Pengasapan adalah metode pengawetan pangan tradisional yang memanfaatkan asap dari pembakaran kayu. Prosesnya melibatkan kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pengeringan serta pelekatan zat kimia dari asap pada bahan pangan seperti ikan. Pengasapan bertujuan untuk mengawetkan pangan alami serta memberi rasa dan aroma khas. Faktor seperti suhu, jenis kayu, dan komposisi asap mempengaru
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penggaraman ikan, yaitu salah satu proses pengawetan ikan dengan menggunakan garam.
2. Ada tiga metode penggaraman ikan yaitu penggaraman kering, basah, dan campuran.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan penetrasi garam ke dalam tubuh ikan diantaranya kemurnian garam, kadar lemak ikan, suhu
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran mutu ikan meliputi aktivitas biologis, enzim, fisik, dan kimiawi. Proses pembusukan ikan diawali oleh pelepasan lendir, diikuti rigor mortis, autolisis, hingga pembusukan oleh bakteri. Teknologi pengolahan hasil perikanan dibagi menjadi pendinginan, pembekuan, pemanasan, pengeringan, dan fermentasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawetan ikan dengan metode penggaraman dan pengeringan. Metode penggaraman meliputi penggaraman kering, basah, dan kench salting. Pengeringan dapat dilakukan secara alami menggunakan sinar matahari dan angin, atau secara mekanis menggunakan panas buatan. Proses pengeringan terdiri dari beberapa tahapan seperti penggaraman, pembilasan, dan pengeringan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lemak dan minyak, sifat kimia mereka, penyebab kerusakan seperti ketengikan pada lemak dan minyak, serta cara mencegah ketengikan. Lemak dan minyak penting sebagai sumber energi dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam makanan, namun mudah rusak akibat oksidasi yang menimbulkan bau busuk. Penyimpanan dan penambahan antioksidan dapat mencegah kerusakan
Uji kualitas telur dan susu memberikan informasi tentang cara menilai kualitas bahan pangan melalui serangkaian tes. Tes kualitas telur meliputi pengamatan eksterior dan interior telur serta pengukuran indeks putih, kuning, dan Haugh untuk menilai kesegaran. Sementara itu, tes kualitas susu mencakup pengamatan warna, bau, rasa, konsistensi, kemampuan masak, dan penambahan alkohol untuk mendeteksi pemalsuan serta pengukuran der
Yogurt diperoleh dari fermentasi susu oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Fermentasi laktosa menghasilkan asam laktat yang mengental dan memberi rasa khas pada yogurt.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas protein pada makanan. Faktor yang menentukan nilai gizi protein antara lain daya cerna dan kandungan asam amino esensial. Beberapa metode evaluasi mutu protein dijelaskan seperti nilai biologis, net protein utilization, protein efficiency ratio, dan skor kimia berdasarkan kandungan asam amino. Contoh perhitungan beberapa metode penilaian juga dijelaskan.
Penurunan tingkat kesegaran ikan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan harga jual ikan. Penurunan tingkat kesegaran ikan terjadi melalui beberapa proses, pra rigormortis, rigormortis dan autolisis. selain itu, faktor lainnya yang menyebabkan ikan menjadi busuk adalah karena proses penguraian oleh mikroba dan proses oksidasi.
Titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar asam askorbat (vitamin C) dalam sampel. Larutan standar Na2S2O3 distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan KIO3 sebelum digunakan untuk menitrasi sampel vitamin C. Hasil analisis menunjukkan kadar asam askorbat dalam sampel tablet vitamin C adalah 61,6%.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis alat pembekuan yang digunakan dalam industri perikanan dan kelautan, meliputi sharp freezer, blast freezer, contact plate freezer, multi plate freezer, brine freezer, IQF freezer, fluidized belt freezer, belt freezer, dan cryogenic freezer beserta prinsip kerja dan spesifikasi masing-masing alat.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia (SNI) tentang tepung terigu sebagai bahan makanan yang mengatur tentang ruang lingkup, acuan, definisi, komposisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan, dan penandaan produk tepung terigu.
Standar ini menetabkan syarat mutu dan keamanan, serta penanganan dan pengolahan untuk ikan beku. Termasuk spesifikasi bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk memastikan mutu dan keamanan ikan beku.
