ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
A. Pengertian dan Jenis Matriks

1. Pengertian Matriks
Dalam kehidupan sehari-hari Anda pasti sering dihadapkan pada informasi yang disajikan dalam
bentuk tabel.     Sebagai contoh, jika Anda seorang pecinta sepakbola, Anda pasti sering
memperhatikan dan mencari informasi mengenai klasemen sementara dari kejuaraan yang diikuti
oleh tim kesayangan Anda.        Banyak informasi yang sering disajikan dalam bentuk tabel,
diantaranya data rekening telepon, data tagihan listrik, data tabungan, harga penjualan barang, data
absensi siswa dan lain-lain. Sebagai ilustrasi awal untuk memahami pengertian matriks, pelajari
uraian berikut. Diketahui data kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing di suatu objek
wisata selama empat bulan berturut-turut, disajikan dalam table berikut (dalam ribuan).

                    Tabel 4.1.Jumlah kunjungan wisatawan domestik dan asing.

               Bulan
                                 I            II             III               IV
             Wisatawan
            Domestik             7            6               8                6
            Asing                1            2               1                3

Berdasarkan Tabel 4.1, Anda pasti memperhatikan setiap keterangan yang ada terkait jumlah
wisatawan domestik maupun asing dalam bentuk angka yang tertera pada tabel yang disusun
letaknya berdasarkan baris dan kolom. Tabel yang baru Anda baca dapat disederhanakan dengan
menghilangkan keterangan-keterangan yang terdapat pada tabel, dan mengganti tabel dengan tanda
kurung seperti berikut ini.




Kini, data yang telah diubah bentuknya hanya terdiri atas bilangan bilangan yang disusun menurut
baris dan kolom. Bentuk baru seperti inilah yang dinamakan sebagai matriks.


 Matriks merupakan kumpulan bilangan yang tersusun menurut baris dan kolom
 sedemikian sehingga tampak seperti bentuk sebuah persegipanjang.



Sebuah matriks memuat tanda kurung sebagai pembatas. Tanda kurung yang digunakan dapat
berupa tanda kurung biasa atau pun tanda kurung siku. Pada umumnya, matriks diberi nama
dengan memakai huruf kapital, seperti A, B, C. Bilangan-bilangan yang menyusun sebuah matriks
dinamakan unsur atau anggota dari matriks tersebut dan dinotasikan dengan huruf kecil berindeks
yang menyatakan letak dari unsur tersebut dalam matriks (baris dan kolom). Perhatikan kembali
matriks pada uraian sebelumnya. Misalkan matriks tersebut adalah matriks A maka




Pada matriks A, yang dimaksud dengan a23 adalah unsur dari matriks A yang berada pada baris
kedua dan kolom ketiga, yaitu 1. Jika Anda perhatikan, matriks A terdiri atas 2 buah baris dan 4
buah kolom. Banyaknya baris dan kolom yang menyusun sebuah matriks dinamakan sebagai ordo
atau ukuran matriks. Sehingga matriks A disebut sebagai matriks berordo 2 × 4.
Secara umum, matriks dengan m baris dan n kolom dapat disajikan sebagai berikut.



                                     baris ke-1

                                      baris ke-2


                                      baris ke-3




   Kolom ke-1 Kolom ke-2    Kolom ke-3



Contoh Soal 1

Diketahui, matriks




Tentukan:
a. Ordo matriks B,
b. b12 dan b23,
c. banyaknya elemen pada matriks B.
Jawab :
a. Ordo dari matriks B adalah 2 × 3 karena matriks B terdiri dari 2 baris dan 3 kolom.
b. b12 artinya unsur matriks B yang terletak pada baris ke-1 dan kolom ke-2 sehingga b12 = –4.
    b23 artinya unsur matriks B yang terletak pada baris ke-2 dan kolom ke-3 sehingga b23 = –2.
c. Matriks B memiliki 6 unsur.
Contoh Soal 2

Tentukan matriks koefisien dari sistem persamaan linear berikut.




