Analisis karbohidrat penting untuk menentukan komposisi makanan, mendeteksi pengawetan, dan memahami sifat fisikokimia makanan. Metode analisis karbohidrat meliputi kromatografi, titrasi, spektrofotometri, dan enzimatik. Analisis polisakarida seperti pati dan serat melibatkan pemisahan komponen dan hidrolisis menjadi monosakarida.
Tes protein urine penting untuk diagnosis dan prognosis gangguan ginjal. Terdapat berbagai metode untuk mengukur protein urine seperti metode colorimetric, turbidimetri, dan imunokimia. Hasil tes diinterpretasikan untuk mengetahui tingkat proteinuria dan penyakit ginjal yang mendasarinya.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode analisis protein dan senyawa bernitrogen secara kualitatif dan kuantitatif, termasuk metode Kjeldahl, Biuret, dan Lowry."
Ny Rusni dirawat di rumah sakit karena DM, hipertensi, dislipidemia, dan asidosis metabolik. Terapi yang dianjurkan adalah insulin, ACE inhibitor, statin, dan natrium bikarbonat untuk mengendalikan kondisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis protein dalam produk makanan. Ia menjelaskan definisi protein, klasifikasi protein, fungsi protein, dan metode-metode analisis protein baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Metode-metode kualitatif meliputi reaksi xantoprotein, millon, Hopkins Cole, nitroprusida, sakaguchi, dan ninhidrin. Sedangkan metode kuantitatif meliputi metode Kjeldahl, kromatografi, spektrofotometri, turbid
menjelaskan tentang protein secara umum, pengertian, fungsi struktur dan lebih menjelaskan tentang macam-macam uji analisis protein dalam produk makanan meliputi pengertian prinsip reagen hasil dan reaksi kimia
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi dan teknologi sediaan steril. Menguraikan konsep sterilisasi, jenis-jenis sediaan steril seperti sediaan parenteral dan persyaratannya, serta metode-metode pengaturan tonisitas sediaan untuk mendapatkan sediaan yang isotonis seperti metode kelas satu dan dua.
Penetapan kadar gula dalam suatu sampel menggunakan metode Luff-Schrool dimana sampel dihidrolisis dengan asam untuk membentuk monosakarida pereduksi yang kemudian direaksikan dengan larutan Luff berlebih menghasilkan endapan Cu2O merah dan CuI2 yang diukur dengan titrasi Na2S2O3 untuk menentukan kadar gula sebelum dan sesudah inversi, yang digunakan untuk menghitung kadar gula total se
Analisis karbohidrat penting untuk menentukan komposisi makanan, mendeteksi pengawetan, dan memahami sifat fisikokimia makanan. Metode analisis karbohidrat meliputi kromatografi, titrasi, spektrofotometri, dan enzimatik. Analisis polisakarida seperti pati dan serat melibatkan pemisahan komponen dan hidrolisis menjadi monosakarida.
Tes protein urine penting untuk diagnosis dan prognosis gangguan ginjal. Terdapat berbagai metode untuk mengukur protein urine seperti metode colorimetric, turbidimetri, dan imunokimia. Hasil tes diinterpretasikan untuk mengetahui tingkat proteinuria dan penyakit ginjal yang mendasarinya.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode analisis protein dan senyawa bernitrogen secara kualitatif dan kuantitatif, termasuk metode Kjeldahl, Biuret, dan Lowry."
Ny Rusni dirawat di rumah sakit karena DM, hipertensi, dislipidemia, dan asidosis metabolik. Terapi yang dianjurkan adalah insulin, ACE inhibitor, statin, dan natrium bikarbonat untuk mengendalikan kondisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis protein dalam produk makanan. Ia menjelaskan definisi protein, klasifikasi protein, fungsi protein, dan metode-metode analisis protein baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Metode-metode kualitatif meliputi reaksi xantoprotein, millon, Hopkins Cole, nitroprusida, sakaguchi, dan ninhidrin. Sedangkan metode kuantitatif meliputi metode Kjeldahl, kromatografi, spektrofotometri, turbid
menjelaskan tentang protein secara umum, pengertian, fungsi struktur dan lebih menjelaskan tentang macam-macam uji analisis protein dalam produk makanan meliputi pengertian prinsip reagen hasil dan reaksi kimia
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi dan teknologi sediaan steril. Menguraikan konsep sterilisasi, jenis-jenis sediaan steril seperti sediaan parenteral dan persyaratannya, serta metode-metode pengaturan tonisitas sediaan untuk mendapatkan sediaan yang isotonis seperti metode kelas satu dan dua.
Penetapan kadar gula dalam suatu sampel menggunakan metode Luff-Schrool dimana sampel dihidrolisis dengan asam untuk membentuk monosakarida pereduksi yang kemudian direaksikan dengan larutan Luff berlebih menghasilkan endapan Cu2O merah dan CuI2 yang diukur dengan titrasi Na2S2O3 untuk menentukan kadar gula sebelum dan sesudah inversi, yang digunakan untuk menghitung kadar gula total se
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
4. PRINSIP
Glukosa kit menggunakan dasar Metode Tinder yang
klasik dengan enzim Glukosa oksidase, peroksidase, 4-
amino anti-pyrine dan phenol (GOD-PAP) dengan reaksi
sebagai berikut
D-Glukosa + O2 + H2O GOD D-Glukonat + H2O2
H2O2 + 4-Aminoantipyrin + hydroksibenzoat Peroksidase H2O
+ quinoneimine (berwarna merah)
5. Kandungan Reagen :
Glukosa oksidase > 15 亮/mL
Peroksidase (horseradish) 800 U/L
4 Aminoantipyrine 0,38 Mm
Phosphate buffer (pH 7,5 賊 0,1)
Sodium -hidroksibenzoat 5 m
Sodium azide 0,1%
Bahan lain dan penyetabil non-reaktif
7. ALAT
Fotometer
Mikropipet 10, 25, 100, 500, dan
1000 mL
Tabung reaksi
Rak tabung
Centrifuse
Waterbath
Timer
8. Prosedur Kerja Pemeriksaan Glukosa Darah
Ke dalam tabung reaksi Blanko Standar Test
Larutan kerja
(dihangatkan 5 menit pada suhu 37属C)
1,0 ml 1, 0 ml 1,o ml
Sampel - - 10 袖l
Standar - 10 袖l -
Campur homogen dan hangatkan tepat 5 menit pada 37属C atau diamkan 10 menit
pada suhu kamar (18-30属C). baca absorbans tes (Abs. Test) dan absorbans standar (Abs.
std) terhadap blanko reagen pada 了 = 500 (546 nm). Warna yang terbentuk stabil
selama 15 menit.
12. Catatan
Linearitas : 500 mg/dL
Bila hasil > 500 mg/dL, diencerkan serum 1:1 dengan NaCl 0.86 %, ulangi
pemeriksaan dan hasil akhir dikalikan 2.
Serum lipemik harus melakukan Blanko sampel (10 亮L + 1.0 mL NaCl
0.86%) dan absorbansnya diukur terhadap aquabidest pada 了 = 500 nm.
Nilai koreksi absorbans = abs. tes abs. blanko sampel.
Bilirubin sampai dengan 10 mg/dL tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Asam askorbat (vitamin C) dalam jumlah besar dapat merendahkan hasil
pemeriksaan.
Serum harus segera dipisahkan dari sel darah, karena penundaan akan
menurunkan kadar Glukosa 7% perjam.
Konversi satuan : mg/dL = mg/dL x 0,0556