1. Disusun Oleh : Putu Agung Priyo Pratomo, AMK
PUBLIC SAFETY CENTER 119 DINKES KAB. MAGELANG
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Lalu Lintas
Sesuai panduan :
Buku Saku Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Jalan
Jadilah Penolong Kecelakaan Di Jalan Semua Orang
Bisa Jadi Penolong
Diterbitkan oleh Kemenkes RI 2019
BISA DIDOWNLOAD GRATIS DI GOOGLE
3. Mengapa kita perlu segera menolong korban
Korban kecelakaan yang tidak segera ditolong dapat terancam
kematian
Pertolongan pertama yang tepat sebelum tenaga medis
datang, dapat menyelamatkan jiwa korban dan mencegah
kecacatan
4. Prinsip Saat Melihat Kecelakaan di Jalan
1. Hubungi 119 (Polisi, Ambulan, Medis)
2. Amankan Diri
3. Amankan Lingkungan
4. Amankan Korban
5. Sikap pertama yang harus dilakukan jika menyaksikan
kecelakaan lalu lintas
1. Segera hubungi 119 (Polisi, Ambulan, bantuan medis)
2. Sebelum menolong, pastikan diri anda tidak ikut celaka (resiko
tertabrak, resiko ledakan, resiko ancaman lain)
3. Minta bantuan orang di sekitar anda untuk mengamankan lokasi
kejadian.
4. Matikan semua mesin kendaraan bermotor yang terlibat dalam
kecelakaan.
5. Dahulukan menolong korban yang masih hidup.
6. Bila memungkinkan, pindahkan korban ke lokasi yang lebih aman
dengan cara yang tidak memperparah korban.
Lanjutan
6. 7. Dilarang memindahkan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan karena
merupakan barang bukti kepolisian. Serta dilarang memindahkan atau
merubah posisi tuas transmisi kendaraan manual atau otomatis, spion
kanan kiri dan tengah. (Peraturan Kapolri No.15 tahun 2013 tentang
Tatacara Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas)
8. Menepikan kendaraan kita ke sisi jalan. Jika melihat korban ada di tengah
jalan, boleh menggunakan kendaraan kita sebagai pembatas jalan untuk
kendaraan di belakang.
9. Sementara menunggu layanan medis datang, perlu dilakukan beberapa
tindakan sebagai PERTOLONGAN PERTAMA
Lanjutan
7. Pengertian Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau
cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
8. Pelaku Pertolongan Pertama
Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar
# Foto Tim PSC saat melakukan pelatihan dasar P3K kepada para relawan BUMIREJO RESCUE
9. Tujuan Pertolongan Pertama
1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah kecacatan
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang
proses penyembuhan
10. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama
Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain di
sekitarnya.
Dapat menjangkau penderita.
Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
Meminta bantuan/rujukan.
Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan
keadaan korban.
Membantu penolong pertolongan pertama lainnya.
Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
11. Pengamanan lokasi
Sebelum melakukan pertolongan
alangkah baiknya kita periksa
terlebih dahulu adanya :
1. Bahaya listrik
2. Bahaya kimia
3. Bahaya Api
4. Bahaya Gas beracun
5. Benda yang tidak stabil (resiko
bangunan roboh)
6. Bahaya lain (banjir, longsor, gempa
susulan)
12. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Pastikan korban dalam keadaan masih hidup
Cara mendeteksinya
secara cepat :
1. Pastikan korban dalam kondisi sadar atau tidak
2. Pastikan bernafas atau tidak?
3. Periksa nadi korban
4. Periksa apakah pupil mata mengembang
maksimal atau tidak?
Langkah 1
13. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Lihat pergerakan
naik turunnya
dada korban
Dekatkan telinga
ke hidung
korban
Dengar dan Rasakan hembusan napas korban dengan cara mendekatkan telinga/pipi ke
hidung korban sambil melihat pergerakan naik turunnya dada korban, untuk memastikan
korban bernapas atau tidak.
14. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila Korban Masih Hidup, Apakah Korban
Dalam Keadaan Sadar?
