3. TANTANGAN
GLOBAL
Krisis ekonomi dan ketidakpastian
global yang diperkirakan akan
berlangsung hingga beberapa tahun
mendatang;
Pariwisata Indonesia tidak rentan
terhadap krisis sehingga sektor
pariwisata dan pasar dalam negeri
dapat menjadi sabuk pengaman
perekonomian Nasional
息 FGD | Konvensi PPBI 2009 3
4. KINERJA PARIWISATA INDONESIA
Daya Saing Pariwisata Indonesia (WEF 2011)
4
DUNIA
NEGARA 2009 2010
Switzerland 1 1
Jerman 3 2
Perancis 4 3
Amerika 8 6
Australia 9 13
Singapura 10 10
Hongkong 12 12
Jepang 25 22
Malaysia 32 35
Thailand 39 41
China 47 39
Brunei D 69 67
Indonesia 81 74
Philiphines 86 94
VietNam 89 80
Chad 139 133
ASIA PASIFIK
NEGARA 2009 2010
Singapura 2 1
Hongkong 3 2
Australia 1 3
New Zealand 4 4
Jepang 5 5
Malaysia 7 7
China 10 9
Indonesia 15 13
Vietnam 17 14
Filipina 16 18
Kamboja 21 21
Pakistan 23 24
Bangladesh 25 25
Timor-leste - 26
139 Negara 26 Negara
5. PERKEMBANGAN WISATAWAN GLOBAL
息 KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 5
Evolusi Perubahan Kedatangan Wisatawan
Dunia Internasional tiap bulan
15 bulan mengalami
pertumbuhan negatif
6. Sekilas INDONESIA
Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa
Lebih dari 300 ragam suku dan etnis
dan 742 bahasa dan dialek.
Lebih dari 17.100 pulau,
6000 diantaranya berpenghuni.
Dengan luas daratan 1,9 juta km2
,
dan 3,1 juta km2
luas perairan
8 World Heritage Cultural Sites
Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival
Internasional dan industri kreatif yang kuat
Indonesia merupakan negara
archipelago terluas, dan memiliki
populasi penduduk terbesar
keempat di dunia
(賊 237 juta orang)
Membentang 5.120 km dari timur ke
barat, 1.760 km dari utara ke selatan
Peringkat 39 dari Cultural Heritage
dari 139 Negara oleh WEF
7. Sekilas INDONESIA
Mega Biodiversity
Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF)
7
16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia
121 spesies kupu-kupu
44% endemik
12% dari mamalia di dunia
36% endemik
Khusus Papua,
presentase flora endemik
mencapai 60-70%
35 spesies primata, 25% endemik
17% dari burung di dunia
26% endemik
8. TREND DAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA
Periode: Jan 2009-Oktober 2011
8
Jumlah dan Pertumbuhan Turis ke Indonesia
Periode: Jan 2009 Oktober 2011
9. Afrika
Total: 61 jt
Penetrasi 0,04 %
Afrika
Total: 61 jt
Penetrasi 0,04 %
Eropa
Total: 351 jt
Penetrasi 0,30 %
Eropa
Total: 351 jt
Penetrasi 0,30 %
Amerika Selatan
Total: 198 jt
Penetrasi 0,02 %
Amerika Selatan
Total: 198 jt
Penetrasi 0,02 %
Amerika Utara
Total: 87 jt
Penetrasi 0,26 %
Amerika Utara
Total: 87 jt
Penetrasi 0,26 %
< 1%
ASEAN
Total: 54 jt
Penetrasi 5,59 %
ASEAN
Total: 54 jt
Penetrasi 5,59 %
5 9 %
Oceania
Total: 8,2 jt
Penetrasi 9,80 %
Oceania
Total: 8,2 jt
Penetrasi 9,80 %
> 9 %
Penetrasi Pariwisata
(dr jumlah wisatawan)
Asia
Total: 165 jt
Penetrasi 1,01 %
Asia
Total: 165 jt
Penetrasi 1,01 %
Timur Tengah
Total: 13 jt
Penetrasi 1,10 %
Timur Tengah