Jawab :

Matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut adalah




2. Jenis-Jenis Matriks
Matriks terdiri atas berbagai jenis antara lain, mariks nol, matriks baris, matriks kolom, matriks
persegi, matriks segitiga atas, matriks segitiga bawah, matriks diagonal, dan matriks identitas.
Agar Anda lebih memahami mengenai jenis matriks tersebut perhatikan uraian materi berikut.
a. Matriks Nol
    Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol, contohnya




    Semua unsur pada matriks A, B, dan C adalah angka 0, sehingga disebut sebagai matriks nol.

b. Matriks Baris
    Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas satu baris saja, contohnya




    Matriks P berordo 1 x 3, Q berordo 1x 2, dan R berordo 1 x 4. Matriks P, Q, dan R di atas
    hanya memiliki satu baris saja sehingga disebut sebagai matriks baris.

c. Matriks Kolom
    Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas satu kolom, contohnya
Matriks K berordo 2 x 1, matriks L berordo 3 x 1, dan matriks M berordo 4 x 1. Matriks K, L,
     dan M di atas hanya memiliki satu kolom saja sehingga disebut sebagai matriks kolom.

d. Matriks Persegi
     Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris dan banyak kolomnya sama, contohnya




     Matriks N berordo 2 x 2 dan matriks M berordo 3 x 3. Karena banyaknya baris sama dengan
     banyaknya kolom, maka matriks N dan M disebut sebagai matriks persegi.

e. Matriks Segitiga Atas
     Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen di bawah diagonal utamanya bernilai
     nol, sebagai contoh




f.   Matriks Segitiga Bawah
     Matriks segitiga bawah adalah matriks yang elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol,
     sebagai contoh




g. Matriks Diagonal
     Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen-elemennya bernilai nol, kecuali pada
     diagonal utamanya tidak selalu nol, sebagai contoh
h. Matriks Identitas
   Matriks identitas adalah matriks persegi yang semua elemen pada diagonal utamanya bernilai 1
   dan elemen lainnya bernilai 0, sebagai contoh




3. Kesamaan Dua Matriks
   Dalam matriks dikenal adanya kesamaan dua matriks yang didefinisikan sebagai berikut.

   Dua matriks dikatakan sama jika ordo yang dimiliki keduanya sama, dan elemem-
   elemen yang bersesuaian (seletak) sama.

   Supaya Anda lebih memahami definisi tersebut, pelajari contoh soal berikut.

Contoh Soal 3

   Diketahui matriks-matriks berikut




   Tentukan apakah :
   a. A = B,                           c. A = D
   b. A = C.

   Jawab :

   a. A ≠ B karena ordo matriks A tidak sama dengan ordo matriks B.
   b. A = C karena ordo matriks A sama dengan ordo matriks C dan elemen-elemen yang
       bersesuaian pada matriks A sama dengan elemen-elemen pada matriks C.
   c. A ≠ D karena elemen-elemen yang bersesuaian pada kedua matriks tersebut ada yang tidak
       sama yaitu a22 ≠ d22
Contoh Soal 4


   Jika                          dan                             dan A = B


   Maka tentukanlah nilai x + y

   Jawab :




   Karena A = B maka diperoleh
       3x = 3     dan       2y = - 4
          x=1               y=-2
   Dengan demikian x + y = 1 + (- 2) = - 1
   Jadi, nilai dari x + y adalah – 1.


4. Transpos Matriks

   Dalam sebuah matriks A                                    dimana setiap baris dari matriks A
   dapat diubah menjadi kolom                                dan juga sebaliknya setiap kolom dari
   matriks A menjadi baris dari                              suatu matriks yang baru misalnya
   matriks B, maka matriks B disebut transpos dari matriks A, ditulis :
   B = AT




Contoh Soal 5


   Jika                   dan




   Tentukan :
   a. AT
   b. BT
Jawab :


  a.                    maka




  b.                    maka




Contoh Soal 6

  Diketahui matriks-matriks berikut.


                  dan



  Jika R = ST, tentukan nilai x + y

  Jawab :




  Karena R = ST, maka




  Dari persamaan tersebut diperoleh
            dan



  dengan demikian,


  Jadi, nilai x + y adalah

More Related Content

What's hot (20)

Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
wt_19_88
Ìý
Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)
Ajeng Savitri
Ìý
Modul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinanModul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinan
Achmad Sukmawijaya
Ìý
Pengenalan Dasar Web
Pengenalan Dasar WebPengenalan Dasar Web
Pengenalan Dasar Web
Fadlika Dita Nurjanto
Ìý
METODE ITERASI JACOBI Kelompok 8.pptx
METODE ITERASI JACOBI Kelompok 8.pptxMETODE ITERASI JACOBI Kelompok 8.pptx
METODE ITERASI JACOBI Kelompok 8.pptx
HamzahAmirudin
Ìý
Himpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskritHimpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskrit
Zuhri Patria Siregar
Ìý
Kumpulan Soal Matematika Kelas XI SMK
Kumpulan Soal Matematika Kelas XI SMKKumpulan Soal Matematika Kelas XI SMK
Kumpulan Soal Matematika Kelas XI SMK
Deewani P Sumbadra
Ìý
Bunga Majemuk.ppt
Bunga Majemuk.pptBunga Majemuk.ppt
Bunga Majemuk.ppt
kazialaturette1
Ìý
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
Jamil Sirman
Ìý
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
Afista Galih Pradana
Ìý
Struktur Data Tree
Struktur Data TreeStruktur Data Tree
Struktur Data Tree
Siti Khotijah
Ìý
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linierMatematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Momol Gomez
Ìý
Bab 9 tree
Bab 9 treeBab 9 tree
Bab 9 tree
arii_manroe
Ìý
19. Soal-soal Matriks
19. Soal-soal Matriks19. Soal-soal Matriks
19. Soal-soal Matriks
Naufal Irsyad Arzada
Ìý
PPT Perpangkatan dan Bentuk Akar.pptx
PPT Perpangkatan dan Bentuk Akar.pptxPPT Perpangkatan dan Bentuk Akar.pptx
PPT Perpangkatan dan Bentuk Akar.pptx
HasniahHasniah
Ìý
Buku struktur data Sorting
Buku struktur data SortingBuku struktur data Sorting
Buku struktur data Sorting
BintangWijaya5
Ìý
Serba-serbi Latex
Serba-serbi LatexSerba-serbi Latex
Serba-serbi Latex
sopier
Ìý
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Nerossi Jonathan
Ìý
Pancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde LamaPancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde Lama
vinsencius guntur
Ìý
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
wt_19_88
Ìý
Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)
Ajeng Savitri
Ìý
Modul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinanModul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinan
Achmad Sukmawijaya
Ìý
METODE ITERASI JACOBI Kelompok 8.pptx
METODE ITERASI JACOBI Kelompok 8.pptxMETODE ITERASI JACOBI Kelompok 8.pptx
METODE ITERASI JACOBI Kelompok 8.pptx
HamzahAmirudin
Ìý
Kumpulan Soal Matematika Kelas XI SMK
Kumpulan Soal Matematika Kelas XI SMKKumpulan Soal Matematika Kelas XI SMK
Kumpulan Soal Matematika Kelas XI SMK
Deewani P Sumbadra
Ìý
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
Jamil Sirman
Ìý
Struktur Data Tree
Struktur Data TreeStruktur Data Tree
Struktur Data Tree
Siti Khotijah
Ìý
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linierMatematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Momol Gomez
Ìý
Bab 9 tree
Bab 9 treeBab 9 tree
Bab 9 tree
arii_manroe
Ìý
PPT Perpangkatan dan Bentuk Akar.pptx
PPT Perpangkatan dan Bentuk Akar.pptxPPT Perpangkatan dan Bentuk Akar.pptx
PPT Perpangkatan dan Bentuk Akar.pptx
HasniahHasniah
Ìý
Buku struktur data Sorting
Buku struktur data SortingBuku struktur data Sorting
Buku struktur data Sorting
BintangWijaya5
Ìý
Serba-serbi Latex
Serba-serbi LatexSerba-serbi Latex
Serba-serbi Latex
sopier
Ìý
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Nerossi Jonathan
Ìý
Pancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde LamaPancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde Lama
vinsencius guntur
Ìý

Similar to Pengertian dan jenis matriks (20)

