikan ringkasan analisis statistika deskriptif, uji normalitas, dan uji T2 Hotelling pada data giro, tabungan, dan deposito dari Bank Jatim Surabaya. Statistika deskriptif menunjukkan ketiga data memiliki varian kecil dan tidak berdistribusi normal secara univariat. Uji T2 Hotelling menunjukkan rata-rata deposito dan tabungan tidak sama dengan populasi.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Statistika terdiri dari statistika deskriptif yang memberikan informasi tentang data dan statistika inferensial yang menarik kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel. Statistika diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu dan kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas pengertian distribusi hipergeometrik, yang merupakan distribusi probabilitas diskrit untuk sampel yang diambil tanpa pengembalian dari populasi yang terdiri dari beberapa kategori. Rumus distribusi hipergeometrik dan perbedaannya dengan distribusi binomial juga dijelaskan, beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji nonparametrik untuk satu sampel, dimana dijelaskan bahwa uji nonparametrik digunakan ketika asumsi uji parametrik tidak terpenuhi. Dua contoh uji nonparametrik untuk satu sampel yang dijelaskan adalah Sign Test untuk menguji rata-rata dan Chi-Square Test untuk menguji kesesuaian antara frekuensi yang diamati dengan yang diharapkan.
Dokumen ini membahas tentang uji Z, yaitu salah satu uji statistika yang menggunakan distribusi normal. Uji Z digunakan untuk menguji hipotesis dengan sampel besar dan varians yang diketahui. Dokumen ini menjelaskan pengertian, kriteria penggunaan, rumus, dan contoh soal uji Z dua pihak dan satu pihak beserta analisisnya.
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis regresi tak linier untuk memprediksi kecepatan rata-rata pelari berusia di atas 70 tahun berdasarkan data jarak dan kecepatan larinya. Persamaan regresi yang didapat adalah v = 4,60s-0,06 dengan nilai R2 sebesar 0,81, yang menunjukkan hubungan antara jarak dan kecepatan sebesar 81%. Prediksi kecepatan rata-rata pelari berusia di atas 70 t
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian korelasi dan koefisien korelasi antara dua variabel, yaitu ukuran celana dan berat badan. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara ukuran celana dan berat badan berdasarkan koefisien korelasi yang mendekati 1.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menentukan akar persamaan non linier, yaitu metode tabel, biseksi, regula falsi, iterasi sederhana, Newton-Raphson, dan secant. Metode-metode tersebut dibedakan berdasarkan pendekatan yang digunakan, yakni metode tertutup dan terbuka. [/ringkasan]
Model regresi dengan variabel bebas dummy Agung Handoko
油
Regresi dengan Variabel Bebas Dummy digunakan untuk memprediksi gaji karyawan berdasarkan masa kerja, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Analisis regresi menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut secara simultan mempengaruhi gaji dengan tingkat penjelasan sebesar 88,1%.
This two page document contains timestamps from October 10th, with the first page noting a time of 10:01 AM and the second page noting a time of 2:37 PM. The document appears to be recording times of activity on those dates but provides no other context or details about the content.
Laporan ini membahas tentang estimasi parameter statistik seperti estimasi mean, proporsi, dan varians pada satu dan dua populasi. Metode yang digunakan adalah mengambil sampel dari data yang sudah diketahui distribusinya dan kemudian mengestimasi parameter-parameter tersebut serta membandingkannya dengan hasil teoritis.
This document discusses nonlinear regression analysis using R. It provides an example of using the nls function to fit nonlinear curves to data. Specifically, it generates random y-data using an exponential decay function of t, plots the data, and performs nonlinear regression to estimate the parameters of the underlying exponential decay model. It also discusses fitting a Gompertz growth curve model to height data using nls. The output is analyzed to test if parameter estimates are statistically significant. Finally, it briefly introduces self-starting nonlinear regression models in R that do not require initial parameter values.
Teknik analisis korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara nilai matematika dan fisika siswa dengan menghitung koefisien korelasi dan melakukan uji signifikansi. Hasilnya menunjukkan koefisien korelasi 0,077 yang tidak signifikan, sehingga tidak terdapat hubungan antara kedua variabel.
