際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Asuhan Keperawatan Pada Ibu
Hamil dengan Komplikasi di
Awal sampai Pertengahan
Kehamilan Abortus
Kelompok 2
Anggota Kelompok :
1. Alyna Dewi Choiriyah 131911133007
2. Elen Fitriani 131911133008
3. Norma Widiyanti 131911133009
4. Azizah Salfa Dilla 131911133010
5. Balqis Afikah 131911133032
6. Anin Imana 131911133033
7. Mochammad Yudha Purnama Cahya 131911133100
Definisi Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin
lahir. Lama kehamilan normal dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir (HPMT) yaitu 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) (Saifuddin, 2009).
Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang masingmasing
terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender.
 Trimester pertama minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu)
 Trimester ke dua pada minggu ke-13 hingga ke-27 (15 minggu)
 Trimester ke tiga pada minggu ke-28 hingga ke-40 (13
minggu).
Definisi Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin
mencapai berat 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 200
minggu. Menurut World Health Organization/ WHO dan VIGO
dikatakan abortus jika usia kehamilan kurang dari 20-22
minggu.
Abortus selama kehamilan terjadi 15-20% dengan 80%
diantaranya terjadi pada trimester pertama (<13 minggu) dan
sangat sedikit terjadi pada trimester kedua (Husin, 2013).
Etiologi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasa menyebabkan abortus pada
kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini
adalah:
a. Kelainan kromosom
b. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus obat-obatan, tembakau dan alkohol.
2. Kelainan pada plasenta.
3. Faktor maternal
4. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi servik (untuk abortus pada
trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
Abortus
Spontan
01
Klasifikasi
Abortus
Provokatus
02
Abortus
Spontan
01
Merupakan kejadian abortus yang berlangsung tanpa adanya tindakan
atau tanpa disengaja. Abortus spontan terbagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya
Macam  Macam Abortus Spontan :
1. Abortus iminens, yaitu bercak perdarahan pada vagina yang terjadi selama masa
kehamilan awal dan berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
2. Aboutus insipiens, yaitu terjadinya perdarahan pada uterus pada usia kehamilan <
20 minggu ditandai dengan adanya dilatasi serviks uterus yang meningkat.
3. Abortus inkompletus, yaitu pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
< 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
4. Abortus kompletus, merupakan abortus yang hasil konsepsinya sudah
dikeluarkan, osteum uteri telah menutup, uterus sudah mengecil sehingga
perdarahan sedikit.
5. Abortus tertunda disebut missed abortion, dimana terjadinya kematian janin
berusia < 20 minggu, tetapi janin tersebut tidak dikeluarkan selama 8 minggu
bahkan lebih.
6. Abortus habitualis, yaitu abortus spontan yang terjadi secara berturut-turut,
sebanyak 3 kali bahkan lebih tanpa diketahui penyebabnya.
7. Abortus septik, merupakan abortus yang diikuti adanya infeksi berat dengan
penyebaran infeksi pada peredaran darah tubuh atau peritoneum.
Abortus
Provokatus
02
Merupakan tindakan untuk mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan
baik oleh orang-orang yang tidak mempunyai keterampilan yang
diperlukan atau berada dalam lingkungan yang kurang memenuhi
standar medis atau keduanya.
Macam  Macam Abortus Spontan :
1. Abortus terapeutik, yaitu merupakan abortus buatan yang dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa ibu dan pertimbangan oleh tokoh agama atau masyarakat
setempat
2. Abortus kriminal, yaitu pengguguran janin tanpa adanya alasan medis yang legal
atau oleh orang yang berhak dan tindakan yang melanggar hukum.
Manifestasi Klinis
1. Terlambat haid atau amonore kurang dari 20 minggu.
2. Pada pemeriksaan fisik, keadaan tampak lemah atau kesadaran menurun, mengalami
penurunan tekanan darah, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu tubuh
normal atau meningkat.
3. Pendarahan pervaginan
4. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simpisis sering disertai nyeri pinggang
akibat kontraksi uterus.
5. Pemeriksaan genekologi
 Inspeksi vulva : Perdarahan pervaginan, ada atau tidaknya hasil konsepsi, tercium
atau tidaknya bau busuk dari vulva.
 Inspekulo : Perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada
atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk
dari ostium.
 Colok vagina : Porsio masih terbuka atau tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam
kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat
porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kavum douglasi tidak menonjol
dan tidak nyeri.
Patofisiologi
Pada permulaan abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis diikuti
oleh nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan bagian
benda asing dalam uterus.
Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.
 Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya
dikeluarkan seluruhnya karena villi koriales belum menembus desidua
secara mendalam.
 Pada kehamilan antara 8-14 minggu villi koriales menembus desidua
lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna
yang dapat menyebabkan banyak perdarahan.
 Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang mula-mula
dikeluarkan setelah ketuban pecah janin, disusul beberapa waktu
kemudian oleh plasenta yang telah lengkap terbentuk. Perdarahan tidak
banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap. Peristiwa abortus
ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur.
woc
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
PENATALAKSANAAN
ABORTUS
Abortus Imminens
1. Tirah baring untuk meningkatkan aliran darah ke uterus dan mengurangi rangsang
mekanik
2. Pemberian progesterone 10 mg per hari untuk terapi substitusi dan mengurangi
kerentanan otot rahim
3. USG untuk mengetahui kondisi janin (masih hidup atau sudah mati)
4. Pemberian fenobarbital 3x30 mg untuk obat penenang
5. Melarang pasien untuk tidak berhubungan seksual selama kurang lebih 2 minggu
Abortus Insipiens
1. Pemberian cairan dan tranfusi darah bila ditemukan tanda-tanda syok
2. Pengosongan uterus dengan kuret vakum atau cunam abortus apabila usia kehamilan
kurang dari 12 minggu.
3. Pemberian ergometrin 0,5 mg secara intramuscular
4. Pemberian infuse oksitosin 10 IU dalam dektrose 5% 500 ml dimulai 8 tpm dan dinaikkan
sesuai kontraksi uterus sampai abortus komplet pada usia kehamlan lebih dari 12
minggu.
5. Pengerokan dilakukan apabila janin sudah keluar tetapi plasenta tertinggal
6. Pemberian antibiotic sebagai profilaksis
Abortus Inkomplet
1. Abortus inkomplet
2. Pemberian cairan NaCl atau RL dan tranfusi darah bila ditemukan tanda-tanda syok
3. Jika syok sudat diatasi lakukan pengerokan dengan kuret lalu suntikkan ergometrin
0,2 mg secara intramuscular untuk mempertahankan kontraksi otot uterus
4. Pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi
Abortus Komplet
1. Pemberian hematinik atau lakukan tranfusi darah apabila pasien anemia
2. Pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi
3. Menganjurkan pasien untuk diet tinggi protein, vitamin, dan mineral
Abortus Infeksius
1. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
2. Apabila terjadi perdarahan, lakukan tranfusi darah bila perlu
3. Pemberian obat untuk menanggulangi infeksi :
 Gentamicin 3x80 mg
 Chloromycetin 4x500 mg
 Sulbenicillin 3x1-2 gr
 Pada kasus tetanus perlu diberikan AT, irigasi H2O2, dan histerektomi total secepatnya
Abortus Habitualis
1. Memperbaiki keadaan umum, yaitu memberi makanan yang sehat dan menganjurkan
istirahat yang cukup
2. Menganjurkan untuk berhenti/mengurangi rokok dan alcohol
1. Perdarahan
Perdarahan yang tidak diberikan pertolongan
pada waktunya dapat menyebabkan kematian.
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan
uterus.
2. Perforasi
Perforasi uterus dapat terjadi ketika alat bedah
menusuk dan menyebabkan lubang di uterus
ataupun karena posisi hiporetrofleksi.
3. Infeksi
Infeksi uterus dan sekitarnya dapat terjadi
pada setiap abortus terlebih pada abortus
buatan
4. Syok
Syok pada abortus dapat terjadi karena
perdarahan (syok hemoragik) dan syok
karena infeksi berat (syok endoseptik).
Komplikasi
Pemeriksaaan Penunjang
Tes Kehamilan USG
untuk menentukan apakah janin
masih hidup
Untuk mengetahui apakah janin
masih hidup. Menunjukkan hasil
positif jika janin masih hidup
sampai 2-3 hari setelah abortus
Ny. N berusia 25 tahun yang tengah hamil dilarikan ke RS UM pada tanggal 7 Agustus
2021. Klien mengalami kecelakaan lalu lintas ketika hendak pergi ke pasar pukul 09.00
WIB menggunakan sepeda motor. Klien jatuh ke aspal dalam keadaan duduk dan
terhempas dari sepeda motornya sejauh 1 meter. Klien ditemukan saksi dalam keadaan
setengah sadar dengan posisi terlentang, terlihat darah segar dari daerah jalan lahir, klien
mengeluhkan nyeri pada perutnya dan dari keterangan keluarga usia kehamilannya 20
minggu. Dari pengkajian di RS didapatkan : TD 90/70 mmHg, nadi 110x/menit, suhu 36属C,
RR 29x/menit, nafas cepat dan dangkal, CRT > 3 detik, konjungtiva anemis, ditemukan
laserasi pada ulna sinistra, contusion pada daerah inguinalis dan vulva, krepitasi pelvis
(+), perdarahan pada vagina (+), hasil pemeriksaan menunjukkan klien mengalami
keguguran. Ketika mengetahui bahwa dirinya mengalami keguguran, klien merasa sangat
sedih dan menangis histeris. Klien tidak menerima bahwa janinnya telah tiada.
