際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Disusun Oleh : Putu Agung Priyo Pratomo, AMK
PUBLIC SAFETY CENTER 119 DINKES KAB. MAGELANG
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Lalu Lintas
Sesuai panduan :
Buku Saku Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Jalan
Jadilah Penolong Kecelakaan Di Jalan  Semua Orang
Bisa Jadi Penolong
Diterbitkan oleh Kemenkes RI 2019
BISA DIDOWNLOAD GRATIS DI GOOGLE
Mengapa Kita Perlu Segera
Menolong Korban
Kecelakaan?
Mengapa kita perlu segera menolong korban
 Korban kecelakaan yang tidak segera ditolong dapat terancam
kematian
 Pertolongan pertama yang tepat sebelum tenaga medis
datang, dapat menyelamatkan jiwa korban dan mencegah
kecacatan
Prinsip Saat Melihat Kecelakaan di Jalan
1. Hubungi 119 (Polisi, Ambulan, Medis)
2. Amankan Diri
3. Amankan Lingkungan
4. Amankan Korban
Sikap pertama yang harus dilakukan jika menyaksikan
kecelakaan lalu lintas
1. Segera hubungi 119 (Polisi, Ambulan, bantuan medis)
2. Sebelum menolong, pastikan diri anda tidak ikut celaka (resiko
tertabrak, resiko ledakan, resiko ancaman lain)
3. Minta bantuan orang di sekitar anda untuk mengamankan lokasi
kejadian.
4. Matikan semua mesin kendaraan bermotor yang terlibat dalam
kecelakaan.
5. Dahulukan menolong korban yang masih hidup.
6. Bila memungkinkan, pindahkan korban ke lokasi yang lebih aman
dengan cara yang tidak memperparah korban.
Lanjutan
7. Dilarang memindahkan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan karena
merupakan barang bukti kepolisian. Serta dilarang memindahkan atau
merubah posisi tuas transmisi kendaraan manual atau otomatis, spion
kanan kiri dan tengah. (Peraturan Kapolri No.15 tahun 2013 tentang
Tatacara Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas)
8. Menepikan kendaraan kita ke sisi jalan. Jika melihat korban ada di tengah
jalan, boleh menggunakan kendaraan kita sebagai pembatas jalan untuk
kendaraan di belakang.
9. Sementara menunggu layanan medis datang, perlu dilakukan beberapa
tindakan sebagai PERTOLONGAN PERTAMA
Lanjutan
Pengertian Pertolongan Pertama
 Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau
cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
Pelaku Pertolongan Pertama
 Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar
# Foto Tim PSC saat melakukan pelatihan dasar P3K kepada para relawan BUMIREJO RESCUE
Tujuan Pertolongan Pertama
1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah kecacatan
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang
proses penyembuhan
Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama
 Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain di
sekitarnya.
 Dapat menjangkau penderita.
 Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
 Meminta bantuan/rujukan.
 Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan
keadaan korban.
 Membantu penolong pertolongan pertama lainnya.
 Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
 Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
 Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
Pengamanan lokasi
Sebelum melakukan pertolongan
alangkah baiknya kita periksa
terlebih dahulu adanya :
1. Bahaya listrik
2. Bahaya kimia
3. Bahaya Api
4. Bahaya Gas beracun
5. Benda yang tidak stabil (resiko
bangunan roboh)
6. Bahaya lain (banjir, longsor, gempa
susulan)
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Pastikan korban dalam keadaan masih hidup
Cara mendeteksinya
secara cepat :
1. Pastikan korban dalam kondisi sadar atau tidak
2. Pastikan bernafas atau tidak?
3. Periksa nadi korban
4. Periksa apakah pupil mata mengembang
maksimal atau tidak?
Langkah 1
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Lihat pergerakan
naik turunnya
dada korban
Dekatkan telinga
ke hidung
korban
Dengar dan Rasakan hembusan napas korban dengan cara mendekatkan telinga/pipi ke
hidung korban sambil melihat pergerakan naik turunnya dada korban, untuk memastikan
korban bernapas atau tidak.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila Korban Masih Hidup, Apakah Korban
Dalam Keadaan Sadar?
