Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran mengenai sumber daya alam di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis sumber daya alam seperti kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata serta persebarannya di Indonesia. Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan seperti pemanfaatan sumber daya alam sesuai prinsip keberlanjutan juga dijelaskan.
Ekologi mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekosistem terdiri atas komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan, serta komponen abiotik seperti tanah, udara, dan air yang saling berinteraksi.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang ada, serta upaya-upaya konservasi yang dilakukan seperti taman nasional, kebun raya, dan lainnya. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena terletak di garis khatulistiwa dan memiliki banyak pulau.
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemAlvianNurAzqy
油
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya dataran, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia yang tinggi karena karakteristik wilayahnya. Keanekaragaman hayati memiliki manfaat seperti sumber pangan, obat-obatan, dan oksigen serta penting untuk proses ekosistem. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati dilakukan antara lain melalui reboisasi, pengendalian secara biologi, dan pelestarian sumber daya alam di habitat asli maupun luar habitat.
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam, termasuk definisi, tujuan, jenis, dan contoh implementasi konservasi di Indonesia. Konservasi dilakukan untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati dari ancaman kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia. Ada dua jenis konservasi yaitu alami di habitat asli dan buatan di area yang dibuat mirip habitat asli.
Terdapat dua pola evolusi utama, yaitu divergen dan konvergen. Divergen menyebabkan spesies induk membelah menjadi spesies baru yang semakin berbeda satu sama lain, sementara konvergen menyebabkan spesies yang berbeda menjadi mirip karena adaptasi terhadap lingkungan yang sama. Kedua pola ini telah berlangsung lama dan menghasilkan keanekaragaman hayati di bumi.
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Teks tersebut membahas tentang bioteknologi lingkungan, termasuk pengertian, komponen, dan contoh-contoh aplikasinya seperti biogas dan biomassa. Teknologi-teknologi tersebut memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan lingkungan, seperti menghasilkan energi dari limbah atau membersihkan polusi.
Dokumen tersebut membahas tentang kromosom dan genetika dasar. Secara singkat, kromosom adalah struktur di dalam inti sel yang mengandung DNA dan menentukan sifat organisme. Kromosom terdiri atas sentromer dan lengan, dan berbeda bentuk antara lain metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik. Kromosom menentukan jenis kelamin melalui sistem XY, ZW, ZO, atau haploid-diploid. Gen
1. Dokumen tersebut membahas sejarah munculnya kesadaran akan lingkungan hidup di Indonesia dan perkembangannya, termasuk pembentukan peraturan dan lembaga terkait.
2. Pencemaran lingkungan oleh industri di Jepang pada 1950-an menjadi momentum bagi munculnya diskusi lingkungan hidup internasional.
3. UU Lingkungan Hidup pertama di Indonesia diterbitkan pada 1982 untuk mengatur pengelolaan sumber daya alam dan lingkun
Makalah ini membahas tentang keanekaragaman hayati pada 3 tingkat, yaitu gen, jenis, dan ekosistem. Hewan dibagi menjadi invertebrata dan vertebrata, sedangkan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berklorofil dan tidak berklorofil. Biosistematik digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
Terdapat dua pola evolusi utama, yaitu divergen dan konvergen. Divergen menyebabkan spesies induk membelah menjadi spesies baru yang semakin berbeda satu sama lain, sementara konvergen menyebabkan spesies yang berbeda menjadi mirip karena adaptasi terhadap lingkungan yang sama. Kedua pola ini telah berlangsung lama dan menghasilkan keanekaragaman hayati di bumi.
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Teks tersebut membahas tentang bioteknologi lingkungan, termasuk pengertian, komponen, dan contoh-contoh aplikasinya seperti biogas dan biomassa. Teknologi-teknologi tersebut memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan lingkungan, seperti menghasilkan energi dari limbah atau membersihkan polusi.
Dokumen tersebut membahas tentang kromosom dan genetika dasar. Secara singkat, kromosom adalah struktur di dalam inti sel yang mengandung DNA dan menentukan sifat organisme. Kromosom terdiri atas sentromer dan lengan, dan berbeda bentuk antara lain metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik. Kromosom menentukan jenis kelamin melalui sistem XY, ZW, ZO, atau haploid-diploid. Gen
1. Dokumen tersebut membahas sejarah munculnya kesadaran akan lingkungan hidup di Indonesia dan perkembangannya, termasuk pembentukan peraturan dan lembaga terkait.
2. Pencemaran lingkungan oleh industri di Jepang pada 1950-an menjadi momentum bagi munculnya diskusi lingkungan hidup internasional.