Kasus
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Primary survey
1) Airway : Tidak terdapat sumbatan jalan
nafas
2) Breathing :
 Look : Adanya pengembangan dinding dada.
Frekuensi 29x/ menit
 Listen : Tidak terdengar suara nafas
tambahan
 Feel : Terasa hembusan nafas, terlihat otot
bantu pernafasan
3) Circulation : Akral dingin, kulit pucat terdapat
perdarahan pada daerah jalan lahir, CRT > 3
detik.
Disability : -
b. Pengkajian sekunder
A. Biodata
Data pasien : Ibu
Nama : Ny N
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Mawar No.7
Data penanggung jawab
Nama : Tn. W
Umur : 29 Tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1 PGSD
Alamat : Jl. Mawar No.7
B. Alasan datang/dirawat
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas ketika hendak pergi ke pasar pukul 09.00 WIB
menggunakan sepeda motor dan dibonceng suami dalam posisi duduk miring tidak
berpegangan dengan suaminya, Klien jatuh ke aspal dalam keadaan duduk dan
terhempas dari sepeda motornya sejauh 1 meter.
C. Keluhan utama
Klien ditemukan saksi dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi terlentang, terlihat
darah segar dari daerah jalan lahir, dari keterangan keluarga usia kehamilannya 20
minggu. Saat dikaji klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah dan pinggang.
D. Pengkajian Nyeri
P : Kecelakaan lalu lintas
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut bagian bawah dan pinggang
S : 7
T : Saat bergerak
E. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun Siklus : 30 hari
Lama : 5 hari Teratur : Teratur
Sifat darah : Cair Keluhan : Tidak ada
F. Riwayat perkawinan
Status perkawinan : Menikah Menikah ke : 1 (satu)
Usia menikah pertama kali : 22 Tahun Lama : 3 Tahun
I. Riwayat Kehamilan Sekarang
 ANC pertama umur kehamilan : 6 minggu
 Kunjungan ANC
1) Trimester I
Frekuensi : 2x
Keluhan : Mual, Flek-flek
Komplikasi : Tidak ada
Terapi : Asam folat
2) Trimester II
Frekuensi : -
Keluhan : -
Komplikasi : -
Terapi : -
3) Trimester III
Frekuensi : -
Keluhan : -
Komplikasi : -
Terapi : -
 Imunisasi TT : 1 kali
TT I : Tanggal : 25 Januari 2018
 Pergerakan janin selama 24 jam ( dalam sehari )
Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin.
J. Riwayat kesehatan
1) Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular, menurun, dan menahun.
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak sedang menderita penyakit
menular, menurun, dan menahun.
3) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak punya riwayat keturunan
kembar.
4) Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi.
5) Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi obat.
K. Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum Hamil Saat Hamil
a. Nutrisi
 Makan
Frekuensi : 3x sehari 3x sehari
Jenis : Nasi,sayur,lauk Nasi,sayur,lauk
Porsi : 1 piring 1 piring
Pantangan : Tidak ada Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
 Minum
Frekuensi : 6-7x sehari 7-8x sehari
Jenis : Air Putih, teh Air putih, teh, susu
Porsi : 1 gelas 1 gelas
Pantangan: Tidak ada Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
Sebelum Hamil Saat Hamil
b. Eliminasi
 BAB
Frekuensi : 1x sehari 1x sehari
Warna : Kuning Kuning
Konsistensi : Lembek Lembek
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
 BAK
Frekuensi : 3-4x sehari 4-5x sehari
Warna : Kuning jernih Kuning jernih
Konsistensi: Cair Cair
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
Sebelum Hamil Saat Hamil
c. Istirahat
Tidur siang
Lama : 2jam/hari 2 jam/hari
Keluhan: Tidak ada Tidak ada
Tidur malam
Lama : 8jam/hari 8jam/hari
Keluhan : ` Tidak ada Tidak ada
d. Personal Hygiene
Mandi : 2x/hari 2x/hari
Ganti pakaian : 2x/hari 2x/hari
Gosok gigi : 3x/hari 3x/hari
Keramas : 3x/minggu 3x/minggu
e. Pola seksualitas
Frekuensi : 3x/minggu 1x/minggu
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
f. Pola aktivitas
Ibu mengatakan di rumah melakukan kegiatan sehari- hari yaitu
memasak,menyapu, dan menjaga anak. Ibu mengatakan jarang melakukan kegiatan
olahraga.
g. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu-jamuan, dan minum minuman
yang beralkohol.
h. Data psikososial, spiritual, dan ekonomi
1) Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini.
2) Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan ini.
3) Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga, dan tetangga baik-baik saja.
4) Ibu mengatakan akan melakukan perawatan bayi dengan baik.
5) Ibu mengatakan selalu taat dalam melaksanakaan sholat 5 waktu.
6) Ibu mengatakan selalu aktif dalam mengikuti kegiatan sosial.
7) Ibu mengatakan keadaan ekonomi keluarga sangat baik.
i. Pengetahuan ibu
1) Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilan.
2) Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang persalinan.
3) Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang nifas.
j. Lingkungan yang berpengaruh
1) Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah tidak ada berpengaruh buruk.
2) Ibu mengatakan tidak memelihara hewan peliharaan dirumah.
Analisis Data
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
Rencana Intervensi
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
Diagnosis Keperawatan
1. D. 0077 Nyeri Akut b.d. agen pencedera fisik d.d. klien mengeluh
nyeri, tampak meringis, gelisah, dan frekuensi nadi meningkat.
2. D.0039 Risiko Syok b.d. perdarahan.
3. D.0081 Berduka b.d. kematian janin d.d. klien merasa sedih, tidak
menerima kehilangan, menangis, tidak mampu berkonsentrasi,
dan marah.

More Related Content

Similar to SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx (20)

PPTX
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
FatimahNur28
DOCX
Abortus habitualis
Ndan Permana
PPTX
Abortus
Dokter Tekno
DOCX
Abortus iminnens
shila Chandradyana
PPTX
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
RiandiAkbar1
DOCX
-Alat-Kuretase.docx
MuhammadIndraGunawan3
DOCX
-Alat-Kuretase.docx
MuhammadIndraGunawan3
PPT
Masa nifas dan laktasi
Apunius Mirin
DOCX
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
PPT
Perdarahan awal kehamilan
Asih Astuti
DOCX
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
Operator Warnet Vast Raha
PPTX
Neuro
krist14
PPTX
Konsep Dasar Kehamilan
Fransiska Oktafiani
PPTX
Pleno obgyn - ABORTUS
Vrilisda Sitepu
DOCX
ASKEB KALA IV
Neyzha Neyz
PPTX
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
dinarperbawati1
PPTX
際際滷 pleno repro obgyn 2
Vrilisda Sitepu
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
FatimahNur28
Abortus habitualis
Ndan Permana
Abortus
Dokter Tekno
Abortus iminnens
shila Chandradyana
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
RiandiAkbar1
-Alat-Kuretase.docx
MuhammadIndraGunawan3
-Alat-Kuretase.docx
MuhammadIndraGunawan3
Masa nifas dan laktasi
Apunius Mirin
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Perdarahan awal kehamilan
Asih Astuti
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
Operator Warnet Vast Raha
Neuro
krist14
Konsep Dasar Kehamilan
Fransiska Oktafiani
Pleno obgyn - ABORTUS
Vrilisda Sitepu
ASKEB KALA IV
Neyzha Neyz
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
dinarperbawati1
際際滷 pleno repro obgyn 2
Vrilisda Sitepu

Recently uploaded (20)

PDF
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Dadang Solihin
PDF
Uji Toksisitas Akut Pra-Klinik (In Vivo)
Apothecary Indonesia Persada
PPTX
OK Kebijakan-dan-Urgensi-Gerakan-7-Kebiasaan-Anak-Indonesia-Hebat-G7KAIH.pptx
waino1
PPTX
Teknik Analisis Penelitian Kualitatif.pptx
Mukhamad Fathoni
PDF
Modul Ajar IPA Kelas 9 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
PPTX
GEOGRAFI TINGKATAN 3 BAB 5 HIDUPAN LIAR DI MALAYSIA.pptx
OOIBEEKHUANMoe
PPTX
presentasi pendidikan moral indonesia go
DonnyWicaksono7
PPTX
Manajemen Pengadaan & Pembelian dalam Kontek SCM_Training "PROCUREMENT & PUR...
