Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari lingkungan sekitar melalui pembelajaran berbasis proyek yang kontekstual dan interaksi dengan masyarakat, dengan tujuan menguatkan karakter serta kompetensi siswa sesuai standar kelulusan."
Dokumen tersebut membahas tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang bertujuan untuk menguatkan karakter siswa melalui pembelajaran berbasis proyek yang kontekstual dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Proyek ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar tentang berbagai tema penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, dan kesehatan mental melalui pengalaman langsung di luar kelas."
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfviola883348
油
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang berbagai isu dan mengambil tindakan nyata melalui pembelajaran berbasis proyek di luar kelas. Proyek ini dirancang untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan standar kelulusan melalui pengalaman belajar yang bermakna dan berpusat pada siswa.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxreska7
油
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter siswa di luar kurikulum inti melalui kegiatan berbasis proyek yang bersifat fleksibel, kontekstual, berpusat pada siswa, dan bersifat eksploratif. Proyek ini bertujuan membantu siswa memahami berbagai isu aktual secara mendalam dan berkontribusi secara nyata.
Dokumen tersebut membahas tentang proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan toleransi beragama melalui pembelajaran berbasis proyek yang bersifat holistik, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik."
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan pelajar Rahmatan lil Alamin bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik sesuai nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran berbasis proyek yang kontekstual dan berpusat pada peserta didik. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan karakter peserta didik sekaligus melibatkan seluruh unsur sekolah dan masyarakat.
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022 membahas tentang pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah, yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa melalui pembelajaran berbasis proyek yang bersifat holistik, kontekstual, dan berpusat pada siswa."
Aksi Nyata Projek Penguatan Profil Pancasila.pdfDenysErlanders
油
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan Projek untuk melihat ketercapaian kompetensi holisitik para murid.
Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan tim fasilitas projek, alokasi waktu dan tahapan kesiapan satuan pendidikan.
Selanjutnya tim akan bergerak sesuai dengan tupoksinya masing- masing.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar melalui pengalaman nyata di luar kelas dengan tujuan menguatkan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Projek ini dirancang secara fleksibel dan berpusat pada peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai topik secara holistik dan kontekstual. Prinsip-prinsip kunci projek ini meliputi pendekatan yang holistik,
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Pelaksanaan projek dilakukan secara fleksibel dan melibatkan masyarakat untuk membantu siswa belajar dari lingkungan sekitar. Projek ini bertujuan untuk membantu siswa memahami isu-isu penting seperti
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxreska7
油
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter siswa di luar kurikulum inti melalui kegiatan berbasis proyek yang bersifat fleksibel, kontekstual, berpusat pada siswa, dan bersifat eksploratif. Proyek ini bertujuan membantu siswa memahami berbagai isu aktual secara mendalam dan berkontribusi secara nyata.
Dokumen tersebut membahas tentang proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan toleransi beragama melalui pembelajaran berbasis proyek yang bersifat holistik, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik."
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan pelajar Rahmatan lil Alamin bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik sesuai nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran berbasis proyek yang kontekstual dan berpusat pada peserta didik. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan karakter peserta didik sekaligus melibatkan seluruh unsur sekolah dan masyarakat.
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022 membahas tentang pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah, yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa melalui pembelajaran berbasis proyek yang bersifat holistik, kontekstual, dan berpusat pada siswa."
Aksi Nyata Projek Penguatan Profil Pancasila.pdfDenysErlanders
油
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan Projek untuk melihat ketercapaian kompetensi holisitik para murid.
Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan tim fasilitas projek, alokasi waktu dan tahapan kesiapan satuan pendidikan.
Selanjutnya tim akan bergerak sesuai dengan tupoksinya masing- masing.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar melalui pengalaman nyata di luar kelas dengan tujuan menguatkan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Projek ini dirancang secara fleksibel dan berpusat pada peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai topik secara holistik dan kontekstual. Prinsip-prinsip kunci projek ini meliputi pendekatan yang holistik,
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Pelaksanaan projek dilakukan secara fleksibel dan melibatkan masyarakat untuk membantu siswa belajar dari lingkungan sekitar. Projek ini bertujuan untuk membantu siswa memahami isu-isu penting seperti
LAN (Local Area Network) dan WLAN (Wireless Local Area Network) adalah jaringan komputer yang memungkinkan pertukaran data antar komputer dalam satu gedung atau area tertentu. LAN menggunakan kabel sebagai media transmisi sementara WLAN menggunakan gelombang radio. Kedua jaringan memiliki berbagai topologi, protokol, dan perangkat pendukung untuk menghubungkan komputer."