 Sadar
Korban merespon dan dapat
berkomunikasi aktif
 Respon Suara
Berespon hanya bila dipanggil
namanya, cenderung tidur
Langkah 2
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
 Respon Nyeri
Berespon hanya bila diberi rasa
nyeri. Respon hanya berupa
erangan / usaha menepis
 Tanpa Respon Nyeri
Korban tidak memberikan respon
setelah diberikan rangsang nyeri
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila Korban Sadar Dan Mengeluh
Sesak Napas
Lepaskan semua yang mengikat pada tubuh korban seperti :
 Helm / sabuk keselamatan
 Jaket, dasi bila ada dan buka kancing kemeja korban
 Pengait celana korban tanpa membuka resletingnya
 Longgarkan ikat pinggang pada celana korban
 Jangan memberi minum pada korban ketika sesak napas
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Teknik ABCDE
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
 Bila korban sadar, pastikan korban tidak panik.
 Jangan menarik korban secara paksa bila masih ada
hambatan. Pastikan korban telah bebas dari semua
hambatan/jepitan.
 Pada kondisi korban terjepit diantara 2 benda bergerak, cukup
bebaskan disatu sisi dan jadikan sisi yang satu sebagai
sandaran supaya korban tidak langsung terjatuh ketika jepitan
dilepaskan.
Membebaskan Korban Terjepit
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
1. Posisikan sandaran kursi pada posisi tegak
lurus.
2. Posisikan korban bersandar pada sandaran
kursi mobil, agar tetap menjaga daerah
tulang belakang tetap lurus
3. Mundurkan kursi sampai posisi maksimal
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
4. Lepaskan sabuk keselamatan (safety belt)
bila mudah dilepaskan atau dengan cara
dipotong jika sulit dilepas.
5. Setelah tubuh korban terbebas dari
himpitan, bebaskan bagian bawah (kaki)
korban dari himpitan pedal rem/kopling.
Bila ada kelainan bentuk pada kaki korban,
hati-hati karena kemungkinan kaki korban
dalam kondisi patah. Gerakan kaki hanya
mengikuti arah sendi putar.
Bila kondisi korban sudah tidak terhimpit, bisa segera dipindah ke tempat yang
lebih aman untuk dilakukan pertolongan lanjutan.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila Korban Tidak Sadar, Pastikan Saluran Napas
Tidak Tersumbat
Tanda-tanda Jalan Napas Tersumbat:
Terdengar suara ngorok/mendengkur atau berkumur
1. Periksa apakah terdapat cedera
pada kepala dan leher
2. Jika tidak terdapat cedera pada
kepala dan leher, maka buka jalan
napas dengan cara
menengadahkan kepala korban
dan mengangkat dagu korban
(Head Tilt  Chin Lift).
Langkah 3
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
3. Untuk pasien dengan kecurigaan cidera
kepala yang disertai cidera tulang leher,
maka untuk membuka jalan napasnya
digunakan cara dorongan membuka
rahang yang dikenal dengan Jaw Thrust .
4. Untuk pasien dengan suara berkumur yang
di duga cairan (darah, muntahan, dsb).
Miringkan tubuh korban ke satu sisi yang
memungkinkan cairan dalam mulut korban
mengalir keluar. Dikenal dengan posisi
Recovery / posisi Miring Mantab
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Cara memiringkan pasien :
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Posisi Recovery / Posisi Miring Mantab
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Kasus Cedera Kepala
 Cedera kepala disebabkan adanya benturan yang cukup kuat
di daerah kepala.
 Ditandai dengan luka yang cukup berarti, bisa luka terbuka,
memar, atau benjolan yang cukup besar.
 Korban dengan cedera kepala berat biasanya tidak sadar.
 Bila cedera kepala tidak berat, korban sadar namun
mengeluh pusing, nyeri di daerah kepala serta muntah-
muntah.
 Pada kasus cedera kepala, ada kemungkinan cedera tulang
leher juga dialami korban.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bila korban dalam posisi tidak terlentang, maka posisikan
pasien terlentang dengan kaidah menjaga tulang leher
1. Penolong memasukkan ke empat jari-jari tangan ke punggung korban persis
pada tepi kiri dan kanan leher korban.
2. Ibu jari mengunci pada pundak korban.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
3. Kemudian jepit kepala pasien dengan kedua lengan bawah agar posisi
tetap tegak lurus.
4. Lakukan tindakan sampai alat pelindung leher / kepala tersedia
( cervical collar, head immobilizer )
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Cervical collar / Penyangga leher
Head immobilizer
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Melepas Helm
 Harus dilakukan oleh dua orang penolong
1. Penolong pertama menjaga stabilisasi
dengan memegang kedua sisi helm
dan memposisikan jari-jari tangan
pada rahang bawah korban, untuk
mencegah pergerakan leher korban.
