Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita, meliputi penentuan umur anak, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, penetapan status pertumbuhan dan gizi, serta tindak lanjut hasil pemantauan yang dapat berupa konseling, pengobatan, atau rujukan ke fasilitas kesehatan. Pemantauan ini bertujuan untuk mencegah masalah gizi pada anak melalui deteksi dini di posy
Dokumen tersebut berisi pedoman dan contoh-contoh program gizi untuk ibu hamil, termasuk rekomendasi asupan gizi, contoh pola makan, materi konseling gizi, dan contoh-contoh pangan tambahan berbasis sumber daya lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang syarat penyusunan menu makanan untuk anak usia dini. Syarat utama yang disebutkan adalah kebersihan, porsi dan bentuk makanan yang sesuai dengan daya terima anak, serta kandungan zat gizi yang memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak. Dokumen ini juga menjelaskan contoh pembagian menu sehari-hari dan cara melakukan perhitungan analisis gizi pada menu makanan anak.
Teks tersebut membahas penggunaan program NutriSurvey untuk menganalisis kandungan gizi makanan. NutriSurvey memungkinkan pengguna untuk menambahkan database makanan Indonesia, menghitung nilai gizi berbagai makanan dan menu, serta menilai tingkat kecukupan gizi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang tahap perkembangan janin dan kebutuhan nutrisi ibu hamil selama masa kehamilan. Ia menjelaskan tiga trimester kehamilan dan pertumbuhan janin beserta kebutuhan gizi yang sesuai pada setiap tahapan. Dokumen juga menyebutkan tujuan diet seimbang bagi ibu hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang makanan anak usia prasekolah, termasuk pengertian makanan prasekolah, pemberian makanan tambahan, masalah makan yang sering dihadapi, cara mengatasi masalah makan, dan cara menyusun menu makanan yang seimbang. Dokumen ini menyimpulkan bahwa masa prasekolah adalah masa peralihan antara bayi dan anak sekolah dimana anak membutuhkan zat gizi esensial secara seimbang yang mencakup protein
Dokumen tersebut membahas konsep gizi seimbang, termasuk definisi gizi, kelompok zat gizi yang dibutuhkan tubuh, 13 pesan dasar gizi seimbang, pedoman makanan sehari, prinsip makanan sesuai kebutuhan gizi, dan cara menghitung kebutuhan kalori harian.
Dokumen tersebut membahas tentang syarat penyusunan menu makanan untuk anak usia dini. Syarat utama yang disebutkan adalah kebersihan, porsi dan bentuk makanan yang sesuai dengan daya terima anak, serta kandungan zat gizi yang memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak. Dokumen ini juga menjelaskan contoh pembagian menu sehari-hari dan cara melakukan perhitungan analisis gizi pada menu makanan anak.
Teks tersebut membahas penggunaan program NutriSurvey untuk menganalisis kandungan gizi makanan. NutriSurvey memungkinkan pengguna untuk menambahkan database makanan Indonesia, menghitung nilai gizi berbagai makanan dan menu, serta menilai tingkat kecukupan gizi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang tahap perkembangan janin dan kebutuhan nutrisi ibu hamil selama masa kehamilan. Ia menjelaskan tiga trimester kehamilan dan pertumbuhan janin beserta kebutuhan gizi yang sesuai pada setiap tahapan. Dokumen juga menyebutkan tujuan diet seimbang bagi ibu hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang makanan anak usia prasekolah, termasuk pengertian makanan prasekolah, pemberian makanan tambahan, masalah makan yang sering dihadapi, cara mengatasi masalah makan, dan cara menyusun menu makanan yang seimbang. Dokumen ini menyimpulkan bahwa masa prasekolah adalah masa peralihan antara bayi dan anak sekolah dimana anak membutuhkan zat gizi esensial secara seimbang yang mencakup protein
Dokumen tersebut membahas konsep gizi seimbang, termasuk definisi gizi, kelompok zat gizi yang dibutuhkan tubuh, 13 pesan dasar gizi seimbang, pedoman makanan sehari, prinsip makanan sesuai kebutuhan gizi, dan cara menghitung kebutuhan kalori harian.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan nutrisi pada berbagai kelompok usia mulai dari neonatus, bayi, balita, hingga anak pra sekolah. Nutrisi yang dianjurkan berupa ASI eksklusif untuk neonatus dan bayi, sedangkan untuk balita dan anak pra sekolah disarankan makanan pendamping bergizi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan nutrisi pada berbagai kelompok usia mulai dari neonatus, bayi, balita, hingga anak pra sekolah. Nutrisi yang dianjurkan berupa ASI eksklusif untuk neonatus dan bayi, sedangkan untuk balita dan anak pra sekolah disarankan makanan pendamping bergizi.