Organisasi siswa intra sekolah adalah kelompok kerja sama antar siswa di dalam sekolah untuk mencapai tujuan bersama. Keberhasilannya dapat dilihat dari dinamika organisasi, sikap siswa terhadap pengurus, dan pengaruh pemimpin. Kualitas pemimpin penting untuk mengelola organisasi ini dengan baik.
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
1. Topik: Projek Penguatan
PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMP Mardi Yuana Serang
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022
2. Pentingnya projek penguatan profil pelajar Pancasila
Apa pentingnya projek penguatan
profil pelajar Pancasila?
3. M
T
W
T
F
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengalami pengetahuan sebagai
proses penguatan karakter sekaligus
kesempatan untuk belajar dari lingkungan
sekitarnya. Dalam projek penguatan ini,
siswa memiliki kesempatan untuk mengupas
dan memahami tema-tema atau isu penting
seperti perubahan iklim, anti radikalisme,
kesehatan mental, budaya, wirausaha,
teknologi dll., sehingga siswa bisa
melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-
isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar
dan kebutuhannya. Tema ini dapat berubah
setiap tahunnya, ditentukan oleh
pemerintah pusat (Kemdikbud) berdasarkan
isu yang diprioritaskan.
Sumber: OECD (2018)
... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita
dekatkan hidupnya kepada perikehidupan
rakyat, agar supaya mereka tidak hanya
memiliki pengetahuan saja tentang
hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat
mengalaminya sendiri, dan kemudian
tidak hidup berpisahan dengan
rakyatnya.
4. Latar Belakang projek penguatan profil pelajar Pancasila
Dalam penguatan karakter dan kompetensi umum (transversal atau general competences),
penting bagi siswa belajar lintas ilmu. Namun demikian, pembelajaran berbasis projek ini
belum menjadi kebiasaan di kebanyakan sekolah di Indonesia, sehingga perlu dukungan
kebijakan pusdat.
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah terjemahan dari pengurangan beban
belajar di kelas (intrakurikuler) sebagaimana rekomendasi kajian-kajian internasional, agar
siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar di setting yang berbeda (less formal,
less structured, more interactive, engaged in community)
Siswa perlu lebih peka terhadap isu-isu terkait SDGs. Mengeksplorasi isu tersebut lebih
banyak di luar mata pelajaran dalam bentuk projek memberikan ruang lebih besar untuk
mengenali, memahami, dan mendalami isu tersebut. Diharapkan, siswa dapat menjadi
warga Indonesia dan warga dunia yang bertanggung jawab dan aktif berkontribusi
5. Konsep karakter yang
lebih kompleks
terbangun sebagai hasil
sintesis beberapa
dimensi, sebagai contoh
konsep nasionalisme
dikutip dari naskah
akademik
Nasionalisme terbangun dalam diri pelajar Indonesia
sebagai buah dari perkembangan elemen sekurang-
kurangnya dari 3 (tiga) dimensi: elemen Akhlak bernegara
dalam dimensi (1) Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Berakhlak Mulia, kepedulian pada sesama
yang merupakan bagian dari dimensi (2) Bergotong
Royong, serta dimensi (3) Berkebinekaan Global.
Pelajar Indonesia terbangun identitas dirinya secara
matang dan memiliki nilai-nilai nasionalisme yang
tertanam kuat, seiring dengan terbangunnya rasa
kemanusiaan. Dengan demikian, kecintaannya pada tanah
air serta tekadnya untuk membela keutuhan bangsa dan
Negara Indonesia berkembang sejalan dengan
kesadarannya bahwa ia adalah bagian dari warga dunia
yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan universal.
