際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
A. Cakra Gunar Putra, S.Pi
Penyuluh Perikanan
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan
Pendahuluan
Penilaian sensori merupakan kegiatan yang sangat luas dan
penting.
Nelayan, pengolah, grosir, pedagang eceran, konsumen di toko,
rumah makan maupun di rumah menggunakan penilaian sensori.
Mutu (Fishken, 1990): Satu set karakteristik sensori yang
kompleks termasuk penampakan, aroma, rasa dan tekstur yang
secara maksimal dapat diterima oleh konsumen tertentu.
Organoleptik/ Sensori?
Penilaian Sensori :
Cara pengujian menggunakan indera manusia
sebagai alat utama untuk menilai mutu roduk
meliputi spesifikasi mutu kenampakan, bau,
rasa dan konsistensi/tekstur.
Indera-indera :
 Penglihatan
 Penciuman
 Perasa
 Peraba
 Pendengaran
Aspek-Aspek Mutu Ikan dan Produk Perikanan
yang Dapat Dinilai dengan Indera Manusia
Indera Aspek Mutu
 Penglihatan
 Penciuman
 Perasa
 Peraba
(jari dan
mulut)
 Pendengaran
 Penampakan secara umum, kondisi,
ukuran, bentuk, warna, mengkilat,
identitas, kerusakan fisik
 Kesegaran, off odour dan flavor,
ketengikan, bau asap
 Kesegaran, off taste dan flavour,
ketengikan, rasa asap, rasa menyengat,
rasa-rasa primer dari asam, pahit, asin,
dan manis
 Tekstur, kekerasan, kelembutan,
elastisitas, kerapuhan, kasar, halus,
basah, kering, renyah, adanya tulang,
encer, kental.
 Rapuh dan renyah
 Kadang assesmen/penilaian
- menggunakan satu indera seperti melihat
jenis ikan
- mengunakan dua atau lebih indera seperti
menilai mutu produk olahan ikan  selain
dilihat dikonfirmasi dengan membaui atau
mencicipi produk tersebut.
Indera manusia sangat sensitif terhadap
ransangan sensorik  dengan training yang
tepat serta lingkungan yang sesuai, panelis
dapat memberikan penilaian yang akurat dan
konsisten.
 Indera rasa dan bau  mendeteksi
ppm
Flavour dan aroma  kombinasi
kompleks
Analisa kimia tidak mungkin
 Analisa Kimia :
Mengidentifikasikan/menentukan
komponen/zat kimia yang
berhubungan dengan parameter
yang akan dianalisa (indol)
 Hasil analisa dan penelitian yang
instensif dari para peneliti
menunjukan bahwa dengan training
yang tepat, penggunaan manusia
sebagai alat untuk menilai mutu
secara organoleptik adalah akurat
dan tidak lagi subyektif
 Pada beberapa penilaian dengan
indra manusia, bahkan melebihi
ketelitian alat yang paling sensitif
mengapa uji organoleptik ???
1. Mengetahui perubahan-perubahan pada suatu produk baik
itu perubahan secara alami atau perubahan karena
modifikasi pengolahan.
2. Mengetahui penyimpangan-penyimpangan produk dari
standar yang diinginkan, misal: bau dan rasa yang tidak
diinginkan.
3. Menentukan pengembangan dan perbaikan produk seperti
resep baru, mengecek produk saingan dan sebagainya.
4. Menentukan daya penerimaan konsumen.
pada produk yang baru dari beberapa variasi yang di
inginkan konsumen
5. Merupakan suatu alat untuk memecahkan masalah dalam
riset terutama tentang flavour dimana analisa kimia tidak
dapat digunakan.
Persyaratan Uji Organoleptik
PANELIS
 Evaluasi secara sensori homo-instrumen.
 Nilai panelis tergantung pada tingkat ketelitian
 Jumlah panelis berbeda untuk setiap situasi.
 Uji pembedaan minimal 6 orang umumnya 10 orang.
 Uji penerimaan biasanya 30 orang, kadang-kadang
16-20 orang.
 Tidak melakukan uji 1 jam setelah makan.
 Tunggu sedikitnya 20 menit setelah merokok,
makan permen karet.
 Tidak menggunakan panelis yang sakit
terutama flu.
 Apabila test dilakukan sore hari, anjurkan
tidak memakan makanan yang pedas pada
saat makan siang.
 Apabila melakukan uji bau, panelis diminta
tidak memakai kosmetik seperti parfum,
hand and body lotion atau lipstick.
 Cuci tangan dengan sabun yang tidak wangi.
