際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
IPA Biologi
UNTUK SMA/MA KELAS X
Bab 1
Keanekaragaman Hayati
Dan Klasifikasi Makhluk
Hidup
Pendahuluan
Keanekaragaman hayati yang terdapat di tiap
wilayah berbeda-beda. Bandingkan
keanekaragaman hayati pada kedua
ekosistem tersebut.
Tuliskan beberapa pertanyaan dan diskusikan
dengan temanmu untuk memprediksi
jawaban permasalahan tersebut.
C
E
Daftar
Isi
Keanekaragam
an Hayati
Indonesia
Menghilangnya
Keanekaragam
an Hayati
Usaha
Pelestarian
Keanekaragam
an Hayati
A
Tingkat
Keanekaraga
man Hayati
D
Tipe
Ekosistem
B
Tingkat Keanekaragaman
Hayati
A
Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman pada makhluk
hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran,
serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga
biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi
yang terdapat pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah.
Tingkat Keanekaragaman
Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi organisme
hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu keanekaragaman gen (genetik),
keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman ekosistem.
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah perbedaan atau variasi gen yang terjadi dalam
suatu spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu
spesies disebut varietas/ras.
Contohnya adalah varietas buah mangga (Mangifera indica), misalnya mangga
gedong gincu (a), mangga apel (b), mangga gadung (c), dan mangga indramayu (d).
Keanekaragaman sifat genetik pada suatu organisme dikendalikan oleh gen.
Namun, ekspresi gen suatu organisme juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
tempat hidupnya.
a c
b d
1
Keanekaragaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada
suatu komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat.
Ada beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama.
Misalnya, hewan dari kelompok genus Panthera terdiri atas beberapa spesies,
antara lain harimau (Panthera tigris) (a), singa (Panthera leo) (b), macan tutul
(Panthera pardus) (c), dan jaguar (Panthera onca) (d).
a c
b d
Keanekaragaman Jenis
(Spesies)
2
Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Satu spesies dengan spesies lainnya saling memengaruhi.
Interaksi juga terjadi antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidupnya.
 Ekosistem alami, misalnya hutan,
rawa, mangrove, sungai, dan padang
rumput.
 Memiliki keanekaragaman spesies
lebih tinggi, tetapi keanekaragaman
genetik lebih rendah dibandingkan
ekosistem buatan.
 Ekosistem buatan, misalnya
agroekosistem dalam bentuk sawah,
ladang, dan kebun.
 Memiliki keanekaragaman spesies lebih
rendah, tetapi keanekaragaman genetik
yang lebih tinggi dibandingkan
ekosistem alami.
Ekosistem
alami
Ekosistem
buatan
Keanekaragaman Ekosistem
3
Tipe
Ekosistem
B
Ekosistem Perairan (Akuatik)
Plankto
n
Neuston Nekton
Perifiton
Bentos
1
Ekositem Perairan (Akuatik)
 Ekosistem perairan adalah komponen
abiotiknya sebagian besar terdiri atas air.
 Makhluk hidup (komponen biotik) dalam
ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa
kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Plaknton terdiri atas fitoplanktoon dan
zooplankton. Organisme ini dapat berpindah
tempat secara pasif karena pengaruh arus arus
air, misalnya ganggang uniseluler dan protozoa.
b. Nekton merupakan organisme yang bergerak
aktif (berenang) misalnya ikan dan katak.
c. Neuston merupakan organisme yang
mengapung dipermukaan air misalnya
serangga, air, teratai, eceng gondok dan
ganggang.
d. Bentos merupakan organisme yang berada
didasar perairan misalnya, udang, kepiting,
cacing, dan ganggang. Perifiton merupakan
organisme yang melekat pada organisme lain
misalnya ganggang dan siput.
e. Perifiton adalah kumpulan jasad renik hewan
Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air
tawar dan ekosistem air laut.
1) Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri sebagai berikut: Memiliki kadar garam(salinitas) yang rendah,
bahkan lebih rendah daripada cairan sel yang makhluk hidup. Dipengaruhi oleh iklim dan
cuaca.
2) Ekosistem Air laut
Ekosistem air laut memiliki ciri sebagai berikut :
a) Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.
b) Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
c) Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.
d) Memiliki variasi perbedaan suhu dibagian permukaan dengan di kedalaman.
e) Terdapat arus air laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin,
perbedaan densitas (masa jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya
tektonik batuan bumi.
Hutan Hujan
Tropis
1) Terdapat di wilayah khatulistiwa
2) Curah hujan sangat tinggi.
3) Matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu
lingkungan 2130属C.
4) Flora terdiri atas pohon tinggi berkanopi, semak
belukar, herba, tanaman merambat (liana), dan
tanaman epifit.
5) Fauna terdiri atas hewan yang dapat terbang dan
memanjat, serta Mammalia.
Ekosistem darat meliputi area yang
sangat luas yang disebut bioma.
Ekosistem Darat
2
Sabana
1) Terdapat di daerah tropis.
2) Curah hujan 90150 cm/tahun.
3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana
campuran.
4) Flora terdiri atas rumput, gebang, Eucalyptus, dan
Acacia.
5) Fauna terdiri atas serangga dan berbagai jenis
Mammalia.
Ekosistem Darat
2
Padang Rumput
1) Terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang.
2) Curah hujan 2550 cm/tahun.
3) Daerah bercurah hujan tinggi ditumbuhi oleh
rumput berukuran tinggi dan subur, sedangkan
daerah bercurah hujan rendah ditumbuhi oleh
rumput yang pendek.
4) Fauna terdiri atas serangga, hewan pengerat, reptil,
burung, dan berbagai jenis Mammalia.