Dokumen tersebut membahas tentang status pekerjaan ibu dan hubungannya dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi di bawah usia 6 bulan. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, pengaruh status pekerjaan ibu di luar rumah terhadap pemberian MP-ASI lebih awal, serta perlunya mengetahui hubungan antara status pekerjaan ibu den
Masalah dan pemecahan dalam pemberian makanan pada bayi dan anak dibahas dalam dokumen tersebut. Beberapa masalah utama meliputi kesulitan ibu dalam menyusui, kurangnya nutrisi yang diterima bayi, dan pengetahuan petugas kesehatan yang kurang memadai. Pemecahan masalahnya meliputi memberikan dukungan kepada ibu menyusui, meningkatkan gizi ibu dan bayi, serta memberikan pelatihan kepada pet
Dokumen tersebut berisi riwayat pekerjaan dan latihan seorang perawat bernama Rodiah. Riwayat pekerjaannya meliputi berbagai instalasi di rumah sakit besar di Palembang dan menjabat sebagai kepala instalasi. Dokumen ini juga memuat daftar latihannya yang terkait kebidanan dan kesehatan ibu dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi, termasuk waktu yang tepat untuk pemberian MP-ASI yaitu pada usia 6 bulan, manfaat pemberian MP-ASI seperti memenuhi kebutuhan gizi dan pertumbuhan bayi, serta contoh jadwal makan dan jenis makanan yang dapat diberikan pada rentang usia tertentu.
Pendidikan Pemberian Makan Balita di posyandu,,, Dalam ppt tersebut di lampirkan jenis dan informasi mengenai pemberian makanan pada balita. Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) merupakan upaya untuk mengingkatkan kelangsungan hidup anak dan mendorong proses tumbuh kembang yang optimal. Dua tahun pertama kehidupan anak merupakan kesempatan penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang demi kualitas sumber daya manusia yang baik kedepannya. Praktik PMBA yang tepat dapat mencegah hampir 19% dari semua kematian balita. Organisasi Kesehatan Dunia telah merekomendasikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dalam waktu satu jam setelah kelahiran, ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan pengenalan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang cukup dan aman bersama-sama dengan melanjutkan menyusui hingga dua tahun atau lebih.
Secara global, hanya 44% bayi berusia kurang dari enam bulan yang diberi ASI eksklusif dan 45% kematian anak di dunia terkait dengan kekurangan gizi. Lebih dari dua pertiga kematian anak terkait malnutrisi berhubungan dengan praktik pemberian makan yang tidak tepat selama dua tahun pertama kehidupan. Perbaikan dalam praktik pemberian makan bayi dan anak akan mengurangi beban morbiditas dan mortalitas. Indikator PMBA meliputi pengenalan makanan lunak, padat atau semi padat, keragaman makanan, frekuensi makan dan minum, serta asupan makanan sesuai dengan usia sampai 2 tahun. Pengenalan dini MPASI merupakan praktik umum di negara-negara Asia sehingga berkontribusi secara signifikan terhadap tingginya beban kekurangan gizi di wilayah tersebut. Faktor sosiodemografi yang terkait dengan usia ibu, pendidikan, pendapatan , fasilitas kesehatan maternal, pendidikan ibu dan urutan kelahiran anak berpengaruh signifikan terkait dengan praktik PMBA.
