際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL
PRAKTIKUM I
DisusunOleh :
Evrynda Widyasari P.D.
1400022058
PRODI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2017
A. TUJUAN
1. Memahami sinyal waktu diskrit dan kontinyu.
2. Memahami operasi-operasi pada sinyal
3. Memahami system waktu diskrit.
B. DASAR TEORI
Sinyal waktu kontinu (continu time) adalah sinyal dengan variable
independen bernilai nyata (read). Sinyal waktu diskrit (diskrate time)
adalah sinyal dengan variable independen bernilai integer. Perhatikan dua
sinyal berikut ini :
x(t) =sin (t/6) x(n)={
0.8 
,0
0 ,_
}
Sinyal x(t) adalah sinyal waktu kontinyu. Sinyal x(n) adalah sinyal waktu
diskrit.
Operasi Dasar Terhadap Sinyal :
a. Shift; suatu sinyal dapat digeser waktunya dengan mengganti variable
n dengan n-k, dengan k adalah bilangan bulat yang menyatakan unit
waktu bergeseran. Jika k bernilai positif maka pergeseran akan
menghasilkan sinyal yang tertunda (delay). Dalam grafik hal ini
ditunjukan dengan menggeser kekanan sejauh k. jika k bernilai
negative maka sinyal akan lebih cepat sebesar |k| (digeser ke kiri
sebesar |k|).
b. Folding/Reflection; operasi ini mencermikan x(n) x(-n).
c. Addition; jumlah dua buah sinyal pada saat yang bersamaan adalah
sama dengan jumlah dari besar kedua sinyal pada saat tersebut.
y(n) =1(n) +2(n).
d. Product; operasi ini didefinisikan melalui persamaan berikut:
y(n) =1(n) *2(n).
e. Scaling; mengalikan besar suatu sinyal dengan suatu konstanta A
y(n) = Ax(n).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kita ketikkan program seperti pada langkah percobaan ke 1, pada M-
file, dan berikut tampilannya setelah kita ketikkan :
Setelah kita debug pada command window keluar sebagai berikut :
Keluaran dari M-File sebagai berikut :
Pembahasan :
Dari hasil percobaan diatas kita ketahui bahwa hasil keluaran dari
sinyal kontinyu dari masukan pada M-file nilai x=e.-0.8t.sin (2/3t)
dengan matrik nilai [ 0 30 -1 1 ] dan nilai t memiliki rentang 0 sampai
30 dengan rasio 0.1 diatas, maka keluaranya adalah bentuk gelombang
sinusoida.Hasil keluaran dari sinyal Diskrit yang terbentuk dari
masukan pada M-file nilai x menujukan pada rentang -2 samapi 6
bernilai diskrit atau amplitudenya = [0 0 1 2 1 0 -1 0 0] .
2. Sistem pembayaran pinjaman Bank dapat dimodelkan sebagai sistem
waktu diskrit dengan persamaan beda sebagai berikut :
[ ]  (1 +

12
) [   1] = []
Dimana :
留 : bunga pertahun
x[n] : jumlah angsuran per bulan
y[n] : sisa pinjaman setelah bulan ke-n
Untuk menentukan keluaraan y[n] dapat dilakukan perhitungan secara
rekursif sebagai berikut :
[ ] = (1 +

12
) [   1]  []
Pada M-File kita ketikkan program berikut ini :
Selanjutnya kita debug, berikut hasilnya saat angsuran perbulan 200:
Berikut perbandingan bila angsuran perbulan 300 :
Pembahasan :
Perbedaanya terlihat saat masukan angsuran perbulan 200 dan masukan
angsuran perbulan 300 nilai keluaran dari ans berbeda, angsuran 200
memiliki hasil akhir sampai=3.9857 sedangkan angsuran 300 memiliki hasil
akhir sampai=3.9170 .
3. Memodifikasi Program di atas, untuk menghitung penyimpanan uang
di bank, dengan bunga tiap kwartal yang dimodelkan dengan
persamaan beda berikut:
y[n]- 1+

