Dokumen tersebut membahas tentang seksualitas ikan, termasuk jenis kelamin ikan, organ reproduksi, sifat seksual primer dan sekunder, hermafroditisme, dan gonokhorisme.
Reproduksi pada hewan dilakukan secara aseksual atau seksual. Reproduksi seksual melibatkan gamet jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan baru, sedangkan aseksual tidak melibatkan gamet. Kebanyakan vertebrata hanya bereproduksi secara seksual melalui pembuahan gamet di dalam atau luar tubuh.
Laporan ini membahas tingkah laku reproduksi ikan plati pedang (Xiphophorus helleri) melalui observasi langsung. Ikan plati pedang memiliki ciri khas seperti pedang panjang pada ekor jantan dan melahirkan anaknya. Tujuan laporan ini adalah untuk mempelajari perbedaan ciri jantan dan betina, pola tingkah laku sebelum dan sesudah pemijahan, serta lamanya waktu pemijahan.
1. Sistem reproduksi ikan meliputi ovari dan testis. Pembuahan pada sebagian besar ikan terjadi secara eksternal, di mana telur dan sperma bertemu di luar tubuh. Beberapa jenis ikan melakukan pembuahan secara internal.
Beberapa poin penting tentang reproduksi pada kelas Reptilia:
- Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm)
- Fertilisasi terjadi secara internal, kecuali beberapa jenis ular dan kadal yang ovovivipar
- Jenis reproduksinya adalah ovipar (bertelur) dan sebagian kecil ovovivipar (bertelur-beranak)
- Organ reproduksi terdiri dari testis, hemipenis, vas deferens dan epididimis pada jantan, ovarium dan oviduk
Presentasi tentang Mollusca memberikan informasi tentang filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang, mencakup siput, kerang, cumi-cumi. Mollusca memiliki tubuh lunak tanpa tulang, terdiri atas kaki, badan dan mantel. Reproduksinya meliputi kawin silang dan pembuahan internal atau eksternal, dengan siklus hidup bervariasi sesuai kelasnya. Beberapa mollusca bermanfaat sebagai sumber protein dan hiasan, sement
Alga adalah organisme eukariotik yang dapat hidup secara uniseluler atau multiseluler. Mereka memiliki klorofil dan dapat melakukan fotosintesis. Alga dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan atau pembentukan spora, dan secara seksual melalui peleburan gamet. Alga hidup di berbagai habitat perairan maupun darat dan memiliki peran penting sebagai produsen primer.
Dokumen ini membahas tentang reproduksi pada hewan, baik secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara membelah diri, fragmentasi, sporulasi, pembentukan tunas, dan partenogenesis. Sedangkan reproduksi seksual melibatkan alat reproduksi, gamet jantan dan betina, serta proses pembuahan di dalam atau luar tubuh. Setelah pembuahan, akan terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio
Reproduksi hewan melalui berbagai cara sesuai jenisnya. Organ reproduksi dan sistem reproduksi hewan vertebrata umumnya sama namun ada perbedaan ukuran dan bobot karena faktor ras. Reproduksi ikan, amfibi, dan sebagian reptilia bersifat ovipar sedangkan sebagian lainnya ovovivipar atau vivipar. [/ringkasan]
Lobster air tawar memiliki cangkang keras dan berbagai alat pelengkap seperti antena dan kaki. Habitatnya adalah danau, rawa, atau sungai pegunungan. Lobster memiliki sifat kanibal, terutama saat molting. Molting merupakan proses alami yang terjadi berkali-kali untuk pertumbuhan dan memperbaiki bagian tubuh. Pemijahan dilakukan secara alami dan proses pengeraman telur memakan waktu beberapa minggu h
Teks tersebut membahas tentang sejarah dan karakteristik udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang dibudidayakan di Indonesia. Udang vannamei pertama kali masuk Indonesia pada tahun 2001 dan sekarang menjadi jenis udang yang banyak dibudidayakan karena tahan penyakit dan tumbuh cepat. Teks tersebut juga menjelaskan ciri-ciri fisik, sistem pencernaan, siklus hidup, dan tata kelola induk udang vanname
Reproduksi pada hewan dilakukan secara generatif untuk menghasilkan keturunan baru. Pada vertebrata, reproduksi dibedakan menjadi ovipar, vivipar, dan ovovivipar, tergantung tempat perkembangan embrio. Sedangkan pada manusia, reproduksi dilakukan secara vivipar melalui proses pembuahan di dalam rahim.
Dokumen tersebut membahas tentang fertilisasi pada ikan, meliputi tahapan reproduksi ikan, faktor yang mempengaruhi proses pra-pembuahan, jenis telur ikan, dan proses diferensiasi seksual pada ikan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan ciri-ciri dari protista.
