Beberapa masalah kesehatan yang sering dihadapi lansia meliputi kurangnya aktivitas fisik akibat gangguan tulang, sendi, otot, atau penyakit; risiko jatuh yang dapat menyebabkan cedera atau gangguan psikologis; gangguan eliminasi air seni; dan penurunan daya tahan tubuh dan fungsi organ yang meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengikuti proses penuaan dan disebabkan oleh faktor pola makan tidak sehat, aktivitas fisik kurang, dan lingkungan yang tidak sehat. Gejalanya meliputi gemetar, kekakuan otot, gangguan keseimbangan, dan penurunan fungsi organ gerak. Cara mencegahnya meliputi pola makan seimbang, olahraga teratur, cukup istirahat, dan hidup sehat.
Makalah ini membahas perhatian khusus dan pelayanan kesehatan reproduksi untuk lansia. Lansia membutuhkan perhatian ekstra karena mengalami penurunan fisik dan mental seiring bertambahnya usia. Mereka juga masih membutuhkan pelayanan kesehatan reproduksi untuk menangani masalah klimakterium, menopause, dan senium. Makalah ini menganalisis alasan perhatian khusus dan pelayanan ini penting, serta memberikan saran untuk peningkatan
Teks tersebut membahas masalah gizi pada lansia. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah: (1) Terjadi perubahan fisiologis pada organ tubuh lansia seperti penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak, serta penurunan fungsi sistem pencernaan, hematologi, dan indra rasa, (2) Perubahan tersebut berdampak pada status gizi lansia dan sering menyebabkan masalah gizi seperti kekurangan zat
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia bernama Ny. S. yang menderita artritis rematoid di desa.
2. Dibahas mengenai proses penuaan dan perubahan fisik, mental, sosial yang terjadi pada lansia serta masalah dan penyakit yang sering dihadapi.
3. Tujuan asuhan keperawatan pada lansia adalah membantu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri,
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi gizi dan masalah gizi masyarakat. Epidemiologi gizi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan masalah gizi pada populasi, serta menganalisis faktor-faktor penyebabnya seperti asupan makanan, kondisi kesehatan, dan lingkungan. Gizi buruk dapat terjadi karena kekurangan zat gizi akibat faktor agen, inang, dan lingkungan, serta
GEJALA IMPOTENSI- gaya hidup yang tidak sehat. Salah satu ciri dan gejala impotensi adalah penis yang tidak bisa keras meskipun sudah dirangsang cukup lama.
Seseorang mengidap disfungsi ereksi tidak mendadak melainkan melalui proses yang cukup lama. Seperti merokok bertahun-tahun atau kegemukan saat masih remaja. Hal-hal seperti itu menyebabkan terjadinya gangguan pada pembuluh darah secara perlahan hingga akhirnya terjadilah impotensi.
Proses menua merupakan proses alami yang ditandai dengan penurunan kondisi fisik, psikologis, dan sosial. Geriatri mempelajari masalah kesehatan lansia dalam aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan psikososial. Ada 4 ciri pasien geriatri dan psikogeriatri yaitu keterbatasan fungsi tubuh, akumulasi penyakit degeneratif, lanjut usia psikososial, dan gangguan homeostasis.
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikupi eka permai
油
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga bernama Tn. T yang menderita penyakit rematik yaitu artritis reumatoid.
2) Keluarga Tn. T terdiri atas 4 orang dengan Tn. T sebagai kepala keluarga berusia 67 tahun yang menderita artritis reumatoid.
3) Tujuan dari asuhan keperawatan keluarga
Makalah ini membahas tentang penyakit pica yang didefinisikan sebagai konsumsi zat-zat yang tidak bergizi selama satu bulan. Pica lebih sering ditemukan pada anak kecil daripada dewasa dan terjadi di berbagai negara. Makalah ini menjelaskan pengertian, penyebab, diagnosis, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan penyakit pica.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus tipe 2, yang meliputi pengertian, epidemiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas hubungan antara faktor obesitas dan usia lanjut terhadap terjadinya diabetes mellitus. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan diabetes meliputi usia, obesitas, riwayat keluarga, dan kelompok etnik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab diabetes serta jumlah penderita berdasarkan faktor-faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Beberapa poin penting yang diangkat adalah faktor risiko penyakit degeneratif seperti gaya hidup tidak sehat, usia lanjut, dan faktor genetik. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, diagnosis, dan penanganan awal dari ketiga penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang osteoporosis, penyakit penurunan kepadatan tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Dokumen menjelaskan pengertian, penyebab, epidemiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan osteoporosis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa dan faktor risiko penyakit diabetes melitus; (2) Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin; (3) Diagnosa diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dan setelah makan.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling untuk gangguan makan yang meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi makan, jenis gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, gejala dan ciri khasnya, serta hambatan dan solusi dalam pengobatan gangguan makan.
