Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi mengembangkan analisis daya dukung berdasarkan anggapan tertentu seperti pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan geser umum. Ia mendefinisikan daya dukung ultimit sebagai beban maksimum per satuan luas. Persamaan daya dukung mempertimbangkan kohesi, beban terbagi, dan berat tanah dengan menggun
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan bendung tetap, termasuk pendefinisian bendung dan jenis-jenisnya, data yang dibutuhkan, pemilihan lokasi, penentuan ketinggian air, perhitungan debit banjir, dan komponen-komponen penting bendung seperti pintu pengambilan dan lebar efektif.
2. Langkah-langkah perencanaan bendung tetap mencakup analisis data topografi, hidrologi, geologi, dan lingkungan
Standar ini mengatur tentang pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan, termasuk beban mati, beban hidup, beban lingkungan, dan kombinasi beban. Standar ini merevisi ketentuan teknis pembebanan dalam SNI sebelumnya dan menyesuaikannya dengan perkembangan terkini. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam menentukan pembebanan rencana untuk jembatan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pemadatan tanah untuk pembangunan jalan dan struktur teknik lainnya. Pemadatan tanah diperlukan untuk meningkatkan kekuatan tanah dengan meningkatkan berat volume tanah. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah seperti kadar air, jenis tanah, dan energi pemadatan. Selain itu, dibahas pula prosedur uji pemadatan labor
1. Struktur statis tak tentu adalah struktur dimana jumlah komponen reaksi perletakan melebihi persamaan keseimbangan statika.
2. Metode Clapeyron digunakan untuk menganalisis struktur statis tak tentu dengan menghitung rotasi dan momen pada tiap titik struktur.
3. Hasil analisis berupa bidang momen, bidang lintang, dan reaksi perletakan struktur.
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Dokumen tersebut membahas tentang penurunan pondasi dangkal yang disebabkan oleh beban di atas tanah, yang dapat berupa penurunan elastik maupun konsolidasi. Penurunan elastik dapat diestimasi menggunakan teori elastisitas, sedangkan penurunan konsolidasi terjadi karena proses konsolidasi tanah. Dokumen ini juga menjelaskan parameter-parameter tanah yang diperlukan dalam perhitungan penurunan pondasi, seperti modulus el
Dokumen tersebut membahas tentang desain apron dan perhitungan gaya uplift pada bendung. Apron berfungsi untuk melindungi tubuh bendung dari erosi, dan panjang serta lebarnya dirancang untuk menahan gaya uplift. Perhitungan gaya uplift melibatkan penentuan tekanan pada setiap titik dan bidang, serta menggunakan rumus Lane untuk menghitung panjang creep line guna mencegah terjadinya erosi bawah tanah. Diberikan contoh per
Buku ajar ini membahas analisis struktur rangka batang statis tertentu dengan beberapa metode. Materi utama meliputi konsep rangka batang, jenis-jenisnya, analisis keseimbangan titik simpul, dan contoh penyelesaian struktur rangka batang sederhana. Buku ini bertujuan menunjang proses pembelajaran mata kuliah Analisis Struktur II.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis penurunan tanah akibat beban yaitu penurunan segera, penurunan konsolidasi primer, dan penurunan konsolidasi sekunder beserta persamaan-persamaannya. Juga dibahas metode perkiraan penurunan segera menggunakan data sondir maupun uji beban pelat.
Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) menggunakan matriks kekakuan, perpindahan, dan gaya untuk menganalisis struktur. Metode Kekakuan menyelesaikan persamaan kesetimbangan gaya dengan menentukan perpindahan simpul yang tidak diketahui. ASMM diterapkan untuk berbagai jenis elemen struktur dengan menghitung derajat kebebasan dan matriks kekakuan masing-masing elemen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi melakukan analisis dengan beberapa asumsi, di antaranya pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan terjadi secara geser umum. Ia mengembangkan persamaan daya dukung yang terdiri dari komponen kohesi, beban terbagi, dan berat tanah. Analisis Terzaghi ini digunakan untuk menghitung daya dukung ult
Modul ini membahas tentang pondasi dangkal dan pondasi tiang, termasuk definisi pondasi dangkal menurut Terzaghi, jenis pondasi dangkal, stabilitas pondasi, teori keruntuhan, penentuan beban ijin dan penurunan pondasi, serta penjelasan mengenai pondasi tiang seperti kegunaannya, jenis, mekanisme transfer beban, dan perhitungan daya dukung ujung menggunakan metode Terzaghi, Meyerhof, dan Vesic.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pemadatan tanah untuk pembangunan jalan dan struktur teknik lainnya. Pemadatan tanah diperlukan untuk meningkatkan kekuatan tanah dengan meningkatkan berat volume tanah. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah seperti kadar air, jenis tanah, dan energi pemadatan. Selain itu, dibahas pula prosedur uji pemadatan labor
1. Struktur statis tak tentu adalah struktur dimana jumlah komponen reaksi perletakan melebihi persamaan keseimbangan statika.