Meskipun banyak inisiatif globat tentang praktik menyusui, data tren menunjukkan tingkat pemberian ASI Eksklusif telah mengalami stagnasi selama dua dekade terakhir. Di negara dengan penghasilan menengah, hanya 37% anak-anak usia kurang 6 bulan diberikan ASI secara eksklusif. Praktik menyusui yang optimal telah lama dikenal untuk mengurangi kematian anak dan bayi. Angka kesakitan seperti infeksi saluran pernapasan, diare dan otitis media juga menurun dan bukti protektif dari praktik menyusui juga dapat mencegah obesitas dan diabetes. Oleh karena itu, praktik PMBA harus dilakukan secara optimal dan dukungan dari lingkungan sekitar ibu sangat berperan terhadap keberhasilan praktik tersebut.
Memberikan asupan gizi yang tepat sesuai dengan kebutuhan gizi ibu dan anak melalui pola asuh yang benar sesuai prinsip gizi seimbang menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting. Selama hamil dan menyusui, kebutuhan gizi ibu mengalami peningkatan, untuk itu perlu dilakukan penambahan porsi protein hewani.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian makan balita. Isi utamanya adalah pedoman pemberian makanan pendamping ASI dan makanan untuk anak usia 24-59 bulan, termasuk komposisi gizi yang dianjurkan, tekstur makanan, frekuensi dan jumlah pemberian makan sesuai kelompok usia. Tujuannya adalah memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Dokumen tersebut membahas manfaat buah ciplukan yang banyak digunakan sebagai obat herbal, diantaranya untuk mengobati penyakit jantung, asma, kurap, menurunkan demam dan tekanan darah tinggi, membersihkan kencing kotor, mengobati kanker payudara, menghilangkan kuning pada bayi, menyadarkan orang pingsan, mengobati stroke, menambah kecerdasan, mengobati kencing manis dan diabetes, menghil
Dokumen ini membahas tentang trend dan isu HIV berdasarkan usia. Terdapat tiga bab utama yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bab pendahuluan menjelaskan latar belakang dan tujuan penulisan dokumen. Bab isi membahas tentang prevalensi HIV pada berbagai kelompok usia dan isu-isu yang terkait. Bab penutup berisi kesimpulan dan ucapan terima kasih.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Lordosis adalah gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang membengkok ke belakang sehingga menyebabkan pasien terlihat bongkok. Ini disebabkan oleh kegagalan segmentasi bagian belakang tulang vertebra. Gejala lordosis bervariasi untuk setiap orang namun biasanya berupa penonjolan bokong. Pemeriksaan sinar X dan MRI digunakan untuk menilai kebengkokan dan sudutnya.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani Kuno hingga saat ini. Pancasila diusulkan sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia agar lebih kontekstual, namun belum sepenuhnya dilaksanakan. Diperlukan situasi yang kondusif agar ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang etika Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila dijelaskan sebagai pedoman etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai ideal yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata sebagai pedoman bagi tindakan dan munculnya nilai lain. Pancasila di
Teks tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yang kemudian dijadikan dasar filsafat negara. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki ciri sebagai ideologi yang terbuka, komprehensif, dan berakar pada budaya bangsa. Teks juga membandingkan Pancasila dengan ideologi-ideologi besar lain seperti liberalisme, komunisme, dan s
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan nilai-nilai Pancasila sejak zaman pra-kemerdekaan hingga era reformasi. Beberapa nilai yang telah berkembang sejak dahulu antara lain nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan kesejahteraan. Nilai-nilai tersebut kemudian dijadikan dasar negara Indonesia melalui proses yang dimulai sejak BPUPKI hingga disahkannya Pancasila pada
1. Sistem Gastrointestinal pada Anak
PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
Dosen Pengampu : Ns. Noor Yunida Triana, S.Kep
Oleh : Kelompok 10
1. Novarya Dyan Armadany 121440124640061
2. Novi Astikasari 121440124650062
3. Ratna Indah Puspita Sari 121440124730070
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 3A
STIKES HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2013
2. Pemberian Makanan Tambahan
Makanan bayi selain Air Susu Ibu (ASI) untuk memenuhi seluruh kebutuhan bayi
terhadap zat-zat gizi yaitu untuk pertumbuhan dan kesehatan sampai usianya enam bulan,
sesudah itu ASI tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu, makanan
tambahan mulai diberikan umur enam bulan satu hari. Pada usia ini otot dan saraf di dalam
mulut bayi cukup berkembang untuk mengunyah, menggigit, menelan makanan dengan baik,
mulai tumbuh gigi, suka memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya dan berminat terhadap rasa
yang baru.
