Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananEly John Karimela
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip penanganan limbah hasil pengolahan perikanan, termasuk jenis limbah yang dihasilkan dan cara memanfaatkannya melalui teknik fermentasi."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawetan ikan dengan metode penggaraman dan pengeringan. Metode penggaraman meliputi penggaraman kering, basah, dan kench salting. Pengeringan dapat dilakukan secara alami menggunakan sinar matahari dan angin, atau secara mekanis menggunakan panas buatan. Proses pengeringan terdiri dari beberapa tahapan seperti penggaraman, pembilasan, dan pengeringan
Pengasapan adalah metode pengawetan pangan tradisional yang memanfaatkan asap dari pembakaran kayu. Prosesnya melibatkan kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pengeringan serta pelekatan zat kimia dari asap pada bahan pangan seperti ikan. Pengasapan bertujuan untuk mengawetkan pangan alami serta memberi rasa dan aroma khas. Faktor seperti suhu, jenis kayu, dan komposisi asap mempengaru
Brosur ini membahas budidaya udang vannamei dengan pola tradisional plus. Teknologi ini memungkinkan petambak kecil menanam udang vannamei dengan biaya rendah tetapi hasil panen yang besar. Brosur ini menjelaskan langkah-langkah mulai dari persiapan tambak, penebaran benih, pemeliharaan, panen, hingga analisis ekonominya. Pola budidaya ini dapat menghasilkan 835-1050 kg udang per hektar set
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Kepala Pelayanan Kesehatan Hewan PT. CP Prima pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Dokumen tersebut membahas pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih spesies yang tepat untuk budidaya perairan. Beberapa pertimbangan tersebut adalah karakteristik biologi spesies seperti kemampuan berkembang biak, laju pertumbuhan, dan toleransi terhadap lingkungan, serta dampak spesies terhadap lingkungan budidaya. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pemilihan spesies herbivora atau omnivora diang
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi laut tropis, termasuk habitat, relung, adaptasi, evolusi, siklus biogeokimia, dan pengelolaan sumber daya wilayah pesisir secara terpadu dengan fokus pada ekosistem mangrove. Dokumen ini juga menjelaskan tentang definisi, manfaat, dan karakteristik ekologi laut tropis serta interaksi antara ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit dan hama pada budidaya ikan. Penjelasan meliputi pengertian penyakit ikan, penyebabnya, jenis penyakit, gejala, dan cara pencegahannya. Jenis hama yang dijelaskan adalah predator, kompetitor, dan perusak beserta penyebab munculnya hama dan cara pengendaliannya secara kimiawi dan nonkimiawi.
Penurunan tingkat kesegaran ikan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan harga jual ikan. Penurunan tingkat kesegaran ikan terjadi melalui beberapa proses, pra rigormortis, rigormortis dan autolisis. selain itu, faktor lainnya yang menyebabkan ikan menjadi busuk adalah karena proses penguraian oleh mikroba dan proses oksidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran mutu ikan meliputi aktivitas biologis, enzim, fisik, dan kimiawi. Proses pembusukan ikan diawali oleh pelepasan lendir, diikuti rigor mortis, autolisis, hingga pembusukan oleh bakteri. Teknologi pengolahan hasil perikanan dibagi menjadi pendinginan, pembekuan, pemanasan, pengeringan, dan fermentasi.
Teks tersebut membahas tentang pengolahan dan pengawetan ikan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang (1) penggolongan hasil perikanan berdasarkan habitatnya, (2) persyaratan agar hasil perikanan memiliki nilai ekonomis, dan (3) ciri khusus bahan pangan.
Dokumen tersebut membahas lima jenis kerusakan ikan, yaitu kerusakan fisiologis yang disebabkan enzim alami, kerusakan mekanis akibat benturan selama pasca panen dan pengangkutan, kerusakan mikrobiologis yang disebabkan mikroorganisme berbahaya, kerusakan fisik akibat perlakuan fisik, dan kerusakan biologis oleh serangga dan binatang.
