Dokumen tersebut merangkum perjuangan rakyat dan pemerintah Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda dan sekutu, meliputi pertempuran di Surabaya, Ambarawa, Medan, dan Bandung serta puputan Margarana. Juga dijelaskan diplomasi Indonesia di forum internasional seperti diplomasi beras tahun 1946 dan serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
Perjanjian Linggarjati mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto di Jawa, Madura, dan Sumatera. Namun, wilayah Indonesia diakui semakin sempit karena Belanda hanya mengakui wilayah tersebut. Perjanjian ini juga membentuk Negara Kesatuan Indonesia yang terdiri atas Republik Indonesia, Kalimantan, dan Indonesia Timur.
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...Isma Jihan
油
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa peristiwa penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, seperti Bandung Lautan Api, Puputan Margarana di Bali, pembunuhan massal di Sulawesi oleh Westerling, dan Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
01. PPT Sejarah Minat XII - www.ilmuguru.org.pptxAsriWahyuni22
油
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai pertempuran militer melawan pasukan Sekutu dan NICA di berbagai daerah seperti Medan, Ambarawa, Surabaya, dan Bandung. Indonesia juga melakukan diplomasi dengan berbagai negara dan melalui perundingan-perundingan seperti Linggajati dan Renville untuk mempertahankan kedaulatan.
Dokumen tersebut merangkum perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melalui berbagai pertempuran melawan Belanda dan sekutu, serta upaya diplomasi untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perjuangan tersebut dilakukan baik secara militer dengan berbagai pertempuran penting seperti di Surabaya, Ambarawa, dan Bali, maupun secara diplomasi melalui perundingan-perundingan kunci seperti Linggajati dan R
Usaha Mempertahankan kemerdekaan IndonesiaUmi Rosyidah
油
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan meliputi berbagai pertempuran melawan tentara sekutu dan Belanda antara tahun 1945-1965. Pertempuran-pertempuran besar terjadi di Surabaya, Semarang, Ambarawa, dan Medan pada tahun 1945. Perang Kemerdekaan I dan II melawan Belanda terjadi pada 1947 dan 1948. Berbagai pemberontakan seperti APRA, Andi Azis, dan PRRI muncul antara 1950-1958 dalam menuntut
1. Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Indonesia setelah mengalahkan Jepang untuk mengambil alih kekuasaan dan menegakkan kembali penjajahan Belanda. Ini menimbulkan berbagai pertempuran antara rakyat Indonesia melawan sekutu dan NICA di berbagai kota seperti Surabaya, Medan, Ambarawa, Manado, dan Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Materi Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS KelRakhmad Sahri
油
Dokumen tersebut menggambarkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Sekutu dan NICA yang mencoba menjajah kembali Indonesia setelah kemerdekaan. Perlawanan terjadi di berbagai kota seperti Surabaya, Ambarawa, Bandung, dan Medan melalui berbagai insiden dan pertempuran sejak September hingga Desember 1945.
1. Dokumen tersebut membahas perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai pertempuran dan perundingan diplomasi melawan Belanda.
2. Terdapat berbagai pertempuran seperti di Surabaya, Ambarawa, dan Medan serta peristiwa seperti Puputan Margarana.
3. Perundingan diplomasi meliputi Konferensi Asia di New Delhi dan Konferensi Meja Bundar di Den Haag yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia.
Dokumen ini membahas perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi dengan menjelaskan beberapa pertempuran penting melawan Belanda dan sekutu seperti Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Pertempuran Ambarawa, dan Pertempuran Medan Area. Juga dibahas peristiwa-peristiwa penting lainnya seperti Perjanjian Linggarjati dan upaya pemecahan wilayah oleh Belanda.
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia beserta peran masing-masing, serta pertempuran dan perundingan yang terjadi setelah Proklamasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...Isma Jihan
油
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa peristiwa penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, seperti Bandung Lautan Api, Puputan Margarana di Bali, pembunuhan massal di Sulawesi oleh Westerling, dan Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
01. PPT Sejarah Minat XII - www.ilmuguru.org.pptxAsriWahyuni22
油
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai pertempuran militer melawan pasukan Sekutu dan NICA di berbagai daerah seperti Medan, Ambarawa, Surabaya, dan Bandung. Indonesia juga melakukan diplomasi dengan berbagai negara dan melalui perundingan-perundingan seperti Linggajati dan Renville untuk mempertahankan kedaulatan.