Total: 13 jt
Penetrasi 1,10 %
1 5 %
Total M $
(% indonesia)
Total Pengeluaran
untuk Pariwisata
421
(0,38%)
140
(1,19%)
136
(0,23%)
114
(0,04%) 52
(0,30%)
32
(7,23%)
31
(0,78%)
24
(5,05%)
SEBARAN OUTBOND WISATAWAN DUNIA DAN WISMAN INDONESIA
Berdasarkan Region
9
Total: 351 jt outbound
10. POTENSI PARIWISATA GLOBAL
Tahun 2010
10
Luas Lingkaran:
Total Pengeluaran untuk pariwisata
Warna Lingkaran (menunjukkan lama tinggal):
> 15 hari 10-15 hari 7-9 hari < 7 hari
SG
19,73%
DE
HK
UK
US
RU
IT
CA
SP
SE
CH
FR
NL IN
SA
JP
KR
MY
Penetrasi Wisatawan
Total Wisatawan (Outbond)
CN
11. DISTRIBUSI PDB INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Tahun 2001-2010
11
PDBPariwisata(Trilliun)
KontribusithdPDBNasional(%)
12. POLA TAHUNAN KUNJUNGAN WISMAN INDONESIA
Tahun 2010
12
Periode sepi (low season):
Turunnya minat turis untuk datang
ke Indonesia perlu disingkapi
dengan ragam daya tarik, promosi,
dan pola perjalanan, event/kegiatan
Periode ramai (high season):
Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu
dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari
semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung
maupun secara tidak langsung
13. Sebaran Asal Wisatawan Nusantara
Berdasarkan Jumlah Wisnus di Wilayah Tertentu
2007: 14.426
2008: 14.723
2009: 16.544
2007: 14.426
2008: 14.723
2009: 16.544
Aceh, Sumut,
Sumbar, Riau
Jambi, Sumsel, Bengkulu,
Lampung, Kep Bangka
Belitung, Kepri
2007: 4.566
2008: 4.700
2009: 5.103
Bali, NTT, NTB
2007: 6.838
2008: 6.922
2009: 6.713
Jakarta
2007: 24.458
2008: 24.910
2009: 26.147
Banten, Jabar
2007: 17.629
2008: 17.939
2009: 18.351
DIY, Jateng
2007: 24.458
2008: 24.910
2009: 26.147
Jatim
10,22%
7,26%
4,99%
9,59%
20,46%
17,56%
15,75%
Keterangan : Share Pengeluaran wisnus asal daerah
tersebut terhadap total pengeluaran wisnus
: Jumlah Wisnus Thn 2007
: Jumlah Wisnus Thn 2008
: Jumlah Wisnus Thn 2009
2007: 5.588
2008: 5.709
2009: 6.026
5,51%
Kalbar, Kalteng,
Kalsel, Kaltim
2007: 7.112
2008: 7.240
2009: 7.314
Sulut, Sulteng, Sulsel,
Sultenggara, Sulbar,
Gorontalo
7,30%
2007: 7.112
2008: 7.240
2009: 7.314
Maluku, Maluku Utara,
Papua, Papua Barat
1,36%
17. AKSES MENUJU WISATA DAN LUAS
WILAYAH
1. Desa Ranu Pane di Kecamatan Senduro
2. Watu Rejeng
3. Hutan Cemara dan Pinus
4. Pondok Pendaki ( Shelter )
Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400
mdpl dengan luas 14 hektare
息 KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 17
18. FASILITAS
-Transportasi (Jeep)
-Peralatan lengkap (tenda, sleeping bag,
penerangan)
-Konsumsi 4x (Sarapan pagi di meeting point,
Makan siang-Makan malam-Sarapan di Ranu
Kombolo)
息 KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 18
19. PERLENGKAPAN YANG HARUS
DIBAWA
-Perlengkapan pribadi (perlengkapan mandi,
obat-abatan pribadi)
- Jaket tebal, sarung tangan, dan
perlengkapan yang kiranya diperlukan di
tempat yang berhawa dingin.
息 KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 19