Sadar
Korban merespon dan dapat
berkomunikasi aktif
Respon Suara
Berespon hanya bila dipanggil
namanya, cenderung tidur
Langkah 2
15. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Respon Nyeri
Berespon hanya bila diberi rasa
nyeri. Respon hanya berupa
erangan / usaha menepis
Tanpa Respon Nyeri
Korban tidak memberikan respon
setelah diberikan rangsang nyeri
16. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila Korban Sadar Dan Mengeluh
Sesak Napas
Lepaskan semua yang mengikat pada tubuh korban seperti :
Helm / sabuk keselamatan
Jaket, dasi bila ada dan buka kancing kemeja korban
Pengait celana korban tanpa membuka resletingnya
Longgarkan ikat pinggang pada celana korban
Jangan memberi minum pada korban ketika sesak napas
18. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila korban sadar, pastikan korban tidak panik.
Jangan menarik korban secara paksa bila masih ada
hambatan. Pastikan korban telah bebas dari semua
hambatan/jepitan.
Pada kondisi korban terjepit diantara 2 benda bergerak, cukup
bebaskan disatu sisi dan jadikan sisi yang satu sebagai
sandaran supaya korban tidak langsung terjatuh ketika jepitan
dilepaskan.
Membebaskan Korban Terjepit
19. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
1. Posisikan sandaran kursi pada posisi tegak
lurus.
2. Posisikan korban bersandar pada sandaran
kursi mobil, agar tetap menjaga daerah
tulang belakang tetap lurus
3. Mundurkan kursi sampai posisi maksimal
20. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
4. Lepaskan sabuk keselamatan (safety belt)
bila mudah dilepaskan atau dengan cara
dipotong jika sulit dilepas.
5. Setelah tubuh korban terbebas dari
himpitan, bebaskan bagian bawah (kaki)
korban dari himpitan pedal rem/kopling.
Bila ada kelainan bentuk pada kaki korban,
hati-hati karena kemungkinan kaki korban
dalam kondisi patah. Gerakan kaki hanya
mengikuti arah sendi putar.
Bila kondisi korban sudah tidak terhimpit, bisa segera dipindah ke tempat yang
lebih aman untuk dilakukan pertolongan lanjutan.
21. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila Korban Tidak Sadar, Pastikan Saluran Napas
Tidak Tersumbat
Tanda-tanda Jalan Napas Tersumbat:
Terdengar suara ngorok/mendengkur atau berkumur
1. Periksa apakah terdapat cedera
pada kepala dan leher
2. Jika tidak terdapat cedera pada
kepala dan leher, maka buka jalan
napas dengan cara
menengadahkan kepala korban
dan mengangkat dagu korban
(Head Tilt Chin Lift).
Langkah 3
22. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
3. Untuk pasien dengan kecurigaan cidera
kepala yang disertai cidera tulang leher,
maka untuk membuka jalan napasnya
digunakan cara dorongan membuka
rahang yang dikenal dengan Jaw Thrust .
4. Untuk pasien dengan suara berkumur yang
di duga cairan (darah, muntahan, dsb).
Miringkan tubuh korban ke satu sisi yang
memungkinkan cairan dalam mulut korban
mengalir keluar. Dikenal dengan posisi
Recovery / posisi Miring Mantab
25. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Kasus Cedera Kepala
Cedera kepala disebabkan adanya benturan yang cukup kuat
di daerah kepala.
Ditandai dengan luka yang cukup berarti, bisa luka terbuka,
memar, atau benjolan yang cukup besar.
Korban dengan cedera kepala berat biasanya tidak sadar.
Bila cedera kepala tidak berat, korban sadar namun
mengeluh pusing, nyeri di daerah kepala serta muntah-
muntah.
Pada kasus cedera kepala, ada kemungkinan cedera tulang
leher juga dialami korban.
26. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila korban dalam posisi tidak terlentang, maka posisikan
pasien terlentang dengan kaidah menjaga tulang leher
1. Penolong memasukkan ke empat jari-jari tangan ke punggung korban persis
pada tepi kiri dan kanan leher korban.
2. Ibu jari mengunci pada pundak korban.
27. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
3. Kemudian jepit kepala pasien dengan kedua lengan bawah agar posisi
tetap tegak lurus.