 Sebelum melakukan uji rasa, panelis diminta
mencuci mulut (kumur) dengan air.
Hal-hal yang dianjurkan :
KONDISI LINGKUNGAN
Lingkungan tempat melakukan pengujian harus
bebas dari gangguan.
Tempat pembongkaran produk atau ditengah-tengah
area unit pengolahan adalah tempat yang tidak baik
untuk melakukan uji sensori.
Ruang pengujian/ruang inspeksi harus :
Tenang
 Nyaman
 Cukup udara segar
 Suhu udara yang terkontrol (AC)
 Cukup penerangan (30-50 FC)
 Cahaya khusus mungkin diperlukan
CONTOH YANG DIUJI
 Pengambilan contoh  untuk tujuan QC
 Prinsip utama  contoh yang dapat mewakili
produk atau suatu lot proses
 Contoh tidak terkontaminasi oleh bau atau
rasa selain dari produk itu sendiri, seperti
parfum, rokok dan lain-lain.
 Kode contoh yang digunakan 5 digit kode.
Metode Pengujian
1. Uji Pembedaan (Difference Test)
2. Uji Penerimaan (Preference Test)
3. Uji Scalar
4. Uji Deskripsi
Metode 1 dan 2 digunakan dalam penelitian
analisa proses dan penelitian hasil akhir.
Metode 3 dan 4 digunakan dalam
pengawasan mutu.
1. Uji Pembedaan
Untuk menilai pengaruh macam-macam
perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam
pengolahan, atau untuk mengetahui adanya
perbedaaan atau persamaan antara 2 produk
dari komoditi utama.
a. Uji Pasangan (Paired Comparison Test)
Apakah sama atau beda?
A B
b. Uji Segitiga (Triangle Test)
Contoh mana yang berbeda?
A B
A
c. Uji Duo Trio
Contoh mana yang sama dengan kontrol R?
A B
R
2. Uji Penerimaan
Menyangkut penilaian akan sifat atau kualitas
produk.
a. Uji Kesukaan atau uji hedonik
Panelis  tanggapan suka atau tidak suka
Tingkat kesukaan disebut dengan skala hedonik yang
dalam analisa data  skala hedonik di transformasi
masih menjadi skala numerik dengan angka menaik
menurut tingkat kesukaan analisa statistik.
b. Uji Mutu Hedonik
Panelis  Tidak menyatakan suka atau tidak tetapi
kesan baik atau buruk suatu produk.  bersifat umum
Bersifat spesifik  empuk - keras
Kesan mutu hedonik ditransformasi  angka, 
analisa statistik
3. Uji Deskripsi
Banyak sifat sensorik yang
dinilai dan dianalisa sebagai
keseluruhan  yang paling
peka dan relevan terhadap
mutu:
Kenampakan --
Rasa
Bau
Tekstur
Guna uji Deskripsi :
1.Menilai pengembangan produk
2.Mempertahankan/menyeragamkan
mutu
3. Sebagai alat diagnosis
4. Pengukuran pengawasan mutu
4. Uji Skalar
Panelis diminta menyatakan besaran skalar/
kesan yang diperolehnya. Dinyatakan dalam
besaran skalar atau bentuk skala numerik.
a. Uji scalar garis
S B S 6
B
b. Uji Skor (Scoring Test)
Score sheet : alat untuk membimbing
panelis dalam mengambil keputusan.
Dalam score sheet dicantumkan spesifikasi
dari produk yang merupakan keterangan
yang jelas, singkat dan tepat menyangkut
sifat organoleptik dari produk tersebut.
LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK UDANG SEGAR
Jenis Produk :. Nama Panelis:
Tanggal :
* Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum
melakukan pengujian.
* Berilah tanda V pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh
yang diuji.
Spesifikasi Nilai Kode
Contoh
1.Kenampakan
Utuh, bening bercahaya asli menurut jenis,
antar ruas kokoh
9
Utuh, kurang bening, cahaya mulai pudar,
berwarna asli, antar ruas kokoh
8
Utuh, kebeningan hilang, cahaya warna
redup, antar ruas kokoh
7
Utuh, warna redup, agak pink, noda hitam
sedikit sekali, antar ruas mulai agak
renggang.
