Skripsi ini membahas penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbasis komputer untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran CIRC berbasis komputer efektif meningkatkan hasil belajar siswa, terlihat dari peningkatan rata-rata nilai pretest dan posttest serta nilai efektivitas model yang diatas rata
Model pembelajaran tutorial adalah suatu pola pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran secara mandiri. Tutorial memberikan bimbingan dan bantuan kepada siswa untuk belajar secara efektif. Metode tutorial menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk modul yang dipelajari siswa secara independen dengan konsultasi periodik. Fungsinya untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri siswa dan pemahaman materi pelaj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pengembangan multimedia interaktif untuk mata pelajaran TIK pada kelas XII di MAN Gresik 1. (2) Hasil pengujian multimedia oleh ahli dan siswa menunjukkan presentase validitas di atas 90%. (3) Hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan multimedia tersebut.
Contoh Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata KuliahUwes Chaeruman
油
Rumusan Capaian Pembelajaran sangat menentukan dalam mendesain suatu pembelajaran. Tulisan ini adalah sekedar contoh cara merumsukan capaian pemeblajaran yang baik.
Topik ini membahasakan taksonomi Bloom dan domain Krathwohl yang merupakan kerangka untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran. Taksonomi Bloom membagi domain kognitif ke dalam enam tahap sementara domain Krathwohl membahagi domain afektif ke dalam lima tahap. Pelajar diminta menganalisis soalan ujian akhir tahun berdasarkan taksonomi Bloom dan menilai penggunaan domain Krathwohl dalam soalan tersebut.
Berdasarkan analisis jurnal yang ditulis Nani Fitriah, terdapat beberapa tema utama yang dirangkum dalam tiga kalimat. Pertama, jurnal-jurnal tersebut membahas tentang integrasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran matematika. Kedua, metode yang digunakan dalam penelitian-penelitian tersebut bervariasi antara lain penelitian tindakan kelas dan penelitian kualitatif. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan b
Jurnal ini membahasikan tujuh motif utama guru melanjutkan pelajaran, yaitu pembangunan profesional, minat kognitif, kebajikan sosial, tujuan pribadi, aktivitas pembelajaran, harapan luaran, dan hubungan sosial. Penulis juga menemukan bahwa tingkat motivasi guru untuk program pengajian tinggi berbeda berdasarkan ras, semester pengajian, program studi, dan lokasi sekolah.
Keempat-empat jurnal membincangkan penggunaan bahasa pengaturcaraan dan kaedah pengajaran dalam pendidikan komputer. Jurnal 1 dan 2 mengkaji pendekatan projek dan permainan untuk mengajar bahasa pengaturcaraan. Jurnal 3 mengkaji visualisasi konsep pengaturcaraan oleh pelajar. Jurnal 4 pula mengkaji penggunaan komputer oleh guru pelatih.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan prosedur pengembangan sistem instruksional. Prinsip-prinsipnya mencakup penggunaan reward, transfer pengetahuan, contoh positif dan negatif, persiapan mental siswa, dan penggunaan media. Prosedurnya meliputi spesifikasi tujuan, data siswa, metode mengajar, evaluasi, dan model-model seperti 4D, Kemp, dan PPSI. Tujuannya agar mahasiswa memahami prinsip dan prosed
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustamiNur Halimah
油
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi model-model pembelajaran bidang sains untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Beberapa model pembelajaran yang dijelaskan adalah model pembelajaran menggunakan analogi, media, dan berbasis teknologi informasi seperti e-learning."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kemampuan siswa dalam memanajemen file melalui metode demonstrasi.
2. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang memanajemen file.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memanajemen file.
Jurnal 1 mengkaji penggunaan aktiviti dalam meningkatkan motivasi pelajar bahasa Inggeris. Guru mendapati pelajar kurang berminat dan terlibat. Beliau memperkenalkan aktiviti kumpulan dan mendapati pelajar lebih berinteraksi dan termotivasi. Jurnal 2 mengkaji penggunaan pembelajaran berasaskan masalah untuk subjek elektronik. Ia mendapati pelajar mengalami kesukaran dalam topik transistor dan pencapaian
Dokumen tersebut membahas perencanaan pembelajaran mata pelajaran Menerapkan Konsep Elektronika Digital dan Rangkaian Elektronika Komputer dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI di SMK Negeri 39 Jakarta untuk meningkatkan prestasi siswa. Metode ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dengan membentuk kelompok-kelompok yang saling membantu.