Ekosistem Darat
2
Gurun
1) Suhu lingkungan ekstrim (siang hari mencapai 60属C,
sedangkan malam hari mencapai 0属C).
2) Curah hujan sangat rendah (kurang dari 25
cm/tahun).
3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana
campuran.
4) Flora terdiri atas tumbuhan xerofit (seperti kaktus),
kurma, dan semak belukar.
5) Fauna terdiri atas semut, kalajengking, kadal, ular,
tikus, burung, dan unta.
Ekosistem Darat
2
Hutan Gugur
1) Terdapat di daerah yang memiliki empat musim.
2) Curah hujan antara 75100 cm/tahun.
3) Tumbuhan hutan gugur seperti elm, beech, oak, dan
maple.
4) Pada musim dingin, beberapa hewan mengalami
hibernasi, menyimpan makanan, membentuk lemak
di bawah kulit, maupun melakukan migrasi ke
daerah yang lebih hangat.
Ekosistem Darat
2
Taiga
1) Terdapat di daerah antara subtropis dan kutub.
2) Curah hujan antara 75100 cm/tahun.
3) Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer).
4) Fauna terdiri atas moose, ajak, beruang hitam, lynx,
serigala, serangga, dan burung.
Ekosistem Darat
2
Tundra Bioma tundra dibedakan menjadi tundra
arktik (a) dan tundra alpin (b).
1) Tundra arktik terdapat di daerah kutub
utara dan sekitarnya. Vegetasi yang
dominan di bioma ini adalah lumut
Sphagnum, liken reindeer, serta pohon
willow dan birch. Hewan-hewan yang
hidup di bioma tundra, antara lain
caribou, muskox, rubah, dan burung
ptarmigan.
2) Tundra alpin terdapat di puncak
pegunungan yang tinggi. Vegetasi
didominasi oleh rumput alang-alang,
perdu, lumut daun, dan liken.
Ekosistem Darat
2
Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia, dengan
berbagai keadaan alam yang berbeda
dan kekhususan kehidupan di
dalamnya. Hal inilah yang
menyebabkan Indonesia memiliki
keanekaragaman flora, fauna, dan
mikroorganisme yang tinggi.
C
Keanekaragaman
Hayati Indonesia
Kekayaan Flora, Fauna, dan
Mikroorganisme di Indonesia
Indonesia merupakan negara megabiodiversitas.
Indonesia hanya memiliki 1,3% dari total luas daratan di dunia,
tetapi memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.
Indonesia memiliki sejumlah spesies endemik tertinggi di
dunia.
Spesies endemik terbanyak terdapat di Sulawesi, Papua, dan
Kepulauan Mentawai di pantai barat Sumatera.
Keanekaragaman hayati tertinggi terdapat di Papua, kemudian
Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
Contoh hewan endemik Indonesia, yaitu Leucopsar rothschildi
(burung jalak bali) dan Macrocephalon maleo (burung maleo).
Leucopsar
rothschildi (burung
jalak bali)
Macrocephalon
maleo (burung
maleo)
1
Penyebaran Flora
Indonesia
Flora Indonesia termasuk flora
kawasan Malesiana.
1) Flora dataran Sunda, antara lain tumbuhan dari Famili
Dipterocarpaceae dan tumbuhan Famili Nepenthaceae.
2) Flora dataran Sahul, antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan
dari Famili Myristicaceae.
3) Flora kawasan Wallacea (peralihan), antara lain leda (Eucalyptus
deglupta) yang memiliki batang berwarna-warni.
Penyebaran Keanekaragaman Hayati di
Indonesia
2
Flora Dataran Sunda (Asiatis)
 Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina,
Indonesia , dan Papua Nugini.
 Flora di dataran Sunda terbagi menjadi tiga macam, yaitu flora endemik seperti padma
raksasa (Rafflesia arnoldii) yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu, Jambi, dan
SumateraSelatan, serta bunga anggrek Tien Suharto atau anggrek Hartinah (Cymbidium
hartinahianum) yang hanya ada di wilayah Sumatera Utara. Selanjutnya flora khas paparan
sunda adalah pada bagian pantai timur di dominasi hutan mangrove dan rawa gambut.
Kemudian flora di bagian pantai barat didominasi oleh meranti-merantian, rawa gambut,
kemuning, rotan dan hutan rawa air tawar.
Flora Dataran Sahul
 Hutan di dataran Sahul memiliki ciri-ciri yang sama dengan hutan Australia wilayah utara
dengan beribu-ribu jenis tumbuhan yang berdaun lebat dan hijau.
 Ketinggian pohon di wilayah ini bisa mencapai 50 meter. Karena lebatnya daun pohon di
hutan sahul membuat sinar matahari tidak menembus tanah, sehingga kelembapan
terjaga dan memiliki ciri ciri air tanah yang baik dan membuat tanah subur dengan
organisme yang ada di dalamnya. Karena hal ini pula terdapat banyak tumbuhan
merambat atau epifit.
 Spesies endemik di dataran ini antara lain sagu (Metroxylon sagu), pala (Myristica
fragrans), dan matoa (Pometia pinnata). Selain itu, juga terdapat beberapa jenis tumbuhan
seperti pohon besi, cemara, merbau, dan jati.
Flora kawasan Wallacea (peralihan)
 Flora di daerah peralihan memiliki kemiripan dengan flora di dataran Sunda dan Sahul.
Wilayah yang termasuk di dalamnya adalah wilayah pulau Sulawesi, Maluku dan Nusa
Tenggara.
