�ݺ�ߣ

MATERI
BIMBINGAN PELAKSANAAN IBADAH HAJI
BIMBINGAN MANASIK HAJI TERPADU
KEC. SELUMA GABUNAN
TAHUN 2024 M

Rukun haji tidak dapat di tinggalkan. Apabila tidak dipenuhi maka
hajinya batal.
1. Ihram (Niat)
2. Wukuf di Arafah
3. Tawaf Ifadah
4. Sa’i
5. Cukur (Tahalul)
6. Tertib

Wajib Haji adalah ketentuan yang apabila dilanggar maka hajinya
tetap sah, tetapi wajib membayar Dam (denda).
1. Ihram (Niat) dari miqat.
2. Mabit di Muzdalifah.
3. Mabit di Mina.
4. Melontar Jamrah Ula, Wustha dan Aqabah.
5. Tawaf Wada’ bagi yang akan meninggalkan Makkah.

Waktu ihram haji adalah dari tanggal 1 Syawal sampai dengan terbit
fajar tanggal 10 Zulhijjah. Barangsiapa yang tidak ihram haji pada saat-
saat tersebut maka tidak mendapat haji.
Miqat ihram jamaah haji Indonesia gelombang 1 (satu) adalah di
Zulhulaifah (bir Ali), sedangkan jamaah haji gelombang 2 (dua) adalah
di atas udara (dalam pesawat) pada garis sejajar dengan Qarnul Manazil
atau dapat ber ihram di King Abdul Aziz Internasional AirPort (KAAIA)
atau dapat di asrama haji embarkasi tanah air. apabila melewati Miqat
yang telah ditentukan dan tidak ihram maka dia wajib membayar dam
atau mengambil cara lain yaitu kembali ke tempat miqat haji terdekat.

Bagi Pria :
1. Memakai 2 helai kain yang tidak berjahit 1 di selendangkan 1 d
sarungkan.
2. Kain ihram dikenakan dengan cara idtiba’ yaitu dengan membuka
bahu sebelah kanan dengan membiarkan bahu sebelah kiri
tertutub kain ihram.
Bagi Wanita :
1. Memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan dari pergelangan sampai ujung jari.

Niat Sholat Sunnah Ihram
‫تعالى‬ ‫هلل‬ ‫ركعتين‬ ‫حرام‬ ‫اال‬ ‫سنة‬ ‫اصلى‬
.
‫كبر‬ ‫هللا‬
Artinya :
Sengaja aku sembahyang sunnat
Ihram dua rakaat karna Allah Ta’ala.
Allahu Akbar.

Bagi Pria :
1. Memakai pakaian biasa (berjahit)
2. Memakai sepatu yang menutup tumit
3. Menutup kepala seperti memakai kopiah atau topi
Bagi Wanita :
1. Berkaos tangan
2. Menutup muka (memakai cadar atau masker)
Bagi Pria dan Wanita :
1. Memakai wangi-wangian
2. Memotong kuku
3. Mencukur atau mencabut rambut badan
4. Berburu binatang buruan darat yang liar dan boleh dimakan
5. Membunuh biniatang buruan, keculi binatang yang membahayakan
6. Menikah
7. Bercumbu atau bersetubuh
8. Mencaci, Bertengkar atau mengucapkan kata-kata yang kotor.

Wukuf di Arafah termasuk salah satu rukun haji yang utama. Jamaah
haji yang tidak melaksanakan wukuf di arafah berarti tidak
mengerjakan haji.
Sabda Nabi :
“Haji itu hadir di Arafah, barang siapa yang datang di malam 10
Zulhijjah sebelum terbit fajar sesungguhnya ia masih mendapatkan haji
(diriwayatkan oleh 5 ahli hadist).
Wukuf dilakukan setelah khutbah dan sholat Jama’ Qosar Taqdim
Zhuhur Asar berjamaah. Wukuf dapat dilakukan dengn berjamaah atau
sendiri-sendiri dengan memperbanyk zikir, istighfar dan do’a sesuai
dengan sunnah Rasul. Wukuf jamaah haji tidak disyaratkan suci dari
hadast besar atau kecil.