Matriks
MatriksMatriks
Matriks
RiRi Riyanti
Ìý
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
Reski Aprilia
Ìý
MATRIKS - MATEMATIKA KELAS 12 IPA
MATRIKS - MATEMATIKA KELAS 12 IPAMATRIKS - MATEMATIKA KELAS 12 IPA
MATRIKS - MATEMATIKA KELAS 12 IPA
amrinarosada7x
Ìý
PENGENALAN MATRIKS BESERTA CONTOH SOALNYA
PENGENALAN MATRIKS BESERTA CONTOH SOALNYAPENGENALAN MATRIKS BESERTA CONTOH SOALNYA
PENGENALAN MATRIKS BESERTA CONTOH SOALNYA
SuciRahma42
Ìý
matriks
matriksmatriks
matriks
Work Free
Ìý
10 notasi matriks
10 notasi matriks10 notasi matriks
10 notasi matriks
Eva Nurmalasari
Ìý
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Muhammad Yossi
Ìý
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptxmatematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
YesyOktaviyanti1
Ìý
ppt matrix.ppt pendidikan ppt matematika
ppt matrix.ppt pendidikan ppt matematikappt matrix.ppt pendidikan ppt matematika
ppt matrix.ppt pendidikan ppt matematika
MaulanaJave
Ìý
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
bags07
Ìý
Matriks Matematika SMA Presentasi Edukasi Ungu Oranye Ilustratif_20240810_125...
Matriks Matematika SMA Presentasi Edukasi Ungu Oranye Ilustratif_20240810_125...Matriks Matematika SMA Presentasi Edukasi Ungu Oranye Ilustratif_20240810_125...
Matriks Matematika SMA Presentasi Edukasi Ungu Oranye Ilustratif_20240810_125...
Widiawati92
Ìý
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
arman11111
Ìý
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
pitrahdewi
Ìý
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
Hidayati Rusnedy
Ìý
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
fitriana416
Ìý
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
Hidayati Rusnedy
Ìý
matriks-182222222222222222222222222222222222220319052906.pptx
matriks-182222222222222222222222222222222222220319052906.pptxmatriks-182222222222222222222222222222222222220319052906.pptx
matriks-182222222222222222222222222222222222220319052906.pptx
karelpatrialinel92
Ìý
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriks
Ika Deavy
Ìý
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
enggar dywari
Ìý
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
Reski Aprilia
Ìý
MATRIKS - MATEMATIKA KELAS 12 IPA
MATRIKS - MATEMATIKA KELAS 12 IPAMATRIKS - MATEMATIKA KELAS 12 IPA
MATRIKS - MATEMATIKA KELAS 12 IPA
amrinarosada7x
Ìý
PENGENALAN MATRIKS BESERTA CONTOH SOALNYA
PENGENALAN MATRIKS BESERTA CONTOH SOALNYAPENGENALAN MATRIKS BESERTA CONTOH SOALNYA
PENGENALAN MATRIKS BESERTA CONTOH SOALNYA
SuciRahma42
Ìý
matriks
matriksmatriks
matriks
Work Free
Ìý
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Muhammad Yossi
Ìý
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptxmatematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
YesyOktaviyanti1
Ìý
ppt matrix.ppt pendidikan ppt matematika
ppt matrix.ppt pendidikan ppt matematikappt matrix.ppt pendidikan ppt matematika
ppt matrix.ppt pendidikan ppt matematika
MaulanaJave
Ìý
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
bags07
Ìý
Matriks Matematika SMA Presentasi Edukasi Ungu Oranye Ilustratif_20240810_125...
Matriks Matematika SMA Presentasi Edukasi Ungu Oranye Ilustratif_20240810_125...Matriks Matematika SMA Presentasi Edukasi Ungu Oranye Ilustratif_20240810_125...
Matriks Matematika SMA Presentasi Edukasi Ungu Oranye Ilustratif_20240810_125...
Widiawati92
Ìý
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
arman11111
Ìý
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
pitrahdewi
Ìý
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
fitriana416
Ìý
matriks-182222222222222222222222222222222222220319052906.pptx
matriks-182222222222222222222222222222222222220319052906.pptxmatriks-182222222222222222222222222222222222220319052906.pptx
matriks-182222222222222222222222222222222222220319052906.pptx
karelpatrialinel92
Ìý
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriks
Ika Deavy
Ìý
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
enggar dywari
Ìý

More from SMKN 9 Bandung (20)

