際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MATA KULIAH TEHNOLOGI DAN MEDIA
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN
SUB POKOK BAHASAN
A. PENGERIAN MEDIA PEMBELAJARAN
B. KARAKTERISTIK DAN RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN
C. URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN
HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Media ( medium) berasal dari bahasa Latin yang berarti antara
atau perantara, yang merujuk pada sesuatu yang dapat
menghubungkan informasi antara sumber dan penerima informasi.(
Smaldino, Lowther, dan Russell (2008:6) memandang media sebagai
alat komunikasi. Media adalah saruran informasi begitu kata Newby
dkk dalam Muhammad Yaumi (2018:5). Adapun saluran komunikasi
adalah alat yang membawa pesan dari seseorang individu ke individu
lain. Media juga dipandang sebagai bentuk komunikasi massa yang
melibatkan sistem simbol dan peralatan produksi dan distribusi (
Palazon, 2000 dalam Muhammad Yaumi 2018: 5).
Dalam studi komunikasi istilah media sering dilekatkan pada kata
massa, mass media, yang perwujudannya dapat dilihat dalam bentuk
surat khabar, majalah, radio, video, televisi, komputer, internet, dan
sebagainya. Seiring dengan kemajuan tehnogi informasi (IT), media
menjadi kajian menarik dan banyak diminati pada hampir seluruh
disiplin ilmu, walaupun dengan penamaan yang sedikit berbeda.
Misalnya media telekomunikasi, media dakwah, pembelajaran bahasa
mediasi komputer, media pembelajaran dan seterusnya. Dalam bidang
komunikasi sosial, istilah media sering dilekatkan dengan sosial atau
disebut dengan media sosial atau ada yang menyebutnya jaringan
sosial, yang saat ini sangat digemari di mana-mana.
Istilah media sering digunakan secara sinonim dengan tehnologi
pembelajaran. Hal ini dapat dimaklumi karena dalam perkembangan
awal tehnologi pembelajaran memberikan penekanan pada tiga unsur
utama yaitu: guru, kapur, dan buku teks yang merupakan inti sari media
pembelajaran ( Muhammad Yaumi 2018:6).
Adapun istilah pembelajaran dapat dipahami melalui dua kata yakni construktion
dan intruction. Construction dilakukan untuk peserta didik ( dalam hal ini peserta
didik pasif), sedangkan intruction dilakukan oleh peserta didik ( disini, peserta didik
aktif). Namun prinsip constructivisme yang menekankan bahwa peserta didik hanya
belajar dengan mengontruksi pengetahuan, yang berarti bahwa belajar
membutuhkan manipulasi materi yang dipelajari aktif, bukan secara pasif. Jika
intruction ( pembelajaran dimaksudkan untuk mengembangkan sistem belajar
secara umum, maka pembelajaran harus mengembangkan peserta didik (
construction). Intruction ( pembelajaran ) bukan dinamakan pembelajaran apabila
tidak mengembangkan peserta didik ( construction). Karena itu pembelajaran dapat
didefenisikan:  pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang
dilakukan dengan maksud untuk memfasilitasi belajar ( Muhammad Yaumi 2018: 6).
Pembelajaran juga dipahami sebagai upaya yang disengaja untuk mengelola
kejadian atau peristiwa belajar dalam memfasilitasi peserta didik sehingga
memperoleh tujuan yang dipelajari ( Driscoll,2000).
Dengan demikian dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan media
pembelajaran adalah semua bentuk fisik yang digunakan pendidik untuk
penyajian pesan dan memfasilitasi peserta didik mencapai tujuan
pembelajaan. Media pembelajaran dapat berupa bahan yang bersifat
tradisional seperti kapur tulis, handout, gambar, slide, OHP, obyek
langsung, videotape, atau film, begitu pula dengan bahan dan metode
terbaru seperti komputer, DVD, CD-Rom, internet, dan
konferensinvodeo interatif ( Scanlan, 2012 dalam Muhammad Yauri
2018:7).
Gagne dan Briggs(1979:175) mengatakan bahwa penyebutan media pembelajaran
tidak memiliki makna yang standar. Kadang-kadang media pembelajaran merujuk
pada istilah-istilah seperti sensori mode, channel of communication, dan type of
stimulus. Beberapa istilah yang berkenaan dengan media pembelajaran
sebagai berikut:
1.Sensory mode, alat indra yang didorong oleh pesan-pesan pembelajaran ( mata,
telinga, dan sebagainya).
2. Channel of communication, alat indra yang digunakan dalam suatu komunikasi (
visual, auditori, alat peraba, kinestetik, alat penciuman, dan sebagainya.).
3. Type of stimulus, peralatan tapi bukan mekanisme komunikasi , yaitu kata-kata lisan
( suara asli atau rekaman), penyajian kata( yang ditulis dalam buku atau yang masih
tertulis di papan tulis), gambar bergerak ( video atau film).
4. Media, peralatan fisik komunikasi ( buku, bahan cetak seperti modul, naskah yang
diprogramkan, komputer, slide, film, video, dan sebagainya).
Berdasarkan beberapa defenisi yang telah dijabarkan di atas, yang
dimaksud dengan media pembelajaran adalah semua bentuk peralatan
fisik yang didesain secara terencana untuk menyampaikan informasi
dan membangun interaksi. Peralatan fisik yang dimaksud mencakup
benda asli, bahan cetak, visual, audio, audio-visual, multimedia, dan
web. Peralatan tersebut harus dirancang dan dikembangkan secara
sengaja agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan
pembelajaran. Peralatan tersebut harus dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi yang berisi pesan-pesan pembelajaran agar
peserta didik dapat mengontruksi pengetahuan dengan efektif dan
efisien. Selain itu, interaksi antara pendidik dengan peserta didik,
peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain, serta antara
pendidik, peserta didik dengan sumber belajar dapat terbangun dengan
baik.
