Dokumen tersebut membahas tentang integral lipat tiga pada berbagai koordinat ruang dan contoh-contoh perhitungannya. Terdapat penjelasan mengenai integral lipat tiga pada koordinat Kartesius, tabung, dan bola serta penggantian variabel dan contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas metode posisi palsu untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Metode ini mempercepat konvergensi dari metode bagi dua dengan menentukan titik potong garis lurus antara dua titik awal yang memiliki nilai fungsi berlawanan tanda. Langkah-langkahnya meliputi penentuan nilai awal x1 dan x2, kalkulasi x3 berdasarkan rumus, dan penentuan subinterval baru berdasarkan tanda nilai fungsi x1 dan
Teks tersebut membahas tentang kalkulus diferensial dan integral. Kalkulus digunakan untuk menganalisis perubahan yang berlangsung secara kontinu. Kalkulus diferensial melibatkan turunan dan laju perubahan, sedangkan kalkulus integral melibatkan penjumlahan bagian-bagian kecil untuk menghitung luasan di bawah kurva. Kalkulus integral dan diferensial saling berhubungan secara resiprokal.
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
油
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial biasa (PDB), yang didefinisikan sebagai persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi satu peubah bebas yang tidak diketahui. PDB dibedakan berdasarkan orde dan derajat turunan tertinggi yang terlibat. Ada beberapa jenis PDB dan cara penyelesaiannya, seperti PDB dengan variabel terpisah, PDB dengan koefisien fungsi homogen, dan PDB linear.
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang integral garis, integral lipat dua dan tiga, serta metode penghitungan integral garis menggunakan metode Riemann. Metode Riemann melibatkan partisi interval dan penjumlahan Riemann untuk mendekati integral garis. Teorema integral garis memberikan hubungan antara kerja medan gaya konservatif dengan perbedaan fungsi potensial di titik awal dan akhir kurva.
Makalah ini membahas tentang Aljabar Linear Elementer yang merupakan rangkuman dari buku karya Howard Anton. Makalah ini terdiri dari bab pendahuluan, sistem persamaan linear dan matriks, determinan, dan penutup. Pembahasan mencakup konsep dasar sistem persamaan linear, eliminasi Gauss, matriks dan operasi matriks, serta determinan.
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan bidang, vektor normal, bidang sejajar, dan bidang tegak lurus. Persamaan bidang umumnya ditulis sebagai ax + by + cz + d = 0, dimana vektor normalnya adalah (a, b, c). Dua bidang dikatakan sejajar jika memiliki vektor normal yang sama atau berkelipatan, sedangkan bidang dikatakan tegak lurus jika hasil vektor normal kedua bidang bernilai n
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial orde dua homogen dan non homogen. Secara garis besar dibahas tentang bentuk umum persamaan diferensial orde dua, solusi homogen, dan metode penyelesaian persamaan non homogen seperti metode koefisien tak tentu dan metode variasi parameter beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang deret Taylor dan Mac Laurin. Deret Taylor dan Mac Laurin digunakan untuk mengubah suatu fungsi menjadi polinom agar mudah diselesaikan. Diberikan contoh-contoh penerapannya untuk menyelesaikan persamaan-persamaan tertentu.
Modul ini membahas konsep dasar kongruensi, termasuk definisi, sifat-sifat, dan teorema-teoremanya. Kongruensi merupakan kelanjutan dari keterbagian dan didefinisikan berdasarkan konsep keterbagian. Modul ini juga membahas sistem residu lengkap dan tereduksi serta peranannya dalam teorema Euler, Fermat, dan Wilson.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistika dasar seperti peubah acak, distribusi peluang diskret dan kontinyu, serta distribusi peluang gabungan. Termasuk contoh soal untuk memahami penerapannya.
Dokumen ini membahas tentang persamaan diferensial biasa, khususnya persamaan diferensial orde pertama. Topik yang dibahas meliputi bentuk umum persamaan diferensial biasa, orde persamaan diferensial, solusi persamaan diferensial, dan metode-metode penyelesaian persamaan diferensial seperti pemisahan variabel dan penggunaan faktor integrasi."
