際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1
Missed Diagnosis of Anaphylaxis in Patients With Pediatric Urticaria in
Emergency Department
(Pediatr Emer Care 2018;00: 0000)
Department of Pediatric
Medical Faculty Syiah Kuala University
Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh
2024
Oleh :
dr. Nurul Nadia
Supervisor :
Dr. dr. Mulya Safri Sp. A (K)
dr. Hirsa Agriani, Sp. A
Journal Reading
PENDAHULUAN
 Urtikaria pada anak adalah satu gejala yang paling sering terjadi
di unit gawat darurat. Gejala ini merupakan gejala alergi yang
umum dapat bersamaan dengan rinorea dan asma.
 Jumlah pasien yang datang ke IGD karena gejala reaksi alergi
akut meningkat setiap tahunnya. Prevalensi reaksi anafilaksis
merupakan bentuk reaksi alergi akut yang paling parah yang
kejadiannya juga meningkat.
PENDAHULUAN
 Mancari penyebab reaksi anafilaksis serangan pertama
sangatlah penting begitu pula dengan diagnosis dan
pengobatan yang cepat dan tepat di IGD sangat penting.
 Pada keadaan ini pasien hanya diketahui berdasarkan gejala
urtikaria saja, tidak diketahui gejala anafilaksis yang
tersembunyi.
PENDAHULUAN
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik miss
diagnosis anafilaksis pediatrik yang hanya terdaftar sebagai
urtikaria di instalasi gawat darurat (IGD) dengan membandingkan
mereka yang hanya memiliki gejala urtikaria dengan mereka yang
memiliki gejala anafilaksis dan urtikaria.
4
TUJUAN PENELITIAN
 Meskipun sebagian besar pasien yang datang ke IGD dengan gejala
urtikaria hanya mengeluh urtikaria sederhana, beberapa pasien urtikaria
dengan gejala anafilaksis parsial seharusnya sudah didiagnosis sebagai
anafilaksis.
5
 Retrospective Study
Jenis Penelitian
 A single hospital university in south
Korea
Tempat Penelitian
 Januari 2014  Desember 2015
Waktu Penelitian
 Komite etik penelitian Institusional
Persetujuan Etik
 Software SPSS versi 22
Analisa Statistik
METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian
Gambar 1. Subjek Penelitian dikelompokkan dalam kelompok berbeda
8
Metode Penelitian
 Karakteristik umum (usia, jenis kelamin, lama perjalanan ke IGD,
demam, infeksi baru, riwayat alergi, dan penyakit comorbid),
penyebab urtikaria, karakteristik klinis, dan pengobatan dikumpulkan.
 Demam didefinisikan sebagai suhu tubuh 38属C atau lebih.
 Infeksi baru didefinisikan sebagai demam yang bertahan lebih dari 1
hari dalam 10 hari terakhir.
9
Metode Penelitian
 Penyabab obat meliputi antiinflamasi nonsteroid, penisilin,
sefalosporin, dan vaksinasi. Kalau serangga, dibagi lagi menjadi
lebah, semut, dll. Makanan dibagi lagi menjadi makanan laut,
tepung, soba, pupa, kacang-kacangan, telur, daging sapi, dan
susu/produk susu. Untuk penyebab tambahan, faktor yang
disebabkan oleh olahraga, ketergantungan pada makanan, dan
idiopatik juga dipertimbangkan.
Metode Penelitian
Metode Penelitian
 Tingkat keparahan reaksi alergi dibagi menjadi 3 kategori berikut:
 1. ringan :1 gejala sistemik,
 2. sedang: 2 atau lebih gejala sistemik dan
 3. berat: syok, perubahan mental, serangan jantung, atau apnea
 Syok didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik (SBP)
Usia
0  28 hari : < 60 mmHg
1  12 bulan : < 70 mmHg
1  10 tahun : < 70 + (usia x 2) mmHg
> 10 tahun : < 90 mmHg
ANALISIS STATISTIK
 Analisis univariat antara kelompok urtikaria dengan kelompok anafilaksis yang terlewatkan: tes
chi kuadrat, tes eksak Fisher, tes Mann Whitney U, dan tes Student T.
 Analisis regresi logistic univariat: menentukan faktor yang mempengaruhi anafilaksis yang
terlewatkan.
 Perbandingan karakteristik antara kelompok anafilaksis yang terlewatkan dengan kelompok
anafilaksis. Analisis univariat menggunakan tes chi kuadrat, tes eksak Fisher, tes Mann Whitney U,
dan tes Student T.
 Analisis menggunakan SPSS versi 21.