3. UU Lingkungan Hidup pertama di Indonesia diterbitkan pada 1982 untuk mengatur pengelolaan sumber daya alam dan lingkun
Makalah ini membahas tentang keanekaragaman hayati pada 3 tingkat, yaitu gen, jenis, dan ekosistem. Hewan dibagi menjadi invertebrata dan vertebrata, sedangkan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berklorofil dan tidak berklorofil. Biosistematik digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi, tingkah laku hewan, dan evolusi. Secara khusus membahas tentang definisi ekologi, komponen biotik dan abiotik yang membentuk ekosistem, dan teori evolusi Darwin.
Dokumen tersebut membahas tentang biodiversitas yang terdiri dari tiga komponen yaitu diversitas genetik, spesies, dan ekosistem. Biodiversitas merupakan sumber daya alam yang memberikan banyak manfaat seperti sumber pangan, obat-obatan, pengendalian lingkungan, namun juga terancam oleh berbagai aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan pencemaran.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasinya. Terdapat ciri-ciri makhluk hidup, keanekaragaman hewan, tumbuhan, dan antar spesies, serta penjelasan mengenai sistem klasifikasi lima kingdom dan cara pemberian nama ilmiah.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri bentuk tubuh, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran.
Taksonomi adalah ilmu yg khusus mempelajari klasifikasi makhluk hidup
Powerpoint keanekaragaman hayati bab2 kelas x semester 1 meliputi pengertian, jenis-jenis keanekaragaman hayati, persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, dan klasifikasi keanekaragaman hayati.
Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain klasifikasi makhluk
hidup adalah sebagai berikut:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan dan perbedaan ciri-ciri yang
dimiliki.
2. Mendeskrpsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhuk hidup dari jenis yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Klasifikasi memungkinkan kita untuk lebih memahami kehidupan di dunia dengan
membantu kita untuk: a) mengidentifikasi makhluk hidup, b) memahami sejarah makhluk
hidup di dunia, c) menunjukkan kemiripan dan perbedaan antara makhluk hidup, d)
mengomunikasikan secara tepat, akurat dan lebih mudah.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, dapat berdasarkan:
1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam
tubuh ( anatomi)
3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara
hidupnya. Untuk mengklasifikasikan makhluk hidup harus melalui serangkaian tahapan. Tahapan
tersebut antara lain sebagai berikut.
Bab II Klasifikasi Makhluk Hidup 3
Bab
1. Pengamatan sifat makhluk hidup
Pengamatan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini adalah
melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati
dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.
2. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati
Hasil pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup.
Dasar pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk
hidup yang diamati.
3. Pemberian nama makhluk hidup
Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Ada
berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata
nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya nama makhluk hidup
maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.
C. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga, yaitu sistem buatan (artifisial), sistem alami (natural), dan sistem filogenik.
1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk
hidup. Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan
makhluk hidup (bentuk dan ukurannya). Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon,
semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang
hidup di air dan hewan yang hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk
hidup yang digunakan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan.
2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Klasifikasi makhluk hidu
Teks tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan habitat. Untuk mempelajari dan mengelompokkan makhluk hidup yang beragam, dilakukan klasifikasi dengan menempatkan makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dalam satu kelompok. Sistem klasifikasi terus berkembang dengan menambah jumlah kingdom.
Ekologi mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Terdapat berbagai tingkatan organisasi biologi seperti individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Ahli ekologi mempelajari interaksi antara komponen-komponen tersebut. Terdapat berbagai cabang ilmu ekologi seperti ekologi ekosistem, ekologi populasi, dan ekologi tumbuhan.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
6. Pengertian
Keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman yang ditunjukkan dengan
adanya variasi makhluk hidup yang
meliputi bentuk, jumlah, serta ciri lain.
Keseluruhan spesies, genus, ekosistem di dalam
suatu wilayah.
Kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme, sifat genetis, & ekosistem
yang menjadi lingkungan hidup (WWF 1989).
Disebut juga biofilia (Wilson 1984; Kellert & Wilson
1993).
7. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada
berbagai tinggkat kehidupan,mulai dari
organisme tingkat rendah sampai tingkat tinggi.
Misalnya, dari makhluk bersel satu hingga
makhluk bersel banyak dari tingkat organisasi
kehidupan individu sampai tingkat interaksi
komplek, misalnya dari spesies sampai
ekosistem.
Home
9. Keanekaragaman tingkat Gen
Merupakan keanekaragaman yang timbul karena
adanya variasi susunan gen dalam suatu spesies. Contoh :
pada spesies kucing terdapat variasi seperti kucing anggora
berbulu panjang, kucing siam, dan kucing bainese, pada
spesies kelapa terdapat variasi seperti kelapa gading,
kelapa kopyor, dan kelapa hijau.
Keanekaragaman tingkat
Jenis/spesies
Merupakan keanekaragaman yang timbul
karena adanya perbedaan-perbedaan pada
berbagai spesies makhluk hidup disuatu tempat.
