Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK), yang dijelaskan sebagai penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis penyakit akibat kerja seperti silikosis, asbestosis, dan bisnosis, serta cara pencegahannya melalui pengendalian lingkungan kerja, penggunaan alat pelindung diri, dan pemer
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, termasuk penyakit umum, penyakit terkait kerja, dan penyakit akibat kerja. Juga dijelaskan faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja seperti faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial. Terakhir, dibahas mengenai diagnosis dan pelayanan kesehatan kerja yang mencakup aspek promotif, preventif, kur
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan kerja (PAHK), termasuk definisi, ruang lingkup kesehatan kerja, penggolongan dan faktor-faktor penyebab penyakit tersebut, serta hak tenaga kerja yang menderita penyakit akibat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi, higiene, dan keselamatan kerja. Termasuk program kesehatan kerja, penyakit akibat kerja, faktor-faktor penyebabnya seperti fisik, kimia, biologi, psikologi, contoh penyakitnya, dan cara pencegahannya melalui monitoring kesehatan dan lingkungan kerja. Dokumen ini juga membahas tentang membersihkan area dan peralatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan kerja (PAHK), termasuk definisi, faktor penyebab, contoh penyakit, dan hak tenaga kerja yang menderita penyakit tersebut berdasarkan peraturan pemerintah."
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraArdini Raksanagara
油
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan kerja, termasuk pengertian, perbedaan dengan kesehatan masyarakat, faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja seperti lingkungan kerja, penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, dan pencegahan gangguan kesehatan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja dan penyakit terkait kerja. Penyakit akibat kerja disebabkan oleh faktor resiko di tempat kerja seperti lingkungan, peralatan, bahan kimia, sedangkan penyakit terkait kerja dipengaruhi oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara kedua jenis penyakit, serta peraturan dan undang-undang terkait klaim
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit. K3 Rumah Sakit bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi seluruh sumber daya di rumah sakit termasuk pasien, tenaga medis, dan pengunjung melalui upaya promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai bahaya potensial di rumah sak
Kedokteran Okupasi membahas tentang latar belakang, konsep dasar, dan ruang lingkup ilmu kedokteran okupasi yang meliputi upaya promotif, preventif, protektif, kuratif dan rehabilitatif terhadap pekerja untuk mencegah masalah kesehatan akibat lingkungan kerja. Profesi terkait meliputi dokter kedokteran okupasi, ahli kesehatan lingkungan kerja, perawat kesehatan kerja, dan ahli keselamatan ker
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja khususnya di bidang keperawatan. Ringkasannya adalah:
1. Materi tersebut membahas pentingnya penerapan K3 di bidang keperawatan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Organisasi pelayanan kesehatan kerja diatur dalam peraturan untuk melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan akibat pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja dan penyakit terkait kerja. Penyakit akibat kerja disebabkan oleh faktor resiko di tempat kerja seperti lingkungan, peralatan, bahan kimia, sedangkan penyakit terkait kerja dipengaruhi oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara kedua jenis penyakit, serta peraturan dan undang-undang terkait klaim
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit. K3 Rumah Sakit bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi seluruh sumber daya di rumah sakit termasuk pasien, tenaga medis, dan pengunjung melalui upaya promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai bahaya potensial di rumah sak
Kedokteran Okupasi membahas tentang latar belakang, konsep dasar, dan ruang lingkup ilmu kedokteran okupasi yang meliputi upaya promotif, preventif, protektif, kuratif dan rehabilitatif terhadap pekerja untuk mencegah masalah kesehatan akibat lingkungan kerja. Profesi terkait meliputi dokter kedokteran okupasi, ahli kesehatan lingkungan kerja, perawat kesehatan kerja, dan ahli keselamatan ker
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja khususnya di bidang keperawatan. Ringkasannya adalah:
1. Materi tersebut membahas pentingnya penerapan K3 di bidang keperawatan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Organisasi pelayanan kesehatan kerja diatur dalam peraturan untuk melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan akibat pekerjaan.
ppt materi gangguan kelenjar paratiroid berisi matarei mulai anatomi fisiologi kelenjar paratiroid dan berbagai penyakit karena gangguan kelenjar paratiroid serta askep
TAIPANQQ SITUS PENCARI UANG MUDAH HANYA BERMAIN BERSAMA TAIPANQQ.TAIPANQQ GACOR
油
TAIPANQQ SITUS PENCARI UANG MUDAH HANYA BERMAIN BERSAMA TAIPANQQ.
Rasakan Kemenangannya Setiap Hari!!!
