ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG
PERKEMBANGAN
BAHASA ANAK
Oleh : Heny Indriyani
Perkembangan adalah suatu perubahan yang
berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti
biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Bahasa
adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi
yang meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit
arti), sintaksis (tata bahasa), semantik (variasi arti),
dan pragmatik (penggunaan) bahasa.
Hakikat Perkembangan
Bahasa Anak
 Bayi mulai memperoleh bahasa ketika berumur kurang
dari satu tahun sebelum dapat mengucapkan suatu
kata.
ketika berumur satu tahun, bayi mulai mengoceh,
bermain dengan bunyi seperti halnya bermain dengan
jari-jari tangan dan jari-jari kakinya.
ketika anak berumur dua tahun, setelah mengetahui
kurang lebih lima puluh kata, kebanyakan anak mulai
mencapai tahap kombinasi dua kata.
Pada waktu mulai masuk taman kanak-kanak, anak-
anak telah memiliki sejumlah besar kosakata.
Pada masa perkembangan selanjutnya, yakni pada usia
remaja, terjadi perkembangan bahasa yang penting.
Periode ini menurut Gleason merupakan umur yang
sensitif untuk belajar bahasa.
Selama periode usia sekolah, proses kognitif
meningkat sehingga memungkinkan anak menjadi
komunikator yang lebih efektif.
Anak-anak mulai mengenal adanya berbagai
pandangan mengenai suatu topik. Mereka dapat
mendeskripsikan sesuatu, tetapi deskripsi yang
mereka buat lebih bersifat personal dan tidak
Anak-anak berumur lima dan enam tahun
menghasilkan berbagai macam cerita. Cerita-
cerita anekdot yang paling banyak
menghasilkan. Isinya tentang hal-hal yang
terjadi di rumah mereka masing-masing dan di
masyarakat sekitarnya. Cerita-cerita tersebut
mencerminkan kelompok sosial budaya dan
suasana yang berbeda-beda.
Perkembangan Kemampuan
Membuat Cerita
Anak-anak berumur enam tahun sudah dapat
Penggunaan
Kosakata
Gaya Bercerita
Selama periode usia sekolah dan sampai
dewasa, setiap individu meningkatkan jumlah
kosakata dan makna khas istilah. Dalam
proses tersebut seseorang menyusun kembali
aspek-aspek kebahasaan yang telah
dikuasainya. Susunan baru yang dihasilkanya
itu cerminan dalam cara seseorang
menggunakan kata-kata. Sebagai dampaknya
ialah danya perkembangan penggunaan
bahasa figuratif atau kreativitas berbahasa
yang cukup pesat. Keseluruhan proses
Perkembangan bahasa pada periode usia
sekolah mencakup perkembangan secara
serentak (simultan) bentuk-bentuk sintaktik
yang telah ada dan pemerolehan bentuk-
bentuk baru. Anak memperluas kalimat dengan
menggunakan frase nomina dan frase verba.
Fungsi-fungsi kata ganti juga diperluas.
Anak-anak berumur 5 sampai 7
tahun menggunakan hampir semua
elemen frase nomina dan verba
tetapi sering meninggalkan elemen-
elemen tersebut meskipun
sebenarnya hal itu diperlukan.
Bagi anak, bentuk-bentuk verba
lebih sulit daripada bentuk-bentuk
nomina. Kesulitan ini mungkin
Pada awal usia sekolah anak-
anak sudah dapat mengucapkan
semua bunyi bahasa. Namun,
bunyi-bunyi tertentu terutama
yang berupa klaster masih sulit
bagi mereka yang
mengucapkannya. Kompetensi
fonemik tampak jelas dalam
kemampuan anak mengenal
irama. Pada usia prasekolah
anak-anak menjadi sensitive
terhadap pola fonetik dan sering
membuat irama kata-kata dengan
Perubahan morfofonemik adalah
modifikasi fonologis atau bunyi
yang terjadi apabila morfem-
morfem digabungkan.contoh
cetak berubah menjadi cetakan (k
diucap jelas).
Ada beberapa fase perkembangan membaca, yaitu sebagai
berikut :
Pada fase ke-1, yaitu sampai dengan kira-kira kelas dua, anak
memusatkan pada kata-kata lepas dalam sederhana supaya
dapat membaca, anak perlu mengetahui system tulisan, cara
mencapai kelancaran membaca, terbebas dari kesalahan
pembaca
Pada fase ke-2, kira-kira ketika berada dikelas tiga dan empat
anak menganalisis kata-kata yang tidak diketahuinya
menggunakan pola tulisan dan kesimpulan yang didasarkan
konteksnya.
Pada fase ke-3, dari kelas empat samapi dengan dua SLTP
tampak adanya perkembangan pesat dalam membaca yaitu
tekanan membaca tidak lagi pengenalan tulisan tetapi pada
pemahaman .
Ada kesejajaran antara perkermbangan
kemampuan membaca dan menulis. Pada
umumnya penulis yang baik adalah
pembaca yang baik, demikian juda
sebaliknya. Proses menulis dekat dengan
menggambar, dalam hal keduanya mewakili
symbol tertentu. Namun, menulis berbeda
dengan menggambar dan hal ini diketahui
oleh anak ketika berumur 3 tahu(Gibson dan
Levis, leat Oens, 1992;403)
Tahap
Pralinguistik
(masa Meraba)
Tahap satu kata
Tahap dua kata
Tahap banyak kata
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah

