1. Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, penelitian yang menggunakan sampel dan populasi, kriteria sampel yang baik, pertimbangan ukuran sampel, sumber kesalahan sampel, tahapan pemilihan sampel, dan metode pengambilan sampel.
2. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi populasi dan sampel, alasan penggunaan sampel dalam penelitian, faktor yang mempengaruhi ukuran sampel, serta met
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi didefinisikan sebagai kelompok individu yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk mewakili seluruh populasi. Ada beberapa teknik pengambilan sampel seperti probability sampling dan non-probability sampling untuk penelitian kuantitatif, serta purposive sampling dan snowball sampling untuk penelitian kual
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Ady Setiawan
Ìý
Dokumen tersebut membahas mengenai populasi dan sampel dalam penelitian, termasuk definisi populasi dan sampel, teknik penentuan sampel probability sampling dan non-probability sampling, serta cara menghitung ukuran sampel yang representatif.
Dokumen tersebut berisi tanggapan terhadap 9 pertanyaan mengenai penelitian skripsi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi latar belakang judul skripsi, instrumen penelitian, jenis penelitian, teori yang mendasari penelitian, indikator keberhasilan penelitian, prosedur penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, serta proses pengumpulan dan analisis data. Tanggapan untuk setiap pertanyaan mengarahkan
Penelitian membutuhkan data yang valid untuk menjelaskan hubungan antara variabel. Ada dua jenis data, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data dapat dikelompokkan berdasarkan sumber, sifat, dan cara memperolehnya. Ada berbagai skala pengukuran data seperti nominal, ordinal, interval dan rasio.
Kelompok 6 terdiri dari 3 anggota yaitu Aisyah Turidho, Dhiah Masyitoh, dan Tania Tri Septiani. Dokumen ini membahas tentang statistika termasuk pengumpulan data, penyajian data, ukuran pemusatan data seperti mean, modus, median, dan kuartil.
Populasi dan sampel merupakan konsep penting dalam penelitian. Dokumen ini menjelaskan definisi populasi dan sampel serta teknik-teknik pengambilan sampel secara probability dan nonprobability. Teknik probability sampling memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unit populasi untuk terpilih sebagai sampel sehingga hasilnya dapat digeneralisasi, sedangkan nonprobability sampling tidak memberikan kesempatan yang sama.
The document contains a table of critical values for the t-distribution for various sample sizes (degrees of freedom), significance levels, and test types (one-tailed vs two-tailed). The table provides critical t-values for sample sizes ranging from 1 to 97 degrees of freedom and significance levels from 0.25 to 0.001 for one-tailed tests, and from 0.5 to 0.002 for two-tailed tests. The critical values can be used to determine if a calculated t-statistic is statistically significant for a given hypothesis test.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik analisis komparasi (t-test) untuk menguji perbedaan antar variabel atau sampel. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan antar rata-rata dua variabel signifikan atau tidak. Secara khusus dijelaskan tentang uji-t satu sampel dan uji-t dua sampel untuk data interval/rasio dengan contoh soal penyelesaiannya.
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian. Jenis data dibedakan menjadi kualitatif dan kuantitatif, sedangkan teknik pengumpulan datanya meliputi pengambilan sampel secara acak maupun tidak acak. Dokumen ini juga menjelaskan empat tingkat skala pengukuran data yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian. Kerangka teori menjelaskan hubungan antar variabel utama, subvariabel, atau masalah penelitian berdasarkan teori. Kerangka konsep menghubungkan konsep-konsep studi dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah penyusunan kerangka teori dan konsep serta contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian. Populasi merupakan seluruh subjek penelitian dengan karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Ada beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan sampel daripada seluruh populasi, seperti biaya, waktu, dan akurasi hasil penelitian. Ada dua jenis teknik pengambil
Dokumen tersebut berisi tanggapan terhadap 9 pertanyaan mengenai penelitian skripsi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi latar belakang judul skripsi, instrumen penelitian, jenis penelitian, teori yang mendasari penelitian, indikator keberhasilan penelitian, prosedur penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, serta proses pengumpulan dan analisis data. Tanggapan untuk setiap pertanyaan mengarahkan
Penelitian membutuhkan data yang valid untuk menjelaskan hubungan antara variabel. Ada dua jenis data, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data dapat dikelompokkan berdasarkan sumber, sifat, dan cara memperolehnya. Ada berbagai skala pengukuran data seperti nominal, ordinal, interval dan rasio.
Kelompok 6 terdiri dari 3 anggota yaitu Aisyah Turidho, Dhiah Masyitoh, dan Tania Tri Septiani. Dokumen ini membahas tentang statistika termasuk pengumpulan data, penyajian data, ukuran pemusatan data seperti mean, modus, median, dan kuartil.