Keseimbangan identitas diri sebagai warga negara yang
nasionalis dan warga dunia yang humanis mendorong
pelajar Indonesia memiliki jati diri yang kuat dalam
merepresentasikan budaya luhur bangsanya, terbuka,
inklusif, dan siap berkontribusi untuk memajukan
bangsanya dan dunia
6. Dimensi dan elemen
profil pelajar Pancasila
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Berkebinekaan
Global
Bergotong
royong
Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
Akhlak beragama
Akhlak pribadi
Akhlak kepada
manusia
Akhlak kepada alam
Akhlak bernegara
Mengenal dan
menghargai budaya
bangsa Indonesia
dan dunia
Komunikasi dan
interaksi antar
budaya
Refleksi dan
tanggung jawab
terhadap
pengalaman
kebinekaan
Berkeadilan sosial
Kolaborasi
Kepedulian
Berbagi
Pemahaman diri dan
situasi
Regulasi diri
Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
Merefleksi dan
mengevaluasi
pemikirannya
sendiri
Menghasilkan
gagasan yang
orisinal
Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
Memiliki keluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi permasalahan
7. Penerapan profil pelajar
Pancasila di sekolah
Profil Pelajar Pancasila
adalah karakter dan
kemampuan yang
dibangun dalam
keseharian dan
dihidupkan dalam diri
Budaya Sekolah
Iklim sekolah, kebijakan,
pola interaksi dan
komunikasi, serta norma
yang berlaku di sekolah
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Kegiatan/ pengalaman
belajar
Projek untuk
penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Pembelajaran berbasis
projek yang kontekstual
dan interaksi dengan
lingkungan sekitar
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat
Pelajar
Indonesia
8. Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari
intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
9. Prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila
Apa saja prinsip projek
penguatan profil pelajar
Pancasila?
11. Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila
Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam
konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita
untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami
sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema
projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah
tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran,
namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam
perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Di
samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita
untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antar
komponen dalam pelaksanaan projek, seperti murid, guru,
sekolah, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.
12. Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila
Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong guru
dan murid untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan
realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama
pembelajaran. Oleh karenanya, sekolah sebagai
penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan
kesempatan bagi murid untuk dapat mengeksplorasi
berbagai hal di luar lingkup sekolah. Tema-tema projek
yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh
persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing.
Dengan mendasarkan projek pada pengalaman nyata
yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan murid dapat
mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara
aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.
13. Prinsip-prinsip kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Berpusat Pada Peserta
Didik
Prinsip berpusat pada murid berkaitan dengan skema
pembelajaran yang mendorong murid untuk menjadi
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri. Guru diharapkan dapat
mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar
mengajar yang menjelaskan banyak materi dan
memberikan banyak instruksi. Sebaliknya, guru sebaiknya
menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan
banyak kesempatan bagi murid untuk mengeksplorasi
berbagai hal atas dorongannya sendiri. Harapannya,
setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah
kemampuan murid dalam memunculkan inisiatif serta
meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.
14. Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila
Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk
membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang
terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata
pelajaran. Oleh karenanya projek ini memiliki area
eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan
pembelajaran. Namun demikian,
diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaanya, guru
tetap dapat merancang kegiatan projek secara sistematis
dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaannya.
Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong
peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk
menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah
murid dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.
15. Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
SD wajib
memilih min.
2 tema per
tahun
SMP, SMA,
dan SMK wajib
memilih min.
3 tema per
tahun
Sekolah
menentukan
tema dan
mengembangk
annya untuk
setiap
kelas/angkatan
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K)
Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik
jangka pendek maupun panjang, terhadap
kelangsungan kehidupan di dunia maupun
lingkungan sekitarnya.
Melalui tema ini, murid mengembangkan
kemampuan berpikir sistem untuk memahami
keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak-
dampak global yang menjadi akibatnya, termasuk
perubahan iklim. Murid juga dapat dan membangun
kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah
lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta
perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian.
Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
(bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan,
krisis air bersih dan lain sebagainya), serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya.
Contoh muatan lokal:
Jakarta : situasi banjir
Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia
Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan
kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tersebut, serta perkembangannya. Siswa
mempelajari bagaimana dan mengapa
masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih
besar (nasional dan internasional), serta
memahami apa yang berubah dari waktu ke
waktu apa yang tetap sama. Siswa juga
mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar
untuk mempromosikan salah satu hal yang
menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur
yang dipelajarinya.