2. Penolong kedua melepas tali helm
dari kaitnya atau bila sulit
memotongnya.
3. Penolong kedua meletakkan satu
tangan di bagian sudut rahang depan
dan tangan satunya di belakang
kepala korban
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
4. Penolong pertama menarik kedua sisi
helm dan melepaskan helm mengarah
ke arahnya.
5. Penolong kedua mencegah kepala
terjatuh saat helm lepas.
6. Setelah helm lepas penolong pertama
mengambil alih untuk menopang kepala
korban sampai cervical collar terpasang.
7. Penolong kedua memasang cervical
collar.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Lihat video cara
melepas helm
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Langkah 4
Apabila Terdapat Luka Pendarahan
1. Hentikan pendarahan dengan menekan
langsung pada tempat yang berdarah bisa
dengan menggunakan kain yang digulung
ataupun alat/benda lainnya dengan cukup
kuat.
2. Jangan sembarangan memberikan benda
apapun untuk menghentikan perdarahan,
seperti mengoleskan oli, minyak, dll.
3. Posisikan daerah yang mengalami
perdarahan lebih tinggi daripada jantung
4. Pertahankan balut tekan sampai bantuan
medis datang.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
 Perdarahan yang banyak dan tidak segera diatasi dapat menyebabkan
korban kehabisan darah dan mengakibatkan kematian.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Apabila Terdapat Patah Tulang (fracture)
Tanda-tanda patah tulang :
1. Terdapat kelainan bentuk pada tungkai atau lengan korban
2. Patah tulang dapat terbuka yaitu tulang terlihat keluar atau
pun tertutup.
3. Hati-hati saat memindahkan korban, berikan pertolongan
dengan cara membuat tungkai/lengan yang patah tidak
bergeser.
Fractur terbuka Fractur tertutup
PATAH TULANG TERBUKA
1. Tampak dan terlihat tulang keluar
2. Terdapat luka terbuka
3. Terdapat perdarahan
PATAH TULANG TERTUTUP
1. Tidak tampak tulang yang keluar
2. Terdapat perdarahan dalam yang
menimbulkan memar kemerahan
3. Kadang tampak bengkak
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Bagaimana Cara Memasang Spalk / Papan Bidai
1. Sejajarkan dan luruskan posisi
tungkai atas dan bawah dengan
memegang sendi lutut dan
pergelangan kaki.
2. Bila ada perdarahan, lakukan
penekanan pada luka dengan
menggunakan perban, kassa,
kain baju atau semacamnya.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
3. Letakkan tungkai yang telah lurus
pada bahan keras yang
panjangnya mulai dari setengah
paha sampai mata kaki dan lebar
sesuai dengan lebar tungkai dan
berikan penahan pada sisi kanan
dan kiri dengan panjang yang
sama seperti alas.
4. Ikat kuat-kuat setiap penahan
tersebut.
5. Alas maupun penahan sisi kanan
dan kiri dapat berupa dari kardus,
ranting pohon, balok kayu, dan
lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
6. Pastikan kondisi korban tetap stabil sampai mendapat
pertolongan lanjutan.
7. Bila patah tulang terbuka dan terdapat tulang atau bagian yang
lepas, jangan masukkan patahan/bagian tersebut kedalam luka,
masukkan saja kedalam wadah (plastik) dan serahkan ke
petugas medis.
Pertolongan Pertama pada Korban yang Tidak Sadar / Henti
Nafas
Apabila menemukan korban tidak sadar di jalan dan nafasnya satu-satu/tidak
bernafas dan bukan korban kecelakaan lalu lintas, hal yang harus diperhatikan:
 Untuk anda yang pernah berlatih Bantuan Hidup Dasar dan penggunaan
Automated External Defibrilator (AED), bila korban tidak respon disertai
pernapasan satu-satu/tidak bernapas maka Anda lakukan tindakan pijat
jantung (RJP/CPR) selama 2 menit kemudian mengaplikasikan AED (bila
tersedia) bila tetap tidak berespon maka pijat jantung dilanjutkan sampai
dengan pertolongan medis datang.
 Bila anda tidak pernah terlatih Bantuan Hidup Dasar (BHD), anda bisa
menghubungi call center 119 dan menceritakan kondisi korban dan
kemudian anda mengikuti setiap instruksi/arahan dari petugas call center
yang akan membimbing anda untuk melakukan sesuatu terhadap korban.
Cara melakukan pijat jantung luar
(Resusitasi Jantung Paru):
 Posisikan diri anda berada disebelah kanan korban, dengan posisi
berlutut buka kedua lutut selebar bahu.