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
油
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap mengenai analisis statistika menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Science), mencakup uji asumsi klasik seperti uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan linearitas; serta analisis regresi linear berganda dan tabel statistik. Panduan ini disadur dari beberapa situs web dan disederhanakan untuk kemudahan pemahaman.
Dokumen tersebut membahas konsep analisis regresi untuk menganalisis hubungan antara satu atau lebih variabel bebas dengan variabel tergantung. Metode yang dijelaskan adalah metode kuadrat terkecil untuk membentuk persamaan regresi linier sederhana dan berganda serta uji independensi dan kelinieran model regresi. Jenis model regresi yang disebutkan adalah linier, non-linier, parabola, eksponensial, geometrik dan logistik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang model regresi dengan variabel bebas dummy dan memberikan contoh-contoh penerapannya.
2. Variabel dummy digunakan untuk menganalisis data kualitatif dalam model regresi.
3. Dokumen tersebut menjelaskan teknik pembentukan variabel dummy dan estimasi model regresi dengan variabel dummy.
A Bootstrap Approach to Error-Reduction of Nonlinear Regression Parameters Es...IOSR Journals
油
This document presents a bootstrap approach to reduce errors in estimating parameters for nonlinear regression models. It proposes using bootstrapping along with the Gauss-Newton method for parameter estimation. The method is tested on an exponential regression model. Results show the bootstrap algorithm yielded a better (reduced) error sum of squares compared to the analytical method, providing greater confidence in the estimated parameters.
Peristiwa di sekitar sering merupakan kejadian yang dapat dimodelkan dengan persamaan regresi. Berdasarkan hubungan kelinearan antar parameter dalam persamaan regresi, model regresi mempunyai dua bentuk hubungan kelinearan yaitu regresi linear dan regresi nonlinear. Seringkali kejadian dalam kehidupan sehari-hari lebih sering merupakan pola model regresi nonlinear. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai model regresi nonlinear. Beberapa penelitian yang menggunakan regresi non-linear diantaranya oleh Miconnet, Geeraerd, Impe, Roso, dan Cornu (2005) yaitu memodelkan produksi padi dengan least square non-linear dalam permodelan kurva pertumbuhan dalam produksi.
Dalam makalah ini sebagai studi kasus adalah data tentang program penurunan berat badan yang diikuti oleh seorang pasien laki-laki. Data kedua adalah data the stromer viscometer dan data tentang yield curve. Proses untuk mendapatkan model nonlinear pada penelitian ini digunakan software SPSS, SAS dan R, sehingga dapat membandingkan hasil output dari ketiga software tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang regresi linier berganda dan ridge regression. Regresi linier berganda digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel respons dengan beberapa variabel bebas. Ridge regression digunakan untuk mengatasi masalah multikolinearitas pada regresi linier berganda."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas aplikasi metode pemulusan eksponensial untuk meramalkan data yang memiliki tren, khususnya metode Brown dan Holt.
2. Dilakukan perbandingan hasil ramalan menggunakan metode Brown satu parameter, Holt dua parameter, dan Brown kuadratik.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa metode Holt dua parameter memberikan error ramalan terkecil.
BAB 1 membahas tentang pengukuran dan besaran fisika. Ia menjelaskan hakikat ilmu fisika, metode ilmiah, besaran dan satuan, konversi satuan, angka penting, ketelitian dan ketepatan pengukuran, serta alat ukur seperti jangka sorong dan mikrometer. Bab ini juga membahas analisis data hasil pengukuran dengan menggunakan analisis grafik dan statistik.
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
油
Dokumen tersebut membahas model regresi dengan variabel terikat dummy menggunakan data survei terhadap 40 responden untuk memprediksi kemungkinan seseorang memiliki kolesterol tinggi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan sejarah keluarga. Analisis data menggunakan SPSS meliputi identifikasi data hilang, kode variabel, uji signifikansi model, penilaian kelayakan model, dan pengujian koefisien regresi.
02. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptxAyuDinaAdniaty
油
Bab ini membahas tentang ukuran pemusatan dan penyebaran data berkelompok, meliputi pengertian rata-rata, modus, statistik lima serangkai, dan ukuran letak data seperti jangkauan dan jangkauan antarkuartil. Metode penentuan nilai-nilai tersebut dijelaskan beserta contoh soal latihannya.
Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai UAS matematika siswa. Tiga variabel diidentifikasi memiliki hubungan kuat dengan faktor yang terbentuk yaitu lama belajar, lama tidur, dan jarak rumah ke sekolah. Satu faktor mampu menjelaskan 86,7% variasi ketiga variabel tersebut.
1. MODEL REGRESI NON LINEAR
DAN UJI DETEKSI HUBUNGAN NONLINEAR
Azwar Rhosyied1 1305 100 054
Saudi Imam Besari2 1306 100 046
Arisman Wijaya3 1306 100 042
1
rhosyied54@gmail.com, 2e_saudi@ymail.com , 3arin_mathlover@yahoo.co.id
Abstract
In our living, there are many data doesnt has linear pattern. So it is fit to using non
linear model to solving it. The purpose of this research is applying non linear
regression model for three cases using SPSS, SAS and R software. The best model
for the first case is adalah Yt = 81,84 + 102,40 exp(t/203,19) + 竜 .
29,4v
+ 竜 is the model for the second case. All software has the same
w 2,22
result in estimating parameter for this model. For the third case, we use the newest
model, Nelson Siegel (N-S) and Nelson Siegel Svensson (N-S-S) model with yield
curve data. The result for each model is YTM = 0.133 - 0.031* exp( - TTM / 2.265)
0.014*exp((TTM /2.265) * exp( - TTM / 2.265)) expecially for N-S model, YTM =
0.647 + 0.4*exp( -TTM / 0.601) 0.087* ((TTM / 0.601) * exp(TTM /0.601)) + 0.004 *
(( -TTM / 0.545) * exp( - TTM / 0.545)) expecially for N-S-S model.
T =
Keywords : Nelson Siegel, stormer viscometer, model non linear, yield curve
1. Pendahuluan
Peristiwa di sekitar sering merupakan kejadian yang dapat dimodelkan
dengan persamaan regresi. Berdasarkan hubungan kelinearan antar parameter
dalam persamaan regresi, model regresi mempunyai dua bentuk hubungan
kelinearan yaitu regresi linear dan regresi nonlinear. Seringkali kejadian dalam
kehidupan sehari-hari lebih sering merupakan pola model regresi nonlinear. Untuk
itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai model regresi nonlinear. Beberapa
penelitian yang menggunakan regresi non-linear diantaranya oleh Miconnet,
Geeraerd, Impe, Roso, dan Cornu (2005) yaitu memodelkan produksi padi dengan
least square non-linear dalam permodelan kurva pertumbuhan dalam produksi.
Dalam makalah ini sebagai studi kasus adalah data tentang program
penurunan berat badan yang diikuti oleh seorang pasien laki-laki. Data kedua
adalah data the stromer viscometer dan data tentang yield curve. Proses untuk
mendapatkan model nonlinear pada penelitian ini digunakan software SPSS, SAS
dan R, sehingga dapat membandingkan hasil output dari ketiga software tersebut.
2. Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini dibahas mengenai metode dan beberapa teori yang
mendukung untuk pengerjaan analisis hubungan non-linear.
1
2. 2.1 Uji Deteksi Non-linear dengan Uji Ramseys RESET, Uji White dan
Uji Terasvirta
Uji Ramseys RESET, Uji White dan Uji Terasvirta untuk mendeteksi apakah
suatu model mengikuti pola linear atau non-linear tersedia dalam software R.
Statistik uji Ramseys RESET adalah (Lihat pembahasan lengkap di Gujarati, 1996).