Uji organoleptik merupakan pengujian menggunakan indera manusia untuk menilai mutu produk. Metode ini digunakan untuk mengembangkan dan mengontrol mutu produk, serta membandingkan dengan produk pesaing dengan cara menilai bahan baku, proses produksi, dan karakteristik akhir produk. Uji ini melibatkan panelis yang menilai sifat visual, tekstur, aroma dan rasa dari contoh produk.
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran mutu ikan meliputi aktivitas biologis, enzim, fisik, dan kimiawi. Proses pembusukan ikan diawali oleh pelepasan lendir, diikuti rigor mortis, autolisis, hingga pembusukan oleh bakteri. Teknologi pengolahan hasil perikanan dibagi menjadi pendinginan, pembekuan, pemanasan, pengeringan, dan fermentasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawetan ikan dengan metode penggaraman dan pengeringan. Metode penggaraman meliputi penggaraman kering, basah, dan kench salting. Pengeringan dapat dilakukan secara alami menggunakan sinar matahari dan angin, atau secara mekanis menggunakan panas buatan. Proses pengeringan terdiri dari beberapa tahapan seperti penggaraman, pembilasan, dan pengeringan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lemak dan minyak, sifat kimia mereka, penyebab kerusakan seperti ketengikan pada lemak dan minyak, serta cara mencegah ketengikan. Lemak dan minyak penting sebagai sumber energi dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam makanan, namun mudah rusak akibat oksidasi yang menimbulkan bau busuk. Penyimpanan dan penambahan antioksidan dapat mencegah kerusakan
Uji kualitas telur dan susu memberikan informasi tentang cara menilai kualitas bahan pangan melalui serangkaian tes. Tes kualitas telur meliputi pengamatan eksterior dan interior telur serta pengukuran indeks putih, kuning, dan Haugh untuk menilai kesegaran. Sementara itu, tes kualitas susu mencakup pengamatan warna, bau, rasa, konsistensi, kemampuan masak, dan penambahan alkohol untuk mendeteksi pemalsuan serta pengukuran der
Yogurt diperoleh dari fermentasi susu oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Fermentasi laktosa menghasilkan asam laktat yang mengental dan memberi rasa khas pada yogurt.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas protein pada makanan. Faktor yang menentukan nilai gizi protein antara lain daya cerna dan kandungan asam amino esensial. Beberapa metode evaluasi mutu protein dijelaskan seperti nilai biologis, net protein utilization, protein efficiency ratio, dan skor kimia berdasarkan kandungan asam amino. Contoh perhitungan beberapa metode penilaian juga dijelaskan.
Penurunan tingkat kesegaran ikan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan harga jual ikan. Penurunan tingkat kesegaran ikan terjadi melalui beberapa proses, pra rigormortis, rigormortis dan autolisis. selain itu, faktor lainnya yang menyebabkan ikan menjadi busuk adalah karena proses penguraian oleh mikroba dan proses oksidasi.
Titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar asam askorbat (vitamin C) dalam sampel. Larutan standar Na2S2O3 distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan KIO3 sebelum digunakan untuk menitrasi sampel vitamin C. Hasil analisis menunjukkan kadar asam askorbat dalam sampel tablet vitamin C adalah 61,6%.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis alat pembekuan yang digunakan dalam industri perikanan dan kelautan, meliputi sharp freezer, blast freezer, contact plate freezer, multi plate freezer, brine freezer, IQF freezer, fluidized belt freezer, belt freezer, dan cryogenic freezer beserta prinsip kerja dan spesifikasi masing-masing alat.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia (SNI) tentang tepung terigu sebagai bahan makanan yang mengatur tentang ruang lingkup, acuan, definisi, komposisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan, dan penandaan produk tepung terigu.
Standar ini menetabkan syarat mutu dan keamanan, serta penanganan dan pengolahan untuk ikan beku. Termasuk spesifikasi bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk memastikan mutu dan keamanan ikan beku.
Uji organoleptik merupakan pengujian menggunakan indera manusia untuk menilai mutu produk. Metode ini digunakan untuk mengembangkan dan mengontrol mutu produk, serta membandingkan dengan produk pesaing dengan cara menilai bahan baku, proses produksi, dan karakteristik akhir produk. Uji ini melibatkan panelis yang menilai sifat visual, tekstur, aroma dan rasa dari contoh produk.