 Nilai P <0,05 secara statisitik dianggap bermakna
HASIL
Tabel 2. Penyebab Urtikaria dan Anafilaksis yang Terlewatkan
H粥皆鴛晦
Syok
Ringan
H粥皆鴛晦
H粥皆鴛晦
Missed
DISKUSI
oHasil penelitian menunjukkan bahwa 3,5% pasien urtikaria anak di IGD
memenuhi kriteria diagnostik anafilaksis.
oSekitar 4% dengan anafilaksis dari seluruh pasien yang mengunjungi IGD pada
penelitian yang lalu.
oSejumlah besar pasien anafilaksis di antara mereka yang didiagnosis sebagai
urtikaria atau angioedema.
oDokter di IGD harus memahami dengan jelas kriteria diagnostik dan secara tepat
mencatat kode klasifikasi penyakit. Selain itu, pemeriksaan fisik yang tepat sangat
penting serta anamnesis yang cermat untuk pasien dengan faktor risiko.
17
DISKUSI
o Makanan, sengatan hymenoptera (racun), dan obat-obatan merupakan
penyebab umum dari anafilaksis.
o Susu, telur, dan kacang-kacangan adalah penyebab umum anafilaksis
dilaporkan pada penelitian lain.
o Penelitian ini membahas makanan sebagai penyebab umum terjadi anafilaksis.
Susu sapi (37,8%), makanan laut (13,5%), dan telur (10,8%) merupakan
penyebab umum anafilaksis.
o Pada penelitian sebelumnya, penyebab umum anafilaksis adalah susu (28,4%),
putih telur (13,6%), kacang-kacangan (13,2%), dan makanan laut (7,2%).
o Susu menjadi penyebab anafilaksis yang paling sering terjadi, sebanyak 28,4%
dari penyebab makanan.
o Serangan anafilaksis pertama akibat susu sebagian besar (95,5%) terjadi pada
pasien berusia 1 tahun atau lebih muda
DISKUSI
o Prevalensi tinggi pada usia muda disebabkan oleh belum matangnya sistem
imun dan saluran cerna.
o Alergi susu atau anafilaksis akan tercetus setelah paparan terhadap susu.
o Anafilaksis susu menimbulkan gejala pada kulit, pernapasan, dan
gastrointestinal.
o Semakin berat anafilaksis apabila melibatkan kardiovaskular atau neurologis.
o Dokter perlu memberikan perhatian lebih pada pasien dengan gejala yang
berhubungan dengan susu.
o Pedoman organisasi alergi dunia untuk penilaian dan pengelolaan anafilaksis
merekomendasikan bahwa epinefrin harus disuntikkan secara intramuskular
segera setelah anafilaksis didiagnosis.
o Epinefrin tidak selalu diperlukan untuk pengobatan anafilaksis. Penelitian lain
telah melaporkan bahwa hanya 39% pasien dewasa yang menerima epinefrin
untuk anafilaksis sementara 98% pengobatan IGD sesuai untuk anafilaksis.
DISKUSI
o Sebesar 10,8% dari kelompok anafilaksis yang terlewatkan mendapatkan
pemberian epinefrin.
o Tingkat keparahan yang lebih rendah pada anak-anak dibandingkan pada orang
dewasa.
o Pasien yang berat dalam kelompok anafilaksis yang terlewatkan tidak
ditemukan.
o Diagnosis anafilaksis yang terlewatkan lebih besar pada pasien dengan
1. diobati dengan cairan,
2. Diobati dengan steroid, dan
3. Diobati dengan epinefrin
o Ketika terjadi anafilaksis, dokter perlu mempertimbangkan injeksi epinefrin.
Oleh karena pengobatan lini pertama anafilaksis adalah epinefrin.
DISKUSI
o Pada kelompok anafilaksis: >>> gejala kardiovaskular
o Pada kelompok anafilaksis yang terlewatkan : >>> gejala
gastrointestinal
o Perlu mencurigai anafilaksis ketika pasien datang dengan gejala
gastrointestinal dan atau gejala kardiovaskular.
o Keluhan sakit perut, mual, muntah, dan diare, banyak yang sifatnya
idiopatik.
KETERBATASAN JURNAL
 Diketahui ada beberapa keterbatasan di dalam jurnal antara lain
a. Tidak mengikutsertakan yang berobat di rawat jalan dan pasien yang sembuh
sendiri, hanya melibatkan pasien IGD.
b. Hanya pada satu lokasi penelitian.
c. Kualitas registrasi kode klasifikasi penyakit belum pernah divalidasi
sebelumnya.
d. Tinggi rasio etiologi idiopatik antara kelompok anafilaksis dengan kelompok
anafilaksis yang terlewatkan.