Dokumen tersebut merangkum perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melalui berbagai pertempuran melawan Belanda dan sekutu, serta upaya diplomasi untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perjuangan tersebut dilakukan baik secara militer dengan berbagai pertempuran penting seperti di Surabaya, Ambarawa, dan Bali, maupun secara diplomasi melalui perundingan-perundingan kunci seperti Linggajati dan R
Usaha Mempertahankan kemerdekaan IndonesiaUmi Rosyidah
油
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan meliputi berbagai pertempuran melawan tentara sekutu dan Belanda antara tahun 1945-1965. Pertempuran-pertempuran besar terjadi di Surabaya, Semarang, Ambarawa, dan Medan pada tahun 1945. Perang Kemerdekaan I dan II melawan Belanda terjadi pada 1947 dan 1948. Berbagai pemberontakan seperti APRA, Andi Azis, dan PRRI muncul antara 1950-1958 dalam menuntut
1. Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Indonesia setelah mengalahkan Jepang untuk mengambil alih kekuasaan dan menegakkan kembali penjajahan Belanda. Ini menimbulkan berbagai pertempuran antara rakyat Indonesia melawan sekutu dan NICA di berbagai kota seperti Surabaya, Medan, Ambarawa, Manado, dan Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Materi Usaha Mempertahankan Kemerdekaan (IPS KelRakhmad Sahri
油
Dokumen tersebut menggambarkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Sekutu dan NICA yang mencoba menjajah kembali Indonesia setelah kemerdekaan. Perlawanan terjadi di berbagai kota seperti Surabaya, Ambarawa, Bandung, dan Medan melalui berbagai insiden dan pertempuran sejak September hingga Desember 1945.
1. Dokumen tersebut membahas perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai pertempuran dan perundingan diplomasi melawan Belanda.
2. Terdapat berbagai pertempuran seperti di Surabaya, Ambarawa, dan Medan serta peristiwa seperti Puputan Margarana.
3. Perundingan diplomasi meliputi Konferensi Asia di New Delhi dan Konferensi Meja Bundar di Den Haag yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia.
Dokumen ini membahas perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi dengan menjelaskan beberapa pertempuran penting melawan Belanda dan sekutu seperti Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Pertempuran Ambarawa, dan Pertempuran Medan Area. Juga dibahas peristiwa-peristiwa penting lainnya seperti Perjanjian Linggarjati dan upaya pemecahan wilayah oleh Belanda.
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia beserta peran masing-masing, serta pertempuran dan perundingan yang terjadi setelah Proklamasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
1. Nama Kelompok:
O Hani Gunawan
O Ridho Wahyu U.
O Maulida Isnaini
O Ellya Monica
SEJARAH INDONESIA
TAHUN AJARAN 2018/2019
SMA N 1 PELEPAT ILIR
2. Perjuangan Rakyat dan Pemerintah di Daerah
dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
O Penyerahan kekuasaan Jepang kepada
Sekutu dilakukan oleh Komando Asia
Tenggara (South East Asia Command atau
SEAC) di bawah pimpinan Laksamana Lord
Louis Mounbatten. Pasukan Sekutu yang
bertugas di Indonesia adalah Allied Forces
Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin
oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
AFNEI merupakan komando bawahan dari
SEAC
3. A.Perlawanan Bersenjata di
Berbagai Daerah
O 1.Pertempuran Suraba
O tragedi ini terjadi karena insiden bendera di hotel yamato yang
melibatkan Indonesia dan sekutu. Kedatangan pasukan AFNEI di
Surabaya menumbuhkan kecurigaan bagi pemerintah RI bahwa
kedatangan AFNEI diboncengi oleh NICA Pada tanggal 27 Oktober
1945 mulailah pertempuran antara pasukan Indonesiamelawan
AFNEI Soekarno-Hatta dan Amir Syarifuddin tiba di Surabaya
tanggal 29 oktober 1945. Insiden ini mengakibatkan tewasnya
Brigjen mallaby, menyulut kemarahan pasukan AFNEI pada
tanggal 10 desember 1945, pasukan AFNEI menggempur kota
Surabaya melalui darat, laut, dan udara, tetapi rakyat Surabaya
gigih mempertahankan Kota Surabaya. Pertempuran yang
terakhir terjadi pada tanggal 28 desember 1945 di gunung Sari.