Dokumen tersebut membahas tentang integral garis, integral lipat dua dan tiga, serta metode penghitungan integral garis menggunakan metode Riemann. Metode Riemann melibatkan partisi interval dan penjumlahan Riemann untuk mendekati integral garis. Teorema integral garis memberikan hubungan antara kerja medan gaya konservatif dengan perbedaan fungsi potensial di titik awal dan akhir kurva.
Makalah ini membahas tentang Aljabar Linear Elementer yang merupakan rangkuman dari buku karya Howard Anton. Makalah ini terdiri dari bab pendahuluan, sistem persamaan linear dan matriks, determinan, dan penutup. Pembahasan mencakup konsep dasar sistem persamaan linear, eliminasi Gauss, matriks dan operasi matriks, serta determinan.
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan bidang, vektor normal, bidang sejajar, dan bidang tegak lurus. Persamaan bidang umumnya ditulis sebagai ax + by + cz + d = 0, dimana vektor normalnya adalah (a, b, c). Dua bidang dikatakan sejajar jika memiliki vektor normal yang sama atau berkelipatan, sedangkan bidang dikatakan tegak lurus jika hasil vektor normal kedua bidang bernilai n
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial orde dua homogen dan non homogen. Secara garis besar dibahas tentang bentuk umum persamaan diferensial orde dua, solusi homogen, dan metode penyelesaian persamaan non homogen seperti metode koefisien tak tentu dan metode variasi parameter beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang deret Taylor dan Mac Laurin. Deret Taylor dan Mac Laurin digunakan untuk mengubah suatu fungsi menjadi polinom agar mudah diselesaikan. Diberikan contoh-contoh penerapannya untuk menyelesaikan persamaan-persamaan tertentu.
Modul ini membahas konsep dasar kongruensi, termasuk definisi, sifat-sifat, dan teorema-teoremanya. Kongruensi merupakan kelanjutan dari keterbagian dan didefinisikan berdasarkan konsep keterbagian. Modul ini juga membahas sistem residu lengkap dan tereduksi serta peranannya dalam teorema Euler, Fermat, dan Wilson.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistika dasar seperti peubah acak, distribusi peluang diskret dan kontinyu, serta distribusi peluang gabungan. Termasuk contoh soal untuk memahami penerapannya.
Dokumen ini membahas tentang persamaan diferensial biasa, khususnya persamaan diferensial orde pertama. Topik yang dibahas meliputi bentuk umum persamaan diferensial biasa, orde persamaan diferensial, solusi persamaan diferensial, dan metode-metode penyelesaian persamaan diferensial seperti pemisahan variabel dan penggunaan faktor integrasi."
Makalah ini membahas tentang rangkuman materi Persamaan Diferensial Linier orde n dengan koefisien konstan dan variable serta sistem Persamaan Diferensial Linier simultan. Terdapat penjelasan mengenai bentuk umum PDL, jenis-jenisnya, dan langkah penyelesaian menggunakan metode invers operator dan variasi parameter.
Bahan ajar ini membahas tentang persamaan diferensial dan penyelesaiannya. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan dari variabel terikat. Bab pertama membahas pengertian, definisi, notasi, orde, derajat, jenis, dan solusi persamaan diferensial. Solusi persamaan diferensial adalah fungsi yang memenuhi persamaan tersebut.
Bab ini membahas persamaan diferensial orde satu yang meliputi:
1) Persamaan diferensial terpisah yang dapat diselesaikan dengan pengintegralan.
2) Reduksi persamaan tak terpisah menjadi terpisah melalui transformasi variabel.
3) Persamaan diferensial eksak yang selesaiannya didapat dari integral total.
4) Contoh-contoh penerapan metode tersebut untuk menyelesaikan berbagai persamaan diferensial orde satu.
Teks tersebut membahas tentang persamaan linear orde tinggi dengan koefisien konstan. Ia menjelaskan bahwa solusi umum dari persamaan tersebut dapat ditentukan dengan menemukan akar dari persamaan karakteristik yang dihasilkan dari koefisien persamaan. Jika akar tersebut nyata dan berbeda, solusi umum berupa kombinasi fungsi eksponensial. Jika akarnya kompleks, solusi umum dapat ditulis menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis persamaan diferensial, meliputi: persamaan diferensial biasa dan parsial, tingkat dan derajat persamaan diferensial, penyelesaian persamaan diferensial, dan contoh soal persamaan diferensial orde pertama beserta penyelesaiannya.