Beberapa istilah lain yang sering dikaitkan dengan media pembelajaran
adalah sumber belajar dan alat peraga.
Sumber belajar dipahami sebagai perangkat, bahan ( materi),
peralatan, pengaturan, dan orang dimana peserta didik dapat
berinteraksi dengannya yang bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan
memperbaiki kinerja ( Januszewski dan Molenda, 2008: 213 dalam
Muhammad Yauri 2018:8).
Perangkat adalah perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk
menciptakan video training, yang kemudian direkam atau dihasilkan
sebagai materi atau bahan. Adapun yang dimaksud dengan bahan
adalah aliran jaringan digital, kaset video analog, dan DVD digital untuk
meningkatkan kualitas video training yang dapat dilihat melalui
peralatan.
 Peralatan adalah komputer multimedia, VCR analog, DVD- player digital, dan
komputer yang dilengkapi dengan DVD-ROM yang berfungsi untuk meningkatkan
kualitas yang lebih sederhana dari pada perangkat yang digunakan untuk
mengakses bahan.
 Alat peraga adalah alat-alat yang digunakan pendidik untuk membantu peserta
didik mampu belajar dengan cepat ( Klaus, 2012). Alat peraga dapat sesederhana
kapur tulis atau sesulit komputer. Mengingat peserta didik belajar dengan cara
berbeda-beda, maka penggunaan alat peraga merupakan suatu cara untuk
mengakomodasi berbagai jenis dan gaya belajar tersebut. Anderson (2012)
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan alat peraga adalah sesuatu yang dapat
digunakan untuk membantu peserta didik memperkuat informasi atau ketrampilan
baru yang diperoleh. Penggunaan alat peraga seharusnya mempertimbangkan
tingkat, kelas, semester, umur, dan juga kerumitan mata pelajaran yang diajarkan.
Asyar ( 2011:12) mengutip defenisi menurut Estiningsih dan Sanaky ( dalam
Muhammad Yaumi 2018:9). Estiningsih memandang alat peraga sebagai media
pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang
dipelajari. Sementara Sanaky mengartikan alat peraga sebagai suatu alat bantu
yang digunakan oleh pendidik untuk memperagakan materi pelajaran.
Berdasarkan defenisi tersebut, maka yang dimaksud alat peraga adalah alat
bantu pembelajaran berupa benda konkret yang digunakan untuk memperagakan
materi pelajaran. Alat peraga disini mengandung pengertian bahwa segala sesuatu
yang masih bersifat abstrak, kemudian dikonkretkan dengan menggunakan alat agar
dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana dan dapat dilihat , dipandang, dan
dirasakan. Dengan demikian alat peraga lebih khusus dari media karena berfungsi
untuk memperagakan materi pelajaran yang bersifat abstrak ( Muhammad Yaumi
2018:9).
B. Karakteristik dan Ragam Media Pembelajaran
Robert Cozma melakukan penelitian khusus untuk menjawab
pertanyaan, Apakah Media Mempengaruhi Belajar?. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media memiliki tiga karakter dilihat dari perspektif
tehnologi, simbol,dan kemampuan prosesing ( Kozma,199).
Pertama, karakteristik yang paling jelas yang menunjukkan fungsi
media adalah tehnologi dimana aspek mekanik dan elektroniknya
memudahkan untuk mengklasrifikasi media seperti tv, radia, surat kabar,
buku, internet, dan sebagainya. Aspek tehnologi memberikan
pengaruh yang cukup kuat terhadap peningkatan kecerdasar ( aspek
koqnitif) manusia.
Kedua, sistem simbol ditelaah secara mendalam oleh Salomon(1979)
yang menggambarkan hubungan antara sistem simbol media dan
representasi mental. Sistem simbol adalah model tampilan atau
rangkaian elemen ( seperti kata dan komponen gambar) yang saling
berhubungan dalam setiap sistem kalimat dan digunakan dengan yang
dapat ditentukan dalam hubungannya dengan bidang yang dirujuk (
seperti kata dan kalimat dalam teks yang merepresentasikan orang,
benda, dan aktivitas yang membentuk cerita ).
Ketiga, media dapat juga digambarkan dengan kemampuan prosesing
untuk mempasilitasi peserta didik melaksanakan aktifitas secara efektif
dan efisien . Berbagai aktifitas yang sulit dilakukan sendiri oleh peserta
didik dapat menggunakan media yang kemampuan memproses
informasi lebih baik dari tangan manusia.
Perkembangan selanjutnya Thomas C. Reeves (1998) melakukan
penelitian tentang dampak media dan tehnologi di sekolah . Hasil
penelitian menunjukkan terdapat dua pendekatan utama untuk
menggunakan media di sekolah,yaitu:
1. Peserta didik dapat belajar dari media dan tehnologi.
Media dilihat sebagai sumber belajar yang mencakup televisi,
radio, surat kabar, video, buku teks, modul, dan berbagai software (
perangkat lunak) baik yang online maupun dalam bentuk CD dan DVD
yang dikendalikan melalui komputer.
2. Peserta didik dapat belajar dengan menggunakan media dan
tehnologi.
Media dilihat sebagai peralatan yang digunakan peserta didik
dalam belajar seperti kapur tulis, papan tulis, penghapus, pulpen, buku
tulis, dan berbagai alat peraga lainnya.
