Laporan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMKN 5 Tangerang pada mata pelajaran Desain Grafis Percetakan melalui pembelajaran model Problem Based Learning. Pembelajaran konvensional yang terlalu teori menyebabkan siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajar rendah. Dengan model baru ini, siswa lebih aktif berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan hasil belaj
2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptxdwiastuti158748
油
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Metode ini menekankan pemecahan masalah dunia nyata secara kolaboratif untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa. Guru bertugas menyiapkan pertanyaan proyek, memantau kemajuan, dan mengevaluasi hasil proyek siswa.
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran modern dengan pendekatan pedagogik yang menantang, inovatif, inspiratif, dan integratif dalam proses pembelajaran. Beberapa strategi pembelajaran yang disebutkan antara lain pembelajaran berbasis masalah, argumentasi, pemikiran komputasi, belajar melalui menghafal, latihan, dan komunikasi. Strategi-strategi tersebut diyakini dapat mengembangkan berbagai keterampilan siswa dan m
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
1. Melibatkan warga sekolah secara aktif dalam merancang dan menyusun vii misi sekolah.
2. berbagi pengalaman dan mendiskusikan dengan rekan guru, serta menerapkan waktu reguler untuk rapat atau diskusi.
3. Memilih pelatihan dan seminar yang cocok dengan visi misi sekolah yang akan kita kembangkan.
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdfsmkn 1 batam
油
1. Guru mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa dengan merancang pembelajaran berbasis masalah dan proyek menggunakan pendekatan saintifik serta mengembangkan tujuan pembelajaran ke tingkat berpikir tinggi.
Lokakarya memberikan pemahaman baru tentang merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang berpusat pada murid dengan melibatkan siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua dalam perancangan dan pelaksanaannya serta mempertimbangkan hal-hal penting seperti pertanyaan pemantik dan evaluasi.
Bab II membahas efektifitas dalam pembelajaran dan cara mengefektifkannya. Efektifitas didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kualitas, kuantitas, dan waktu. Pembelajaran efektif dicapai melalui belajar aktif siswa dan penggunaan berbagai metode mengajar oleh guru. Syarat-syarat efektifitas meliputi aktivitas belajar siswa, variasi metode mengajar g
Berdasarkan penjelasan di atas, pengamatan pertumbuhan pohon singkong termasuk penilaian proyek karena menggunakan KKO mengamati untuk mengukur pertumbuhan pohon singkong dalam suatu periode waktu.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran modern dengan pendekatan pedagogik yang menantang, inovatif, inspiratif, dan integratif dalam proses pembelajaran. Beberapa strategi pembelajaran yang disebutkan antara lain pembelajaran berbasis masalah, argumentasi, pemikiran komputasi, belajar melalui menghafal, latihan, dan komunikasi. Strategi-strategi tersebut diyakini dapat mengembangkan berbagai keterampilan siswa dan m
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
1. Melibatkan warga sekolah secara aktif dalam merancang dan menyusun vii misi sekolah.
2. berbagi pengalaman dan mendiskusikan dengan rekan guru, serta menerapkan waktu reguler untuk rapat atau diskusi.
3. Memilih pelatihan dan seminar yang cocok dengan visi misi sekolah yang akan kita kembangkan.
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdfsmkn 1 batam
油
1. Guru mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa dengan merancang pembelajaran berbasis masalah dan proyek menggunakan pendekatan saintifik serta mengembangkan tujuan pembelajaran ke tingkat berpikir tinggi.
Lokakarya memberikan pemahaman baru tentang merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang berpusat pada murid dengan melibatkan siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua dalam perancangan dan pelaksanaannya serta mempertimbangkan hal-hal penting seperti pertanyaan pemantik dan evaluasi.
Bab II membahas efektifitas dalam pembelajaran dan cara mengefektifkannya. Efektifitas didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kualitas, kuantitas, dan waktu. Pembelajaran efektif dicapai melalui belajar aktif siswa dan penggunaan berbagai metode mengajar oleh guru. Syarat-syarat efektifitas meliputi aktivitas belajar siswa, variasi metode mengajar g
Berdasarkan penjelasan di atas, pengamatan pertumbuhan pohon singkong termasuk penilaian proyek karena menggunakan KKO mengamati untuk mengukur pertumbuhan pohon singkong dalam suatu periode waktu.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
Salinan dari Salinan dari Jihatul Hadi_Seminar PPG_T.2_Asesmen 1_20240924_073019_0000.pptx
1. Seminar
Pendidikan Profesi Guru
Penguji :
Presented By:
Jihatul Hadi
Peningkatan Pembelajaran Muatan Matematika Dengan
Media Puzzle Pecahan dan Jam Pecahan Pada Materi Pecahan
Kelas V
Drs. I Made Sujana, M.A
Drs. I Wayan Mertha, M.Si
Mardiana, S.Pd
3. Hasil Identifikasi Diri
Visi Pribadi untuk Pendidikan di Indonesia
Visi terhadap Calon Guru
Membangun peserta didik sebagai pembelajar seumur hidup yang
unggul, adaptif, responsiv, memiliki keterampilan abad-21, sejahtera,
dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya manusia
Indonesia dan Pancasila, sehingga mampu bersaing dalam masyarakat
global
Menciptakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, dengan
memperhatikan kebutuhan, minat, dan karakteristik peserta didik,
memfasilitasi lingkungan belajar yang aman dan nyaman, serta
melibatkan orang tua dan masyarakat, meningkatkan keterampilan
belajar abad-21 dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya Indonesia
dan Pancasila, sehingga peserta didik menjadi bibit unggul dan
berakhlak mulia.
