Bullying yang terjadi di kalangan remaja dapat berdampak negatif secara psikologis. Faktor lingkungan seperti keluarga dan sekolah berperan dalam munculnya bullying. Bullying berakibat stres dan isolasi sosial bagi korban remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang bullying, yaitu penindasan yang dilakukan secara sengaja oleh kelompok yang lebih kuat. Dokumen menjelaskan berbagai jenis bullying, dampaknya bagi korban, pelaku dan penonton, penyebab bullying, serta cara mengatasinya di kalangan anak-anak, keluarga, dan sekolah.
Sosialisasi tentang ciri-ciri perundungan, pihak-pihak yang terlibat, dampak serta cara mencegah terjadinya perundungan terutama di satuan pendidikan
Dalam ppt juga disampaikan tentang kondisi perundungan yang terjadi saat ini di Indonesia, dimana perundungan masih saja sering terjadi. Dalam artikel tersebut juga di sebutkan bahwa perundungan sering terjadi di satuan pendidikan atau sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang bullying di sekolah. Terdapat 3 jenis bullying yaitu fisik, verbal, dan psikologis beserta contoh-contohnya. Bullying dapat menyebabkan dampak negatif bagi korban seperti gangguan fisik, psikis, dan prestasi belajar. Untuk mencegah dan melawan bullying, siswa disarankan untuk menghindari tindakan provokasi, melaporkan kejadian bullying, serta bersikap percaya diri dan
Dokumen tersebut membahas tentang bullying di sekolah. Terdapat 3 jenis bullying yaitu fisik, verbal, dan psikologis beserta contoh-contohnya. Bullying dapat menyebabkan dampak negatif bagi korban seperti gangguan fisik, psikis, dan prestasi belajar. Untuk mencegah dan melawan bullying, siswa disarankan untuk menjadi percaya diri, melaporkan tindakan bullying, serta menghindari situasi yang dapat memicu
Dokumen tersebut membahas tentang bullying, yaitu penindasan yang dilakukan secara sengaja oleh kelompok yang lebih kuat. Dokumen menjelaskan berbagai jenis bullying, dampaknya bagi korban, pelaku dan penonton, penyebab bullying, serta cara mengatasinya di kalangan anak-anak, keluarga, dan sekolah.
Sosialisasi tentang ciri-ciri perundungan, pihak-pihak yang terlibat, dampak serta cara mencegah terjadinya perundungan terutama di satuan pendidikan
Dalam ppt juga disampaikan tentang kondisi perundungan yang terjadi saat ini di Indonesia, dimana perundungan masih saja sering terjadi. Dalam artikel tersebut juga di sebutkan bahwa perundungan sering terjadi di satuan pendidikan atau sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang bullying di sekolah. Terdapat 3 jenis bullying yaitu fisik, verbal, dan psikologis beserta contoh-contohnya. Bullying dapat menyebabkan dampak negatif bagi korban seperti gangguan fisik, psikis, dan prestasi belajar. Untuk mencegah dan melawan bullying, siswa disarankan untuk menghindari tindakan provokasi, melaporkan kejadian bullying, serta bersikap percaya diri dan
Dokumen tersebut membahas tentang bullying di sekolah. Terdapat 3 jenis bullying yaitu fisik, verbal, dan psikologis beserta contoh-contohnya. Bullying dapat menyebabkan dampak negatif bagi korban seperti gangguan fisik, psikis, dan prestasi belajar. Untuk mencegah dan melawan bullying, siswa disarankan untuk menjadi percaya diri, melaporkan tindakan bullying, serta menghindari situasi yang dapat memicu
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pembelajaran, dimana peserta belajar tentang konsep-konsep Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) melalui video. Peserta kemudian berlatih menyusun TP dan ATP berdasarkan CP melalui diskusi kelompok.