Este documento describe tres herramientas digitales: ISSUU, que permite ver material digitalizado como revistas de forma realista; QUIZBOX, que permite insertar cuestionarios de selecci坦n m炭ltiple en p叩ginas web o blogs sin necesidad de instalaci坦n; y CLASSTOOLS, que ofrece plantillas gratuitas para crear juegos, actividades y diagramas para alojar en blogs o sitios web.
La ley federal del turismo promueve el desarrollo de la industria tur鱈stica en M辿xico y protege los derechos de los turistas. Establece zonas de desarrollo tur鱈stico prioritario donde la Secretar鱈a de Desarrollo Social y la Secretar鱈a de Turismo trabajan juntas. El Fondo Nacional de Turismo se encarga del desarrollo de destinos tur鱈sticos importantes como Canc炭n, Playa del Carmen e Ixtapa.
O relat坦rio descreve uma sequ棚ncia did叩tica realizada com alunos do 1o ano sobre o tema "A galinha do vizinho". As atividades inclu鱈ram colagem de cartazes, leitura, contagem de ovos, problemas matem叩ticos e jogos educativos. A avalia巽達o foi baseada na participa巽達o dos alunos.
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia bernama Ny. S. yang menderita artritis rematoid di desa.
2. Dibahas mengenai proses penuaan dan perubahan fisik, mental, sosial yang terjadi pada lansia serta masalah dan penyakit yang sering dihadapi.
3. Tujuan asuhan keperawatan pada lansia adalah membantu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri,
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi gizi dan masalah gizi masyarakat. Epidemiologi gizi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan masalah gizi pada populasi, serta menganalisis faktor-faktor penyebabnya seperti asupan makanan, kondisi kesehatan, dan lingkungan. Gizi buruk dapat terjadi karena kekurangan zat gizi akibat faktor agen, inang, dan lingkungan, serta
GEJALA IMPOTENSI- gaya hidup yang tidak sehat. Salah satu ciri dan gejala impotensi adalah penis yang tidak bisa keras meskipun sudah dirangsang cukup lama.
Seseorang mengidap disfungsi ereksi tidak mendadak melainkan melalui proses yang cukup lama. Seperti merokok bertahun-tahun atau kegemukan saat masih remaja. Hal-hal seperti itu menyebabkan terjadinya gangguan pada pembuluh darah secara perlahan hingga akhirnya terjadilah impotensi.
Proses menua merupakan proses alami yang ditandai dengan penurunan kondisi fisik, psikologis, dan sosial. Geriatri mempelajari masalah kesehatan lansia dalam aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan psikososial. Ada 4 ciri pasien geriatri dan psikogeriatri yaitu keterbatasan fungsi tubuh, akumulasi penyakit degeneratif, lanjut usia psikososial, dan gangguan homeostasis.
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikupi eka permai
油
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga bernama Tn. T yang menderita penyakit rematik yaitu artritis reumatoid.
2) Keluarga Tn. T terdiri atas 4 orang dengan Tn. T sebagai kepala keluarga berusia 67 tahun yang menderita artritis reumatoid.
3) Tujuan dari asuhan keperawatan keluarga
Makalah ini membahas tentang penyakit pica yang didefinisikan sebagai konsumsi zat-zat yang tidak bergizi selama satu bulan. Pica lebih sering ditemukan pada anak kecil daripada dewasa dan terjadi di berbagai negara. Makalah ini menjelaskan pengertian, penyebab, diagnosis, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan penyakit pica.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus tipe 2, yang meliputi pengertian, epidemiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas hubungan antara faktor obesitas dan usia lanjut terhadap terjadinya diabetes mellitus. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan diabetes meliputi usia, obesitas, riwayat keluarga, dan kelompok etnik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab diabetes serta jumlah penderita berdasarkan faktor-faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Beberapa poin penting yang diangkat adalah faktor risiko penyakit degeneratif seperti gaya hidup tidak sehat, usia lanjut, dan faktor genetik. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, diagnosis, dan penanganan awal dari ketiga penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang osteoporosis, penyakit penurunan kepadatan tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Dokumen menjelaskan pengertian, penyebab, epidemiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan osteoporosis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa dan faktor risiko penyakit diabetes melitus; (2) Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin; (3) Diagnosa diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dan setelah makan.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling untuk gangguan makan yang meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi makan, jenis gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, gejala dan ciri khasnya, serta hambatan dan solusi dalam pengobatan gangguan makan.
Este documento describe tres herramientas digitales: ISSUU, que permite ver material digitalizado como revistas de forma realista; QUIZBOX, que permite insertar cuestionarios de selecci坦n m炭ltiple en p叩ginas web o blogs sin necesidad de instalaci坦n; y CLASSTOOLS, que ofrece plantillas gratuitas para crear juegos, actividades y diagramas para alojar en blogs o sitios web.