Dokumen tersebut merangkum beberapa kajian yang menunjukkan bahawa penggunaan perisian multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran dapat meningkatkan pencapaian murid. Perisian multimedia mampu menarik minat murid dan memberikan motivasi kepada mereka untuk belajar. Ia juga dapat mempermudahkan proses pengajaran bagi guru. Walau bagaimanapun, terdapat kekurangan bahan multimedia dalam bahasa Melayu berbanding bahasa Ing
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGARUH GAYA TERHADAP BENTUK DAN GERAK BENDA MELALUI METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V
SDN SUKOWONO 01 SUKOWONO JEMBER
Jurnal ini membincangkan tentang komuniti pembelajaran yang terbentuk melalui penggunaan web log di kalangan pelajar-pelajar. Ia mendapati bahawa web log membolehkan pertukaran ilmu antara pelajar secara kolaboratif dan tanpa sempadan. Walau bagaimanapun, penulis tidak menyatakan hipotesis kajian atau instrumen yang digunakan dengan jelas.
Keempat-empat jurnal membincangkan penggunaan bahasa pengaturcaraan dan kaedah pengajaran dalam pendidikan komputer. Jurnal 1 dan 2 mengkaji pendekatan projek dan permainan untuk mengajar bahasa pengaturcaraan. Jurnal 3 mengkaji visualisasi konsep pengaturcaraan oleh pelajar. Jurnal 4 pula mengkaji penggunaan komputer oleh guru pelatih.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan prosedur pengembangan sistem instruksional. Prinsip-prinsipnya mencakup penggunaan reward, transfer pengetahuan, contoh positif dan negatif, persiapan mental siswa, dan penggunaan media. Prosedurnya meliputi spesifikasi tujuan, data siswa, metode mengajar, evaluasi, dan model-model seperti 4D, Kemp, dan PPSI. Tujuannya agar mahasiswa memahami prinsip dan prosed
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustamiNur Halimah
油
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi model-model pembelajaran bidang sains untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Beberapa model pembelajaran yang dijelaskan adalah model pembelajaran menggunakan analogi, media, dan berbasis teknologi informasi seperti e-learning."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kemampuan siswa dalam memanajemen file melalui metode demonstrasi.
2. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang memanajemen file.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memanajemen file.
Jurnal 1 mengkaji penggunaan aktiviti dalam meningkatkan motivasi pelajar bahasa Inggeris. Guru mendapati pelajar kurang berminat dan terlibat. Beliau memperkenalkan aktiviti kumpulan dan mendapati pelajar lebih berinteraksi dan termotivasi. Jurnal 2 mengkaji penggunaan pembelajaran berasaskan masalah untuk subjek elektronik. Ia mendapati pelajar mengalami kesukaran dalam topik transistor dan pencapaian
Dokumen tersebut membahas perencanaan pembelajaran mata pelajaran Menerapkan Konsep Elektronika Digital dan Rangkaian Elektronika Komputer dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI di SMK Negeri 39 Jakarta untuk meningkatkan prestasi siswa. Metode ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dengan membentuk kelompok-kelompok yang saling membantu.
Dokumen tersebut merangkum beberapa kajian yang menunjukkan bahawa penggunaan perisian multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran dapat meningkatkan pencapaian murid. Perisian multimedia mampu menarik minat murid dan memberikan motivasi kepada mereka untuk belajar. Ia juga dapat mempermudahkan proses pengajaran bagi guru. Walau bagaimanapun, terdapat kekurangan bahan multimedia dalam bahasa Melayu berbanding bahasa Ing
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGARUH GAYA TERHADAP BENTUK DAN GERAK BENDA MELALUI METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V
SDN SUKOWONO 01 SUKOWONO JEMBER
Jurnal ini membincangkan tentang komuniti pembelajaran yang terbentuk melalui penggunaan web log di kalangan pelajar-pelajar. Ia mendapati bahawa web log membolehkan pertukaran ilmu antara pelajar secara kolaboratif dan tanpa sempadan. Walau bagaimanapun, penulis tidak menyatakan hipotesis kajian atau instrumen yang digunakan dengan jelas.