2. Metode Clapeyron digunakan untuk menganalisis struktur statis tak tentu dengan menghitung rotasi dan momen pada tiap titik struktur.
3. Hasil analisis berupa bidang momen, bidang lintang, dan reaksi perletakan struktur.
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Dokumen tersebut membahas tentang penurunan pondasi dangkal yang disebabkan oleh beban di atas tanah, yang dapat berupa penurunan elastik maupun konsolidasi. Penurunan elastik dapat diestimasi menggunakan teori elastisitas, sedangkan penurunan konsolidasi terjadi karena proses konsolidasi tanah. Dokumen ini juga menjelaskan parameter-parameter tanah yang diperlukan dalam perhitungan penurunan pondasi, seperti modulus el
Dokumen tersebut membahas tentang desain apron dan perhitungan gaya uplift pada bendung. Apron berfungsi untuk melindungi tubuh bendung dari erosi, dan panjang serta lebarnya dirancang untuk menahan gaya uplift. Perhitungan gaya uplift melibatkan penentuan tekanan pada setiap titik dan bidang, serta menggunakan rumus Lane untuk menghitung panjang creep line guna mencegah terjadinya erosi bawah tanah. Diberikan contoh per
Buku ajar ini membahas analisis struktur rangka batang statis tertentu dengan beberapa metode. Materi utama meliputi konsep rangka batang, jenis-jenisnya, analisis keseimbangan titik simpul, dan contoh penyelesaian struktur rangka batang sederhana. Buku ini bertujuan menunjang proses pembelajaran mata kuliah Analisis Struktur II.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis penurunan tanah akibat beban yaitu penurunan segera, penurunan konsolidasi primer, dan penurunan konsolidasi sekunder beserta persamaan-persamaannya. Juga dibahas metode perkiraan penurunan segera menggunakan data sondir maupun uji beban pelat.
Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) menggunakan matriks kekakuan, perpindahan, dan gaya untuk menganalisis struktur. Metode Kekakuan menyelesaikan persamaan kesetimbangan gaya dengan menentukan perpindahan simpul yang tidak diketahui. ASMM diterapkan untuk berbagai jenis elemen struktur dengan menghitung derajat kebebasan dan matriks kekakuan masing-masing elemen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi melakukan analisis dengan beberapa asumsi, di antaranya pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan terjadi secara geser umum. Ia mengembangkan persamaan daya dukung yang terdiri dari komponen kohesi, beban terbagi, dan berat tanah. Analisis Terzaghi ini digunakan untuk menghitung daya dukung ult
Modul ini membahas tentang pondasi dangkal dan pondasi tiang, termasuk definisi pondasi dangkal menurut Terzaghi, jenis pondasi dangkal, stabilitas pondasi, teori keruntuhan, penentuan beban ijin dan penurunan pondasi, serta penjelasan mengenai pondasi tiang seperti kegunaannya, jenis, mekanisme transfer beban, dan perhitungan daya dukung ujung menggunakan metode Terzaghi, Meyerhof, dan Vesic.
Dokumen tersebut merangkum perhitungan daya dukung pondasi berdasarkan metode Terzaghi untuk tiga titik beban E5, F1, dan F5. Perhitungan menggunakan data rencana lebar pondasi 1,6 m, kedalaman 1,1 m, berat jenis beton 2,4 t/m3, dan beban total masing-masing titik. Hasilnya menunjukkan kapasitas daya dukung melebihi beban aktual dengan faktor keamanan minimum 3, sehing
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
The document discusses the influence of groundwater on the bearing capacity of soil. It presents examples of soil mechanics problems related to foundation engineering. It recommends several reference books and online sources for further reading on topics like foundation analysis and design, soil mechanics, and geotechnical engineering. The document ends by thanking the reader and recommending additional references.
This document provides information about Software Sondir, a freeware tool for sondir calculations in accordance with Indonesian National Standard 2827-2008. The summary includes:
1) Software Sondir allows users to perform sondir calculations and provides a simple interface for adding, editing, and deleting project data according to Indonesian standards.
2) It has features for adding and deleting multiple projects, editing data, and saving information by location, number, elevation, date, and person responsible.