Pada pemberian makanan bayi tambahan ini merupakan proses pendidikan agar
mengajarkan pada bayi untuk mengunyah dan menelan makanan padat. Tetapi jika makanan
tidak diberikan pada waktu yang tepat saat si kecil telah muncul kepandaiannya dalam
mengunyah, maka jika mengajarkan kembali hal tersebut pada masa berikutnya akan lebih
sulit. Dalam tahap pengenalan pemberian makanan bayi lebih mudah sebelum tumbuh gigi,
dan gusi bengkak serta rasa sakit yang dialami maka akan sulit memberikan makanan
tambahan.
Manfaat makanan bayi tambahan selain ASI, bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
zat gizi anak, serta pentingnya penyesuaian kemampuan alat cerna dalam menerima makanan
tambahan.
Tujuan dari pemberian makanan bayi tambahan ini adalah untuk mencapai
pertumbuhan perkembangan yang optimal, menghindari terjadinya kekurangan gizi,
mencegah resiko malnutrisi, defisiensi mikronutrien seperti zat besi, zink, kalsium, vitamin A,
vitamin C dan folat. Pada bayi yang diberikan makanan ekstra, dibutuhkan untuk mengisi
kekurangan energi dengan nutrien, memelihara kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
bila sakit, membantu perkembangan jasmani, rohani, psikomotor, mendidik kebiasaan yang
baik tentang makanan dan memperkenalkan bermacam-macam bahan makanan yang sesuai
dengan keadaan fisiologis bayi.
Tanda-Tanda Bayi Yang Siap Untuk Menerima Makanan Tambahan :
Pada usia 5-6 bulan keatas biasanya bayi sudah siap untuk menerima makanan padat yang
bertekstur halus. Sehingga selain ASI atau susu formula yang dia dapat tetapi makanan
3. tambahan bayi pun juga berguna baginya. Adapun tanda-tanda dari bayi yang mulai siap
untuk mengkonsumsi makanan tambahan seperti bayi sudah mulai mampu menegakkan
kepalanya sendiri. Bayi juga pada saat itu mampu belajar untuk duduk di kursi, bisa
melakukan gerakan mengunyah, berat badannya pun juga akan semakin bertambah dari waktu
dia lahir. Mengangkat dadanya dari lantai, berguling atau belajar duduk, semua itu
menimbulkan nafsu makan lebih besar. Yang artinya segera tiba waktunya untuk beralih dari
sekedar susu. Setelah minum banyak susu bayi tetap menangis atau minta susu lagi . Bayi Ibu
tak sabar menunggu saat menyusu berikutnya, dan. mudah menjadi pemarah atau mulai
menggigit-gigit tangan. Jika semula dia tidur sepanjang malam, sekarang dia bangun untuk
minum susu. Selain itu, tidur siang menjadi tak menentu - tidak nyenyak atau cepat bangun
Selain itu bayi juga akan mulai tertarik untuk melihat makanan, adanya pertumbuhan gigi
pada gusi-gusinya. Pada usia seperti ini bayi juga akan merasakan rasa lapar.
Indikator bahwa bayi telah siap untuk menerima makanan padat yaitu, kemampuan
bayi untuk mempertahankan kepalanya untuk tegak tanpa disangga, menghilangnya refleks
menjulurkan lidah, bayi mampu menunjukkan keinginannya pada makanan dengan cara
membuka mulut, lalu memajukan anggota tubuhnya ke depan untuk menunjukkan rasa lapar,
dan menarik tubuh ke belakang atau membuang muka saat ia menolak ketidaktertarikannya
pada makanan.