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan ikan yang tidak merubah karakteristik dan komponen kimianya, serta pentingnya penanganan ikan yang tepat dan penerapan suhu rendah untuk mempertahankan mutu ikan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai inovasi produk olahan perikanan dan pengemasannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai parameter fisika air yang meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna, daya hantar listrik, dan kecerahan. Parameter-parameter tersebut diukur menggunakan berbagai alat seperti turbidimeter, termometer, konduktivitimeter, dan secchi disk. Hasil pengukuran parameter fisika digunakan untuk mengetahui kualitas air.
Surimi merupakan daging ikan yang telah dilumatkan dan dicuci berulang-kali untuk menghilangkan bau, darah, pigmen, dan lemak, sehingga menghasilkan bahan yang putih dan memiliki sifat elastisitas gel yang tinggi. Surimi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk olahan seperti bakso, sosis, dan kamaboko. Ikan yang baik untuk dijadikan bahan baku surimi antara lain ikan remang, tenggiri
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A HBBAP takalar
Ìý
Makalah ini membahas manajemen kualitas tanah dan air yang penting untuk kegiatan perikanan budidaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tanah dan air meliputi tekstur tanah, kandungan bahan organik, dan pH tanah. Pengelolaan faktor-faktor ini diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan organisme perairan yang dibudidayakan.
Laporan ini membahas tentang fekunditas telur ikan lele di perairan Tanjungpinang Kepulauan Riau. Metode yang digunakan untuk menghitung fekunditas adalah metode gravimetrik, volumetrik, dan gabungan. Hasilnya menunjukkan bahwa fekunditas ikan lele betina adalah sebesar 201.799,6 butir telur.
Dokumen tersebut membahas tentang subsistem budidaya yang mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran, dan peningkatan mutu biota akuatik untuk memperoleh keuntungan. Budidaya dapat dilakukan di darat maupun di laut dengan sumber air tawar, payau, atau asin bergantung pada lokasi dan sistem yang digunakan.
Brosur ini membahas budidaya udang vannamei dengan pola tradisional plus. Teknologi ini memungkinkan petambak kecil menanam udang vannamei dengan biaya rendah tetapi hasil panen yang besar. Brosur ini menjelaskan langkah-langkah mulai dari persiapan tambak, penebaran benih, pemeliharaan, panen, hingga analisis ekonominya. Pola budidaya ini dapat menghasilkan 835-1050 kg udang per hektar set
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Kepala Pelayanan Kesehatan Hewan PT. CP Prima pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Dokumen tersebut membahas pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih spesies yang tepat untuk budidaya perairan. Beberapa pertimbangan tersebut adalah karakteristik biologi spesies seperti kemampuan berkembang biak, laju pertumbuhan, dan toleransi terhadap lingkungan, serta dampak spesies terhadap lingkungan budidaya. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pemilihan spesies herbivora atau omnivora diang
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi laut tropis, termasuk habitat, relung, adaptasi, evolusi, siklus biogeokimia, dan pengelolaan sumber daya wilayah pesisir secara terpadu dengan fokus pada ekosistem mangrove. Dokumen ini juga menjelaskan tentang definisi, manfaat, dan karakteristik ekologi laut tropis serta interaksi antara ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit dan hama pada budidaya ikan. Penjelasan meliputi pengertian penyakit ikan, penyebabnya, jenis penyakit, gejala, dan cara pencegahannya. Jenis hama yang dijelaskan adalah predator, kompetitor, dan perusak beserta penyebab munculnya hama dan cara pengendaliannya secara kimiawi dan nonkimiawi.