Populasi dan sampel merupakan konsep penting dalam penelitian. Dokumen ini menjelaskan definisi populasi dan sampel serta teknik-teknik pengambilan sampel secara probability dan nonprobability. Teknik probability sampling memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unit populasi untuk terpilih sebagai sampel sehingga hasilnya dapat digeneralisasi, sedangkan nonprobability sampling tidak memberikan kesempatan yang sama.
The document contains a table of critical values for the t-distribution for various sample sizes (degrees of freedom), significance levels, and test types (one-tailed vs two-tailed). The table provides critical t-values for sample sizes ranging from 1 to 97 degrees of freedom and significance levels from 0.25 to 0.001 for one-tailed tests, and from 0.5 to 0.002 for two-tailed tests. The critical values can be used to determine if a calculated t-statistic is statistically significant for a given hypothesis test.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik analisis komparasi (t-test) untuk menguji perbedaan antar variabel atau sampel. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan antar rata-rata dua variabel signifikan atau tidak. Secara khusus dijelaskan tentang uji-t satu sampel dan uji-t dua sampel untuk data interval/rasio dengan contoh soal penyelesaiannya.
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian. Jenis data dibedakan menjadi kualitatif dan kuantitatif, sedangkan teknik pengumpulan datanya meliputi pengambilan sampel secara acak maupun tidak acak. Dokumen ini juga menjelaskan empat tingkat skala pengukuran data yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian. Kerangka teori menjelaskan hubungan antar variabel utama, subvariabel, atau masalah penelitian berdasarkan teori. Kerangka konsep menghubungkan konsep-konsep studi dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah penyusunan kerangka teori dan konsep serta contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian. Populasi merupakan seluruh subjek penelitian dengan karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Ada beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan sampel daripada seluruh populasi, seperti biaya, waktu, dan akurasi hasil penelitian. Ada dua jenis teknik pengambil
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian survai khususnya tentang cluster sampling. Secara singkat, cluster sampling adalah metode pengambilan sampel dimana populasi dikelompokkan terlebih dahulu sebelum diambil sampelnya. Kelebihan cluster sampling adalah biayanya relatif rendah, namun kelemahannya adalah kurang efisien dibandingkan metode lain."
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptxReskiCantik
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan ukuran sampel dalam penelitian, mulai dari definisi populasi, sampel, dan kerangka sampel. Terdapat beberapa formula dan pertimbangan untuk menentukan ukuran sampel seperti rumus Slovin, Issac dan Michael, serta Taro Yamane. Dokumen juga membedakan antara desain sampel probabilitas dan non probabilitas beserta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam metodologi penelitian kuantitatif. Populasi adalah seluruh subjek penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Dokumen ini menjelaskan berbagai teknik pengambilan sampel seperti sampling secara probabilitas dan non probabilitas serta menentukan jumlah sampel yang tepat berdasarkan karakteristik populasi.
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, dan uji normalitas data dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili seluruh populasi. Dokumen tersebut juga membahas mengenai jenis sampel, ukuran sampel yang ideal, serta teknik pengambilan sampel seperti probability sampling dan
Ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu sampel acak/random sampling dan sampel tidak acak/nonrandom sampling. Sampel acak memberi kesempatan yang sama kepada setiap unsur populasi untuk diambil sebagai sampel, sedangkan sampel tidak acak tidak. Sampel acak digunakan jika hasilnya ingin digeneralisasi, sedangkan sampel tidak acak digunakan jika tidak ingin mengggeneralisasi atau kurang informasi tentang populasi. M
Teknik sampling digunakan untuk mengambil sampel dari populasi karena tidak mungkin meneliti seluruh elemen populasi. Sampel harus mewakili karakteristik populasi dengan baik dan akurat. Ukuran sampel yang tepat dipengaruhi oleh besarnya populasi, derajat keseragaman, rencana analisis, dan sumber daya tersedia. Ada dua teknik pengambilan sampel: acak dan non-acak.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan sampel dan pengujian hipotesis dalam suatu penelitian. Ia menjelaskan beberapa metode pengambilan sampel seperti simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, dan cluster sampling beserta kelebihan dan kekurangannya. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menentukan ukuran sampel yang representatif dan melakukan uji hipotesis menggunakan uji t satu sampel dengan SPSS.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
Ìý
Buku Skrap Kupasan Novel ‘Justeru Impian Di Jaring’ yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
2. 1. Populasi
2. Sampel
3. Penelitian menggunakan sampel dan populasi
4. Kriteria sampel yang baik dalam penelitian
5. Pertimbangan dalam menentukan ukuran
sampel
6. Ukuran sampel
7. Sumber kesalahan sampel
8. Tahap-tahap dalam pemilihan sampel
9. Metode pengambilan sampel/teknik sampling
4. Menurut Sugiyono, Populasi merupakan generalisasi
yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dapat dibedakan menjadi :
1. Populasi Sampling
2. Populasi Sasaran
Misalkan : Peneliti mengambil rumah tangga sebagai sampel,
sedangkan yang diteliti merupakan anggota rumah
tangga yang bekerja sebagai petani.