Adapun waktu yang baik dalam memulai pemberian makanan tambahan pada bayi
adalah umur 6 bulan. Pemberian makanan bayi tambahan sebelum umur tersebut akan
menimbulkan resiko sebagai berikut :
a. Seorang bayi belum memerlukan makanan tambahan saat ini. Makanan tersebut dapat
menggantikan ASI, jika makanan diberikan maka ia akan minum ASI lebih sedikit dan ibu
pun memproduksinya lebih sedikit sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi anak.
b. Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit sehingga resiko infeksi meningkat.
c. Resiko diare juga meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
d. Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya berkuah atau
berupa sup karena mudah dimakan bayi, makanan ini memang membuat lambung penuh
tetapi memberikan nutrient sedikit.
e. Ibu mempunyai resiko lebih tinggi untuk hamil kembali.
4. Berikut ini akibat dari kurang menyusui dan resiko pemberian makanan bayi tambahan
terlalu lambat :
a. Bayi tidak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan mengisi kesenjangan energi dan
nutrient.
b. Bayi berhenti pertumbuhannya atau tumbuh lambat.
c. Pada bayi resiko malnutrisi dan defisiensi mikro nutrient dapat meningkat.
Berikut daftar pemberian makanan bayi tambahan sesuai dengan usia :
Usia 0 - 6 bulan, makanan yang diberikan berupa ASI.
Usia 6 - 8 bulan, mulai di usia ini bayi bisa diberikan ASI, bubur susu, dan nasi tim saring.
Usia 8 - 10 bulan, beranjak di usia ini berikanlah ASI, buah, bubur susu, dan nasi
dihaluskan.
Usia 10 - 12 bulan, mencapai usinya hampir satu tahun berikanlah ASI, buah, dan nasi tim.
Usia 12 - 24 bulan, di usia ini berikanlah ASI, nasi tim atau makanan, serta makanan kecil.
Makanan padat tidak boleh dimulai sebelum usia 4 bulan untuk alasan berikut:
ASI atau susu formula bayi menyediakan semua nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh.
Bayi Anda secara fisik tidak cukup untuk makan makanan padat dari sendok
dikembangkan.
Mulai bayi pada makanan padat terlalu dini meningkatkan kemungkinan bahwa dia dapat
mengembangkan alergi makanan.
Makan makanan bayi padat Anda terlalu cepat dapat menyebabkan overfeeding dan
kelebihan berat badan.
Sebagai aturan umum, makanan padat tidak membantu bayi tidur sepanjang malam
American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa semua bayi, anak, dan remaja
mengambil vitamin D yang cukup melalui suplemen, formula, atau susu sapi untuk
mencegah komplikasi dari kekurangan vitamin ini. Dokter bayi Anda dapat
merekomendasikan jenis yang tepat dan jumlah suplemen vitamin D untuk bayi Anda.
Biasanya bayi menyusui :
7 sampai 8 kali sehari dengan 3 sampai 4 bulan usia.
5 sampai 7 kali sehari dengan 5 sampai usia 6 bulan.
5. 4 sampai 6 kali sehari antara 7 dan usia 12 bulan.
3 sampai 4 kali sehari setelah usia 12 bulan sampai bayi dan ibu menyusui siap untuk
menyapih.
Perlu diketahui bahwa American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa
menyusui harus dilanjutkan untuk setidaknya tahun pertama kehidupan dan seterusnya
selama saling diinginkan oleh ibu dan anak. Jika menyusui weans ibu sebelum bayi
adalah 12 bulan, maka bayi harus diberi susu formula bayi yang diperkaya zat besi.
Rekomendasi pemberian susu Formula American Academy of Pediatrics (AAP),
dalam rekomendasi Tahun Pertama Bayi
Sebagian besar bayi puas dengan 3 sampai 4 ons per makan selama bulan pertama, dan
meningkatkan jumlah tersebut dengan 1 ons per bulan sampai mencapai 8 ons.
Untuk lama 2 bulan, itu berarti bahwa bayi Anda mungkin akan minum sekitar 4 sampai 5
ons susu formula bayi pada suatu waktu.
