Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah konfigurasi Static Port Security pada Packet Tracer untuk menentukan MAC Address yang valid pada setiap port switch. Langkah-langkahnya meliputi pengaturan topologi, IP address perangkat, membuat tabel MAC Address, mengonfigurasi Static Port Security pada setiap interface, dan menguji perubahan koneksi port.
1) Simulasi jaringan VLAN dapat dibuat menggunakan software Cisco Packet Tracer untuk mempelajari konsep VLAN dan jaringan;
2) VLAN membagi jaringan menjadi beberapa subnet virtual meskipun secara fisik masih menggunakan kabel yang sama;
3) Konfigurasi VLAN pada Cisco Packet Tracer melibatkan pengaturan switch server, client, dan port trunk.
Dokumen ini membahas konfigurasi dasar router Cisco dan protokol routing, termasuk konfigurasi static route, default route, dan pengenalan protokol routing dinamis seperti RIP, EIGRP, dan OSPF.
Dokumen tersebut merangkum konfigurasi jaringan topologi dengan dua router yang terhubung secara serial. Konfigurasi meliputi pengaturan alamat IP dan layanan pada masing-masing router dan klien, termasuk DHCP, DNS, web server, email server, NTP, FTP, routing statis, RIP, EIGRP, OSPF, penamaan hostname, autentikasi akses, Telnet, SSH, dan NAT.
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai konfigurasi jaringan pada beberapa switch dan router untuk membangun jaringan LAN dan WAN sekolah yang terdiri dari beberapa VLAN, DHCP, trunking, routing antar VLAN, OSPF, dan NAT untuk akses internet. Pertanyaan tersebut dijawab dengan memberikan konfigurasi pada perangkat jaringan untuk membangun infrastruktur jaringan sekolah sesuai dengan yang ditanyakan.
Modul ini membahas konfigurasi dasar router, termasuk memberi nama, mengatur password, mengkonfigurasi interface serial dan ethernet, serta menyimpan perubahan konfigurasi. Topik lain seperti deskripsi interface, banner login, dan backup file konfigurasi juga dibahas.
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi VLAN menggunakan Packet Tracer, dimulai dengan pendahuluan tentang jenis-jenis switch dan fungsi VLAN. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan topologi jaringan, pengaturan IP address, konfigurasi switch, dan pengujian koneksi antar-PC. Dokumen ini menjelaskan proses instalasi dan konfigurasi VLAN menggunakan perangkat lunak Packet Tracer.
Laporan ini menjelaskan langkah-langkah konfigurasi RIP routing pada Mikrotik untuk menghubungkan beberapa router dan klien. Tahapannya meliputi penghubungan perangkat ke Mikrotik, penambahan alamat IP, konfigurasi interface dan jaringan, cetak tabel routing, dan percobaan tracert untuk menguji konektivitas jaringan. Ringkasan menyimpulkan bahwa RIP routing memudahkan komunikasi antar router dan klien tanpa perlu mengkonfigur
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksI Putu Hariyadi
油
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Cisco Internetwork Operating System (IOS) dan konfigurasi dasar pada router Cisco. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan:
1. Pengenalan Cisco IOS sebagai sistem operasi router Cisco dan cara mengakses mode command line melalui koneksi console atau remote.
2. Cara mengkonfigurasi hostname, password, banner, dan interface pada router Cisco.
3. Penjelasan tentang static route dan default route serta cara mengkonfigurasinya pada router.
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterI Putu Hariyadi
油
Dokumen tersebut membahas cara mengkonfigurasi routing antar-VLAN menggunakan router Cisco dan switch Cisco, meliputi konfigurasi subinterface, trunking 802.1Q, dan DHCP untuk masing-masing VLAN. Langkah-langkah konfigurasinya mencakup pembuatan VLAN, pengalamatan IP, dan penentuan port akses serta trunk pada switch serta subinterface dan DHCP pada router.
Tulisan ini memberikan pengantar dasar tentang router Cisco dan cara mengkonfigurasinya, mulai dari pengertian router, komponen-komponennya, cara mengakses dan mengkonfigurasi interface serta keamanannya dengan password."
1. Router bekerja pada layer 1, 2, dan 3, membuat keputusan forwarding pada layer 3 tetapi juga berperan pada proses layer 1 dan 2.