Contoh muatan lokal:
Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung
Naga
Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
16. Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/K)
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga mempelajari perspektif berbagai agama dan
kepercayaan tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah berbagai
stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.
Melalui projek ini, siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.
Contoh muatan lokal:
Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya
Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/K)
Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Siswa melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena
perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan
keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu
narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Siswa merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan
dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.
Contoh muatan lokal:
Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja lokal
17. Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Suara Demokrasi (SMP-SMA/K)
Dalam lingkungan sekolah, siswa mencoba mempraktikkan sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, termasuk
namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan. Melalui pembelajaran ini siswa merefleksikan makna
demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, siswa menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap
kelangsungan demokrasi Pancasila.
Contoh muatan lokal:
Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa
Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K)
Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun
produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir
sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek ini, siswa dapat
mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai
dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering). Mereka juga dapat mengasah
keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para siswa dapat membangun
budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
Contoh muatan lokal:
Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah
18. Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan
aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal
dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga,
berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil
kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga
kerja profesional penuh integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual
Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.
Contoh muatan lokal:
Membuat sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam industri
19. Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
Bagaimana pengembangan tema-
tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila dalam implementasi di
satuan pendidikan?
20. Contoh pengembangan tema
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
SD SMP SMA SMK SLB
Contoh
Projek
Kampanye sederhana
untuk memecahkan isu
lingkungan, misal cara
pencegahan kebakaran
hutan atau banjir.
Melakukan aksi dan
melatih keterampilan
komunikasi dengan
menggunakan media
visual dan verba
Membuat purwarupa
sistem pengelolaan
sampah di sekolah
Melakukan penelitian
dan perancangan sistem
pengelolaan sampah
berdasarkan eksplorasi
dan pengolahan data
nyata.
Mendesain sistem
pengelolaan sampah
untuk mengatasi
permasalahan banjir di
lingkungan sekitar
sekolah.
Melakukan penelitian
dan perancangan sistem
berdasarkan data nyata
dan praktik baik.
Membuat sistem yang
efisien untuk
pemanfaatan
bahan/material dalam
industri
Pengelolaan dan
pemanfaatan sampah.
Mengklasifikasikan
sampah, mengolah dan
memanfaatkan barang
tak terpakai untuk
menjadi benda yang
berdaya guna dan
memiliki nilai jual
Elemen
PPP yang
disasar
Akhlak terhadap alam
Memperoleh dan
memproses informasi
dan gagasan
Akhlak terhadap alam
Menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal
Akhlak terhadap alam
Menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal
Memperoleh dan
memproses informasi
dan gagasan
Akhlak terhadap alam
Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
Memperoleh dan
memproses informasi
dan gagasan
Akhlak terhadap alam
Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
Untuk diksus, pada dasarnya projek bisa
mengambil dan/atau mengembangkan
projek dari jenjang lain menyesuaikan
dengan kondisi dan tahapan belajarnya.
21. Diskusi : Apa saja isu yang dapat dikembangkan untuk tema
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
SD SMP SMA SMK SLB
Contoh
Projek
Elemen
PPP
yang
disasar
Akhlak terhadap alam
Memperoleh dan
memproses informasi
dan gagasan
Akhlak terhadap alam
Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
Akhlak terhadap alam
Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
Memperoleh dan
memproses informasi
dan gagasan
Akhlak terhadap
alam
Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
Memperoleh dan
memproses informasi
dan gagasan
Akhlak terhadap
alam
Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
22. Alokasi Waktu Projek
PAUD: tidak ada minimal
alokasi waktu
SD kelas IV: 252 JP
SD kelas VI: 224 JP
SMP kelas VIIVIII: 360 JP
SMP kelas IX: 320 JP
SMA kelas X: 486 JP
SMA kelas XI: 216 JP
SMA kelas XII: 192 JP
SMK Kelas X: 288 JP
SMK Kelas XI: 144 JP
SMK Kelas XII
(Program 3 tahun):
36 JP
SMK Kelas XII
(Program 4 tahun):
144 JP
SDLB Kelas I: 234 JP
SDLB Kelas II: 252 JP
SDLB Kelas III - V: 306 JP
SDLB Kelas VI: 272 JP
SMPLB Kelas VII - VIII 306 JP
SMPLB Kelas IX 272 JP
SMALB Kelas X - XI 378 JP
SMALB Kelas XII 336 JP
23. Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
untuk SD- SMA
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek
dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi
jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
24. Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
untuk SD- SMA
Dalam satu tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan sekurang-kurangnya:
a. 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI,
b. 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X,
c. 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA,
26. Rapor Projek Skenario
Jeremy Teti Kurniawan adalah pelajar di SMP Mardi Yuana Serang. Dalam setahun, satuan
pendidikan tersebut menyelenggarakan 3 projek pengembangan Profil Pancasila dan
setiap peserta didik wajib mengikutinya.
