Dokumen tersebut membahas tentang seni budaya di tiga provinsi di Sumatra yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Mencakup sastra, senjata tradisional, rumah adat, tarian, musik, kerajinan, dan makanan khas dari masing-masing provinsi.
Dokumen ini menjelaskan keragaman rumah adat di berbagai provinsi di Indonesia dan pentingnya melestarikan budaya tradisional untuk pariwisata. Disebutkan bahwa setiap provinsi memiliki identitas budaya masing-masing yang tercermin dalam rumah adatnya, namun generasi muda kurang memperhatikan warisan budaya ini. Tradisi di Bali yang masih dipertahankan menarik banyak wisatawan dan mendatangkan devisa. Kemudian dicantumkan con
Dokumen tersebut membahas tentang ciri khas bangsa Indonesia yang meliputi kebhinekaan, kekayaan alam, dan keramahtamahan. Beberapa ciri kebhinekaan yang dijelaskan adalah keanekaragaman suku bangsa, upacara adat, tarian daerah, rumah adat, alat musik tradisional, makanan daerah, pakaian adat, senjata tradisional, bahasa daerah, dan agama. Dokumen juga menjelaskan kekayaan al
Dokumen tersebut membahas tentang ciri khas bangsa Indonesia yang meliputi kebhinekaan, kekayaan alam, dan keramahtamahan. Beberapa ciri kebhinekaan yang dijelaskan adalah keanekaragaman suku bangsa, upacara adat, tarian daerah, rumah adat, alat musik tradisional, makanan daerah, pakaian adat, senjata tradisional, bahasa daerah, dan agama. Dokumen juga menjelaskan kekayaan al
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan dari berbagai wilayah di Indonesia bagian barat seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Jawa Timur. Kebudayaan yang diuraikan meliputi rumah adat, seni tari, musik tradisional, pakaian adat, kerajinan tangan, upacara adat, dan festival khas dari masing-masing daerah.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
More Related Content
Similar to PPT Tema 8 ST 1 PB 3 (SIKLUS 1) UKIN.pptx (20)
Dokumen tersebut membahas tentang seni budaya di tiga provinsi di Sumatra yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Mencakup sastra, senjata tradisional, rumah adat, tarian, musik, kerajinan, dan makanan khas dari masing-masing provinsi.
Dokumen ini menjelaskan keragaman rumah adat di berbagai provinsi di Indonesia dan pentingnya melestarikan budaya tradisional untuk pariwisata. Disebutkan bahwa setiap provinsi memiliki identitas budaya masing-masing yang tercermin dalam rumah adatnya, namun generasi muda kurang memperhatikan warisan budaya ini. Tradisi di Bali yang masih dipertahankan menarik banyak wisatawan dan mendatangkan devisa. Kemudian dicantumkan con
Dokumen tersebut membahas tentang ciri khas bangsa Indonesia yang meliputi kebhinekaan, kekayaan alam, dan keramahtamahan. Beberapa ciri kebhinekaan yang dijelaskan adalah keanekaragaman suku bangsa, upacara adat, tarian daerah, rumah adat, alat musik tradisional, makanan daerah, pakaian adat, senjata tradisional, bahasa daerah, dan agama. Dokumen juga menjelaskan kekayaan al
Dokumen tersebut membahas tentang ciri khas bangsa Indonesia yang meliputi kebhinekaan, kekayaan alam, dan keramahtamahan. Beberapa ciri kebhinekaan yang dijelaskan adalah keanekaragaman suku bangsa, upacara adat, tarian daerah, rumah adat, alat musik tradisional, makanan daerah, pakaian adat, senjata tradisional, bahasa daerah, dan agama. Dokumen juga menjelaskan kekayaan al
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan dari berbagai wilayah di Indonesia bagian barat seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Jawa Timur. Kebudayaan yang diuraikan meliputi rumah adat, seni tari, musik tradisional, pakaian adat, kerajinan tangan, upacara adat, dan festival khas dari masing-masing daerah.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
Ìý
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
3. Keragaman budaya Indonesia adalah kekayaan
budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku
bangsa. Kekayaan itu beragam bentuknya.