2. Router mengenkapsulasi paket IP ke dalam frame layer 2 dan meneruskannya sebagai sinyal layer 1 melalui link fisik.
3. Konfigurasi dasar router meliputi penentuan mode, identitas, password, interface, dan verifikasi.
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan computer dapat diartikan juga sebagai cara merangkai sebuah jaringan atau gambaran metode sebuah komputer agar dapat saling terhubung , dimana sebuah komputer dapat terhubung ke komputer lain dengan kabel atau tanpa kabel (nirkabel).
Dokumen tersebut merangkum konfigurasi jaringan topologi dengan dua router yang terhubung secara serial. Konfigurasi meliputi pengaturan alamat IP dan layanan pada masing-masing router dan klien, termasuk DHCP, DNS, web server, email server, NTP, FTP, routing statis, RIP, EIGRP, OSPF, penamaan hostname, autentikasi akses, Telnet, SSH, dan NAT.
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai konfigurasi jaringan pada beberapa switch dan router untuk membangun jaringan LAN dan WAN sekolah yang terdiri dari beberapa VLAN, DHCP, trunking, routing antar VLAN, OSPF, dan NAT untuk akses internet. Pertanyaan tersebut dijawab dengan memberikan konfigurasi pada perangkat jaringan untuk membangun infrastruktur jaringan sekolah sesuai dengan yang ditanyakan.
Modul ini membahas konfigurasi dasar router, termasuk memberi nama, mengatur password, mengkonfigurasi interface serial dan ethernet, serta menyimpan perubahan konfigurasi. Topik lain seperti deskripsi interface, banner login, dan backup file konfigurasi juga dibahas.
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi VLAN menggunakan Packet Tracer, dimulai dengan pendahuluan tentang jenis-jenis switch dan fungsi VLAN. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan topologi jaringan, pengaturan IP address, konfigurasi switch, dan pengujian koneksi antar-PC. Dokumen ini menjelaskan proses instalasi dan konfigurasi VLAN menggunakan perangkat lunak Packet Tracer.
Laporan ini menjelaskan langkah-langkah konfigurasi RIP routing pada Mikrotik untuk menghubungkan beberapa router dan klien. Tahapannya meliputi penghubungan perangkat ke Mikrotik, penambahan alamat IP, konfigurasi interface dan jaringan, cetak tabel routing, dan percobaan tracert untuk menguji konektivitas jaringan. Ringkasan menyimpulkan bahwa RIP routing memudahkan komunikasi antar router dan klien tanpa perlu mengkonfigur
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksI Putu Hariyadi
油
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Cisco Internetwork Operating System (IOS) dan konfigurasi dasar pada router Cisco. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan:
1. Pengenalan Cisco IOS sebagai sistem operasi router Cisco dan cara mengakses mode command line melalui koneksi console atau remote.
2. Cara mengkonfigurasi hostname, password, banner, dan interface pada router Cisco.
3. Penjelasan tentang static route dan default route serta cara mengkonfigurasinya pada router.
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterI Putu Hariyadi
油
Dokumen tersebut membahas cara mengkonfigurasi routing antar-VLAN menggunakan router Cisco dan switch Cisco, meliputi konfigurasi subinterface, trunking 802.1Q, dan DHCP untuk masing-masing VLAN. Langkah-langkah konfigurasinya mencakup pembuatan VLAN, pengalamatan IP, dan penentuan port akses serta trunk pada switch serta subinterface dan DHCP pada router.
Tulisan ini memberikan pengantar dasar tentang router Cisco dan cara mengkonfigurasinya, mulai dari pengertian router, komponen-komponennya, cara mengakses dan mengkonfigurasi interface serta keamanannya dengan password."
1. Router bekerja pada layer 1, 2, dan 3, membuat keputusan forwarding pada layer 3 tetapi juga berperan pada proses layer 1 dan 2.
2. Router mengenkapsulasi paket IP ke dalam frame layer 2 dan meneruskannya sebagai sinyal layer 1 melalui link fisik.
3. Konfigurasi dasar router meliputi penentuan mode, identitas, password, interface, dan verifikasi.
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan computer dapat diartikan juga sebagai cara merangkai sebuah jaringan atau gambaran metode sebuah komputer agar dapat saling terhubung , dimana sebuah komputer dapat terhubung ke komputer lain dengan kabel atau tanpa kabel (nirkabel).