KESIMPULAN
Dari seluruh pasien urtikaria anak, 3,5% pasien menderita anafilaksis yang terlewat
meskipun memiliki gejala anafilaksis. Diagnosis anafilaksis yang terlewat pada
pasien urtikaria anak di IGD dikaitkan dengan riwayat alergi makanan dengan
1. Penyebab alergi susu, telur, dan makanan laut,
2. Diobati dengan pemberian cairan, penggunaan steroid, dan penggunaan
epinefrin.
Pertimbangan apakah diagnosis anafilaksis yang terlewatkan pada pasien urtikaria
pediatrik diperlukan untuk mendapatkan data prevalensi anafilaksis pediatrik yang
akurat.
PICO JURNAL
Seluruh pasien urtikaria kurang dari 15 tahun yang
datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD)
P
Anafilaksis yang terlewatkan
I
Anafilaksis
C
Faktor yang mempengaruhi anafilaksis yang
terlewatkan pada urtikaria serta perbedaan antara
anafilaksis yang terlewatkan dengan anafilaksis
O
25
 Kohort Retrospektif
DESIGN
PENELITIAN
 Prognostik
FOCUS
JURNAL
 Prognostik
WORKSHEET
TELAAH KRITIS
26
VALIDITY
No Pertanyaan Ya / Tidak Keterangan
1. RECRUITMENT
Apakah subyek mewakili atau
representative?
Ya
Subjek dalam penelitian berjumlah 1062 orang.
Kriteria inklusi dan ekslusi disebutkan dalam
penelitian. Selanjutnya dilakukan pengelompokan
berdasarkan diagnosis pasien saat masuk di IGD
2. ADJUSMENT
Apakah exposure dan outcome
diukur dengan cara yang sama?
Ya
Masing-masing subjek diberikan perlakuan yang sama
di setiap kelompok, diukur faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian diagnosis.
3. MAINTENANCE
Apakah ada drop out pada
penelitian ini lebih dari 20 %?
Tidak Pada penelitian ini tidak ada pasien yang mengalami
drop out. Semua sample menjadi subjek penelitian.
4. Measurement Blinding
Outcome
Apakah pasien dan peneliti
mengetahui perlakuan yang
diberikan?
Ya Peneliti dan pasien sama sama mengetahui perlakuan
yang diberikan
IMPORTANCY
Importancy pada jurnal ini secara statistik bermakna, dapat
dilihat dari nilai setiap variabel p<0,05
APPLICABILITY
28
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah PICO jurnal yang diperoleh sesuai PICO
pertanyaan klinis?
Ya, pico jurnal sesuai dengan pernyataan klinis
2. Apakah pasien anda cukup mirip dengan pasien dalam
penelitian?
Ya, pasien penelitian ini mirip dengan pasien
ditempat saya bekerja
3. Apakah indikator dalam penelitian ini dapat diterapkan
untuk manajemen pasien di lingkungan anda?
Ya, indikator yang terdapat dalam penelitian
tersedia di tempat saya bekerja
4. Apakah outcomes penelitian ini penting bagi pasien anda? Ya, untuk bahan rujukan pilihan terapi pada
pasien
5. Akankah potensi manfaat lebih besar dibanding potensi
merugikan bila indeks ini diaplikasikan pada pasien anda?
Ya, lebih banyak manfaat dibandingkan
kerugian.
6. Apakah hasil penelitian ini dapat diintegrasikan dengan
nilai-nilai serta harapan pasien anda?
Ya, dengan mengetahui gejala yang terjadi pada
anafilaksis yang terlewatkan dan anafilaksis
maka tatalaksana akan tepat pada pasien, yaitu
tatalaksana anafilaksis berupa pemberian
epinefrin
KESIMPULAN
 Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut adalah VALID
 IMPORTANCY dalam penelitian secara statistik bermakna
 Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut bersifat APPLICABLE
untuk pasien
 Level of evidence 3B
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ppt jurnal alim urtikaria_missed Nurul Nadia.pptx (20)

LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
AnnisaRizkaFauziah
Gastrointestinal bleeding jurnal Raeding managemen upper
Gastrointestinal bleeding jurnal Raeding managemen upperGastrointestinal bleeding jurnal Raeding managemen upper
Gastrointestinal bleeding jurnal Raeding managemen upper
CRRulliRismadona
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptxPPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
ChristinNatalineSija
pengertian dan tatalaksana demam thypoid
pengertian dan tatalaksana demam thypoidpengertian dan tatalaksana demam thypoid
pengertian dan tatalaksana demam thypoid
ssuser59ef5c
Laporan Kasus stase mata rsu zainal abidin
Laporan Kasus stase mata rsu zainal abidinLaporan Kasus stase mata rsu zainal abidin
Laporan Kasus stase mata rsu zainal abidin
Elsa638784
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptxBlok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Fredy Samosir
Journal reading (tht kl) - comparative ef鍖cacy and safety of various anti-mic...