4. Lakukan tindakan sampai alat pelindung leher / kepala tersedia
( cervical collar, head immobilizer )
29. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Melepas Helm
Harus dilakukan oleh dua orang penolong
1. Penolong pertama menjaga stabilisasi
dengan memegang kedua sisi helm
dan memposisikan jari-jari tangan
pada rahang bawah korban, untuk
mencegah pergerakan leher korban.
2. Penolong kedua melepas tali helm
dari kaitnya atau bila sulit
memotongnya.
3. Penolong kedua meletakkan satu
tangan di bagian sudut rahang depan
dan tangan satunya di belakang
kepala korban
30. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
4. Penolong pertama menarik kedua sisi
helm dan melepaskan helm mengarah
ke arahnya.
5. Penolong kedua mencegah kepala
terjatuh saat helm lepas.
6. Setelah helm lepas penolong pertama
mengambil alih untuk menopang kepala
korban sampai cervical collar terpasang.
7. Penolong kedua memasang cervical
collar.
32. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Langkah 4
Apabila Terdapat Luka Pendarahan
1. Hentikan pendarahan dengan menekan
langsung pada tempat yang berdarah bisa
dengan menggunakan kain yang digulung
ataupun alat/benda lainnya dengan cukup
kuat.
2. Jangan sembarangan memberikan benda
apapun untuk menghentikan perdarahan,
seperti mengoleskan oli, minyak, dll.
3. Posisikan daerah yang mengalami
perdarahan lebih tinggi daripada jantung
4. Pertahankan balut tekan sampai bantuan
medis datang.
33. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Perdarahan yang banyak dan tidak segera diatasi dapat menyebabkan
korban kehabisan darah dan mengakibatkan kematian.
34. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Apabila Terdapat Patah Tulang (fracture)
Tanda-tanda patah tulang :
1. Terdapat kelainan bentuk pada tungkai atau lengan korban
2. Patah tulang dapat terbuka yaitu tulang terlihat keluar atau
pun tertutup.
3. Hati-hati saat memindahkan korban, berikan pertolongan
dengan cara membuat tungkai/lengan yang patah tidak
bergeser.
Fractur terbuka Fractur tertutup
35. PATAH TULANG TERBUKA
1. Tampak dan terlihat tulang keluar
2. Terdapat luka terbuka
3. Terdapat perdarahan
PATAH TULANG TERTUTUP
1. Tidak tampak tulang yang keluar
2. Terdapat perdarahan dalam yang
menimbulkan memar kemerahan
3. Kadang tampak bengkak
36. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bagaimana Cara Memasang Spalk / Papan Bidai
1. Sejajarkan dan luruskan posisi
tungkai atas dan bawah dengan
memegang sendi lutut dan
pergelangan kaki.
2. Bila ada perdarahan, lakukan
penekanan pada luka dengan
menggunakan perban, kassa,
kain baju atau semacamnya.
37. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
3. Letakkan tungkai yang telah lurus
pada bahan keras yang
panjangnya mulai dari setengah
paha sampai mata kaki dan lebar
sesuai dengan lebar tungkai dan
berikan penahan pada sisi kanan
dan kiri dengan panjang yang
sama seperti alas.
4. Ikat kuat-kuat setiap penahan
tersebut.
5. Alas maupun penahan sisi kanan
dan kiri dapat berupa dari kardus,
ranting pohon, balok kayu, dan
lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
38. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
6. Pastikan kondisi korban tetap stabil sampai mendapat
pertolongan lanjutan.
7. Bila patah tulang terbuka dan terdapat tulang atau bagian yang
lepas, jangan masukkan patahan/bagian tersebut kedalam luka,
masukkan saja kedalam wadah (plastik) dan serahkan ke
petugas medis.
39. Pertolongan Pertama pada Korban yang Tidak Sadar / Henti
Nafas
Apabila menemukan korban tidak sadar di jalan dan nafasnya satu-satu/tidak
bernafas dan bukan korban kecelakaan lalu lintas, hal yang harus diperhatikan:
Untuk anda yang pernah berlatih Bantuan Hidup Dasar dan penggunaan
Automated External Defibrilator (AED), bila korban tidak respon disertai
pernapasan satu-satu/tidak bernapas maka Anda lakukan tindakan pijat
jantung (RJP/CPR) selama 2 menit kemudian mengaplikasikan AED (bila
tersedia) bila tetap tidak berespon maka pijat jantung dilanjutkan sampai
dengan pertolongan medis datang.