F=
2
2
(Rnew Rold ) / p
2
(1 Rnew ) / (n k)
(1)
dengan p jumlah variabel independen baru, k jumlah parameter pada model baru, n
jumlah data. Kesimpulanya Ho ditolak bila F > F(留,p,n-k)
Uji White adalah uji deteksi non-linearitas yang dikembangkan dari model
neural network yang ditemukan oleh White (1989). Uji white menggunakan statistik
2 dan F. Prosedur yang digunakan untuk 2 adalah :
a. Meregresikan yt pada 1, x1, x2, , xp dan menghitung nilai-nilai residual ut .
b. Meregresikan u t pada 1, x1, x2, , xp dan m prediktor tambahan dan
kemudian hitung koefisien determinasi dari regresi R2. Dalam uji ini, m
'
prediktor tambahan ini adalah nilai-nilai dari hasil dari (粒 j wt ) hasil dari
suatu transformasi komponen utama.
c. Hitung 2 =nR2, dimana n adalah jumlah pengamatan yang digunakan.
2
Dengan hipotesis linearitas, 2 mendekati distribusi ( m ) atau tolak Ho
jika P-value < 留.
Uji Terasvirta adalah uji deteksi non-linearitas yang juga dikembangkan dari
model neural network dan termasuk dalam kelompok uji tipe Lagrange Multiplier
(LM) yang dikembangkan dengan ekspansi Taylor (Terasvirta, 1993). Pengambilan
kesimpulan ketiga uji tersebut dapat dilihat melalui nilai P-value, yaitu tolak Ho jika
kurang dari 留 .
2.2 Model Regresi Non-linear Parametrik
Berdasarkan kelinearan antar parameter pada model regresi, maka suatu
model regresi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu model linear dan
non-linear. Model regresi dikatakan linear jika dapat dinyatakan dalam model :
y = 硫0 + 硫1 x1+硫2 x2 + 硫3 x3 + ... + 硫k xk + 竜
(2)
Apabila model tidak dapat dinyatakan dalam model tersebut maka model yang
diperoleh adalah model non-linear. Secara umum model regresi non-linear
parametrik dengan
sebagai variabel respon pada replikasi sebanyak
dan
setiap nilai
merupakan variabel independen.dapat dinyatakan dalam persamaan
(Ripley, 2002) :
(3)
Yij = f ( xi , 慮) +竜ij
dengan f adalah fungsi regresi dengan parameter 慮 yang harus diduga dan adalah
galat dengan sifat N(0,留). Salah satu metode pendugaan parameter dalam sistem
non-linear adalah jalan tengah Marquardt (Marquadts compromise). Metode
Marquardt merupakan kompromi atau jalan tengah antara metode linearisasi atau
deret Taylor dengan metode steepest descent (Draper & Smith, 1996).
2
3. 2.3 Model Nelson Siegel (N-S) dan Nelson Siegel Svensson (N-S-S)
Tahun 1987, Nelson dan Siegel menunjukkan yield curve dari model yang
terletak pada bentuk range yang sama. Model N-S dan N-S-S merupakan
pendekatan untuk mendapatkan model yield curve. Model N-S dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut
錚錚 m 錚
錚 m錚
錚 m 錚駈9
粒 ( m ) = 硫 0 + 硫1 exp錚 錚 + 硫 2 exp 錚錚 錚 exp錚 錚件
(4)
錚 錚
錚 錚醐
錚逸 錚
dengan 粒 ( m ) adalah nilai yield to maturity (YTM yang )merupakan yield dengan
pendekatan forward rate pada maturitas m atau time to maturity (TTM). Sedangkan
parameter merupaka konstanta waktu dari belokan kurva dan parameter 硫
0
menunjukkan nilai asimtotik atau konstanta, serta 硫 dan 硫2 merupakan
1
parameter yang menunjukkan arah lengkungan dari kurva.
Sedangkan model N-S-S berikut merupakan pengembangan dari model N-S
dengan penambahan parameter 硫 dan 3 yang digunakan untuk menambah
3
fleksibilitas kurva (Amoako et al, 2005).
錚錚 m 錚
錚錚 m 錚
錚 m錚
錚 m 錚駈9
錚 m 錚駈9
粒 ( m ) = 硫 0 + 硫1 exp錚 錚 + 硫 2 exp 錚錚 錚 exp錚 錚件 + 硫 3 錚錚 錚 exp錚 錚件 (5)
錚 錚
錚 錚
錚 錚
錚 錚
錚 錚
錚 1錚
錚 1 錚醐
錚 2 錚醐
錚逸 1 錚
錚逸 2 錚
3. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan tiga jenis data. Masalah pertama adalah data
mengenai program penurunan berat badan yang diikuti oleh pasien laki-laki dengan
variabel prediktor adalah hari (t) dan berat badan dalam kg (yt) sebagai variabel
respon. Data kedua mengenai The Stormer Viscometer dengan viscosity (v) dan
berat fluida (w) sebagai variabel prediktor dan waktu (T) sebagai variabel respon.