Presentasi  Hakikat media pembelajaran.pptx
Smaldino, Lowther, dan Russell ( 2011:7) menguraikan media
yang sering digunakan dalam pembelajaran dan membaginya ke dalam
enam bagian, yaitu: teks, audio, visual, video, perekayasa, dan orang.
Adapun benda asli dan model tidak termasuk dalam kategori media.
Newby dkk. (120-121) membagi media pembelajaran kedalam
enam bagian, yaitu teks, visual, audio, video, obyek nyata dan model,
dan multimedia. Pembagian terakhir memasukkan obyek nyata dan
model sebagai salah satu media pembelajaran, sehingga penulis
cenderung membagi media kedalam tujuh bagian , mulai dari yang
paling sederhana sampai pada yang kompleks yaitu: realia, model,
perekayasa, teks, visual, audio, ideo, dan multimedia.
Realia; media yang bersentuhan langsung dengan
pacaindra: melihat, mendengar, mencium, merasa,
dan meraba. Benda-benda seperti tumbuh-tumbuhan,
binatang, artefak ( benda-benda peninggalan bersejarah),
dapat dibawa ke dalam ruang kelas
atau peserta didik dibawa langsung ke
luar kelas untuk menyaksikan sendiri
benda-benda tersebut .Orang dapat
digolongkan sebagai media apalagi
dirancang khusus untuk
mendemonstrasikan suatu peristiwa.
Orang disini termasuk guru, dosen,
instruktur,mahasiswa, siswa, peserta pelatihan.
, .
Model; model( benda pengganti) yang merupakan benda tiruan
bersifat tiga dimensi yang dapat disaksikan langsung oleh peserta
didik. Benda-benda seperti bola dunia( globe), anatomi manusia,
dan lain-lain dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
Teks; merujuk pada huruf-huruf dan angka-angka yang bias disajikan dalam
bentuk bahan cetak, layar komputer, papan tulis, pumplet. Bahan cetak seperti
buku teks, modul, lembar kerja siswa, dan lai-lain merupakan bentuk tampilan
teks. Begitu pula melalui layar komputer yang disajikan melalui presentasi
Power Point atau jenis tampilan lain yang menggunakan layar monitor. Teks
dapat pula disajikan melalui pajangan dan pameran.
Buku Teks Modul ajar LKS
Visual; terdiri dari visual cetak, proyektor, dan pajangan, yang
mencakup gambar, bagan,grafik, poster, dan karton. Visual proyektor
terdiri dari overhead projektor(OHP) dan Power Point untuk penyajian
bahan pembelajaran. Adapun visul pajangan pencakup papan
tulis,papan multifungsi, papan buletin.
Gambar Grafik Poster
Audio; berupa suatu suara seperti suara manusia, suara hewan,
suara mesin, suara alam, dan suara berisik yang direkam atau asli.
Namun yang umum digunakan di kelas ialah suara-suara yang sudah
direkam melalui videotape, DVD, dan webcast( siaran web video).
Semua format ini menampilkan gambar bergerak yang disertai
dengan suara.
DVD Videotape
Multimedia; merupakan penggabungan dari beberapa media teks,
visual, audio, realia, dan model yang digunakan secara bersama-
sama yang bisa dikendalikan oleh komputer. Multimedia juga sering
digunakan untuk pembelajaran bahasa dalam laboratorium bahasa.
C. Urgensi Media Pembelajaran
1. Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Salah satu faktor penting dalam membangun kualitas pendidikan adalah
kualitas tenaga pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
Guru seharusnya memiliki ketrampilan yang memadai untuk mendesain,
mengembangkan, dan memanfaatkan media pembelajaran dalam upaya
meningkatkan minat, perhatian, dan motifasi belajar peserta didik. Dengan
meningkatnya menat dan motivasi belajar diharapkan dapat mencerna dan
menerima pembelajaran dengan mudah. Namun masih banyak guru
cenderung lebih senang menggunakan pendekatan yang berbasis pada guru
dengan menerapkan metode ceramah dari pada menggunakan pendekatan
pada peserta didik dengan menerapkan aktivitas pembelajaran.
 Rapidbe, 2012 (dalam Muhammad Yaumi 2018:13), menjabarkan
dampak aktivitas pembelajaran terhadap peningkatan kemampuan
peserta didik seperti di bawah ini:
 10% dari apa yang dibaca.
 20% dari apa yang didengar.
 30% dari apa yang dilihat.
 50% dari apa yang dilihat dan didengar.
 70% dari apa yang ditulis dan didengar
 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan
Dari persentase perbedaan pemahaman melalui berbagai indra
seperti disebutkan diatas, maka rancangan media dapat diarahkan
untuk mendorong obtimalisasi pemanfaatan media pembelajaran
yang sesuai dengan aktivitas membaca, mendengar, melihat,
menulis, mengucapkan, dan melaksanakan. Artinya media audio,
dan media interaktif seperti yang dijelaskan sebelumnya perlu
dikembangkan sebagai upaya peningkatan pengetahuan,
pemahahaman, dan daya kreatifitas peserta didik dalam memperoleh
ilmu pengetahuan.
2. Tuntutan Paradikma Baru
Paradikma baru pendidikan mengharuskan tenaga pendidik
berperan bukan saja sekedar memindahkan pengetahuan kepada
peserta didik atau sekedar memberi hafalan, melainkan juga harus
menjadi fasilitator, perancang pembelajaran, mediator, bahkan
sebagai manager dalam ruang kelas. Peserta didik diharapkan
bukan sekedar menghafal, mengerti, dan menguasai isi
pembelajaran, melainkan juga mampu menerapkan , menganalisis,
mengevaluasi, dan bahkan menciptakan sesuatu yang dibutuhkan
dalam dunia nyata.