Bab ini membahas penggunaan integral untuk menghitung luas daerah, volume benda pejal, panjang kurva, massa dan pusat massa. Metode yang digunakan antara lain metode cincin, cakram, dan kulit tabung beserta contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan persamaan diferensial dalam memodelkan peluruhan zat radioaktif. Persamaan diferensial yang digunakan adalah dy/dt = -ky, dimana k adalah konstanta peluruhan. Persamaan ini dapat diselesaikan untuk memprediksi berat zat radioaktif setelah waktu tertentu berdasarkan berat awal dan konstanta peluruhan.
Persamaan diferensial adalah persamaan yang mengandung turunan dari suatu fungsi yang tidak diketahui. Persamaan diferensial biasa berorde n mengandung turunan ke-n dari fungsi tersebut. Fungsi yang disubstitusikan ke dalam persamaan diferensial dan memenuhi persamaan tersebut untuk semua nilai x disebut solusi persamaan diferensial.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan cara penyelesaian persamaan diferensial tingkat satu dan pangkat satu. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat derivatif dari suatu fungsi. Terdapat beberapa jenis persamaan diferensial seperti persamaan homogen, tidak homogen, eksak dan tidak eksak yang diselesaikan dengan beberapa metode seperti faktor integral, variasi konstan, dan metode Bernouli.
Persamaan diferensial adalah persamaan yang melibatkan fungsi dan turunannya. Persamaan diferensial orde satu melibatkan fungsi satu peubah dan turunannya. Solusi umum adalah keluarga fungsi yang memenuhi persamaan, sementara solusi khusus adalah anggota keluarga solusi umum.
Dokumen tersebut merangkum tentang persamaan diferensial, yang didefinisikan sebagai persamaan yang menghubungkan variabel bebas dan tak bebas serta derivasinya. Terdapat beberapa istilah kunci seperti orde, derajat, penyelesaian umum dan khusus, serta jenis persamaan diferensial seperti biasa dan parsial. Langkah penyelesaian persamaan diferensial linier orde satu juga dijelaskan beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial, meliputi definisi, klasifikasi, dan penyelesaian persamaan diferensial. Dibahas pula contoh-contoh soal dan aplikasi persamaan diferensial dalam pemodelan matematis.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial linier orde satu. Definisi persamaan diferensial adalah hubungan antara variabel bebas dan tak bebas serta derivasinya. Dibahas pula istilah-istilah seperti orde, derajat, penyelesaian umum dan khusus, serta contoh soal dan penyelesaiannya.
1. PERSAMAAN DIFFERENSIAL (PD)
1. Pengertian Persamaan diferensial
Definisi 1.
Persamaan Differensial adalah suatu persamaan yang mengandung turunan pertama atau
lebih dari fungsi. Atau persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang meliputi turunan fungsi
dari satu atau lebih variabel terikat terhadap satu atau lebih variabel bebas.
(A differential equation is any equation which contains derivatives, either ordinary derivatives or
partial derivatives.)
Persamaan differrensial disingkat dengan PD , diklasifikasikan dalam: tipe, tingkat (ordo),
derajat (pangkat), sebagai berikut :
Tipe PD :
1. PD biasa (Ordinary Differential Equation), yaitu jika PD memuat turunan dari suatu fungsi
satu peubah.
2. PD Parsial (Partial Differential Equation), yaitu jika PD memuat turunan parsial dari suatu
fungsi dengan dua atau lebih peubah bebas.
Tingkat (Ordo)
Tingkat dari suatu PD adalah bilangan yang menunjukkan tingkat tertinggi dari turunan yang
terdapat dalam PD tersebut.
Derajat (Pangkat) atau Degree
Pangkat suatu PD adalah pangkat tertinggi dari turunan tingkat tertinggi yang terdapat dalam
PD tersebut.