La ley federal del turismo promueve el desarrollo de la industria tur鱈stica en M辿xico y protege los derechos de los turistas. Establece zonas de desarrollo tur鱈stico prioritario donde la Secretar鱈a de Desarrollo Social y la Secretar鱈a de Turismo trabajan juntas. El Fondo Nacional de Turismo se encarga del desarrollo de destinos tur鱈sticos importantes como Canc炭n, Playa del Carmen e Ixtapa.
O relat坦rio descreve uma sequ棚ncia did叩tica realizada com alunos do 1o ano sobre o tema "A galinha do vizinho". As atividades inclu鱈ram colagem de cartazes, leitura, contagem de ovos, problemas matem叩ticos e jogos educativos. A avalia巽達o foi baseada na participa巽達o dos alunos.
The document discusses restrictions on photography at school events like nativity plays. It notes that while some schools ban photography outright due to misinterpreted data protection laws, photography itself is not illegal. One parent was not allowed to record her son's first nativity play to send to her husband serving in Afghanistan. Over time, recommendations to avoid full faces of children in sports photos have turned into blanket photography bans. However, these restrictions often do little to protect children and prevent abuse, while disappointing parents who want memories of their children's achievements. The author argues that schools should allow photography to validate and record children's experiences.
CCCS Educational Services Department Meeting Badges II presentation May 2015cccschamp
油
This document discusses digital badges, which provide a visual representation of achievements, skills, and competencies. It notes that badges capture alternative forms of assessment and can engage students by recognizing a broader range of experiences than traditional transcripts. Badges are seen as a way to shift to competency-based credentials rather than those just measuring time. The document outlines the key components of digital badges, such as metadata standards and assessment criteria. It provides examples of badge programs from universities, companies, and cities and explains how badges can help individuals demonstrate a variety of hard and soft skills.
Este documento descreve um projeto de astronomia amadora no Instituto Federal de Sergipe que tem como objetivo popularizar a astronomia atrav辿s de observa巽探es com um telesc坦pio computadorizado e registros fotogr叩ficos. O projeto tem capacitado estudantes por meio de atividades pr叩ticas de observa巽達o do c辿u e discuss達o dos resultados. Imagens de planetas como Saturno e J炭piter foram obtidas e analisadas com os estudantes.
Los s鱈mbolos sirven para identificar cosas de forma r叩pida mediante un v鱈nculo convencional entre su significante y significado. Algunos s鱈mbolos el辿ctricos comunes incluyen conductores, resistencias, bater鱈as, generadores, bobinas y transistores.
The document discusses the significance and prevalence of the number five across many domains. Five is seen as a sacred number in many religions and philosophies. It is central to concepts in Eastern cultures like the five elements and principles of feng shui. The number five also appears prominently in structures like the Pentagon building and concepts like the Olympic rings. Five is part of natural patterns like the Fibonacci sequence and the symmetrical structure of flowers, trees, and sea creatures. Overall, the document argues the number five has widespread symbolic meaning and appears frequently in nature, mathematics, and religious/philosophical traditions around the world.
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi lanjut usia menurut WHO dan UU Indonesia yaitu berusia 60 tahun ke atas. Dokumen ini juga menyebutkan persentase populasi lanjut usia Indonesia dari tahun ke tahun yang terus meningkat, serta menunjukkan data penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia di Indonesia seperti hipertensi, diabetes, dan osteoartritis.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan dan berbagai penyakit yang sering dialami oleh lansia, serta penjelasan mengenai 14 sindrom geriatri yang meliputi gangguan mobilitas, keseimbangan, inkontinensia, gangguan intelektual, infeksi, gangguan penglihatan dan pendengaran, konstipasi, isolasi, malnutrisi, kemiskinan, gangguan tidur, efek samping obat, penurunan daya tahan tubuh, dan ganggu
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia (lansia). Secara umum, lansia didefinisikan sebagai orang dengan usia 65 tahun ke atas yang mengalami proses penuaan. Lansia mengalami berbagai perubahan fisik dan mental seperti penurunan fungsi organ tubuh, indra yang kurang tajam, serta perubahan peran sosial. Dokumen ini juga membahas ciri-ciri, perkembangan, dan masalah yang dihadapi lansia.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan yang umum dialami oleh lansia, meliputi perubahan fisik dan fungsi organ tubuh seperti kulit, jantung, paru-paru, pencernaan, ginjal, tulang dan sendi, penglihatan, pendengaran, sistem kekebalan tubuh, saraf dan hormon. Dokumen juga menjelaskan pendekatan perawatan klinis untuk lansia secara fisik, psikologis, dan sosial.
