Dokumen tersebut membahas tentang SMK Rujukan sebagai sekolah menengah kejuruan unggul yang bertugas sebagai pusat pembelajaran dan penjamin mutu bagi SMK-SMK lainnya. Dokumen ini menjelaskan strategi peningkatan mutu SMK Rujukan melalui pemanfaatan sumber daya, integrasi TIK, dan efisiensi proses pembelajaran. Dokumen ini juga menetapkan target pembinaan 1650 SMK Rujukan di seluruh Indonesia.
Kebijakan pembinaan smk 2017 (rakor lsp, 140317)The World Bank
Ìý
Dokumen ini membahas kebijakan dan program pengembangan SMK di Indonesia. Terdapat empat poin utama, yaitu: (1) data dan kondisi SMK saat ini, (2) tantangan yang dihadapi SMK, (3) peta jalan revitalisasi SMK, dan (4) program penyelarasan kejuruan. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
Tindak Lanjut Program Pendidikan Vokasi 30 Agustus 2016The World Bank
Ìý
Dokumen tersebut membahas rencana revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia melalui peningkatan kerjasama antara sekolah menengah kejuruan dengan industri, penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja, sertifikasi kompetensi lulusan, pengadaan dan peningkatan kualitas guru, serta pengembangan lembaga pendidikan vokasi."
Program Kerja Unit Kerja Kurikulum SMK Negeri 1 Cariu menjelaskan tentang pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berdasarkan KTSP untuk empat program keahlian, dengan sasaran peningkatan kualitas proses pembelajaran, kompetensi lulusan, dan kepuasan pelanggan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan SMK Pusat Keunggulan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi akan membantu SMK dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program, serta mendampingi pembelajaran dan pengembangan sumber daya manusia di sekolah. Ruang lingkup pendampingan mencakup koordinasi, pelatihan guru, pembelajaran berbasis komunitas, penggunaan teknologi, dan evaluasi capaian
Dokumen tersebut merupakan laporan progres pelaksanaan Tracer Study SMK tahun 2022 oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Laporan tersebut menyajikan rekapitulasi progres aktivasi dan pengumpulan data Tracer Study di beberapa provinsi, serta perbandingan target dan realisasi pengumpulan data
Dokumen tersebut membahas program pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan di Provinsi Jawa Barat. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas lulusan SMK agar siap bekerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi dan dunia kerja. Program ini mencakup penguatan sarana prasarana, sumber daya manusia, dan kerja sama dengan dunia usaha dan perguruan tinggi untuk menduk
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptxIdrisS18
Ìý
PKL merupakan mata pelajaran baru dalam kurikulum merdeka yang bertujuan meningkatkan kompetensi teknis dan karakter peserta didik melalui pembelajaran langsung di dunia kerja. PKL dapat dilaksanakan di dalam dan luar negeri bekerja sama dengan industri/perusahaan sesuai kompetensi keahlian.