 Di pulau Sulawesi setidaknya terdapat 4.222 jenis flora yang memiliki karakteristik yang
hampir mirip flora di Flipina, Maluku, Nusa Tenggara, dan Jawa.
 Flora di bagian peralihan ini jika terdapat di pantai akan mirip dengan yang ada di Papua,
namun untuk flora yang berada di gurun sangat mirip dengan yang ada di Kalimantan.
 Jenis flora endemik di wilayah ini adalah eboni (Diospyros celebica) atau lebih dikenal
dengan kayu besi di pulau Sulawesi, pohon leda (Eucalyptus deglupta), dan cengkeh
(Syzygium aromaticum).
Franz Wilhelm Junghuhn, mengklasifikasikan iklim di Pulau
Jawa secara vertikal. Menurut ketinggian tempat dari
permukaan laut, flora Indonesia dibagi menjadi beberapa
kelompok berikut.
1) Daerah dengan ketinggian 0650 m ditumbuhi jenis
tanaman seperti pandan, bakau, dan kapuk (Ceiba
pentandra) (a).
2) Daerah dengan ketinggian 6501.500 m ditumbuhi oleh
tanaman kina, aren, dan rasamala (Altingia excelsa) (b).
3) Daerah dengan ketinggian 1.5002.500 m ditumbuhi
tanaman cemara gunung dan berri.
4) Daerah dengan ketinggian di atas 2.500 m ditumbuhi
oleh tanaman seperti lumut, liken, dan bunga
edelweiss.
a
Ceiba pentandra
(kapuk)
b
Altingia excelsa
(rasamala)
Penyebaran Flora
Indonesia
Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, Weber, dan
Lydekker.
 Garis Wallace adalah garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australasia. Nama garis
ini berasal dari penemunya, Alfred Russel Wallace. Dari 1854 hingga 1862, peneliti asal Inggris itu berkeliling
Indonesia untuk mengumpulkan spesimen biologis. Garis Wallace memanjang dari utara hingga selatan, dari Selat
Makassar sampai pulau Bali dan Lombok. Garis ini memisahkan wilayah geografi fauna (zoogeography) Asia
(Paparan Sunda) dan Australasia.
 Garis Weber. Nama Garis Weber diambil dari sosok Max Weber yang memimpin Ekspedisi Siboga yang
menemukan perbedaan kedalaman laut yang paling mungkin untuk memberikan peluang yang sama akan
kehadiran fauna Asia dan Australia di wilayah tersebut. Garis Weber memanjang dari Kepulauan Riau sampai ke
Daratan Sahul, serta daratan sahul ke sisi barat kawasan Nusa tenggara.
 Selain Garis Wallace dan Garis Weber, ada pula Garis Lydekker yang diusulkan oleh geolog asal Inggris bernama
Richard Lydekker. Garis Lydekker ini merupakan pemisahan antara daerah Wallace dengan Indonesia bagian Timur.
Kemudian, kawasan di antara Garis Wallace dengan Garis Lydekker pun dikenal dengan Wallacea.
Penyebaran Fauna
Indonesia
Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, Weber, dan
Lydekker.
 Kawasan Indonesia bagian barat dibatasi oleh garis
imajiner Wallace yang terletak di antara
Kalimantan dan Sulawesi serta antara Bali dan
Lombok.
 Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat, antara
lain harimau, macan tutul (Panthera pardus) (a),
gajah (Elephas maximus) (b), badak jawa, banteng,
orang utan, beruang madu, merak hijau, dan
burung jalak bali.
1) Kawasan Indonesia bagian barat
a
b
Penyebaran Fauna
Indonesia
 Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku,
Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor. Kawasan
peralihan ini dibatasi oleh garis Wallace di
sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah
timur.
 Pada kawasan ini, terdapat peluang
percampuran antara unsur fauna oriental dan
fauna australis.
 Jenis fauna kawasan peralihan, antara lain anoa
pegunungan, anoa dataran rendah (Bubalus
depressicornis) (a), komodo (Varanus komodoensis)
(b), babi rusa, maleo, duyung, kuskus beruang,
burung rangkong, dan kupu-kupu Sulawesi.
a
b
2) Kawasan Peralihan
 Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis
Lydekker yang meliputi Papua dan pulau-
pulau di sekitarnya.
 Jenis fauna kawasan Indonesia bagian timur,
antara lain kanguru pohon, walabi kecil
(Dorcopsulus vanheurni) (a), burung kakatua
raja (Probosciger aterrimus) (b), burung
kasuari gelambir ganda, burung
cenderawasih ekor pita, kasturi raja, kupu-
kupu sayap burung, ular sanca hijau, dan
buaya Irian.
a
b
2) Kawasan Indonesia bagian timur
Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di
Indonesia
 Makanan pokok penduduk Indonesia adalah beras
(padi), jagung, singkong, ubi jalar, talas, ataupun sagu.
 Diperkirakan terdapat sekitar 400 jenis tanaman
penghasil buah, contohnya rambutan (Nephelium
lappaceum) (a) dan manggis (Garcinia mangostana) (b).
Selain itu, terdapat sekitar 370 tanaman penghasil
sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, dan 55 jenis
tanaman penghasil rempah-rempah.
 Sumber makanan juga berasal dari beragam hewan
darat, air tawar, dan air laut.
a
b
3
Keanekaragaman hayati sebagai sumber
pangan
Beberapa tanaman obat yang berasal dari
Indonesia yaitu sebagai berikut.
 Buah merah (Pandanus conoideus) (a)
dimanfaatkan sebagai obat kanker (tumor),
kolesterol tinggi, dan diabetes.
 Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) (b) untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.
 Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis) (c),
kulitnya digunakan untuk obat malaria.