5
Warna berubah merah, noda hitam banyak,
kulit mudah lepas dan dari daging tidak utuh
3
Warna merah jelas, dipenuhi noda hitam 1
Spesifikasi Nilai Kode Contoh
2. Bau
Bau sangat segar spesifik jenis 9
Bau segar spesifik jenis 8
Bau spesifik jenis netral 7
Bau berubah dari netral 6
Mulai timbul bau amoniak 5
Bau busuk lanjutan dan bau asam H2S 3
Bau amoniak dan bau busuk 1
3.Tekstur
Sangat elastis, kompak dan padat 9
Elastis, kompak dan padat 8
Sedikit elastis, kompak dan padat 7
Tidak elastis dan tidak kompak 5
Mulai lembek/lunak 3
Lembek/lunak sekali 1
LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR
Nama Panelis : .. Tanggal: .
 Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum
melakukan pengujian.
 Berilah tanda  pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang
diuji.
Kode Contoh
Spesifikasi
Nil
ai 1 2 3 4 5
1. Kenampakan
1. Mata
 Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih. 9
 Cerah, bola mata rata, kornea jernih. 8
 Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu-
abuan, kornea agak keruh.
7
 Bola mata agak cekung, pupil berubah keabu-
abuan, kornea agak keruh.
6
 Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan,
kornea agak keruh.
5
 Bola mata cekung, pupil mulai berubah
menjadi putih susu, kornea keruh.
3
 Bola mata sangat cekung, kornea agakkuning. 1
2. Insang
 Warna merah cemerlang, tanpa lendir. 9
 Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir. 8
 Warna merah agak kusam, tanpa lendir. 7
 Merah agak kusam, sedikit lendir. 6
 Mulai ada perubahan warna, merah kecoklatan, sedikit
lendir, tanpa lendir.
5
 Warna merah coklat, lendir tebal. 3
 Warna merah coklat ada sedikit putih, lendir tebal 1
3. Lendir Permukaan Badan
 Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah. 9
 Lapisan lendir jernih, transparan, cerah, belum ada
perubahan warna.
8
 Lapisan lendir mulai agak keruh, warna agak putih,
kurang transparan.
7
 Lapisan lendir mulai keruh, warna putih agak kusam,
kurang transparan
6
 Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna putih,
keruh.
5
 Lendir tebal menggumpal, berwarna putih kuning. 3
 Lendir tebal menggumpal, warna kuning kecoklatan 1
Kode Contoh
Spesifikasi
Nila
i 1 2 3 4 5
2. Daging (warna dan kenampakan).
 Sayatan daging sangat cemerlang, spesifik
jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, dinding perut daging utuh.
9
 Sayatan daging cemerlang spesifik jenis,
tidak ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, dinding perut utuh.
8
 Sayatan daging sedikit kurang cemerlang,
spesifik jenis, tidak ada pemerahan
sepanjang tulang belakang, dinding perut
daging utuh.
7
 Sayatan daging mulai pudar, banyak
pemerahan sepanjang tulang belakang,
dinding perut agak lunak.
5
 Sayatan daging kusam, warna merah jelas
sekali sepanjang tulang belakang, dinding
perut lunak.
3
 Sayatan daging kusam sekali, warna merah
jelas sekali sepanjang tulang belakang,
dinding perut sangat lunak.
1
3. Bau
 Bau sangat segar, spesifik jenis. 9
 Segar, spesifik jenis. 8
 Netral. 7
 Bau amoniak mulai tercium, sedikit bau asam. 5
 Bau amoniak kuat, ada bau H2S, bau asam jelas
dan busuk.
3
 Bau busuk jelas. 1
4. Tekstur
 Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit
menyobek daging dari tulang belakang.
9
 Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit
menyobek daging dari tulang belakang.
8
 Agak padat, agak elastis bila ditekan dengan jari,
sulit menyobek daging dari tulang belakang.
7
 Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari,
agak mudah menyobek daging dari tulang
belakang.
5
 Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan, mudah
menyobek daging dari tulang belakang.
3
 Sangat lunak, bekas jari tidak hilang bila ditekan,
mudah sekali menyobek daging dari tulang
belakang.