Dalam hal ini, seluruh
rumah tangga dalam
wilayah penelitian adalah
populasi sampling.
Sedangkan seluruh petani
dalam wilayah penelitian
merupakan populasi
sasaran.
Populasi
sasaran
Populasi
sampling
6. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin memplajari
semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Sehingga yang dipelajari dari sampel tersebut,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi dan untuk hal tersebut,
sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative
( mewakili). Pengambilan sampel berarti mengambil sebagian dari populasi
untuk menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. (Sugiyono, 2007 :
73)
7. Sekaran, 2000, Davis dan Cosenza, 1993, Zikmud, 2000 menyebutkan
beberapa alasan utama penggunaan sampel dalam penelitian sebagai berikut
:
1. Kendala Sumber Daya
2. Ketepatan
3. Pengukuran Destruktif
9. Penelitian yang bekerja dengan sampel, berarti bahwa hanya mengambil sebagian
saja dari anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya
berdasarkan analisis sampel dibuat generalisasi.
Penelitian yang bekerja dengan Sensus (populasi), tidak perlu
menghadapi persoalan generalisasi. Peneliti akan terhindar dari
sampling karena jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah
anggota populasi
10. Beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa peneliti melakukan
penelitian sampel dibandingkan sensus (populasi) sebagai berikut :
Jika jumlah elemen populasinya terlalu banyak, peneliti tidak akan mungkin
mengumpulkan seluruhnya karena butuh tenaga dan biaya yang relative mahal
Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel seringkali lebih baik
dibandingkan dengan hasil sensus.
Proses penelitian sampel relatif lebih cepat
12. PROF. DR. I
KETUT
RAHYUDA, SE,
MSI
1. Dapat menghasilkan gambaran
yang dapat dipercaya dari seluruh
populasi yang diteliti
2. Dapat menentukan presisi
dengan cara menentukan
simpangan baku dari taksiran
yang diperoleh
3. Sederhana hingga mudah
dilaksanakan
4. Dapat memberikan keterangan
sebanyak mungkin dengan biaya
serendah – rendahnya
MUDRAJAD
KUNCORO, Ph.D
1. Sampel yang baik memungkinkan
peneliti untuk mengambil keputusan
yang berhubungan dengan besaran
sampel untuk memperoleh jawaban
yang dikehendaki
2. Sampel yang baik mengidentifikasikan
probabilitas dari setiap unit analisis
untuk meliputi sampel
3. Sampel yang baik memungkinkan
peneliti menghitung akurasi dan
pengaruh (misalnya kesalahan) dalam
pemilihan sampel daripada harus
melakukan sensus
4. Sampel yang baik memungkinkan
peneliti menghitung derajat kepercayaan
yang diterapkan dalam estimasi populasi
yang disusun dari sampel statistika.
Prof. Dr.
Jogiyanto
Hartono, M.B.A.,
Ak
1. Akurat
Sampel yang akurat adalah
sampel yang tidak bias
2. Presisi
Sampel yang mempunyai presisi
(precision) yang tinggi adalah
yang mempunyai kesalahan
pengambilan sampel yang
rendah
13. Menghindari
bias hanya di
perusahaan –
perusahaan
yang bertahan
Menghind
ari bias di
seleksi
sampel
Pemilihan
sampel
berdasarkan
proksi yang
tepat
15. Menurut Mantra (2003) dalam rahyuda (2004 : 43) ada 4 (empat) faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian :
1 Derajat keseragaman (degree of
homogeneity
Makin seragam populasi itu, makin kecil sampel
yang dapat diambil. Apabila populasi seragam
sempurna, maka satu elementer saja dari seluruh
populasi itu sudah cukup representative untuk
diteliti
2 Presisi yang dikehendaki
dalam penelitian
Secara kuantitatif presisi diukur dari
standar error. Makin kecil kesalahan
baku, makin besar tingkat presisinya
3 Rencana analisis
Rencana analisis data dengan teknik analisis tertentu sangat
menentukan besarnya sampel yang harus diambil. Teknik analisis
dengan table silang dan analisis lanjutan dengan Chi – Square misalnya
mensyaratkan pentingnya sampel minimal yang tersedia dalam setiap
sel dan table silang
4 Tergantung pada ketersediaan
biaya, tenaga, dan waktu
17. Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah
sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah
anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian
itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka
jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlh populasi tersebut yaitu 1000
orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang
kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel
menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan (diberlakukan umum).