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan
juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan.
Contohnya, madu lebah untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
a
b
c
Keanekaragaman hayati sebagai sumber
obat-obatan
Keanekaragaman hayati sebagai sumber
kosmetik
Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetik, antara
lain sebagai berikut.
 Bunga mawar, melati (Jasminum grandiflorum) (a),
cendana (Santalum album) (b), kenanga, dan kemuning
dimanfaatkan untuk wewangian (parfum).
 Kemuning, bengkuang, alpukat, dan beras digunakan
sebagai lulur tradisional.
 Urang aring dan lidah buaya digunakan untuk pelumas
dan penghitam rambut.
b
a
Keanekaragaman hayati sebagai sumber
sandang
Beberapa tanaman digunakan untuk bahan sandang atau
pakaian, yaitu sebagai berikut.
 Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum) (a),
sisal (Agave sisalana) (b), kenaf, dan jute dimanfaatkan
seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan
pakaian.
 Tanaman labu air dimanfaatkan oleh Suku Dani di
lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk membuat
koteka (horim) laki-laki. Sementara itu, untuk membuat
pakaian wanita, digunakan tumbuhan wen dan kem.
b
a
Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, yaitu sebagai
berikut.
 Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
 Kulit beberapa jenis hewan, seperti sapi dan kambing untuk membuat jaket dan
sepatu.
 Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
 Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu,
terutama rumah adat. Beberapa tumbuhan yang
dimanfaatkan kayunya, antara lain jati, kelapa, nangka,
meranti, keruing, rasamala, ulin, dan bambu.
 Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar dan gebang
digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Di
Pulau Timor, alang-alang dimanfaatkan untuk membuat
atap rumah.
 Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans,
Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma horridum) juga
dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan
Kalimantan.
Borassus flabellifer
(daun lontar)
Keanekaragaman hayati sebagai sumber
papan
 Budaya nyekar pada masyarakat Jawa menggunakan
bunga mawar, kenanga, kantil, dan melati.
 Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis
tumbuhan misalnya limau, daun kelapa, pisang, dan
rempah-rempah.
 Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan
yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum.
 Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk
menghanyutkan abu jenazah ke sungai.
 Umat Islam menggunakan hewan ternak pada hari raya
Qurban.
 Umat Nasrani menggunakan pohon cemara saat perayaan
natal.
Jasminum
grandiflorum
(bunga melati)
Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya
 Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan,
hewan, atau mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan
mewariskan sifat.
 Setiap organisme yang masih liar di alam maupun yang sudah
dibudidayakan manusia mengandung plasma nutfah.
 Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies,
misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki
produktivitas tinggi.
 Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu organisme
dari generasi ke generasi berikutnya, misalnya padi Rojolele akan
mewariskan sifat pulen dan rasa enak serta ubi jalar Cilembu dan buah
duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis.
 Keanekaragaman plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestarian
semua jenis organisme.
Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah
Menghilangnya
Keanekaragam
an Hayati
D
Hilangnya Habitat
 Daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature)
menunjukkan bahwa hilangnya habitat yang diakibatkan manajemen
pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab terbesar
hilangnya keanekaragaman hayati.
 Bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan semakin bertambah pula
kebutuhan yang harus dipenuhi.
 Lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan hewan semakin
sempit karena digunakan untuk tempat tinggal penduduk, dibabat untuk
digunakan sebagai lahan pertanian, atau dijadikan lahan industri.
1
 Zat pencemar (polutan) dapat mencemari lingkungan dan bersifat toksik
bagi beberapa organisme.
 Nitrogen oksida dan sulfur oksida dari kendaraan bermotor jika bereaksi
dengan air akan membentuk hujan asam yang merusak ekosistem.
 Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan menyebabkan
lapisan ozon di atmosfer berlubang. Intensitas sinar ultraviolet yang masuk
ke bumi meningkat dan menyebabkan terganggunya keseimbangan rantai
makanan organisme.
Pencemaran Tanah, Udara, dan
Air
2
Perubahan Iklim
 Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas
karbon dioksida (CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca.
 Menurut Raven (1995), efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 13属C
dalam kurun waktu 100 tahun.
 Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan
permukaan air laut sekitar 12 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur
dan fungsi ekosistem lautan.
3
Eksploitasi Tanaman dan
Hewan
 Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara
besar-besaran biasanya dilakukan terhadap
komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi,
misalnya kayu hutan untuk bahan bangunan
dan ikan tuna sirip kuning untuk pecinta
makanan laut.
 Eksploitasi yang berlebihan dapat
menyebabkan kepunahan spesies-spesies
tertentu, apalagi jika tidak diimbangi dengan
usaha pengembangbiakannya.
Penebangan hutan
secara liar
4
Adanya Spesies Pendatang
 Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah
seringkali mendesak spesies lokal yang
sebenarnya merupakan spesies penting dan
langka di daerah tersebut.
 Beberapa spesies asing tersebut dapat menjadi
spesies invasif yang menguasai ekosistem.
 Contohnya, ikan pelangi (Melanotaenia
ayamaruensis) yang merupakan spesies endemik
Danau Ayamaru, Papua Barat. Ikan pelangi
terancam punah karena dimangsa oleh ikan mas
(Cyprinus carpio) yang menjadi spesies invasif di
danau tersebut.
Melanotaenia
ayamaruensis (ikan
pelangi)
5
Industrialisasi Pertanian dan
Hutan
 Para petani cenderung menanam tumbuhan atau
memelihara hewan yang bersifat unggul dan
menguntungkan, sedangkan tumbuhan dan hewan yang
kurang unggul dan kurang menguntungkan akan
disingkirkan.