Ketiga adalah data mengenai transaksi perdagangan obligasi pemerintah pada
periode 6 April 2009 dengan variabel prediktor adalah time to maturity (TTM) dan
variabel respon adalah yield to maturity (YTM).
Proses penglahan data digunakan software SPSS, SAS dan R dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi hubungan non-linear dengan Uji Ramseys RESET,
Uji White dan Uji Terasvirta pada software R. Untuk kasus pertama sintak uji
linearitas adalah sebagai berikut.
>library(lmtest)
> resettest(y.t. ~ t , power=2,
type="regressor", data=kasus1)
> library(tseries)
> t<- kasus1$t
> y.t.<-kasus1$y.t.
> white.test(t, y.t.)
> terasvirta.test(t, y.t.)
3
4. kasus kedua sintak R adalah sebagai berikut :
> library(lmtest)
> resettest(t ~ v+w , power=2, type="regressor",
data=kasus2)
> library(tseries)
> t <- kasus2$t
> v <-kasus2$v
> w <-kasus2$w
> x.all <- cbind(v,w)
> white.test(x.all, t)
sedangkan untuk kasus ketiga sintak yang digunakan adalah sebagai
berikut,
>library(lmtest)
> resettest(ytm ~ ttm , power=2,
type="regressor", data=kasus3)
> library(tseries)
> y<- kasus3$ytm
> x<-kasus3$ttm
> white.test(x,y)
3. Memodelkan data kasus 1 dengan pemodelan non-linear, kuadratik dan
kubik.
Model non-linear yang diberikan adalah (Ripley, 2002) :
Yt = 硫0 + 硫1 exp(t/慮) +
竜
Identifikasi awal penaksiran parameter 硫00, 硫10, dan 慮0 yaitu :
a. Melakukan regresi kuadratik antara variabel hari (t) sebagai prediktor
dan berat dalam kg (Yt) sebagai respon. Sehingga didapatkan nilai fitted
value yi . Model kuadratik tersebut :
Yt = 硫0* + 硫1*t + 硫2*t2 +
竜
b. Memilih tiga data secara berurutan xo, x1, x2 dari n data yang memiliki
selisih sama ( 隆 ). Sehingga didapatkan y 0 , y1 , dan y 2 .
慮 dengan rumus :
c. Menentukan nilai 0
慮0 =
隆
錚 y y1 錚
log錚 o
錚y y 錚
錚
錚 1 2 錚
d. Menentukan 硫00 dan 硫10 dengan meregresikan Yt sebagai respon dengan
exp(-t/ 慮 ) sebagai prediktor.
0
4
5. Makro penaksiran parameter dengan SAS :
title 'Non linear regression';
data kasus1;
input t y;
datalines;
0
185
249
111;
proc model data=kasus1;
y = bo+b1*exp(-t/teta);
fit y start=(bo -67.501 b1 246.022
teta 729.464)/out=resid outall;
run;
proc print kasus1=resid;
run;
Makro penaksiran parameter dengan R :
kasus1<-nls(y.t.~beta0+beta1*(exp(-t/teta)),data=kasus1,
start=list(beta0= -67.51, beta1= 246.022, teta= 729.5), trace=TRUE)
Menghitung eksplorasi data dengan t>250 yaitu dimulai dari t=251 hingga
t=356. Setelah itu membadingkan antar model non-linear, kuadratik maupun
kubik.
4. Melakukan permodelan data studi kasus kedua dengan permodelan regresi
non-linear. Model non-linear adalah :
T=
硫 1v
+竜
w 硫2
Identifikasi awal penaksiran parameter 硫10 dan 硫20 dengan melakukan
pembentukan model baru dari model tersebut, sehingga menjadi :
wT = 硫10 v + 硫20T + ( w 硫20 )竜
Makro SPSS untuk mendapatkan nilai awal
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/ORIGIN
/DEPENDENT wT
/METHOD=ENTER v T .