PPT Konsep Penuaan dan Motivasi Lansia.pptxssuser0c56ce
油
Konsep Penuaan dan Motivasi Lansia
1. Pengertian Lansia
Seseorang yang usianya mengalami perubahan fisik, kejiwaan dan sosial.
Batasan Usia Lanjut :
A. Menurut WHO
lanjut usia meliputi th
1. Usia pertengahan 45-59 th
2. Usia lanjut 60-70 th
3. Usia Lanjut tua 71-90 th
4. Usia sangat tua di atas 90 th
b. Menurut UUD Kesehatan No. 23 th 1992 ayat 1Batasan usia lansia yang digunakan di Indonesia 60 tahun ke atas
Proses menua didefinisikan sebagai ; Menua (menjadi tua) suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan tidak mampu memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Proses Menua = proses yg alami bukanlah suatu penyakit
Merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh
Proses menua bukan penyakit terus menerus proses fisiologis berkurangnya fungsi tubuh berdampak patologis. masalah kesehatan keperawatan gerontik.
Faktor yg Mempengaruhi Ketuaan:
1. genetik
2 nutrisi
3 status kesehatan
4 pengalaman hidup
5 lingkungan
6 stress
Perubahan Fisiologi
Rongga mulut : gigi tanggal, sekresi air ludah 75%, rongga mulut kering dan cita rasa menurun
Lambung : lapisan menipis dan sekresi HCL dan pipsin berkurang ( penyerapan b 12+ Fe menurun)
Usus : berat total usus halus berkurang sehingga penyerapan kalsium turun
Pernafasan : gangguan kelenturan (fleksibelitas paru)
Sistem kardiofaskuler : terjadi pengerasan pembuluh darah atau arterioklerosisf)
hematologi : jumlah limfosit turun
masa tulang berkurang / terjadi osteoroporosos / tulang keropos.
kulit dan rambut kering dan keriput timbul bintik-bintik tipis pada kulit, sering kulit bersisik putih dengan gatal, rambut mulai rontok tipis botak dan beruban
indra : - mata : penglihatan menjadi kabur sehingga membutuhkan kacamata baca sampai dapat katarak, sering mengeluatkan air mata
- telinga : pendengaran berkurang kadang-kadang terasa gatal akibat dari kotoran yang jarang dibersihkan
B. Perubahan Mental
Depresi : suatu perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan dengan suatu penderitaan, dapat ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang berlebihan, ditandai dengan :
- pandangan kosong
- hilangnya perhatian diri orang lain dan lingkungan
- inisiatif menurun
- ketidakmampuan berkonsentrasi
- aktifitas menurun
- kurang nafsu makan
- mengeluh tidak enak badan, kehilangan semangat, sedih, cepat lelah
- susah tidur
Masalah yg terjadi pada lansia
1) Gangguan akibat penyakit
2) Hidup sendiri
3) Tidak bisa jalan / melakukan kegiatan sendiri
4) Hilangnya daya ingat
Penyakit yang sering diderita
1) Hipertensi / tekanan darah tinggi
2) Anemia / kurang darah
3) Diabetesmilitus / kencing manis
4) Gangguan ginjal
5) Osteoporosis / kropos tulang
6) Kanker
7) Konstipasi / sembelit
8) Pikun
9) Asma
10) Jantung koroner
11) Struk
12) Artritis / radang sendi / rematik
13) k
Dokumen tersebut membahas perkembangan lanjut usia. Secara ringkas:
1. Mengdefinisikan lanjut usia dan ciri-cirinya seperti penurunan fisik dan intelektual
2. Menjelaskan perubahan yang terjadi pada lanjut usia seperti penurunan fungsi organ tubuh dan indra
3. Mendiskusikan tantangan penyesuaian diri yang dihadapi lanjut usia
Dapatkan Bonus 50% & RTP Tertinggi di Batagor4D!Batagor4D
油
Rasakan sensasi kemenangan fantastis di slot terbaik dan terpercaya hanya di Batagor4D! Dengan fitur gacor dan RTP tinggi, kemenangan besar menanti Anda. Lihat bukti kemenangan nyata dan jadilah bagian dari pemenang berikutnya. Bergabunglah sekarang dan maksimalkan peluang Anda untuk meraih maxwin!
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar KepemimpinanSeta Wicaksana
油
Kepemimpinan merupakan aspek kunci dalam organisasi
Perubahan lingkungan bisnis dan sektor publik semakin dinamis
Dibutuhkan pemimpin yang dapat beradaptasi, inovatif, dan memiliki etika
Memahami aspek psikologis sehingga dapat mengembangkan empati dalam interaksi
Tantangan kepemimpinan modern: VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity)
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPOELTONMPO88
油
Link alternatif eltonmpo adalah agen judi online terbesar indonesia yang menawarkan games online yang mudah menang dan gampang maxwin, dengan metode pembayaran terlengkap, menang berapapun pasti di bayar tanpa cicil.