1
CONTOH PERHITUNGAN ORGANOLEPTIK
No Panelis Kenampakan Bau Tekstur Jumlah Rata-rata
1 A 8 8 8 24 8
2 B 8 8 8 24 8
3 C 7 8 8 23 7,67
4 D 8 8 8 24 8
5 E 8 8 8 24 8
6 F 8 8 8 24 8
7 G 8 8 7 23 7,67
8 H 7 8 8 23 7,67
9 I 8 8 7 23 7,67
10 J 7 8 8 23 7,67
X 78,35
Rata-rata 7,83
Standar Deviasi 0,17
Rata-rata : 78,35 = 7,83
10
S2 = (8  7,83)2 + (8  7,83)2 + . + (7,67  7,83)2 = 0,02725
10
S =  0,02725
= 0,17
P (x  1,96 . S/  n < u < x + 1,96 . S /  n ) = 95 %
P (7,83  1,96 . 0,17/ 3,16 < u < 7,83 + 1,96 . 0,17/ 3,16) = 95%
P (7,83  0,11 < u < 7,83 + 0,11) = 95%
P ( 7,72 < u < 7,94)
P (8)
FOTO IKAN TUNA SEGAR
FOTO UDANG SEGAR
FOTO IKAN TUNA BEKU
FOTO FILLET KAKAP BEKU
FOTO UDANG BEKU
FOTO MATA IKAN
 IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
FOTO INSANG IKAN
 IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
FOTO DAGING IKAN
 IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
FOTO KENAMPAKAN IKAN
 IKAN SEGAR  IKAN TIDAK SEGAR
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN

More Related Content

What's hot (20)

Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
Basyrowi Arby
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptPdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
GhufronFisheries
Analisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineralAnalisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineral
Teknologi Hasil Pertanian
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Agres Tarigan
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
Sutyawan
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Abd Taj Khalwatiyah
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
Titis Sari
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Agnescia Sera
Ketengikan
KetengikanKetengikan
Ketengikan
Zara Neur
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
Ernalia Rosita
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
Muhammad Eko
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
fathriska
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
Klara Tri Meiyana
Pertemuan 5. penurunan tingkat kesegaran ikan
Pertemuan 5. penurunan tingkat kesegaran ikanPertemuan 5. penurunan tingkat kesegaran ikan
Pertemuan 5. penurunan tingkat kesegaran ikan
Syawalina Soerbakti
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
lombkTBK
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
Ikan
IkanIkan
Ikan
Agnescia Sera
Alat alat pembekuan
Alat alat pembekuanAlat alat pembekuan
Alat alat pembekuan
Maya Fitri Zuly
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
Fitri Andriani
1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku
Basyrowi Arby
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptPdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
GhufronFisheries
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Agres Tarigan
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
Sutyawan
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Abd Taj Khalwatiyah
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
Titis Sari
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Agnescia Sera
Ketengikan
KetengikanKetengikan
Ketengikan
Zara Neur
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
Muhammad Eko
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
fathriska
Pertemuan 5. penurunan tingkat kesegaran ikan
Pertemuan 5. penurunan tingkat kesegaran ikanPertemuan 5. penurunan tingkat kesegaran ikan
Pertemuan 5. penurunan tingkat kesegaran ikan
Syawalina Soerbakti
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
lombkTBK
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
Fitri Andriani
1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku
Basyrowi Arby

Similar to PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN (20)

UJI_ORGANOLEPTIK.pptx
UJI_ORGANOLEPTIK.pptxUJI_ORGANOLEPTIK.pptx
UJI_ORGANOLEPTIK.pptx
Septiyuliana4
Panelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensoriPanelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensori
Teknologi Hasil Pertanian
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
Agnescia Sera
PPT STERILwqwqqeqqweqeqeqeqqaasasasad.pptx
PPT STERILwqwqqeqqweqeqeqeqqaasasasad.pptxPPT STERILwqwqqeqqweqeqeqeqqaasasasad.pptx
PPT STERILwqwqqeqqweqeqeqeqqaasasasad.pptx
sandisunandar12
Cara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tanganCara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tangan
elvaswirda
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
Agnescia Sera
PPT STERIL BABsadndanadadadadadadada.pptx
PPT STERIL BABsadndanadadadadadadada.pptxPPT STERIL BABsadndanadadadadadadada.pptx
PPT STERIL BABsadndanadadadadadadada.pptx
sandisunandar12
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan
Sutyawan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Muhammad Ridlo
Penilaianmutumakanan 170320060441
Penilaianmutumakanan 170320060441Penilaianmutumakanan 170320060441
Penilaianmutumakanan 170320060441
dawam jamil
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiLaporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Nita Kurniasih
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptxLiliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
LiLiangInfo
Liliang international indonesia_bahasa_new_version
Liliang international indonesia_bahasa_new_versionLiliang international indonesia_bahasa_new_version
Liliang international indonesia_bahasa_new_version
Lee JM
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdfUJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
Rasya Rianto
Inspeksi Sortasi Bahan Produk; pada lingkungan produksi di industri pengol...
Inspeksi  Sortasi Bahan  Produk; pada lingkungan produksi di  industri pengol...Inspeksi  Sortasi Bahan  Produk; pada lingkungan produksi di  industri pengol...
