Tugas UKD3 mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret dengan pengampu mata kuliah Ir. ARY SETYAWAN , MSc.Ph.D
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
This document summarizes the planning and design calculations for a pre-stressed concrete beam with the following parameters:
1. The required bending moment (Mt) is 350 ton-meters. The concrete compressive strength (f'c) is 47 MPa.
2. The initial dimensions of the beam are calculated as 200 cm height (h) and 4339.6 cm^2 cross-sectional area (Ab).
3. The final design meets the required bending moment of 350 ton-meters with a uniform prestress force (q) of 2285.71 kg/m distributed over the beam length. Stresses in the concrete are calculated to remain below the allowable limits.
The document is a structural design project for the concrete foundation of a mosque floor plan. It includes the preliminary design, load calculations, structural analysis, and design of reinforced concrete beams. Key details include:
- Floor plan dimensions and material properties
- Dead and live load calculations
- Maximum bending moments and shear forces for different beam spans
- Design of beams for the span with the highest bending moment, checking capacity, ductility, and reinforcement spacing
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungAgus Fitriyanto
油
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa jurusan teknik sipil yang membahas perencanaan struktur pelat beton bertulang untuk rumah tinggal 3 lantai. Laporan tersebut membahas perhitungan struktur pelat atap dan pelat lantai 1 sampai 2 dengan mempertimbangkan beban dan peraturan teknik yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas perhitungan pelat lantai kendaraan untuk konstruksi trotoar yang meliputi perhitungan tebal pelat, kontrol ketebalan terhadap geser dua arah, pembebanan pelat oleh beban mati, beban hidup, dan kombinasi pembebanan. Hasil perhitungan menunjukkan momen maksimum sebesar 34,79 kN pada lapangan dan 30,83 kN pada tumpuan untuk kombinasi pembebanan 5 dan 6.
Dokumen tersebut melakukan perhitungan stabilitas dinding penahan tanah dengan menghitung berat dan momen berbagai bidang pembentuk dinding serta tekanan tanah aktif dan pasif. Perhitungan menunjukkan bahwa faktor keamanan terhadap penggulingan dan pergeseran melebihi batas minimum yang diisyaratkan, sehingga dinding penahan tanah tersebut stabil.
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
1. Dokumen ini membahas tentang model struktur slopped truss menggunakan SAP2000 dan proses analisis serta desain struktur.
2. Langkah-langkah pemodelan struktur slopped truss, penambahan beban, analisis, dan penentuan penampang struktur dijelaskan secara rinci.
3. Proses desain struktur bertujuan untuk menentukan penampang profil baja yang paling sesuai dengan beban dan batasan keamanan struktur.
The document provides calculations for determining the required reinforcement of a concrete beam (balok) with the following information:
- Concrete compressive strength is 20 MPa
- Steel yield strength is 400 MPa
- Beam dimensions are 25cm x 40cm
- Loads include wall weight, floor finish weight, and live loads from balconies
Bending moments are calculated at different points along the beam due to the varying loads. Required steel reinforcement is then determined based on the bending moment values and reinforcement ratios from code tables. Reinforcement amounts are provided for three sections of the beam labeled A-B, B-C, and C-D.
Dokumen membahas tentang pelaksanaan pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement) dan karakteristiknya seperti kekakuan yang tinggi, ketahanan terhadap beban, dan kebutuhan pemeliharaan yang lebih rendah dibanding perkerasan fleksibel. Juga dibahas mengenai unsur-unsur penting perkerasan kaku seperti sambungan, tulangan dowel dan tie bar, serta persyaratan material dan konstruksinya.
Contoh soal perencanaan pondasi telapak untuk mendukung beban 150 KN/m pada tanah lempung dengan tebal fondasi 20 cm. Lebar pondasi yang dibutuhkan adalah 1,25 m dengan mempertimbangkan faktor aman 3. Contoh kedua membahas perencanaan pondasi bujur sangkar untuk struktur dengan kedalaman air tanah yang dalam. Dimensi pondasi yang dibutuhkan adalah lebar 1,55 m.