Program Kerja Unit Kerja Kurikulum SMK Negeri 1 Cariu menjelaskan tentang pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berdasarkan KTSP untuk empat program keahlian, dengan sasaran peningkatan kualitas proses pembelajaran, kompetensi lulusan, dan kepuasan pelanggan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan SMK Pusat Keunggulan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi akan membantu SMK dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program, serta mendampingi pembelajaran dan pengembangan sumber daya manusia di sekolah. Ruang lingkup pendampingan mencakup koordinasi, pelatihan guru, pembelajaran berbasis komunitas, penggunaan teknologi, dan evaluasi capaian
Dokumen tersebut merupakan laporan progres pelaksanaan Tracer Study SMK tahun 2022 oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Laporan tersebut menyajikan rekapitulasi progres aktivasi dan pengumpulan data Tracer Study di beberapa provinsi, serta perbandingan target dan realisasi pengumpulan data
Dokumen tersebut membahas program pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan di Provinsi Jawa Barat. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas lulusan SMK agar siap bekerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi dan dunia kerja. Program ini mencakup penguatan sarana prasarana, sumber daya manusia, dan kerja sama dengan dunia usaha dan perguruan tinggi untuk menduk
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptxIdrisS18
Ìý
PKL merupakan mata pelajaran baru dalam kurikulum merdeka yang bertujuan meningkatkan kompetensi teknis dan karakter peserta didik melalui pembelajaran langsung di dunia kerja. PKL dapat dilaksanakan di dalam dan luar negeri bekerja sama dengan industri/perusahaan sesuai kompetensi keahlian.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
Ìý
Buku Skrap Kupasan Novel ‘Justeru Impian Di Jaring’ yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Peta Pengembangan SMK Peta Pengembangan SMK Peta Pengembangan SMK
1. Peta Jalan Kebekerjaan SMK
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, 8 Agustus 2016
3. 3
Perkembangan SMK Tahun 2014-2016
Sumber
1. Data tahun 2016 diambil dari dapodik SMK tanggal 14 Juni 2016
2. Data tahun 2015 diambil dari Buku Statistik Pendidikan per Februari 2016
3. Data tahun 2014 diambil dari Buku Statistik Pendidikan per Fabruari 2015
124,100
156,577 164,805
92,555
116,776 122,912
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
2014 2015 2016
Perkembangan Jumlah Guru SMK
Swasta Negeri
NO JUMLAH 2014 2015 2016
1 Siswa SMK 4.211.245 4.334.987 4.465.488
2 Guru SMK 216.655 273.353 287.717
3 Sekolah 12.421 12.696 13.167
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
3,164 3,234 3,349
9,257 9,462 9,818
2014 2015 2016
Perkembangan Jumlah Sekolah
Negeri Swasta
(75%)
(25%)
1,855,053 1,909,562 1,967,047
2,356,192 2,425,425 2,498,441
2014 2015 2016
Perkembangan Jumlah Siswa SMK
Negeri Swasta
4. 4
Jumlah Siswa 2016 dan Animo Pendaftar SMK 2011- 2016
No Bidang Keahlian
Jumlah
Siswa
%
1 Teknologi dan Rekayasa 1.538.713 34.25%
2
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
972.526 21.77%
3 Kesehatan 197.738 4.47%
4 Agribisnis dan Agroteknologi 186.554 4.21%
5 Perikanan dan Kelautan 56.647 1.28%
6 Bisnis dan Manajemen 1.182.091 26.52%
7 Pariwisata 286.465 6.48%
8 Seni Rupa dan Kriya 36.396 0.82%
9 Seni Pertunjukan 8.258 0.19%
TOTAL 4.465.488 100 %
• Pendaftar SMK tumbuh ~ 250.000 siswa, yang bisa ditampung ~ 200.000 siswa;
• Pertumbuhan tertinggi pada bidang ICT, sedangkan bidang Seni yang terendah.
1,561,173
1,792,555
1,921,919
2,102,160
2,357,865
2,525,136
1,010,914
1,135,858
1,276,245
1,440,972
1,631,511
1,852,499
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendaftar Diterima
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
5. Akreditasi SMK Berdasarkan Program Keahlian (PK)
364
2,672
271
944
130
28
160
3,302
1,619
540
2,955
356
631
264
21
85
3,024
1,975
257
604
90
157
123
5
13
714
465
1,218
2,987
1,404
947
385
55
139
4,275
4,141
24
53
21
30
4
0
3
64
71
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Agribisnis dan Agroteknologi
Bisnis dan Manajemen
Kesehatan
Pariwisata
Perikanan dan Kelautan
Seni Pertunjukan
Seni Rupa dan Kriya
Teknologi dan Rekayasa
Teknologi Informasi dan Komunikasi
A B C Belum Terakreditasi Tidak Terakreditasi
A = 9.489 PK
B = 9.851 PK
C = 2.427 PK
BT = 15.550 PK
TT = 270 PK
Total = 37.587 PK
Cat.: BT adalah SMK yang belum pernah terakreditasi; TT = SMK yg sdh diakreditasi tetapi belum memenuhi kriteria A, B atau minimal C.