Penurunan tingkat kesegaran ikan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan harga jual ikan. Penurunan tingkat kesegaran ikan terjadi melalui beberapa proses, pra rigormortis, rigormortis dan autolisis. selain itu, faktor lainnya yang menyebabkan ikan menjadi busuk adalah karena proses penguraian oleh mikroba dan proses oksidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran mutu ikan meliputi aktivitas biologis, enzim, fisik, dan kimiawi. Proses pembusukan ikan diawali oleh pelepasan lendir, diikuti rigor mortis, autolisis, hingga pembusukan oleh bakteri. Teknologi pengolahan hasil perikanan dibagi menjadi pendinginan, pembekuan, pemanasan, pengeringan, dan fermentasi.
Teks tersebut membahas tentang pengolahan dan pengawetan ikan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang (1) penggolongan hasil perikanan berdasarkan habitatnya, (2) persyaratan agar hasil perikanan memiliki nilai ekonomis, dan (3) ciri khusus bahan pangan.
Dokumen tersebut membahas lima jenis kerusakan ikan, yaitu kerusakan fisiologis yang disebabkan enzim alami, kerusakan mekanis akibat benturan selama pasca panen dan pengangkutan, kerusakan mikrobiologis yang disebabkan mikroorganisme berbahaya, kerusakan fisik akibat perlakuan fisik, dan kerusakan biologis oleh serangga dan binatang.
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan ikan yang tidak merubah karakteristik dan komponen kimianya, serta pentingnya penanganan ikan yang tepat dan penerapan suhu rendah untuk mempertahankan mutu ikan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai inovasi produk olahan perikanan dan pengemasannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai parameter fisika air yang meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna, daya hantar listrik, dan kecerahan. Parameter-parameter tersebut diukur menggunakan berbagai alat seperti turbidimeter, termometer, konduktivitimeter, dan secchi disk. Hasil pengukuran parameter fisika digunakan untuk mengetahui kualitas air.
Surimi merupakan daging ikan yang telah dilumatkan dan dicuci berulang-kali untuk menghilangkan bau, darah, pigmen, dan lemak, sehingga menghasilkan bahan yang putih dan memiliki sifat elastisitas gel yang tinggi. Surimi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk olahan seperti bakso, sosis, dan kamaboko. Ikan yang baik untuk dijadikan bahan baku surimi antara lain ikan remang, tenggiri
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A HBBAP takalar
Ìý
Makalah ini membahas manajemen kualitas tanah dan air yang penting untuk kegiatan perikanan budidaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tanah dan air meliputi tekstur tanah, kandungan bahan organik, dan pH tanah. Pengelolaan faktor-faktor ini diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan organisme perairan yang dibudidayakan.
Laporan ini membahas tentang fekunditas telur ikan lele di perairan Tanjungpinang Kepulauan Riau. Metode yang digunakan untuk menghitung fekunditas adalah metode gravimetrik, volumetrik, dan gabungan. Hasilnya menunjukkan bahwa fekunditas ikan lele betina adalah sebesar 201.799,6 butir telur.
Dokumen tersebut membahas tentang subsistem budidaya yang mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran, dan peningkatan mutu biota akuatik untuk memperoleh keuntungan. Budidaya dapat dilakukan di darat maupun di laut dengan sumber air tawar, payau, atau asin bergantung pada lokasi dan sistem yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan ekstrak kulit udang (chitosan) sebagai pengawet dan peningkat kadar protein pada tahu. Program kreativitas mahasiswa ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan chitosan kulit udang terhadap kualitas dan kadar protein tahu serta mekanisme chitosan sebagai bahan pengawet alami.
Pengolahan dan daur ulang limbah industri kulit Linda Hevira
Ìý
Waste Management in Leather Industry is very important to do. So we have to know and share another knowledge to the public to make our environment clean.