3) The program calculates sondir measurements by allowing input of depth, cone resistance, total resistance, and equipment data such as sleeve length, piston diameter, cone diameter, and sleeve diameter.
Pondasi berfungsi untuk menerima beban dan menyalurkan beban ke lapisan tanah di bawahnya. Terdapat dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam, di mana pondasi dangkal lebih murah dan mudah dibuat untuk struktur kecil hingga menengah pada tanah yang kondisinya medium hingga baik.
Dokumen tersebut membahas tentang spesifikasi penguatan lereng. Secara garis besar mencakup deskripsi tentang fungsi dan jenis perkuatan lereng, kriteria kelandaian lereng berdasarkan jenis material dan ketinggiannya, serta metode stabilisasi lereng menggunakan bahan konstruksi seperti beton dan batu, atau tanaman seperti rumput dan tanaman penutup tanah.
Dokumen tersebut melakukan perhitungan stabilitas dinding penahan tanah dengan menghitung berat dan momen berbagai bidang pembentuk dinding serta tekanan tanah aktif dan pasif. Perhitungan menunjukkan bahwa faktor keamanan terhadap penggulingan dan pergeseran melebihi batas minimum yang diisyaratkan, sehingga dinding penahan tanah tersebut stabil.
Dokumen tersebut membahas perencanaan pondasi tiang jembatan dengan 3 kalimat:
1) Menjelaskan data geoteknik lapisan tanah dan hasil uji SPT pada lokasi proyek.
2) Melakukan perhitungan kapasitas dukung tiang pancang terhadap beban desak, tarik, dan lateral berdasarkan metode Brom dan Coyle & Castello.
3) Menentukan kapasitas dukung tiang sebesar 446,65 KN untuk desak, 127,
1. Cerucuk bambu digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah lembek dan mengurangi penurunan bangunan. Namun belum ada pedoman perhitungan yang jelas.
2. Penelitian menunjukkan bahwa jarak dan jumlah cerucuk yang lebih dekat dapat meningkatkan daya dukung tanah. Pemadatan tanah di sekitar cerucuk juga meningkatkan kuat geser tanah.
3. Teori menjelaskan bahwa penambahan volume
1. Dokumen membahas tentang penurunan tanah akibat beban, yang terdiri atas penurunan segera dan penurunan konsolidasi. Penurunan segera terjadi pada tanah kasar atau kering, sedangkan penurunan konsolidasi terjadi pada tanah halus di bawah muka air tanah.
2. Metode yang dijelaskan untuk memperkirakan penurunan segera meliputi penggunaan persamaan elastisitas untuk berbagai bentuk lu
3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdfAchmadMaulana59
油
Dokumen tersebut membahas tentang desain pondasi dangkal, termasuk persamaan daya dukung pondasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti bentuk, kedalaman, dan sudut beban, serta contoh perhitungan daya dukung pondasi persegi dan tapak menerus.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis daya dukung pondasi, termasuk persamaan umum daya dukung, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti bentuk, kedalaman, kemiringan beban, dan kompresibilitas tanah, serta contoh perhitungan daya dukung pondasi lingkaran dan dangkal.
1. Program Studi Teknik Sipil
9
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Mercu Buana
MODUL 9
KAPASITAS DUKUNG FONDASI
PADA TANAH BERLAPIS
Dalam kondisi alam, tanah sering dalam kondisi berlapis-lapis dengan sifat-sifat
tanah yang berbeda pada setiap lapisan. Persamaan-persamaan kapasitas dukung
yang telah dipelajari sebelumnya hanya berlaku jika tanah homogen dengan tebal tak
terhingga. Jika tanah pendukung fondasi berlapis-lapis dengan sifat yang berbeda
beda kapasitas dukung akan bertambah atau berkurang yang bergantung pada sifat
tiap-tiap lapisan tanahnya. Dalam kondisi tersebut, kadang-kadang zona geser pada
saat fondasi akan runtuh berkembang sampai memotong tanah lainyang berada
dibawahnya.
Fondasi dipertimbangkan sebagai terletak pada tanah yang homogen (yaitu
bidang keruntuhanya hanya melewati satu jenis tanah) jika permukaan lapisan tanah
yang berbeda sifatnya,yang berada dibawahnya, berjarak paling sedikit 4B (B = lebar
fondasi) dari dasar fondasi.