Kanaidi ken
PDF
dasar-dasar-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdf
CosmasPasaribu1
PPTX
presentasi pendidikan moral pancasila go
DonnyWicaksono7
PDF
Pengembangan Media Microlearning Dengan Model Pembelajaran Project Based Lear...
MuhammadRafeliFakhli
PDF
Buku Matematika Guru KLS V kurikulum .
JuraeniJuraeni
PDF
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Eko...
Dadang Solihin
PPTX
Proposal dan Laporan Penelitian Mahasiswa.pptx
Mukhamad Fathoni
PDF
Pendidikan Pancasila Buku Siswa -KLS-V.pdf
JuraeniJuraeni
PPTX
Energi Alternatif yang dapat di manfaatkanpptx
markhanisrinah280397
PPTX
Pentingnya Strategi Pengadaan dan Pembelian bagi Organisasi/Perusahaan/Pemeri...
Kanaidi ken
DOCX
Silabus Pelatihan *Penyusunan RAB untuk Pengadaan KJPP Apraisal (Upaya Member...
Kanaidi ken
PPTX
Penulisan Karya Ilmiah dalam Penelitian Pendidikan, Bahasa dan Sastra
IKIP Siliwangi
PPTX
Manajemen Pengadaan dan Pembelian sesuai Kondisi dan Tipe Bisnis Perusahaan_T...
Kanaidi ken
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Dadang Solihin
Uji Toksisitas Akut Pra-Klinik (In Vivo)
Apothecary Indonesia Persada
OK Kebijakan-dan-Urgensi-Gerakan-7-Kebiasaan-Anak-Indonesia-Hebat-G7KAIH.pptx
waino1
Teknik Analisis Penelitian Kualitatif.pptx
Mukhamad Fathoni
Modul Ajar IPA Kelas 9 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
GEOGRAFI TINGKATAN 3 BAB 5 HIDUPAN LIAR DI MALAYSIA.pptx
OOIBEEKHUANMoe
presentasi pendidikan moral indonesia go
DonnyWicaksono7
Manajemen Pengadaan & Pembelian dalam Kontek SCM_Training "PROCUREMENT & PUR...
Kanaidi ken
dasar-dasar-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdf
CosmasPasaribu1
presentasi pendidikan moral pancasila go
DonnyWicaksono7
Pengembangan Media Microlearning Dengan Model Pembelajaran Project Based Lear...
MuhammadRafeliFakhli
Buku Matematika Guru KLS V kurikulum .
JuraeniJuraeni
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Eko...
Dadang Solihin
Proposal dan Laporan Penelitian Mahasiswa.pptx
Mukhamad Fathoni
Pendidikan Pancasila Buku Siswa -KLS-V.pdf
JuraeniJuraeni
Energi Alternatif yang dapat di manfaatkanpptx
markhanisrinah280397
Pentingnya Strategi Pengadaan dan Pembelian bagi Organisasi/Perusahaan/Pemeri...
Kanaidi ken
Silabus Pelatihan *Penyusunan RAB untuk Pengadaan KJPP Apraisal (Upaya Member...
Kanaidi ken
Penulisan Karya Ilmiah dalam Penelitian Pendidikan, Bahasa dan Sastra
IKIP Siliwangi
Manajemen Pengadaan dan Pembelian sesuai Kondisi dan Tipe Bisnis Perusahaan_T...
Kanaidi ken
Ad

SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx

  • 1. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil dengan Komplikasi di Awal sampai Pertengahan Kehamilan Abortus Kelompok 2
  • 2. Anggota Kelompok : 1. Alyna Dewi Choiriyah 131911133007 2. Elen Fitriani 131911133008 3. Norma Widiyanti 131911133009 4. Azizah Salfa Dilla 131911133010 5. Balqis Afikah 131911133032 6. Anin Imana 131911133033 7. Mochammad Yudha Purnama Cahya 131911133100
  • 3. Definisi Kehamilan Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lama kehamilan normal dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Saifuddin, 2009). Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang masingmasing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Trimester pertama minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu) Trimester ke dua pada minggu ke-13 hingga ke-27 (15 minggu) Trimester ke tiga pada minggu ke-28 hingga ke-40 (13 minggu).
  • 4. Definisi Abortus Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 200 minggu. Menurut World Health Organization/ WHO dan VIGO dikatakan abortus jika usia kehamilan kurang dari 20-22 minggu. Abortus selama kehamilan terjadi 15-20% dengan 80% diantaranya terjadi pada trimester pertama (<13 minggu) dan sangat sedikit terjadi pada trimester kedua (Husin, 2013).