Beberapa bayi tidak pernah mencapai 8 ons meskipun, keluar pada 5 sampai 6 ons pada
menyusui.
AAP memberikan pedoman lain tentang susu formula bayi, menyatakan bahwa rata-
rata, bayi Anda harus mengambil dalam waktu sekitar 2 1/2 ons formula hari untuk setiap
pon berat badan. Jadi untuk anak 2-bulan-tua yang memiliki berat rata-rata 贈 12, yang
akan menjadi sekitar 30 ons sehari.
Perlu diketahui bahwa minuman bayi rata-rata:
4 sampai 6 botol susu formula sampai mereka sekitar 6 bulan.
3 sampai 5 botol formula antara 7 dan 9 bulan usia.
3 sampai 4 botol formula antara 10 dan 12 bulan usia.
3 sampai 4 botol susu atau formula balita sekali mereka 12 bulan.
Secara umum, sebagian besar bayi makan:
3 sampai 4 sendok makan sereal sekali sehari dan 1 sampai 2 sendok makan sayuran dan
buah 1 atau 2 kali sehari sekitar waktu mereka 4 sampai 6 bulan, dengan banyak bayi bisa
menunggu sampai mereka berusia 6 bulan untuk memulai sereal dan makanan bayi.
6. 3 sampai 4 sendok makan sereal sekali sehari, 2 sampai 3 sendok makan sayuran dan buah
dua kali sehari, dan 1 sampai 2 sendok makan daging dan makanan protein sekali sehari
sekitar waktu mereka 7 bulan.
4 sampai 8 sendok makan sereal sekali sehari, 2 sampai 4 sendok makan sayuran dan buah
dua kali sehari, dan 1 sampai 3 sendok makan daging dan makanan protein dua kali sehari
sekitar waktu mereka 8 sampai 12 bulan.
Saat bayi Anda mendapatkan lebih tua, ia akan bergerak melalui tahap makanan bayi
klasik dan langkah-langkah, dimulai dengan bubur, makanan bayi bahan tunggal dan
secara bertahap bergerak sampai ke tahap 3 makanan yang memiliki tekstur lebih.
REKOMENDASI PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI
USIA 0-6 BULAN : HANYA ASI (ASI EKSKLUSIF) ATAU DITAMBAH PASI BILA
ASI TIDAK MENCUKUPI, JUMLAH ASI+PASI SEKITAR 750-800 CC
PERHARI,MAKANAN TAMBAHAN DIBERIKAN USIA 6 BULAN.
USIA 6- 8 BULAN :
WAKTU DIET JUMLAH
05.00 06.00 ASI SUSU FORMULA 150-180 CC
08.00 BUBUR SUSU 6-9 SENDOK
MAKAN (SDM)
11.00 JUICE ATAU BUAH 75-125 CC, 6-8
SDM
13.00 NASI TIM SARING 6-8 SDM
15.00 ASI-SUSU FORMULA 150-180 CC
16.00 BISKUIT 1-3 KEPING
18.00 BUBUR SUSU, USIA 7 BULAN DIGANTI NASI
TIM SARING
6-8 SDM
21.00 22.00 ASI SUSU FORMULA 150-180 CC
22.00 06.00 BILA BERAT BADAN NORMAL DAN JUMLAH MINUM SUSU
SIANG HARI BANYAK (120-180) CC TIAP MNUM) SEBAIKNYA
MALAM HARI TIDAK MINUM SUSUBILA BERAT BADAN
KURANG, MINUM SUSU SIANG SEDIKIT (120 CC TIAP MINUM
7. SUSU), DIANJURKAN MINUM SUSU MALAM HARI 2-3 KALI
USIA 9 12 BULAN :
WAKTU DIET JUMLAH
05.00 06.00 ASI SUSU FORMULA 180 CC
08.00 NASI TIM 9-12 SDM
11.00 JUICE ATAU BUAH 125-180 CC, 9-
12 SDM
13.00 NASI TIM 9-12 SDM
15.00 ASI-SUSU FORMULA 150-180 CC
16.00 BISKUIT,AGAR-AGAR SUSU, HUNGKWE,BUAH
ATAU SNACK LAINNYA
1-3 KEPING
18.00 NASI TIM 9-12 SDM
21.00 22.00 ASI SUSU FORMULA 180 CC