Daftar & Bermain Sekarang
https://heylink.me/linktaipanqq
4. Pengertian PAK
Penyakit akibat kerja ialah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat
kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.
Penyakit akibat kerja ialah gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani
yang ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas kerj atau kondisi yang
berhubungan dengan pekerjaan (Habibie Ilma Adzim, 2 0 1 3 )
5. Kategori PAK (WHO)
Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan
Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan
Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab
diantara penyebab lainnya
Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang
sudah ada sebelumnya
7. P
e
n
y
a
k
i
tSilikosis
P
e
n
y
a
k
i
t silikosis d
i
s
e
b
a
b
k
a
n o
l
e
h p
e
n
c
e
m
a
r
a
n d
e
b
u silikab
e
b
a
sy
a
n
gterhisapm
a
s
u
kk
e
d
a
l
a
mp
a
r
u
-
p
ar
ud
a
nk
e
m
u
d
i
a
n m
e
n
g
e
n
d
a
p
.
P
e
n
y
a
k
i
tAsbestosis
P
e
n
y
a
k
i
tasbestosis a
d
a
l
a
h p
e
n
y
a
k
i
t a
k
i
b
a
t k
erja y
a
n
gd
i
s
e
b
a
b
k
a
no
l
e
hd
e
b
ua
t
a
userata
s
b
e
s
y
a
n
gm
e
n
c
e
m
a
r
iu
d
a
r
a
.
P
e
n
y
a
k
i
tBisnosis
P
e
n
y
a
k
i
t bisnosis a
d
a
l
a
h p
e
n
y
a
k
i
t y
a
n
g d
i
s
e
b
a
b
k
a
n o
l
e
hp
e
n
c
e
m
a
r
a
nd
e
b
uk
a
p
a
sa
t
a
userat
k
a
p
a
sdiu
d
a
r
ay
a
n
gk
e
m
u
d
i
a
nterhisapk
e
d
a
l
a
mp
a
r
u
-
p
aru
.
13. Asal: bahan baku, bahan tambahan, hasil
sementara, hasil samping(produk), sisa
produksi atau bahan buangan.
Bentuk: zat padat, cair, gas, uap maupun
partikel Cara masuk tubuh dapat melalui
saluran pernafasan, saluran pencernaan,
dan kulit.
Efek terhadap tubuh: iritasi, alergi,
keracunan, kanker, kerusakan.
PENCEGAHAN
Menggunakan karet isap
(rubber bulb)
Menggunakan alat pelindung
diri (pelindung mata, sarung
tangan, celemek, jas
laboratorium)
Menggunakan alat pelindung
pernafasan dengan benar.
15. Faktor ini sebagai akibat dari cara kerja,
posisi kerja, alat kerja, dan lingkungan
kerja yang salah.
Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik,
nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan
bentuk, dislokasi, dan kecelakaan.
PENCEGAHAN
Mengunakan alat kerjayang
sesuai
Mengatur posisisaat bekerja
Memperhatikan lingkungan
kerja
16. Faktor ini sebagai akibat organisasi kerja
(tipe kepemimpinan, komunikasi).
Tipe kerja (kerja berlebihan, kerja kurang).
Manifestasinya berupa stress.
PENCEGAHAN
Membangun komunikasi yang
baik antara pimpinan dan
bawahan
Mengatur pola kerja
17. Pencegahan PAK Secara Umum
Memakai alat pelindung diri secara benar dan
teratur,
Mengenali resiko pekerjaan dan cegah supayah t idak
terjadi lebih lanjut,
Segara akses tempat kesehatan terdekat apabila
terjadi luka yang berkelanjutan
18. Pencegahan
Pencegahan Pimer (Healt
Promotio)
Perilaku kesehatan
Faktor bahaya di tempat
kerja
Perilaku kerja yang baik
Olahraga
Gizi
Pencegahan Skunder
(Specifict Protectio)
Pengendalian melalui
perundang-undangan
Pengendalian
administratif/
pembatasan jam kerja
Penggunaan alat
pelindung diri (APD)
Pengendalian jalur
kesehatan imunisasi
Pencegahan Tersier
Pemeriksaan kesehatan
pra-kerja
Pemeriksaan kesehatan
berkala
Pemeriksaan lingkungan
secara berkala
Pengobatan segera bila
ditemukan gangguan
pada pekerja
19. Pustaka
o Triyono M. Bruri, at al. 2014. Bahan Ajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Yogyakarta: UNY.
o Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
o Study Guide PSKM FK Unud. 2016. Penyakit Akibat Kerja. Denpasar: Universitas
Udayana.