Dokumen ini mengungkapkan kesenjangan antara kesejahteraan rakyat Indonesia dan kondisi anggota DPR yang hidup dalam kemiskinan. Banyak anggota DPR yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar dan tersisih dari kehidupan masyarakat yang lebih makmur. Kondisi ini menciptakan kesedihan dan ironi, di mana rakyat berfoya-foya sementara wakil rakyat harus berjuang untuk bertahan hidup.