4. Pertempuran Ambarawa
O Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 20 November sampai tanggal
15 Desember 1945, antara pasukan TKR dan Pemuda Indonesia
melawan pasukan Sekutu (Inggris). Pertempuran Ambarawa dimulai
dari insiden yang terjadi di Magelang pada tanggal 26 Oktober 1945.
Pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa pecah pertempuran
antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan
tentara Sekutu. Pertempuran Ambarawa mengakibatkan gugurnya
Letkol Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Posisi Letkol Isdiman
kemudian digantikan oleh Letkol Soedirman. Kota Ambarawa berhasil
dikepung selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI. Mengingat posisi
yang telah terjepit, maka pasukan Sekutu meninggalkan kota
Ambarawa tanggal 15 Desember 1945 menuju Semarang.
Keberhasilan TKR mengusir Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu
peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan
RI.
5. Pertempuran Medan Area 1 Desember 1945
O Pada tanggal 9 Oktober 1945 tentara Inggris yang diboncengi oleh NICA mendarat
di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya mereka diterima
secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara sehubungan dengan tugasnya
untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). Sebuah insiden terjadi di
hotel Jalan Bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu seorang penghuni
hotel (pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang
dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda.
Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni
pasukan NICA. Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papan-
papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota
Medan. Sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Inggris dan NICA
mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota Medan.
O Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan TKR untuk melawan kekuatan
asing yang mencoba berkuasa kembali. Pada tanggal 10 Agustus 1946 di
Tebingtinggi diadakan pertemuan antara komandan-komandan pasukan yang
berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut memutuskan dibentuknya satu
komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area.
6. Bandung Lautan Api
O Terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api diawali dari datangnya Sekutu pada
bulan Oktober 1945. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh ultimatum Sekutu untuk
mengosongkan kota Bandung. Pada tanggal 21 November 1945, Sekutu
mengeluarkan ultimatum pertama isinya kota Bandung bagian Utara selambat-
lambatnya tanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh para pejuang. Ultimatum
tersebut tidak ditanggapi oleh para pejuang. Selanjutnya tanggal 23 Maret 1946
Sekutu mengeluarkan ultimatum kembali. Isinya hampir sama dengan ultimatum
yang pertama. Menghadapi ultimatum tersebut para pejuang kebingungan karena
mendapat dua perintah yang berbeda. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan
agar TRI mengosongkan kota Bandung. Sementara markas TRI di Yogyakarta
menginstruksikan agar Bandung tidak dikosongkan.
O Akhirnya para pejuang mematuhi perintah dari Jakarta. Pada tanggal 23-24 Maret
1946 para pejuang meninggalkan Bandung. Namun, sebelumnya mereka
menyerang Sekutu dan membumihanguskan kota Bandung. Tujuannya agar
Sekutu tidak dapat menduduki dan memanfaatkan sarana-sarana yang vital.
Peristiwa ini dikenal dengan Bandung Lautan Api. Sementara itu para pejuang dan
rakyat Bandung mengungsi ke luar kota.
7. Puputan Margarana
O Perang Puputan Margarana di Bali diawali dari keinginan Belanda mendirikan
Negara Indonesia Timur (NIT). Letkol I Gusti Ngurah Rai, Komandan Resimen
Nusa Tenggara, berusaha menggagalkan pembentukan NIT dengan
mengadakan serangan ke tangsi NICA di Tabanan tanggal 18 Desember 1946.
Konsolidasi dan pemusatan pasukan Ngurah Rai (yang dikenal dengan nama
pasukan Ciung Wanara) ditempatkan di Desa Adeng Kecamatan Marga.
Belanda menjadi gempar dan berusaha mencari pusat kedudukan pasukan
Ciung Wanara. Pada tanggal 20 November 1946 dengan kekuatan besar
Belanda melancarkan serangan dari udara terhadap kedudukan Ngurah Rai di
desa Marga.