2. Protista diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan (alga), protista mirip hewan (protozoa), dan ciri-ciri umum protista.
3. Kelompok protista dijelaskan lebih lanjut ciri-cirinya masing-masing seperti jamur protista, alga hijau, merah, cokelat, dan api s
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Beberapa poin penting tentang reproduksi pada kelas Reptilia:
- Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm)
- Fertilisasi terjadi secara internal, kecuali beberapa jenis ular dan kadal yang ovovivipar
- Jenis reproduksinya adalah ovipar (bertelur) dan sebagian kecil ovovivipar (bertelur-beranak)
- Organ reproduksi terdiri dari testis, hemipenis, vas deferens dan epididimis pada jantan, ovarium dan oviduk
Presentasi tentang Mollusca memberikan informasi tentang filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang, mencakup siput, kerang, cumi-cumi. Mollusca memiliki tubuh lunak tanpa tulang, terdiri atas kaki, badan dan mantel. Reproduksinya meliputi kawin silang dan pembuahan internal atau eksternal, dengan siklus hidup bervariasi sesuai kelasnya. Beberapa mollusca bermanfaat sebagai sumber protein dan hiasan, sement
Alga adalah organisme eukariotik yang dapat hidup secara uniseluler atau multiseluler. Mereka memiliki klorofil dan dapat melakukan fotosintesis. Alga dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan atau pembentukan spora, dan secara seksual melalui peleburan gamet. Alga hidup di berbagai habitat perairan maupun darat dan memiliki peran penting sebagai produsen primer.
Dokumen ini membahas tentang reproduksi pada hewan, baik secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara membelah diri, fragmentasi, sporulasi, pembentukan tunas, dan partenogenesis. Sedangkan reproduksi seksual melibatkan alat reproduksi, gamet jantan dan betina, serta proses pembuahan di dalam atau luar tubuh. Setelah pembuahan, akan terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio
Reproduksi hewan melalui berbagai cara sesuai jenisnya. Organ reproduksi dan sistem reproduksi hewan vertebrata umumnya sama namun ada perbedaan ukuran dan bobot karena faktor ras. Reproduksi ikan, amfibi, dan sebagian reptilia bersifat ovipar sedangkan sebagian lainnya ovovivipar atau vivipar. [/ringkasan]
Lobster air tawar memiliki cangkang keras dan berbagai alat pelengkap seperti antena dan kaki. Habitatnya adalah danau, rawa, atau sungai pegunungan. Lobster memiliki sifat kanibal, terutama saat molting. Molting merupakan proses alami yang terjadi berkali-kali untuk pertumbuhan dan memperbaiki bagian tubuh. Pemijahan dilakukan secara alami dan proses pengeraman telur memakan waktu beberapa minggu h
Teks tersebut membahas tentang sejarah dan karakteristik udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang dibudidayakan di Indonesia. Udang vannamei pertama kali masuk Indonesia pada tahun 2001 dan sekarang menjadi jenis udang yang banyak dibudidayakan karena tahan penyakit dan tumbuh cepat. Teks tersebut juga menjelaskan ciri-ciri fisik, sistem pencernaan, siklus hidup, dan tata kelola induk udang vanname
Reproduksi pada hewan dilakukan secara generatif untuk menghasilkan keturunan baru. Pada vertebrata, reproduksi dibedakan menjadi ovipar, vivipar, dan ovovivipar, tergantung tempat perkembangan embrio. Sedangkan pada manusia, reproduksi dilakukan secara vivipar melalui proses pembuahan di dalam rahim.
Dokumen tersebut membahas tentang fertilisasi pada ikan, meliputi tahapan reproduksi ikan, faktor yang mempengaruhi proses pra-pembuahan, jenis telur ikan, dan proses diferensiasi seksual pada ikan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan ciri-ciri dari protista.
2. Protista diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan (alga), protista mirip hewan (protozoa), dan ciri-ciri umum protista.
3. Kelompok protista dijelaskan lebih lanjut ciri-cirinya masing-masing seperti jamur protista, alga hijau, merah, cokelat, dan api s
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Protozoa adalah organisme seluler eukariotik yang bergerak menggunakan pseudopoda, flagela, atau silia. Kebanyakan protozoa bersifat parasit atau saprofit dan hidup di lingkungan basah. Ada empat kelas protozoa berdasarkan alat geraknya: Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa.
This document discusses feed and nutrition for fish farming. It covers several key points:
1) Feeds provide nutrients and energy for fish growth, reproduction and health. Common feed types include formulated feeds, agricultural byproducts, and floating or sinking pellets.
2) Feeding methods include by hand, truck or automatic timed feeders. The amount fed is typically 2-5% of body weight per day or to satiation.