 Letakkan pangkal tangan kiri anda dengan dibantu oleh tangan kanan
pada bagian bawah dada korban. Posisi lengan tegak lurus mulai dari
bahu .
 Lakukan penekanan pada dada berulang-ulang selama 2 menit tanpa
henti.
 Penolong melakukan ayunan pijat jantung dengan posisi sendi pinggul
sebagai poros.
Pijat jantung luar
dihentikan bila :
 Korban memberikan reaksi
 Bantuan medis telah datang
 Korban tidak memberikan
reaksi setelah pijat jantung
dilakukan lebih dari 15 menit
dimana bantuan medis juga
belum datang
 Dalam melakukan RJP tidak
membedakan antara pria dan
wanita, yang terpenting upaya
penyelamatan jiwa.
Resusitasi Jantung Paru
BISA DILAKUKAN SIAPA SAJA
OLEH MASYARAKAT YANG
TERLATIH
AED di Ruang Publik / Tempat Umum
Automatic External Defibrillator
AED = Alat Pacu Jantung
 Bisa digunakan orang awam yang
terlatih
 AED Ditempatkan di lokasi2 strategis
seperti Terminal, Bandara, Stasiun,
Mall/Pusat Perbelanjaan, Tempat
Wisata, RS, Sekolah, Kantor2 dll
 Mudah penggunaan, berintruksi jelas
dan berbahasa Indonesia
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Cara Mengamankan Barang Bukti
Sebelum polisi datang masyarakat dapat membantu untuk
mengamankan barang bukti dengan cara sebagai berikut:
 Berikan tanda/batasan dengan menggunakan benda yang tersedia di
sekeliling tempat kejadian kecelakaan lalu lintas, contohnya batu, ranting, dll.
 Jangan memindahkan posisi kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.
 Jangan memindahkan atau merubah posisi tuas transmisi kendaraan manual
atau otomatis, spion kanan dan kiri dan tengah.
 Jangan memindahkan barang-barang atau bekas-bekas pecahan kaca atau
peralatan kendaraan yang tercecer.
 Bila memungkinkan dokumentasikan posisi akhir kendaraan yang terlibat
kecelakaan lalu lintas.
 Jaga barang-barang berharga dan identitas korban.
Dasar Hukum
UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Peraturan Kapolri No.15 tahun 2013 tentang Tatacara Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Evakuasi korban:
Langkah 5
1. Pemindahan korban dari tempat kejadian ke
tempat yang aman.
2. Evakuasi bisa dilakukan dengan alat (Tandu)
atau tanpa alat.
3. Korban dievakuasi dan dibawa ke tempat
pelayanan kesehatan lanjutan (Puskesmas /
Rumah sakit)
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Evakuasi tanpa tandu
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Evakuasi tanpa tandu
 Kaki digunakan
untuk membantu
menopang tubuh
korban
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Evakuasi dengan tandu
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Evakuasi dengan tandu
 Tips : Pastikan bahwa
kondisi korban sudah aman
saat akan dipindahkan
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Penggunaan Kain ( selimut, sprei )
 Contoh memindahkan pasien dengan kain besar dan tebal
Langkah-Langkah
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin
Teknik evakuasi yang lain
Pengenalan Alat Dasar Pertolongan Pertama
ISI KOTAK / TAS EMERGENCY
Penggunaan Kain Mitela / Kain
Segitiga
 Menutup luka di kepala
Penggunaan Kain Mitela / Kain
Segitiga
 Menopang cidera patah tulang di tangan
Lihat video cara
penggunaan kain
mitella
Contoh Pengunaan Spalk dan Mitella
Untuk Korban Yang Mengalami Frakture Pada Bagian Tangan
Perlindungan Diri
 Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan
untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh sumber daya manusia dan potensi bahaya di fasilitas
pelayanan kesehatan.
APD harus selalu dipakai pada saat menolong korban / pasien
Darah dan semua cairan tubuh adalah media penularan penyakit
handscon kacamata medis gown masker dan
tutup kepala
Alat Perlindungan Diri
( APD )
Tindakan Umum untuk menjaga diri :
1. Mencuci tangan :
1) Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan
2) Pakai sabun yg memiliki sifat antseptic/anti kuman
3) Cuci bersih tangan sampai kesiku.