Misalnya : di halaman terdapat pohon mangga,Home
10. Keanekaragaman tingkat Ekosistem
Keanekaragaman yang timbul karena
adanya interaksi antara lingkungan
abiotik tertentu dengan sekumpulan
makhluk hidup tertentu. Contoh :
ekosistem sungai, ekosistem terumbu
karang, ekosistem hutan.
Home
14. Manfaat Keanekaragaman Hayati
Manfaat dari segi ekonomi
-Penghasil SDA Hayati
@ Sumber kayu ; sumber karbohirat dan protein;
@ Sumber obat-obatan dan kosmetika
@ Sumber plasma nutfah (sumber gen)
@Sumber perikanan Home
15. Manfaat dari segi wisata dan ilmu pengetahuan
Sebagai sarana pengembangan Ilmu pengetahuan,
pendidikan, rekreasi dan wisata. Misalnya penelitian
mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal
dari tumbuhan.
Manfaat dari segi sosial dan budaya
Kegiatan memanen hasil hutan maupun pertanian
merupakan kebiasaan yang khas bagi masyarakat yang
tinggal di pegunungan atau dataran tinggi.
Home
16. Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati
1. Hilangnya Habitat dan
fragmentasi
2. Spesies-spesies eksotik (introduksi
spesies)
Misal : di Indonesia, penggunaan
padi unggul telah menyebabkan
punahnya padi tradisional.
17. 3. Degradasi habitat
Misalnya hujan asam, eutrofikasi, efek
rumah kaca.
4. Eksploitasi secara berlebihan
5. Industrialisasi Kehutanan dan perikanan
6. Perubahan Iklim Global
Home
18. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati MELALUI KONSERVASI
Beberapa bentuk konservasi :
1. Cagar alam
2. Suaka marga satwa
3. Taman nasional
4. Taman wisata alam
5. Taman baru
Home
21. Pengertian Biogeografi
Biogeografi adalah bidang ilmu yang mempelajari dan
berusaha untuk menjelaskan distribusi organisme di
permukaan bumi.
Biogeografi adalah cabang dari biologi yang mempelajari
tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan
waktu.(wikipedia Indonesia).
Biogeografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
sebaran secara spesial makhluk hidup pada saat yang lalu
dan saat ini.
Home
22. Sejarah Biogeografi
Orang yang pertama kali mengemukakan
adanya hubungan antara makhluk hidup dengan
daerah/wilayah tertentu di permukaan bumi
adalah Alfred Russel Wallace. Pada tahun 1800-
an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan
adanya pola penyebaran makhluk hidup di bumi.
Wallace sejak tahun 1858 telah menyadari
perubahan-perubahan geologi yang terjadi di
wilayah Indonesia bagian tengah ini dan
implikasinya kepada penyebaran fauna.
Home
23. Ilmu biogeografi lahir di Indonesia oleh
Wallace, ketika ia menulis sebaris
kalimat kepada Henry Bates, I believe
the western part to be a separaed
portion of continental Asia, the eastern
the fragmentay prolongation of a former
Pacific continent. (Alfred Russek
Wallace, 1858).
Home
24. Faktor-faktor Biogeografi
Faktor Iklim
Meliputi, cahaya matahari, temperatur,
kelembaban, dan curah hujan.
Faktor keturunan
Seperti spesifikasi, kepunahan, pergeseran benua,
glasiasi(yang berhubungan juga dengan tinggi dari
permukaan laut, jalur sungai dan hal-hal terkait), serta
penangkapan sungai (river capture) dan ketersediaan
sumber daya alam. Home
25. Macam-macam Biogeografi
Secara Umum, meliputi;
- Geografi tumbuhan (fitogeografi)
- Geografi hewan (zoogeografi)
Keduanya merupakan bagian dari ilmu pengetahuan
biogeografi yang mempelajari studi dan deskripsi
perbedaan fenomena distribusi vegetasi di bumi
termasuk semua faktor yang mengubah permukaan
bumi oleh faktor fisik, iklim, atau oleh interaksi makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Home
26. Menurut para pakar biogeografi, meliputi;
- Biogeografi Sejarah
Menekankan terutama pada sejarah evolusi
(perkembangan) dari kelompok-kelompok
organisme.
- Biogeografi Ekologi
Memusatkan pada interaksi organisme pada
saat ini dengan lingkungan fisik dan interaksi
satu sama lainnya serta untuk memahami
bagaimana hubungan-hubungan ini
mempengaruhi dimana spesies dan takson yang
lebih luar ditemukan pada masa sekarang.
Home
27. Manfaat dan Tujuan Biogeografi
Tujuan Biogeografi
Untuk mengungkapkan mengenai kehidupan
suatu organisme dan apa yang
mempengaruhinya.
Manfaat Biogeografi
Berguna dalam mengetahui dan menentukan
faktor yang menyebabkan atau membatasi
penyebaran suatu jenis makhluk hidup.