Journal reading (tht kl) - comparative ef鍖cacy and safety of various anti-mic...Journal reading (tht kl) - comparative ef鍖cacy and safety of various anti-mic...
Journal reading (tht kl) - comparative ef鍖cacy and safety of various anti-mic...
Bob Sindunata
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptxF4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
JeniSelomita
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
sugianto simorangkir
Dengue syok
Dengue syokDengue syok
Dengue syok
Comunity Ceetwomoreank
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
DwiNormaR
Asuhan Keperawatan Enchepalitis
Asuhan Keperawatan EnchepalitisAsuhan Keperawatan Enchepalitis
Asuhan Keperawatan Enchepalitis
Fransiska Oktafiani
Syok anafilaktik
Syok anafilaktikSyok anafilaktik
Syok anafilaktik
Tri Aji Rachmanto
Netfritis Interstitial kesehatan farmasi matakuliah
Netfritis Interstitial kesehatan farmasi matakuliahNetfritis Interstitial kesehatan farmasi matakuliah
Netfritis Interstitial kesehatan farmasi matakuliah
220500433
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
Amalia Senja
Gagal nafas-final
Gagal nafas-final Gagal nafas-final
Gagal nafas-final
Zaenal Arif
際際滷 mengenai NARES mulai dari epidemiolobi.pptx
際際滷 mengenai NARES mulai dari epidemiolobi.pptx際際滷 mengenai NARES mulai dari epidemiolobi.pptx
際際滷 mengenai NARES mulai dari epidemiolobi.pptx
ssusera596ff
Kontroversi tentang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit alergi油 anak
Kontroversi tentang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit alergi油 anakKontroversi tentang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit alergi油 anak
Kontroversi tentang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit alergi油 anak
Ariyanto Harsono
LAPKAS interna demam thypoid.pptx
LAPKAS interna demam thypoid.pptxLAPKAS interna demam thypoid.pptx
LAPKAS interna demam thypoid.pptx
ViennaKumakauw
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
AnnisaRizkaFauziah
Gastrointestinal bleeding jurnal Raeding managemen upper
Gastrointestinal bleeding jurnal Raeding managemen upperGastrointestinal bleeding jurnal Raeding managemen upper
Gastrointestinal bleeding jurnal Raeding managemen upper
CRRulliRismadona
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptxPPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
ChristinNatalineSija
pengertian dan tatalaksana demam thypoid
pengertian dan tatalaksana demam thypoidpengertian dan tatalaksana demam thypoid
pengertian dan tatalaksana demam thypoid
ssuser59ef5c
Laporan Kasus stase mata rsu zainal abidin
Laporan Kasus stase mata rsu zainal abidinLaporan Kasus stase mata rsu zainal abidin
Laporan Kasus stase mata rsu zainal abidin
Elsa638784
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptxBlok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Fredy Samosir
Journal reading (tht kl) - comparative ef鍖cacy and safety of various anti-mic...
Journal reading (tht kl) - comparative ef鍖cacy and safety of various anti-mic...Journal reading (tht kl) - comparative ef鍖cacy and safety of various anti-mic...
Journal reading (tht kl) - comparative ef鍖cacy and safety of various anti-mic...