Website eltonmpo agen slot gacor anti rungkad merupakan link akses judi online yang mudah anda akses tanpa menggunakan vpn,anti nawala, anti blokir dan juga anti internet positif. Daftar eltonmpo slot mudah maxwin se indonesia termasuk link judi online yang sudah di percaya dengan platform terbaik se asia dengan menyediakan fitur terlenkgap, metode pembayaran yang lengkap, dan lain sebagainya.
New member eltonmpo salah satu member baru yang bergabung di website gacor anti rungkad se indonesia ini, dan anda bisa bermain dan dapat menghasilkan kemenangan di berbagai macam permainan yang tersedia di eltonmpo.
Maka dari itu agen login eltonmpo salah satu situs yang sudah banyak di kenal oleh para kalangan masyarakat se indonesia dengan menampilkan berbagai macam games online yang berpotensi rating games yang paling tinggi se asia.
Untuk pelayanan 24 jam non stop tanpa batas yang dilayani costumer service eltonmpo dengan pelayanan yang profesional, amanah dan juga ramah.
Topik 4 HR Metrics dan Indikator Kinerja SDMSeta Wicaksana
油
Dalam era bisnis modern, pengukuran kinerja SDM menjadi elemen kritis dalam memastikan efektivitas strategi HRM. Organisasi tidak hanya perlu mengelola tenaga kerja, tetapi juga harus memahami dampak setiap kebijakan SDM terhadap keberhasilan bisnis secara keseluruhan.
HR Metrics memainkan peran penting dalam mengukur efektivitas kebijakan SDM dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data dalam organisasi.
Transformasi digital dalam HRM telah meningkatkan penggunaan HR Analytics untuk mengidentifikasi tren tenaga kerja dan meningkatkan efektivitas strategi HR.
Indikator kinerja SDM, seperti turnover rate, engagement score, dan productivity index, membantu organisasi dalam memahami dampak kebijakan tenaga kerja mereka.
HR Metrics dapat digunakan sebagai alat prediktif untuk menganalisis risiko turnover, mengoptimalkan strategi rekrutmen, dan meningkatkan retensi karyawan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, tantangan dalam implementasi HR Metrics mencakup kurangnya pemahaman tentang data, integrasi dengan HRIS, serta kepatuhan terhadap regulasi privasi data.
Dengan HR Metrics yang tepat, organisasi dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan tenaga kerja, memastikan strategi SDM yang lebih efektif, serta mendukung pertumbuhan bisnis berbasis data!
Topik 5 Model Maturitas Human Resources AnalyticsSeta Wicaksana
油
Dalam era digitalisasi, HR Analytics berkembang sebagai alat strategis untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan SDM. Dengan HR Analytics, organisasi dapat menganalisis data tenaga kerja secara lebih mendalam dan berbasis bukti, sehingga keputusan yang diambil lebih akurat dan relevan.
Namun, tidak semua organisasi memiliki tingkat kematangan HR Analytics yang sama. Oleh karena itu, Model Maturitas HR Analytics digunakan untuk mengukur sejauh mana organisasi telah mengadopsi dan mengimplementasikan HR Analytics dalam pengelolaan SDM.
Model Maturitas HR Analytics menjadi alat penting dalam membantu organisasi memahami sejauh mana mereka telah memanfaatkan analisis SDM dalam strategi bisnis mereka.
Semakin matang penerapan HR Analytics dalam organisasi, semakin besar dampaknya terhadap efektivitas SDM dan pencapaian tujuan bisnis.
Tantangan dalam implementasi HR Analytics harus diatasi dengan meningkatkan literasi data dalam HR, mengintegrasikan teknologi yang lebih baik, serta menghubungkan analisis SDM dengan keputusan strategis organisasi.
Dengan mengadopsi Model Maturitas HR Analytics, organisasi dapat secara bertahap meningkatkan kemampuannya dalam mengelola tenaga kerja berbasis data, sehingga lebih siap menghadapi perubahan di masa depan!
Topik 3 HRIS dan Manajemen Data Sumber Daya ManusiaSeta Wicaksana
油
HRIS berperan sebagai sistem informasi berbasis teknologi yang mengintegrasikan pengelolaan data SDM dalam satu platform untuk meningkatkan efisiensi operasional HR.
Transformasi digital dan HR Analytics telah mendorong peran HRIS sebagai alat utama dalam pengambilan keputusan berbasis data dalam HRM.
HRIS memungkinkan organisasi untuk memprediksi turnover karyawan, meningkatkan keterlibatan tenaga kerja, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi data seperti GDPR dan CCPA.
Ke depan, HRIS akan terus berkembang dengan integrasi AI, big data, dan cloud computing guna menciptakan sistem pengelolaan tenaga kerja yang lebih cerdas dan efisien.