2. Membersihkan alat :
a. Mencuci biasa pakai sabun
b. Desinfeksi- perendaman dg cairan antiseptic
c. Sterilisasi dengan suhu tinggi
Sedikit kepedulian
anda menyelamatkan
jiwa
The End
Thankyou

More Related Content

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas

  • 1. Disusun Oleh : Putu Agung Priyo Pratomo, AMK PUBLIC SAFETY CENTER 119 DINKES KAB. MAGELANG Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas Sesuai panduan : Buku Saku Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Jalan Jadilah Penolong Kecelakaan Di Jalan Semua Orang Bisa Jadi Penolong Diterbitkan oleh Kemenkes RI 2019 BISA DIDOWNLOAD GRATIS DI GOOGLE
  • 2. Mengapa Kita Perlu Segera Menolong Korban Kecelakaan?
  • 3. Mengapa kita perlu segera menolong korban Korban kecelakaan yang tidak segera ditolong dapat terancam kematian Pertolongan pertama yang tepat sebelum tenaga medis datang, dapat menyelamatkan jiwa korban dan mencegah kecacatan
  • 4. Prinsip Saat Melihat Kecelakaan di Jalan 1. Hubungi 119 (Polisi, Ambulan, Medis) 2. Amankan Diri 3. Amankan Lingkungan 4. Amankan Korban
  • 5. Sikap pertama yang harus dilakukan jika menyaksikan kecelakaan lalu lintas 1. Segera hubungi 119 (Polisi, Ambulan, bantuan medis) 2. Sebelum menolong, pastikan diri anda tidak ikut celaka (resiko tertabrak, resiko ledakan, resiko ancaman lain) 3. Minta bantuan orang di sekitar anda untuk mengamankan lokasi kejadian. 4. Matikan semua mesin kendaraan bermotor yang terlibat dalam kecelakaan. 5. Dahulukan menolong korban yang masih hidup. 6. Bila memungkinkan, pindahkan korban ke lokasi yang lebih aman dengan cara yang tidak memperparah korban. Lanjutan
  • 6. 7. Dilarang memindahkan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan karena merupakan barang bukti kepolisian. Serta dilarang memindahkan atau merubah posisi tuas transmisi kendaraan manual atau otomatis, spion kanan kiri dan tengah. (Peraturan Kapolri No.15 tahun 2013 tentang Tatacara Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas) 8. Menepikan kendaraan kita ke sisi jalan. Jika melihat korban ada di tengah jalan, boleh menggunakan kendaraan kita sebagai pembatas jalan untuk kendaraan di belakang. 9. Sementara menunggu layanan medis datang, perlu dilakukan beberapa tindakan sebagai PERTOLONGAN PERTAMA Lanjutan
  • 7. Pengertian Pertolongan Pertama Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
  • 8. Pelaku Pertolongan Pertama Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar # Foto Tim PSC saat melakukan pelatihan dasar P3K kepada para relawan BUMIREJO RESCUE
  • 9. Tujuan Pertolongan Pertama 1. Menyelamatkan jiwa penderita 2. Mencegah kecacatan 3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
  • 10. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain di sekitarnya. Dapat menjangkau penderita. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa. Meminta bantuan/rujukan. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban. Membantu penolong pertolongan pertama lainnya. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
  • 11. Pengamanan lokasi Sebelum melakukan pertolongan alangkah baiknya kita periksa terlebih dahulu adanya : 1. Bahaya listrik 2. Bahaya kimia 3. Bahaya Api 4. Bahaya Gas beracun 5. Benda yang tidak stabil (resiko bangunan roboh) 6. Bahaya lain (banjir, longsor, gempa susulan)
  • 12. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Pastikan korban dalam keadaan masih hidup Cara mendeteksinya secara cepat : 1. Pastikan korban dalam kondisi sadar atau tidak 2. Pastikan bernafas atau tidak? 3. Periksa nadi korban 4. Periksa apakah pupil mata mengembang maksimal atau tidak? Langkah 1
  • 13. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Lihat pergerakan naik turunnya dada korban Dekatkan telinga ke hidung korban Dengar dan Rasakan hembusan napas korban dengan cara mendekatkan telinga/pipi ke hidung korban sambil melihat pergerakan naik turunnya dada korban, untuk memastikan korban bernapas atau tidak.