Dokumen tersebut membahas tentang konfigurasi routing pada tiga buah router untuk membentuk topologi jaringan. Terdapat penjelasan mengenai pengaturan alamat IP, pembuatan tabel routing statis dan dinamis, serta konfigurasi protokol routing RIP versi 1."
MikroTik adalah produsen perangkat lunak dan perangkat keras router yang berbasis di Riga, Latvia. Mereka membuat teknologi internet lebih murah, cepat, andal dan terjangkau secara luas. MikroTik mengembangkan RouterOS, sistem operasi yang dapat diinstal pada PC atau RouterBoard untuk berfungsi sebagai router, manajer bandwidth, filter paket, nirkabel dan hotspot. RouterBoard adalah perangkat keras yang dibuat oleh MikroTik dan menjalankan RouterOS
Cara setting mikrotik router ip address yang di perbolehkan konek ke internetNie Andini
油
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-demi-langkah untuk mengkonfigurasi Mikrotik Router agar dapat berfungsi sebagai gateway antara jaringan lokal dan internet, meliputi pengaturan alamat IP, routing, DNS, masquerading, dan DHCP server untuk otomatisasi alokasi alamat IP bagi klien.
Ccna lab guide nixtrain 1st edition full version (1)amri am
油
Here are the steps to access R1 using telnet from Laptop1:
1. Open command prompt on Laptop1
2. Type: telnet 192.168.1.254
3. Enter password when prompted: ciscovty
4. Type enable and press enter
5. Enter enable secret password when prompted: ciscosec
6. You are now logged into R1 remotely via telnet
Repeat the same steps to access R2 from Laptop2 using R2's IP address 192.168.2.254
Let me know if you have any other questions!
Teks tersebut memberikan panduan lengkap untuk membuat router menggunakan Mikrotik dalam 3 langkah: (1) instalasi Mikrotik, (2) konfigurasi interface jaringan dan IP address, (3) pengaturan gateway dan routing. Langkah demi langkah dijelaskan dengan rinci untuk memudahkan pemahaman konsep routing dasar menggunakan Mikrotik.
Laporan ini membahas praktikum instalasi jaringan komputer di Linux dengan melakukan konfigurasi alamat IP secara manual dan otomatis menggunakan perintah ifconfig dan DHCP. Langkah praktikum meliputi pengecekan perangkat jaringan, pengaturan alamat IP secara tetap, dan pengujian koneksi jaringan menggunakan perintah ping.
Dokumen ini membahas cara melakukan instalasi dan konfigurasi PC router menggunakan OS Mikrotik. Langkah-langkahnya meliputi persiapan topologi jaringan, instalasi OS Mikrotik dan Windows pada VMware, pengaturan IP dan tabel routing, serta pengecekan konektivitas menggunakan perintah ping dan tracert. Dokumen ini menyimpulkan bahwa PC dapat berfungsi sebagai router dengan memiliki lebih dari satu NIC dan tidak harus
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang sejarah Mikrotik, RouterOS, RouterBOARD dan jenisnya, serta cara mengakses Mikrotik untuk pertama kali melalui Winbox dan metode lainnya; (2) Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang lisensi Mikrotik dan kelebihan masing-masing tingkatan lisensi.
Modul ini memperkenalkan software simulasi jaringan Packet Tracer untuk mensimulasikan berbagai protokol jaringan secara real-time maupun simulasi. Modul ini mendemonstrasikan cara membuat jaringan peer-to-peer sederhana menggunakan Packet Tracer dengan menghubungkan dua PC melalui kabel cross serta melakukan ping antar-PC, serta cara membuat simulasi jaringan gabungan antar-PC menggunakan fitur multi-user pada Packet Tracer.
Modul ini membahas subnetting dan pengaturan IP pada jaringan lokal. Tujuannya adalah memahami format alamat IP versi 4, subnetting classful dan classless, serta mengkonfigurasi IP pada jaringan lokal. Subnetting dilakukan untuk mengurangi lalu lintas jaringan, meningkatkan kinerja, dan menghemat alamat IP. CIDR dan VLSM merupakan metode subnetting classless yang memberikan fleksibilitas dalam pembagian alamat IP.