C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinusC.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. koordinat kartesius dan kutub
B.  koordinat kartesius dan kutubB.  koordinat kartesius dan kutub
B. koordinat kartesius dan kutub
SMKN 9 Bandung
Ìý
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranA.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
SMKN 9 Bandung
Ìý
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku sikuA.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
SMKN 9 Bandung
Ìý
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewaA.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
SMKN 9 Bandung
Ìý
A.1. perbandingan trigonometri
A.1.   perbandingan trigonometriA.1.   perbandingan trigonometri
A.1. perbandingan trigonometri
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal cerita
SMKN 9 Bandung
Ìý
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierA.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaC. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hingga
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 3. deret geomteri
C. 3.  deret geomteriC. 3.  deret geomteri
C. 3. deret geomteri
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometriC. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometri
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometri
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. 4. deret aritmetika
B. 4.  deret aritmetikaB. 4.  deret aritmetika
B. 4. deret aritmetika
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3.  barisan aritmetika tingkat banyakB. 3.  barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2.  suku tengah pada barisan aritmetikaB. 2.  suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
SMKN 9 Bandung
Ìý
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinusC.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. koordinat kartesius dan kutub
B.  koordinat kartesius dan kutubB.  koordinat kartesius dan kutub
B. koordinat kartesius dan kutub
SMKN 9 Bandung
Ìý
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranA.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
SMKN 9 Bandung
Ìý
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku sikuA.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
SMKN 9 Bandung
Ìý
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewaA.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
SMKN 9 Bandung
Ìý
A.1. perbandingan trigonometri
A.1.   perbandingan trigonometriA.1.   perbandingan trigonometri
A.1. perbandingan trigonometri
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal cerita
SMKN 9 Bandung
Ìý
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierA.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaC. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hingga
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 3. deret geomteri
C. 3.  deret geomteriC. 3.  deret geomteri
C. 3. deret geomteri
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometriC. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometri
SMKN 9 Bandung
Ìý
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometri
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. 4. deret aritmetika
B. 4.  deret aritmetikaB. 4.  deret aritmetika
B. 4. deret aritmetika
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3.  barisan aritmetika tingkat banyakB. 3.  barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
SMKN 9 Bandung
Ìý
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2.  suku tengah pada barisan aritmetikaB. 2.  suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
SMKN 9 Bandung
Ìý