Projek 1 | Kewirausahaan
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:
Kebinekaan global
Bernalar kritis
Projek 2 | Bangunlah Jiwa dan Raganya
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini membangun 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila,
namun berbeda dengan projek pertama
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar kritis
Projek 3 | Gaya Hidup Berkelanjutan
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Membangun NKRI. Ada 2 dimensi Profil yang
dibangun dalam projek ini:
Kreatif
Bernalar kritis
Bergotong royong
Dalam setiap projek, pendidik mengambil beberapa sub elemen yang menjadi fokus pengembangan peserta didik, dan dilaporkan
dalam rapor projek.
27. RAPOR PROJEK PROFIL
Nama sekolah SMP Mardi Yuana Serang Kelas VII A
Alamat Jl. K.H Syamun No 3 Serang Banten Fase D
Nama Siswa Jeremy Tety Kurniawan Tahun ajaran 2022/2023
NISN 201912345
Projek 1 | Kewirausahaan
Projek ini diharapkan membangun dimensi Profil Pelajar Pancasila , yakni berkebhinekaan
global dan bernalar kritis. Proyek ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kelompok untuk
mengekplorasi hal hal terkait peran xxxxxx...
28. Projek Kelas 10
1. Mengenal dan
merawat keberagaman
agama dan keyakinan di
Indonesia
BSH SB
BB. Belum Berkembang MB. Mulai Berkembang BSH. Berkembang Sesuai
Harapan
SB. Sangat berkembang
Siswa masih
membutuhkan bimbingan
dalam mengembangkan
kemampuan
Siswa mulai
mengembangkan
kemampuan namun masih
belum ajek
Siswa telah
mengembangkan
kemampuan hingga
berada dalam tahap ajek
Siswa mengembangkan
kemampuannya
melampaui harapan
29. 1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan
keyakinan di Indonesia
BB MB BSH SB
Berkebinekaan global
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya.
Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian
dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya. Memahami pentingnya
saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang
saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku.
Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan. Merefleksikan secara kritis dampak dari pengalaman
hidup di lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya
terhadap orang lain
Menghilangkan stereotip dan prasangka. Mengkritik penggunaan stereotip dan prasangka yang
ada dalam sejumlah teks dan permasalahan yang berkaitan dengan kelompok budaya tertentu
dalam lingkup nasional, regional, dan global.
Menyelaraskan perbedaan budaya. Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam
lingkungan dengan budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya
dalam kehidupan bersama yang harmonis.
30. 1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan
keyakinan di Indonesia
BB MB BSH SB
Bernalar kritis
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis
mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai
sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil
keputusan.
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Menjelaskan alasan untuk mendukung
pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan
mengubah pemikirannya jika diperlukan.
Catatan proses:
Dalam mengerjakan projek ini, Didi aktif melibatkan diri dengan memberikan usulan tentang cara-cara untuk mengajak remaja lainnya membuka diri terhadap
stereotip tentang agama dan keyakinan. Wawasan yang luas dan pengalamannya berada di tengah lingkungan yang beragam sangat membantu Didi dalam
memberikan ide dan gagasan serta berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok. Ia aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi di
kelompoknya, sehingga ia dan teman kelompoknya dapat merancang kampanye yang efektif. Dalam pengerjaan projeknya pun, Didi tampak terbiasa untuk
membantu teman yang kesulitan.
31. M
T
W
T
F
Contoh pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Melipat kertas suara dan perhitungan suara pada pemilihan ketua OSIS di SMP Negeri 1 Ternate.