5
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
6. No. Bidang Keahlian
Lulusan
SMK 2016
Peluang
Kebutuhan
Tenaga Kerja
Kelebihan (+)/
Kekurangan(-)
1 Teknologi dan Rekayasa 445,047 638,652 (193,605)
2 Teknologi Informasi dan Komunikasi 277,545 327,813 (50,268)
3 Kesehatan 60,944 68,245 (7,301)
4 Agribisnis dan Agroteknologi 52,319 445,792 (393,473)
5 Perikanan dan Kelautan 17,249 3,364,297 (3,347,048)
6 Bisnis dan Manajemen 348,954 119,255 229,699
7 Pariwisata 82,171 707,600 (625,429)
8 Seni Rupa dan Kriya 10,017 81,833 (71,816)
9 Seni Pertunjukan 2,000 6,300 (4,300)
TOTAL 1,296,246 5,759,787 (4,463,541)
Perbandingan Kebutuhan Tenaga Kerja dg Lulusan SMK 2016
6
1.Kekurangan lulusan terbesar
adalah bidang perikanan dan
kelautan, karena terhambat
dengan aproval dari peraturan di
kementerian Perhubungan;
2.Bidang TIK tumbuh sangat besar
karena banyak calon guru yang
bisa mengajar substansi TIK. Yang
diperlukan adalah tataulang
bidang keahlian yang sesuai
dengan kebutuhan pasar;
3.Bidang Bisnis dan manajemen
adalah yang berlebih lulusan,
karena penyelenggaraannya
mudah dan murah. Umumnya
SMK yang dikelola masyarakat
membuka bidang kehalian ini.
Untuk itu perlu revitalisasi dan
penataan ulang.
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
8. 8
Tatakelola
Lembaga
Kualitas
Pembelajaran
Guru dan tenaga
Pendidik
Kebekerjaan
Lulusan
Peta Jalan Revitalisasi
SMK
1. Penataan Spektrum Bidang
keahlian;
2. Kurikulum – Sylabus- RPP;
3. Materi Kejuruan
4. Proses KBM
5. Program magang Industri
1. Portofolio Lulusan :
Sertifikasi, raport dan ijazah;
2. Hubungan industri;
3. Penempatan dan
penelusuran tamatan;
4. Transisi jenjang karier dan
retooling.
1. Pemenuhan kualitas dan
kuantitas Guru;
2. Pelatihan berkelanjutan;
3. Magang guru di industri;
1. Pengelolaan Kelembagaan;
2. Disparitas kualitas lembaga;
3. Percepatan Akrediotasi dan
lisensi sertifikasi.
Dimensi Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Kejuruan
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
Generasi baru siswa mengharapkan lingkungan belajar yang mengintegrasikan perangkat digital, menampung gaya
hidup mobilitas tinggi, menyesuaikan dengan gaya belajar individu, mendorong kolaborasi dan kerja sama tim.
9. Dimensi Kualitas Pembelajaran
No Tantangan dan Kondisi Saat Ini Solusi dan Kondisi Masa depan Dukungan Kebijakan dan Program
1 Spektrum Bidang Keahlian SMK
perlu disesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan
kebutuhan wilayah serta industri
• Harmonisasi dan penyelarasan
spektrum keahlian di SMK yang sesuai
dengan kebutuhan;
• Penataan bidang keahlian di SMK
sesuai dengan spektrum baru dan
kebutuhan wilayah.
• Perdirjen tentang Harmonisasi Spektrum
Bidang keahlian SMK;
• Penguatan SMK program 4 tahun;
• Singkronisasi pembinaan dan
pengembangan SMK sesuai dengan UU
Nomor 23/2014.
2 Kurikulum, sylabus, pembelajaran di
SMK lebih condong ke arah
akademis dibanding kejuruan
• Revisi standar Isi, SKL, Standar Proses
dan Standar Penilaian sesuai dengan
bidang kejuruan,Penguatan pendidi
kan karakter dan budaya bangsa.
• Percepatan penerbitan Permendikbud
tentang Standar Nasional Pendidikan bagi
SMK.
• Review PP nomor 19 tahun 2005 dan
perubahannya dengan PP no. 32 / 2015.
3 Materi Pembelajaran Kejuruan
belum terbarukan sesuai dengan
perkembangan teknologi dan
kebutuhan kebekerjaan.