Dalam keadaan kritis, Letkol I Gusti Ngurah Rai mengeluarkan perintah
Puputan yang berarti bertempur sampai habis-habisan (fight to the end).
Letkol I Gusti Ngurah Rai gugur beserta seluruh anggota pasukan dalam
pertempuran tersebut. Jenazahnya dimakamkan di desa Marga. Pertempuran
tersebut terkenal dengan nama Puputan Margarana. Gugurnya Letkol I Gusti
Ngurah Rai telah melicinkan jalan bagi usaha Belanda untuk membentuk
Negara Indonesia Timur.
8. Serangan Umum
O Puncak serangan TNI adalah serangan umum terhadap kota
Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949, yang dipimpin oleh
Letkol Soeharto. Sebelumnya, Letkol Soeharto mengadakan
koordinasi terlebih dahulu dengan Sri Sultan Hamengku
Buwono IX selaku Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam serangan ini, TNI memakai sistem wehrkreise.
Untuk memudahkan penyerangan, maka dibentuk beberapa
sektor yaitu:
a. sektor Barat dipimpin oleh Mayor Ventje Sumual,
b. sektor Selatan dan Timur dipimpin oleh Mayor Sardjono,
c. sektor Utara dipimpin oleh Mayor Kusno,
d. sektor Kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan
Letnan Masduki.
9. O Pada malam hari menjelang serangan umum, pasukan-pasukan
telah merayap mendekati kota dan melakukan penyusupan-
penyusupan. Pagi hari tanggal 1 Maret 1949 sekitar pukul
06.00 WIB tepat sirene berbunyi, serangan dilancarkan dari
segala penjuru kota. Letkol Soeharto langsung memimpin
penyerangan dari sektor Barat sampai batas Jalan Malioboro.
Rakyat membantu memperlancar jalannya penyerangan dengan
memberikan bantuan logistik. Dalam waktu enam jam kota
Yogyakarta berhasil dikuasai TNI. Pada pukul 12.00 WIB tepat,
pasukan TNI mengundurkan diri. Hal ini sesuai dengan rencana
yang ditentukan sejak awal. Bersamaan dengan itu bantuan
Belanda tiba dengan kendaraan lapis baja serta pesawat
terbang. Belanda melakukan serangan balasan
10. O serangan umum telah mencapai tujuannya.
Berikut ini tujuan Serangan Umum 1 Maret 1949.
a. Ke dalam
O 1) Mendukung perjuangan yang dilakukan secara diplomasi.
2) Meninggikan moral rakyat dan TNI yang sedang bergerilya.
O b. Ke luar
O 1) Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI
mempunyai kekuatan untuk mengadakan ofensif.
2) Mematahkan moral pasukan Belanda.
O Untuk mengenang para pejuang dan peristiwa Serangan
Umum 1 Maret 1949 maka pemerintah Yogyakarta
membangun Monumen Yogya Kembali.
11. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Belanda
dalam Forum Internasional dan Pengaruhnya
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
O Selain menggunakan perjuangan
bersenjata, para pemimpin bangsa
melakukan perjuangan diplomasi.
O perjuangan diplomasi bangsa Indonesia
dalam berbagai forum internasional di
bawah ini.
12. Diplomasi Beras Tahun 1946
O Antara India dengan Indonesia terdapat persamaan nasib
dan sejarah. Keduanya sama-sama pernah dijajah dan
menentang penjajahan. Oleh karenanya, ketika rakyat India
mengalami kekurangan bahan makanan, pemerintah
Indonesia menawarkan bantuan padi sejumlah 500.000
ton. Perjanjian bantuan Indonesia kepada India
ditandatangani tanggal 18 Mei 1946. Perjanjian ini
sebenarnya merupakan barter kedua negara, sebab India
ternyata juga memberikan bantuan obat-obatan kepada
Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari diplomasi beras
adalah Indonesia semakin mendapat simpati dunia
internasional dalam perjuangannya mengusir Belanda.
13. Perundingan Linggarjati
O Perundingan Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946 di
Linggarjati, dekat Cirebon. Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh
Perdana Menteri Sutan Syahrir sedangkan Belanda diwakili oleh Prof.