Bob Sindunata
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptxF4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
JeniSelomita
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
sugianto simorangkir
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
DwiNormaR
Asuhan Keperawatan Enchepalitis
Asuhan Keperawatan EnchepalitisAsuhan Keperawatan Enchepalitis
Asuhan Keperawatan Enchepalitis
Fransiska Oktafiani
Netfritis Interstitial kesehatan farmasi matakuliah
Netfritis Interstitial kesehatan farmasi matakuliahNetfritis Interstitial kesehatan farmasi matakuliah
Netfritis Interstitial kesehatan farmasi matakuliah
220500433
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
Amalia Senja
Gagal nafas-final
Gagal nafas-final Gagal nafas-final
Gagal nafas-final
Zaenal Arif
際際滷 mengenai NARES mulai dari epidemiolobi.pptx
際際滷 mengenai NARES mulai dari epidemiolobi.pptx際際滷 mengenai NARES mulai dari epidemiolobi.pptx
際際滷 mengenai NARES mulai dari epidemiolobi.pptx
ssusera596ff
Kontroversi tentang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit alergi油 anak
Kontroversi tentang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit alergi油 anakKontroversi tentang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit alergi油 anak
Kontroversi tentang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit alergi油 anak
Ariyanto Harsono
LAPKAS interna demam thypoid.pptx
LAPKAS interna demam thypoid.pptxLAPKAS interna demam thypoid.pptx
LAPKAS interna demam thypoid.pptx
ViennaKumakauw

More from dhiaulhaqfaizillah (9)

COD picu arsaka ILMU KESEHATAN ANAK.pptx
COD picu arsaka ILMU KESEHATAN ANAK.pptxCOD picu arsaka ILMU KESEHATAN ANAK.pptx
COD picu arsaka ILMU KESEHATAN ANAK.pptx
dhiaulhaqfaizillah
201224_Sosialisasi Ukom Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.pptx
201224_Sosialisasi Ukom Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.pptx201224_Sosialisasi Ukom Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.pptx
201224_Sosialisasi Ukom Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.pptx
dhiaulhaqfaizillah
LKE HOP Nurul Nadia.pptx pediatri. ilmu kesehatan anak
LKE HOP Nurul Nadia.pptx pediatri. ilmu kesehatan anakLKE HOP Nurul Nadia.pptx pediatri. ilmu kesehatan anak
LKE HOP Nurul Nadia.pptx pediatri. ilmu kesehatan anak
dhiaulhaqfaizillah
gizi prematur pada bayi dr julistio ukk nutrisi.ppt
gizi prematur pada bayi dr julistio ukk nutrisi.pptgizi prematur pada bayi dr julistio ukk nutrisi.ppt
gizi prematur pada bayi dr julistio ukk nutrisi.ppt
dhiaulhaqfaizillah
MR Dr Nadia 2609.pptx ilmu kesehatan anak.
MR Dr Nadia 2609.pptx ilmu kesehatan anak.MR Dr Nadia 2609.pptx ilmu kesehatan anak.
MR Dr Nadia 2609.pptx ilmu kesehatan anak.
dhiaulhaqfaizillah
Rekap Pasien Masuk 05052024 dr Nurul Nadia.pptx
Rekap Pasien Masuk 05052024 dr Nurul Nadia.pptxRekap Pasien Masuk 05052024 dr Nurul Nadia.pptx
Rekap Pasien Masuk 05052024 dr Nurul Nadia.pptx
dhiaulhaqfaizillah
strategi deteksi dini pada kanker anak.pptx
strategi deteksi dini pada kanker anak.pptxstrategi deteksi dini pada kanker anak.pptx
strategi deteksi dini pada kanker anak.pptx
dhiaulhaqfaizillah
Diare Berdarah, Apa penyebabnya_ Peranan Antibiotik_.pptx
Diare Berdarah, Apa penyebabnya_ Peranan Antibiotik_.pptxDiare Berdarah, Apa penyebabnya_ Peranan Antibiotik_.pptx
Diare Berdarah, Apa penyebabnya_ Peranan Antibiotik_.pptx
dhiaulhaqfaizillah
Etiology Research.pptx
Etiology Research.pptxEtiology Research.pptx
Etiology Research.pptx
dhiaulhaqfaizillah
COD picu arsaka ILMU KESEHATAN ANAK.pptx
COD picu arsaka ILMU KESEHATAN ANAK.pptxCOD picu arsaka ILMU KESEHATAN ANAK.pptx
COD picu arsaka ILMU KESEHATAN ANAK.pptx
dhiaulhaqfaizillah
201224_Sosialisasi Ukom Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.pptx
201224_Sosialisasi Ukom Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.pptx201224_Sosialisasi Ukom Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.pptx
201224_Sosialisasi Ukom Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.pptx
dhiaulhaqfaizillah
LKE HOP Nurul Nadia.pptx pediatri. ilmu kesehatan anak
LKE HOP Nurul Nadia.pptx pediatri. ilmu kesehatan anakLKE HOP Nurul Nadia.pptx pediatri. ilmu kesehatan anak
LKE HOP Nurul Nadia.pptx pediatri. ilmu kesehatan anak
dhiaulhaqfaizillah
gizi prematur pada bayi dr julistio ukk nutrisi.ppt
gizi prematur pada bayi dr julistio ukk nutrisi.pptgizi prematur pada bayi dr julistio ukk nutrisi.ppt
gizi prematur pada bayi dr julistio ukk nutrisi.ppt
dhiaulhaqfaizillah
MR Dr Nadia 2609.pptx ilmu kesehatan anak.
MR Dr Nadia 2609.pptx ilmu kesehatan anak.MR Dr Nadia 2609.pptx ilmu kesehatan anak.