Pengertian dan jenis matriks

  • 1. A. Pengertian dan Jenis Matriks 1. Pengertian Matriks Dalam kehidupan sehari-hari Anda pasti sering dihadapkan pada informasi yang disajikan dalam bentuk tabel. Sebagai contoh, jika Anda seorang pecinta sepakbola, Anda pasti sering memperhatikan dan mencari informasi mengenai klasemen sementara dari kejuaraan yang diikuti oleh tim kesayangan Anda. Banyak informasi yang sering disajikan dalam bentuk tabel, diantaranya data rekening telepon, data tagihan listrik, data tabungan, harga penjualan barang, data absensi siswa dan lain-lain. Sebagai ilustrasi awal untuk memahami pengertian matriks, pelajari uraian berikut. Diketahui data kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing di suatu objek wisata selama empat bulan berturut-turut, disajikan dalam table berikut (dalam ribuan). Tabel 4.1.Jumlah kunjungan wisatawan domestik dan asing. Bulan I II III IV Wisatawan Domestik 7 6 8 6 Asing 1 2 1 3 Berdasarkan Tabel 4.1, Anda pasti memperhatikan setiap keterangan yang ada terkait jumlah wisatawan domestik maupun asing dalam bentuk angka yang tertera pada tabel yang disusun letaknya berdasarkan baris dan kolom. Tabel yang baru Anda baca dapat disederhanakan dengan menghilangkan keterangan-keterangan yang terdapat pada tabel, dan mengganti tabel dengan tanda kurung seperti berikut ini. Kini, data yang telah diubah bentuknya hanya terdiri atas bilangan bilangan yang disusun menurut baris dan kolom. Bentuk baru seperti inilah yang dinamakan sebagai matriks. Matriks merupakan kumpulan bilangan yang tersusun menurut baris dan kolom sedemikian sehingga tampak seperti bentuk sebuah persegipanjang. Sebuah matriks memuat tanda kurung sebagai pembatas. Tanda kurung yang digunakan dapat berupa tanda kurung biasa atau pun tanda kurung siku. Pada umumnya, matriks diberi nama dengan memakai huruf kapital, seperti A, B, C. Bilangan-bilangan yang menyusun sebuah matriks dinamakan unsur atau anggota dari matriks tersebut dan dinotasikan dengan huruf kecil berindeks yang menyatakan letak dari unsur tersebut dalam matriks (baris dan kolom). Perhatikan kembali
  • 2. matriks pada uraian sebelumnya. Misalkan matriks tersebut adalah matriks A maka Pada matriks A, yang dimaksud dengan a23 adalah unsur dari matriks A yang berada pada baris kedua dan kolom ketiga, yaitu 1. Jika Anda perhatikan, matriks A terdiri atas 2 buah baris dan 4 buah kolom. Banyaknya baris dan kolom yang menyusun sebuah matriks dinamakan sebagai ordo atau ukuran matriks. Sehingga matriks A disebut sebagai matriks berordo 2 × 4. Secara umum, matriks dengan m baris dan n kolom dapat disajikan sebagai berikut. baris ke-1 baris ke-2 baris ke-3 Kolom ke-1 Kolom ke-2 Kolom ke-3 Contoh Soal 1 Diketahui, matriks Tentukan: a. Ordo matriks B, b. b12 dan b23, c. banyaknya elemen pada matriks B. Jawab : a. Ordo dari matriks B adalah 2 × 3 karena matriks B terdiri dari 2 baris dan 3 kolom. b. b12 artinya unsur matriks B yang terletak pada baris ke-1 dan kolom ke-2 sehingga b12 = –4. b23 artinya unsur matriks B yang terletak pada baris ke-2 dan kolom ke-3 sehingga b23 = –2. c. Matriks B memiliki 6 unsur.
  • 3. Contoh Soal 2 Tentukan matriks koefisien dari sistem persamaan linear berikut. Jawab : Matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut adalah 2. Jenis-Jenis Matriks Matriks terdiri atas berbagai jenis antara lain, mariks nol, matriks baris, matriks kolom, matriks persegi, matriks segitiga atas, matriks segitiga bawah, matriks diagonal, dan matriks identitas. Agar Anda lebih memahami mengenai jenis matriks tersebut perhatikan uraian materi berikut. a. Matriks Nol Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol, contohnya Semua unsur pada matriks A, B, dan C adalah angka 0, sehingga disebut sebagai matriks nol. b. Matriks Baris Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas satu baris saja, contohnya Matriks P berordo 1 x 3, Q berordo 1x 2, dan R berordo 1 x 4. Matriks P, Q, dan R di atas hanya memiliki satu baris saja sehingga disebut sebagai matriks baris. c. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas satu kolom, contohnya
  • 4. Matriks K berordo 2 x 1, matriks L berordo 3 x 1, dan matriks M berordo 4 x 1. Matriks K, L, dan M di atas hanya memiliki satu kolom saja sehingga disebut sebagai matriks kolom. d. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris dan banyak kolomnya sama, contohnya Matriks N berordo 2 x 2 dan matriks M berordo 3 x 3. Karena banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom, maka matriks N dan M disebut sebagai matriks persegi. e. Matriks Segitiga Atas Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol, sebagai contoh f. Matriks Segitiga Bawah Matriks segitiga bawah adalah matriks yang elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol, sebagai contoh g. Matriks Diagonal Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen-elemennya bernilai nol, kecuali pada diagonal utamanya tidak selalu nol, sebagai contoh
  • 5. h. Matriks Identitas Matriks identitas adalah matriks persegi yang semua elemen pada diagonal utamanya bernilai 1 dan elemen lainnya bernilai 0, sebagai contoh 3. Kesamaan Dua Matriks Dalam matriks dikenal adanya kesamaan dua matriks yang didefinisikan sebagai berikut. Dua matriks dikatakan sama jika ordo yang dimiliki keduanya sama, dan elemem- elemen yang bersesuaian (seletak) sama. Supaya Anda lebih memahami definisi tersebut, pelajari contoh soal berikut. Contoh Soal 3 Diketahui matriks-matriks berikut Tentukan apakah : a. A = B, c. A = D b. A = C. Jawab : a. A ≠ B karena ordo matriks A tidak sama dengan ordo matriks B. b. A = C karena ordo matriks A sama dengan ordo matriks C dan elemen-elemen yang bersesuaian pada matriks A sama dengan elemen-elemen pada matriks C. c. A ≠ D karena elemen-elemen yang bersesuaian pada kedua matriks tersebut ada yang tidak sama yaitu a22 ≠ d22
  • 6. Contoh Soal 4 Jika dan dan A = B Maka tentukanlah nilai x + y Jawab : Karena A = B maka diperoleh 3x = 3 dan 2y = - 4 x=1 y=-2 Dengan demikian x + y = 1 + (- 2) = - 1 Jadi, nilai dari x + y adalah – 1. 4. Transpos Matriks Dalam sebuah matriks A dimana setiap baris dari matriks A dapat diubah menjadi kolom dan juga sebaliknya setiap kolom dari matriks A menjadi baris dari suatu matriks yang baru misalnya matriks B, maka matriks B disebut transpos dari matriks A, ditulis : B = AT Contoh Soal 5 Jika dan Tentukan : a. AT b. BT
  • 7. Jawab : a. maka b. maka Contoh Soal 6 Diketahui matriks-matriks berikut. dan Jika R = ST, tentukan nilai x + y Jawab : Karena R = ST, maka Dari persamaan tersebut diperoleh dan dengan demikian, Jadi, nilai x + y adalah