  • 14. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Bila Korban Masih Hidup, Apakah Korban Dalam Keadaan Sadar? Sadar Korban merespon dan dapat berkomunikasi aktif Respon Suara Berespon hanya bila dipanggil namanya, cenderung tidur Langkah 2
  • 15. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Respon Nyeri Berespon hanya bila diberi rasa nyeri. Respon hanya berupa erangan / usaha menepis Tanpa Respon Nyeri Korban tidak memberikan respon setelah diberikan rangsang nyeri
  • 16. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Bila Korban Sadar Dan Mengeluh Sesak Napas Lepaskan semua yang mengikat pada tubuh korban seperti : Helm / sabuk keselamatan Jaket, dasi bila ada dan buka kancing kemeja korban Pengait celana korban tanpa membuka resletingnya Longgarkan ikat pinggang pada celana korban Jangan memberi minum pada korban ketika sesak napas
  • 17. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Teknik ABCDE
  • 18. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Bila korban sadar, pastikan korban tidak panik. Jangan menarik korban secara paksa bila masih ada hambatan. Pastikan korban telah bebas dari semua hambatan/jepitan. Pada kondisi korban terjepit diantara 2 benda bergerak, cukup bebaskan disatu sisi dan jadikan sisi yang satu sebagai sandaran supaya korban tidak langsung terjatuh ketika jepitan dilepaskan. Membebaskan Korban Terjepit
  • 19. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin 1. Posisikan sandaran kursi pada posisi tegak lurus. 2. Posisikan korban bersandar pada sandaran kursi mobil, agar tetap menjaga daerah tulang belakang tetap lurus 3. Mundurkan kursi sampai posisi maksimal
  • 20. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin 4. Lepaskan sabuk keselamatan (safety belt) bila mudah dilepaskan atau dengan cara dipotong jika sulit dilepas. 5. Setelah tubuh korban terbebas dari himpitan, bebaskan bagian bawah (kaki) korban dari himpitan pedal rem/kopling. Bila ada kelainan bentuk pada kaki korban, hati-hati karena kemungkinan kaki korban dalam kondisi patah. Gerakan kaki hanya mengikuti arah sendi putar. Bila kondisi korban sudah tidak terhimpit, bisa segera dipindah ke tempat yang lebih aman untuk dilakukan pertolongan lanjutan.
  • 21. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Bila Korban Tidak Sadar, Pastikan Saluran Napas Tidak Tersumbat Tanda-tanda Jalan Napas Tersumbat: Terdengar suara ngorok/mendengkur atau berkumur 1. Periksa apakah terdapat cedera pada kepala dan leher 2. Jika tidak terdapat cedera pada kepala dan leher, maka buka jalan napas dengan cara menengadahkan kepala korban dan mengangkat dagu korban (Head Tilt Chin Lift). Langkah 3
  • 22. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin 3. Untuk pasien dengan kecurigaan cidera kepala yang disertai cidera tulang leher, maka untuk membuka jalan napasnya digunakan cara dorongan membuka rahang yang dikenal dengan Jaw Thrust . 4. Untuk pasien dengan suara berkumur yang di duga cairan (darah, muntahan, dsb). Miringkan tubuh korban ke satu sisi yang memungkinkan cairan dalam mulut korban mengalir keluar. Dikenal dengan posisi Recovery / posisi Miring Mantab
  • 23. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Cara memiringkan pasien :
  • 24. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Posisi Recovery / Posisi Miring Mantab
  • 25. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Kasus Cedera Kepala Cedera kepala disebabkan adanya benturan yang cukup kuat di daerah kepala. Ditandai dengan luka yang cukup berarti, bisa luka terbuka, memar, atau benjolan yang cukup besar. Korban dengan cedera kepala berat biasanya tidak sadar. Bila cedera kepala tidak berat, korban sadar namun mengeluh pusing, nyeri di daerah kepala serta muntah- muntah. Pada kasus cedera kepala, ada kemungkinan cedera tulang leher juga dialami korban.
  • 26. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Bila korban dalam posisi tidak terlentang, maka posisikan pasien terlentang dengan kaidah menjaga tulang leher 1. Penolong memasukkan ke empat jari-jari tangan ke punggung korban persis pada tepi kiri dan kanan leher korban. 2. Ibu jari mengunci pada pundak korban.