  • 5. Etiologi Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasa menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah: a. Kelainan kromosom b. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus obat-obatan, tembakau dan alkohol. 2. Kelainan pada plasenta. 3. Faktor maternal 4. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi servik (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
  • 7. Abortus Spontan 01 Merupakan kejadian abortus yang berlangsung tanpa adanya tindakan atau tanpa disengaja. Abortus spontan terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya
  • 8. Macam Macam Abortus Spontan : 1. Abortus iminens, yaitu bercak perdarahan pada vagina yang terjadi selama masa kehamilan awal dan berlangsung selama beberapa hari atau minggu. 2. Aboutus insipiens, yaitu terjadinya perdarahan pada uterus pada usia kehamilan < 20 minggu ditandai dengan adanya dilatasi serviks uterus yang meningkat. 3. Abortus inkompletus, yaitu pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan < 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. 4. Abortus kompletus, merupakan abortus yang hasil konsepsinya sudah dikeluarkan, osteum uteri telah menutup, uterus sudah mengecil sehingga perdarahan sedikit. 5. Abortus tertunda disebut missed abortion, dimana terjadinya kematian janin berusia < 20 minggu, tetapi janin tersebut tidak dikeluarkan selama 8 minggu bahkan lebih. 6. Abortus habitualis, yaitu abortus spontan yang terjadi secara berturut-turut, sebanyak 3 kali bahkan lebih tanpa diketahui penyebabnya. 7. Abortus septik, merupakan abortus yang diikuti adanya infeksi berat dengan penyebaran infeksi pada peredaran darah tubuh atau peritoneum.
  • 9. Abortus Provokatus 02 Merupakan tindakan untuk mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan baik oleh orang-orang yang tidak mempunyai keterampilan yang diperlukan atau berada dalam lingkungan yang kurang memenuhi standar medis atau keduanya.
  • 10. Macam Macam Abortus Spontan : 1. Abortus terapeutik, yaitu merupakan abortus buatan yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan pertimbangan oleh tokoh agama atau masyarakat setempat 2. Abortus kriminal, yaitu pengguguran janin tanpa adanya alasan medis yang legal atau oleh orang yang berhak dan tindakan yang melanggar hukum.
  • 11. Manifestasi Klinis 1. Terlambat haid atau amonore kurang dari 20 minggu. 2. Pada pemeriksaan fisik, keadaan tampak lemah atau kesadaran menurun, mengalami penurunan tekanan darah, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu tubuh normal atau meningkat. 3. Pendarahan pervaginan 4. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simpisis sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus. 5. Pemeriksaan genekologi Inspeksi vulva : Perdarahan pervaginan, ada atau tidaknya hasil konsepsi, tercium atau tidaknya bau busuk dari vulva. Inspekulo : Perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. Colok vagina : Porsio masih terbuka atau tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri.
  • 12. Patofisiologi Pada permulaan abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis diikuti oleh nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan bagian benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi koriales belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan antara 8-14 minggu villi koriales menembus desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang mula-mula dikeluarkan setelah ketuban pecah janin, disusul beberapa waktu kemudian oleh plasenta yang telah lengkap terbentuk. Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap. Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur.
  • 13. woc
  • 16. Abortus Imminens 1. Tirah baring untuk meningkatkan aliran darah ke uterus dan mengurangi rangsang mekanik 2. Pemberian progesterone 10 mg per hari untuk terapi substitusi dan mengurangi kerentanan otot rahim 3. USG untuk mengetahui kondisi janin (masih hidup atau sudah mati) 4. Pemberian fenobarbital 3x30 mg untuk obat penenang 5. Melarang pasien untuk tidak berhubungan seksual selama kurang lebih 2 minggu
  • 17. Abortus Insipiens 1. Pemberian cairan dan tranfusi darah bila ditemukan tanda-tanda syok 2. Pengosongan uterus dengan kuret vakum atau cunam abortus apabila usia kehamilan kurang dari 12 minggu. 3. Pemberian ergometrin 0,5 mg secara intramuscular 4. Pemberian infuse oksitosin 10 IU dalam dektrose 5% 500 ml dimulai 8 tpm dan dinaikkan sesuai kontraksi uterus sampai abortus komplet pada usia kehamlan lebih dari 12 minggu. 5. Pengerokan dilakukan apabila janin sudah keluar tetapi plasenta tertinggal 6. Pemberian antibiotic sebagai profilaksis
  • 18. Abortus Inkomplet 1. Abortus inkomplet 2. Pemberian cairan NaCl atau RL dan tranfusi darah bila ditemukan tanda-tanda syok 3. Jika syok sudat diatasi lakukan pengerokan dengan kuret lalu suntikkan ergometrin 0,2 mg secara intramuscular untuk mempertahankan kontraksi otot uterus 4. Pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi
  • 19. Abortus Komplet 1. Pemberian hematinik atau lakukan tranfusi darah apabila pasien anemia 2. Pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi 3. Menganjurkan pasien untuk diet tinggi protein, vitamin, dan mineral
  • 20. Abortus Infeksius 1. Anjurkan meningkatkan asupan cairan 2. Apabila terjadi perdarahan, lakukan tranfusi darah bila perlu 3. Pemberian obat untuk menanggulangi infeksi : Gentamicin 3x80 mg Chloromycetin 4x500 mg Sulbenicillin 3x1-2 gr Pada kasus tetanus perlu diberikan AT, irigasi H2O2, dan histerektomi total secepatnya
  • 21. Abortus Habitualis 1. Memperbaiki keadaan umum, yaitu memberi makanan yang sehat dan menganjurkan istirahat yang cukup 2. Menganjurkan untuk berhenti/mengurangi rokok dan alcohol
  • 22. 1. Perdarahan Perdarahan yang tidak diberikan pertolongan pada waktunya dapat menyebabkan kematian. Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus. 2. Perforasi Perforasi uterus dapat terjadi ketika alat bedah menusuk dan menyebabkan lubang di uterus ataupun karena posisi hiporetrofleksi. 3. Infeksi Infeksi uterus dan sekitarnya dapat terjadi pada setiap abortus terlebih pada abortus buatan 4. Syok Syok pada abortus dapat terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan syok karena infeksi berat (syok endoseptik). Komplikasi
  • 23. Pemeriksaaan Penunjang Tes Kehamilan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup Untuk mengetahui apakah janin masih hidup. Menunjukkan hasil positif jika janin masih hidup sampai 2-3 hari setelah abortus
  • 24. Ny. N berusia 25 tahun yang tengah hamil dilarikan ke RS UM pada tanggal 7 Agustus 2021. Klien mengalami kecelakaan lalu lintas ketika hendak pergi ke pasar pukul 09.00 WIB menggunakan sepeda motor. Klien jatuh ke aspal dalam keadaan duduk dan terhempas dari sepeda motornya sejauh 1 meter. Klien ditemukan saksi dalam keadaan setengah sadar dengan posisi terlentang, terlihat darah segar dari daerah jalan lahir, klien mengeluhkan nyeri pada perutnya dan dari keterangan keluarga usia kehamilannya 20 minggu. Dari pengkajian di RS didapatkan : TD 90/70 mmHg, nadi 110x/menit, suhu 36属C, RR 29x/menit, nafas cepat dan dangkal, CRT > 3 detik, konjungtiva anemis, ditemukan laserasi pada ulna sinistra, contusion pada daerah inguinalis dan vulva, krepitasi pelvis (+), perdarahan pada vagina (+), hasil pemeriksaan menunjukkan klien mengalami keguguran. Ketika mengetahui bahwa dirinya mengalami keguguran, klien merasa sangat sedih dan menangis histeris. Klien tidak menerima bahwa janinnya telah tiada. Kasus
  • 25. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a. Primary survey 1) Airway : Tidak terdapat sumbatan jalan nafas 2) Breathing : Look : Adanya pengembangan dinding dada. Frekuensi 29x/ menit Listen : Tidak terdengar suara nafas tambahan Feel : Terasa hembusan nafas, terlihat otot bantu pernafasan 3) Circulation : Akral dingin, kulit pucat terdapat perdarahan pada daerah jalan lahir, CRT > 3 detik. Disability : - b. Pengkajian sekunder A. Biodata Data pasien : Ibu Nama : Ny N Umur : 25 tahun Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Mawar No.7 Data penanggung jawab Nama : Tn. W Umur : 29 Tahun Pekerjaan : PNS Pendidikan : S1 PGSD Alamat : Jl. Mawar No.7
  • 26. B. Alasan datang/dirawat Klien mengalami kecelakaan lalu lintas ketika hendak pergi ke pasar pukul 09.00 WIB menggunakan sepeda motor dan dibonceng suami dalam posisi duduk miring tidak berpegangan dengan suaminya, Klien jatuh ke aspal dalam keadaan duduk dan terhempas dari sepeda motornya sejauh 1 meter. C. Keluhan utama Klien ditemukan saksi dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi terlentang, terlihat darah segar dari daerah jalan lahir, dari keterangan keluarga usia kehamilannya 20 minggu. Saat dikaji klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah dan pinggang. D. Pengkajian Nyeri P : Kecelakaan lalu lintas Q : Ditusuk-tusuk R : Perut bagian bawah dan pinggang S : 7 T : Saat bergerak
  • 27. E. Riwayat Menstruasi Menarche : 12 tahun Siklus : 30 hari Lama : 5 hari Teratur : Teratur Sifat darah : Cair Keluhan : Tidak ada F. Riwayat perkawinan Status perkawinan : Menikah Menikah ke : 1 (satu) Usia menikah pertama kali : 22 Tahun Lama : 3 Tahun
  • 28. I. Riwayat Kehamilan Sekarang ANC pertama umur kehamilan : 6 minggu Kunjungan ANC 1) Trimester I Frekuensi : 2x Keluhan : Mual, Flek-flek Komplikasi : Tidak ada Terapi : Asam folat 2) Trimester II Frekuensi : - Keluhan : - Komplikasi : - Terapi : - 3) Trimester III Frekuensi : - Keluhan : - Komplikasi : - Terapi : - Imunisasi TT : 1 kali TT I : Tanggal : 25 Januari 2018 Pergerakan janin selama 24 jam ( dalam sehari ) Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin.