Beberapa di antaranya berbentuk bahasa daerah,
rumah tradisional, pakaian adat, dan kesenian
daerah berupa taritarian, alat musik, lagu-lagu, dan
upacara adat. Semua budaya tersebut menjadi ciri
khas tiap-tiap daerah.
4. Bahasa Daerah
Setiap suku bangsa dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan
demikian, keragaman suku menghasilkan bahasa
yang beragam. Perhatikan contoh keragaman kata
akibat keragaman bahasa daerah berikut.
Keragaman bahasa daerah tidak menimbulkan
masalah antar suku bangsa. Hal ini karena dalam
komunikasi antarsuku bangsa digunakan bahasa
Indonesia yang telah mampu mempersatukan
perbedaan bahasa daerah.
5. Bahasa Daerah
Provinsi Kalimantan Barat dengan ibu kota Pontianak :
- Bakatik (Sanggau ledo, Bengkayang)
- Bukat, kayaan, punan, taman (Putusibau, Kapuas Hulu)
- Galik (Golik), Kidoh, Ribun (rihun) (kab. sangggau)
- Ahe, beajek, bemak (Landak)
– Melayu
- Uud Danum (Ot Danum) (Kab. sintang)
- Bali
- Bugis
- Jawa
6. Rumah Adat
Hampir setiap suku bangsa mempunyai
bentuk rumah sebagai tempat tinggalnya
yang berbeda-beda. Bangunan rumah setiap
suku bangsa disesuaikan dengan kondisi
alam. Nama rumah adat setiap daerah pun
berbeda. Berikut nama beberapa rumah
adat dari berbagai daerah di Indonesia.
7. Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah Betang raya Dori’ Mpulor
(Suku Dayak Sanggau)
Rumah Adat Betang Radakng
8. Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah Radakng terletak di Kota Pontianak. Rumah
Betang Radakng atau yang dikenal sebagai rumah
panjang merupakan salah satu bangunan tradisional yang
paling mewah dengan ketinggian sekitar 7 meter, panjang
138 meter. . Rumah adat Dayak Radakng bahkan pernah
mendapat rekor MURI karena ukurannya yang begitu
besar. Rumah ini merupakan replika dari rumah adat suku
Dayak yang dijadikan destinasi wisata, serta tempat
pertunjukkan berbagai kesenian Dayak. Ukurannya yang
luas menjadikan rumah ini dapat ditempati 600 orang
pada bagian ruang utama. Rumah radakng dibuat dari
kayu ulin dengan desain panggung yang panjang dan
jumlah tangga yang banyak
9. Rumah Adat Kalimantan Barat
Pada tahun 2012, Gubernur Kalimantan Barat yang pada saat itu
adalah Drs. Cornelis, M.H meresmikan Rumah Betang Raya Dori'
Mpulor dengan memiliki 20 pintu. Rumah Betang Raya Dori' Mpulor
memiliki luas lahan sekitar 7 Ha, dengan depan samping kanan
terdapat panggung pentas pertunjukan dan untuk area parkir
berada di sisi kiri Rumah betang. Untuk melestarikan budaya dan
adat , Masyarakat suku dayak di era modern memiliki rumah
sendiri, seperti rumah pada umumnya, Namun Bekas peninggalan
Rumah Betang masih terpelihara sampai sekarang.
10. Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah Betang Uluk Palin (Sintang)
Rumah Melayu (Suku Melayu Pontianak)
11. Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah Melayu merupakan bangunan hasil akulturasi dari
Suku Melayu yang tinggal di provinsi Kalimantan Barat. Desain
rumah tradisional suku Melayu Kalimantan Barat umumnya
berupa panggung dengan pilar atau tiang yang tinggi serta
banyak jendela dan ventilasi. Atap Rumah Adat Melayu
mendapat pengaruh dari rumah adat Jawa, yaitu berbentuk
segitiga dengan sudut 30°. Gunanya adalah agar sirkulasi
udara dapat berjalan lancar, sehingga suhu di dalam rumah
lebih sejuk. Ciri khas lain, rumah adat ini biasanya dihiasi
ornamen khas Islami dan Melayu. Terutama di dinding, atap,
dan bagian atas bangunan. Rumah ini digunakan untuk
berbagai macam aktivitas yang berhubungan dengan adat,
mulai dari upacara adat, hingga musyawarah.
12. Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kapuas Hulu,
Kalimantan Barat. Rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi
5-6 meter, dan memiliki 53 bilik rumah. Rumah betang uluk palin dihuni
lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala diperkirakan
rumah ini pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada
tahun 1800-an. Kemudian, rumah betang ini pernah diperbaiki pada 1940-
an karena kebakaran. Rumah betang ini juga telah tiga kali berpindah lokasi
karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau
akibat erosi. Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang
uluk palin terbakar. Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang
terpanjang dan tertua di seantero Kalimantan itu.
13. Pakaian Adat
Pakaian adat tradisional Indonesia merupakan salah
satu kekayaan budaya yang dimiliki negara
Indonesia. Banyaknya suku-suku dan provinsi yang
ada di wilayah negara Indonesia maka banyak pula
baju adat yang dimiliki oleh setiap suku di seluruh
provinsi Indonesia. Pakaian adat di Indonesia
memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan atau
dalam mengenakan pakaian adat tersebut. Berikut
beberapa nama pakaian adat dari berbagai daerah
di Indonesia.
15. Pakaian Adat
Ta’a adalah nama pakaian adat yang digunakan oleh laki laki yang berasal dari suku Dayak.
Bahan yang dipajau untuk membuat pakaian ini berasal dari kulit kayu yang sudah dipipihkan
Tanaman yang dipakai untuk diambil kulitnya ialah jenis tanaman ampuro atau kayu kapuo.
Dalam proses pembuatannya, kulit kayu dipukul pukul dengan menggunakan palu di dalam air
sehingga hanya tersisa seratnya saja. Jika kulit kayu tersebut telah lentur, tinggal dijemur,
dan juga dilukis menggunakan corak etnik khas Dayak.
Sapei Sapaq adalah pakaian untuk perempuan. Cara pembuatan serta bahan yang digunakan
pada King Bibinge juga sama dengan yang dipakai oleh busana laki laki. Sapei Sapaq dibuat
lebih tertutup dan sopan. Ada juga perlengkapan yang dipakai untuk menutup bagian dada
dengan menggunakan kain bawahan serta stagen. Hiasannya juga memakai manik-manik dan
juga bulu burung enggang.
17. Pakaian Adat
Buang Kuureng adalah nama lain dari baju kurung yang juga dipakai oleh suku
Melayu dari provinsi lain di Indonesia, Malaysia, dan juga Brunei. Buang Kuureng
ini tetap mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakan dengan baju kurung
dari daerah lain. Ciri khas tersebut dapat dilihat dari segi corak, desain, maupun
bahannya. Buang Kuureng sendiri ada dua macam yang keduanya dipakai oleh
perempuan.
Telok Belanga adalah pakaian Melayu yang khusus digunakan oleh laki-laki. pakaian
ini digunakan untuk acara acara resmi seperti upacar adat atau pesta pernikahan.
Pakaian indah ini terdiri dari pakaian dalam yang terbuat dari bahan satin dan
umumnya berwarna kuning emas.
18. Kesenian Daerah
Kesenian daerah di wilayah Indonesia sangat
beragam. Setiap suku bangsa memiliki kesenian
khas terdiri atas tari-tarian dan lagu daerah. Berikut
beberapa nama tari dari berbagai daerah di
Indonesia. Itulah contoh keragaman budaya yang
ada dalam masyarakat Indonesia. Semua itu
merupakan kekayaan negara Indonesia yang sangat
dikagumi negara lain. Indonesia memang memiliki
masyarakat majemuk. Namun demikian,
masyarakat Indonesia tetap hidup rukun, saling
menghormati, dan bertoleransi antarwarga
19. Kesenian Daerah
-Tari Bopureh dipopulerkan oleh suku Dayak Djongkang dan suku Dayak Kanayatn.
menceritakan kisah cinta pemuda yang berasal dari suku Dayak Djongkang yang
jatuh hati pada seorang gadis dari suku Dayak Kanayatn. Namun, cinta mereka
harus kandas karena peraturan adat setempat yang melarang percintaan lintas
suku.