• Adopsi dan adaptasi materi
pembelajaran kejuruan dari industri
dan negara maju;
• Penulisan materi pembelajaran hasil
kolaborasi guru dan expert industri.
• Penterjemahan buku kejuruan;
• Percepatan pembuatan buku pegangan
kejuruan;
• Pembuatan modul kejuruan oleh guru
bekerjasama dengan tenaga ahli industri
4 Pelaksanaan KBM hanya bertumpu
di sekolah.
• Pengayaan proses pembelajaran di
sekolah, Teaching Factory, dan
industri, dan pemanfaatkan ICT
• Penguatan dan pengakuan proses
pembelajaran di Teaching Factory, di
industri dan di lapangan;
• Optimalisasi pemanfaatan BOS
9
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
10. Dimensi Kebekerjaan Lulusan
No Tantangan dan Kondisi Saat Ini Solusi dan Kondisi Masa depan Dukungan Kebijakan dan Program
1 Portofolio dan rapor siswa masih
bernuansa akademis dan belum
mengambarkan kemampuan
kompetensinya
• Pembelajaran berbasis
kompetensi, sehingga siswa
mendapatkan sertifikat yang
menggambarkan kompetensi
yang dimiliki.
• Pengaturan skedul pembelajaran sehingga siswa
memperoleh beberapa sertifikat kompetensi di
kelas 10, 11 dan 12 atau 13.
• Sekolah juga memberi kesempatan kepada siswa
dari sekolah lain atau masyarakat untuk
mengikuti proses mendapatkan sertifikat
kompetensi.
2 Hubungan Industri yang
dilakukan disekolah masih
bersifat individual dan tidak
terstruktur
• Pemetaan pemetaan industri
• Tatakelola Hubungan industri
dibakukan.
• Inpres SMK tentang hubungan industri
• Penataan pelaksanaan magang di
industri/lapangan
• Pengembangan instruktur di industri sebagai
pembina program magang;
3 Penempatan dan penelusuran
lulusan SMK belum tertata
• Adanya sistem yang mendata
kebutuhan tamatan,
penempatan dan penelusuran
tamatan.
• Pembuatan sistem pendataan tentang
kebutuhan tamatan, penempatan dan
penelusuran tamatan.
4 Belum ada program transisi
jenjang karier dan penguatan
lulusan.
• Program transisi karier lulusan
SMK;
• Pelaksanaan program retooling
untuk peningkatan kebekerjaan
• Penataan anggaran program transisi jenjang
karier dan program retooling kebekerjaan.
10
11. Dimensi Pemenuhan Kuantitas dan Kualitas Guru Kejuruan
No Tantangan dan Kondisi Saat Ini Solusi dan Kondisi Masa depan Dukungan Kebijakan dan Program
1 Pemenuhan kuantitas dan
kualitas guru
• Adanya Peta kebutuhan guru
kejuruan secara nasional;
• Pemenuhan kebutuhan guru
kejuruan secara nasional
• Penambahan Formasi Guru
Kejuruan;
• Pemanfaatan Tenaga ahli Industri;
• Pemanfaatkan mahasiswa tingkat
akhir sebagai guru bantu;
• Pelaksanaan Rekohnisi Pengalaman
Lampau (RPL);
• Memanfaatkan Teknologi ICT.
2 Pelatihan Guru secara
berkelanjutan
Grand desain pelatihan guru dan
kompetensi guru kejuruan.
• Training Kompetensi Guru di P4TK
dan Industri berjenjang- kontinyu;
• Pendampingan guru di sekolah
dalam proses pembelajaran.
3 Program Magang guru di
sekolah dan industri
Program penguatan komptensi
guru melalui kerja lapangan dan
magang di industri.
• Program Teaching Factory di SMK;
• Program magang di industri bagi
guru kejuruan secara periodik.