Proposal ini menguji pengaruh penerapan model desain pembelajaran ASSURE terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Model ASSURE diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini akan mendesain RPP berdasarkan model ASSURE dan diujikan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 OKU.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...dina suci
油
Proposal penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub konsep sistem reproduksi manusia melalui model pembelajaran kelompok sindikat. Penelitian dilakukan di kelas IX MTs Sindangsari dengan subjek 40 siswa. Hasil belajar diukur berdasarkan tes kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model tersebut.
Model Pendidikan dengan Sistem Belajar MandiriUwes Chaeruman
油
Belajar Mandiri adalah salah satu pendekatan pembelajaran tertentu yang menuntut kemandirian belajar yang tinggi. Artikel ini membahas salah satu contoh penerapan model pembelajaran dengan sistem belajar mandiri.
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1sintaroyani
油
1. Jurnal ini berisi artikel-artikel penelitian tentang peningkatan kualitas pembelajaran mata kuliah IPA di perguruan tinggi melalui berbagai metode seperti eksperimen, diskusi, presentasi, dan lesson study.
2. Salah satu artikel meneliti penerapan metode eksperimen dan diskusi untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang mata kuliah Struktur Hewan melalui lesson study. Metode ini ternyata mampu meningkatkan aktifitas
Dokumen tersebut membahas konsep dasar desain pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian desain pembelajaran, komponen-komponen utamanya seperti tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran, teori-teori pembelajaran yang mendasarinya seperti behaviorisme, kognitifisme dan konstruktivisme, serta beberapa model desain pembelajaran seperti model berorientasi kelas, sistem dan produk. Dokumen ini bertujuan menjelaskan kon
Dokumen tersebut membahas konsep dasar desain pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian desain pembelajaran, komponen-komponen utamanya seperti tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran, teori-teori pembelajaran yang mendasarinya seperti behaviorisme, kognitifisme dan konstruktivisme, serta beberapa model desain pembelajaran seperti model berorientasi kelas, sistem dan produk. Dokumen ini bertujuan memberikan pemahaman das
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kompetensi guru melalui penelitian tindakan kelas (PTK), (2) PTK merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan (3) Terdapat beberapa tahapan pelaksanaan PTK mulai dari penelitian awal, pra lapangan, hingga pekerja lapangan.
Model model pembelajaran berbasis komputerridha hutami
油
Dokumen tersebut membahas tentang model-model pembelajaran berbasis komputer yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu model drills dan model tutorial. Model drills digunakan untuk melatih siswa melalui serangkaian latihan, sedangkan model tutorial memberikan bimbingan kepada siswa agar dapat belajar secara mandiri dan efektif.
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
1. Kumpulan Skripsi Pendidikan Ilkom UPI (Sidang Juli 2010)
5
(c) 2010 Pendidikan Ilmu Komputer UPI (cs.upi.edu) / CSE 082010-001
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TIK
Indikhiro Awalani
Pendidikan Ilmu Komputer
FPMIPA UPI
d3cho_ndee@yahoo.com
Heri Sutarno, Drs. M.T
Pendidikan Ilmu Komputer
FPMIPA UPI
heriupi@yahoo.co.id
Enjang Ali Nurdin, Drs. M. Kom
Pendidikan Ilmu Komputer
FPMIPA UPI
enjang_67@yahoo.com
ABSTRAK
Reformasi dalam pembelajaran perlu dibangun dan
dikembangkan untuk menciptakan suasana belajar yang
interaktif antara guru dengan siswa. Dalam hal ini siswa
dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Tetapi pada kenyataannya, masih banyak ditemukan
pembelajaran yang bersifat konvensional, dimana sistem
penyampaiannya lebih banyak didominasi oleh guru,
sedangkan siswa cenderung diam dan secara pasif menerima
materi pelajaran. Hal ini dapat berdampak pada hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran
yang tepat dan sesuai. Salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan yaitu Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) [5] Berbasis Komputer. Penerapan model
pembelajaran ini bertujuan untuk 1) mengetahui gambaran
peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif terhadap
materi TIK setelah diterapkan model pembelajaran CIRC
berbasis komputer, 2) mengetahui efektifitas model
pembelajaran CIRC berbasis komputer terhadap pelajaran
TIK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
pada ranah kognitif mengalami peningkatan setelah
diterapkannya model pembelajaran CIRC berbasis komputer.