5
6. Makro SPSS mendapatkan penaksiran parameter
* NonLinear Regression.
MODEL PROGRAM b1=28.876 b2=2.844 .
COMPUTE PRED_ = b1 * v / (w - b2).
NLR T
/OUTFILE='C:DOCUME~1X2LOCALS~1Tempspss2360SPSSFNLR.TM
P'
/PRED PRED_
/SAVE PRED
Makro penaksiran parameter dengan SAS
data kasus2;
input w v T;
label w='weight' v='viscosity' T='Time';
datalines;
20
14.7
35.6
20
27.5
54.3
100
161.1
45.1
100
298.3
89
100
298.3
86.5
;
proc nlin data=kasus2 method=MARQUARDT;
parms b10=28.9 b20=2.84;
model T=b10*v/(w-b20);
run;
Makro Penaksiran parameter dengan R
> fm <- nls(T~ b1*v/(w-b2), start=list(b1=28.9,
b2=2.84), data=kasus2, trace=TRUE)
> summary(kasus2)
5. Melakukan permodelan data studi kasus keetiga dengan permodelan nonlinear Nelson Siegel (N-S) dan Nelson Siegel Svensson (N-S-S) dengan
tahapan sebgai berikut.
a. Penentuan nilai awal berdasarkan penelitian oleh Amoako (2002),
b0=7.41 b1=-5.41 b2=-5.03 b3=-4.43 t1=0.44 dan t2=1.38.
b. Membagi data training dan testing masing-masing sebanyak 100 dan 32
data sampel dan memodelkan NS dan NSS berdasarkan nilai awal.
c. Menghitung nilai RMSE untuk masing-masing data training dan testing.
d. Memodelkan keseluruhan data dengan model NS dan NSS berdasarkan
nilai awal yang sudah ada.
6
7. Makro SAS dalam penentuan nilai parameter model N-S
data kasus3;
input X Y;
label X='TTM' Y='YTM';
datalines;
0.0833
0.075
0.1918
0.1056
18.874
0.1275;
proc nlin data=kasus3 method=MARQUARDT;
parms b0=7.41 b1=-5.41 b2=-5.03 t1=0.44;
model Y=b0 + b1 * EXP( - X / t1) + b2 *EXP((X /t1) *
EXP( - X / t1));
run;
Makro SAS dala, penentuan penaksiran parameter model N-S-S
data kasus3;
input X Y;
label X='TTM' Y='YTM';
datalines;
0.0833
0.075
0.1918
0.1056
18.874
0.1275;
proc nlin data=kasus3 method=MARQUARDT;
parms b0=7.41 b1=-5.41 b2=-5.03 b3=-4.43 t1=0.44
t2=1.38;
model Y= b0 + b1*exp(-X/t1)+b2*((X/t1)*exp(X/t1))+
b3*((-X/t2)*exp(-X/t2));
run;
4. Hasil analisa data dan pembahasan
Hasil analisis pengujian deteksi hubungan non-linear dan regresi non-linear
adalah sebagai berikut :
4.1 Pengujian Deteksi Hubungan Non-linear
Pengujian hubungan non-linear dengan uji Ramseys RESET, uji White dan
uji Terasvirta (dengan uji Chi-Square) pada software R yaitu :
Tabel 1 Pengujian Deteksi Hubungan Non-linear
Data Studi Kasus
1
2
3
Ramseys RESET
714.1839
2.2e-16*
7.6107
0,0004*
42.3412
1.544e-09*
Keterangan : (*) nilai P-value
7
White
199.7347
2.2e-16*
11.2577
0,0036*
55.1889
1.037e-12*
Terasvirta
210.1889
2.2e-16*
91.3249
2.2e-16*
53.9386
1.938e-12*
8. Dari Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa uji Ramseys RESET, Ehite dan
Terasvirta menunjukkan hasil bahwa semua data untuk tiap kasus mengikuti bentuk
model non-linear .