Modul ini memperkenalkan software simulasi jaringan Packet Tracer untuk mendemonstrasikan konfigurasi jaringan peer-to-peer sederhana dan jaringan multi-user. Packet Tracer dapat digunakan untuk mensimulasikan berbagai protokol jaringan secara real-time atau simulasi. Contohnya, modul ini menunjukkan cara membuat dan menguji konektivitas jaringan peer-to-peer dengan menggunakan perintah ping. Juga ditunjukkan cara menghubungkan
The cisco networking academy net riders indonesia 2010 competitionteknik komputer ui
油
This document outlines the terms and conditions for the Cisco Networking Academy NetRiders Indonesia 2010 Competition. The competition will take place from September 1, 2010 to October 20, 2010 and is sponsored by Cisco Systems International B.V. The competition consists of a registration period, practice test period, and two rounds. Round one will be a qualifying exam taken on October 7, 2010. The top two scoring contestants from each academy will advance to round two on October 20, 2010. Round two will determine the top three scoring contestants who will represent Indonesia in the international competition on October 28, 2010.
Rencana Proyek Divisi Komputer EXERCISE 2010 membahas dua rencana proyek yaitu pembuatan animasi 3D untuk diikutsertakan dalam berbagai lomba dan pembuatan aplikasi Augmented Reality dengan menggunakan teknologi ARToolkit atau Android. Proyek-proyek ini diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2011.
This document describes troubleshooting three network connectivity problems at OCP Enterprises. Problem 1 was that PC1 could not reach PC4, which was caused by R2 missing a route to network 1 in its routing table. Problem 2, that PC1 could not reach devices on network 3, was also due to this missing route. Problem 3, that only PC1 and PC3 but not PC2 could reach network 3, was found to be due to PC2 having an incorrect default gateway and IP address configuration.
The document contains a Cisco CCNA Security practice exam with 20 multiple choice questions about implementing Cisco IOS network security. The questions cover topics such as security goals, threats, vulnerabilities, encryption, firewalls, and router hardening. The answer key is provided on the last page.
The document is an academic guidebook for the International Undergraduate Program at the Faculty of Engineering, University of Indonesia for 2008-2011 that provides information on the general academic system and regulations, departments and study programs, syllabus of subjects, email lists, and maps of the FTUI campus. It introduces the history and background of the University of Indonesia and FTUI and describes the double degree programs available with Australian universities.
The document discusses the role and functions of the data link layer in networking. It describes how the data link layer prepares data for transmission by encapsulating packets into frames. It also describes different media access control methods for shared and non-shared media, including full and half duplex. Common logical network topologies like point-to-point, multi-access, and ring are also covered, along with how they determine the appropriate media access control method. Key concepts like frame structure, addressing, and error checking are also summarized.
The document discusses IPv4 network fundamentals including:
1) The structure of IPv4 addressing and how to convert between binary and decimal.
2) The different types of IPv4 addresses and how they are used.
3) How addresses are assigned to networks by ISPs and administrators, including the role of subnet masks.
4) Calculating network portions, host addresses, and subnets given an IP address and subnet mask.
5) Using ping and traceroute to test network connectivity and verify IP protocol functionality.
The document discusses the network layer and Internet Protocol (IP). It describes the basic role of the network layer in data networks and the characteristics of IP, including being connectionless, unreliable, and media independent. It also covers hierarchical addressing, routing, and packet forwarding between networks and subnetworks using routers and routing tables. Key concepts covered include IP header fields, grouping devices into logical subnetworks, and the use of routes, next hop addresses, and gateways to transport packets across networks.
This document discusses the Transport layer and protocols TCP and UDP. It explains that the Transport layer supports reliable communication across networks by implementing protocols that handle segmentation, reassembly, and reliability. TCP provides reliable, ordered delivery using sequence numbers, acknowledgements, and retransmissions to handle lost data. UDP is simpler and does not guarantee delivery, making it better for streaming media. Port numbers are used to direct segments to the proper application process on servers or clients.
The document discusses application layer functionality and protocols. It defines the application layer as the source and destination of data across networks. It explains how applications, services, and protocols allow the conversion of communication to network-transferable data. Specifically, it describes several commonly used TCP/IP application layer protocols like HTTP, DNS, SMTP, and their roles in supporting functions such as web pages, email, and file sharing.