Peningkatan ini terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar ranah
kognitif siswa sebelum pembelajaran sebesar 23.67, kemudian
meningkat menjadi 80.47. Selain itu, hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran CIRC berbasis
komputer efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran TIK.
Hal ini terlihat dari nilai rata-rata gain ternormalisasi sebesar
0.74.
Kata Kunci
Model pembelajaran CIRC, pembelajaran TIK.
1. PENDAHULUAN
Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Dan salah satu
yang menentukan kualitas pembelajaran adalah penggunaan
model pembelajaran yang tepat dengan materi yang diajarkan.
Namun pada kenyataannya, berdasarkan pengalaman penulis
dan beberapa mahasiswa yang melaksanakan Program Latihan
Profesi, masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan
penggunaan model pembelajaran dalam setiap penampilan
mengajar. Pembelajaran biasanya hanya disampaikan secara
konvensional, dimana guru yang berperan aktif, sementara
siswa cenderung pasif.
Masalah lain yang muncul adalah rendahnya kemampuan
sosial antar siswa. Siswa yang cepat menguasai materi
pelajaran kurang bisa berbagi dengan temannya yang sulit
menerima materi pelajaran, sehingga sulit terjadi kerjasama
dalam hal berbagi ilmu pengetahuan. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah. Oleh karena
itu, diperlukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Maka dengan
memperhatikan berbagai konsep dan teori belajar
dikembangkanlah suatu model pembelajaran yang disebut
dengan model CIRC berbasis komputer. Model pembelajaran
ini dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai
suatu alternatif dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan menerapkan pembelajaran CIRC berbasis komputer
diharapkan kegiatan pembelajaran lebih efektif, sederhana,
sistematik, dan bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. CIRC
Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevans, Madden,
Slavin dan Farnish [5]. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC
dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model
pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan
secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi
bagian-bagian yang penting [5].
Cara untuk menentukan anggota kelompoknya adalah sebagai
berikut [1] :
a. Menentukan peringkat siswa
Dengan cara mencari informasi tentang skor rata-rata nilai
siswa pada tes sebelumnya atau nilai raport. Kemudian
diurutkan dengan cara menyusun peringkat dari yang
berkemampuan akademik tinggi sampai terendah.
b. Menentukan jumlah kelompok
Jumlah kelompok ditentukan dengan memperhatikan banyak
anggota setiap kelompok dan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut.
c. Penyusunan anggota kelompok
Pengelompokkan ditentukan atas dasar susunan peringkat
siswa yang telah dibuat. Setiap kelompok diusahakan
beranggotakan siswa-siswa yang mempunyai kemampuan
beragam, sehingga mempunyai kemampuan rata-rata yang
seimbang.
2. Kumpulan Skripsi Pendidikan Ilkom UPI (Sidang Juli 2010)
6
(c) 2010 Pendidikan Ilmu Komputer UPI (cs.upi.edu) / CSE 082010-001
Model pembelajaran ini, dibagi menjadi beberapa fase [1]:
a. Fase pertama, yaitu orientasi
Pada fase ini, guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal
siswa tentang materi yang akan diberikan. Selain itu juga
memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kepada
siswa.
b. Fase kedua, yaitu organisasi
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dengan
memperhatikan keheterogenan akademik. Membagikan bahan
bacaan tentang materi yang akan dibahas kepada siswa. Selain
itu menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan tugas yang
harus diselesaikan selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Fase ketiga yaitu pengenalan konsep
Dengan cara mengenalkan tentang suatu konsep baru yang
mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Pengenalan
ini bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, film,
kliping, poster atau media lainnya.