- Tari Jonggan memiliki arti secara harfiah yaitu joget dalam bahasa Dayak, tarian
ini bertujuan sebagai tarian penghibur rakyat yang pada praktiknya biasanya
digunakan pada saat acara pencarian jodoh.
-- Tari Kondan merupakan salah satu tarian dari Kalimantan Barat yang
mengandung nilai mistis serta sakral, tarian ini biasanya digunakan pada acara-
acara pernikahan, adat, dan ritual keagamaan.
_Tari Monong. Tarian ini biasa dilakukan sebagai bentuk permohonan kepada
Tuhan untuk mengangkat penyakit yang diderita oleh seseorang.
- Tari Pingan secara harfiah memiliki arti piring yang berbahan dasar tanah liat
atau batu bata, tujuan dari tarian ini adalah sebagai hiburan pada saat acara pesta
pernikahan atau panen hasil padi.
- Tari Zapin merupakan bagian dari ragam tari tradisional khas Kalimantan Barat,
akan tetapi tarian ini cenderung lebih dekat dengan rumpun Melayu karena kental
21. Solo Basahan Jawa Tengah Holim Papua Koto Gadang Sumatra Barat
Ta'a dan Sapei Sapaq Kaliman Baju Bodo Sulawesi Payas Agung Bali
22. Tari pedet Bali
Kuda Lumping Jawa Tengah
Tari Gong Kalimantan
Tari Sajojo Papua
Tari Payung Sumatra Barat Tari Kipas Sulawesi
23. Kalimantan Mandau Bali Tombak triskula Papua Tombak dan Panah
Jawa Tengah Sulawesi Padang Bara Sumatra Barat Karih
24. Cara Menjaga Keberagaman
Budaya Indonesia
Untuk menjaga keberagaman budaya agar tidak terjadi
konfik yaitu dengan
1. Menjaga keanekaragaman budaya
Dalam masyarakat multikultural, keragaman
kebudayaan merupakan suatu hal yang harus dijaga.
Dalam nilai kebudayaan tersebut terdapat kearifan
lokal kebudayaan dari suku bangsa setempat.
25. Cara Menjaga Keberagaman
Budaya Indonesia
Meredam konflik antarsuku di Indonesia
Dengan beragamnya suku di Indonesia,
konflik antarsuku di Indonesia dapat
diredam jika setiap orang memiliki sikap-
sikap sebagai berikut:
26. Cara Menjaga Keberagaman
Budaya Indonesia
a. Mengenal
Dengan sikap saling mengenal dan hidup
berdampingan akan mencegah terjadinya
konflik antarsuku di Indonesia. Sikap
mengenal tidak sebatas namanya, akan tetapi
juga mengetahui suku bangsa serta kebiasaan
yang bersangkutan.
27. Cara Menjaga Keberagaman
Budaya Indonesia
b. Toleransi
Dengan adanya sikap saling menghargai perbedaan
akan membuat banyak pihak saling hidup
berdampingan walaupun banyak memiliki kebiasaan
yang berbeda.
28. Cara Menjaga Keberagaman
Budaya Indonesia
c. Empati
Sikap empati merupakan sikap ikhlas dan
mau merasakan perasaan orang lain.
Sikap empati harus ada dalam diri
seseorang terutama di negara kita yang
multikultural.
32. 1. Bagaimana cara memilih jenis
usaha dengan mengelola
sumber daya alam?
2. Bagaimana mengelola usaha
yang memanfaatkan sumber
daya alam ?
33. Untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
melakukan berbagai usaha. Berbagai kegiatan dan
jenis usaha yang dilakukan menghasilkan barang
dan jasa. Salah satu jenis usaha di masyarakat yaitu
mengolah sumber daya alam dari lingkungan.