12
y[n-1]= -x[n].
Berikut kita ketikkan programnya di M-File :
Dengan a=10% , selanjutnya kita hitung y[n] untuk n=1.2.3.4 bila y[0]=1000 dan
x[n]=1000 untuk n1 .
Berikut hasilnya setelah kita debug dan kita masukkan seperti soal diatas :
Pembahasan :
Dari hasil percobaan diatas menghasilkan nilai c=1000 dan untuk hasil dari
0sampai 0.8333 tidak melebihi 1.
4. Pada M-File kita ketikkan program berikut ini :
Selanjutnya kita debug, maka akan menghasilkan figur berikut ini :
Pembahasan :
Dari hasil percobaan diatas didapat keluaran sinyal diskrit yang
bermulai dari x|(n) 0, dan n dari 0 sampai 9 dan berlanjut ke 0 sampai
seterusnya.
5. Buatlah program untuk menyelesaikan persamaan beda yang
berbentuk rekursif berikut, untuk 0n10
a. y[n]=0.5y[n-1]+u[n-1] y[-1]=0
Berikut programnya :
Selanjutnya kita debug, dan berikut hasilnya :
Pembahasan :
Dari hasil percobaan diatas didapat bahwa sinyal diskrit untuk x|(n)
dimulai dari 0 dan untuk n saro 0 sampai 4 lalu kembali ke 0
sampai seterusnya .
b. y[n]=2y[n-1]+u[n] y[-1]=1
Berikut programnya :
Selanjutnya kita debug, dan berikut hasilnya :
Pembahasan :
Dari hasil diatas didapat sinyal diskrit x|(n) dari 0 dan n dari 0
sampai 9
c. y[n]=0.5y[n-1]+0.1y[n-2]+u[n-1] ;y[-2]=1,y[-1]=0
Berikut programnya setelah kita ketikkan :
Berikut hasilnya setelah kita debug :
Pembahasan :
Dari hasil percobaan diatas didapat keluaran sinyal diskrit dengan
x|(n) dari 0 dan untuk n dari 0 sampai 9.
D. KESIMPULAN
1. Sinyal waktu diskrit (discrete time) adalah sinyal dengan variable
indenpenden bernilai integer.
2. Suatu sinyal dapat digeser waktunya dengan mengganti variable n
dengan n-k, dengan k adalah bilangan bulat yang menyatakan unit
waktu pergeseran.
3. Sinyal waktu kontinu (continuous time) adalah sinyal dengan variable
indenpenden bernilai nyata (real).
4. Dari percobaan diatas juga merupakan kombinasi dari sinyal waktu
kontinyu dengan diskrit.
E. REFERENSI
Fadlil,Abdul.2017.Petunjuk Praktikum Pengolahan Sinyal Digital.
Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.

More Related Content

What's hot (10)

PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIERPPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
Rini Ayu Agustin
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
fajaralpindra
Minggu_5 TIF305
Minggu_5 TIF305Minggu_5 TIF305
Minggu_5 TIF305
staffpengajar
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerPerbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
ohohervin
Materi pembelajaran kelas vi sd (hitung campuran)
Materi pembelajaran kelas vi sd (hitung campuran)Materi pembelajaran kelas vi sd (hitung campuran)
Materi pembelajaran kelas vi sd (hitung campuran)
Rudi Ganjen
Rangkaian logika
Rangkaian logika Rangkaian logika
Rangkaian logika
kidid prakoso
Algoritma divide and conquer (lanjutan)
Algoritma divide and conquer (lanjutan)Algoritma divide and conquer (lanjutan)
Algoritma divide and conquer (lanjutan)
Edho Pratama
Ppt rahmatika 1710206010 desain
Ppt rahmatika 1710206010 desainPpt rahmatika 1710206010 desain
Ppt rahmatika 1710206010 desain
Rahmatika Nurjanah
Program Linier
Program LinierProgram Linier
Program Linier
Agus Suryanatha
Algoritma Garis
Algoritma GarisAlgoritma Garis
Algoritma Garis
Farichah Riha
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIERPPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
Rini Ayu Agustin
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerPerbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
ohohervin
Materi pembelajaran kelas vi sd (hitung campuran)
Materi pembelajaran kelas vi sd (hitung campuran)Materi pembelajaran kelas vi sd (hitung campuran)
Materi pembelajaran kelas vi sd (hitung campuran)
Rudi Ganjen
Rangkaian logika
Rangkaian logika Rangkaian logika
Rangkaian logika
kidid prakoso
Algoritma divide and conquer (lanjutan)
Algoritma divide and conquer (lanjutan)Algoritma divide and conquer (lanjutan)
Algoritma divide and conquer (lanjutan)
Edho Pratama
Ppt rahmatika 1710206010 desain
Ppt rahmatika 1710206010 desainPpt rahmatika 1710206010 desain
Ppt rahmatika 1710206010 desain
Rahmatika Nurjanah