3) Nutrition is the interaction between nutrients and living organisms. It includes feed composition, ingestion, digestion, absorption, energy release, growth and reproduction. Proper nutrition is key for effective and economical aquaculture.
This document summarizes key aspects of the phylum Platyhelminthes. It includes three classes: Turbellaria, Trematoda, and Cestoda. Turbellaria are flatworms that live in aquatic and moist environments. They are carnivorous and reproduce asexually through fission or sexually. Trematoda are flukes that live as parasites in vertebrates. They have oral and ventral suckers. Cestoda are tapeworms with a scolex, neck, and strobila regions. They reproduce sexually within proglottid segments along the strobila.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan hasil perikanan dan berbagai cara pengawetan ikan, seperti pendinginan, pembekuan, pengasapan, dan pengolahan lainnya untuk memperpanjang masa simpan ikan agar tetap segar dan layak konsumsi. Juga dibahas tentang perbedaan ikan segar dan busuk serta komponen kimiawi penting dalam ikan.
1. Filum Echinodermata merupakan hewan laut berkerangka internal yang terdiri dari 5 kelas, yaitu Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang lular), Echinoidea (landak laut dan bulu babi), Holothuroidea (teripang), dan Crinoidea (lili laut).
2. Semua echinodermata memiliki tubuh berbentuk simetri radial pada larva dan simetri bilateral pada dewasa, serta hidup di laut dari daerah litoral hing
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxmuhammadsahir5
油
Manajemen kualitas air membahas upaya pemeliharaan dan pengendalian kualitas air untuk memenuhi standar yang memungkinkan air digunakan untuk sumber daya perikanan, pertanian, dan kebutuhan lain. Dokumen ini menjelaskan parameter fisika, kimia, dan biologi untuk menilai kualitas air serta klasifikasi dan kriteria mutu air.
Peta jalan penelitian merupakan rencana kegiatan penelitian dalam rentang waktu tertentu yang meliputi tahapan riset dasar, terapan, dan pengembangan produk. Peta jalan ini digunakan untuk mevisualisasikan kegiatan penelitian serta hasil yang diharapkan berupa hak kekayaan intelektual. Contoh peta jalan penelitian yang disajikan mencakup bidang bioteknologi, enzim, dan bahan biomaterial dalam rentang waktu 2008
Dokumen tersebut membahas tentang fekunditas ikan yang didefinisikan sebagai jumlah telur yang dihasilkan ikan. Fekunditas dapat diukur secara mutlak maupun relatif terhadap panjang atau berat ikan. Ada beberapa metode untuk menghitung jumlah telur ikan seperti penghitungan langsung, volumetrik, dan gravimetrik. Informasi ini berguna dalam menentukan kapasitas budidaya ikan.
Spectrometer UV-Vis and Infrared (IR).pptxAjiKamil
油
Penjelasan tentang spektroskopi secara umum. Berisikan penjelasan tentang konsep dari spektroskopi uv vis, cara kerja, contoh-contoh penggunaan. Begitu pula dengan spektroskopi infrared.
2. SEKSUALITAS IKAN
Hermaproditisme
Ikan hermaprodit mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testis
yang sering dijumpai dalam beberapa famili ikan.
Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak
gonad yang terdapat pada individu normal.
Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada
suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni.
Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu
individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya.
3. a. Hermaprodit sinkroni/simultaneous.
Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin
jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan.
Ikan hermaprodit jenis ini ada yang dapat mengadakan pembuahan
sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi
oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat
mengadakan pembuahan sendiri.
Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai jantan
dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang
lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur
yang akan dibuahi sperma dari individu lain.
4. Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor atau lebih ikan ini,
dapat menjadi pasangan untuk berpijah.
Ikan yang berfase betina mempunyai tanda warna yang bergaris
vertikal, sesudah berpijah hilang warnanya dan berubah menjadi
ikan jantan.
Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili
Serranidae (contoh .kerapu)
5. b. Hermaprodit protandrous.
Ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase
jantan ke fase betina.
Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah
testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral.
Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma,
terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut.
Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian
besar dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan
berubah menjadi fase betina.
Contoh ikan-ikan yang termasuk dalam golongan ini antara lain Lates
calcarifer (ikan kakap).
6. c. Hermaprodit protoginynous.
Keadaan yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri.
Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan.
Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali
pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testisnya
berkembang.
Salah satu spesies ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam
golongan hermaprodit protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus albus)
dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina), kerapu macan (E.
fuscoguttatus).
7. Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang
berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi.
Urutan daur hidupnya yaitu : masa juvenile yang hermaprodit,
masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa terakhir masa
jantan yang berfungsi.
Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam Famili Labridae, misalnya
Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang berbeda.
Ikan jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan
selama hidupnya, sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang
berasal dari perubahan ikan betina.
8. Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus hidupnya, pada
tiap-tiap fasenya sering didapatkan ada perbedaan baik dalam morfologi
maupun warnanya.
Keadaan demikian menyebabkan terjadinya kesalahan dalam mendeterminasi
ikan itu menjadi dua nama, yang sebenarnya spesies ikan itu sama.
Misalnya pada ikan Larbus ossifagus ada dua individu yang berwarna merah
dan ada yang berwarna biru.
Ternyata ikan yang berwarna merah adalah ikan betina, sedangkan yang
berwarna biru adalah ikan jantan.
Hermaprodit protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit
beriring.
9. Pada waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi
dua macam seks, yaitu terdapat jaringan testis dan ovarium yang belum
berkembang dengan baik.
Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau
hermaprodit protogini terjadi pada individu yang berbeda baik
menurut ukuran atau umur, tetapi merupakan suatu proses yang
beriring.
Selain hermaproditisme, pada ikan terdapat juga Gonokhorisme,
yaitu kondisi seksual berganda yaitu pada ikan bertahap juvenil
gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau
betinanya.
10. Gonad tersebut kemudian berkembang menjadi semacam ovarium,
Setelah setengah dari individu ikan - ikan itu gonadnya menjadi ovarium
(menjadi ikan betina) dan setengahnya lagi menjadi testis (menjadi ikan
jantan).
Gonokhoris yang demikian dinamakan gonokhoris yang tidak
berdiferensiasi:, yaitu keadaannya tidak stabil dan dapat terjadi interseks yang
spontan.
Misalnya Anguilla anguilla dan Salmo gairdneri irideus adalah gonokhoris
yang tidak berdiferensiasi. Ikan gonokhorisme yang berdiferensiasi sejak dari
mudanya sudah ada perbedaan antara jantan dan betina yang sifatnya tetap
sejak dari kecil sampai dewasa, sehingga tidak terdapat spesies yang interseks.
11. Sifat Seksual Primer dan Sekunder
Sifat seksual primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan
pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan
jantan.
Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk
membedakan ikan jantan dan ikan betina.
Satu spesies ikan yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk
membedakan jantan dan betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat seksual
dimorfisme.
Namun, apabila satu spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan
perbedaan warna, maka ikan itu bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya
ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan
betina.
12. Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara.
Hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja.
Misalnya ovipositor, yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke
bivalvia, adanya semacam jerawat di atas kepalanya pada waktu musim
pemijahan.
Banyaknya jerawat dengan susunan yang khas pada spesies tertentu bisa
dipakai untuk tanda menentukan spesies,
contohnya ikan Nocomis biguttatus dan Semotilus atromaculatus jantan.
13. 2. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanent atau tetap,
yaitu tanda ini tetap ada sebelum, selama dan sesudah musim
pemijahan.
Misalnya : warna yang lebih menyala pada ikan Lebistes, Beta dan
ikan-ikan karang, dan sebagainya.
Biasanya tanda seksual sekunder itu terdapat positif pada ikan jantan
saja.
Apabila ikan jantan tadi dikastrasi (testisnya dihilangkan), bagian
yang menjadi tanda seksual sekunder menghilang, tetapi pada ikan
betina tidak menunjukkan sesuatu perubahan.
14. Sebaliknya tanda bulatan hitam pada ikan Amia betina akan
muncul pada bagian ekornya seperti ikan Amia jantan, bila
ovariumnya dihilangkan.
Hal ini disebabkan adanya pengaruh dari hormon yang
dikeluarkan oleh testis mempunyai peranan pada tanda seksual
sekunder, sedangkan tanda hitam pada ikan Amia menunjukkan
bahwa hormon yang dikeluarkan oleh ikan betina menjadi
penghalang timbulnya tanda bulatan hitam.
15. Alat reproduksi Ikan Teleostei
1. Alat reproduksi Jantan
Testis berpasangan,
Terletak di dalam ruang peritoneum di bawah gelembung renang dan diatas
usus .
Didalam testis dibentuk spermatozoa, proses pembentukannya disebut
spermatogenesis.
Bentuk spermatozoa bermacam-macam tergantung pada spesies ikan .
Vasa deferensia
Merupakan dua saluran sperma yg bergabung pada bagian belakangnya yg
membentuk suatu ruang yg terbuka ke arah luar diantara papila urinaria dan
anus.
Lubang genital (genital pore)
Lubang luar yg merupakan gabungan vasa deferensia
16. 2. Alat Reproduksi Betina
ovarium , merupakan kantong dimana telur telur (ovum) terdapat, pada ikan
umumnya ada dua buah.
Oviduct, merupakan tempat menyalurkan telur dan ujungnya adalah lubang
genital yg terletak di belakang anus.