PT. BUMI REKAYASA PERSADA ( BRP ) didirikan untuk mendukung Program Pemerintah serta Petrokimia Gresik dalam memenuhi target produksi pupuk organik dan anorganik dalam negeri. Sebagai upaya mendukung peningkatan hasil usaha pertanian, PT. BUMI REKAYASA PERSADA memproduksi pupuk organik dan anorganik, yaitu pupuk organik granular dan NPK dengan merk " WELIRANG " , yang telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. PT. BUMI REKAYASA PERSADA merupakan anak perusahaan dari PT. Lintech Duta Pratama ( www.lintech.co.id; www.LSF.co.id) yang bergerak dalam bidang fabrikasi dan konstruksi di Indonesia. Peralatan di pabrik pupuk PT. Bumi Rekayasa Persada didesain dan dibangun oleh PT. Lintech Duta Pratama. Perusahaan kami mampu memproduksi 60 ton pupuk organik per hari ( 2 line produksi) sehingga dapat menambah kapasitas produksi pupuk organik dan anorganik nasional untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. PT. Bumi Rekayasa Persada dalam perkembangannya menjadi sebuah perusahaan pupuk ( fertilizer ) berskala nasional maupun internasional tentunya harus disertai dengan sarana dan prasarana yang memadai. Dengan didukung penuh dari PT. Lintech Duta Pratama ( LDP ), sebagai induk perusahaan, maka dibangunlah sebuah fasilitas pelabuhan privat di kawasan Paciran, Lamongan – Jawa Timur ( LSF – Lintech Seaside Facility ) guna melayani pengiriman baik dalam negeri maupun aktifitas ekspor – impor yang lain. Dengan kapasitas produksi yang mencapai 60.000 ton / tahun untuk pupuk NPK pada tahun 2013 serta adanya investasi penambahan pabrik baru di lingkungan Lintech Seaside Facility, maka diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk hingga 100.000 ton / tahun pada tahun 2014. Selain itu, rencana importasi pupuk seperti MoP ( Muriate of Potash ), Kiesrite, DAP, RP dll, dapat lebih memperkuat lini produksi PT. BUMI REKAYASA PERSADA sehingga mempermudah konsumen / pengguna pupuk dalam menentukan jenis pupuk yang tepat untuk lebih meningkatkan produktivitas perkebunan. PT. Bumi Rekayasa Persada memiliki Laboratorium sendiri, sehingga kami memberi jaminan mutu terhadap produk-produk yang dihasilkan, sebab semua bahan baku yang akan digunakan diuji terlebih dahulu di laboratorium proses PT. BUMI REKAYASA PERSADA, begitu pula hasil produksi yang selalu diuji secara berkala setiap harinya, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik. Kami juga memiliki kebun percobaan sebagai sarana untuk menguji produk pupuk yang kami hasilkan. Pupuk organik granular dan NPK kami telah diuji oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP) Jawa Timur dan terbukti lebih efektif dalam menggemburkan dan menyuburkan tanah, dan lebih meningkatkan daya simpan dan daya serap air, serta dapat lebih meningkatkan hasil panen hingga 15% dibandingkan dengan tanpa menggunakan menggunakan pupuk organik dan anorganik " WELIRANG " .
Contoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaanRingga Arie Suryadi
Ìý
Dokumen tersebut merupakan daftar isi dari PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa Kelompok) yang terdiri dari 4 kelompok. Daftar isi mencakup kode, judul, nama ketua, dan perguruan tinggi dari 19 proposal PKM-K untuk setiap kelompoknya.
Andrew hidayat 271730-pemanfaatan-limbah-cair-pemindangan-ikan-b4bc559cAndrew Hidayat
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan limbah cair pemindangan ikan. Limbah cair ini mengandung protein, lemak, garam dan bahan bermanfaat lainnya sehingga berpotensi diolah menjadi produk baru seperti petis ikan, pakan ternak, dan pupuk cair organik.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengolahan air yang baik untuk budidaya udang tambak agar memperoleh kualitas udang yang baik. Udang merupakan komoditas perikanan yang menjanjikan untuk diekspor, namun kualitas air tambak perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas udang. Teknologi penyaringan dan pemurnian air yang tepat dibutuhkan untuk memenuhi baku mutu air tambak dan air untuk pembiakan probiotik gun
Teknik pengolahan minyak kelapa murni (VCO) menggunakan ragi tape sebagai starter fermentasi dapat meningkatkan rendemen VCO hingga 24,23% dan memenuhi standar mutu dengan kadar air 0,05% dan asam lemak bebas 0,01% serta aroma dan warna yang sesuai. Penggunaan starter ragi tape 20% memberikan hasil terbaik dibandingkan konsentrasi 10% atau 30%.