Kita mengenal berbagai bentuk kegiatan manusia
dalam mengolah sumber daya alam untuk
mencukupi kebutuhan hidup. Jenis usaha bidang
produksi yang bergerak dalam pengolahan sumber
daya alam (hewan dan tumbuhan) disebut usaha
agraris. Jenis usaha yang termasuk bidang agraris
(pertanian dalam arti luas) antara lain persawahan,
perkebunan, perhutanan, peternakan, dan
34. Ada juga usaha ekstraktif yang merupakan
salah satu jenis perusahaan menurut
kegiatannya. Kegiatan nelayan, penggali
pasir dan pengolah minyak mentah
merupakan contoh usaha ekstraktif.
Sumber daya alam yang tidak diolah hanya
memberikan manfaat minimal bagi manusia.
Sementara yang sudah diolah, dalam usaha
agraris memiliki manfaat dan kegunaan
lebih atau berlipat ganda.
35. Bidang Usaha yang Mengolah Sumber Daya Alam
Bidang Usaha PeternakBidang Usaha Peternakan
an
Usaha peternakan adalah upaya memelihara binatang
peliharaan untuk diambil manfaatnya. Usaha peternakan di
Indonesia terbagi menjadi tiga, yakni ;
·Peternakan hewan besar seperti : peternakan sapi, kerbau
dan kuda.
·Kemudian peternakan hewan kecil : seperti peternakan
kambing, kelinci dan domba.
·Peternakan ungas : seperti peternakan ayam dan itik.
·Peternakan ulat sutra. Kepompong ulat sutra dapat
menghasilkan serat bahan baku kain sutra.
36. Bidang Usaha Ekstraktif
Sumber daya alam bisa dimanfaatkan langsung dari
sumbernya dari alam. Ini disebut jenis usaha
ekstraktif. Dalam bidang usaha ekstraktif, bahan
bakunya diambil dari alam tanpa harus diolah lebih
dulu. Misal jenis usaha ekstraktif adalah :
·Pertambangan batu bara yang menggali dari
tanah,
·Penebangan kayu langsung di hutan,
·Petani garam yang mengolah langsung dari air laut
dan nelayan yang mendapatkan ikan di laut.
37. Bidang Usaha Perikanan
Usaha perikanan di Indonesia dikelompokkan
menjadi perikanan darat dan perikanan laut.
Perikanan darat adalah upaya memelihara dan
menangkap ikan di sungai atau danau
·Perikanan laut merupakan kegiatan menangkap
ikan di pantai atau di laut termasuk pembudidayaan
ikan laut dalam tambak-tambak.
·Perikanan yang memanfaatkan kolam-kolam di
lahan persawahan.
38. Bidang Usaha Pertambangan
Usaha pertambangan merupakan kegiatan
menemukan, menggali dan mengolah barang-
barang tambang demi kesejahteraan manusia.
Berdasarkan wujudnya, barang tambang yang
banyak terdapat di Indonesia digolongkan seperti :
·Barang tambang padat semisal emas, perak dan
batu bara.
·Barang tambang cair seperti minyak bumi.
·Barang tambang gas semisal gas alam.
39. Perkebunan
Usaha perkebunan menghasilkan berbagai bahan
pangan, seperti beras, jagung, kedelai, umbi-
umbian, buah-buahan, dan sayuran. Usaha di
bidang agraris juga menghasilkan bahan baku
industri, contohnya:
· Tebu: untuk bahan baku gula.
· Getah karet: untuk bahan baku ban.
· Kelapa sawit dan kelapa: untuk bahan baku minyak
goreng dan margarin.
· Cokelat dan cengkih: untuk bahan baku makanan.
· Teh dan kopi: untuk bahan baku campuran
40. Umumnya, usaha persawahan dan
perkebunan dilakukan di daerah perdesaan
karena tanahnya masih luas. Namun,
sekarang kita dapat melakukan usaha
penanaman pada lahan sempit, misalnya
dengan cara hidroponik (penanaman
dengan media air) atau vertikultur (cara
bercocok tanam dengan menempatkan
media tanam dalam wadah yang disusun
secara vertikal). Tanah pertanian ditanami
sayur-mayur, buah-buahan, dan palawija.