4.2Model Non-linear Studi Kasus Pertama
Pembentukan model non-linear dimulai dengan penaksiran awal parameter
yang akan digunakan. Dari persamaan kuadratik Yt = 183.3 0.454t + 0.001t 2 + 竜
diperoleh tiga data secara berurutan dengan 隆 =3 :
xo=27 , y 0 = 171.51
x1=30 , y1 = 170.26
x2 =33, y 2 .= 169.03
Sehingga didapatkan 慮 = 428.27, 硫00 = 17.97 dan 硫10 = 162.13. Kemudian
00
dilanjutkan dengan pembentukan model non-linear dengan software SPSS, R dan
SAS dengan parameter awal 硫0 = 17.97 dan 硫1 = 162.13.
Software
SPSS
R
SAS
Tabel 2 Model Non-linear pada SPSS, R dan SAS
Model
R2
Yt = 81,84 + 102,40 exp(t/203,19) + 竜
99,8 %
竜
Yt = 81,84 + 102,40 exp(t/203,19) +
Yt = 81,84 + 102,40 exp(t/203,19) + 竜
99,8 %
Dengan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa model dan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh sama. Dengan estimasi parameter 硫0 = 81,84, 硫1 =
102,4 dan 慮 = 278,783. Parameter hari(t) tersebut terbukti signifikan berpengaruh
0
dalam model karena P-value kurang dari 留 = 0,05. Koefisien determinasi yang
tinggi sebesar 99,8 % menunjukkan bahwa variabel hari mampu menerangkan
penurunan berat badan yang diikuti seorang pasien laki-laki tersebut sebesar 99,8
% yang berarti waktu (hari) sangat berpengaruh terhadap penurunan berat badan.
Bila menggunakan metode regresi polinomial kuadratik maka diperoleh
persamaan seperti pada pembentukan awal parameter, yaitu Yt = 183,3 - 0,4542t +
0,000684t2 + 竜 dengan koefisien determinasi 99,7 %. Dan regresi polynomial kubik
yaitu Yt = 184.5 0,5133t + 0,001281t 2 0,000002t3 dengan koefisien determinansi
99,8 %. Berikut adalah perbandingan fitted value pada model non-linear, kuadratik
dan kubik.
Scat t er pl ot of yhat _ quad, yhat _ cub, yhat _ non v s t
180
Y- Dat a
160
140
120
Variable
y hat_quad
y hat_cub
y hat_non
100
0
50
100
150
t
200
250
Gambar 1 Plot Ekstrapolasi Data
8
300
9. Dari Gambar 1 di atas disimpulkan bahwa model non-linear adalah pilihan
model terbaik, karena memperlihatkan hubungan hari dan berat badan yang sama
dengan data pembentukan modelnya yaitu semakin besar hari maka berat badan
akan semakin menurun. Hal ini juga didukung oleh nilai koefisien determinansi 99,8
% yang besar.
4.3Model Non-linear Studi Kasus Kedua
Studi kasus kedua tentang the stormer viscometer untuk mendapatkan
model hubungan viscositas(v) dan berat fluida(w) terhadap waktu(T). Pembentukan
identifikasiawal penaksiran parameter melalui model wT = 28,9v + 2,84 + ( w 硫 2 )竜
. Kemudian dilanjutkan dengan pembentukan model non-linear dengan software
SPSS, R dan SAS dengan parameter awal 硫1 = 28,9 dan 硫2 = 2,84.
Tabel 3 Model Non-linear dengan
SPSS, R dan SAS
Software
SPSS
Model
29,4v
T =
+竜
w 2,22
R2
99,17 %
R
T =
29,4v
+竜
w 2,22
-
SAS
T =
29,4v
+竜
w 2,22
99,17 %
Dari Tabel 2 di atas nilai penaksir parameter dan koefisien determinasi
keluaran SPSS, R dan SAS sama, dengan estimasi parameter 硫1=29,4 dan 硫2=2,22
dan R2 = 99.17%. Koefisien determinasi yang tinggi menunjukkan bahwa variabel
viskositas dan berat fluida sangat berpengaruh terhadap waktu.