Similar to Praktikum i (20)

Sistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu DiskritSistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu Diskrit
yusufbf
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
Simon Patabang
1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt
ndah11
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
Setyo Wibowo'
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariantModul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Tri Budi Santoso
PPT tugas besar opsi 2.pptx
PPT tugas besar opsi 2.pptxPPT tugas besar opsi 2.pptx
PPT tugas besar opsi 2.pptx
FerdyRahmatHidayat
1. Sinyal.ppt
1. Sinyal.ppt1. Sinyal.ppt
1. Sinyal.ppt
sefriimanuel
Runtutan ( sequence )
Runtutan ( sequence )Runtutan ( sequence )
Runtutan ( sequence )
ariesmaesya
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
Rumah Belajar
1. Ulas Ulang Sinyal Diskrit.ppt
1. Ulas Ulang  Sinyal Diskrit.ppt1. Ulas Ulang  Sinyal Diskrit.ppt
1. Ulas Ulang Sinyal Diskrit.ppt
hendi10
8 Kuantisasi
8 Kuantisasi8 Kuantisasi
8 Kuantisasi
Simon Patabang
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
Chevi Rahayu
klasifikasi sistem for electrical engineering.pptx
klasifikasi sistem for electrical engineering.pptxklasifikasi sistem for electrical engineering.pptx
klasifikasi sistem for electrical engineering.pptx
lilxhaster
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
Hastih Leo
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.pptAlgoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
ELDONIMOSUL1
program konversi biner ke desimal dengan bahasa c
program konversi biner ke desimal dengan bahasa cprogram konversi biner ke desimal dengan bahasa c
program konversi biner ke desimal dengan bahasa c
kir yy
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
Farhan Bahri
Regresi Korelasi Berganda mata kuliahku.
Regresi Korelasi Berganda mata kuliahku.Regresi Korelasi Berganda mata kuliahku.
Regresi Korelasi Berganda mata kuliahku.
FebrimaYoki
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxPengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
FeriRamadhan6
Sistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu DiskritSistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu Diskrit
yusufbf
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
Simon Patabang
1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt
ndah11
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
Setyo Wibowo'
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariantModul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Tri Budi Santoso
PPT tugas besar opsi 2.pptx
PPT tugas besar opsi 2.pptxPPT tugas besar opsi 2.pptx
PPT tugas besar opsi 2.pptx
FerdyRahmatHidayat
Runtutan ( sequence )
Runtutan ( sequence )Runtutan ( sequence )
Runtutan ( sequence )
ariesmaesya
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
Rumah Belajar
1. Ulas Ulang Sinyal Diskrit.ppt
1. Ulas Ulang  Sinyal Diskrit.ppt1. Ulas Ulang  Sinyal Diskrit.ppt
1. Ulas Ulang Sinyal Diskrit.ppt
hendi10
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
Chevi Rahayu
klasifikasi sistem for electrical engineering.pptx
klasifikasi sistem for electrical engineering.pptxklasifikasi sistem for electrical engineering.pptx
klasifikasi sistem for electrical engineering.pptx
lilxhaster
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.pptAlgoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
ELDONIMOSUL1
program konversi biner ke desimal dengan bahasa c
program konversi biner ke desimal dengan bahasa cprogram konversi biner ke desimal dengan bahasa c
program konversi biner ke desimal dengan bahasa c
kir yy
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
Farhan Bahri
Regresi Korelasi Berganda mata kuliahku.
Regresi Korelasi Berganda mata kuliahku.Regresi Korelasi Berganda mata kuliahku.
Regresi Korelasi Berganda mata kuliahku.
FebrimaYoki
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxPengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
FeriRamadhan6

More from yoga dwi (7)