22.00 06.00 BILA BERAT BADAN NORMAL DAN JUMLAH MINUM SUSU
SIANG HARI BANYAK (150-180 CC TIAP MNUM) SEBAIKNYA
MALAM HARI TIDAK MINUM SUSUBILA BERAT BADAN
KURANG, MINUM SUSU SIANG SEDIKIT (120 CC TIAP MINUM
SUSU), DIANJURKAN MINUM SUSU MALAM HARI 2-3 KALI
JUMLAH SUSU DALAM
SEHARI (ASI+PASI)
BILA BERAT BADAN NORMAL : 650 750 ml setiap
hariBILA BERAT BADAN KURANG : 800 900 ml
setiap hari
Panduan untuk Pemberian Formula bayi usia 0 sampai 5 bulan
usia Jumlah Formula setiap minum Frekuensi pemberian minum sehari
1 bulan 2 to 4 ons 6 to 8 kali
2 bulan 5 to 6 ons 5 to 6 kali
3 to 5 bulan 6 to 7 ons 5 to 6 kali
Makan tips untuk anak:
8. Ketika mulai makanan padat, berikan bayi Anda satu makanan baru pada satu waktu
tidak campuran (seperti sereal dan makan malam buah atau daging).
Berikan makanan baru selama lima sampai tujuh hari sebelum menambahkan lagi makanan
baru. Dengan cara ini Anda dapat memberitahu apa makanan bayi Anda mungkin alergi
atau tidak dapat mentolerir.
Putih telur lebih cenderung kuning untuk menyebabkan reaksi alergi. Kebanyakan dokter
menyarankan Anda menunggu sampai setelah satu atau dua tahun untuk memperkenalkan
telur utuh.
Mulailah dengan sejumlah kecil makanan padat baru satu sendok teh pada awalnya dan
perlahan-lahan meningkat menjadi sendok makan.
Makanan padat pertama adalah sereal bayi kering, dicampur sesuai petunjuk. Setelah bayi
Anda menyesuaikan ini, Anda dapat menambahkan sayuran. Kemudian tambahkan buah-
buahan, kemudian tambahkan daging.
Jangan gunakan garam atau gula ketika membuat makanan bayi buatan sendiri. Makanan
kaleng mungkin mengandung banyak garam dan gula dan tidak boleh digunakan untuk
makanan bayi.
Selalu cuci dan buah-buahan dan sayuran kulit dan menghilangkan benih atau lubang.
Perhatikan dengan buah-buahan dan sayuran yang bersentuhan dengan tanah. Mereka
mungkin mengandung spora botulisme yang menyebabkan keracunan makanan.
Besi sereal yang diperkaya bayi harus diberi makan sampai bayi berumur 18 bulan.
susu sapi tidak boleh ditambahkan ke makanan sampai bayi usia 12 bulan. Susu sapi tidak
memberikan nutrisi yang tepat untuk bayi Anda.
Jus buah tanpa gula dapat dimulai saat bayi mampu minum dari cangkir (sekitar 6 bulan
atau lebih tua).
Pakan semua makanan dengan sendok. Bayi Anda perlu belajar untuk makan dari sendok.
Jangan gunakan pengumpan bayi. Hanya rumus dan air harus pergi ke dalam botol.
Hindari madu dalam bentuk apapun untuk tahun pertama karena dapat menyebabkan jenis
botulisme.
Jangan meletakkan bayi Anda di tempat tidur dengan botol bersandar di mulutnya.
Menopang botol ini terkait dengan infeksi telinga dan tersedak. Setelah gigi bayi tumbuh,
menopang botol dapat menyebabkan kerusakan gigi.
dokter bayi Anda dapat menyarankan Anda tentang cara untuk menyapih bayi dari botol.