Implementasi HRIS yang efektif akan meningkatkan daya saing organisasi dalam mengelola tenaga kerja secara lebih strategis dan berbasis data.
Dapatkan Bonus 50% & RTP Tertinggi di Batagor4D!Batagor4D
油
Rasakan sensasi kemenangan fantastis di slot terbaik dan terpercaya hanya di Batagor4D! Dengan fitur gacor dan RTP tinggi, kemenangan besar menanti Anda. Lihat bukti kemenangan nyata dan jadilah bagian dari pemenang berikutnya. Bergabunglah sekarang dan maksimalkan peluang Anda untuk meraih maxwin!
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis DataSeta Wicaksana
油
Pendekatan berbasis data dalam rekrutmen dan seleksi memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan akurasi pemilihan kandidat serta menurunkan turnover karyawan.
Teknologi modern seperti AI dan HR Analytics dapat digunakan untuk mempercepat serta meningkatkan kualitas seleksi tenaga kerja.
Organisasi yang mengadopsi strategi rekrutmen berbasis data lebih siap menghadapi tantangan dalam kompetisi global untuk mendapatkan talenta terbaik.
Dengan memahami pentingnya pendekatan berbasis data dalam rekrutmen dan seleksi, organisasi dapat mengoptimalkan strategi pengelolaan SDM secara lebih efektif!
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan RetensiSeta Wicaksana
油
Turnover karyawan adalah tantangan besar bagi organisasi karena berdampak pada biaya, produktivitas, dan stabilitas tim kerja.
Retensi karyawan yang rendah sering kali disebabkan oleh faktor yang tidak terdeteksi lebih awal, seperti ketidakpuasan kerja, kurangnya peluang karir, atau budaya perusahaan yang kurang sesuai.
HR tradisional sering kali hanya bereaksi setelah karyawan mengundurkan diri, sehingga sulit untuk melakukan intervensi yang tepat waktu.
Prediktif Analytics memungkinkan perusahaan menggunakan data untuk mengidentifikasi pola turnover dan memprediksi karyawan yang berisiko keluar.
Dengan pendekatan berbasis data, HR dapat mengambil langkah proaktif seperti meningkatkan kepuasan kerja, menawarkan pengembangan karir, atau menyesuaikan kebijakan kompensasi sebelum karyawan benar-benar keluar.
Dengan Prediktif Analytics, organisasi dapat mengurangi turnover, meningkatkan retensi karyawan, dan mempertahankan talenta terbaik secara lebih strategis dan efisien.
Topik 2 Strategic HRM dan Pengambilan Keputusan Berbasis DataSeta Wicaksana
油
Strategic HRM bukan hanya tentang pengelolaan tenaga kerja, tetapi tentang menyelaraskan kebijakan SDM dengan tujuan bisnis perusahaan.
HR Analytics memainkan peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis data, yang lebih akurat dan efektif dibandingkan pendekatan tradisional.
Human Capital Metrics memungkinkan perusahaan mengukur efektivitas kebijakan HR dan menyesuaikan strategi tenaga kerja dengan kebutuhan organisasi.
Transformasi digital telah membawa HRM ke era baru, tetapi tantangan dalam adopsi teknologi dan kepatuhan terhadap regulasi harus dikelola dengan baik.
Masa depan HRM akan semakin bergantung pada pendekatan data-driven, yang menggabungkan analitik, teknologi digital, dan kepatuhan terhadap regulasi privasi untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, engaged, dan inovatif!
Topik 1 Pengantar Manajemen SDM dan HR AnalyticsSeta Wicaksana
油
HRM telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi fungsi strategis berbasis data.
HR Analytics menjadi elemen penting dalam pengambilan keputusan HR yang lebih akurat dan efektif.
Teknologi digital seperti AI, big data, dan machine learning semakin mengubah cara organisasi mengelola tenaga kerja.
Transformasi HRM ke arah yang lebih strategis dan berbasis data diperlukan untuk menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks.
HR Analytics bukan sekadar inovasi, tetapi kebutuhan yang harus diadopsi oleh organisasi untuk meningkatkan daya saing dan efektivitas manajemen SDM.
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanSeta Wicaksana
油
Era digital telah mengubah cara organisasi mengelola pelatihan, pengembangan, dan perencanaan karier karyawan.
Banyak perusahaan masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pelatihan dan pengembangan tanpa analisis mendalam mengenai efektivitas program yang dijalankan.
HR Analytics hadir sebagai solusi untuk membantu organisasi mengoptimalkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan berdasarkan data yang akurat.
Dengan analitik prediktif, perusahaan dapat mengidentifikasi talenta potensial dan menyusun strategi karier yang lebih terstruktur untuk mempertahankan karyawan berkinerja tinggi.
Tanpa analisis data yang kuat, program pelatihan dapat menjadi investasi yang kurang tepat sasaran dan tidak memberikan dampak maksimal bagi organisasi.