18. Rumus menghitung
besaran sampel
KETERANGAN :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah populasi
d = Nilai presisi (ditentukan dalam
contoh ini sebesar 90% atau α = 0,1)
KETERANGAN :
dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%,
5%, 10%
P = Q = 0,5.
d = 0,05.
s = jumlah sampel
Rumus menghitung
ukuran dari populasi
21. Misalnya populasi berjumlah
200. Bila dikehendaki
kepercayaan sampel terhadap
populasi 95% atau tingkat
kesalahan 5%, maka jumlah
sampel yang diambil
0,58x200x1,195) = 19,12
orang. (Tarik dari angka 200
melewati taraf kesalahan 5%,
maka akan ditemukan titik di
atas angka 60. Titik itu kurang
lebih 58, untuk kesalahan 5%
berarti taraf kepercayaan 95%,
sehingga faktor pengalinya =
1,195).
22. Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982 : 253) memberikan saran-
saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini.
1
4
3
2
Ukuran sampel yang layak dalam
penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
Bila sampel dibagi dalam kategori
(misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-
swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota
sampel setiap kategori minimal 30.
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana,
yang menggunakan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota
sampel masing-masing antara 10 s/d 20.
Bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi
ganda misalnya), maka jumlah anggota
sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel
yang diteliti.
24. Dalam prakteknya tidak semua sampel sama persis dengan perhitungan sensusnya.
Kesalahan sampel yang sering terjadi adalah (Zikmund, 2000: 344) :
1 Sampling frame error
kesalahan yang terjadi bila elemen sampel
tertentu tidak diperhitungkan, atau bila
seluruh populasi tidak diwakili secara tepat
oleh kerangka sampel.
2 Random sampling error
(sampling error)
Kesalahan akibat adanya perbedaan
antara hasil sampel dan hasil sensus
yang dilakukan dengan prosedur yang
sama. Kesalahan juga dapat muncul
karena fluktuasi statistik yang terjadi
karena variasi peluang dalam elemen
sampel yang dipilih.
3 Nonresponse error
Kesalahan akibat perbedaan statistik antara
survei yang hanya memasukkan mereka yang
merespon dan juga mereka yang gagal (tidak)
merespon.
25. Kesalahan atau penyimpangan juga dapat ditimbulkan oleh beberapa hal yaitu :
Penyimpangan karena kesalahan perencanaan, seperti tidak tepatnya pemakaian
definisi, kriteria, satuan-satuan ukuran dan lainnya.
Penyimpangan karena penggantian sampel.
Penyimpangan karena salah tafsir responden.
Penyimpangan karena responden sengaja salah menjawab.
Penyimpangan karena kesalahan dalam pengelolaan data dan penerbitnya.
Kesalahan sampel dapat diperkecil dengan pemakaian metode pengambilan sampel yang tepat,
sedangkan kesalahan yang bukan karena pemakaian sampel dapat diperkecil dengan perencanaan dan
pelaksanaan yang diteliti dari penelitian bersangkutan (Rahyuda et al 2004 : 46).
27. Kuncoro (2009 : 122) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang
diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Agar informasi yang diperoleh dari sampel
benar-benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi,
diperlukan metode pemilihan sampel yang tepat. Tahap-tahap pemilihan sampel meliputi
(Davis & Cosenza, 1993: 220-223; Zikmund: 342 -347) :
Penentuan Populasi1
Penentuan Unit Pemilihan Sampel2
Penentuan Kerangka Pemilihan
Sampel
3
Penentuan Desain Sampel4
Penentuan Jumlah Sampel5
Pemilihan Sampel6
29. Metode pengambilan sampling atau teknik sampling merupakan suatu
teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel. Teknik ini terdiri dari
beberapa cara untuk mengambil sampel dimana dibagi menjadi dua yaitu
Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability sampling
adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang
sama dipilih menjadi sampel. Probability Sampling ini terdiri dari sample
random, proportionate stratified random, disproportionate stratified
random, dan area random. Teknik non-probability sampling yaitu setiap
anggota populasi memiliki peluang nol. Artinya, pengambilan sampel
didasarkan kriteria tertentu seperti judgment, status, kuantitas,
kesukarelaan dan sebagainya. Non-probability sampling meliputi, sampling
sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purpose sampling,
sampling jenuh, dan snowball sampling. (Sugiyono 2013 : 117)