More Related Content

Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah

  • 1. PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG PERKEMBANGAN BAHASA ANAK Oleh : Heny Indriyani
  • 2. Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis (tata bahasa), semantik (variasi arti), dan pragmatik (penggunaan) bahasa.
  • 3. Hakikat Perkembangan Bahasa Anak  Bayi mulai memperoleh bahasa ketika berumur kurang dari satu tahun sebelum dapat mengucapkan suatu kata. ketika berumur satu tahun, bayi mulai mengoceh, bermain dengan bunyi seperti halnya bermain dengan jari-jari tangan dan jari-jari kakinya. ketika anak berumur dua tahun, setelah mengetahui kurang lebih lima puluh kata, kebanyakan anak mulai mencapai tahap kombinasi dua kata. Pada waktu mulai masuk taman kanak-kanak, anak- anak telah memiliki sejumlah besar kosakata. Pada masa perkembangan selanjutnya, yakni pada usia remaja, terjadi perkembangan bahasa yang penting. Periode ini menurut Gleason merupakan umur yang sensitif untuk belajar bahasa.
  • 4. Selama periode usia sekolah, proses kognitif meningkat sehingga memungkinkan anak menjadi komunikator yang lebih efektif. Anak-anak mulai mengenal adanya berbagai pandangan mengenai suatu topik. Mereka dapat mendeskripsikan sesuatu, tetapi deskripsi yang mereka buat lebih bersifat personal dan tidak
  • 5. Anak-anak berumur lima dan enam tahun menghasilkan berbagai macam cerita. Cerita- cerita anekdot yang paling banyak menghasilkan. Isinya tentang hal-hal yang terjadi di rumah mereka masing-masing dan di masyarakat sekitarnya. Cerita-cerita tersebut mencerminkan kelompok sosial budaya dan suasana yang berbeda-beda. Perkembangan Kemampuan Membuat Cerita Anak-anak berumur enam tahun sudah dapat
  • 7. Selama periode usia sekolah dan sampai dewasa, setiap individu meningkatkan jumlah kosakata dan makna khas istilah. Dalam proses tersebut seseorang menyusun kembali aspek-aspek kebahasaan yang telah dikuasainya. Susunan baru yang dihasilkanya itu cerminan dalam cara seseorang menggunakan kata-kata. Sebagai dampaknya ialah danya perkembangan penggunaan bahasa figuratif atau kreativitas berbahasa yang cukup pesat. Keseluruhan proses
  • 8. Perkembangan bahasa pada periode usia sekolah mencakup perkembangan secara serentak (simultan) bentuk-bentuk sintaktik yang telah ada dan pemerolehan bentuk- bentuk baru. Anak memperluas kalimat dengan menggunakan frase nomina dan frase verba. Fungsi-fungsi kata ganti juga diperluas.
  • 9. Anak-anak berumur 5 sampai 7 tahun menggunakan hampir semua elemen frase nomina dan verba tetapi sering meninggalkan elemen- elemen tersebut meskipun sebenarnya hal itu diperlukan. Bagi anak, bentuk-bentuk verba lebih sulit daripada bentuk-bentuk nomina. Kesulitan ini mungkin
  • 10. Pada awal usia sekolah anak- anak sudah dapat mengucapkan semua bunyi bahasa. Namun, bunyi-bunyi tertentu terutama yang berupa klaster masih sulit bagi mereka yang mengucapkannya. Kompetensi fonemik tampak jelas dalam kemampuan anak mengenal irama. Pada usia prasekolah anak-anak menjadi sensitive terhadap pola fonetik dan sering membuat irama kata-kata dengan
  • 11. Perubahan morfofonemik adalah modifikasi fonologis atau bunyi yang terjadi apabila morfem- morfem digabungkan.contoh cetak berubah menjadi cetakan (k diucap jelas).
  • 12. Ada beberapa fase perkembangan membaca, yaitu sebagai berikut : Pada fase ke-1, yaitu sampai dengan kira-kira kelas dua, anak memusatkan pada kata-kata lepas dalam sederhana supaya dapat membaca, anak perlu mengetahui system tulisan, cara mencapai kelancaran membaca, terbebas dari kesalahan pembaca Pada fase ke-2, kira-kira ketika berada dikelas tiga dan empat anak menganalisis kata-kata yang tidak diketahuinya menggunakan pola tulisan dan kesimpulan yang didasarkan konteksnya. Pada fase ke-3, dari kelas empat samapi dengan dua SLTP tampak adanya perkembangan pesat dalam membaca yaitu tekanan membaca tidak lagi pengenalan tulisan tetapi pada pemahaman .
  • 13. Ada kesejajaran antara perkermbangan kemampuan membaca dan menulis. Pada umumnya penulis yang baik adalah pembaca yang baik, demikian juda sebaliknya. Proses menulis dekat dengan menggambar, dalam hal keduanya mewakili symbol tertentu. Namun, menulis berbeda dengan menggambar dan hal ini diketahui oleh anak ketika berumur 3 tahu(Gibson dan Levis, leat Oens, 1992;403)
  • 14. Tahap Pralinguistik (masa Meraba) Tahap satu kata Tahap dua kata Tahap banyak kata