Contoh 1:
1. x
dx
dy
4 adalah PD biasa tingkat 1 pangkat 1
2. 03
3
3
y
dx
yd
adalah PD biasa tingkat 3 pangkat 1
3. x
dx
dy
dx
yd
63
2
2
adalah PD biasa tingkat 2 pangkat 3
4. 0
2
2
2
2
xy
adalah PD parsial tingkat 2 pangkat 1
2. Penyelesaian PD Biasa
Penyelesaian PD biasa adalah suatu hubungan fungsional antara peubah-peubahnya yang
tidak mengandung lagi differensial atau turunan yang memenuhi PD. Penyelesaian PD dapat
berbentuk fungsi eksplisit atau fungsi implisit.
Penyelesaian Umum (PU) atau general solution dari PD pangkat n adalah penyelesaian yang
memuat n konstanta dari hasil integrasi.
Penyelesaian partikulir dari suatu PD adalah suatu penyelesaian yang diperoleh dari PU
dengan memberi suatu nilai pada konstanta dari PU.
Pada integrasi sederhana, konstanta dari hasil integrasi dari PD dapat mempunyai nilai
tertentu dengan adanya syarat batas atau syarat awal yang diberikan. Misalnya pada suatu PD
diketahui untuk nilai x=x0 maka y = y0 , hal ini disebut syarat batas.
Kejadian khusus jika diketahui x = x0 maka y = 0, disebut syarat awal.
2. PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDO SATU DERAJAT SATU
PD ordo satu derajat satu dapat dinyatakan dalam bentuk :
),( yxf
dx
dy
.. (1)
Jika f(x,y) suatu konstanta, maka penyelesaian didapat dengan mengintegralkan f(x,y) tersebut. Jika
f(x,y) fungsi dengan peubah x dan y, misalkan f(x,y) =
),(
),(
yxN
yxM
biasanya PD dirubah kebentuk :
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 (2)
Penyelesaiannya merupakan fungsi implisit, berbeda dengan bentuk persamaan (1). Metode
penyelesaian PD tergantung dari klasifikasi bentuk PD kadang-kadang dapat diselesaikan dengan
lebih dari satu metode.
Pada umumnya PD ordo satu derajat satu dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk :
1. Peubah dapat dipisahkan dalam ruas persamaan yang berbeda atau dapat dikelompokkan
dalam 2 kelompok, kelompok peubah x saja dan kelompok y saja sehingga bentuknya menjadi
: f1(x)g1(y) dx + f2(x)g2(y) dy = 0 atau
0
)(
)(
)(
)(
1
2
2
1 dy
yg
yg
dx
xf
xf
atau dy
yg
yg
dx
xf
xf
)(
)(
)(
)(
1
2
2
1
..(3)
Hal ini biasa disebut PD dengan peubah yang dapat dipisahkan.
Contoh
1. dx
2. dy/dx
3. 0
)(
)(
)(
)(
1
2
2
1 dy
yg
yg
dx
xf
xf
3.
4.
dengan mengintegralkan (3) akan diperoleh :
.(4)
5. Contoh:
Selesaikan PD 0)1( 2
xy
dx
dy
x
Jawab :
0)1( 2
xy
dx
dy
x bila dikali dengan dx, maka :
0)1( 2
dxxydyx dibagi dengan yx )1( 2
maka :
0
)1( 2
x
dxx
y
dy
dengan mengintegralkan kedua ruas, maka :
0
)1( 2
x
dxx
y
dy
ln y +
2
1
ln (1 + x2
) = C
ln y(1 + x2
)1/2
= C
y(1 + x2
)1/2
= eC
jika ruas kanan diambil ln C, hal ini boleh karena ln C juga merupakan konstanta,
maka penyelesaian menjadi :
ln y(1 + x2
)1/2
= ln C
y(1 + x2
)1/2
= C
4. y/x= atau y= adalah solusinya
2. PD Homogen, bila fungsi M(x,y) dan fungsi N(x,y) keduanya merupakan fungsi homogen
dengan derajat sama .
Fungsi f(x,y) disebut fungsi homogen pangkat n jika memenuhi fungsi
f( tx,ty ) =t n
f(x,y), dengan t adalah konstanta.