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
The document discusses airport pavement design methods, including the Flexible and Rigid pavement types. It describes the layers of surfaces, base, and subbase courses and their functions. It covers the CBR method developed by the US Corps of Engineers for airport pavement design, which considers aircraft wheel loads and pressures. Variables in the CBR method include soil CBR values, aircraft type and traffic, and material specifications. Examples are given for calculating layer thicknesses using the CBR and FAA methods.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
The document appears to provide specifications for various H-beam sections, including their weight, dimensions, cross-sectional area, moments of inertia, and other mechanical properties. It includes H-beams with depths of flange ranging from 300mm to 450mm and widths ranging from 300mm to 450mm. The largest section listed has a depth of flange of 450mm, width of 450mm, and weight of approximately 620,615 kg/m.
Dokumen tersebut membahas proses konstruksi pier yang meliputi bahan dan peralatan yang diperlukan, tenaga kerja, fabrikasi tulangan dan bekisting, pengecoran beton, serta pemadatan dan perawatan beton. Proses utama mencakup pemasangan angkur, konstruksi rangka dan bekisting pier, pengecoran beton secara bertahap, dan pemadatan menggunakan vibrator beserta perawatan beton setelah pengecoran.
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
1. Dokumen ini membahas tentang model struktur slopped truss menggunakan SAP2000 dan proses analisis serta desain struktur.
2. Langkah-langkah pemodelan struktur slopped truss, penambahan beban, analisis, dan penentuan penampang struktur dijelaskan secara rinci.
3. Proses desain struktur bertujuan untuk menentukan penampang profil baja yang paling sesuai dengan beban dan batasan keamanan struktur.
The document provides calculations for determining the required reinforcement of a concrete beam (balok) with the following information:
- Concrete compressive strength is 20 MPa
- Steel yield strength is 400 MPa
- Beam dimensions are 25cm x 40cm
- Loads include wall weight, floor finish weight, and live loads from balconies
Bending moments are calculated at different points along the beam due to the varying loads. Required steel reinforcement is then determined based on the bending moment values and reinforcement ratios from code tables. Reinforcement amounts are provided for three sections of the beam labeled A-B, B-C, and C-D.
Dokumen membahas tentang pelaksanaan pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement) dan karakteristiknya seperti kekakuan yang tinggi, ketahanan terhadap beban, dan kebutuhan pemeliharaan yang lebih rendah dibanding perkerasan fleksibel. Juga dibahas mengenai unsur-unsur penting perkerasan kaku seperti sambungan, tulangan dowel dan tie bar, serta persyaratan material dan konstruksinya.
Contoh soal perencanaan pondasi telapak untuk mendukung beban 150 KN/m pada tanah lempung dengan tebal fondasi 20 cm. Lebar pondasi yang dibutuhkan adalah 1,25 m dengan mempertimbangkan faktor aman 3. Contoh kedua membahas perencanaan pondasi bujur sangkar untuk struktur dengan kedalaman air tanah yang dalam. Dimensi pondasi yang dibutuhkan adalah lebar 1,55 m.
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
The document discusses airport pavement design methods, including the Flexible and Rigid pavement types. It describes the layers of surfaces, base, and subbase courses and their functions. It covers the CBR method developed by the US Corps of Engineers for airport pavement design, which considers aircraft wheel loads and pressures. Variables in the CBR method include soil CBR values, aircraft type and traffic, and material specifications. Examples are given for calculating layer thicknesses using the CBR and FAA methods.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
The document appears to provide specifications for various H-beam sections, including their weight, dimensions, cross-sectional area, moments of inertia, and other mechanical properties. It includes H-beams with depths of flange ranging from 300mm to 450mm and widths ranging from 300mm to 450mm. The largest section listed has a depth of flange of 450mm, width of 450mm, and weight of approximately 620,615 kg/m.