11
12. Dimensi Tata Kelola Kelembagaan
No Tantangan dan Kondisi Saat Ini Solusi dan Kondisi Masa depan Dukungan Kebijakan dan Program
1 Disparitas kualitas lembaga dan
pengelolaan
Pembinaan berpola Cluster :
• SMK Rujukan,
• SMK Mandiri,
• SMK Aliansi dan
• SMK Konsorsium
• Standardisasi Bantuan dan Pembinaan
2 Pembukaan jurusan dan pendirian
lembaga tak terkendali dan tidak
sesuai dengan kebutuhan wilayah
• Pemetaan kebutuhan tenaga kerja
lulusan SMK sesuai kebutuhan
wilayah dan program nasional;
• Inpres tentang Revitalisasi SMK;
• Peraturan tentang pembukaan dan
penutupan SMK berdasar peta
kebutuhan wilayah
3 Belum padunya pola pembinaan
lembaga dengan tenaga PTK
• Koordinasi dan penyatuan unit
pembinaan lembaga dengan PTK
• Reorganisasi fungsi atau lembaga dari
unit Pembina Kelembagaan dan PTK ;
• Oprtimalisasi kapasitas P4TK Kejuruan.
4 Akreditasi dan sertifikasi lembaga
tidak seimbang dengan
pertumbuhan
• Koordinasi dukungan akreditasi
antara pemerintah dengan Provinsi;
• Revitalisasi SMK sebagai Lembaga
Sertifikasi Profesi bagi lulusan ( SMK
sebagai LSP–P1 atau TUK)
• Kordinasi penganggaran pelaksanaan
akreditasi SMK antara Kemdikbud
dengan Pemerintah provinsi;
• Koordinasi percepatan pemberian
lisensi bagi SMK sebagai LSP-P1 atau
sebagai Tempat Uji Komptenesi (TUK).
12
14. Penyelarasan Bidang, Program dan Kompetensi Keahlian SMK
14
NO BIDANG KEAHLIAN 2016 PK KK SK
1. Teknologi dan Rekayasa 13 57 419
2. Energi dan Pertambangan 3 6 42
3. TIK 2 6 44
4. Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 7 49
5. Agribisnis dan Agroteknologi 7 26 215
6. Kemaritiman 2 4 74
7. Bisnis dan Manajemen 3 5 60
8. Pariwisata 4 8 96
9. Seni dan Industri Kreatif 7 22 162
Jumlah 46 141 1161
1. Penyelarasan dilaksanakan secara periodik dan melibatkan penggunaan lulusan;
2. Penyelarasan adalah mempertemukan antara sisi pasokan dan sisi permintaan yang mencakup Dimensi :
Kualitas, Kompetensi, Kuantitas, Lokasi dan waktu;
3. Penyelarasan juga mencakup pengembangan SMK 4 tahun yang memiliki nama kompetensi dan SKL yang
berbeda dengan SMK 3 tahun;
NO BIDANG KEAHLIAN SMK 2008-2013
1 Teknologi dan Rekayasa
2 Teknologi Informasi dan Komunikasi
3 Kesehatan
4 Agribisnis dan Agroteknologi
5 Perikanan dan Kelautan
6 Bisnis dan Manajemen
7 Pariwisata
8 Seni Rupa dan Kriya
9 Seni Pertunjukan
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
15. Penyelarasan Kurikulum SMK
15
Mata Pelajaran Program 4 tahun
Kelas
X XI XII XIII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 (2)* (2)*
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 3 (2)*
3 Bahasa Indonesia 4 3 3
4 Matematika 4 3 3
5 Sejarah Indonesia 3 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 4
7 Seni Budaya 3 (2)* (2)*
8 Kewirausahaan - 3 (3)* (3)*
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3 3 (2)*
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 26 21 10
Kelompok Peminatan
Peminatan akademik dan Kejuruan SMK 24 27 38 48
Mata Pelajaran Program 3 tahun
Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 (2)*
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 3 (2)*
3 Bahasa Indonesia 4 3 3
4 Matematika 4 3 3
5 Sejarah Indonesia 3 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 4
7 Seni Budaya 3 (2)* (2)*
8 Kewirausahaan - 3 (3)*
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3 3 (2)*
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 26 21 10
Kelompok Peminatan
Peminatan akademik dan Kejuruan SMK 24 27 38
*) Dilaksanakan sebagai Ekstra kurikulum yang wajib diikuti