Deteksi aritmia berbasis fpga
Deteksi aritmia berbasis fpgaDeteksi aritmia berbasis fpga
Deteksi aritmia berbasis fpga
yoga dwi
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balikFpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-5
Tugas kendali-motor-paper-5Tugas kendali-motor-paper-5
Tugas kendali-motor-paper-5
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-4
Tugas kendali-motor-paper-4Tugas kendali-motor-paper-4
Tugas kendali-motor-paper-4
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-3
Tugas kendali-motor-paper-3Tugas kendali-motor-paper-3
Tugas kendali-motor-paper-3
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-2
Tugas kendali-motor-paper-2Tugas kendali-motor-paper-2
Tugas kendali-motor-paper-2
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-1
Tugas kendali-motor-paper-1Tugas kendali-motor-paper-1
Tugas kendali-motor-paper-1
yoga dwi
Deteksi aritmia berbasis fpga
Deteksi aritmia berbasis fpgaDeteksi aritmia berbasis fpga
Deteksi aritmia berbasis fpga
yoga dwi
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balikFpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-5
Tugas kendali-motor-paper-5Tugas kendali-motor-paper-5
Tugas kendali-motor-paper-5
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-4
Tugas kendali-motor-paper-4Tugas kendali-motor-paper-4
Tugas kendali-motor-paper-4
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-3
Tugas kendali-motor-paper-3Tugas kendali-motor-paper-3
Tugas kendali-motor-paper-3
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-2
Tugas kendali-motor-paper-2Tugas kendali-motor-paper-2
Tugas kendali-motor-paper-2
yoga dwi
Tugas kendali-motor-paper-1
Tugas kendali-motor-paper-1Tugas kendali-motor-paper-1
Tugas kendali-motor-paper-1
yoga dwi