Dokumen tersebut membahas proses konstruksi pier yang meliputi bahan dan peralatan yang diperlukan, tenaga kerja, fabrikasi tulangan dan bekisting, pengecoran beton, serta pemadatan dan perawatan beton. Proses utama mencakup pemasangan angkur, konstruksi rangka dan bekisting pier, pengecoran beton secara bertahap, dan pemadatan menggunakan vibrator beserta perawatan beton setelah pengecoran.
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
Presentasi Kelompok Kelas Pak Ary Setyawan
Jurusan Teknik Sipil UNS
Perkerasan Jalan Raya
Menjelaskan cara hitung perencanaan perkerasan jalan raya Lentur (flexible) dan Kaku (rigid) menggunakan metode analisis komponen dan metode manual menurut Manual Perkerasan Jalan Raya.
Desember 2015
Manual ini membahas perencanaan struktur perkerasan baru, pelebaran jalan, dan rekonstruksi untuk perkerasan lentur dan kaku. Terdapat dua jenis struktur perkerasan yaitu lentur dan kaku, yang masing-masing memiliki komponen seperti perkerasan, pondasi, dan tanah dasar. Manual ini digunakan untuk menghasilkan desain awal yang kemudian diperiksa menggunakan pedoman dan perangkat lunak desain yang relevan.
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan rayamrtunsyiah
油
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perencanaan perkerasan jalan raya khususnya perkerasan lentur. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan tebal perkerasan seperti beban lalu lintas, daya dukung tanah dasar, dan mutu struktur perkerasan. Selain itu juga dibahas mengenai prosedur perencanaan perkerasan lentur dengan metode analisis komponen serta penentuan
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
油
Dokumen tersebut merangkum prosedur desain perkerasan jalan untuk proyek pembangunan jalan tol dengan umur rencana 40 tahun. Terdapat beberapa langkah yang dijelaskan seperti menentukan CESA, daya dukung tanah, struktur pondasi, dan rekomendasi penggunaan perkerasan kaku karena jalan tol akan dilalui banyak kendaraan berat.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
油
Perhitungan metode analitis pada penelitian ini menggunakan program KENPAVE. Langkah awal perencanaan ini adalah dengan mengasumsikan tebal lapis perkerasan. Dan juga dibutuhkan parameter modulus elastisitas dan poisson ratio. Dari data tersebut maka akan didapatkan nilai tegangan dan regangan pada struktur perkerasan. Dengan menggunakan analisa kerusakan struktur perkerasan, dari nilai regangan tarik horisontal dapat diperoleh jumlah repetisi beban yang terjadi dengan menggunakan persamaan retak fatik (Nf). Dari nilai regangan tekan vertikal juga dapat diperoleh jumlah repetisi beban dengan menggunakan persamaan kerusakan rutting (Nd). Hasil nilai Nf dan Nd harus lebih besar dari Nrencana.
Dokumen tersebut membahas pengendalian mutu dalam proses produksi campuran beraspal panas, mencakup pengambilan contoh bahan baku seperti aspal, agregat, dan peremaja; pengendalian mutu proses produksi seperti pengeringan dan pencampuran; serta pengukuran parameter penting seperti suhu dan waktu proses.
Jalan terletak di antara desa Blimbing dan Tenglek. Lebarnya 7 meter dengan 2 jalur 2 arah. Lalu lintas tahun 2010 berkisar 1440 kendaraan per hari. Perkerasan menggunakan aspal, batu pecah, dan sirtu dengan tebal masing-masing 7,4 cm, 20 cm, dan 25,6 cm. Perkerasan lentur dengan umur rencana 20 tahun dan LER 393.034. Perkerasan kaku menggunakan pelat beton, LMC, agregat, dan bahu
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan ringkasan program, lingkup pekerjaan, dan jadwal pelaksanaan pemeliharaan jalan di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk tahun 2013-2015. Terdapat 3 kontrak utama yaitu kontrak jangka panjang 2013-2015 senilai Rp158 miliar, kontrak tahunan 2014 senilai Rp57 miliar, dan pemeliharaan swakelola senilai Rp44 miliar yang mencakup pemeliharaan rutin, backlog, pemeliharaan berkala, dan
Dokumen tersebut merupakan perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) untuk pembangunan jalan rabat beton sepanjang 700 meter di Desa Kota Raja, meliputi perhitungan volume beton, bahan bangunan, alat, dan tenaga kerja yang dibutuhkan beserta biayanya.