1) Memperbanyak membaca Istighfar
2) Muhasabah Diri
3) Berdo’a, berdzikir, membaca talbiyah, tasbih dan Al-Qur’an.
4) Membaca surah Al-Ikhlas 100 s/d 1000
5) Membaca : Laa illaha illallah wahdahu laa syariikalah lahulmulku
walahulhamdu wahuwa ‘ala kullisyai’in qadir.
6) Dan membaca sekurang-kurangnya 100 :
- bismillahi maasyaa Allah, laayasuqul khaira illallah
- bismillahi maasyaa Allah, laayasrifussu a illallah
- bismillahi maasyaa Allah, maakaana min ni’matin faminallah
- bismillahi maasyaa Allah, laaya’ti bilhasanaati illallah
- bismillahi maasyaa Allah, laahaula wala quwata illabillah

- Menurut sebagian besar ulama hukumnya wajib, sebagian ulama yang
lain hukumnya sunat.
- Bagi jamaah haji yang tiba di muzdalifah sebelum tengah malam
harus menunggu sampai tengah lewat tengah malam.
- Dianjurkan jika mabit bertalbiah, berzikir, beristighfar, berdo’a atau
membaca al-qur’an. Selanjutnya mencari krikil sebanyak 7 atau 49 atau
70 butir.
- Bagi jamaah haji yang tidak melaksanakan mabit di muzdalifah
diwajibkan membayar dam (denda).
- Menyembelih seekor kambing atau kalau tidak mampu puasa 10 hari,
3 hari semasa haji, 7 hari di tanah air (Al-Baqarah Ayat 196).

- Hukum Mabit di Mina menurut Jumhur Ulama adalah Wajib.
Sebagian ulama lain mengatakan sunat.
- Waktu dan tempat mabit :
+ Waktu mabit yaitu 11, 12 dan 13 Zulhijjah
+ Tempat mabit bagi jamaah haji Indonesia adalah di Haratul Lisan
(ter masuk wilayah hukum mabit di mina)

- Hukum melontar jamarat adalah wajib. Apabila tidak dilaksanakan makan
dikenakan dam(denda).
- Tata cara melontar jamarat :
1. Kerikil mengena marma (kena ring dan masuk lobang)
2. Melontar dengan krikil satu persatu
3. Melontar jamarat dengan urutan yang benar yaitu mulai dengan jumratul ula,
jumratul wustha dan jumratul aqobah
4. yang dipakai untuk melontar adalah batu krikil selaiin itu tidak sah (sandal,
sepatu)
- Waktu melontar :
1. Pada tanggal 10 zulhijjah yang dilontar jumratul aqabah saja. Waktu afdalnya
setelah terbit matahari hari nahar waktu ikhtiar ba’da zhuhur sampai
terbenam matahari dan waktu jawaz(diperbolehkan) adalah mulai lewat tengah
malam tanggal 10 zulhijjah samai dengan terbit fajar sampai 11 zulhijjah
2. Pada hari tasyrik (11, 12, dan 13 zulhijjah) melontar ketiga jamarat (ula, wustha
dan aqobah) waktunya sebagai berikut :
a. Waktu afdal ba’da zhuhur
b. Waktu Ikhitiar (sore sampai terbenam matahari)
c. Waktu Jawaz (lewat tengah malam samapai dengan akhir hari tasyrik)

- Tahalul adalah keadaan seseorang yang sudah bebas (halal) dari
ihramnya karena telah menyelesaikan amalan-amalan hajinya.
1. Tahalul awal ialah melepaskan diri dari keadaan ihram setelah
melakukan 2 diantara 3 perbuatan yaitu :
- melontar jamrah aqobah dan menggunting/mencukur rambut.
- tawaf ifadah, sa’i dan menggunting/mencukur rambut.
- tawaf ifadah, sa’i dan melontar jamrah aqobah
2. Tahalul tsani ialah keadaan seseorang setelah melakukan ke-3
perbuatan di atas yaitu : melontar jamrah aqobah, bercukur, dan
tawaf ifadah serta sa’i
- Larangan setelah tahalul awal adalah bersetubuh, sedangkan hal-
hal lain yang diarang sewaktu berihram diperbolehkan.

Tawaf ada 4 macam :
1. Tawaf Rukun, terbagi 2 :
- Tawaf Rukun Haji disebut pula Tawaf Ifadah.
- Tawaf Rukun Umrah
2. Tawaf Qudum, merupakan penghomatan kepada baitullah. Tawaf
Qudum tidak termasuk rukun atau wajib haji.
3. Tawaf Sunat, adalah tawaf yang dikerjakan pada setiap kesempatan
dan tidak diikuti dengan sa’i.
4. Tawaf Wada’, merupakan penghoramatan akhir pada baitullah.
Waktu melaksanakan tawaf wada’ ialah setelah ada ketentuan
petugas untuk meninggalkan Mekkah. Hukum Tawaf Wada’ adalah
wajib bagi jamaah haji yang akan meninggalkan Mekkah. Bagi
jamaah haji nyang tidak melaksanakan Tawaf Wada’ diwajibkan
membayar dam. Bagi wanita yang sedang haid/nifas dan sakit tidak
diwajibkan tawaf wada’. Penghormatannya kepada baitullah cukup
dengan memandangnya dari pintu masjidil haram