Contoh :
a. f(x,y) = 3 x2
y3
- 2 x4
y
f(tx,ty) = 3 (tx)2
(ty)3
- 2 (tx)4
(ty)
= t5
(3 x2
y3
- 2 x4
y)
= t5
f(x,y)
Jadi, f(x,y) disebut homogen derajat 5.
b. g(x,y) = 4 x y2
+ 2 x2
y2
g(tx,ty)= 4 (tx) (ty)2
+ 2 (tx)2
(ty)2
= t3
(4x y2
) + t4
(2 x2
y2
)
Jadi, g(x,y) bukan fungsi homogen
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa jika jumlah pangkat peubah x dan
peubah y sama pada setiap suku dari f(x,y), maka fungsi tersebut adalah homogen.
PD yang berbentuk :
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 ......................... (5)
Disebut PD homogen jika M(x,y) dan N(x,y) keduanya fungsi homogen dengan derajat sama.
Penyelesaian PD homogen yaitu dengan mengandaikan y = Vx atau x = Vy, sehingga
PD tersebut dapat diselesaikan dengan metode peubah dapat dipisahkan.
Jika diandaikan y = Vx maka dy = V dx + x dV ......................... (6)
atau x = Vy maka dx = V dy + y dV ......................... (7)
selanjutnya (6) atau (7) substitusi ke (5) sehingga diperoleh PD dengan peubah dapat
dipisahkan.
6
5. c.
Persamaan diferensial ini homogen orde 2, karena
Dan untuk N(x,y) = 2xy
Misalkan y=vx maka
dy= v dx + x dv. Kemudian substitusikan ke soal
2x (vx) ( v dx + x dv) = (x2
-v2
x2
) dx
Bagi dengan x2
d. Selesaikan PD : (y2
+ xy) dx + x2
dy = 0
Jawab :
M(x,y) = y2
xy homogen berpangkat 2
N(x,y) = x2
homogen berpangkat 2
Jadi PD tersebut di atas adalah PD homogen
Misalkan y = Vx maka dy = V dx + x dV, PD menjadi :
(V2
x2
x Vx) dx + x2
(V dx + x dV) = 0
x2
(V2
V) dx + x2
V dx + x3
dV = 0
x2
(V2
V + V) dx + x3
dV = 0
x2
V2
dx + x3
dV = 0 kedua ruas dikalikan dengan 32
1
xv
0
11
2
dV
V
dx
x
sehingga CdV
V
dx
x 2
11
ln x
V
1
= C atau ln x
y
x
= C atau
Cx
x
y
ln
6. 3. PD Eksak, jika memenuhi turunan parsial M(x,y) terhadap y sama dengan turunan parsial
N(x,y) terhadap x, atau dapat dinyatakan dengan : ),(),( yxN
x
yxM
y
Atau jika diberikan persamaan M dx + N dy = 0 maka PD tersebut persamaan
eksak jika :
y
M
=
x
N
Contoh
1. Apakah PD (x2
y) dx x dy = 0 merupakan PD eksak atau bukan?
Solusi
M = (x2
y),
N = -x,
Karena maka PD eksak
2. Diberikan PD ( 3y2
+ 8x ) dx + ( 6xy + 9y2
) dy = 0, apakah PD tersebut
eksak atau bukan ?
Jawab :
eksakPD
y
dx
dN
dy
dM
y
x
N
yxyN
y
y
M
xyM
6
6),96(
6),83(
2
2
4. PD linier jika PD (1) dapat dibawa ke dalam bentuk persamaan :
)()( xQxPy
dx
dy
atau )()( yQyPx
dx
dy
Contoh
1. Apakah PD berikut : + y = 2 + 2x merupakan PD linear ?
Solusi
PD tersebut merupakan PD linear karena memenuhi )()( xQxPy
dx
dy
: dimana
P(x) = 1, Q(x) = 2 + 2x
7. 2. Ubah PD : 2(y 4x2
) dx + x dy = 0 ke bentuk PD linear !
Jawab :
PD dapat diubah ke bentuk :
+ 2y = 8 x2
atau + = 8 x , bentuk umum PD linier.
dimana P(X) = dan Q(x) = 8x
contoh lain PD Linear
3. 124y
dx
dy
4. 22
3 xyx
dx
dy
5. xxy
dx
dy
64 6. 23
822 xyx
dx
dy
6.