Inspeksi Sortasi Bahan Produk; pada lingkungan produksi di industri pengol...
yehyahosein
Laporan ph
Laporan phLaporan ph
Laporan ph
anggundiantriana
Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2
Teknologi Hasil Pertanian
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
AzraAnbu
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Anggastya Andita HP
UJI_ORGANOLEPTIK.pptx
UJI_ORGANOLEPTIK.pptxUJI_ORGANOLEPTIK.pptx
UJI_ORGANOLEPTIK.pptx
Septiyuliana4
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
Agnescia Sera
PPT STERILwqwqqeqqweqeqeqeqqaasasasad.pptx
PPT STERILwqwqqeqqweqeqeqeqqaasasasad.pptxPPT STERILwqwqqeqqweqeqeqeqqaasasasad.pptx
PPT STERILwqwqqeqqweqeqeqeqqaasasasad.pptx
sandisunandar12
Cara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tanganCara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tangan
elvaswirda
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
Agnescia Sera
PPT STERIL BABsadndanadadadadadadada.pptx
PPT STERIL BABsadndanadadadadadadada.pptxPPT STERIL BABsadndanadadadadadadada.pptx
PPT STERIL BABsadndanadadadadadadada.pptx
sandisunandar12
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan
Sutyawan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Muhammad Ridlo
Penilaianmutumakanan 170320060441
Penilaianmutumakanan 170320060441Penilaianmutumakanan 170320060441
Penilaianmutumakanan 170320060441
dawam jamil
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiLaporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Nita Kurniasih
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptxLiliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
Liliang_International_Indonesia_Bahasa_New_Version 2024.pptx
LiLiangInfo
Liliang international indonesia_bahasa_new_version
Liliang international indonesia_bahasa_new_versionLiliang international indonesia_bahasa_new_version
Liliang international indonesia_bahasa_new_version
Lee JM
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdfUJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
Rasya Rianto
Inspeksi Sortasi Bahan Produk; pada lingkungan produksi di industri pengol...
Inspeksi  Sortasi Bahan  Produk; pada lingkungan produksi di  industri pengol...Inspeksi  Sortasi Bahan  Produk; pada lingkungan produksi di  industri pengol...
Inspeksi Sortasi Bahan Produk; pada lingkungan produksi di industri pengol...
yehyahosein
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
AzraAnbu
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Pengamatan Kimia (Indikator Asam dan Basa)
Anggastya Andita HP

More from PENYULUH PERIKANAN (6)

PENENTUAN SUHU PUSAT PRODUK PERIKANAN
PENENTUAN SUHU PUSAT PRODUK PERIKANANPENENTUAN SUHU PUSAT PRODUK PERIKANAN
PENENTUAN SUHU PUSAT PRODUK PERIKANAN
PENYULUH PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANTEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
PENYULUH PERIKANAN
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PENYULUH PERIKANAN
PENGOLAHAN ABON IKAN
PENGOLAHAN ABON IKANPENGOLAHAN ABON IKAN
PENGOLAHAN ABON IKAN
PENYULUH PERIKANAN
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARIPEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
PENYULUH PERIKANAN
PEMBUATAN ABON IKAN PARI
PEMBUATAN ABON IKAN PARIPEMBUATAN ABON IKAN PARI
PEMBUATAN ABON IKAN PARI
PENYULUH PERIKANAN
PENENTUAN SUHU PUSAT PRODUK PERIKANAN
PENENTUAN SUHU PUSAT PRODUK PERIKANANPENENTUAN SUHU PUSAT PRODUK PERIKANAN
PENENTUAN SUHU PUSAT PRODUK PERIKANAN
PENYULUH PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANANTEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
TEKNIK MONITORING MUTU PRODUK HASIL PERIKANAN
PENYULUH PERIKANAN
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PENYULUH PERIKANAN

Recently uploaded (20)

SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptxBAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
AGUNGDJUMARI
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
ROBIATUL29
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptxT2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
muhammadzaki112001
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Gunarno1
STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL PULAU JAWA.pdf
STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL PULAU JAWA.pdfSTRUKTUR GEOLOGI REGIONAL PULAU JAWA.pdf
STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL PULAU JAWA.pdf
Ario Arief iswandhani
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
DonoSepauk
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptxBAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
AGUNGDJUMARI
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
ROBIATUL29
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptxT2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
muhammadzaki112001
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Gunarno1
STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL PULAU JAWA.pdf
STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL PULAU JAWA.pdfSTRUKTUR GEOLOGI REGIONAL PULAU JAWA.pdf
STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL PULAU JAWA.pdf
Ario Arief iswandhani
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
DonoSepauk
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1

PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN

  • 1. A. Cakra Gunar Putra, S.Pi Penyuluh Perikanan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
  • 2. Pendahuluan Penilaian sensori merupakan kegiatan yang sangat luas dan penting. Nelayan, pengolah, grosir, pedagang eceran, konsumen di toko, rumah makan maupun di rumah menggunakan penilaian sensori. Mutu (Fishken, 1990): Satu set karakteristik sensori yang kompleks termasuk penampakan, aroma, rasa dan tekstur yang secara maksimal dapat diterima oleh konsumen tertentu.