 Selain itu, suatu lahan pertanian atau hutan industri
umumnya hanya ditanami satu jenis tanaman (monokultur),
misalnya teh, karet, dan kopi.
 Kedua hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya
keanekaragaman hayati tingkat spesies.
6
Usaha
Pelestarian
Keanekaragam
an Hayati
E
 Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan.
 Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat
dan pemanfaatan yang tidak terkendali.
 Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan
dan budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun
hewan ternak.
Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ maupun
ex situ. Konservasi in situ dilakukan di dalam habitat aslinya, misalnya
mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan
raya, dan taman laut. Sementara itu, konservasi ex situ dilakukan di luar
habitat aslinya, seperti mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi,
atau kebun binatang.
Tujuan pelestarian/konservasi keanekaragaman hayati
Selamat
Belajar!

More Related Content

Similar to PPT BIOLOGI - KEANEKARAGAMAN HAYATI.pptx (20)

Bab 1 IPA Biologi Kelas X
Bab 1 IPA Biologi Kelas XBab 1 IPA Biologi Kelas X
Bab 1 IPA Biologi Kelas X
BangDedth
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
BaihakiBaihaki6
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
yunis50
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
SMAN5PATAMPANUA
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
frena2
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PTMSmansabuk
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur MerdekaPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka
yohanes985932
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
RaissaMaulidya
Bagian 1.pptx
Bagian 1.pptxBagian 1.pptx
Bagian 1.pptx
icuntaribiya
Keanekaragam hayati (Biodiversitas).pptx
Keanekaragam hayati (Biodiversitas).pptxKeanekaragam hayati (Biodiversitas).pptx
Keanekaragam hayati (Biodiversitas).pptx
MennyVidawatiSinaga
BIOLOGI KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI KEANEKARAGAMANBIOLOGI KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI KEANEKARAGAMAN
NURSAPTIA PURWA ASMARA
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
Irma Suryani
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
Irma Suryani
Macam-Macam ekosistem
Macam-Macam ekosistemMacam-Macam ekosistem
Macam-Macam ekosistem
Nurul Afdal Haris
Biosfer x iis 2
Biosfer x iis 2Biosfer x iis 2
Biosfer x iis 2
mirna hiroshi
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesiakeanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
yuliyulianingsih6
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
baya13
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
AbidAlmizar
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.pptBAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BangDedth
Group 9 ekosistem
Group 9 ekosistemGroup 9 ekosistem
Group 9 ekosistem
Maman Sulaeman
Bab 1 IPA Biologi Kelas X
Bab 1 IPA Biologi Kelas XBab 1 IPA Biologi Kelas X
Bab 1 IPA Biologi Kelas X
BangDedth
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
BaihakiBaihaki6
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
yunis50
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
SMAN5PATAMPANUA
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
frena2
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PTMSmansabuk
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur MerdekaPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka
yohanes985932
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
RaissaMaulidya
Keanekaragam hayati (Biodiversitas).pptx
Keanekaragam hayati (Biodiversitas).pptxKeanekaragam hayati (Biodiversitas).pptx
Keanekaragam hayati (Biodiversitas).pptx
MennyVidawatiSinaga
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
Irma Suryani
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
Irma Suryani
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesiakeanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
yuliyulianingsih6
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
baya13
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
AbidAlmizar
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.pptBAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BangDedth

Recently uploaded (20)

Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu

PPT BIOLOGI - KEANEKARAGAMAN HAYATI.pptx

  • 1. IPA Biologi UNTUK SMA/MA KELAS X Bab 1 Keanekaragaman Hayati Dan Klasifikasi Makhluk Hidup
  • 2. Pendahuluan Keanekaragaman hayati yang terdapat di tiap wilayah berbeda-beda. Bandingkan keanekaragaman hayati pada kedua ekosistem tersebut. Tuliskan beberapa pertanyaan dan diskusikan dengan temanmu untuk memprediksi jawaban permasalahan tersebut.
  • 4. Tingkat Keanekaragaman Hayati A Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah.
  • 5. Tingkat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman ekosistem.
  • 6. Keanekaragaman Gen Keanekaragaman gen adalah perbedaan atau variasi gen yang terjadi dalam suatu spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu spesies disebut varietas/ras. Contohnya adalah varietas buah mangga (Mangifera indica), misalnya mangga gedong gincu (a), mangga apel (b), mangga gadung (c), dan mangga indramayu (d). Keanekaragaman sifat genetik pada suatu organisme dikendalikan oleh gen. Namun, ekspresi gen suatu organisme juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya. a c b d 1
  • 7. Keanekaragaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada suatu komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Ada beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama. Misalnya, hewan dari kelompok genus Panthera terdiri atas beberapa spesies, antara lain harimau (Panthera tigris) (a), singa (Panthera leo) (b), macan tutul (Panthera pardus) (c), dan jaguar (Panthera onca) (d). a c b d Keanekaragaman Jenis (Spesies) 2
  • 8. Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Satu spesies dengan spesies lainnya saling memengaruhi. Interaksi juga terjadi antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidupnya. Ekosistem alami, misalnya hutan, rawa, mangrove, sungai, dan padang rumput. Memiliki keanekaragaman spesies lebih tinggi, tetapi keanekaragaman genetik lebih rendah dibandingkan ekosistem buatan. Ekosistem buatan, misalnya agroekosistem dalam bentuk sawah, ladang, dan kebun. Memiliki keanekaragaman spesies lebih rendah, tetapi keanekaragaman genetik yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem alami. Ekosistem alami Ekosistem buatan Keanekaragaman Ekosistem 3
  • 11. Ekositem Perairan (Akuatik) Ekosistem perairan adalah komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut. a. Plaknton terdiri atas fitoplanktoon dan zooplankton. Organisme ini dapat berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus arus air, misalnya ganggang uniseluler dan protozoa. b. Nekton merupakan organisme yang bergerak aktif (berenang) misalnya ikan dan katak. c. Neuston merupakan organisme yang mengapung dipermukaan air misalnya serangga, air, teratai, eceng gondok dan ganggang. d. Bentos merupakan organisme yang berada didasar perairan misalnya, udang, kepiting, cacing, dan ganggang. Perifiton merupakan organisme yang melekat pada organisme lain misalnya ganggang dan siput. e. Perifiton adalah kumpulan jasad renik hewan
  • 12. Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. 1) Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar memiliki ciri sebagai berikut: Memiliki kadar garam(salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah daripada cairan sel yang makhluk hidup. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. 2) Ekosistem Air laut Ekosistem air laut memiliki ciri sebagai berikut : a) Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi. b) Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. c) Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain. d) Memiliki variasi perbedaan suhu dibagian permukaan dengan di kedalaman. e) Terdapat arus air laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan densitas (masa jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.