MR Dr Nadia 2609.pptx ilmu kesehatan anak.
dhiaulhaqfaizillah
Rekap Pasien Masuk 05052024 dr Nurul Nadia.pptx
Rekap Pasien Masuk 05052024 dr Nurul Nadia.pptxRekap Pasien Masuk 05052024 dr Nurul Nadia.pptx
Rekap Pasien Masuk 05052024 dr Nurul Nadia.pptx
dhiaulhaqfaizillah
strategi deteksi dini pada kanker anak.pptx
strategi deteksi dini pada kanker anak.pptxstrategi deteksi dini pada kanker anak.pptx
strategi deteksi dini pada kanker anak.pptx
dhiaulhaqfaizillah
Diare Berdarah, Apa penyebabnya_ Peranan Antibiotik_.pptx
Diare Berdarah, Apa penyebabnya_ Peranan Antibiotik_.pptxDiare Berdarah, Apa penyebabnya_ Peranan Antibiotik_.pptx
Diare Berdarah, Apa penyebabnya_ Peranan Antibiotik_.pptx
dhiaulhaqfaizillah

Recently uploaded (20)

#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina

ppt jurnal alim urtikaria_missed Nurul Nadia.pptx

  • 1. 1 Missed Diagnosis of Anaphylaxis in Patients With Pediatric Urticaria in Emergency Department (Pediatr Emer Care 2018;00: 0000) Department of Pediatric Medical Faculty Syiah Kuala University Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh 2024 Oleh : dr. Nurul Nadia Supervisor : Dr. dr. Mulya Safri Sp. A (K) dr. Hirsa Agriani, Sp. A Journal Reading
  • 2. PENDAHULUAN Urtikaria pada anak adalah satu gejala yang paling sering terjadi di unit gawat darurat. Gejala ini merupakan gejala alergi yang umum dapat bersamaan dengan rinorea dan asma. Jumlah pasien yang datang ke IGD karena gejala reaksi alergi akut meningkat setiap tahunnya. Prevalensi reaksi anafilaksis merupakan bentuk reaksi alergi akut yang paling parah yang kejadiannya juga meningkat.
  • 3. PENDAHULUAN Mancari penyebab reaksi anafilaksis serangan pertama sangatlah penting begitu pula dengan diagnosis dan pengobatan yang cepat dan tepat di IGD sangat penting. Pada keadaan ini pasien hanya diketahui berdasarkan gejala urtikaria saja, tidak diketahui gejala anafilaksis yang tersembunyi.
  • 4. PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik miss diagnosis anafilaksis pediatrik yang hanya terdaftar sebagai urtikaria di instalasi gawat darurat (IGD) dengan membandingkan mereka yang hanya memiliki gejala urtikaria dengan mereka yang memiliki gejala anafilaksis dan urtikaria. 4
  • 5. TUJUAN PENELITIAN Meskipun sebagian besar pasien yang datang ke IGD dengan gejala urtikaria hanya mengeluh urtikaria sederhana, beberapa pasien urtikaria dengan gejala anafilaksis parsial seharusnya sudah didiagnosis sebagai anafilaksis. 5
  • 6. Retrospective Study Jenis Penelitian A single hospital university in south Korea Tempat Penelitian Januari 2014 Desember 2015 Waktu Penelitian Komite etik penelitian Institusional Persetujuan Etik Software SPSS versi 22 Analisa Statistik METODE PENELITIAN
  • 7. Metodologi Penelitian Gambar 1. Subjek Penelitian dikelompokkan dalam kelompok berbeda
  • 8. 8 Metode Penelitian Karakteristik umum (usia, jenis kelamin, lama perjalanan ke IGD, demam, infeksi baru, riwayat alergi, dan penyakit comorbid), penyebab urtikaria, karakteristik klinis, dan pengobatan dikumpulkan. Demam didefinisikan sebagai suhu tubuh 38属C atau lebih. Infeksi baru didefinisikan sebagai demam yang bertahan lebih dari 1 hari dalam 10 hari terakhir.
  • 9. 9 Metode Penelitian Penyabab obat meliputi antiinflamasi nonsteroid, penisilin, sefalosporin, dan vaksinasi. Kalau serangga, dibagi lagi menjadi lebah, semut, dll. Makanan dibagi lagi menjadi makanan laut, tepung, soba, pupa, kacang-kacangan, telur, daging sapi, dan susu/produk susu. Untuk penyebab tambahan, faktor yang disebabkan oleh olahraga, ketergantungan pada makanan, dan idiopatik juga dipertimbangkan.