Dokumen tersebut merangkum pembuatan sabun cuci tangan berbahan dasar minyak peppermint. Ia menjelaskan bahan-bahan, proses pembuatan, uji kualitas seperti pH dan daya hambat bakteri, serta analisis ekonominya. Hasilnya menunjukkan produk memenuhi standar SNI dan layak untuk diedarkan.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas pangan yang meliputi pengertian, tujuan, dan cara penilaian kualitas makanan secara obyektif dan subyektif. Secara obyektif meliputi uji fisik, kimia, dan mikrobiologis menggunakan alat, sedangkan secara subyektif menggunakan uji organoleptik oleh panelis.
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganMuhammad Ridlo
油
Laporan praktikum ini menguji keberadaan boraks dalam bakso dengan uji kualitatif secara fisik dan kimia. Uji fisik melihat warna, bau, dan kekenyalan bakso, sedangkan uji kimia membakar bakso dan melihat warna nyala apinya. Hasilnya menunjukkan sampel A positif mengandung boraks karena nyala hijau, sedangkan sampel B negatif tidak mengandung boraks karena nyala kuning.
Liliang international indonesia_bahasa_new_versionLee JM
油
PT. Li Liang International didirikan pada tahun 2016 sebagai cabang baru dari produsen perasa makanan terkemuka asal China, Guangzhou Flower & Fragrance Co. Saat ini PT. Li Liang International memiliki dua gudang penyimpanan di Indonesia dan lebih dari 60 pelanggan lokal yang menggunakan produknya. Perusahaan ini berencana memperluas pasar dan layanannya di Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
Laporan penelitian ini mendeskripsikan identifikasi jenis pewarna yang digunakan pada makanan dan minuman menggunakan larutan detergen. Peneliti melakukan percobaan dengan membandingkan perubahan warna ekstrak kunyit sebagai pewarna alami dan pewarna buatan ketika ditetesi larutan detergen. Peneliti juga menguji beberapa makanan dan minuman dengan larutan detergen untuk mengetahui jenis pewarnanya. Hasilnya menunjukkan b
Inspeksi Sortasi Bahan Produk; pada lingkungan produksi di industri pengol...yehyahosein
油
Unit ini digunakan pada lingkungan produksi di industri pengolahan pangan. Unit ini khususnya ditargetkan untuk pekerja produksi yang bertanggung jawab menginspeksi dan mensortir bahan dan produk untuk mendukung operasi produksi. Inspeksi pada level ini biasanya terbatas pada inspeksi visual.
Laporan praktikum ini membahas tentang menentukan pH larutan dengan beberapa indikator serta menguji indikator alami. Praktikum pertama menggunakan indikator seperti lakmus, metil jingga, dan fenolftalein untuk memperkirakan pH larutan HCl, NaOH, dan lainnya. Praktikum kedua menguji perubahan warna tanaman seperti kunyit, melati, dan cempaka terhadap larutan asam dan basa untuk menentukan kema
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari indikator asam basa dan mengetahui pH larutan asam dan basa menggunakan indikator universal. Berdasarkan hasilnya, larutan yang bersifat asam akan memerahkan lakmus biru sedangkan larutan basa akan membirukan lakmus merah.
Dokumen ini memberikan petunjuk tentang cara menentukan suhu pusat produk perikanan dengan menggunakan alat thermocouple. Langkah-langkahnya adalah menentukan bagian daging terdalam, membor lubang kecil di bagian tersebut dengan hati-hati, kemudian memasukkan ujung probe thermocouple untuk mengukur suhu. Suhu pusat harus diukur sesuai kondisi penyimpanan produk, dan hasil pengukuran dilaporkan dalam
Dokumen tersebut membahas tentang teknik monitoring mutu produk hasil perikanan. Monitoring dilakukan pada tahap pendaratan, pembangkaran, distribusi, pengolahan, dan distribusi produk akhir untuk memenuhi standar mutu sesuai persyaratan Uni Eropa. Parameter yang diuji meliputi kesegaran, residu bahan kimia, parasit, logam berat, dan bakteri patogen. Pengambilan contoh dilakukan secara representatif sesuai ketentuan SNI.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxArizOghey1
油
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
1. A. Cakra Gunar Putra, S.Pi
Penyuluh Perikanan
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan
2. Pendahuluan
Penilaian sensori merupakan kegiatan yang sangat luas dan
penting.
Nelayan, pengolah, grosir, pedagang eceran, konsumen di toko,
rumah makan maupun di rumah menggunakan penilaian sensori.
Mutu (Fishken, 1990): Satu set karakteristik sensori yang
kompleks termasuk penampakan, aroma, rasa dan tekstur yang
secara maksimal dapat diterima oleh konsumen tertentu.