The document discusses key concepts in network fundamentals including:
- The structure of networks including devices, media, protocols, and layered models like TCP/IP and OSI.
- How messages are communicated across networks in segments using hardware, software, end devices, and intermediary devices.
- The roles of protocols in allowing different devices to communicate successfully in a standardized way.
- How layered models and encapsulation allow messages to be broken into packets and routed between sources and destinations.
This document provides an overview of data networking fundamentals and how networks impact daily life. It describes how networks allow for instant communication, sharing, collaboration and connectivity that improves how we work, learn and play. The key components of networks are identified as devices, medium, messages and rules. Converged networks can carry voice, video and data over the same network. Network architecture aims to provide fault tolerance, scalability, quality of service and security. Packet switching, hierarchical structures and common standards help networks scale. Quality of service ensures priority for time-sensitive traffic through mechanisms like traffic shaping. Security measures include authentication, encryption, signatures, firewalls and redundancy. The document instructs the reader to install and use IRC clients and a
This document discusses configuring and testing a network. It covers defining the role of the Internetwork Operating System (IOS) and using Cisco CLI commands to perform basic router and switch configuration and verification. It also discusses selecting, applying, and verifying appropriate addressing parameters for a host, using common utilities to verify network connectivity between hosts, and using utilities to establish a baseline for network performance.
This document provides information about an Object Oriented Programming course, including its objectives, schedule, references, and an introduction to OOP. The course aims to help students understand OOP design principles and be able to design, develop, and implement OOP software systems. It will cover topics like inheritance, polymorphism, Java packages and networking over several weeks. Students are provided reading assignments from listed references to prepare for lectures.
1. Modul 5
Basic Router Configuration
TUJUAN PRAKTIKUM
mampu melakukan konfigurasi dasar pada Cisco router.
mampu memberikan password pada Cisco router.
I. Configure Cisco Router Global Configuration Settings.
1. Menghubungkan perangkat menggunakan media fisik yang benar.
Hubungkan kabel konsol ke router dan computer, pada router, masukkan kabel
konsol ke console port dan pada computer mesukkan ke port COM 1 menggunakan
adapter DB-9 atau DB-25. Hubungkan pula kabel cross antara computer dan
interface fastethernet 0/0 pada router.
Pastikan perangkat perangkat dalam keadaan hidup, lalu lanjutkan ke tahap
berikutnya.
2. Menghubungkan computer dan router menggunakan HyperTerminal
Dari windows taskbar, aktifkan HyperTerminal dengan mengklik di start| Programs |
Accessories |Communications | HyperTerminal.
Kemudian, konfigurasi HyperTerminal dengan pengaturan berikut:
Connection Description:
Name: Modul 6 <nama praktikan>
Connect to:
Connect Using: COM 1 (atau COM yang lain yang terhubung)
COM1 Properties:
Bits per second : 9600
Data bits :8
Parity : None
Stop bits :1
Flow Control : None
Ketika window HyperTerminal sudah muncul, tekan tombol ENTER sampai ada
respon dari router. Jika tidak ada respon dari router, cek kembali dari langkah
pertama. Jika router berada dalam configuration mode, keluar dengan mengetikkan
perintah NO.
Would you like to enter the initial configuration dialog? [yes/no]:no
Press RETURN to get started!
Router>
1
2. Ketika ada di dalam privileged exec command mode, setiap kesalahan atau perintah
perintah yang tidak dikenalin, akan di anggap domain name oleh router. Ketika
tidak ada domain server yang di configure seperti yang kita ketik tadi, aka nada delay
sebelum pemberitahuan request time out. Biasanya ini akan memakan waktu
beberapa menit. Untuk menghentikannya, tekan kombinasi tombol
<CTRL><SHIFT>6 lalu tekan x.
Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Router>enabel
Translating "enabel"...domain server (255.255.255.255) %
Tahan kombinasi tombol <CTRL><SHIFT>6, kemudian tekan x
Name lookup aborted
Router>
Dari user exec mode, anda dapat masuk ke privileged exec mode, dengan cara:
Router> enable
Router#
Dari privileged exec mode, anda dapet masuk ke global configuration mode, dengan
langkah berikut:
Router# configuration terminal
Router(config)#
Untuk menset hostname pada router, ikuti langkah berikut ini:
router(config)# hostname Router1
Router1(config)#
3. Configure the MOTD banner.
Message of the day (MOTD) banner merupakan seperti layaknnya Peringatan
terhadap siapa saja yang ingin mengakses router. Sebuah banner seharusnya
mencantumkan informasi tentang hak akses, hukuman bagi pelanggar, dan hukum
yang berlaku di daerah.