Topik 4 MEMAHAMI ASESMEN toto Yuliarto.pptxtotoyuliarto2
油
Teks ini membahas tentang pengertian, tujuan, dan jenis-jenis asesmen yang dilakukan di sekolah, khususnya untuk tingkat SMP. Asesmen digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pengumpulan dan pengolahan informasi. Terdapat tiga jenis asesmen utama yaitu asesmen diagnostik untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik, asesmen formatif yang dilakukan
M0074.MATERI BUKU FIKSI DAN NONFIKSI rev.pptxtotoyuliarto2
油
Buku ini memberikan penjelasan tentang cara menemukan dan menggali informasi dari buku fiksi dan nonfiksi. Terdapat dua jenis buku yaitu buku fiksi yang bersifat imajinatif dan buku nonfiksi yang bersifat faktual. Selain itu dijelaskan pula teknik membaca yang tepat untuk mendapatkan informasi seperti membaca intensif, cepat, dan indah. Buku ini juga mengajarkan cara membuat peta konsep atau
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
5. Pengertian
Bullying
(Perundungan)
Bullying (Perundungan) adalah perilaku
yang menindas, menggunakan kekerasan,
ancaman atau paksaan untuk membuat orang
lain menuruti kehendak pelakunya. Bullying dari
kata bull dari bahasa Inggris yang artinya
banteng. Secara etimologi kata bully berarti
penggertak, orang yang
mengganggu orang lemah.
Perilaku ini merupakan tindakan agresif yang
disengaja untuk mendapatkan kekuasaan atas
mental korbannya, dilakukan secara berulang
kepada orang yang dirasa lebih lemah dari pada si
pelaku yang bisa berupa satu orang atau
sekelompok orang.
Pengertian bullying menurut para ahli klik di SINI
6. Mengapa perundungan (Bullying)
sering terjadi pada remaja ?
Masa usia remaja adalah masa-masa
dimana individu sedang mencari jati
diri dan masa-masa ketika ingin
mencoba banyak hal yang sering
dilarang. Masa remaja juga
merupakan masa dimana kondisi
psikologis individu tidak stabil dan
cenderung memiliki tingkat egois
lebih tinggi sehingga mereka rentan
melakukan tindakan yang
menyimpang.
7. Kategori Bullying (Perundungan)
Karakteristik Perilaku Bullying (Perundungan)
Perbedaan tindakan bullying dengan agresif terletak pada jangka waktu tindakan tersebut.
Bullying mengarah pada perilaku penyerangan kepada orang lain dengan jangka waktu yang
berulang sehingga mengakibatkan korban bullying tertindas. Sedangkan tindakan agresif jangka
waktu dilakukan hanya sekali. (Aini,2018) Tindakan dikategorikan bullying apabila:
Ketidakseimbangan kekuatan antara anak yang melakukan perundungan, baik berupa
kekuatan fisik, akses informasi pada hal yang memalukan dari korban, atau memiliki
popularitas sehingga mampu mengendalikan dan membahayakan korban
Terjadi pengulangan perilaku intimidasi atau berpotensi untuk terjadi lebih dari satu kali.
Karakter seseorang melakukan tindakan bullying adalah adanya perasaan yang cenderung dendam
dan iri hati akibat pengalaman masa lampaunya. Karakteristik pada pelaku bullying seperti:
Peduli dengan popularitas, menurut mereka melakukan bullying meningkatkan status popularitas di
antara teman-temannya
Mudah emosi, emosi tersebut sulitterkontrol menimbulkan kesulitan dalam diterimanya pergaulan
Mempunyai kepercayaan diri yang rendah, atau mudah dipengaruhi teman-temanya.
8. Faktor Penyebab Perilaku
Bullying (Perundungan)
Terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa perilaku
bullying terjadi di antaranya,
Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal
dari keluarga yang bermasalah.
Orang tua yang sering
menghukum anaknya secara
berlebihan, atau
situasi rumah yang penuh stres,
agresi,dan permusuhan.
Sekolah
Pihak sekolah sering mengabaikan
keberadaan bullying ini. Akibatnya,
anak-anak sebagai pelaku bullying
akan mendapatkan penguatan
terhadap perilaku mereka untuk
melakukan intimidasi terhadap anak
lain.
Kelompok Sebaya
Beberapa anak melakukan bullying dalam
usaha untuk membuktikan bahwa mereka
bisa masuk dalam kelompok tertentu,
meskipun mereka sendiri merasa tidak
nyaman dengan perilaku tersebut.