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
17. 17
17
Lulusan SMK
tahun 2016
(1,296,245 ) Sertifikasi
Testing
Training
Pelatihan dan praktik kerja
Tenaga Kerja
Siap
Kompetisi
Sarana
Prasarana
Assesor
TUK LSP P1
Penguatan
Retooling dan Sertifikasi lulusan SMK 2016
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
18. 18
RETOOLING
SERTIFIKASI MELALUI
LSP P1
Pelatihan di SMK dan/atau
BLK
Penyiapan Assessor
13.000
Penyiapan LSP P1
SMK
1.300 SMK
Penyiapan TUK Penyiapan Skema
Sertifikasi Lulusan SMK Bidang Prioritas Nawacita dan Pendukung Pembangunan Infrastruktur
sebanyak 502.375 siswa (Pertanian, Pariwisata, Kemaritiman, dan Teknologi Rekayasa)
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
Program Penyiapan Tenaga Kerja Terampil di SMK
19. Pengembangan Kebekerjaan SMK 3 tahun dan SMK 4 tahun
Pendidikan
Tinggi
SMP / MTs
Dual System
SMK 3 tahun
2
-
3.5
years
Pasar dan Dunia Kerja
Dual System
SMK 4 Tahun SMA/MA
BT
BT Bridging Training
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
20. 0 6 12
9
3
Praktik keterampilan Kejuruan
Kls X
Kls XI
Kls XII
Praktik Kompetensi
Kerja
Transisi Jenjang
Karier,
UN dan Sertifikasi
Praktik Magang
Industri
Praktik Realisasi
Produk di Teaching
Factory
Pelaksanaan Dual System di SMK
Program 3 tahun
Praktik keterampilan Kejuruan
Praktik Kompetensi Kerja
Praktik Magang Industri
Praktik Realisasi
Produk di Teaching
Factory
Transisi Jenjang Karier,
UN, dan Sertifikasi
Praktik Magang Industri
Kls XIII
0 6 12
9
3
Program 4 tahun
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
Bulan
Bulan
21. Teaching Factory merupakan sarana dalam proses pembelajaran yang menggabungkan antara teori dan praktik
dengan produk riil yang menghasilkan benefit bagi sekolah, siswa, guru dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Prinsip pembelajaran di Teaching Factory :
1.Pembelajaran berbasis penyelesaian masalah melalui realisasi produk dan jasa :
2.Expresi ide inovatif insan pendidikan melalui produk dan jasa
3.Kombinasi proses pembelajaran dengan proses produksi ;
4.Customize materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal;
5.Belajar bekerja dalam team.
Transfer Skill pada Teaching Factory
Proses Produksi/Jasa
Proses
Pembelajaran
Teori paktis yang dipelajari
di sekolah
Belajar merealisasi gagasan menjadi produk,
menyelesaikan problem yang dilakukan secara
team
Pabrik/ Manufacturing Sekolah
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
22. Pemenuhan Guru Kejuruan
29.4%
28.7%
27.4%
26.8%
26.3%
25.7%
25.7%
24.3%
24.2%
24.1%
23.7%
23.7%
23.5%
22.9%
22.6%
22.1%
22.1%
21.9%
21.5%
20.9%
20.4%
20.3%
19.6%
19.0%
18.9%
18.7%
18.4%
17.9%
16.7%
15.4%
13.7%
13.5%
12.8%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
NUSA TENGGARA BARAT
SUMATERA BARAT
PAPUA
NUSA TENGGARA TIMUR
SULAWESI TENGAH
MALUKU
KEPULAUAN RIAU
SULAWESI UTARA
NANGROE ACEH DARUSSALAM
MALUKU UTARA
PAPUA BARAT
JAWA TENGAH
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN SELATAN
JAWA TIMUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
JAWA BARAT
DI YOGYAKARTA
SULAWESI BARAT
DKI JAKARTA
SUMATERA UTARA
SULAWESI TENGGARA
BALI
JAMBI
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN BARAT
BANTEN
RIAU
LAMPUNG
KALIMANTAN TENGAH
GORONTALO
Guru
Produktif /
Kejuruan
35,057
22%
Guru
Normatif,
Adptif
126.599
78%
22
1. Penambahan Formasi Guru Kejuruan;
2. Pemanfaatan Tenaga ahli Industri sebagai guru tamu;
3. Kerjasama dengan LPTK : memanfaatkan mahasiswa tingkat akhir
atau mahasiswa PPG;