  • 27. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin 3. Kemudian jepit kepala pasien dengan kedua lengan bawah agar posisi tetap tegak lurus. 4. Lakukan tindakan sampai alat pelindung leher / kepala tersedia ( cervical collar, head immobilizer )
  • 28. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Cervical collar / Penyangga leher Head immobilizer
  • 29. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Melepas Helm Harus dilakukan oleh dua orang penolong 1. Penolong pertama menjaga stabilisasi dengan memegang kedua sisi helm dan memposisikan jari-jari tangan pada rahang bawah korban, untuk mencegah pergerakan leher korban. 2. Penolong kedua melepas tali helm dari kaitnya atau bila sulit memotongnya. 3. Penolong kedua meletakkan satu tangan di bagian sudut rahang depan dan tangan satunya di belakang kepala korban
  • 30. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin 4. Penolong pertama menarik kedua sisi helm dan melepaskan helm mengarah ke arahnya. 5. Penolong kedua mencegah kepala terjatuh saat helm lepas. 6. Setelah helm lepas penolong pertama mengambil alih untuk menopang kepala korban sampai cervical collar terpasang. 7. Penolong kedua memasang cervical collar.
  • 31. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Lihat video cara melepas helm
  • 32. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Langkah 4 Apabila Terdapat Luka Pendarahan 1. Hentikan pendarahan dengan menekan langsung pada tempat yang berdarah bisa dengan menggunakan kain yang digulung ataupun alat/benda lainnya dengan cukup kuat. 2. Jangan sembarangan memberikan benda apapun untuk menghentikan perdarahan, seperti mengoleskan oli, minyak, dll. 3. Posisikan daerah yang mengalami perdarahan lebih tinggi daripada jantung 4. Pertahankan balut tekan sampai bantuan medis datang.
  • 33. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Perdarahan yang banyak dan tidak segera diatasi dapat menyebabkan korban kehabisan darah dan mengakibatkan kematian.
  • 34. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Apabila Terdapat Patah Tulang (fracture) Tanda-tanda patah tulang : 1. Terdapat kelainan bentuk pada tungkai atau lengan korban 2. Patah tulang dapat terbuka yaitu tulang terlihat keluar atau pun tertutup. 3. Hati-hati saat memindahkan korban, berikan pertolongan dengan cara membuat tungkai/lengan yang patah tidak bergeser. Fractur terbuka Fractur tertutup
  • 35. PATAH TULANG TERBUKA 1. Tampak dan terlihat tulang keluar 2. Terdapat luka terbuka 3. Terdapat perdarahan PATAH TULANG TERTUTUP 1. Tidak tampak tulang yang keluar 2. Terdapat perdarahan dalam yang menimbulkan memar kemerahan 3. Kadang tampak bengkak
  • 36. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Bagaimana Cara Memasang Spalk / Papan Bidai 1. Sejajarkan dan luruskan posisi tungkai atas dan bawah dengan memegang sendi lutut dan pergelangan kaki. 2. Bila ada perdarahan, lakukan penekanan pada luka dengan menggunakan perban, kassa, kain baju atau semacamnya.
  • 37. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin 3. Letakkan tungkai yang telah lurus pada bahan keras yang panjangnya mulai dari setengah paha sampai mata kaki dan lebar sesuai dengan lebar tungkai dan berikan penahan pada sisi kanan dan kiri dengan panjang yang sama seperti alas. 4. Ikat kuat-kuat setiap penahan tersebut. 5. Alas maupun penahan sisi kanan dan kiri dapat berupa dari kardus, ranting pohon, balok kayu, dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
  • 38. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin 6. Pastikan kondisi korban tetap stabil sampai mendapat pertolongan lanjutan. 7. Bila patah tulang terbuka dan terdapat tulang atau bagian yang lepas, jangan masukkan patahan/bagian tersebut kedalam luka, masukkan saja kedalam wadah (plastik) dan serahkan ke petugas medis.
  • 39. Pertolongan Pertama pada Korban yang Tidak Sadar / Henti Nafas Apabila menemukan korban tidak sadar di jalan dan nafasnya satu-satu/tidak bernafas dan bukan korban kecelakaan lalu lintas, hal yang harus diperhatikan: Untuk anda yang pernah berlatih Bantuan Hidup Dasar dan penggunaan Automated External Defibrilator (AED), bila korban tidak respon disertai pernapasan satu-satu/tidak bernapas maka Anda lakukan tindakan pijat jantung (RJP/CPR) selama 2 menit kemudian mengaplikasikan AED (bila tersedia) bila tetap tidak berespon maka pijat jantung dilanjutkan sampai dengan pertolongan medis datang. Bila anda tidak pernah terlatih Bantuan Hidup Dasar (BHD), anda bisa menghubungi call center 119 dan menceritakan kondisi korban dan kemudian anda mengikuti setiap instruksi/arahan dari petugas call center yang akan membimbing anda untuk melakukan sesuatu terhadap korban.