Praktikum i

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL PRAKTIKUM I DisusunOleh : Evrynda Widyasari P.D. 1400022058 PRODI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2017
  • 2. A. TUJUAN 1. Memahami sinyal waktu diskrit dan kontinyu. 2. Memahami operasi-operasi pada sinyal 3. Memahami system waktu diskrit. B. DASAR TEORI Sinyal waktu kontinu (continu time) adalah sinyal dengan variable independen bernilai nyata (read). Sinyal waktu diskrit (diskrate time) adalah sinyal dengan variable independen bernilai integer. Perhatikan dua sinyal berikut ini : x(t) =sin (t/6) x(n)={ 0.8 ,0 0 ,_ } Sinyal x(t) adalah sinyal waktu kontinyu. Sinyal x(n) adalah sinyal waktu diskrit. Operasi Dasar Terhadap Sinyal : a. Shift; suatu sinyal dapat digeser waktunya dengan mengganti variable n dengan n-k, dengan k adalah bilangan bulat yang menyatakan unit waktu bergeseran. Jika k bernilai positif maka pergeseran akan menghasilkan sinyal yang tertunda (delay). Dalam grafik hal ini ditunjukan dengan menggeser kekanan sejauh k. jika k bernilai negative maka sinyal akan lebih cepat sebesar |k| (digeser ke kiri sebesar |k|). b. Folding/Reflection; operasi ini mencermikan x(n) x(-n). c. Addition; jumlah dua buah sinyal pada saat yang bersamaan adalah sama dengan jumlah dari besar kedua sinyal pada saat tersebut. y(n) =1(n) +2(n). d. Product; operasi ini didefinisikan melalui persamaan berikut: y(n) =1(n) *2(n). e. Scaling; mengalikan besar suatu sinyal dengan suatu konstanta A y(n) = Ax(n). C. HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 3. 1. Kita ketikkan program seperti pada langkah percobaan ke 1, pada M- file, dan berikut tampilannya setelah kita ketikkan : Setelah kita debug pada command window keluar sebagai berikut :
  • 4. Keluaran dari M-File sebagai berikut : Pembahasan : Dari hasil percobaan diatas kita ketahui bahwa hasil keluaran dari sinyal kontinyu dari masukan pada M-file nilai x=e.-0.8t.sin (2/3t) dengan matrik nilai [ 0 30 -1 1 ] dan nilai t memiliki rentang 0 sampai 30 dengan rasio 0.1 diatas, maka keluaranya adalah bentuk gelombang sinusoida.Hasil keluaran dari sinyal Diskrit yang terbentuk dari masukan pada M-file nilai x menujukan pada rentang -2 samapi 6 bernilai diskrit atau amplitudenya = [0 0 1 2 1 0 -1 0 0] . 2. Sistem pembayaran pinjaman Bank dapat dimodelkan sebagai sistem waktu diskrit dengan persamaan beda sebagai berikut : [ ] (1 + 12 ) [ 1] = [] Dimana : 留 : bunga pertahun x[n] : jumlah angsuran per bulan y[n] : sisa pinjaman setelah bulan ke-n Untuk menentukan keluaraan y[n] dapat dilakukan perhitungan secara rekursif sebagai berikut :
  • 5. [ ] = (1 + 12 ) [ 1] [] Pada M-File kita ketikkan program berikut ini : Selanjutnya kita debug, berikut hasilnya saat angsuran perbulan 200:
  • 6. Berikut perbandingan bila angsuran perbulan 300 :
  • 7. Pembahasan : Perbedaanya terlihat saat masukan angsuran perbulan 200 dan masukan angsuran perbulan 300 nilai keluaran dari ans berbeda, angsuran 200 memiliki hasil akhir sampai=3.9857 sedangkan angsuran 300 memiliki hasil akhir sampai=3.9170 . 3. Memodifikasi Program di atas, untuk menghitung penyimpanan uang di bank, dengan bunga tiap kwartal yang dimodelkan dengan persamaan beda berikut: y[n]- 1+ 12 y[n-1]= -x[n]. Berikut kita ketikkan programnya di M-File : Dengan a=10% , selanjutnya kita hitung y[n] untuk n=1.2.3.4 bila y[0]=1000 dan x[n]=1000 untuk n1 . Berikut hasilnya setelah kita debug dan kita masukkan seperti soal diatas :
  • 8. Pembahasan : Dari hasil percobaan diatas menghasilkan nilai c=1000 dan untuk hasil dari 0sampai 0.8333 tidak melebihi 1. 4. Pada M-File kita ketikkan program berikut ini : Selanjutnya kita debug, maka akan menghasilkan figur berikut ini : Pembahasan : Dari hasil percobaan diatas didapat keluaran sinyal diskrit yang bermulai dari x|(n) 0, dan n dari 0 sampai 9 dan berlanjut ke 0 sampai seterusnya. 5. Buatlah program untuk menyelesaikan persamaan beda yang berbentuk rekursif berikut, untuk 0n10 a. y[n]=0.5y[n-1]+u[n-1] y[-1]=0
  • 9. Berikut programnya : Selanjutnya kita debug, dan berikut hasilnya : Pembahasan : Dari hasil percobaan diatas didapat bahwa sinyal diskrit untuk x|(n) dimulai dari 0 dan untuk n saro 0 sampai 4 lalu kembali ke 0 sampai seterusnya .
  • 10. b. y[n]=2y[n-1]+u[n] y[-1]=1 Berikut programnya : Selanjutnya kita debug, dan berikut hasilnya : Pembahasan : Dari hasil diatas didapat sinyal diskrit x|(n) dari 0 dan n dari 0 sampai 9 c. y[n]=0.5y[n-1]+0.1y[n-2]+u[n-1] ;y[-2]=1,y[-1]=0 Berikut programnya setelah kita ketikkan :
  • 11. Berikut hasilnya setelah kita debug : Pembahasan : Dari hasil percobaan diatas didapat keluaran sinyal diskrit dengan x|(n) dari 0 dan untuk n dari 0 sampai 9. D. KESIMPULAN 1. Sinyal waktu diskrit (discrete time) adalah sinyal dengan variable indenpenden bernilai integer. 2. Suatu sinyal dapat digeser waktunya dengan mengganti variable n dengan n-k, dengan k adalah bilangan bulat yang menyatakan unit waktu pergeseran. 3. Sinyal waktu kontinu (continuous time) adalah sinyal dengan variable indenpenden bernilai nyata (real).
  • 12. 4. Dari percobaan diatas juga merupakan kombinasi dari sinyal waktu kontinyu dengan diskrit. E. REFERENSI Fadlil,Abdul.2017.Petunjuk Praktikum Pengolahan Sinyal Digital. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.