4. Training Komptensi Guru di P4TK dan Industri;
5. Pelaksanaan Rekohnisi Pengalaman Lampau (RPL);
6. Memanfaatkan Teknologi ICT.
24. 24
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
Postur Anggaran Pembinaan SMK 2016 dan DAK 2017
Pagu Pembinan SMK TA 2016
Rp.5.261.793.429.000
No
Usulan Program
DAK 2017
Volume Satuan
Alokasi Anggaran
(Rp)
1 Pembanguan
RPS
3,965 Paket 1,052,565,768,000
2 Pengadaan Alat
Utama
3,115 Paket 4,526,418,986,000
Total 5,578,984,754,000
Usulan Program DAK 2017 untuk wilayah
KEK, Kemaritiman, Pariwisata dan
Ketahanan Pangan
Belanja Pegawai
0.21%
Belanja Barang
Non Perjalanan
5.54% Belanja
Perjalanan
2.90%
Bantuan
Pemerintah
64.23%
Belanja
Bantuan Sosial
26.96%
Belanja Modal
0.16%
25. Proyeksi Pengembangan SMK Rujukan dan SMK 4 tahun
25
NO PROPINSI
JUMLAH
SMK
JUMLAH
SISWA
SMK
RUJUKAN
SMK 4
Tahun
19 Lampung 427 123,392 38 8
20 Maluku 109 17,595 4 3
21 Maluku Utara 113 15,507 1 1
22 Nusa Tenggara Barat 281 63,551 17 8
23 Nusa Tenggara Timur 271 62,997 17 8
24 Papua 122 25,934 5 5
25 Papua Barat 50 10,989 2 2
26 Riau 273 82,970 30 10
27 Sulawesi Barat 124 25,550 6 4
28 Sulawesi Selatan 432 127,565 49 12
29 Sulawesi Tengah 171 38,702 7 4
30 Sulawesi Tenggara 146 29,934 6 4
31 Sulawesi Utara 176 48,137 12 5
32 Sumatera Barat 203 77,419 30 10
33 Sumatera Selatan 271 95,965 36 10
34 Sumatera Utara 960 285,151 86 15
TOTAL 13,167 4,465,488 1,650 500
NO PROPINSI
JUMLAH
SMK
JUMLAH
SISWA
SMK
RUJUKAN
SMK 4
Tahun
1 Aceh 195 47,035 11 6
2 Bali 175 87,278 46 8
3 Bangka Belitung 54 21,844 5 4
4 Banten 638 227,686 86 15
5 Bengkulu 90 25,161 3 3
6 DI Yogyakarta 220 85,151 32 15
7 DKI Jakarta 594 206,397 59 26
8 Gorontalo 54 18,923 6 3
9 Jambi 164 42,970 12 4
10 Jawa Barat 2,646 931,683 345 90
11 Jawa Tengah 1,550 724,790 356 90
12 Jawa Timur 1,893 675,806 266 90
13 Kalimantan Barat 183 53,669 12 8
14 Kalimantan Selatan 120 51,121 21 7
15 Kalimantan Tengah 130 28,756 7 4
16 Kalimantan Timur 213 71,498 26 10
17 Kalimantan Utara 28 8,244 3 2
18 Kepulauan Riau 91 26,118 8 6
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
26. 26
KOMPETENSI KEAHLIAN PADA SMK DENGAN PENDIDIKAN 4 TAHUN
NO.
BIDANG
KEAHLIAN
PROGRAM KEAHLIAN KOMPETENSI KEAHLIAN NOMOR
1. Teknologi dan
Rekayasa
1.1 Teknologi Konstruksi
dan Properti
1.1.1 Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan 1.
1.1.2 Konstruksi Jalan, Irigasi dan Jembatan 2.
1.2 Teknik Geomatika dan
Geospasial 1.2.1 Informasi Geospasial 3.