1. DUA LAPISAN LEMPUNG DENGAN SIFAT YANG BERBEDA
(a) Analisis Button
Button (1953) mengusulkan persamaan kapasitas dukung untuk fondasi yang
terletak pada tanah lempung yang terdiri dari dua lapis (Gambar 1a). Bidang
keruntuhan dianggap berbentuk silender dan sudut gesek dalam tanah () dianggap
nol. Button (1953) fondasi terletak di permukaan tanah lempung dengan kohesi c1 dan
dibawah tanah ini terletak lapisan dengan kohesi c2. Persamaan kapasitas dukung
untuk tanah lempung berlapis dinyatakan oleh
qu = c1 Nc (1)
dengan c1 = kohesi tanah lapis atas dan Nc adalah faktor kapasitas dukung yang
diperoleh dari Gambar 1.b
(b) Analisis Vesic
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI
2. Vesic (1970) menyarankan persamaan kapasitas dukung ultimit untuk fomdasi
yang terletak ditanah lempung, yang tanahnya terdiri dari 2 lapis, yaitu lempung lunak
pada bagian atas dan lempung kaku pada bagian bawah (Gambar 2) atau sebaliknya.
Gambar 1, Faktor kapasitas dukung untuk lempung berlapis (Button,1953)
Persamaan kapasitas dukung ultimit, bila tanah yang diatas lebih lunak daripada
yang dibawahnya dinyatakan oleh:
qu = c1 Nm + Df粒 (2.a)
Kapasitas dukung ultimit neto:
qun = c1 Nm (2.b)
dengan
c1= kohesi lapisan lempung atas
Nm = faktor kapasitas dukung (Gambar 2 atau Tabel )
Df = kedalaman fondasi
粒 = berat volume tanah dilapisan atas.
Nilai-nilai Nm relatif aman untuk fondasi yang sangat kaku dan haris dipakai
dengan hati-hati bila fodasinya fleksibel. Didasarkan hasil pengujian Brown dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI
3. Meyerhof (1969), Vesic menyarankan faktor reduksi untuk c1 pada Persamaan (2) bila
lempung mempunyai sensitigitas kira-kira 2, yaitu c1 digantikan dengan 0,75 c1.
Kondisi kedua bila tanahnya terdiri dari lapisan lempung kaku di bagian atas
dan lempung lunak di bagian bawah, analisis harus memperhatikan keruntuhan
penetrasi ditepi fondasi dan faktor kapasitas dukung Nm dinyatakan oleh persamaan :
Nm = 1/硫 + (c2/c1) 了cNc (dengan Nm 了cNc) (3)
dengan
硫 = indeks penetrasi = BL/ { 2 H ( B + L )}
H = jarak permukaan lapisan lempung bawah dengan dasar fondasi
(lihat Gambar 2)
L,B = berturut turut adalah panjang dan lebar fondasi
了cNc = Nc = faktor kapasitas dukung yang memperhatikan koreksi bentuk
fondasi
c1,c2 = berturut turut kohesi pada lapiasan lempung atas dan bawah.
Nilai Nm untuk kasus yang ke-2 ini harus tidak melebihi 了cNc
Untuk fondasi lingkaran dan bukur sangkar, 硫 = B/(4H) dengan Nc = 6,17.
Untuk fondasi yang memanjang, 硫 = B/(2H) dengan Nc = 5,14
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI
4. Gambar 2. Faktor kapasitas dukung Vesic untuk tanah kohesif berlapis
(Vesic,1970)
Tabel 1. Faktor kapasitas dukung Nm dari Vesic, untuk fondasi empat persegi
panjang dengan L/B 5 (Vesic, 1970)
Tabel 2. Faktor kapasitas dukung Nm dari Vesic, untuk fondasi bujur sangkar dan
lingkaran L/B = 1 (Vesic, 1970)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI
5. Contoh soal 1 :
Ditinjau dari suatu fondasi memanjang dengan lebar 2,5 m terletak permukaan
tanah lempung berlapis. Kuat geser tak terdrainasi lapisan atas c1 = 50 KN/ m2
dan lapisan dibawahnya c2 = 70 KN/ m2. Tebal lapisan lempung atas 1m
a) Tentukan besarnya kapasitas dukung ultimit dengan cara Button (1953)
b) Dengan hasil kapasitas dikung ultimit yang diperoleh, bandingkan bila
dipakai persamaan kapasitas dukung Skempton (1951) dengan
menganggap tanah homogen dengan c1= c2 = 50 KN/ m2
c) Jika kuat geser lapisan bawah c2 = 30 KN/ m2, bandingkan dengan hasil
persamaan Skempton soal (b)
Contoh soal 2 :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI
6. Fondasi berbentuk lingkaran dengan diameter 8 m terletak pada tanah lempung
berlapis, seperti Gambar C3.20. Tebal lempung kaku bagian atas 2m. Data
tanah
1) Lempung 1 : c1 = 20 KN/ m2,1 = 0 0 , 粒1 = 20 KN/ m2
2) Lempung 2 : c2 = 80 KN/ m2,1 = 0 0 , 粒2 = 20 KN/ m2
Kedalam fondasi 1m. Tentukan besarnya kapasitas dukung ultimit dan kapasitas
dukung ultimit neto dengan cara Vesic.