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanSeta Wicaksana
油
Penyakit
1. 1. Kurang bergerak: gangguan fisik, jiwa, dan faktor lingkungan dapat menyebabkan lansia kurang
bergerak. Penyebab yang paling sering adalah gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf, dan
penyakit jantung dan pembuluh darah.
2. Instabilitas: penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal-hal yang berkaitan
dengan keadaan tubuh penderita) baik karena proses menua, penyakit maupun faktor ekstrinsik (hal-hal
yang berasal dari luar tubuh) seperti obat-obat tertentu dan faktor lingkungan.
Akibat yang paling sering dari terjatuh pada lansia adalah kerusakan bahagian tertentu dari tubuh yang
mengakibatkan rasa sakit, patah tulang, cedera pada kepala, luka bakar karena air panas akibat terjatuh
ke dalam tempat mandi. Selain daripada itu, terjatuh menyebabkan lansia tersebut sangat membatasi
pergerakannya.
Walaupun sebahagian lansia yang terjatuh tidak sampai menyebabkan kematian atau gangguan fisik
yang berat, tetapi kejadian ini haruslah dianggap bukan merupakan peristiwa yang ringan. Terjatuh
pada lansia dapat menyebabkan gangguan psikologik berupa hilangnya harga diri dan perasaan takut
akan terjatuh lagi, sehingga untuk selanjutnya lansia tersebut menjadi takut berjalan untuk melindungi
dirinya dari bahaya terjatuh.
3. Beser: beser buang air kecil (bak) merupakan salah satu masalah yang sering didapati pada lansia,
yaitu keluarnya air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan kekerapan yang cukup mengakibatkan
masalah kesehatan atau sosial. Beser bak merupakan masalah yang seringkali dianggap wajar dan
normal pada lansia, walaupun sebenarnya hal ini tidak dikehendaki terjadi baik oleh lansia tersebut
maupun keluarganya.
Akibatnya timbul berbagai masalah, baik masalah kesehatan maupun sosial, yang kesemuanya akan
memperburuk kualitas hidup dari lansia tersebut. Lansia dengan beser bak sering mengurangi minum
dengan harapan untuk mengurangi keluhan tersebut, sehingga dapat menyebabkan lansia kekurangan
cairan dan juga berkurangnya kemampuan kandung kemih. Beser bak sering pula disertai dengan beser
buang air besar (bab), yang justru akan memperberat keluhan beser bak tadi.
4. Gangguan intelektual: merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi
intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan
sehari-hari.
Kejadian ini meningkat dengan cepat mulai usia 60 sampai 85 tahun atau lebih, yaitu kurang dari 5 %
lansia yang berusia 60-74 tahun mengalami dementia (kepikunan berat) sedangkan pada usia setelah 85
tahun kejadian ini meningkat mendekati 50 %. Salah satu hal yang dapat menyebabkan gangguan
interlektual adalah depresi sehingga perlu dibedakan dengan gangguan intelektual lainnya.
5. Infeksi: merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena selain sering
didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan di dalam
diagnosis dan pengobatan serta risiko menjadi fatal meningkat pula.
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan lansia mudah mendapat penyakit infeksi karena kekurangan
gizi, kekebalan tubuh:yang menurun, berkurangnya fungsi berbagai organ tubuh, terdapatnya beberapa
penyakit sekaligus (komorbiditas) yang menyebabkan daya tahan tubuh yang sangat berkurang. Selain
daripada itu, faktor lingkungan, jumlah dan keganasan kuman akan mempermudah tubuh mengalami
infeksi.
6. Gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit: akibat prosesd menua semua
pancaindera berkurang fungsinya, demikian juga gangguan pada otak, saraf dan otot-otot yang
digunakan untuk berbicara dapat menyebabkn terganggunya komunikasi, sedangkan kulit menjadi
lebih kering, rapuh dan mudah rusak dengan trauma yang minimal.
2. 7. Sulit buang air besar (konstipasi): beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi,
seperti kurangnya gerakan fisik, makanan yang kurang sekali mengandung serat, kurang minum, akibat
pemberian obat-obat tertentu dan lain-lain.
Akibatnya, pengosongan isi usus menjadi sulit terjadi atau isi usus menjadi tertahan. Pada konstipasi,
kotoran di dalam usus menjadi keras dan kering, dan pada keadaan yang berat dapat terjadi akibat yang
lebih berat berupa penyumbatan pada usus disertai rasa sakit pada daerah perut.
8. Depresi: perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial serta
perubahan-perubahan akibat proses menua menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada lansia.
Namun demikian, sering sekali gejala depresi menyertai penderita dengan penyakit-penyakit gangguan
fisik, yang tidak dapat diketahui ataupun terpikirkan sebelumnya, karena gejala-gejala depresi yang
muncul seringkali dianggap sebagai suatu bagian dari proses menua yang normal ataupun tidak khas.