  • 29. J. Riwayat kesehatan 1) Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular, menurun, dan menahun. 2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun) Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak sedang menderita penyakit menular, menurun, dan menahun. 3) Riwayat keturunan kembar Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak punya riwayat keturunan kembar. 4) Riwayat operasi Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi. 5) Riwayat alergi obat Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi obat.
  • 30. K. Pola pemenuhan kebutuhan Sebelum Hamil Saat Hamil a. Nutrisi Makan Frekuensi : 3x sehari 3x sehari Jenis : Nasi,sayur,lauk Nasi,sayur,lauk Porsi : 1 piring 1 piring Pantangan : Tidak ada Tidak ada Keluhan : Tidak ada Tidak ada Minum Frekuensi : 6-7x sehari 7-8x sehari Jenis : Air Putih, teh Air putih, teh, susu Porsi : 1 gelas 1 gelas Pantangan: Tidak ada Tidak ada Keluhan : Tidak ada Tidak ada
  • 31. Sebelum Hamil Saat Hamil b. Eliminasi BAB Frekuensi : 1x sehari 1x sehari Warna : Kuning Kuning Konsistensi : Lembek Lembek Keluhan : Tidak ada Tidak ada BAK Frekuensi : 3-4x sehari 4-5x sehari Warna : Kuning jernih Kuning jernih Konsistensi: Cair Cair Keluhan : Tidak ada Tidak ada
  • 32. Sebelum Hamil Saat Hamil c. Istirahat Tidur siang Lama : 2jam/hari 2 jam/hari Keluhan: Tidak ada Tidak ada Tidur malam Lama : 8jam/hari 8jam/hari Keluhan : ` Tidak ada Tidak ada d. Personal Hygiene Mandi : 2x/hari 2x/hari Ganti pakaian : 2x/hari 2x/hari Gosok gigi : 3x/hari 3x/hari Keramas : 3x/minggu 3x/minggu e. Pola seksualitas Frekuensi : 3x/minggu 1x/minggu Keluhan : Tidak ada Tidak ada
  • 33. f. Pola aktivitas Ibu mengatakan di rumah melakukan kegiatan sehari- hari yaitu memasak,menyapu, dan menjaga anak. Ibu mengatakan jarang melakukan kegiatan olahraga. g. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu-jamuan, dan minum minuman yang beralkohol. h. Data psikososial, spiritual, dan ekonomi 1) Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini. 2) Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan ini. 3) Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga, dan tetangga baik-baik saja. 4) Ibu mengatakan akan melakukan perawatan bayi dengan baik. 5) Ibu mengatakan selalu taat dalam melaksanakaan sholat 5 waktu. 6) Ibu mengatakan selalu aktif dalam mengikuti kegiatan sosial. 7) Ibu mengatakan keadaan ekonomi keluarga sangat baik.
  • 34. i. Pengetahuan ibu 1) Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilan. 2) Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang persalinan. 3) Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang nifas. j. Lingkungan yang berpengaruh 1) Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah tidak ada berpengaruh buruk. 2) Ibu mengatakan tidak memelihara hewan peliharaan dirumah.
  • 42. Diagnosis Keperawatan 1. D. 0077 Nyeri Akut b.d. agen pencedera fisik d.d. klien mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah, dan frekuensi nadi meningkat. 2. D.0039 Risiko Syok b.d. perdarahan. 3. D.0081 Berduka b.d. kematian janin d.d. klien merasa sedih, tidak menerima kehilangan, menangis, tidak mampu berkonsentrasi, dan marah.