  • 40. Cara melakukan pijat jantung luar (Resusitasi Jantung Paru): Posisikan diri anda berada disebelah kanan korban, dengan posisi berlutut buka kedua lutut selebar bahu. Letakkan pangkal tangan kiri anda dengan dibantu oleh tangan kanan pada bagian bawah dada korban. Posisi lengan tegak lurus mulai dari bahu . Lakukan penekanan pada dada berulang-ulang selama 2 menit tanpa henti. Penolong melakukan ayunan pijat jantung dengan posisi sendi pinggul sebagai poros.
  • 41. Pijat jantung luar dihentikan bila : Korban memberikan reaksi Bantuan medis telah datang Korban tidak memberikan reaksi setelah pijat jantung dilakukan lebih dari 15 menit dimana bantuan medis juga belum datang Dalam melakukan RJP tidak membedakan antara pria dan wanita, yang terpenting upaya penyelamatan jiwa.
  • 42. Resusitasi Jantung Paru BISA DILAKUKAN SIAPA SAJA OLEH MASYARAKAT YANG TERLATIH
  • 43. AED di Ruang Publik / Tempat Umum Automatic External Defibrillator
  • 44. AED = Alat Pacu Jantung Bisa digunakan orang awam yang terlatih AED Ditempatkan di lokasi2 strategis seperti Terminal, Bandara, Stasiun, Mall/Pusat Perbelanjaan, Tempat Wisata, RS, Sekolah, Kantor2 dll Mudah penggunaan, berintruksi jelas dan berbahasa Indonesia
  • 46. Cara Mengamankan Barang Bukti Sebelum polisi datang masyarakat dapat membantu untuk mengamankan barang bukti dengan cara sebagai berikut: Berikan tanda/batasan dengan menggunakan benda yang tersedia di sekeliling tempat kejadian kecelakaan lalu lintas, contohnya batu, ranting, dll. Jangan memindahkan posisi kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas. Jangan memindahkan atau merubah posisi tuas transmisi kendaraan manual atau otomatis, spion kanan dan kiri dan tengah. Jangan memindahkan barang-barang atau bekas-bekas pecahan kaca atau peralatan kendaraan yang tercecer. Bila memungkinkan dokumentasikan posisi akhir kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas. Jaga barang-barang berharga dan identitas korban. Dasar Hukum UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Peraturan Kapolri No.15 tahun 2013 tentang Tatacara Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
  • 47. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Evakuasi korban: Langkah 5 1. Pemindahan korban dari tempat kejadian ke tempat yang aman. 2. Evakuasi bisa dilakukan dengan alat (Tandu) atau tanpa alat. 3. Korban dievakuasi dan dibawa ke tempat pelayanan kesehatan lanjutan (Puskesmas / Rumah sakit)
  • 48. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Evakuasi tanpa tandu
  • 49. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Evakuasi tanpa tandu Kaki digunakan untuk membantu menopang tubuh korban
  • 50. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Evakuasi dengan tandu
  • 51. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Evakuasi dengan tandu Tips : Pastikan bahwa kondisi korban sudah aman saat akan dipindahkan
  • 52. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Penggunaan Kain ( selimut, sprei ) Contoh memindahkan pasien dengan kain besar dan tebal
  • 53. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalin Teknik evakuasi yang lain
  • 54. Pengenalan Alat Dasar Pertolongan Pertama
  • 55. ISI KOTAK / TAS EMERGENCY
  • 56. Penggunaan Kain Mitela / Kain Segitiga Menutup luka di kepala
  • 57. Penggunaan Kain Mitela / Kain Segitiga Menopang cidera patah tulang di tangan
  • 59. Contoh Pengunaan Spalk dan Mitella Untuk Korban Yang Mengalami Frakture Pada Bagian Tangan
  • 60. Perlindungan Diri Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh sumber daya manusia dan potensi bahaya di fasilitas pelayanan kesehatan.
  • 61. APD harus selalu dipakai pada saat menolong korban / pasien Darah dan semua cairan tubuh adalah media penularan penyakit handscon kacamata medis gown masker dan tutup kepala Alat Perlindungan Diri ( APD )
  • 62. Tindakan Umum untuk menjaga diri : 1. Mencuci tangan : 1) Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan 2) Pakai sabun yg memiliki sifat antseptic/anti kuman 3) Cuci bersih tangan sampai kesiku. 2. Membersihkan alat : a. Mencuci biasa pakai sabun b. Desinfeksi- perendaman dg cairan antiseptic c. Sterilisasi dengan suhu tinggi