Scermerhorn. Perundingan tersebut dipimpin oleh Lord Killearn, seorang
diplomat Inggris. Berikut ini beberapa keputusan Perundingan Linggarjati.
a. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia meliputi Jawa,
Madura, dan Sumatra.
b. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk
Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang
salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
c. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni
Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Dalam perkembangan selanjutnya, Belanda melanggar ketentuan
perundingan tersebut dengan melakukan agresi militer I tanggal 21 Juli
1947.
14. Agresi Militer Belanda (Tanggal 21 Juli 1947)
O Pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan aksi polisionil yang dikenal dengan agresi
militer I. Tujuannya adalah untuk menguasai sarana-sarana vital di Jawa dan Madura. Jadi
tujuan serangan ini bersifat ekonomis. Pasukan Belanda bergerak dari Jakarta dan
Bandung untuk menduduki Jawa Barat, dan dari Surabaya untuk menduduki Madura.
Berbagai reaksi bermunculan akibat agresi militer I. Belanda tidak menyangka apabila
Amerika Serikat dan Inggris memberikan reaksi yang negatif. Australia dan India
mengajukan masalah Indonesia ini ke Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 4 Agustus
1947, PBB mengeluarkan perintah penghentian tembak menembak. Untuk mengawasi
gencatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN ada tiga
negara yaitu:
a. Belgia (dipilih oleh Belanda) dipimpin oleh Paul van Zeeland;
b. Australia (dipilih oleh Indonesia) dipimpin oleh Richard Kirby; dan
c. Amerika Serikat (dipilih oleh Indonesia dan Belanda) dipimpin Dr. Frank Graham.
Tugas utama KTN adalah mengawasi secara langsung penghentian tembak-menembak
sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Dengan demikian masalah Indonesia
menjadi masalah internasional. Secara diplomatis jelas sangat menguntungkan Indonesia.
KTN berhasil mempertemukan Indonesia dengan Belanda dalam Perjanjian Renville. Selain
itu juga mengembalikan para pemimpin Republik Indonesia yang ditawan Belanda di
Bangka.
15. Perundingan Renville
Perundingan Renville dilaksanakan di atas Geladak Kapal Renville milik
Amerika Serikat tanggal 17 Januari 1948. Dalam perundingan tersebut,
pemerintah Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin.
Sedangkan Belanda diwakili oleh Abdul Kadir Widjojoatmodjo. Hasil
perundingan tersebut adalah:
a. wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis van
Mook),
b. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai
Republik Indonesia Serikat terbentuk,
c. kedudukan RIS dan Belanda sejajar dalam Uni Indonesia-Belanda,
d. RI merupakan bagian dari RIS, dan
e. pasukan RI yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah RI.
Nasib dan kelanjutan Perundingan Renville relatif sama dengan
Perundingan Linggarjati. Belanda kembali melanggar perjanjian dengan
melakukan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948.
16. Agresi Militer Belanda II,
(Tanggal 19 Desember 1948)
O Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan aksi polisionil ke II.
Belanda menduduki kota Yogyakarta, yang diawali dengan penerjunan pasukan
payung di Lapangan Udara Maguwo, serta mengepung dan menghancurkan
konsentrasi-konsentrasi TNI. Dalam agresi kedua, Belanda berhasil menduduki
Yogyakarta dan menangkap para pemimpin politik serta militer.
Meskipun para pemimpin politik ditangkap, pemerintahan Republik Indonesia
tidak berhenti. Sebelum ditangkap Presiden Soekarno memberikan mandat
melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr. Syafruddin Prawiranegara
untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di
Bukittinggi, Sumatra Barat. Melalui PDRI, pemerintahan tetap terus berjalan.
PDRI mampu memberi
instruksi kepada delegasi Indonesia di forum PBB untuk menerima penghentian
tembak-menembak dan bersedia berunding dengan Belanda. Hal ini dilakukan
dalam rangka menarik simpati dunia internasional. Selain itu untuk
menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemerintahan RI masih terus
berjalan meskipun para pemimpin politik ditawan oleh Belanda.