1.3 Teknik Ketenagalis
trikan
1.3.1 Teknik Otomasi Industri 4.
1.3.2 Teknik Tenaga Listrik 5.
1.4 Teknik Mesin 1.4.1 Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur 6.
1.5 Teknik Instrumen tasi
Industri
1.7.1 Instrumentasi dan Otomatisasi Proses 7.
1.6 Teknologi Tekstil 1.9.1 Teknik Pembuatan Benang 8.
1.9.2 Teknik Pembuatan Kain 9.
1.9.3 Teknik Penyempurnaan Tekstil 10.
1.7 Teknik Kimia 1.10.1 Kimia Analisis 11.
1.8 Teknik Otomotif 1.11.1 Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif 12.
1.11.2 Otomotif Daya dan Konversi Energi 13.
1.9 Teknik Elektronika 1.13.1 Teknik Mekatronika 14.
1.13.2 Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi 15.
1.13.3 Instrumentasi Medik 16.
2. Energi dan
Pertambangan
2.1 Geologi Pertambangan
2.1.1 Geologi Pertambangan 17.
3. Teknologi Informasi
dan Komunikasi
3.1 Teknik Komputer dan
Informatika
3.1.1 Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi 18.
4. Kesehatan dan
Pekerjaan Sosial
4.1 Keperawatan
4.1.1 Caregiver 19.
5. Agribisnis dan
Agroteknologi
5.1 Agribisnis Tanaman 5.1.1 Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman 20.
5.1.2 Produksi dan Pengelolaan Perkebunan 21.
5.1.3 Agribisnis Organik Ekologi 22.
5.2 Agribisnis Ternak 5.2.1 Industri Peternakan 23.
5.3 Kesehatan Hewan 5.3.1 Kesehatan dan Reproduksi Hewan 24.
5.4 Agribisnis Pengola han
Hasil Pertanian dan
Perikanan
5.4.1 Agroindustri 25.
5.5 Teknik Pertanian 5.5.1 Otomatisasi Pertanian 26.
5.6 Agribisnis Perikanan 5.6.1 Industri Perikanan Laut 27.
8. Pariwisata 8.1 Perhotelan dan Jasa
Pariwisata
8.1.1 Wisata Bahari dan Ekowisata 28.
8.2 Tata Kecantikan 8.2.1 Spa dan Beauty Therapy 29.
8.3 Tata Busana 8.3.1 Desain Fesyen 30.
9. Seni dan Industri
Kreatif
9.1 Seni Rupa 9.1.1 Desain Interior dan Teknik Furnitur 31.
9.2 Seni Tari dan
Karawitan
9.2.1 Penataan Tari 32.
9.2.2 Penataan Karawitan 33.
9.3 Seni Broadcasting dan
Film
9.3.1 Produksi Film dan Program Televisi 34.
SMK Rujukan dan SMK 4 tahun
27. 2014
• BOS Dikmen
• Wajar 12 Tahun
• 109 SMK Rujukan
• 340 SMK Maritim
• 650 Buku Kejuruan
2015
• Revitalisasi SMK 4 tahun
• Pelaksanaan K13 secara bertahap
• 1650 SMK Rujukan dibina
• Rintisan UNBK
• Sertifikasi lulusan SMK via UKK
2016
• 500 SMK 4 tahun
• Reorganisasi 7500 SMK kecil
• 2100 SMK melaksanakan UNBK
2017
• 1000 SMK dgn Sertifikasi int’l
• e- Pembelajaran
• UNBK pada semua SMK
• 2300 Materi animatif online
2018
Revitalisasi spektrum SMK
7,5% lulusan berwirausaha
Implementasi Multi Entry Multi Exit (MEME)
2019
• APK SMK 60 % dari SM
• 3500 SMK punya Teaching Factory
• TV SMK on deman SMK Dwi bahasa.
• 789 SMK Maritim
2014
baseline
Milestone Pembinaan SMK s.d 2019
Pembangunan, Pendampingan,
Penguatan dan Produktivitas
27
Peta Jalan Kebekerjaan SMK