d. Fase keempat, yaitu fase publikasi
Siswa mengkomunikasikan hasil temuan-temuannya,
membuktikan, memperagakan tentang materi yang dibahas
baik dalam kelompok maupun di depan kelas.
e. Fase kelima, yaitu fase penguatan dan refleksi
Pada fase ini guru memberikan penguatan berhubungan
dengan materi yang dipelajari melalui penjelasan-penjelasan
ataupun memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-
hari. Selanjutnya siswa pun diberi kesempatan untuk
merefleksikan dan mengevaluasi hasil pembelajarannya.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuasi eksperimen. Desain penelitian yg digunakan adalah One
Group Time Series Pretestt-Posttest yaitu desain penelitian
yang hanya menggunakan satu kelompok saja (kelompok
eksperimen), sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol
[7]. Dalam desain penelitian ini, kelompok eksperimen
diberikan t sebanyak dua kali secara berulang yaitu tes
sebelum diberi perlakuan (pretest), yaitu T1, T2, dan T3; dan
tes setelah diberi perlakuan (posttest) yaitu T4, T5, dan T6 [4].
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VII SMP Negeri 15 Bandung. Adapun responden yang
diambil sebagai sampel data dalam penelitian ini yaitu siswa
kelas VII-A sebanyak 30 orang.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
penerapan model pembelajaran CIRC berbasis komputer dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam
pembelajaran TIK. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dengan
teknik pilihan ganda (multiple choice), serta lembar observasi
untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran yang
diujicoba.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan
penelitian, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap akhir
penelitian. Tahapan selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.4.1 Tahap Persiapan Penelitian
Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1) Menentukan sekolah yang akan
dijadikan tempat penelitian, 2) Membuat surat izin penelitian
dari Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer dan FPMIPA UPI, 3)
Menghubungi pihak sekolah menengah pertama yang akan
dijadikan sebagai lokasi penelitian, 4) Konsultasi dengan guru
mata pelajaran TIK di tempat dilaksanakannya penelitian, 5)
Melakukan Studi Lapangan, 6) Studi Literatur, 7) Menyusun
Bab I, II, dan III, 8) Menyusun silabus dan rencana
pembelajaran, 9) Membuat media pembelajaran, 10)
Menyusun instrumen penelitian, 11) Melakukan uji coba
instrumen yang telah di-judgement oleh dosen dan guru, 12)
Melakukan analisis terhadap hasil uji coba dan melakukan
perbaikan terhadap instrumen yang tidak valid.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1)
Menentukan populasi dan sampel penelitian, 2) Menentukan
waktu pelaksanaan penelitian, 3) Memberikan tes awal
(pretest) pada kelompok eksperimen, 4) Melakukan
pembelajaran TIK dimana peneliti bertindak sebagai guru
pengajar dengan menerapkan model CIRC berbasis computer,
5) Pada saat bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran
dilakukan observasi tentang pelaksanaan pembelajaran di
kelas, yang dilakukan oleh observer, 6) Mengukur kemampuan
akhir siswa dengan memberikan tes akhir (posttest) untuk
mengetahui kemampuan kognitif siswa setelah diberi
perlakuan.
3.4.3 Tahap Akhir Penelitian
Penelitian pada tahap akhir ini meliputi analisis data
observasi yang terdiri atas analisis data tes kognitif yaitu:
penskoran, menghitung skor rata-rata tes, menghitung gain
yang ternormalisasi, menguji normalitas pretest dan posttest,
menguji homogenitas dan menguji hipotesis tiap
pembelajaran).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang harus
dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan instrumen yang telah disusun
sebelumnya, yaitu berupa tes pada ranah kognitif dan
pengumpulan data pada lembar observasi untuk mengetahui
keterlaksanaan model yang diujicoba.
3.6 Teknik Pengolahan Data
Instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat
pengumpul data diujicobakan kepada kelas yang telah
mempelajari materi tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel, serta mengukur
tingkat kesukaran dan daya pembedanya.