  • 13. Hutan Hujan Tropis 1) Terdapat di wilayah khatulistiwa 2) Curah hujan sangat tinggi. 3) Matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu lingkungan 2130属C. 4) Flora terdiri atas pohon tinggi berkanopi, semak belukar, herba, tanaman merambat (liana), dan tanaman epifit. 5) Fauna terdiri atas hewan yang dapat terbang dan memanjat, serta Mammalia. Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut bioma. Ekosistem Darat 2
  • 14. Sabana 1) Terdapat di daerah tropis. 2) Curah hujan 90150 cm/tahun. 3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana campuran. 4) Flora terdiri atas rumput, gebang, Eucalyptus, dan Acacia. 5) Fauna terdiri atas serangga dan berbagai jenis Mammalia. Ekosistem Darat 2
  • 15. Padang Rumput 1) Terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang. 2) Curah hujan 2550 cm/tahun. 3) Daerah bercurah hujan tinggi ditumbuhi oleh rumput berukuran tinggi dan subur, sedangkan daerah bercurah hujan rendah ditumbuhi oleh rumput yang pendek. 4) Fauna terdiri atas serangga, hewan pengerat, reptil, burung, dan berbagai jenis Mammalia. Ekosistem Darat 2
  • 16. Gurun 1) Suhu lingkungan ekstrim (siang hari mencapai 60属C, sedangkan malam hari mencapai 0属C). 2) Curah hujan sangat rendah (kurang dari 25 cm/tahun). 3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana campuran. 4) Flora terdiri atas tumbuhan xerofit (seperti kaktus), kurma, dan semak belukar. 5) Fauna terdiri atas semut, kalajengking, kadal, ular, tikus, burung, dan unta. Ekosistem Darat 2
  • 17. Hutan Gugur 1) Terdapat di daerah yang memiliki empat musim. 2) Curah hujan antara 75100 cm/tahun. 3) Tumbuhan hutan gugur seperti elm, beech, oak, dan maple. 4) Pada musim dingin, beberapa hewan mengalami hibernasi, menyimpan makanan, membentuk lemak di bawah kulit, maupun melakukan migrasi ke daerah yang lebih hangat. Ekosistem Darat 2
  • 18. Taiga 1) Terdapat di daerah antara subtropis dan kutub. 2) Curah hujan antara 75100 cm/tahun. 3) Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer). 4) Fauna terdiri atas moose, ajak, beruang hitam, lynx, serigala, serangga, dan burung. Ekosistem Darat 2
  • 19. Tundra Bioma tundra dibedakan menjadi tundra arktik (a) dan tundra alpin (b). 1) Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara dan sekitarnya. Vegetasi yang dominan di bioma ini adalah lumut Sphagnum, liken reindeer, serta pohon willow dan birch. Hewan-hewan yang hidup di bioma tundra, antara lain caribou, muskox, rubah, dan burung ptarmigan. 2) Tundra alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi. Vegetasi didominasi oleh rumput alang-alang, perdu, lumut daun, dan liken. Ekosistem Darat 2
  • 20. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan berbagai keadaan alam yang berbeda dan kekhususan kehidupan di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman flora, fauna, dan mikroorganisme yang tinggi. C Keanekaragaman Hayati Indonesia
  • 21. Kekayaan Flora, Fauna, dan Mikroorganisme di Indonesia Indonesia merupakan negara megabiodiversitas. Indonesia hanya memiliki 1,3% dari total luas daratan di dunia, tetapi memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Indonesia memiliki sejumlah spesies endemik tertinggi di dunia. Spesies endemik terbanyak terdapat di Sulawesi, Papua, dan Kepulauan Mentawai di pantai barat Sumatera. Keanekaragaman hayati tertinggi terdapat di Papua, kemudian Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku. Contoh hewan endemik Indonesia, yaitu Leucopsar rothschildi (burung jalak bali) dan Macrocephalon maleo (burung maleo). Leucopsar rothschildi (burung jalak bali) Macrocephalon maleo (burung maleo) 1
  • 22. Penyebaran Flora Indonesia Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana. 1) Flora dataran Sunda, antara lain tumbuhan dari Famili Dipterocarpaceae dan tumbuhan Famili Nepenthaceae. 2) Flora dataran Sahul, antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari Famili Myristicaceae. 3) Flora kawasan Wallacea (peralihan), antara lain leda (Eucalyptus deglupta) yang memiliki batang berwarna-warni. Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia 2
  • 23. Flora Dataran Sunda (Asiatis) Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Flora di dataran Sunda terbagi menjadi tiga macam, yaitu flora endemik seperti padma raksasa (Rafflesia arnoldii) yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu, Jambi, dan SumateraSelatan, serta bunga anggrek Tien Suharto atau anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum) yang hanya ada di wilayah Sumatera Utara. Selanjutnya flora khas paparan sunda adalah pada bagian pantai timur di dominasi hutan mangrove dan rawa gambut. Kemudian flora di bagian pantai barat didominasi oleh meranti-merantian, rawa gambut, kemuning, rotan dan hutan rawa air tawar.