Prinsip pembelajaran Merrill yang mencakup demonstrasi, aplikasi,
prinsip berbasis pada tugas, aktivasi, dan integras,i perlu dijadikan pijakan
untuk membangun pengetahuan yang sesuai dengan dunia nyata. Prinsip
yang dimaksud meliputi lima (5) fase yaitu:
a. Belajar difasilitasi bila peserta didik terlibat dalam strategi pembelajaran yang
berpusat pada tugas.
b. Belajar difasilitasi ketika pengetahuan diaktifkan sebagai dasar untuk
mendapatkan pengetahuan baru.
c. Belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru didemonstrasikan pada peserta
didik.
d. Belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru diterapkan peserta didik.
e. Belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru terintegrasi kedalam dunia peserta
didik.
Artinya media pemebelajaran harus disesuaikan dengan tugas, sehingga
mudah untuk diaktivasi, dilakukan, diintegrasikan, dan dimemontrasikan.
3. Kebutuhan Pasar
Penggunaan media pembelajaran harus sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan pasar agar lulusan yang
dihasilkan dapat mengikuti perkembangan zaman.
Lembaga pendidikan seharusnya merancang media
pembelajaran dengan mengkaji dan memahami
perkembangan tehnologi invormasi dan komunikasi
dewasa ini.
4. Visi Pendidikan Global
Memasuki abad ke-21 sekarang ini, berbagai model pendidikan
tradisional yang mengandalkan tatap muka memperlihatkan
pergeseran yang hebat, dimana pendidikan online ( jejaring) telah
membawa dampak perubahan yang menantang. Lahirnya
kecenderungan baru seperti bersekolah dirumah, belajar mandiri,
pendidikan jarak jauh telah menjadi kebanggaan tersendiri dan
dipandang sebagai model pendidikan paling bergensi saat ini.
Media Fasebook, Twitter, Bloc, Youtube, dan berbagai fasilitas
permainan seolah menjadi tradisi baru dalam dunia anak-anak usia
sekolah saat ini. Rumah yang berfungsi sebagai sekolah menjadi
tren baru pada kebanyakan negara dan bahkan sudah terasa di
Tehnologi pendidikan harus dirancang sedemikian mudah
bagi guru, pengetahuan dan ketrampilan guru harus selalu
ditingkatkan, dan berbagai fasilitas belajar dengan
memanfaatkan aneka sumber harus selalu tersedia untuk
menghindari rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.
Referensi:
 Benny A. Pribadi, 2017,  Media dan Tehnologi dalam
Pembelajaran, Edisi kedua, Jakarta: Kencana
 Muhammad Yauri , 2018, Media dan Tehologi Pembelajaran,
Edisi kedua, Jakarta: Kencana
 Tugas Mahasiswa :
10-9--2007 35
Terimah Kasih telah mengikuti perkuliahan

More Related Content

Similar to Presentasi Hakikat media pembelajaran.pptx (20)

Kel 1 media pembelajaran pai iv
Kel 1 media pembelajaran pai ivKel 1 media pembelajaran pai iv
Kel 1 media pembelajaran pai iv
Herareriawani
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Irviana Rozi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Irviana Rozi
78 162-1-pb
78 162-1-pb78 162-1-pb
78 162-1-pb
jajang miharja
Media Pembelajaran PPT 1
Media Pembelajaran PPT 1Media Pembelajaran PPT 1
Media Pembelajaran PPT 1
elzavebrian
Media pembljrn
Media pembljrnMedia pembljrn
Media pembljrn
Febri Galuh Maharani
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
sandedex dedex
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
Reskiani Embatau
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
Isna fatimah 12005210
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
visa mei
Ppt tr 1
Ppt tr 1Ppt tr 1
Ppt tr 1
EndyPosate
Model ASSURE.pdf
Model ASSURE.pdfModel ASSURE.pdf
Model ASSURE.pdf
ssuser6926dd
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
f' yagami
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
Masriqon Masriqon
1 prinsip pembelaja
1 prinsip pembelaja1 prinsip pembelaja
1 prinsip pembelaja
Arieny HarUno
Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)
NitaAlFatinih
Makalah Ragam Media Pendidikan
Makalah Ragam Media PendidikanMakalah Ragam Media Pendidikan
Makalah Ragam Media Pendidikan
Hanny Maharani
UTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaUTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran Matematika
Webby Rahmawati
media dan sumber belajar
media dan sumber belajar media dan sumber belajar
media dan sumber belajar
MeliMeli45
media dan sumber belajar ( meli).pdf
media dan sumber belajar ( meli).pdfmedia dan sumber belajar ( meli).pdf
media dan sumber belajar ( meli).pdf
MeliMeli45
Kel 1 media pembelajaran pai iv
Kel 1 media pembelajaran pai ivKel 1 media pembelajaran pai iv
Kel 1 media pembelajaran pai iv
Herareriawani
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Irviana Rozi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Irviana Rozi
Media Pembelajaran PPT 1
Media Pembelajaran PPT 1Media Pembelajaran PPT 1
Media Pembelajaran PPT 1
elzavebrian
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
Reskiani Embatau
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
Isna fatimah 12005210
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
visa mei
Model ASSURE.pdf
Model ASSURE.pdfModel ASSURE.pdf
Model ASSURE.pdf
ssuser6926dd
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
f' yagami
1 prinsip pembelaja
1 prinsip pembelaja1 prinsip pembelaja
1 prinsip pembelaja
Arieny HarUno
Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)
NitaAlFatinih
Makalah Ragam Media Pendidikan
Makalah Ragam Media PendidikanMakalah Ragam Media Pendidikan
Makalah Ragam Media Pendidikan
Hanny Maharani
UTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaUTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran Matematika