17. Konferensi Asia di New Delhi
O Konferensi Asia di New Delhi di selenggarakan pada tanggal 20 25 Januari
1949. Dalam konferensi tersebut hadir 19 negara termasuk utusan dari Mesir,
Italia, dan New Zealand. Wakil-wakil dari Indonesia antara lain Mr. Utoyo
Ramelan, Sumitro Djoyohadikusumo, H. Rosyidi, dan lain-lain. Hasil konferensi
meliputi:
a. pengembalian Pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta,
b. pembentukan pemerintahan ad interim sebelum tanggal 15 Maret 1949,
c. penarikan tentara Belanda dari seluruh wilayah Indonesia, dan
d. penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia Serikat paling lambat
tanggal 1 Januari 1950.
O Menanggapi rekomendasi Konferensi New Delhi, Dewan Keamanan PBB
mengeluarkan sebuah resolusi tanggal 28 Januari
1949 yang isinya:
a. penghentian operasi militer dan gerilya,
b. pembebasan tahanan politik Indonesia oleh Belanda,
c. pemerintah RI kembali ke Yogyakarta, dan
d. akan diadakan perundingan secepatnya.
18. Perundingan Roem Royen
O Terjadinya Agresi Militer Belanda menimbulkan reaksi yang cukup keras
dari Amerika Serikat dan Inggris, bahkan PBB. Hal ini tidak lepas dari
kemampuan pada diplomat Indonesia dalam memperjuangkan dan
menjelaskan realita di PBB. Salah satunya adalah L.N. Palar. Sebagai
reaksi dari Agresi Militer Belanda, PBB memperluas kewenangan KTN.
Komisi Tiga Negara diubah menjadi UNCI. UNCI kependekan dari United
Nations Commission for Indonesia. UNCI dipimpin oleh Merle Cochran
(Amerika Serikat) dibantu Critchley (Australia) dan Harremans (Belgia).
Hasil kerja UNCI di antaranya mengadakan Perjanjian Roem-Royen antara
Indonesia Belanda. Perjanjian Roem-Royen diadakan tanggal 14 April
1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Sebagai wakil dari PBB adalah Merle
Cochran (Amerika Serikat), delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr.
Moh. Roem, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh van Royen. Dalam
perundingan Roem-Royen, masing-masing pihak mengajukan statement.
19. Konferensi Meja Bundar (KMB)
O Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari Perundingan
Roem-Royen. Sebelum KMB dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan
dengan BFO (Badan Permusyawaratan Federal). Pertemuan ini dikenal
dengan dengan Konferensi Inter-Indonesia (KII) Tujuannya untuk
menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia dalam
menghadapi KMB. Konferensi Inter-Indonesia diadakan pada tanggal 19
22 Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 1949 di
Jakarta. Pembicaraan difokuskan pada pembentukan Republik Indonesia
Serikat (RIS). Keputusan yang cukup penting adalah akan dilakukan
pengakuan kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi. Pada bidang
pertahanan diputuskan:
a. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan
Perang Nasional,
b. TNI menjadi inti APRIS, dan
c. negara bagian tidak memiliki angkatan perang sendiri.
20. O KMB merupakan langkah nyata dalam diplomasi untuk
mencari penyelesaian sengketa Indonesia Belanda.
Kegiatan KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda
tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949. Dalam
KMB tersebut dihadiri delegasi Indonesia, BFO, Belanda,
dan perwakilan UNCI.
O Berikut ini para delegasi yang hadir dalam KMB.
a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem,
Prof.Dr. Mr. Soepomo.
b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
d. UNCI diwakili oleh Chritchley.
21. O Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, akhirnya KMB menghasilkan beberapa
keputusan berikut.
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
c. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah
pengakuan kedaulatan RIS.
d. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda
yang dikepalai Raja Belanda.
e. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa
korvet akan diserahkan kepada RIS.
f. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang Tentara Kerajaan
Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para anggotanya yang
diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
Pada tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan penandatanganan pengakuan
kedaulatan secara bersamaan di Belanda dan di Indonesia. Di negeri Belanda, Ratu
Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress, Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J. A. Sassen,
dan Drs. Moh. Hatta, bersama menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
Sedangkan di Jakarta Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota Belanda
A.H.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
22. O Berikut ini dampak dan pengaruh KMB bagi
rakyat Indonesia.
a. Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.
b. Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan
pembangunan segera dapat dimulai.
c. Irian Barat belum bisa diserahkan kepada
Republik Indonesia Serikat.
d. Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan
cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945.