  • 24. Flora Dataran Sahul Hutan di dataran Sahul memiliki ciri-ciri yang sama dengan hutan Australia wilayah utara dengan beribu-ribu jenis tumbuhan yang berdaun lebat dan hijau. Ketinggian pohon di wilayah ini bisa mencapai 50 meter. Karena lebatnya daun pohon di hutan sahul membuat sinar matahari tidak menembus tanah, sehingga kelembapan terjaga dan memiliki ciri ciri air tanah yang baik dan membuat tanah subur dengan organisme yang ada di dalamnya. Karena hal ini pula terdapat banyak tumbuhan merambat atau epifit. Spesies endemik di dataran ini antara lain sagu (Metroxylon sagu), pala (Myristica fragrans), dan matoa (Pometia pinnata). Selain itu, juga terdapat beberapa jenis tumbuhan seperti pohon besi, cemara, merbau, dan jati.
  • 25. Flora kawasan Wallacea (peralihan) Flora di daerah peralihan memiliki kemiripan dengan flora di dataran Sunda dan Sahul. Wilayah yang termasuk di dalamnya adalah wilayah pulau Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Di pulau Sulawesi setidaknya terdapat 4.222 jenis flora yang memiliki karakteristik yang hampir mirip flora di Flipina, Maluku, Nusa Tenggara, dan Jawa. Flora di bagian peralihan ini jika terdapat di pantai akan mirip dengan yang ada di Papua, namun untuk flora yang berada di gurun sangat mirip dengan yang ada di Kalimantan. Jenis flora endemik di wilayah ini adalah eboni (Diospyros celebica) atau lebih dikenal dengan kayu besi di pulau Sulawesi, pohon leda (Eucalyptus deglupta), dan cengkeh (Syzygium aromaticum).
  • 26. Franz Wilhelm Junghuhn, mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal. Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flora Indonesia dibagi menjadi beberapa kelompok berikut. 1) Daerah dengan ketinggian 0650 m ditumbuhi jenis tanaman seperti pandan, bakau, dan kapuk (Ceiba pentandra) (a). 2) Daerah dengan ketinggian 6501.500 m ditumbuhi oleh tanaman kina, aren, dan rasamala (Altingia excelsa) (b). 3) Daerah dengan ketinggian 1.5002.500 m ditumbuhi tanaman cemara gunung dan berri. 4) Daerah dengan ketinggian di atas 2.500 m ditumbuhi oleh tanaman seperti lumut, liken, dan bunga edelweiss. a Ceiba pentandra (kapuk) b Altingia excelsa (rasamala) Penyebaran Flora Indonesia
  • 27. Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, Weber, dan Lydekker. Garis Wallace adalah garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australasia. Nama garis ini berasal dari penemunya, Alfred Russel Wallace. Dari 1854 hingga 1862, peneliti asal Inggris itu berkeliling Indonesia untuk mengumpulkan spesimen biologis. Garis Wallace memanjang dari utara hingga selatan, dari Selat Makassar sampai pulau Bali dan Lombok. Garis ini memisahkan wilayah geografi fauna (zoogeography) Asia (Paparan Sunda) dan Australasia. Garis Weber. Nama Garis Weber diambil dari sosok Max Weber yang memimpin Ekspedisi Siboga yang menemukan perbedaan kedalaman laut yang paling mungkin untuk memberikan peluang yang sama akan kehadiran fauna Asia dan Australia di wilayah tersebut. Garis Weber memanjang dari Kepulauan Riau sampai ke Daratan Sahul, serta daratan sahul ke sisi barat kawasan Nusa tenggara. Selain Garis Wallace dan Garis Weber, ada pula Garis Lydekker yang diusulkan oleh geolog asal Inggris bernama Richard Lydekker. Garis Lydekker ini merupakan pemisahan antara daerah Wallace dengan Indonesia bagian Timur. Kemudian, kawasan di antara Garis Wallace dengan Garis Lydekker pun dikenal dengan Wallacea. Penyebaran Fauna Indonesia
  • 28. Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, Weber, dan Lydekker. Kawasan Indonesia bagian barat dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dan Sulawesi serta antara Bali dan Lombok. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat, antara lain harimau, macan tutul (Panthera pardus) (a), gajah (Elephas maximus) (b), badak jawa, banteng, orang utan, beruang madu, merak hijau, dan burung jalak bali. 1) Kawasan Indonesia bagian barat a b Penyebaran Fauna Indonesia
  • 29. Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor. Kawasan peralihan ini dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Pada kawasan ini, terdapat peluang percampuran antara unsur fauna oriental dan fauna australis. Jenis fauna kawasan peralihan, antara lain anoa pegunungan, anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) (a), komodo (Varanus komodoensis) (b), babi rusa, maleo, duyung, kuskus beruang, burung rangkong, dan kupu-kupu Sulawesi. a b 2) Kawasan Peralihan
  • 30. Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan pulau- pulau di sekitarnya. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian timur, antara lain kanguru pohon, walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni) (a), burung kakatua raja (Probosciger aterrimus) (b), burung kasuari gelambir ganda, burung cenderawasih ekor pita, kasturi raja, kupu- kupu sayap burung, ular sanca hijau, dan buaya Irian. a b 2) Kawasan Indonesia bagian timur
  • 31. Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia Makanan pokok penduduk Indonesia adalah beras (padi), jagung, singkong, ubi jalar, talas, ataupun sagu. Diperkirakan terdapat sekitar 400 jenis tanaman penghasil buah, contohnya rambutan (Nephelium lappaceum) (a) dan manggis (Garcinia mangostana) (b). Selain itu, terdapat sekitar 370 tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, dan 55 jenis tanaman penghasil rempah-rempah. Sumber makanan juga berasal dari beragam hewan darat, air tawar, dan air laut. a b 3 Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
  • 32. Beberapa tanaman obat yang berasal dari Indonesia yaitu sebagai berikut. Buah merah (Pandanus conoideus) (a) dimanfaatkan sebagai obat kanker (tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes. Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) (b) untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis) (c), kulitnya digunakan untuk obat malaria. Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Contohnya, madu lebah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. a b c Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan
  • 33. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetik, antara lain sebagai berikut. Bunga mawar, melati (Jasminum grandiflorum) (a), cendana (Santalum album) (b), kenanga, dan kemuning dimanfaatkan untuk wewangian (parfum). Kemuning, bengkuang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional. Urang aring dan lidah buaya digunakan untuk pelumas dan penghitam rambut. b a
  • 34. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang Beberapa tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, yaitu sebagai berikut. Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum) (a), sisal (Agave sisalana) (b), kenaf, dan jute dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian. Tanaman labu air dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara itu, untuk membuat pakaian wanita, digunakan tumbuhan wen dan kem. b a Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, yaitu sebagai berikut. Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Kulit beberapa jenis hewan, seperti sapi dan kambing untuk membuat jaket dan sepatu. Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
  • 35. Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jati, kelapa, nangka, meranti, keruing, rasamala, ulin, dan bambu. Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar dan gebang digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Di Pulau Timor, alang-alang dimanfaatkan untuk membuat atap rumah. Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma horridum) juga dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Borassus flabellifer (daun lontar) Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan
  • 36. Budaya nyekar pada masyarakat Jawa menggunakan bunga mawar, kenanga, kantil, dan melati. Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan misalnya limau, daun kelapa, pisang, dan rempah-rempah. Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum. Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk menghanyutkan abu jenazah ke sungai. Umat Islam menggunakan hewan ternak pada hari raya Qurban. Umat Nasrani menggunakan pohon cemara saat perayaan natal. Jasminum grandiflorum (bunga melati) Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya
  • 37. Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap organisme yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia mengandung plasma nutfah. Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi. Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu organisme dari generasi ke generasi berikutnya, misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak serta ubi jalar Cilembu dan buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis. Keanekaragaman plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis organisme. Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah
  • 39. Hilangnya Habitat Daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) menunjukkan bahwa hilangnya habitat yang diakibatkan manajemen pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab terbesar hilangnya keanekaragaman hayati. Bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan semakin bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan hewan semakin sempit karena digunakan untuk tempat tinggal penduduk, dibabat untuk digunakan sebagai lahan pertanian, atau dijadikan lahan industri. 1
  • 40. Zat pencemar (polutan) dapat mencemari lingkungan dan bersifat toksik bagi beberapa organisme. Nitrogen oksida dan sulfur oksida dari kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air akan membentuk hujan asam yang merusak ekosistem. Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang. Intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi meningkat dan menyebabkan terganggunya keseimbangan rantai makanan organisme. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air 2
  • 41. Perubahan Iklim Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas karbon dioksida (CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca. Menurut Raven (1995), efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 13属C dalam kurun waktu 100 tahun. Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan air laut sekitar 12 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan. 3
  • 42. Eksploitasi Tanaman dan Hewan Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan terhadap komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya kayu hutan untuk bahan bangunan dan ikan tuna sirip kuning untuk pecinta makanan laut. Eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan kepunahan spesies-spesies tertentu, apalagi jika tidak diimbangi dengan usaha pengembangbiakannya. Penebangan hutan secara liar 4
  • 43. Adanya Spesies Pendatang Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang sebenarnya merupakan spesies penting dan langka di daerah tersebut. Beberapa spesies asing tersebut dapat menjadi spesies invasif yang menguasai ekosistem. Contohnya, ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) yang merupakan spesies endemik Danau Ayamaru, Papua Barat. Ikan pelangi terancam punah karena dimangsa oleh ikan mas (Cyprinus carpio) yang menjadi spesies invasif di danau tersebut. Melanotaenia ayamaruensis (ikan pelangi) 5
  • 44. Industrialisasi Pertanian dan Hutan Para petani cenderung menanam tumbuhan atau memelihara hewan yang bersifat unggul dan menguntungkan, sedangkan tumbuhan dan hewan yang kurang unggul dan kurang menguntungkan akan disingkirkan. Selain itu, suatu lahan pertanian atau hutan industri umumnya hanya ditanami satu jenis tanaman (monokultur), misalnya teh, karet, dan kopi. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati tingkat spesies. 6
  • 46. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan. Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan pemanfaatan yang tidak terkendali. Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan dan budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun hewan ternak. Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ maupun ex situ. Konservasi in situ dilakukan di dalam habitat aslinya, misalnya mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman laut. Sementara itu, konservasi ex situ dilakukan di luar habitat aslinya, seperti mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau kebun binatang. Tujuan pelestarian/konservasi keanekaragaman hayati