Dokumen tersebut membahas proses pemeriksaan AMP yang meliputi beberapa tahapan seperti pemadatan awal, pemadatan PTR, pengeboran inti, kontrol tebal, uji Marshall, dan pengukuran suhu untuk mendeteksi kerusakan dini.
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Desain perkerasan jalan raya lentur dan kaku kelompok 5 Universitas Sebelas M...OctviaFajrinMustikan
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Desain perkerasan jalan raya untuk kolektor 3B di Desa Bulurejo - Desa Semin dengan panjang 2 km dan lebar jalan 3,5 m per lajur. Perencanaan menggunakan pedoman Manual Perkerasan Jalan 2017 dengan CBR tanah 3,435%. Didesain menggunakan perkerasan lentur berupa aspal beton dan fondasi tanah dengan tebal total 600 mm.
Dokumen tersebut melakukan analisis perencanaan perkerasan jalan kaku untuk jalan arteri di Kabupaten Manyaran yang menghubungkan Kecamatan Pugutan dan Desa Pulutan Wetan. Langkah-langkahnya meliputi menentukan CBR tanah dasar, jenis kendaraan yang melalui jalan, perhitungan beban lalu lintas, dan perencanaan struktur perkerasan beton berupa BBTT dengan ruji dan bahu beton untuk umur rencana 40 tahun.
Dokumen tersebut membahas perencanaan perkerasan lentur jalan yang mencakup latar belakang, maksud dan tujuan, jenis perkerasan, susunan lapisan perkerasan lentur, fungsi masing-masing lapisan, perhitungan beban lalu lintas, penentuan nilai struktural, dan perhitungan tebal lapisan perkerasan berdasarkan parameter-parameter yang ditetapkan.
Rangkuman dokumen rencana perkerasan jalan:
Dokumen ini membahas rencana perkerasan untuk jalan yang menghubungkan Desa Papahan dengan Kelurahan Delingan dengan panjang 7 meter dan lalu lintas rata-rata 1600 kendaraan per hari. Rencananya adalah menggunakan perkerasan lentur dengan lapisan aspal dan berbutir setebal 40 cm atau perkerasan kaku berupa pelat beton setebal 15 cm. Dokumen ini juga menganalisis klasifikasi kendar
1. Rencana perkerasan jalan di Desa Purwosari Desa Ngadirojo Lor, Wonogiri menggunakan perkerasan lentur berupa aspal beton tebal 100 mm dengan fondasi berbutir karena beban lalu lintas yang dihitung mencapai 7,11 juta ESA.
2. Untuk perkerasan kaku direncanakan menggunakan pelat beton tebal 285 mm dengan fondasi berupa tanah yang diperkuat karena CBR tanah dasar hanya 5,3%.
3. Manual Desain Perkeras
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya. Mencakup kriteria jalan, analisis lalu lintas, perhitungan lintas ekuivalen, indeks tabel perkerasan, penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku, serta metode perkerasan kaku menurut Pd T-14-2003.
Sebagai Nilai Ujian Akhir mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Dosen pengampu : Ir.Ary Setiawan ,M.Sc, Phd, Program Studi Teknik SIpil Universitas Sebelas Maret
Dokumen tersebut membahas metode analisis komponen untuk merencanakan tebal perkerasan lentur jalan. Metode ini mempertimbangkan faktor-faktor seperti daya dukung tanah, faktor regional, volume lalu lintas, dan beban kendaraan untuk menentukan tebal perkerasan yang tepat. Mahasiswa dapat mempelajari metode ini untuk merancang perkerasan sesuai dengan kondisi lingkungan dan lalu lintas.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)Gusti Albert
油
Dokumen tersebut merupakan desain perkerasan jalan untuk jalan arteri dengan umur rencana 40 tahun. Berdasarkan perhitungan, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 34 cm karena cocok untuk volume lalu lintas yang besar dan kondisi tanah yang lemah."