Kondisi Lingkungan Sosial
Salah satu faktor lingkungan sosial yang
menyebabkan tindakan bullying adalah
kemiskinan. Mereka yang hidup dalam
kemiskinan akan berbuat apa saja demi
memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga
tidak heran jika di lingkungan sekolah
sering terjadi pemalakan antar siswanya.
Tayangan televisi, media
internet dan media cetak
Televisi, media internet dan media cetak
membentuk pola perilaku bullying dari
segi tayangan yang mereka tampilkan.
9. Jenis Bullying (Perundungan)
Terdapat beberapa bentuk bullying yang dapat terjadi
di tengah lingkungan pergaulan anak:
Perundungan fisik
Bullying fisik adalah tindakan intimidasi yang
dilakukan sebagai usaha mengontrol korban
dengan kekuatan yang dimiliki pelakunya.
Bullying verbal
Bullying verbal merupakan jenis perundungan
dengan menggunakan kata-kata, pernyataan,
dan sebutan atau panggilan yang menghina.
Agresi relasional
Dalam agresi relasional, pelaku biasanya
berusaha menyakiti korban dengan
menyabotase status sosial mereka. Contoh:
Mengasingkan korban dari kelompok,
Menyebarkan gosip atau fitnah, Pelaku berusaha
menaikkan kedudukan sosial sendiri dengan
mengendalikan atau mengintimidasi korban
Cyberbullying
Cyberbullying adalah tindakan perundungan
yang terjadi secara online di dunia maya.
Perundungan seksual
Perundungan seksual dapat berupa tindakan
berulang, berbahaya, dan memalukan yang
menargetkan seseorang secara seksual, seperti
memanggil seseorang dengan nama yang tak
pantas, komentar kasar, Gerakan vulgar, sentuhan
tanpa persetujuan kedua belah pihak, hingga
materi pornografi yang merugikan korban.
Perundungan prasangka
Perundungan prasangka atau prejudice bullying
adalah macam-macam bullying yang didasari
pada prasangka pelakunya terhadap seseorang
dari ras, agama, atau orientasi seksual yang
berbeda.
11. Teori Bullying (Perundungan)
Ketidakseimbangan Kekuatan (Imbalance Power)
Pelaku bullying bisa saja orang yang lebih tua, lebih muda, lebih kuat,
lebih besar, lebih mahir secara verbal, lebih tinggi secara status sosial,
atau berasal dari ras yang berbeda.
Keinginan Untuk Mencederai (Desire To Hurt)
Beranggapan bahwa dalam bullying tidak ada kecelakaan atau
kekeliruan dan tidak ada ketidaksengajaan dalam pengucilan
korbannya. Bullying berarti menyebabkan kepedihan emosional atau
luka fisik, melibatkan tindakan yang dapat melukai dan tentunya
menimbulkan rasa senang di hati sang pelaku saat menyaksikan
penderitaan korbannya.
Adanya Ancaman Agresi Lebih Lanjut
beranggapan bahwa bullying tidak dimasukkan sebagai peristiwa yang
hanya terjadi sekali saja. Tetapi bullying ini cenderung akan dilakukan
atau diulangi kembali sampai si pelaku merasa puas melihat keadaan
korbannya.
Teror
Teror ini terjadi atau muncul ketika eskalasi bullying semakin meningkat.
Bullying adalah kekerasan sistematik yang digunakan untuk
mengintimidasi dan memelihara dominasi.
12. Tanda Anak Dibully
Malas pergi ke sekolah
Sering sakit secara tiba-tiba, bisa pura-pura
sakit atau sakit karena banyak pikiran
Nilai mata pelajaran merosot (turun), karena
sudah semangat lagi belajar
Banyak barang miliknya yang hilang atau
rusak
Sering bermimpi buruk atau bahkan sulit
untuk terlelap
Sering marah-marah atau memiliki amarah
yang meningkat
Sulit untuk berteman dengan orang baru
Ada tanda fisik, seperti memar atau luka
13. Perlindungan Hukum Terhadap
Korban Dan Pelaku Perundungan
Korban
Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 tentang
perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak.