3.6.1 Analisis Validitas Butir Soal
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah
teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh
Pearson, yaitu sebagai berikut :
NXY - (X)(Y)
rxy = [2][6]
{NX2
- (X)2
}{NY2
- (Y)2
}
3. Kumpulan Skripsi Pendidikan Ilkom UPI (Sidang Juli 2010)
7
(c) 2010 Pendidikan Ilmu Komputer UPI (cs.upi.edu) / CSE 082010-001
Untuk menguji keberartian koefisien validitas dilakukan
pengujian keberartian (signifikansi) dengan menggunakan
rumus uji t sebagai berikut :
r n-2
t =
1-r2
[2][6]
3.6.2 Reliabilitas Instrumen
Perhitungan reliabilitas nstrument dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan rumus product moment
Pearson, yaitu sebagai berikut [2][6]:
nx1x2 - (x1)(x2)
r11/12 =
(nx1
2
-(x1)2
)(nx2
2
-(x2)2
)
Untuk mencari realibilitas seluruh tes, digunakan rumus
Spearman-Brown yang pada prinsipnya adalah menghitung
koefisien korelasi diantara kedua belah koefisien yaitu sebagai
berikut [2][6]:
2rxy
r =
1+ rxy
3.6.3 Tingkat Kesukaran
Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran
soal pilihan ganda adalah sebagai berikut [2][6]:
B
P =
JS
3.6.4 Daya Pembeda
Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks diskriminasi
adalah [2][6:
BA BB
d = - = PA - PB
JA JB
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa setelah diberi perlakuan dilakukan dengan
analisis perbedaan dua rata-rata yaitu dengan uji t. dengan
hipotesis :
H0 :Tidak terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan
setelah diterapkan model pembelajaran CIRC berbasis
computer pada tingkat kepercayaan 95%.
H1 : Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah
diterapkan model pembelajaran CIRC berbasis computer pada
tingkat kepercayaan 95%.
Untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran CIRC
berbasis komputer terhadap pelajaran TIK, maka dilakukan
analisis skor gain ternormalisasi yang dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Indeks gain =
Skor posttest - skor pretest
Skor maksimum - skor pretest [3]
4. UJI COBA CIRC BERBASIS
KOMPUTER DALAM
PEMBELAJARAN TIK
Model pembelajaran CIRC berbasis komputer merupakan
modifikasi dari model pembelajaran CIRC, dimana bacaan
yang digunakan disajikan dalam bentuk slide-slide di
komputer. Tipe ini juga didesain untuk mengakomodasi
rentang tingkat kemampuan siswa yang lebar dalam suatu
kelas dengan menggunakan teknik pengelompokkan siswa
dalam kelas secara heterogen.
Pada model pembelajaran ini, siswa dibentuk kelompok untuk
mengemukakan materi yang didapat setelah melihat dan
membaca tampilan-tampilan slide di komputer kemudian
memberikan tanggapan terhadap materi tersebut. Wacana pada
slide yang diberikan isinya sama untuk tiap orang pada
masing-masing kelompok.
Secara keseluruhan fase-fase pada model pembelajaran CIRC
berbasis komputer tidak berbeda dengan fase-fase pada model
pembelajaran CIRC, kecuali pada fase kedua dan keempat.
Pada fase kedua yaitu organisasi dan diskusi, guru
menginstruksikan siswa untuk membuka wacana yang sudah
disiapkan dalam bentuk slide-slide di komputer tentang materi
yang akan dibahas kepada siswa (sebelumnya guru sudah
mempersiapkan slide-slide tentang materi yang akan diajarkan
di tiap komputer). Selain itu guru menjelaskan mekanisme
diskusi kelompok dan tugas yang harus diselesaikan selama
proses pembelajaran berlangsung. Setelah selesai membaca
wacana, siswa dikelompokkan menjadi tim yang terdiri dari
dua kelompok membaca, dalam hal ini tetap diperhatikan
keheterogenan akademik siswa. Langkah selanjutnya setelah
terbentuk tim, mereka mendiskusikan apa yang telah mereka
baca, kemudian mengerjakan tugas sesuai dengan pengarahan
guru.
Pada fase empat, publikasi juga sedikit berbeda. Setelah
perwakilan tim mengemukakan hasil temuan dan diskusi
mereka. Siswa dalam tim lain diberi kesempatan untuk
memberikan tanggapan atau menanyakan sesuatu kepada tim
yang sedang melakukan presentasi sehingga terjalin keaktifan
antar siswa.