3. Organoleptik/ Sensori?
Penilaian Sensori :
Cara pengujian menggunakan indera manusia
sebagai alat utama untuk menilai mutu roduk
meliputi spesifikasi mutu kenampakan, bau,
rasa dan konsistensi/tekstur.
Indera-indera :
Penglihatan
Penciuman
Perasa
Peraba
Pendengaran
4. Aspek-Aspek Mutu Ikan dan Produk Perikanan
yang Dapat Dinilai dengan Indera Manusia
Indera Aspek Mutu
Penglihatan
Penciuman
Perasa
Peraba
(jari dan
mulut)
Pendengaran
Penampakan secara umum, kondisi,
ukuran, bentuk, warna, mengkilat,
identitas, kerusakan fisik
Kesegaran, off odour dan flavor,
ketengikan, bau asap
Kesegaran, off taste dan flavour,
ketengikan, rasa asap, rasa menyengat,
rasa-rasa primer dari asam, pahit, asin,
dan manis
Tekstur, kekerasan, kelembutan,
elastisitas, kerapuhan, kasar, halus,
basah, kering, renyah, adanya tulang,
encer, kental.
Rapuh dan renyah
5. Kadang assesmen/penilaian
- menggunakan satu indera seperti melihat
jenis ikan
- mengunakan dua atau lebih indera seperti
menilai mutu produk olahan ikan selain
dilihat dikonfirmasi dengan membaui atau
mencicipi produk tersebut.
Indera manusia sangat sensitif terhadap
ransangan sensorik dengan training yang
tepat serta lingkungan yang sesuai, panelis
dapat memberikan penilaian yang akurat dan
konsisten.
6. Indera rasa dan bau mendeteksi
ppm
Flavour dan aroma kombinasi
kompleks
Analisa kimia tidak mungkin
Analisa Kimia :
Mengidentifikasikan/menentukan
komponen/zat kimia yang
berhubungan dengan parameter
yang akan dianalisa (indol)
7. Hasil analisa dan penelitian yang
instensif dari para peneliti
menunjukan bahwa dengan training
yang tepat, penggunaan manusia
sebagai alat untuk menilai mutu
secara organoleptik adalah akurat
dan tidak lagi subyektif
Pada beberapa penilaian dengan
indra manusia, bahkan melebihi
ketelitian alat yang paling sensitif
8. mengapa uji organoleptik ???
1. Mengetahui perubahan-perubahan pada suatu produk baik
itu perubahan secara alami atau perubahan karena
modifikasi pengolahan.
2. Mengetahui penyimpangan-penyimpangan produk dari
standar yang diinginkan, misal: bau dan rasa yang tidak
diinginkan.
3. Menentukan pengembangan dan perbaikan produk seperti
resep baru, mengecek produk saingan dan sebagainya.
4. Menentukan daya penerimaan konsumen.
pada produk yang baru dari beberapa variasi yang di
inginkan konsumen
5. Merupakan suatu alat untuk memecahkan masalah dalam
riset terutama tentang flavour dimana analisa kimia tidak
dapat digunakan.
9. Persyaratan Uji Organoleptik
PANELIS
Evaluasi secara sensori homo-instrumen.
Nilai panelis tergantung pada tingkat ketelitian
Jumlah panelis berbeda untuk setiap situasi.
Uji pembedaan minimal 6 orang umumnya 10 orang.
Uji penerimaan biasanya 30 orang, kadang-kadang
16-20 orang.
10. Tidak melakukan uji 1 jam setelah makan.
Tunggu sedikitnya 20 menit setelah merokok,
makan permen karet.
Tidak menggunakan panelis yang sakit
terutama flu.
Apabila test dilakukan sore hari, anjurkan
tidak memakan makanan yang pedas pada
saat makan siang.
Apabila melakukan uji bau, panelis diminta
tidak memakai kosmetik seperti parfum,
hand and body lotion atau lipstick.
Cuci tangan dengan sabun yang tidak wangi.
Sebelum melakukan uji rasa, panelis diminta
mencuci mulut (kumur) dengan air.
Hal-hal yang dianjurkan :
11. KONDISI LINGKUNGAN
Lingkungan tempat melakukan pengujian harus
bebas dari gangguan.
Tempat pembongkaran produk atau ditengah-tengah
area unit pengolahan adalah tempat yang tidak baik
untuk melakukan uji sensori.