  • 3. Organoleptik/ Sensori? Penilaian Sensori : Cara pengujian menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu roduk meliputi spesifikasi mutu kenampakan, bau, rasa dan konsistensi/tekstur. Indera-indera : Penglihatan Penciuman Perasa Peraba Pendengaran
  • 4. Aspek-Aspek Mutu Ikan dan Produk Perikanan yang Dapat Dinilai dengan Indera Manusia Indera Aspek Mutu Penglihatan Penciuman Perasa Peraba (jari dan mulut) Pendengaran Penampakan secara umum, kondisi, ukuran, bentuk, warna, mengkilat, identitas, kerusakan fisik Kesegaran, off odour dan flavor, ketengikan, bau asap Kesegaran, off taste dan flavour, ketengikan, rasa asap, rasa menyengat, rasa-rasa primer dari asam, pahit, asin, dan manis Tekstur, kekerasan, kelembutan, elastisitas, kerapuhan, kasar, halus, basah, kering, renyah, adanya tulang, encer, kental. Rapuh dan renyah
  • 5. Kadang assesmen/penilaian - menggunakan satu indera seperti melihat jenis ikan - mengunakan dua atau lebih indera seperti menilai mutu produk olahan ikan selain dilihat dikonfirmasi dengan membaui atau mencicipi produk tersebut. Indera manusia sangat sensitif terhadap ransangan sensorik dengan training yang tepat serta lingkungan yang sesuai, panelis dapat memberikan penilaian yang akurat dan konsisten.
  • 6. Indera rasa dan bau mendeteksi ppm Flavour dan aroma kombinasi kompleks Analisa kimia tidak mungkin Analisa Kimia : Mengidentifikasikan/menentukan komponen/zat kimia yang berhubungan dengan parameter yang akan dianalisa (indol)
  • 7. Hasil analisa dan penelitian yang instensif dari para peneliti menunjukan bahwa dengan training yang tepat, penggunaan manusia sebagai alat untuk menilai mutu secara organoleptik adalah akurat dan tidak lagi subyektif Pada beberapa penilaian dengan indra manusia, bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif
  • 8. mengapa uji organoleptik ??? 1. Mengetahui perubahan-perubahan pada suatu produk baik itu perubahan secara alami atau perubahan karena modifikasi pengolahan. 2. Mengetahui penyimpangan-penyimpangan produk dari standar yang diinginkan, misal: bau dan rasa yang tidak diinginkan. 3. Menentukan pengembangan dan perbaikan produk seperti resep baru, mengecek produk saingan dan sebagainya. 4. Menentukan daya penerimaan konsumen. pada produk yang baru dari beberapa variasi yang di inginkan konsumen 5. Merupakan suatu alat untuk memecahkan masalah dalam riset terutama tentang flavour dimana analisa kimia tidak dapat digunakan.
  • 9. Persyaratan Uji Organoleptik PANELIS Evaluasi secara sensori homo-instrumen. Nilai panelis tergantung pada tingkat ketelitian Jumlah panelis berbeda untuk setiap situasi. Uji pembedaan minimal 6 orang umumnya 10 orang. Uji penerimaan biasanya 30 orang, kadang-kadang 16-20 orang.