Home
28. Daerah-daerah biogeografi di dunia
dengan beberapa organisme yang khas
1. Australia
Australia Irian, Selandia Baru, dan kepulauan di
Samudera Pasifik. Misalnya, marsupialia, kelelawar,
rodentia dan sebagainya.
2. Oriental
Daerah Asia bagian selatan pegunungan
Himalaya, India, Sri Langka, Semenanjung
Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
dan Filipina. Misalnya; Siamang, orang utan,
gajah dan badak.
Home
29. 3. Ethiopia
Afrika, Magaskar dan pulau-pulau sekitar Afrika,
misalnya; gajah afrika, gorilla, zebra, burung unta.
4. Neotropik
Amerika Selatan dan tengah, meksiko, dan hindia
barat. Misalnya;Armadillo, kelelawar Vampire, burung
kolibri.
5. Neartik
Amerika Utara dari dataran tinggi Meksiko sampai
kawasan kutub utara dan Greenland.
Misalnya;kambing gunung, karibon, tikus air.
6. Paleartik
Eurasia sebelah selatan ke himalaya, Afghanistan,
Iran, dan Afrika bagian utara dari gurun Sahara.
Misalnya;landak, babi hutan dan rusa kecil.
Home
33. Pengertian
Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi makhluk hidup adalah
pengumpulan/pengelompokkan suatu organisme yang
mempunyai ciri-ciri yang sama.
Pengertian Taksonomi
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein
yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang
berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai
pengelompokan organisme berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu. Atau ilmu yang mempelajari
prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup.
Home
34. Macam-macamKlasifikasi
1) Klasifikasi sistem Artifisial/Buatan
Merupakan klasifikasi makhluk hidup yang
didasarkan pada ciri morfologi dan habitatnya.
Diperkenalkan oleh Aristoteles dan
Theoprasthes.
2) Klasifikasi sistem Alami
Merupakan pengelompokan makhluk hidup
yang didasarkan pada banyak sedikitnya
persamaan ciri morfologi. Diperkenalkan oleh
Lamarck.
3) Klasifikasi sistem Filogenetik
Merupakan klasifikasi makhluk hidup yang
didasarkan pada jauh dekatnya hubungan
kekerabatan, biasanya dilihat dari gen nya. Home
35. Perkembangan dari sistem klasifikasi filogenetik,
meliputi;
Sistem dua kingdom -> Dikemukakan oleh Aristoteles,
meliputi kingdom Plantae (tumbuhan) dan kingdom
Animalia (hewan).
Sistem tiga kingdom -> Diusulkan oleh Haeckel pada
tahun 1866, yaitu kingdom Monera, Plantae, dan
Animalia.
Sistem empat kingdom -> Dikemukakan oleh Herbert
Copeland(1956), yaitu Monera, Protista, Plantae, dan
Animalia.
Sistem lima kingdom -> Dikemukakan oleh Robert
Whittaker(1969), yaitu Monera, Protista, Fungi,
Plantae, dan Animalia.
Sistem enam kingdom -> Diusulkan oleh Carl
Woese(1977) membagi Monera menjadi 2 kingdom,
yaitu Archaebacteria dan Eubacteria sehingga
terdapat enam kingdom.
36. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
o Tujuan Klasifikasi
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
- Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup
untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari
jenis yang lain.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk
hidup.
- Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui
namanya.
- Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar
kekerabatannya. Home
37. oManfaat Klasifikasi
- Memudahkan kita dalam mempelajari
makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antara
makhluk hidup satu dengan yang lain.
Home
38. Prinsip Klasifikasi
1. Persamaan atau perbedaan ciri bentuk luar /
morfologi
2 . Susunan tubuh / anatomi
3 . Faal Tubuh (fisiologi)
4 . Tingkah Laku
5 . Kromosom
Home
39. Dalam taksonomi makhluk
hidup dikelompokan menjadi
beberapa tingkat atau takson.
Tingkatan (takson) yang
digunakan Linnaeus dapat dilihat
pada diagram berikut:
Home
40. Makhluk Hidup
Dunia hewan
(Kingdom Animalia)
Dunia Tumbuhan
(kingdom Plantae)
Divisio (Divisio)Filum ( Phylum )
Kelas ( Class )
Bangsa ( Ordo )
Suku (Familia )
Marga ( genus )
Jen is ( Species ) Home
41. Referensi
Riani, cs. Biologi Siap Ujian Nasional
SMA XII: Jakarta. Graha Pustaka
2009
Ninik, cs. Biologi SMK/MAK XII:
Bogor. Bina Pustaka 2011
Wikipedia Indonesia
http://baskomm.blogspot.com/2011/05
/pengertian-taksonomi.html
http://biologimediacentre.com/macam-
macam-klasifikasi-makhlukl-hidup/