Webby Rahmawati
media dan sumber belajar
media dan sumber belajar media dan sumber belajar
media dan sumber belajar
MeliMeli45
media dan sumber belajar ( meli).pdf
media dan sumber belajar ( meli).pdfmedia dan sumber belajar ( meli).pdf
media dan sumber belajar ( meli).pdf
MeliMeli45

More from operatorsttmamasa (9)

Cyber_Security yang memungkinkan kita mengenal dunia cyber
Cyber_Security yang memungkinkan kita mengenal dunia cyberCyber_Security yang memungkinkan kita mengenal dunia cyber
Cyber_Security yang memungkinkan kita mengenal dunia cyber
operatorsttmamasa
office, word, powerpoint dan penggunaannya
office, word, powerpoint dan penggunaannyaoffice, word, powerpoint dan penggunaannya
office, word, powerpoint dan penggunaannya
operatorsttmamasa
Pertemuan_Ke_10_Cyber_crime.ppt0_Cyber_crime.px
Pertemuan_Ke_10_Cyber_crime.ppt0_Cyber_crime.pxPertemuan_Ke_10_Cyber_crime.ppt0_Cyber_crime.px
Pertemuan_Ke_10_Cyber_crime.ppt0_Cyber_crime.px
operatorsttmamasa
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
operatorsttmamasa
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
operatorsttmamasa
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
operatorsttmamasa
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam Era Digital
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam Era DigitalKomunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam Era Digital
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam Era Digital
operatorsttmamasa
Pengenalan Hardware, Software dan Braintware.ppt
Pengenalan Hardware, Software dan Braintware.pptPengenalan Hardware, Software dan Braintware.ppt
Pengenalan Hardware, Software dan Braintware.ppt
operatorsttmamasa
Pengenalan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK).pptx
Pengenalan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK).pptxPengenalan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK).pptx
Pengenalan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK).pptx
operatorsttmamasa
Cyber_Security yang memungkinkan kita mengenal dunia cyber
Cyber_Security yang memungkinkan kita mengenal dunia cyberCyber_Security yang memungkinkan kita mengenal dunia cyber
Cyber_Security yang memungkinkan kita mengenal dunia cyber
operatorsttmamasa
office, word, powerpoint dan penggunaannya
office, word, powerpoint dan penggunaannyaoffice, word, powerpoint dan penggunaannya
office, word, powerpoint dan penggunaannya
operatorsttmamasa
Pertemuan_Ke_10_Cyber_crime.ppt0_Cyber_crime.px
Pertemuan_Ke_10_Cyber_crime.ppt0_Cyber_crime.pxPertemuan_Ke_10_Cyber_crime.ppt0_Cyber_crime.px
Pertemuan_Ke_10_Cyber_crime.ppt0_Cyber_crime.px
operatorsttmamasa
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
operatorsttmamasa
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
operatorsttmamasa
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
operatorsttmamasa
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam Era Digital
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam Era DigitalKomunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam Era Digital
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam Era Digital
operatorsttmamasa
Pengenalan Hardware, Software dan Braintware.ppt
Pengenalan Hardware, Software dan Braintware.pptPengenalan Hardware, Software dan Braintware.ppt
Pengenalan Hardware, Software dan Braintware.ppt
operatorsttmamasa
Pengenalan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK).pptx
Pengenalan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK).pptxPengenalan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK).pptx
Pengenalan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK).pptx
operatorsttmamasa

Recently uploaded (20)

Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo

Presentasi Hakikat media pembelajaran.pptx

  • 1. MATA KULIAH TEHNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
  • 3. SUB POKOK BAHASAN A. PENGERIAN MEDIA PEMBELAJARAN B. KARAKTERISTIK DAN RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN C. URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN
  • 4. HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN A. Pengertian Media Pembelajaran Media ( medium) berasal dari bahasa Latin yang berarti antara atau perantara, yang merujuk pada sesuatu yang dapat menghubungkan informasi antara sumber dan penerima informasi.( Smaldino, Lowther, dan Russell (2008:6) memandang media sebagai alat komunikasi. Media adalah saruran informasi begitu kata Newby dkk dalam Muhammad Yaumi (2018:5). Adapun saluran komunikasi adalah alat yang membawa pesan dari seseorang individu ke individu lain. Media juga dipandang sebagai bentuk komunikasi massa yang melibatkan sistem simbol dan peralatan produksi dan distribusi ( Palazon, 2000 dalam Muhammad Yaumi 2018: 5).
  • 5. Dalam studi komunikasi istilah media sering dilekatkan pada kata massa, mass media, yang perwujudannya dapat dilihat dalam bentuk surat khabar, majalah, radio, video, televisi, komputer, internet, dan sebagainya. Seiring dengan kemajuan tehnogi informasi (IT), media menjadi kajian menarik dan banyak diminati pada hampir seluruh disiplin ilmu, walaupun dengan penamaan yang sedikit berbeda. Misalnya media telekomunikasi, media dakwah, pembelajaran bahasa mediasi komputer, media pembelajaran dan seterusnya. Dalam bidang komunikasi sosial, istilah media sering dilekatkan dengan sosial atau disebut dengan media sosial atau ada yang menyebutnya jaringan sosial, yang saat ini sangat digemari di mana-mana.