  • 10. Tidak melakukan uji 1 jam setelah makan. Tunggu sedikitnya 20 menit setelah merokok, makan permen karet. Tidak menggunakan panelis yang sakit terutama flu. Apabila test dilakukan sore hari, anjurkan tidak memakan makanan yang pedas pada saat makan siang. Apabila melakukan uji bau, panelis diminta tidak memakai kosmetik seperti parfum, hand and body lotion atau lipstick. Cuci tangan dengan sabun yang tidak wangi. Sebelum melakukan uji rasa, panelis diminta mencuci mulut (kumur) dengan air. Hal-hal yang dianjurkan :
  • 11. KONDISI LINGKUNGAN Lingkungan tempat melakukan pengujian harus bebas dari gangguan. Tempat pembongkaran produk atau ditengah-tengah area unit pengolahan adalah tempat yang tidak baik untuk melakukan uji sensori. Ruang pengujian/ruang inspeksi harus : Tenang Nyaman Cukup udara segar Suhu udara yang terkontrol (AC) Cukup penerangan (30-50 FC) Cahaya khusus mungkin diperlukan
  • 12. CONTOH YANG DIUJI Pengambilan contoh untuk tujuan QC Prinsip utama contoh yang dapat mewakili produk atau suatu lot proses Contoh tidak terkontaminasi oleh bau atau rasa selain dari produk itu sendiri, seperti parfum, rokok dan lain-lain. Kode contoh yang digunakan 5 digit kode.
  • 13. Metode Pengujian 1. Uji Pembedaan (Difference Test) 2. Uji Penerimaan (Preference Test) 3. Uji Scalar 4. Uji Deskripsi Metode 1 dan 2 digunakan dalam penelitian analisa proses dan penelitian hasil akhir. Metode 3 dan 4 digunakan dalam pengawasan mutu.
  • 14. 1. Uji Pembedaan Untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan, atau untuk mengetahui adanya perbedaaan atau persamaan antara 2 produk dari komoditi utama. a. Uji Pasangan (Paired Comparison Test) Apakah sama atau beda? A B
  • 15. b. Uji Segitiga (Triangle Test) Contoh mana yang berbeda? A B A c. Uji Duo Trio Contoh mana yang sama dengan kontrol R? A B R
  • 16. 2. Uji Penerimaan Menyangkut penilaian akan sifat atau kualitas produk. a. Uji Kesukaan atau uji hedonik Panelis tanggapan suka atau tidak suka Tingkat kesukaan disebut dengan skala hedonik yang dalam analisa data skala hedonik di transformasi masih menjadi skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan analisa statistik. b. Uji Mutu Hedonik Panelis Tidak menyatakan suka atau tidak tetapi kesan baik atau buruk suatu produk. bersifat umum Bersifat spesifik empuk - keras Kesan mutu hedonik ditransformasi angka, analisa statistik
  • 17. 3. Uji Deskripsi Banyak sifat sensorik yang dinilai dan dianalisa sebagai keseluruhan yang paling peka dan relevan terhadap mutu: Kenampakan -- Rasa Bau Tekstur
  • 18. Guna uji Deskripsi : 1.Menilai pengembangan produk 2.Mempertahankan/menyeragamkan mutu 3. Sebagai alat diagnosis 4. Pengukuran pengawasan mutu
  • 19. 4. Uji Skalar Panelis diminta menyatakan besaran skalar/ kesan yang diperolehnya. Dinyatakan dalam besaran skalar atau bentuk skala numerik. a. Uji scalar garis S B S 6 B b. Uji Skor (Scoring Test) Score sheet : alat untuk membimbing panelis dalam mengambil keputusan. Dalam score sheet dicantumkan spesifikasi dari produk yang merupakan keterangan yang jelas, singkat dan tepat menyangkut sifat organoleptik dari produk tersebut.