Pelaku
Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2012 tentang sistem
peradilan anak
menggantikan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun
1997 tentang Pengadilan
Anak
14. Aspek Hukum Cyber Crime
Hukuman Bullying
Sumber: Buku Panduan Melawan Bullying
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 45 ayat 2
Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 28 (2) 34
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang dituju- kan untuk menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasar- kan atas suku, agama,
ras, dan antar- golongan (SARA).
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 45 (1)
Setiap orang yang memenuhi unsur se- bagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau
ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
15. Peran Orang Tua dalam Perilaku BullyingAnak
Bullying akan memberi dampak yang cukup besar pada kehidupan anak dan perkembangan
karakternya. Anak-anak yang mengalami bullying dapat membawa luka batin atau trauma
sehingga menjadi orang yang memiliki kepercayaan diri rendah, juga berbagai masalah
lainnya. Anak tentunya belum dapat menyelesaikan sendiri masalahnya yang berkaitan dengan
gangguan dari teman lainnya. Karena itu sangat diperlukan adanya peranan orang tua untuk
membantu anak melalui tahapan tersebut dan meminimalkan dampak negatifnya.
Orang Tua Sebagai Penengah
Orang Tua Sebagai Pengasuh yang Kompeten
Orang Tua SebagaiPengamat
Orang Tua Sebagai Pemberi Disiplin
Orang Tua Sebagai Pengawas
Orang Tua Sebagai Penyemangat
Orang Tua Sebagai Pelindung Anak
Orang Tua Sebagai Pihak yang Dapat Dipercaya
Orang Tua Sebagai Orang yang Dapat Diandalkan
Orang Tua Sebagai Pencegah Bullying
Orang Tua Sebagai Pihak yang Bijak
Orang Tua Sebagai Pihak yang Paling Dekat
Orang Tua Sebagai Panutan
Orang Tua Sebagai Pengendali
16. Dampak Bullying
Fisik
Korban bullying dapat mengalami luka, memar, lebam, gangguan tidur, sakit kepala,
GERD, mimisan, atau tremor.
Psikologis
Korban bullying dapat mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi,
gangguan cemas, post-traumatic stress disorder (PTSD), dan gangguan psikosomatis.
Harga diri
Korban bullying dapat meragukan nilai diri sendiri dan merasa tidak layak untuk
melakukan apapun bagi dirinya.
Prestasi
Korban bullying dapat mengalami penurunan prestasi akademik atau pekerjaan.
Menutup diri
Korban bullying dapat mengalami tindakan ancaman dan dijauhi oleh orang sekitarnya,
sehingga lebih suka menutup diri dari teman bahkan keluarga.
Trauma
Korban bullying dapat mengalami trauma yang mengubah struktur otak dan
memengaruhi kemampuan dalam mengambil keputusan yang benar.
Kesulitan bermasyarakat
Korban bullying dapat mengalami kesulitan dalam bermasyarakat ketika beranjak
dewasa.
17. Contoh Korban Bullying
Panduan Mencari Layanan Profesional Kesehatan Jiwa
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
18. Contoh Korban Bullying
Panduan Mencari Layanan Profesional Kesehatan Jiwa
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
19. Contoh Korban Bullying
Panduan Mencari Layanan Profesional Kesehatan Jiwa
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
20. Data dan Fakta Jumlah Korban Bullying
Panduan Mencari Layanan Profesional Kesehatan Jiwa
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
21. Data dan Fakta Jumlah Korban Bullying
Panduan Mencari Layanan Profesional Kesehatan Jiwa
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
22. Data dan Fakta Jumlah Korban Bullying
Panduan Mencari Layanan Profesional Kesehatan Jiwa
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
23. Data dan Fakta Jumlah Korban Bullying
Panduan Mencari Layanan Profesional Kesehatan Jiwa
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
24. Mencegah Bullying di Sekolah
1. Sosialisasi pemahaman perundungan di
lingkungan sekolah
2. Memastikan jalur komunikasi yang terbuka
untuk pelaporan kasus
3. Menciptakan budaya anti-bullying di
sekolah
4. Komitmen warga sekolah
5. Regulasi/membuat kebijakan
6. Membentuk TPPKSP
7. Respons yang cepat terhadap tindakan
bullying