Pada pembelajaran pertama model pembelajaran CIRC
berbasis komputer, fase ketiga dan kelima tidak terlaksana
dengan baik. Hal ini dikarenakan penulis belum terbiasa
dengan model pembelajaran yang digunakan sehingga kurang
memperhatikan kondisi kelas pada saat itu. Namun, pada
pembelajaran kedua dan ketiga, terlihat adanya peningkatan
keterlaksanaan sintak model pembelajaran yang dilaksanakan
karena semua fase dalam pembelajaran model CIRC berbasis
komputer telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dikarenakan
penulis sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang
digunakan dan berusaha agar kesalahan-kesalahan yang terjadi
pada pembelajaran sebelumnya tidak terulang kembali.
5. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
5.1 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
Berdasarkan 30 butir soal yang diuji coba, setelah dihitung
validitasnya, diperoleh 26 butir soal yang valid. Karena semua
butir soal tersebut memiliki nilai rxy yang lebih besar dari 0.3,
maka dapat disimpulkan bahwa ke 26 butir soal tersebut
memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrumen
penelitian. Sementara itu, empat butir soal lainnya dinyatakan
tidak valid karena memiliki nilai rxy yang lebih kecil dari 0.3.
Maka langkah selanjutnya adalah mengeluarkan soal dengan
4. Kumpulan Skripsi Pendidikan Ilkom UPI (Sidang Juli 2010)
8
(c) 2010 Pendidikan Ilmu Komputer UPI (cs.upi.edu) / CSE 082010-001
kriteria rendah dan sangat rendah, kemudian menggantinya
dengan soal lain untuk di e-judgement.
5.2 Analisis Data Hasil Penelitian
5.2.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif
Untuk melihat hasil belajar siswa pada ranah kognitif sebelum
dan sesudah diberi perlakuan, maka perlu dilakukan
pengolahan dan analisis data terhadap skor pretest dan
posttest. Peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif
setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
berbasis komputer dapat dilihat berdasarkan nilai gain yaitu
selisih antara skor pretest dengan posttest. Rekapitulasi data
pretest dan posttest pada pembelajaran seri I, II, dan III
ditunjukkan pada grafik berikut:
Gambar 1 Grafik Nilai Rata-rata Pretest-Posttest tiap Seri
Gambar 2 Grafik Rata-rata Gain
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa terdapat
perubahan rata-rata skor gain berturut-turut pada pembelajaran
seri-I, seri-II, dan seri-III adalah sebesar 5.33, 5.67, dan 6.03.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor rata-
rata siswa dari sebelum dan setelah diberikan perlakuan
(treatment) pada setiap seri pembelajaran. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
siswa pada ranah kognitif setelah model pembelajaran CIRC
berbasis komputer diterapkan.
5.2.1.1 Uji Normalitas
Untuk menentukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas terhadap data pretest, posttest, dan gain pada setiap
seri pembelajaran. Hasil uji normalitas terhadap skor pretest,
posttest, dan gain dapat dilihat pada tabel 1
Berdasarkan tabel 1 diperoleh hitung
2
pretest berturut-turut
pada pembelajaran seri-I, seri-II, dan seri-III adalah sebesar
10.28, 10.00, dan 10.84. hitung
2
protes berturut-turut pada
pembelajaran seri-I, seri-II, dan seri-III adalah sebesar 9.48,
9.92, dan 10.38. Dan hitung
2
gain berturut-turut pada
pembelajaran seri-I, seri-II, dan seri-III adalah sebesar 10.12,
6.65, dan 6.00. Karena nilai dari pretest, posttest, dan gain
memenuhi kriteria hitung
2
< tabel
2
, maka dapat disimpulkan
bahwa data pretest, posttest, dan gain berdistribusi normal
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas
5.2.1.2 Uji Homogenitas
Setelah diketahui bahwa data pretest, posttest dan gain
berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan uji homogenitas untuk mengetahui kesamaan
varians antara skor pretest dan posttest. Hasil uji homogenitas
terhadap skor pretest dan posttest dalam setiap seri
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2
Hasil Uji Homogenitas
Seri
Pembelajaran
Fhitung F0.95 (29,29) Kesimpulan
Seri- I 1.32 Homogen
Seri-II 1.24 Homogen
Seri-III 1.24
1.858
Homogen
Berdasarkan tabel 2 diperoleh Fhitung berturut-turut pada
pembelajaran seri-I, seri-II, dan seri-III adalah sebesar 1.32,
1.24 dan 1.24. Karena hasil perhitungan di atas memenuhi
kriteria Fhitung < F0.95 (29, 29), maka dapat disimpulkan bahwa
data pretest dan posttest memiliki varians yang homogen.