  • 20. LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK UDANG SEGAR Jenis Produk :. Nama Panelis: Tanggal : * Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian. * Berilah tanda V pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji. Spesifikasi Nilai Kode Contoh 1.Kenampakan Utuh, bening bercahaya asli menurut jenis, antar ruas kokoh 9 Utuh, kurang bening, cahaya mulai pudar, berwarna asli, antar ruas kokoh 8 Utuh, kebeningan hilang, cahaya warna redup, antar ruas kokoh 7 Utuh, warna redup, agak pink, noda hitam sedikit sekali, antar ruas mulai agak renggang. 5 Warna berubah merah, noda hitam banyak, kulit mudah lepas dan dari daging tidak utuh 3 Warna merah jelas, dipenuhi noda hitam 1
  • 21. Spesifikasi Nilai Kode Contoh 2. Bau Bau sangat segar spesifik jenis 9 Bau segar spesifik jenis 8 Bau spesifik jenis netral 7 Bau berubah dari netral 6 Mulai timbul bau amoniak 5 Bau busuk lanjutan dan bau asam H2S 3 Bau amoniak dan bau busuk 1 3.Tekstur Sangat elastis, kompak dan padat 9 Elastis, kompak dan padat 8 Sedikit elastis, kompak dan padat 7 Tidak elastis dan tidak kompak 5 Mulai lembek/lunak 3 Lembek/lunak sekali 1
  • 22. LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR Nama Panelis : .. Tanggal: . Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian. Berilah tanda pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji. Kode Contoh Spesifikasi Nil ai 1 2 3 4 5 1. Kenampakan 1. Mata Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih. 9 Cerah, bola mata rata, kornea jernih. 8 Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu- abuan, kornea agak keruh. 7 Bola mata agak cekung, pupil berubah keabu- abuan, kornea agak keruh. 6 Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan, kornea agak keruh. 5 Bola mata cekung, pupil mulai berubah menjadi putih susu, kornea keruh. 3 Bola mata sangat cekung, kornea agakkuning. 1
  • 23. 2. Insang Warna merah cemerlang, tanpa lendir. 9 Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir. 8 Warna merah agak kusam, tanpa lendir. 7 Merah agak kusam, sedikit lendir. 6 Mulai ada perubahan warna, merah kecoklatan, sedikit lendir, tanpa lendir. 5 Warna merah coklat, lendir tebal. 3 Warna merah coklat ada sedikit putih, lendir tebal 1 3. Lendir Permukaan Badan Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah. 9 Lapisan lendir jernih, transparan, cerah, belum ada perubahan warna. 8 Lapisan lendir mulai agak keruh, warna agak putih, kurang transparan. 7 Lapisan lendir mulai keruh, warna putih agak kusam, kurang transparan 6 Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna putih, keruh. 5 Lendir tebal menggumpal, berwarna putih kuning. 3 Lendir tebal menggumpal, warna kuning kecoklatan 1
  • 24. Kode Contoh Spesifikasi Nila i 1 2 3 4 5 2. Daging (warna dan kenampakan). Sayatan daging sangat cemerlang, spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut daging utuh. 9 Sayatan daging cemerlang spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut utuh. 8 Sayatan daging sedikit kurang cemerlang, spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut daging utuh. 7 Sayatan daging mulai pudar, banyak pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut agak lunak. 5 Sayatan daging kusam, warna merah jelas sekali sepanjang tulang belakang, dinding perut lunak. 3 Sayatan daging kusam sekali, warna merah jelas sekali sepanjang tulang belakang, dinding perut sangat lunak. 1
  • 25. 3. Bau Bau sangat segar, spesifik jenis. 9 Segar, spesifik jenis. 8 Netral. 7 Bau amoniak mulai tercium, sedikit bau asam. 5 Bau amoniak kuat, ada bau H2S, bau asam jelas dan busuk. 3 Bau busuk jelas. 1 4. Tekstur Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 9 Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 8 Agak padat, agak elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang. 7 Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari, agak mudah menyobek daging dari tulang belakang. 5 Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan, mudah menyobek daging dari tulang belakang. 3 Sangat lunak, bekas jari tidak hilang bila ditekan, mudah sekali menyobek daging dari tulang belakang. 1
  • 26. CONTOH PERHITUNGAN ORGANOLEPTIK No Panelis Kenampakan Bau Tekstur Jumlah Rata-rata 1 A 8 8 8 24 8 2 B 8 8 8 24 8 3 C 7 8 8 23 7,67 4 D 8 8 8 24 8 5 E 8 8 8 24 8 6 F 8 8 8 24 8 7 G 8 8 7 23 7,67 8 H 7 8 8 23 7,67 9 I 8 8 7 23 7,67 10 J 7 8 8 23 7,67 X 78,35 Rata-rata 7,83 Standar Deviasi 0,17
  • 27. Rata-rata : 78,35 = 7,83 10 S2 = (8 7,83)2 + (8 7,83)2 + . + (7,67 7,83)2 = 0,02725 10 S = 0,02725 = 0,17 P (x 1,96 . S/ n < u < x + 1,96 . S / n ) = 95 % P (7,83 1,96 . 0,17/ 3,16 < u < 7,83 + 1,96 . 0,17/ 3,16) = 95% P (7,83 0,11 < u < 7,83 + 0,11) = 95% P ( 7,72 < u < 7,94) P (8)
  • 28. FOTO IKAN TUNA SEGAR
  • 33. FOTO MATA IKAN IKAN SEGAR IKAN TIDAK SEGAR
  • 34. FOTO INSANG IKAN IKAN SEGAR IKAN TIDAK SEGAR
  • 35. FOTO DAGING IKAN IKAN SEGAR IKAN TIDAK SEGAR
  • 36. FOTO KENAMPAKAN IKAN IKAN SEGAR IKAN TIDAK SEGAR