‫هلل‬ ‫كامال‬ ‫سبعا‬ ‫العتيق‬ ‫البيت‬ ‫بهذا‬ ‫اطوف‬ ‫ان‬ ‫يت‬ ‫نو‬
‫لى‬ ‫تعا‬
Artinya :
Sengaja aku Tawaf dengan Kabah
(baitul ‘atiq) tujuh (7) kali keliling
karena Allah Ta’ala.

Sa’i ialah berjalan dari bukit Safa ke bukit Marwah, dan sebaliknya sebanyak 7
(tujuh) kali perjalanan yang dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit
Marwah. Perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah atau sebaliknya masing-
masing digitung 1 (satu) kali.
Syarat sahnya Sa’i :
a. Didahului dengan tawaf.
b. Tertib.
c. Menyempurnakan tujuh kali perjalanan di antara bukit Safa dan Marwah.
d. Dilaksanakan di tempai Sa’i.
Sa’i antara bukit Safa dan Marwah menurut jumhur ulama termasuk salah satu
rukun haji/umrah. Sedangkan menurut ulama Hanfiah termasuk wajib haji
sehingga tidak ada sa’i sunat.
Waktu mengerjakan sa’i ialah setelah melaksanakan tawaf ifadah dan tawaf
umrah. Bagi yang melaksanakan haji ifrad atau haji qiran setelah tawaf qudum
boleh mengerjakan sa’i, sehingga ketika melakukan tawaf ifadloh tidak perlu
melakukan sa’i lagi.
Menurut kebanyakan ulama tidak disyaratkan suci pada waktu mengerjakan sa’i.

‫سبع‬ ‫والمروة‬ ‫الصفى‬ ‫بين‬ ‫اسعى‬ ‫ان‬ ُ‫ْت‬‫ي‬ َ‫َو‬‫ن‬
‫ة‬
‫تهالى‬ ‫هلل‬ ‫اسواط‬
Artinya :
Sengaja aku Sa’i antara Sofa dan
Marwah tujuh kali bulak balik karna
Allah Ta’ala

1. Nafar Awal ialah keberangkatan jamaah haji meninggalkan Mina
pada tanggal 12 Zulhijjah, setelah melontar 3 Jamaraat (beermalam
di Mina 2 malam) paling cepat ba’da zawal dibolehkan
meninggalkan Mina.
2. Nafar Tsani ialah keberangkatan jamaah haji meninggalkan Mina
pada tanggal 13 Zulhijjah steelah melontar 3 Jamaraat (bermalam di
Mina 3 malam).

Akhlakul Karimah
Akhlak merupakan pondasi bagi seseorang dalam pergaulan, baik
dalam lingkungan pergaulan sesama warga negara, maupun
pergaulan antar bangsa, disaat melaksanakan rangkaian ibadah haji
di tanah suci.
Diantara nilai-nilai akhlakul karimah yang harus dimiliki oleh calon
jamaah haji :
- Tidak berbuat Syirik - Adab Berpakaian
- Bersikaf Ikhlas - Etika Pergauan Antar Bangsa
- Bersikaf Sabar
- Menjaga Kerukunan
- Sopan Santun

Ketika Jamaah haji dalam melaksanakan ibadah hendaknya :
- Pada saat Tawaf dan Sa’i tidak saling mendahului dan dorong
mendorong yang dapt menimbulkan kemarahan orang lain.
- Ketika mencium Hajar Aswat tidak perlu memaksakan diri dengan
cara menyakiti orang lain.
- Pada saat di Arafah jangan mmaksakan diri untuk naik ke Jabal
Rahmah yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Pada saat melontar Jumrah agar menggunakan batu krikil sebesar
kelereng (jangan terlalu besar), jangan melawan arus, jangan saling
mendorong, menginjak yang akan membahayakan diri sendiri dan
orang lain.
- Pada saat di Raudhah jangan melankahi orang yang sedang sholat,
jangan terlalu lama agar dapat memberikan kesempatan kepada
orang lain.

�ݺ�ߣ

powerpointmanasikhaji2019-231021015512-b0fe84bc.pptx

Recommended

More Related Content

Similar to powerpointmanasikhaji2019-231021015512-b0fe84bc.pptx (20)

powerpointmanasikhaji2019-231021015512-b0fe84bc.pptx