  • 6. Istilah media sering digunakan secara sinonim dengan tehnologi pembelajaran. Hal ini dapat dimaklumi karena dalam perkembangan awal tehnologi pembelajaran memberikan penekanan pada tiga unsur utama yaitu: guru, kapur, dan buku teks yang merupakan inti sari media pembelajaran ( Muhammad Yaumi 2018:6).
  • 7. Adapun istilah pembelajaran dapat dipahami melalui dua kata yakni construktion dan intruction. Construction dilakukan untuk peserta didik ( dalam hal ini peserta didik pasif), sedangkan intruction dilakukan oleh peserta didik ( disini, peserta didik aktif). Namun prinsip constructivisme yang menekankan bahwa peserta didik hanya belajar dengan mengontruksi pengetahuan, yang berarti bahwa belajar membutuhkan manipulasi materi yang dipelajari aktif, bukan secara pasif. Jika intruction ( pembelajaran dimaksudkan untuk mengembangkan sistem belajar secara umum, maka pembelajaran harus mengembangkan peserta didik ( construction). Intruction ( pembelajaran ) bukan dinamakan pembelajaran apabila tidak mengembangkan peserta didik ( construction). Karena itu pembelajaran dapat didefenisikan: pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dilakukan dengan maksud untuk memfasilitasi belajar ( Muhammad Yaumi 2018: 6). Pembelajaran juga dipahami sebagai upaya yang disengaja untuk mengelola kejadian atau peristiwa belajar dalam memfasilitasi peserta didik sehingga memperoleh tujuan yang dipelajari ( Driscoll,2000).
  • 8. Dengan demikian dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah semua bentuk fisik yang digunakan pendidik untuk penyajian pesan dan memfasilitasi peserta didik mencapai tujuan pembelajaan. Media pembelajaran dapat berupa bahan yang bersifat tradisional seperti kapur tulis, handout, gambar, slide, OHP, obyek langsung, videotape, atau film, begitu pula dengan bahan dan metode terbaru seperti komputer, DVD, CD-Rom, internet, dan konferensinvodeo interatif ( Scanlan, 2012 dalam Muhammad Yauri 2018:7).
  • 9. Gagne dan Briggs(1979:175) mengatakan bahwa penyebutan media pembelajaran tidak memiliki makna yang standar. Kadang-kadang media pembelajaran merujuk pada istilah-istilah seperti sensori mode, channel of communication, dan type of stimulus. Beberapa istilah yang berkenaan dengan media pembelajaran sebagai berikut: 1.Sensory mode, alat indra yang didorong oleh pesan-pesan pembelajaran ( mata, telinga, dan sebagainya). 2. Channel of communication, alat indra yang digunakan dalam suatu komunikasi ( visual, auditori, alat peraba, kinestetik, alat penciuman, dan sebagainya.). 3. Type of stimulus, peralatan tapi bukan mekanisme komunikasi , yaitu kata-kata lisan ( suara asli atau rekaman), penyajian kata( yang ditulis dalam buku atau yang masih tertulis di papan tulis), gambar bergerak ( video atau film). 4. Media, peralatan fisik komunikasi ( buku, bahan cetak seperti modul, naskah yang diprogramkan, komputer, slide, film, video, dan sebagainya).
  • 10. Berdasarkan beberapa defenisi yang telah dijabarkan di atas, yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah semua bentuk peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk menyampaikan informasi dan membangun interaksi. Peralatan fisik yang dimaksud mencakup benda asli, bahan cetak, visual, audio, audio-visual, multimedia, dan web. Peralatan tersebut harus dirancang dan dikembangkan secara sengaja agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan pembelajaran. Peralatan tersebut harus dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang berisi pesan-pesan pembelajaran agar peserta didik dapat mengontruksi pengetahuan dengan efektif dan efisien. Selain itu, interaksi antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain, serta antara pendidik, peserta didik dengan sumber belajar dapat terbangun dengan baik.
  • 11. Beberapa istilah lain yang sering dikaitkan dengan media pembelajaran adalah sumber belajar dan alat peraga. Sumber belajar dipahami sebagai perangkat, bahan ( materi), peralatan, pengaturan, dan orang dimana peserta didik dapat berinteraksi dengannya yang bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja ( Januszewski dan Molenda, 2008: 213 dalam Muhammad Yauri 2018:8). Perangkat adalah perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk menciptakan video training, yang kemudian direkam atau dihasilkan sebagai materi atau bahan. Adapun yang dimaksud dengan bahan adalah aliran jaringan digital, kaset video analog, dan DVD digital untuk meningkatkan kualitas video training yang dapat dilihat melalui peralatan.
  • 12. Peralatan adalah komputer multimedia, VCR analog, DVD- player digital, dan komputer yang dilengkapi dengan DVD-ROM yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas yang lebih sederhana dari pada perangkat yang digunakan untuk mengakses bahan. Alat peraga adalah alat-alat yang digunakan pendidik untuk membantu peserta didik mampu belajar dengan cepat ( Klaus, 2012). Alat peraga dapat sesederhana kapur tulis atau sesulit komputer. Mengingat peserta didik belajar dengan cara berbeda-beda, maka penggunaan alat peraga merupakan suatu cara untuk mengakomodasi berbagai jenis dan gaya belajar tersebut. Anderson (2012) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan alat peraga adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik memperkuat informasi atau ketrampilan baru yang diperoleh. Penggunaan alat peraga seharusnya mempertimbangkan tingkat, kelas, semester, umur, dan juga kerumitan mata pelajaran yang diajarkan.