Bila anda tidak pernah terlatih Bantuan Hidup Dasar (BHD), anda bisa
menghubungi call center 119 dan menceritakan kondisi korban dan
kemudian anda mengikuti setiap instruksi/arahan dari petugas call center
yang akan membimbing anda untuk melakukan sesuatu terhadap korban.
40. Cara melakukan pijat jantung luar
(Resusitasi Jantung Paru):
Posisikan diri anda berada disebelah kanan korban, dengan posisi
berlutut buka kedua lutut selebar bahu.
Letakkan pangkal tangan kiri anda dengan dibantu oleh tangan kanan
pada bagian bawah dada korban. Posisi lengan tegak lurus mulai dari
bahu .
Lakukan penekanan pada dada berulang-ulang selama 2 menit tanpa
henti.
Penolong melakukan ayunan pijat jantung dengan posisi sendi pinggul
sebagai poros.
41. Pijat jantung luar
dihentikan bila :
Korban memberikan reaksi
Bantuan medis telah datang
Korban tidak memberikan
reaksi setelah pijat jantung
dilakukan lebih dari 15 menit
dimana bantuan medis juga
belum datang
Dalam melakukan RJP tidak
membedakan antara pria dan
wanita, yang terpenting upaya
penyelamatan jiwa.
43. AED di Ruang Publik / Tempat Umum
Automatic External Defibrillator
44. AED = Alat Pacu Jantung
Bisa digunakan orang awam yang
terlatih
AED Ditempatkan di lokasi2 strategis
seperti Terminal, Bandara, Stasiun,
Mall/Pusat Perbelanjaan, Tempat
Wisata, RS, Sekolah, Kantor2 dll
Mudah penggunaan, berintruksi jelas
dan berbahasa Indonesia
46. Cara Mengamankan Barang Bukti
Sebelum polisi datang masyarakat dapat membantu untuk
mengamankan barang bukti dengan cara sebagai berikut:
Berikan tanda/batasan dengan menggunakan benda yang tersedia di
sekeliling tempat kejadian kecelakaan lalu lintas, contohnya batu, ranting, dll.
Jangan memindahkan posisi kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.
Jangan memindahkan atau merubah posisi tuas transmisi kendaraan manual
atau otomatis, spion kanan dan kiri dan tengah.
Jangan memindahkan barang-barang atau bekas-bekas pecahan kaca atau
peralatan kendaraan yang tercecer.
Bila memungkinkan dokumentasikan posisi akhir kendaraan yang terlibat
kecelakaan lalu lintas.
Jaga barang-barang berharga dan identitas korban.
Dasar Hukum
UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Peraturan Kapolri No.15 tahun 2013 tentang Tatacara Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
47. Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Evakuasi korban:
Langkah 5
1. Pemindahan korban dari tempat kejadian ke
tempat yang aman.
2. Evakuasi bisa dilakukan dengan alat (Tandu)
atau tanpa alat.
3. Korban dievakuasi dan dibawa ke tempat
pelayanan kesehatan lanjutan (Puskesmas /
Rumah sakit)
59. Contoh Pengunaan Spalk dan Mitella
Untuk Korban Yang Mengalami Frakture Pada Bagian Tangan
60. Perlindungan Diri
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan
untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh sumber daya manusia dan potensi bahaya di fasilitas
pelayanan kesehatan.
61. APD harus selalu dipakai pada saat menolong korban / pasien
Darah dan semua cairan tubuh adalah media penularan penyakit
handscon kacamata medis gown masker dan
tutup kepala
Alat Perlindungan Diri
( APD )
62. Tindakan Umum untuk menjaga diri :
1. Mencuci tangan :
1) Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan
2) Pakai sabun yg memiliki sifat antseptic/anti kuman
3) Cuci bersih tangan sampai kesiku.
2. Membersihkan alat :
a. Mencuci biasa pakai sabun
b. Desinfeksi- perendaman dg cairan antiseptic
c. Sterilisasi dengan suhu tinggi