Configure the MOTD banner. The MOTD banner is displayed on all connections
before the login prompt. Use the terminating character on a blank line to end the
MOTD entry:
Router1(config)# banner motd %
Masukkan Banner MOTD yang telah dibuat tadi. Akhiri dengan '%'
***You are connected to an ABC network device. Access is granted to only
current ABC company system administrators with prior written approval. ***
*** Unauthorized access is prohibited, and will be prosecuted. ***
*** All connections are continuously logged. ***
2
3. %
Router1(config)#
II. Configure Cisco router password access.
Password dapat diberikan pada privileged exec mode dan titik titik lain seperti console,
aux,dan virtual lines. Pemberian password pada privileged exec mode adalah hal yang
paling penting, karena mode ini mempunyai control menuju configuration mode.
1. Mengkonfigurasi password privileged exec mode.
Cisco IOS mempunyai 2 perintah untuk memberikan password pada privileged exec
mode. Perintah pertama, enable password, merupakan password yang tidak di
enkripsi dan tidak akan berlaku jika perintah enable secret diaktifkan. Perintah
enable secret mempunyai metode proteksi password yang terenkripsi.
Unruk memberikan password pada privileged exec mode, ikuti langkah berikut:
Sebagai contoh password yang digunakan adalah: cisco.
Router1(config)# enable secret cisco
Router1(config)#
2. Mengkonfigur password console.
Password pada console berguna untuk mengatur hak akses kontrol console pada
router. Sebagai contoh password yang digunakan adalah: class. Tahapannya adalah
sebagai berikut :
Router1(config)# line console 0
Router1(config-line)# password class
Router1(config-line)# login
3. Configure the virtual line password.
Password virtual line berguna untuk mengatur hak akses control Telnet ke router.
Sebagai contoh password yang digunakan adalah: class. Tahapannya adalah
sebagai berikut:
Router1(config-line)# line vty 0 4
Router1(config-line)# password class
Router1(config-line)# login
III. Configure Cisco Router Interfaces.
1. Mengkonfigur interface fa0/0 pada router. Tahapannya adalah sebagai berikut :
Router1(config)# interface fa0/0
Router1(config-if)# description Connection to Host1 with crossover cable
Router1(config-if)# ip address address mask
3
4. Router1(config-if)# no shutdown
Router1(config-if)# end
Router1#
Look for the interface to become active:
*Mar 24 19:58:59.602: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0, changed state to up
2. Mengkonfigur interface fa0/1 pada router. Tahapannya adalah sebagai berikut :
Router1(config)# interface fa0/1
Router1(config-if)# description Connection to switch with straight-through
cable
Router1(config-if)# ip address address mask
Router1(config-if)# no shutdown
Router1(config-if)# end
Router1#
Look for the interface to become active:
*Mar 24 19:58:59.602: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/1, changed state to up
3. Save RAM configuration to NVRAM.
Setiap konfigurasi yang talah dilakukan akan disimpan sementara di RAM. Ketika
konfigurasi yang ada di RAM tidak dicopy ke NVRAM sebelum power dimatikan.
Maka konfigurasi tersebut tidak akan dapat di load untuk pemakaian berikutnya.
Untuk dapat memakai konfigurasi dan me-loadnya pada kesempatan lain saat power
dinyalakan. Konfigurasi harus secara manual di simpan di NVRAM. Langkah
langkahnya adalah sebagai berikut:
Router1# copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? <ENTER>
Building configuration...
[OK]
Router1#
4. Mengkonfigur PC.
Konfigurasi PC untuk dapat terkoneksi dengan LAN, dengan cara mengklik Start |
Control Panel | Network Connections. Klik kanan pada icon LAN, kemudian pilih
Properties. Cari the Internet Protocol field,kemudial pilih Properties. Kemudian isi lah
dengan:
IP Address: The first host address __________________________
Subnet Mask: The subnet mask ____________________________
Default Gateway: Routers IP Address _______________________
Klik OK, kemudian Close.
4