  • 13. Asyar ( 2011:12) mengutip defenisi menurut Estiningsih dan Sanaky ( dalam Muhammad Yaumi 2018:9). Estiningsih memandang alat peraga sebagai media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Sementara Sanaky mengartikan alat peraga sebagai suatu alat bantu yang digunakan oleh pendidik untuk memperagakan materi pelajaran. Berdasarkan defenisi tersebut, maka yang dimaksud alat peraga adalah alat bantu pembelajaran berupa benda konkret yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran. Alat peraga disini mengandung pengertian bahwa segala sesuatu yang masih bersifat abstrak, kemudian dikonkretkan dengan menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana dan dapat dilihat , dipandang, dan dirasakan. Dengan demikian alat peraga lebih khusus dari media karena berfungsi untuk memperagakan materi pelajaran yang bersifat abstrak ( Muhammad Yaumi 2018:9).
  • 14. B. Karakteristik dan Ragam Media Pembelajaran Robert Cozma melakukan penelitian khusus untuk menjawab pertanyaan, Apakah Media Mempengaruhi Belajar?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media memiliki tiga karakter dilihat dari perspektif tehnologi, simbol,dan kemampuan prosesing ( Kozma,199). Pertama, karakteristik yang paling jelas yang menunjukkan fungsi media adalah tehnologi dimana aspek mekanik dan elektroniknya memudahkan untuk mengklasrifikasi media seperti tv, radia, surat kabar, buku, internet, dan sebagainya. Aspek tehnologi memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap peningkatan kecerdasar ( aspek koqnitif) manusia.
  • 15. Kedua, sistem simbol ditelaah secara mendalam oleh Salomon(1979) yang menggambarkan hubungan antara sistem simbol media dan representasi mental. Sistem simbol adalah model tampilan atau rangkaian elemen ( seperti kata dan komponen gambar) yang saling berhubungan dalam setiap sistem kalimat dan digunakan dengan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan bidang yang dirujuk ( seperti kata dan kalimat dalam teks yang merepresentasikan orang, benda, dan aktivitas yang membentuk cerita ). Ketiga, media dapat juga digambarkan dengan kemampuan prosesing untuk mempasilitasi peserta didik melaksanakan aktifitas secara efektif dan efisien . Berbagai aktifitas yang sulit dilakukan sendiri oleh peserta didik dapat menggunakan media yang kemampuan memproses informasi lebih baik dari tangan manusia.
  • 16. Perkembangan selanjutnya Thomas C. Reeves (1998) melakukan penelitian tentang dampak media dan tehnologi di sekolah . Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua pendekatan utama untuk menggunakan media di sekolah,yaitu: 1. Peserta didik dapat belajar dari media dan tehnologi. Media dilihat sebagai sumber belajar yang mencakup televisi, radio, surat kabar, video, buku teks, modul, dan berbagai software ( perangkat lunak) baik yang online maupun dalam bentuk CD dan DVD yang dikendalikan melalui komputer. 2. Peserta didik dapat belajar dengan menggunakan media dan tehnologi. Media dilihat sebagai peralatan yang digunakan peserta didik dalam belajar seperti kapur tulis, papan tulis, penghapus, pulpen, buku tulis, dan berbagai alat peraga lainnya.
  • 18. Smaldino, Lowther, dan Russell ( 2011:7) menguraikan media yang sering digunakan dalam pembelajaran dan membaginya ke dalam enam bagian, yaitu: teks, audio, visual, video, perekayasa, dan orang. Adapun benda asli dan model tidak termasuk dalam kategori media. Newby dkk. (120-121) membagi media pembelajaran kedalam enam bagian, yaitu teks, visual, audio, video, obyek nyata dan model, dan multimedia. Pembagian terakhir memasukkan obyek nyata dan model sebagai salah satu media pembelajaran, sehingga penulis cenderung membagi media kedalam tujuh bagian , mulai dari yang paling sederhana sampai pada yang kompleks yaitu: realia, model, perekayasa, teks, visual, audio, ideo, dan multimedia.
  • 19. Realia; media yang bersentuhan langsung dengan pacaindra: melihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba. Benda-benda seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, artefak ( benda-benda peninggalan bersejarah), dapat dibawa ke dalam ruang kelas atau peserta didik dibawa langsung ke luar kelas untuk menyaksikan sendiri benda-benda tersebut .Orang dapat digolongkan sebagai media apalagi dirancang khusus untuk mendemonstrasikan suatu peristiwa. Orang disini termasuk guru, dosen, instruktur,mahasiswa, siswa, peserta pelatihan. , .
  • 20. Model; model( benda pengganti) yang merupakan benda tiruan bersifat tiga dimensi yang dapat disaksikan langsung oleh peserta didik. Benda-benda seperti bola dunia( globe), anatomi manusia, dan lain-lain dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
  • 21. Teks; merujuk pada huruf-huruf dan angka-angka yang bias disajikan dalam bentuk bahan cetak, layar komputer, papan tulis, pumplet. Bahan cetak seperti buku teks, modul, lembar kerja siswa, dan lai-lain merupakan bentuk tampilan teks. Begitu pula melalui layar komputer yang disajikan melalui presentasi Power Point atau jenis tampilan lain yang menggunakan layar monitor. Teks dapat pula disajikan melalui pajangan dan pameran. Buku Teks Modul ajar LKS
  • 22. Visual; terdiri dari visual cetak, proyektor, dan pajangan, yang mencakup gambar, bagan,grafik, poster, dan karton. Visual proyektor terdiri dari overhead projektor(OHP) dan Power Point untuk penyajian bahan pembelajaran. Adapun visul pajangan pencakup papan tulis,papan multifungsi, papan buletin. Gambar Grafik Poster
  • 23. Audio; berupa suatu suara seperti suara manusia, suara hewan, suara mesin, suara alam, dan suara berisik yang direkam atau asli. Namun yang umum digunakan di kelas ialah suara-suara yang sudah direkam melalui videotape, DVD, dan webcast( siaran web video). Semua format ini menampilkan gambar bergerak yang disertai dengan suara. DVD Videotape
  • 24. Multimedia; merupakan penggabungan dari beberapa media teks, visual, audio, realia, dan model yang digunakan secara bersama- sama yang bisa dikendalikan oleh komputer. Multimedia juga sering digunakan untuk pembelajaran bahasa dalam laboratorium bahasa.