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
Ìý
Pengolahan limbah peternakan khususnya kotoran sapi menjadi biogas memiliki beberapa keuntungan seperti sumber bahan baku yang melimpah dan bermanfaat, dapat mengurangi pencemaran lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan peternak. Proses produksi biogas melibatkan fermentasi anaerob oleh bakteri metanogenik di dalam biodigester. Hasilnya berupa biogas yang berkomposisi metan dan karbon dioksida, serta sisa fermentasi
Onggok memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan protein serta lemak rendah. Kandungan ini memungkinkan onggok untuk dimanfaatkan sebagai pengganti gula dalam pembuatan sawi asin. Onggok ditumbuk halus lalu direbus untuk dijadikan cairan perendam sawi selama proses fermentasi yang menghasilkan sawi asin. Sawi asin dari onggok ini memiliki rasa yang tidak kalah dengan menggunakan gula, lebih murah,
3. LATAR BELAKANG
• Limbah yang dihasilkan dari kegiatan
perikanan masih cukup tinggi, yaitu sekitar
20-30%.
• Kehadiran limbah kegiatan perikanan dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan dan
bagi kesehatan manusia.
• Salah satu dampak yaitu timbulnya bau yang
merupakan dekomposisi protein yang
terkandung dalam limbah perikanan.
• Sehingga tercetus pembuatan petis ikan dari
air rebusan tongkol selama proses
pemindangan.
4. TUJUAN
• Mengurangi limbah cair
industri pemindangan
tongkol.
• Mengolah limbah cair
industri pemindangan
tongkol menjadi petis ikan.
5. Kandungan Gizi Air Rebusan Tongkol
• Air 64,96%
• Abu 17,40%
• Protein 14,30%
• Lemak 0,95%
• Karbohidrat 2,19%
• Garam 19,37%
6. METODOLOGI
Alat
• Belanga
• Pengaduk kayu
• Kompor
• Sendok makan
• Pisau
• Baskom
• Botol kecil
Bahan
• Air rebusan ikan tongkol
• Gula
• Garam
• Jeruk limau
7. PEMBUATAN PETIS IKAN
Petis Ikan
Dimasak dan diaduk hingga kental
Ditambah asam jeruk limau
Diaduk hingga merata
Diaduk hingga merata
Ditambah gula dan garam
Dipanaskan pada suhu 40°C
Ditampung dalam belanga
Air rebusan
8. HASIL DAN PEMBAHASAN
ï‚¢ Secara visual yaitu berupa cairan kental bercampur
padatan, warna coklat pekat, bau amis ikan Tongkol
dan rasa sangat asin.
10. ASPEK EKONOMI
No. Barang Unit Harga per
unit (Rp)
Jumlah
Harga (Rp)
1. Belanga 2 buah 50.000 100.000
2. Kompor 2 buah 100.000 200.000
3. Pisau 3 buah 5.000 15.000
4. Air Rebusan 100 liter 5.000 500.000
5. Gula 3 kg 10.000 30.000
6. Garam 3 bungkus 1.000 3.000
7. Jeruk limau 1 kg 5.000 5.000
8. Kemasan petis 10 lusin 5.000 50.000
9. Label produk 1 pak 20.000 20.000
10 LPG 3 tabung (3 kg) 17.000 51.000
Total 974.000
11. Modal = Rp 974.000 untuk 100
kemasan
Harga jual per satuan = 15.000
Keuntungan sekali produksi = 1.500.000-
974.000 = 526.000