4.4Model Non-linear Nelson Siegel (N-S) dan Nelson Siegel Svensson
(N-S-S)
Untuk mendapatkan hasil model yang terbaik maka perlu dilakukan validasi
dengan membagi data in sampel dan out sample kemudian menghitung nilai RMSE
dan membandingkannya.
Tabel 4 RMSE in sample dan out sample
Model
N-S
N-S-S
RMSE
In sample
Out sample
0.0029
0.0107
0.0029
0.0108
Dari Tabel 4 di atas dapat diketahui nilai RMSE terkecil adalah pada data in
sample untuk model N-S maupun N-S-S, yaitu 0.0029.
Berikut adalah perbandingan hasil pemodelan dengan menggunakan data
secara keseluruhan.
9
10. Tabel 5 Perbandingan hasil penaksir parameter model N-S dan N-S-S
Model N-S
SPSS
SAS
R
Model N-S-S
SPSS
SAS
R
b0
0.133
b1
-0.031
-0.0266
b1
4
-0.3485
-
0.0897
b0
0.647
0.4353
-
b2
-0.014
0.0246
b2
-0.087
0.0236
-
b3
b3
0.004
31597
-
t1
2.265
7.0108
t1
0.601
15.294
-
t2
t2
0.545
1904380
-
R2
56.50%
-
R2
55.50%
-
Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil penaksiran
parameter dengan menggunakan software SPSS dan SAS. Sedangkan software R
tidak mampu menghasilkan output yang diinginkan dengan menggunakan model NS dan N-S-S. Nilai koefisien determinasi model N-S lebih besar daripada model N-SS, yakni 56.5%, sehingga model N-S merupakan model terbaik untuk data yield
curve tanggal 6 April 2009.
Pada model N-S software SPSS mengiterasi model dengan iterasi sebanyak
20, sedangkan SAS sebanyak 23. sedangkan model N-S-S, iterasi SPSS lebih
banyak dibandingkan iterasi yang dilakukan oleh SAS, yaitu 260.
Scat t er pl ot of YTM, Pr ed_ NS, Pr ed_ NSS v s TTM
0.14
0.13
Y- Dat a
0.12
0.11
0.10
0.09
Variable
YTM
Pred_NS
Pred_NSS
0.08
0.07
0
5
10
TTM
15
20
Gambar 2 Grafik Perbandingan Data YTM,
Predicted Model N-S dan N-S-S
Dari Gambar 2 di atas secara visual dapat diketahui hasil prediksi model N-S
dan N-S-S mengikuti pola data YTM.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Data kesehatan suatu program penurunan berat badan yang diikuti seorang
pasien laki-laki dan data tentang the stormer viscometer lebih mengikuti
bentuk model non-linear dibandingkan model kuadratik maupun kubik.
10
Iterasi
20
23
Iterasi
260
100
-
11. 2. Model terbaik pada studi kasus pertama adalah model non-linear Yt = 81,84
+ 102,40 exp(t/203,19) + 竜 dengan koefisien determinansi 99,8 %.
3. Model non-linear
studi kasus kedua adalah T =
29,4v
+竜
w 2,22
dengan
koefisien determinansi (R2) 99,17 %.
4. Software SPSS dan SAS memberikan hasil berbeda dalam menaksir
parameter model N-S dan N-S-S, sedangkan software R tidak bisa
menghitung taksiran parameter model N-S dan N-S-S
Daftar Pustaka
Gujarati, D.N. (1996). Basic Econometrics. 5th edition, McGraw Hill International,
New York.
White, H. 1989.An additional hidden unit test for neglected nonlinearity in multilayer
feedforward networks. In Proceedings of The International Joint Conference
on Neural Networks, Washington, DC (pp. 451455). San Diego, CA: SOS
Printing.
Terasvirta, T., Lin, C.F.,&Granger, C.W.J.1993.Power of the neural network linearity
test. Journal of Time Series Analysis, 14, 159171.
Drapper, N.,R.,& Smith, H.1996. Applied Regression Analysis, 2nd edition. New
York: John Wiley & Sons. Chapman and Hall.
Venables, W., & Ripley, B. 2002. Modern Applied Statistics with S (4th ed.). New
York: Springer.
11