Gejala-gejala depresi dapat berupa perasaan sedih, tidak bahagia, sering menangis, merasa kesepian,
tidur terganggu, pikiran dan gerakan tubuh lamban, cepat lelah dan menurunnya aktivitas, tidak ada
selera makan, berat badan berkurang, daya ingat berkurang, sulit untuk memusatkan pikiran dan
perhatian, kurangnya minat, hilangnya kesenangan yang biasanya dinikmati, menyusahkan orang lain,
merasa rendah diri, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, merasa bersalah dan tidak berguna, tidak
ingin hidup lagi bahkan mau bunuh diri, dan gejala-gejala fisik lainnya.
Akan tetapi pada lansia sering timbul depresi terselubung, yaitu yang menonjol hanya gangguan fisik
saja seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, nyeri pinggang, gangguan pencernaan dan lain-lain,
sedangkan gangguan jiwa tidak jelas.
9. Kurang gizi: kekurangan gizi pada lansia dapat disebabkan perubahan lingkungan maupun kondisi
kesehatan. Faktor lingkungan dapat berupa ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi, isolasi
sosial (terasing dari masyarakat) terutama karena gangguan pancaindera, kemiskinan, hidup seorang
diri yang terutama terjadi pada pria yang sangat tua dan baru kehilangan pasangan hidup, sedangkan
faktor kondisi kesehatan berupa penyakit fisik, mental, gangguan tidur, alkoholisme, obat-obatan dan
lain-lain.
10. Tidak punya uang: dengan semakin bertambahnya usia maka kemampuan fisik dan mental akan
berkurang secara perlahan-lahan, yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh dalam mengerjakan atau
menyelesaikan pekerjaannya sehingga tidak dapat memberikan penghasilan.
Untuk dapat menikmati masa tua yang bahagia kelak diperlukan paling sedikit tiga syarat, yaitu
:memiliki uang yang diperlukan yang paling sedikit dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
memiliki tempat tinggal yang layak, mempunyai peranan di dalam menjalani masa tuanya.
11. Penyakit akibat obat-obatan: salah satu yang sering didapati pada lansia adalah menderita
penyakit lebih dari satu jenis sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak, apalagi sebahagian lansia
sering menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan
timbulnya penyakit akibat pemakaian obat-obat yaqng digunakan.
12. Gangguan tidur: dua proses normal yang paling penting di dalam kehidupan manusia adalah
makan dan tidur. Walaupun keduanya sangat penting akan tetapi karena sangat rutin maka kita sering
melupakan akan proses itu dan baru setelah adanya gangguan pada kedua proses tersebut maka kita
ingat akan pentingnya kedua keadaan ini.
Jadi dalam keadaan normal (sehat) maka pada umumnya manusia dapat menikmati makan enak dan
tidur nyenyak. Berbagai keluhan gangguan tidur yang sering dilaporkan oleh para lansia, yakni sulit
untuk masuk dalam proses tidur. tidurnya tidak dalam dan mudah terbangun, tidurnya banyak mimpi,
jika terbangun sukar tidur kembali, terbangun dinihari, lesu setelah bangun dipagi hari.
13. Daya tahan tubuh yang menurun: daya tahan tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah
3. satu fungsi tubuh yang terganggu dengan bertambahnya umur seseorang walaupun tidak selamanya hal
ini disebabkan oleh proses menua, tetapi dapat pula karena berbagai keadaan seperti penyakit yang
sudah lama diderita (menahun) maupun penyakit yang baru saja diderita (akut) dapat menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh seseorang. Demikian juga penggunaan berbagai obat, keadaan gizi yang
kurang, penurunan fungsi organ-organ tubuh dan lain-lain.
14. Impotensi: merupakan ketidakmampuan untuk mencapai dan atau mempertahankan ereksi yang
cukup untuk melakukan sanggama yang memuaskan yang terjadi paling sedikit 3 bulan.
Menurut Massachusetts Male Aging Study (MMAS) bahwa penelitian yang dilakukan pada pria usia
40-70 tahun yang diwawancarai ternyata 52 % menderita disfungsi ereksi, yang terdiri dari disfungsi
ereksi total 10 %, disfungsi ereksi sedang 25 % dan minimal 17 %.
Penyebab disfungsi ereksi pada lansia adalah hambatan aliran darah ke dalam alat kelamin sebagai
adanya kekakuan pada dinding pembuluh darah (arteriosklerosis) baik karena proses menua maupun
penyakit, dan juga berkurangnya sel-sel otot polos yang terdapat pada alat kelamin serta berkurangnya
kepekaan dari alat kelamin pria terhadap rangsangan.
Read more: Penyakit Yang Sering Diderita Lansia