  • 11. Metode Penelitian Tingkat keparahan reaksi alergi dibagi menjadi 3 kategori berikut: 1. ringan :1 gejala sistemik, 2. sedang: 2 atau lebih gejala sistemik dan 3. berat: syok, perubahan mental, serangan jantung, atau apnea Syok didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik (SBP) Usia 0 28 hari : < 60 mmHg 1 12 bulan : < 70 mmHg 1 10 tahun : < 70 + (usia x 2) mmHg > 10 tahun : < 90 mmHg
  • 12. ANALISIS STATISTIK Analisis univariat antara kelompok urtikaria dengan kelompok anafilaksis yang terlewatkan: tes chi kuadrat, tes eksak Fisher, tes Mann Whitney U, dan tes Student T. Analisis regresi logistic univariat: menentukan faktor yang mempengaruhi anafilaksis yang terlewatkan. Perbandingan karakteristik antara kelompok anafilaksis yang terlewatkan dengan kelompok anafilaksis. Analisis univariat menggunakan tes chi kuadrat, tes eksak Fisher, tes Mann Whitney U, dan tes Student T. Analisis menggunakan SPSS versi 21. Nilai P <0,05 secara statisitik dianggap bermakna
  • 13. HASIL Tabel 2. Penyebab Urtikaria dan Anafilaksis yang Terlewatkan
  • 17. DISKUSI oHasil penelitian menunjukkan bahwa 3,5% pasien urtikaria anak di IGD memenuhi kriteria diagnostik anafilaksis. oSekitar 4% dengan anafilaksis dari seluruh pasien yang mengunjungi IGD pada penelitian yang lalu. oSejumlah besar pasien anafilaksis di antara mereka yang didiagnosis sebagai urtikaria atau angioedema. oDokter di IGD harus memahami dengan jelas kriteria diagnostik dan secara tepat mencatat kode klasifikasi penyakit. Selain itu, pemeriksaan fisik yang tepat sangat penting serta anamnesis yang cermat untuk pasien dengan faktor risiko. 17
  • 18. DISKUSI o Makanan, sengatan hymenoptera (racun), dan obat-obatan merupakan penyebab umum dari anafilaksis. o Susu, telur, dan kacang-kacangan adalah penyebab umum anafilaksis dilaporkan pada penelitian lain. o Penelitian ini membahas makanan sebagai penyebab umum terjadi anafilaksis. Susu sapi (37,8%), makanan laut (13,5%), dan telur (10,8%) merupakan penyebab umum anafilaksis. o Pada penelitian sebelumnya, penyebab umum anafilaksis adalah susu (28,4%), putih telur (13,6%), kacang-kacangan (13,2%), dan makanan laut (7,2%). o Susu menjadi penyebab anafilaksis yang paling sering terjadi, sebanyak 28,4% dari penyebab makanan. o Serangan anafilaksis pertama akibat susu sebagian besar (95,5%) terjadi pada pasien berusia 1 tahun atau lebih muda
  • 19. DISKUSI o Prevalensi tinggi pada usia muda disebabkan oleh belum matangnya sistem imun dan saluran cerna. o Alergi susu atau anafilaksis akan tercetus setelah paparan terhadap susu. o Anafilaksis susu menimbulkan gejala pada kulit, pernapasan, dan gastrointestinal. o Semakin berat anafilaksis apabila melibatkan kardiovaskular atau neurologis. o Dokter perlu memberikan perhatian lebih pada pasien dengan gejala yang berhubungan dengan susu. o Pedoman organisasi alergi dunia untuk penilaian dan pengelolaan anafilaksis merekomendasikan bahwa epinefrin harus disuntikkan secara intramuskular segera setelah anafilaksis didiagnosis. o Epinefrin tidak selalu diperlukan untuk pengobatan anafilaksis. Penelitian lain telah melaporkan bahwa hanya 39% pasien dewasa yang menerima epinefrin untuk anafilaksis sementara 98% pengobatan IGD sesuai untuk anafilaksis.
  • 20. DISKUSI o Sebesar 10,8% dari kelompok anafilaksis yang terlewatkan mendapatkan pemberian epinefrin. o Tingkat keparahan yang lebih rendah pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. o Pasien yang berat dalam kelompok anafilaksis yang terlewatkan tidak ditemukan. o Diagnosis anafilaksis yang terlewatkan lebih besar pada pasien dengan 1. diobati dengan cairan, 2. Diobati dengan steroid, dan 3. Diobati dengan epinefrin o Ketika terjadi anafilaksis, dokter perlu mempertimbangkan injeksi epinefrin. Oleh karena pengobatan lini pertama anafilaksis adalah epinefrin.