Hindari sindrom piring bersih. Memaksa anak untuk makan semua makanan di / nya
piringnya bahkan ketika ia tidak lapar bukanlah kebiasaan yang baik. Ini mengajarkan
9. anak Anda untuk makan hanya karena makanan yang ada, bukan karena ia lapar.
Mengharapkan nafsu makan yang lebih kecil dan pilih-pilih sebagai tingkat pertumbuhan
bayi melambat sekitar usia 1 tahun.
bayi sehat biasanya membutuhkan air tambahan sedikit atau tidak ada, kecuali dalam cuaca
sangat panas. Bila makanan padat pertama kali diberikan pada bayi Anda, air tambahan
sering dibutuhkan.
Jangan membatasi pilihan makanan bayi Anda dengan yang Anda suka. Menawarkan
berbagai macam makanan awal akan membuka jalan bagi kebiasaan makan yang baik
kemudian.
Lemak dan kolesterol tidak harus dibatasi dalam diet bayi dan anak yang sangat muda,
kecuali disarankan oleh dokter untuk bayi Anda. Anak-anak membutuhkan kalori, lemak,
dan kolesterol untuk pengembangan otak dan sistem saraf dan untuk pertumbuhan
umumnya.
PENTING HARUS DIKETAHUI :
SEBAIKNYA JANGAN MEMBERI AIR PUTIH DALAM GELAS ATAU
BOTOL, KARENA AIR PUTIH LEBIH SEGAR, BAYI AKAN LEBIH
MEMILIH AIR PUTIH DIBANDINGKAN SUSU, AKIBATNYA ASUPAN SUSU
AKAN BERKURANG, AIR PUTIH TIDAK BERGIZI SEHINGGA SERINGKALI
MENGGANGGU KENAIKKAN BERAT BADAN (SULIT BAB, BIBIR KERING
& LIDAH PUTIH BUKAN KARENA KURANG AIR PUTIH).
CERMATI PERKEMBANGAN BERAT BADAN BAYI MELALUI GRAFIK
BERAT BADAN SETIAP BULAN, WASPADAI KESULITAN MAKAN DAN
GANGGUAN KENAIKKAN BERAT BADAN BAYI SETELAH USIA 6 BULAN
SERINGKALI DISEBABKAN KARENA KETIDAK COCOKAN AKIBAT
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN.
GEJALA KETIDAK COCOKAN MAKANAN (REAKSI SIMPANG MAKANAN :
ALERGI, INTOLERANSI, COELIAC): BAB 3 KALI PERHARI, SULIT BAB
(NGEDEN) TIDAK TIAP HARI, FESES : BULAT, BERWARNA HITAM ATAU
HIJAU TUA DAN BERBAU TAJAM, MUAL ATAU MUNTAH, AIR LIUR
BERLEBIHAN (NGILER).TIDUR MALAM HARI SERING BOLAK-BALIK,
GELISAH SEPERTI KEHAUSAN, MENANGIS ATAU MENGIGAU,
SERINGKALI TERBANGUN, GANGGUAN KULIT : PUTIH SEPERTI PANU,
10. BIANG KERINGAT, BISUL,KEMERAHAN DI SELANGKANGAN, BENTOL
MERAH DAN MEMBEKAS HITAM SEPERTI DIGIGIT
NYAMUK/SERANGGA, HIDUNG BUNTU, NAPAS BERBUNYI (GROK-GROK),
BATUK RINGAN MALAM HAR.
BILA BERAT BADAN NORMAL SEBAIKNYA TIDAK DIBERIKAN
SUPLEMEN VITAMIN (KRN VITAMIN DAN MINERAL DARI ASI DAN PASI
SUDAH MENCUKUPI) PEMBERIAN VITAMIN PADA BAYI
MENINGKATKAN RESIKO ALERGI DAN ASMA DIKEMUDIAN HARI.
DALAM KEADAAN TERTENTU ATAU BILA BERAT BADAN KURANG
MUNGKIN BISA DITAMBAH SUPLEMEN VITAMIN YANG TIDAK
BERAROMA RASA.(PUYER)