5.2.1.3 Uji Hipotesis
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas yang telah
diuraikan, diketahui bahwa data pretest, posttest, dan gain
berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan tabel 3
diperoleh informasi bahwa dari hasil uji hipotesis dengan
menggunakan uji t diperoleh thitung berturut-turut pada
pembelajaran seri-I. seri-II, dan seri-III adalah sebesar 1.85,
1.87, dan 1.89, dan ttabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar
1,699. Karena nilai memenuhi kriteria thitung > ttabel maka
hipotesis yang diajukan diterima, artinya rata-rata skor gain
mengalami peningkatan di setiap pembelajaran.
Seri
Pembelajaran Data yang
diuji
hitung
2
tabel
2
Kesimpulan
Pretest 10.28 Normal
Posttest 9.48 NormalSeri- I
Gain 10.12 Normal
Pretest 10.00 Normal
Posttest 9.92 NormalSeri-II
Gain 6.65 Normal
Pretest 10.84 Normal
Posttest 10.38 NormalSeri-III
Gain 6.00
11.07
Normal
5. Kumpulan Skripsi Pendidikan Ilkom UPI (Sidang Juli 2010)
9
(c) 2010 Pendidikan Ilmu Komputer UPI (cs.upi.edu) / CSE 082010-001
Tabel 3
Hasil Uji t
Seri-I Seri-II Seri-III
Statistik Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
Rata-
rata
26.33 79.67 25 81.67 19.67 80
Varians 10.34 11.89 11.06 12.34 11.29 13.39
thitung 1.85 1.87 1.89
ttabel 1.699 1.699 1.699
5.2.2 Efektifitas Pembelajaran
Efektifitas pembelajaran dapat diketahui dengan menghitung
skor gain ternormalisasi pada setiap seri, seperti ditunjukkan
pada grafik berikut:
Gambar 3 Grafik Rata-rata Gain Ternormalisasi
Rata-rata skor gain ternormalisasi pada seri-I, seri-II, dan seri-
III berada pada kriteria tinggi. Ini berarti bahwa pembelajaran
dengan model kooperatif tipe CIRC berbasis komputer sudah
efektif.
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, secara
umum ditarik kesimpulan bahwa penerapan model
pembelajaran CIRC berbasis komputer dapat meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi di salah satu SMP Negeri di
Bandung. Secara khusus, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam ranah
kognitif terhadap pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi setelah adanya pembelajaran dengan model
kooperatif tipe CIRC berbasis komputer. Hal ini terlihat dari
peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa dari sebelum
dan sesudah diberi perlakuan pada setiap seri pembelajaran.
b Model pembelajaran CIRC berbasis komputer sangat efektif
diterapkan dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Hal ini terlihat dari skor rata-rata gain
ternormalisasi pada setiap seri pembelajaran bertururt-turut
adalah sebesar 0.71, 0.76, dan 0.75, yang ketiganya berada
pada kriteria tinggi.
REFERENSI
[1]Adi, Agus. 2009. Model Pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC). [Online].
Tersedia: http://ady-ajuz.blogspot.com/2009/03/model-
pembelajaran-cooperative.html. [1 Januari 2010]
[2]Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
[3]Hake-Richard, R. (1998). Interactive - Engagement
Methods In Introductory Mechanics Courses. Journal o
Physics Education Research. 66, 1-2.
[4] Panggabean, Luhut. 1996. Penelitian Pendidikan.
Bandung, Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Bandung.
[5] Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning : Teori,
Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media.
[6] Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
[7] Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
CV. Alfabeta