  • 21. DISKUSI o Pada kelompok anafilaksis: >>> gejala kardiovaskular o Pada kelompok anafilaksis yang terlewatkan : >>> gejala gastrointestinal o Perlu mencurigai anafilaksis ketika pasien datang dengan gejala gastrointestinal dan atau gejala kardiovaskular. o Keluhan sakit perut, mual, muntah, dan diare, banyak yang sifatnya idiopatik.
  • 22. KETERBATASAN JURNAL Diketahui ada beberapa keterbatasan di dalam jurnal antara lain a. Tidak mengikutsertakan yang berobat di rawat jalan dan pasien yang sembuh sendiri, hanya melibatkan pasien IGD. b. Hanya pada satu lokasi penelitian. c. Kualitas registrasi kode klasifikasi penyakit belum pernah divalidasi sebelumnya. d. Tinggi rasio etiologi idiopatik antara kelompok anafilaksis dengan kelompok anafilaksis yang terlewatkan.
  • 23. KESIMPULAN Dari seluruh pasien urtikaria anak, 3,5% pasien menderita anafilaksis yang terlewat meskipun memiliki gejala anafilaksis. Diagnosis anafilaksis yang terlewat pada pasien urtikaria anak di IGD dikaitkan dengan riwayat alergi makanan dengan 1. Penyebab alergi susu, telur, dan makanan laut, 2. Diobati dengan pemberian cairan, penggunaan steroid, dan penggunaan epinefrin. Pertimbangan apakah diagnosis anafilaksis yang terlewatkan pada pasien urtikaria pediatrik diperlukan untuk mendapatkan data prevalensi anafilaksis pediatrik yang akurat.
  • 24. PICO JURNAL Seluruh pasien urtikaria kurang dari 15 tahun yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) P Anafilaksis yang terlewatkan I Anafilaksis C Faktor yang mempengaruhi anafilaksis yang terlewatkan pada urtikaria serta perbedaan antara anafilaksis yang terlewatkan dengan anafilaksis O
  • 25. 25 Kohort Retrospektif DESIGN PENELITIAN Prognostik FOCUS JURNAL Prognostik WORKSHEET TELAAH KRITIS
  • 26. 26 VALIDITY No Pertanyaan Ya / Tidak Keterangan 1. RECRUITMENT Apakah subyek mewakili atau representative? Ya Subjek dalam penelitian berjumlah 1062 orang. Kriteria inklusi dan ekslusi disebutkan dalam penelitian. Selanjutnya dilakukan pengelompokan berdasarkan diagnosis pasien saat masuk di IGD 2. ADJUSMENT Apakah exposure dan outcome diukur dengan cara yang sama? Ya Masing-masing subjek diberikan perlakuan yang sama di setiap kelompok, diukur faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diagnosis. 3. MAINTENANCE Apakah ada drop out pada penelitian ini lebih dari 20 %? Tidak Pada penelitian ini tidak ada pasien yang mengalami drop out. Semua sample menjadi subjek penelitian. 4. Measurement Blinding Outcome Apakah pasien dan peneliti mengetahui perlakuan yang diberikan? Ya Peneliti dan pasien sama sama mengetahui perlakuan yang diberikan
  • 27. IMPORTANCY Importancy pada jurnal ini secara statistik bermakna, dapat dilihat dari nilai setiap variabel p<0,05
  • 28. APPLICABILITY 28 No. Pertanyaan Jawaban 1. Apakah PICO jurnal yang diperoleh sesuai PICO pertanyaan klinis? Ya, pico jurnal sesuai dengan pernyataan klinis 2. Apakah pasien anda cukup mirip dengan pasien dalam penelitian? Ya, pasien penelitian ini mirip dengan pasien ditempat saya bekerja 3. Apakah indikator dalam penelitian ini dapat diterapkan untuk manajemen pasien di lingkungan anda? Ya, indikator yang terdapat dalam penelitian tersedia di tempat saya bekerja 4. Apakah outcomes penelitian ini penting bagi pasien anda? Ya, untuk bahan rujukan pilihan terapi pada pasien 5. Akankah potensi manfaat lebih besar dibanding potensi merugikan bila indeks ini diaplikasikan pada pasien anda? Ya, lebih banyak manfaat dibandingkan kerugian. 6. Apakah hasil penelitian ini dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai serta harapan pasien anda? Ya, dengan mengetahui gejala yang terjadi pada anafilaksis yang terlewatkan dan anafilaksis maka tatalaksana akan tepat pada pasien, yaitu tatalaksana anafilaksis berupa pemberian epinefrin
  • 29. KESIMPULAN Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut adalah VALID IMPORTANCY dalam penelitian secara statistik bermakna Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut bersifat APPLICABLE untuk pasien Level of evidence 3B