  • 25. C. Urgensi Media Pembelajaran 1. Meningkatkan Mutu Pembelajaran Salah satu faktor penting dalam membangun kualitas pendidikan adalah kualitas tenaga pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru seharusnya memiliki ketrampilan yang memadai untuk mendesain, mengembangkan, dan memanfaatkan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan minat, perhatian, dan motifasi belajar peserta didik. Dengan meningkatnya menat dan motivasi belajar diharapkan dapat mencerna dan menerima pembelajaran dengan mudah. Namun masih banyak guru cenderung lebih senang menggunakan pendekatan yang berbasis pada guru dengan menerapkan metode ceramah dari pada menggunakan pendekatan pada peserta didik dengan menerapkan aktivitas pembelajaran.
  • 26. Rapidbe, 2012 (dalam Muhammad Yaumi 2018:13), menjabarkan dampak aktivitas pembelajaran terhadap peningkatan kemampuan peserta didik seperti di bawah ini: 10% dari apa yang dibaca. 20% dari apa yang didengar. 30% dari apa yang dilihat. 50% dari apa yang dilihat dan didengar. 70% dari apa yang ditulis dan didengar 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan
  • 27. Dari persentase perbedaan pemahaman melalui berbagai indra seperti disebutkan diatas, maka rancangan media dapat diarahkan untuk mendorong obtimalisasi pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai dengan aktivitas membaca, mendengar, melihat, menulis, mengucapkan, dan melaksanakan. Artinya media audio, dan media interaktif seperti yang dijelaskan sebelumnya perlu dikembangkan sebagai upaya peningkatan pengetahuan, pemahahaman, dan daya kreatifitas peserta didik dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
  • 28. 2. Tuntutan Paradikma Baru Paradikma baru pendidikan mengharuskan tenaga pendidik berperan bukan saja sekedar memindahkan pengetahuan kepada peserta didik atau sekedar memberi hafalan, melainkan juga harus menjadi fasilitator, perancang pembelajaran, mediator, bahkan sebagai manager dalam ruang kelas. Peserta didik diharapkan bukan sekedar menghafal, mengerti, dan menguasai isi pembelajaran, melainkan juga mampu menerapkan , menganalisis, mengevaluasi, dan bahkan menciptakan sesuatu yang dibutuhkan dalam dunia nyata.
  • 29. Prinsip pembelajaran Merrill yang mencakup demonstrasi, aplikasi, prinsip berbasis pada tugas, aktivasi, dan integras,i perlu dijadikan pijakan untuk membangun pengetahuan yang sesuai dengan dunia nyata. Prinsip yang dimaksud meliputi lima (5) fase yaitu: a. Belajar difasilitasi bila peserta didik terlibat dalam strategi pembelajaran yang berpusat pada tugas. b. Belajar difasilitasi ketika pengetahuan diaktifkan sebagai dasar untuk mendapatkan pengetahuan baru. c. Belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru didemonstrasikan pada peserta didik. d. Belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru diterapkan peserta didik. e. Belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru terintegrasi kedalam dunia peserta didik. Artinya media pemebelajaran harus disesuaikan dengan tugas, sehingga mudah untuk diaktivasi, dilakukan, diintegrasikan, dan dimemontrasikan.
  • 30. 3. Kebutuhan Pasar Penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar agar lulusan yang dihasilkan dapat mengikuti perkembangan zaman. Lembaga pendidikan seharusnya merancang media pembelajaran dengan mengkaji dan memahami perkembangan tehnologi invormasi dan komunikasi dewasa ini.
  • 31. 4. Visi Pendidikan Global Memasuki abad ke-21 sekarang ini, berbagai model pendidikan tradisional yang mengandalkan tatap muka memperlihatkan pergeseran yang hebat, dimana pendidikan online ( jejaring) telah membawa dampak perubahan yang menantang. Lahirnya kecenderungan baru seperti bersekolah dirumah, belajar mandiri, pendidikan jarak jauh telah menjadi kebanggaan tersendiri dan dipandang sebagai model pendidikan paling bergensi saat ini. Media Fasebook, Twitter, Bloc, Youtube, dan berbagai fasilitas permainan seolah menjadi tradisi baru dalam dunia anak-anak usia sekolah saat ini. Rumah yang berfungsi sebagai sekolah menjadi tren baru pada kebanyakan negara dan bahkan sudah terasa di
  • 32. Tehnologi pendidikan harus dirancang sedemikian mudah bagi guru, pengetahuan dan ketrampilan guru harus selalu ditingkatkan, dan berbagai fasilitas belajar dengan memanfaatkan aneka sumber harus selalu tersedia untuk menghindari rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.
  • 33. Referensi: Benny A. Pribadi, 2017, Media dan Tehnologi dalam Pembelajaran, Edisi kedua, Jakarta: Kencana Muhammad Yauri , 2018, Media dan Tehologi Pembelajaran, Edisi kedua, Jakarta: Kencana
  • 35. 10-9--2007 35 Terimah Kasih telah mengikuti perkuliahan