2. TANAH GRANULER DI ATAS TANAH LEMPUNG
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI
7. Ditinjau sebuah fondasi dipermukaan tanah, yang tanahnya terdi dari 2 lapis.
Lapisan tanah bagian atas berupa tanah granuler setebal H ( c1 = 0, >0) dan lapisan
tanah dibawahnya berupa lempung jenuh ( c2 > 0, = 0) dengan tebal tak terhingga
(Gambar 3.a)
Gambar 3. Fondasi pada tanah berlapis. Lapisan atas berupa tanah granuler
dan lapisan bawah berupa lempung jenuh (Giroud, 1976)
Pada lebar fondasi tertentu, jika bidang runtuh melewati kedua lapisan,
kapasitas dukung akan berada diantara jika fondasi pada pasir dan lempung. Untuk
lebar fondasi kecil, bidang runtuh hanya melewati lapisan pasir. Jika, dalam hal ini
kapasitas dukung sama dengan fondasi pada tanah pasir. Jadi, dalam hal ini kapasitas
dukung sama dengan fondasi pada pasir (qu1 =0,5 B N 粒 N粒 ). Namun, jika lebar fondasi
sangat lebih besar dibanding dengan tebal lapisan pasir (B >> H), sokongan lapisan
pasir dalam melawan keruntuhan geser sangat kecil, sehingga kapasitas dukung akan
mendekati sama dengan kapasitas dukung fondasi pada lempung.
Gambar 3.b menunjukkaan variasi lebar fondasi (B) terhadap kapasitas dukung
ultimit (qu). Dapat terlihat bahwa terdapat suatu nilai lebar fondasi B optimumyang
menghasilkan kapasitas dukung pondasi maksimum.Kemudian jika B sangat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI
8. besarkapasitas dukung akan sama dengan kapasitas dukung pada tanah lempung (qu2
= c2N2). Pada kondisi ini, lapisan pasir hampit tyidak berpengaruh sama sekali terhadap
kapasitas dukung.
(a) Analisis Tsheng (1957)
Tsheng (1957) mengusulakan persamaan-persamaan kapasitas dukung fondasi
yang terletak dipermukaan, untuk kondisi lapisan tanah yang terdiri dari 2 lapis, dengan
tanah permukaan berupa tanah granuler ( c = 0, >0) dan dibawahnya berupa tanah
lempung ( cu > 0, = 0) (Gambar 4). Persamaan kapasitas dukung fondasi memanjang
dipeermukaan, pada kondisi jangka pendek atau kondisi tak terdrainasi, dinyatakan
oleh:
qu = c1 Nc ; untuk 0 < H/B < 1,5 (4.a)
qu = c2 Nc + 0,5 B粒1N粒 ; untuk 1,5 < H/B < 3,5 (4.b)
qu = 0,5 B粒1N粒 ; untuk H/B > 3,5 (4.c)
dengan :
qu = kapasitas dukung fondasi ultimit memanjang dipermukaan
c2 = kohesi tak terdrainasi (undrained) lempung
Nc, N粒 = faktort kapasitas dukung dari Gambar 4
粒 = berat volume tanah granuler
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI
9. Gambar 4. Faktor kapasitas dukung tanah berlapis (Tseng, 1957)
Dari persamaan-persamaan diatas , dapat disimpulkan jika tebal lapisan tanah
granuler 3,5B, bidang runtuh yang terjadi hanya melewati lapisan tanah granuler saja.
Contoh Soal :
Fondasi memanjang dengan lebar 1m dianggap terletak di pemukaan tanah pasir
dengan 1 = 300 , c = 0, dan 粒 =15 KN/ m3. Tebal lapisan pasir 2m .Di bawah lapisan
pasir terdapat lapisan lempung dengan cu = 60KN/ m2 dan = 0. Selidiki apakah
fondasi aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung, jika beban fondasi 110KN/m1
dan F = 3?
SUMBER :
Hardiyatmo, Hary Christady, Teknik Fondasi I, Edisi ke 2, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta 2002
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT
REKAYASA FUNDASI