Ruang pengujian/ruang inspeksi harus :
Tenang
Nyaman
Cukup udara segar
Suhu udara yang terkontrol (AC)
Cukup penerangan (30-50 FC)
Cahaya khusus mungkin diperlukan
12. CONTOH YANG DIUJI
Pengambilan contoh untuk tujuan QC
Prinsip utama contoh yang dapat mewakili
produk atau suatu lot proses
Contoh tidak terkontaminasi oleh bau atau
rasa selain dari produk itu sendiri, seperti
parfum, rokok dan lain-lain.
Kode contoh yang digunakan 5 digit kode.
13. Metode Pengujian
1. Uji Pembedaan (Difference Test)
2. Uji Penerimaan (Preference Test)
3. Uji Scalar
4. Uji Deskripsi
Metode 1 dan 2 digunakan dalam penelitian
analisa proses dan penelitian hasil akhir.
Metode 3 dan 4 digunakan dalam
pengawasan mutu.
14. 1. Uji Pembedaan
Untuk menilai pengaruh macam-macam
perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam
pengolahan, atau untuk mengetahui adanya
perbedaaan atau persamaan antara 2 produk
dari komoditi utama.
a. Uji Pasangan (Paired Comparison Test)
Apakah sama atau beda?
A B
15. b. Uji Segitiga (Triangle Test)
Contoh mana yang berbeda?
A B
A
c. Uji Duo Trio
Contoh mana yang sama dengan kontrol R?
A B
R
16. 2. Uji Penerimaan
Menyangkut penilaian akan sifat atau kualitas
produk.
a. Uji Kesukaan atau uji hedonik
Panelis tanggapan suka atau tidak suka
Tingkat kesukaan disebut dengan skala hedonik yang
dalam analisa data skala hedonik di transformasi
masih menjadi skala numerik dengan angka menaik
menurut tingkat kesukaan analisa statistik.
b. Uji Mutu Hedonik
Panelis Tidak menyatakan suka atau tidak tetapi
kesan baik atau buruk suatu produk. bersifat umum
Bersifat spesifik empuk - keras
Kesan mutu hedonik ditransformasi angka,
analisa statistik
17. 3. Uji Deskripsi
Banyak sifat sensorik yang
dinilai dan dianalisa sebagai
keseluruhan yang paling
peka dan relevan terhadap
mutu:
Kenampakan --
Rasa
Bau
Tekstur
18. Guna uji Deskripsi :
1.Menilai pengembangan produk
2.Mempertahankan/menyeragamkan
mutu
3. Sebagai alat diagnosis
4. Pengukuran pengawasan mutu
19. 4. Uji Skalar
Panelis diminta menyatakan besaran skalar/
kesan yang diperolehnya. Dinyatakan dalam
besaran skalar atau bentuk skala numerik.
a. Uji scalar garis
S B S 6
B
b. Uji Skor (Scoring Test)
Score sheet : alat untuk membimbing
panelis dalam mengambil keputusan.
Dalam score sheet dicantumkan spesifikasi
dari produk yang merupakan keterangan
yang jelas, singkat dan tepat menyangkut
sifat organoleptik dari produk tersebut.
20. LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK UDANG SEGAR
Jenis Produk :. Nama Panelis:
Tanggal :
* Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum
melakukan pengujian.
* Berilah tanda V pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh
yang diuji.
Spesifikasi Nilai Kode
Contoh
1.Kenampakan
Utuh, bening bercahaya asli menurut jenis,
antar ruas kokoh
9
Utuh, kurang bening, cahaya mulai pudar,
berwarna asli, antar ruas kokoh
8
Utuh, kebeningan hilang, cahaya warna
redup, antar ruas kokoh
7
Utuh, warna redup, agak pink, noda hitam
sedikit sekali, antar ruas mulai agak
renggang.
5
Warna berubah merah, noda hitam banyak,
kulit mudah lepas dan dari daging tidak utuh
3
Warna merah jelas, dipenuhi noda hitam 1
21. Spesifikasi Nilai Kode Contoh
2. Bau
Bau sangat segar spesifik jenis 9
Bau segar spesifik jenis 8
Bau spesifik jenis netral 7
Bau berubah dari netral 6
Mulai timbul bau amoniak 5
Bau busuk lanjutan dan bau asam H2S 3
Bau amoniak dan bau busuk 1
3.Tekstur
Sangat elastis, kompak dan padat 9
Elastis, kompak dan padat 8
Sedikit elastis, kompak dan padat 7
Tidak elastis dan tidak kompak 5
Mulai lembek/lunak 3
Lembek/lunak sekali 1
22. LEMBAR PENILAIAN ORGANOLEPTIK IKAN SEGAR
Nama Panelis : .. Tanggal: .
Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum
melakukan pengujian.
Berilah tanda pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang
diuji.
Kode Contoh
Spesifikasi
Nil
ai 1 2 3 4 5
1. Kenampakan
1. Mata
Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih. 9
Cerah, bola mata rata, kornea jernih. 8
Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu-
abuan, kornea agak keruh.
7
Bola mata agak cekung, pupil berubah keabu-
abuan, kornea agak keruh.
6
Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan,
kornea agak keruh.
5
Bola mata cekung, pupil mulai berubah
menjadi putih susu, kornea keruh.
3
Bola mata sangat cekung, kornea agakkuning. 1
23. 2. Insang
Warna merah cemerlang, tanpa lendir. 9
Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir. 8
Warna merah agak kusam, tanpa lendir. 7
Merah agak kusam, sedikit lendir. 6
Mulai ada perubahan warna, merah kecoklatan, sedikit
lendir, tanpa lendir.
5
Warna merah coklat, lendir tebal. 3
Warna merah coklat ada sedikit putih, lendir tebal 1
3. Lendir Permukaan Badan
Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah. 9
Lapisan lendir jernih, transparan, cerah, belum ada
perubahan warna.
8
Lapisan lendir mulai agak keruh, warna agak putih,
kurang transparan.
7
Lapisan lendir mulai keruh, warna putih agak kusam,
kurang transparan
6
Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna putih,
keruh.
5
Lendir tebal menggumpal, berwarna putih kuning. 3
Lendir tebal menggumpal, warna kuning kecoklatan 1
24. Kode Contoh
Spesifikasi
Nila
i 1 2 3 4 5
2. Daging (warna dan kenampakan).
Sayatan daging sangat cemerlang, spesifik
jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, dinding perut daging utuh.
9
Sayatan daging cemerlang spesifik jenis,
tidak ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, dinding perut utuh.
8
Sayatan daging sedikit kurang cemerlang,
spesifik jenis, tidak ada pemerahan
sepanjang tulang belakang, dinding perut
daging utuh.
7
Sayatan daging mulai pudar, banyak
pemerahan sepanjang tulang belakang,
dinding perut agak lunak.
5
Sayatan daging kusam, warna merah jelas
sekali sepanjang tulang belakang, dinding
perut lunak.
3
Sayatan daging kusam sekali, warna merah
jelas sekali sepanjang tulang belakang,
dinding perut sangat lunak.
1
25. 3. Bau
Bau sangat segar, spesifik jenis. 9
Segar, spesifik jenis. 8
Netral. 7
Bau amoniak mulai tercium, sedikit bau asam. 5
Bau amoniak kuat, ada bau H2S, bau asam jelas
dan busuk.
3
Bau busuk jelas. 1
4. Tekstur
Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit
menyobek daging dari tulang belakang.
9
Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit
menyobek daging dari tulang belakang.
8
Agak padat, agak elastis bila ditekan dengan jari,
sulit menyobek daging dari tulang belakang.
7
Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari,
agak mudah menyobek daging dari tulang
belakang.
5
Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan, mudah
menyobek daging dari tulang belakang.
3
Sangat lunak, bekas jari tidak hilang bila ditekan,
mudah sekali menyobek daging dari tulang
belakang.
1
26. CONTOH PERHITUNGAN ORGANOLEPTIK
No Panelis Kenampakan Bau Tekstur Jumlah Rata-rata
1 A 8 8 8 24 8
2 B 8 8 8 24 8
3 C 7 8 8 23 7,67
4 D 8 8 8 24 8
5 E 8 8 8 24 8
6 F 8 8 8 24 8
7 G 8 8 7 23 7,67
8 H 7 8 8 23 7,67
9 I 8 8 7 23 7,67
10 J 7 8 8 23 7,67
X 78,35
Rata-rata 7,83
Standar Deviasi 0,17
27. Rata-rata : 78,35 = 7,83
10
S2 = (8 7,83)2 + (8 7,83)2 + . + (7,67 7,83)2 = 0,02725
10
S = 0,02725
= 0,17
P (x 1,96 . S/ n < u < x + 1,96 . S / n ) = 95 %
P (7,83 1,96 . 0,17/ 3,16 < u < 7,83 + 1,96 . 0,17/ 3,16) = 95%
P (7,83 0,11 < u < 7,83 + 0,11) = 95%
P ( 7,72 < u < 7,94)
P (8)