4. Hasil Identifikasi Diri
Realisasi untuk Mencapai Visi
Saya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas diri sebagai mahasiswa dan
calon guru yang berkompetensi.
Saya akan mengikuti pelatihan dan workshop yang relevan.
Saya inisiatif membaca berbagai literatur untuk mencapai visi tersebut.
Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pembelajaran Berusaha
menjadi contoh/tauladan yang baik bagi siswa.
Megintegrasikan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila dalam proses
pembelajaran.
Memilih pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student
center learning)
Memilih metode dan model pembelajaran yang memfasilitasi pembelajaran abad
ke 21
Adaptif dan responsif terhadap perkembangan zaman dengan mengintegrasikan
teknologi dalam pembelajaran.
Membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman saat proses pembelajaran
5. Implementasil PSE dapat dilakukan dengan cara :
1. Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara langsung dan
eksplisit.
2. Mengintegrasikan KSE ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi
dengan murid.
Pengalaman Bermakna
Good Practices PSE
pentingnya menguasai kompetensi sosial dan emosional untuk
bertahan dalam masalah, menemukan pemecahan masalah, dan
menjadi pribadi yang lebih baik.
Penerapan PSE dalam pembelajaran, kegiatan sehari-hari di sekolah,
dan menyelenggarakan kegiatan terkait kompetensi sosial dan
emosional.
Good Practices PPL
Menerapkan teori yang didapat di kampus
Self assesment
pengelolaan emosi
7. 1.Guru mendemonstrasikan media Puzzle Pecahan
2.Peserta didik secara individu mencoba menjawab soal pecahan dengan menggunakan
Puzzle pecahn serta mempresentasikan hasilnya
3.setelah paham konsep pecahan guru mendemonstrasikan jam pecahan untuk
meningkatkan pemahaman dalam pengoperasian pecahan
4.Peserta didik masing-masing kelompok menjawab bersama soal pecahan dengan
menggunakan jam pecahan
5.setelah memahami konsep pecahan dan pengoperasian penjumalahan dan
pengurangan pecahan masing-masing kelompok mengerjakan LKPD
Desain Inovasi
Langkah-langkah penggunaan Media
8. Desain Inovasi
Kelebihan dan Kekurangan media
1.Peserta didik dapat membuktikan
secara langsung konsep pecahan dan
cara pengoperasian
2.Meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan pemecahan masalah
peserta didik.
3.memberikan pengalaman nyata dan
bermakna bagi peserta didik
Kelebihan
Kekurangan
1.Membuat media membutuhkan
waktu yang cukup lama
2.Terkadang bisa menghabiskan waktu
dalam mengimplementasikan 2
media
9. Rencana Tindak Lanjut
Meninjau ulang media untuk
memastikan tidak ada kesalahan atau
masalah yang dilewatkan.
Memilih metode pembelajaran atau
pendekatan yang tepat agar peserta didik
dapat bergiliran menggunakan media
tanpa harus berebut.
Melakukan diagnostik awal untuk mengetahui
tingkat kemampuan peserta didik sebelum
pembelajaran dimulai. Menyesuaikan asesmen
dengan krakteristik dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
Melakukan evaluasi terhadap inovasi
pembelajaran yang telah diterapkan, serta
melakukan refleksi dan merencanakan
perbaikan terhadap inovasi tersebut
10. Paradigma baru Terhadap
Makna Guru
1.Guru sebagai pendidik yang mengarahkan anak didiknya menjadi
manusia yang utuh, bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, bangsa,
dan negara.
2.Guru harus memahami peserta didik sebagai individu, berlaku adil
dan menanamkan prinsip pada anak didiknya untuk senantiasa
menjalin hubungan positif guna menciptakan lingkungan belajar
yang aman dan nyaman.
3.Guru perlu memiliki kemampuan dalam merancang, melaksanakan,
mengevaluasi, dan merefleksikan proses pembelajaran.
4.Pembelajaran harus dirancang dan dilaksanakan dengan
memperhatikan karakteristikserta kebutuhan belajar dan sosial
emosional peserta didik.
Sebelum mengikuti PPG, saya menganggap peran guru hanya sebatas
menyampaikan ilmu pengetahuan. Namun, setelah mengikuti PPG,
pandangan saya terhadap makna guru mulai berkembang, seperti;