2
2 x
exy
dx
dy
8. xy
dx
dy
63
9. y = x3
2xy,
8. 3. Pertumbuhan dan Peluruhan Eksponen
Pertambahan populasi yaitu kelahiran dikurangi kematian dalam jangka waktu yang pendek
sebanding dengan banyaknya penduduk pada awal jangka waktu itu dan sebanding dengan
panjangnya jangka waktu itu sendiri. Jadi atau
Dalam bentuk limit, ini memberikan persamaan diferensial , K > 0 populasi bertambah.
K < 0 populasi berkurang. Untuk populasi dunia, sejarah menunjukkan bahwa k sekitar 0,0132
4. Menyelesaikan Persamaan Differensial
dengan syarat awal y = y0 apabila t = 0 . Dengan memisahkan peubah dan
mengintegrasikan, kita peroleh
Syarat y = y0 pada saat t = 0 akan menghasilkan C = ln y0 Sehingga,
Ketika k > 0 jenis pertumbuhannya disebut pertumbuhan eksponensial, dan ketika k < 0
disebut peluruhan eksponensial.
Peluruhan Radioaktif
Tentunya tidak semuanya tumbuh. Beberapa ada yang mengalami penurunan. Khususnya,
zat-zat radioaktif mengalami peluruhan. Persamaan diferensialnya tetap. Hanya saja sekarang untuk k
< 0
Teorema
= e
Bukti
Pertama ingat kembali bahwa jika f(x) = ln x maka f(x)= dan khususnya, f(1) = 1
Kemudian, dari definisi turunan dan sifat-sifat ln , diperoleh
9. Jadi . Karena g(x)= = exp x adalah fungsi yang kontinu, ini berarti kita
dapat melewatkan limit ke dalam eksponen argumentasi berikut
Contoh : Jamil menyimpan uang 500 di bank dengan bunga harian majemuk sebesar 4 % . Andaikan
bunga majemuknya kontinu, berapakah uang Jamil pada akhir tahun ketiga?
Penyelesaian :
A(t)= A0 = 500 = 563,75
Perhatikan bahwa walaupun beberapa bank mencoba mendapatkan promosi iklan dengan
menawarkan bunga majemuk kontinu, beda hasil antara bunga majemuk secara kontinu dan yang
secara harian (yang ditawarkan banyak bank) ternyata sangat kecil.
Berikut pendekatan lain terhadap masalah pemajemukan bunga secara kontinu. Andaikan
Aadalah nilai pada saat t uang sebesar A0 rupiah yang diinvestasikan dengan suku bunga r
mengatakan bahwa bunga majemuk secar kontinu berarti bahwa laju perubahan sesaat dari A
terhadap waktu adalah rA , yakni
Persamaan diferensial ini adalah A= A0
Persamaan Differensial Linear Orde-Satu
Tidak semua persamaan linear dapat dipisahkan. Contohnya dalam persamaan differensial
Tidak ada cara untuk memisahkan peubah sedemikian rupa sehingga memiliki dy dan seluruh
ungkapan yang melibatkan y pada satu sisi dan dx beserta seluruh ungkapan yang melibatkan x
pada sisi lainnya.
Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk
Dimana P(x) dan Q(x) hanyalah fungsi-fungsi x saja. Persamaan differensial dalam bentuk ini
dinamakan sebagai persamaan differensial orde-satu.
10. Menyelesaikan Persamaan Linear Orde-Satu
Untuk menyelesaikan persamaan linear orde-satu, pertama kita mengalikan kedua sisi dengan
factor integrasi
Didapatkan
Sisi kiri adalah turunan hasil kali y . , maka persamaannya mengambil bentuk
Integrasi kedua sisi menghasilkan
Contoh : Carilah penyelesaian umum dari
Penyelesaian : Faktor integrasi yang tepat adalah =
Di bawah perkalian dengan factor ini, persamaannya akan berbentuk
Jadi penyelesaian umumnya adalah
atau
11. Tugas Kelompok
MATEMATIKA DASAR II
PERSAMAAN DIFFERENSIAL 1
OLEH:
KELOMPOK II
JAMALUDDIN H22112011
AKMAL H22112268
MUH. IQBAL MAULANA H22112289
AHMAD JAMIL H12110290
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013