Dokumen ini membahas tentang penentuan jenis pemeliharaan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga. Metode ini digunakan untuk menilai kondisi jalan berdasarkan jenis dan luas kerusakan, lalu lintas, serta menentukan prioritas pemeliharaan. Dilakukan survei kondisi jalan, perhitungan indeks kerusakan, dan penetapan jenis pemeliharaan rutin, berkala, atau peningkatan berdasarkan hasilnya
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
4. Prosedur Desain
Direncanakan:
OLokasi jalan : Kabupaten Klaten
OKelas jalan : jalan kolektor
OJalan 2 lajur, 2 arah
OUmur rencana : 20 tahun (lihat
Tabel 2.1 halaman 9)
10. Kondisi Tanah
Kondisi tanah dasar normal,
dengan ciri-ciri nilai CBR 4% dan
dapat dipadatkan secara
mekanis. Desain ini meliputi
perkerasan diatas timbunan,
galian atau tanah asli.
11. Metode A untuk tanah normal
Tanah pada kondisi A1, yaitu:
Tanah dasar bersifat plastis
atau berupa lanau.
12. O CBR tanah dasar : 4
O Kelas kekuatan tanah dasar : SG4
O Prosedur desain pondasi : A
O Deskripsi struktur pondasi jalan : Perbaikan tanah dasar meliputi
bahan stabilitas kapur atau timbunan pilihan (pemadatan
berlapis <= 200 mm tebal lepas)
O Tebal minimum peningkatan tanah dasar 100mm.
16. Prosedur Desain
Direncanakan:
OLokasi jalan : Kabupaten Klaten
OKelas jalan : jalan kolektor
OJalan 2 lajur, 2 arah
OUmur rencana : 40 tahun (lihat
Tabel 2.1 halaman 9)
22. Kondisi Tanah
Kondisi tanah dasar normal, dengan
ciri-ciri nilai CBR 4% dan dapat
dipadatkan secara mekanis. Desain
ini meliputi perkerasan diatas
timbunan, galian atau tanah asli.
23. O CBR tanah dasar : 4
O Kelas kekuatan tanah dasar : SG4
O Prosedur desain pondasi : A
O Deskripsi struktur pondasi jalan : Perbaikan tanah dasar meliputi
bahan stabilitas kapur atau timbunan pilihan (pemadatan
berlapis <= 200 mm tebal lepas)
O Tebal minimum peningkatan tanah dasar 150mm.
24. Lapisan drainase dan
lapisan subbase
Koefisien drainase m untuk tebal lapis berbutir
(lihat Tabel 8.1 halaman 31).
Dengan kondisi lapangan : Diatas permukaan
tanah dengan drainase sub soil, medan datar.
Terkadang drainase sub soil dibawah.
Didapat nilai m untuk desain sebesar 1.
26. Kesimpulan
Sambungan : Dowel
Bahu Jalan : Beton
Ketebalan Lapis Perkerasan :
O Tebal Pelat Beton : 295
mm
O Lapis Pondasi LMC : 150
mm
O Lapis Pondasi Agregat kelas A : 150 mm
27. PERKERASAN LENTUR
KELEBIHAN KEKURANGAN
O Perancangan
sederhana dan dapat
digunakan untuk
semua tingkat volume
lalu lintas dan semua
jenis jalan
berdasarkan
klasifikasi fungsi jalan
raya
O Relatif lebih murah
O Kendali kualitas
untuk job mix agak
rumit
O Umur rencana relatif
pendek 5-10tahun
28. PERKERASAN KAKU
KELEBIHAN KEKURANGAN
O Desain sederhana
O Rancangan job mix
lebih mudah
O Umur rencana
dapat mencapai 15
40 tahun
O Hanya dapat
digunakan pada jalan-jalan
dengan volume
lalu lintas tinggi
O Rongga udara di
dalam beton tidak
dapat mengurangi
tegangan yang timbul
akibat perubahan
volume beton