Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Jalan lahir normal & kala 3 & 4fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan normal melalui jalan lahir, termasuk faktor-faktor yang harus diperhatikan, anatomi jalan lahir, teknik pemeriksaan dalam, tahapan kelahiran bayi dan plasenta, serta pengawasan pasca persalinan.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat membahayakan ibu dan janin. Terdapat beberapa klasifikasi hipertensi dalam kehamilan seperti hipertensi kronik, hipertensi gestasional, dan preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling berbahaya dan dapat memiliki gejala berat seperti gangguan ginjal dan saraf. Pengelolaan dan hasilnya bergantung pada ting
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien abortus. Abortus adalah proses berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Terdapat beberapa klasifikasi abortus yaitu abortus spontan, provokatus, dan komplikasinya seperti perdarahan dan infeksi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes kehamilan
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Jalan lahir normal & kala 3 & 4fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan normal melalui jalan lahir, termasuk faktor-faktor yang harus diperhatikan, anatomi jalan lahir, teknik pemeriksaan dalam, tahapan kelahiran bayi dan plasenta, serta pengawasan pasca persalinan.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat membahayakan ibu dan janin. Terdapat beberapa klasifikasi hipertensi dalam kehamilan seperti hipertensi kronik, hipertensi gestasional, dan preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling berbahaya dan dapat memiliki gejala berat seperti gangguan ginjal dan saraf. Pengelolaan dan hasilnya bergantung pada ting
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien abortus. Abortus adalah proses berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Terdapat beberapa klasifikasi abortus yaitu abortus spontan, provokatus, dan komplikasinya seperti perdarahan dan infeksi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes kehamilan
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Faktor penyebabnya antara lain gangguan pertumbuhan janin, kelainan plasenta, dan penyakit ibu. Ada dua jenis abortus, yaitu abortus spontan dan abortus provokatus. Gejala klinisnya meliputi perdarahan dan keluarnya jaringan janin. Penatalaksanaannya meliputi pengosongan rahim, pember
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan antepartum yang mencakup dua kondisi utama yaitu plasenta previa dan solusio plasenta. Plasenta previa adalah kondisi dimana plasenta berimplantasi terlalu rendah sehingga menutupi atau berdekatan dengan mulut rahim. Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh permukaan plasenta sebelum waktunya. Kedua kondisi dapat menyebabkan
Abortus merupakan pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 g atau usia 20 minggu. Terdapat beberapa jenis abortus seperti abortus iminens, insipiens, inkomplit, komplit, dan missed abortion. Penanganannya meliputi pengosongan rahim, pemberian obat, dan antiseptik untuk mencegah infeksi.
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia 28 minggu atau janin belum mampu hidup di luar rahim. Dokumen ini membahas pengertian, penyebab, klasifikasi, gejala klinis, mekanisme terjadinya, pemeriksaan pendukung, dan komplikasi dari abortus. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai abortus spontan, provokatif, habitualis, infeksiosa, missed abortion, serta penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas definisi dan jenis-jenis abortus seperti abortus komplet, inkomplet, insipiens, iminens, missed abortion, habitualis, dan septik. Juga dibahas kriteria diagnosis, pemeriksaan pendukung, terapi, dan komplikasi yang mungkin terjadi pada abortus.
Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi kehamilan lanjut, termasuk perdarahan, plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri, preeklampsia, eklampsia, kehamilan ganda, dan partus lama. Komplikasi-komplikasi ini dapat berbahaya bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan tepat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mengalami abortus, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan berbagai jenis abortus seperti abortus imminen, insipien, inkompletus, kompletus, habitualis, dan missed abortion. Dokumen tersebut juga membahas tentang komplikasi yang dapat timbul dan perawatan yang
Dokumen tersebut membahas mengenai perdarahan pada kehamilan muda yang dapat terjadi akibat abortus, kehamilan ektopik, atau mola hidatidosa. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai perdarahan pada kehamilan muda yang dapat terjadi akibat abortus, kehamilan ektopik, atau mola hidatidosa. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai abortus. Definisi abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan berat janin kurang dari 500 gram dan usia kehamilan antara 20-22 minggu. Ada beberapa penyebab abortus seperti kelainan genetik, infeksi, dan faktor lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan tanda, diagnosis, klasifikasi, dan penanganan abortus berdasarkan gejalanya.
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxAninImana
油
Ibu hamil usia 20 minggu mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami keguguran. Ibu mengeluh nyeri perut dan pinggang serta ditemukan perdarahan vagina. Ibu mengalami syok akibat kecelakaan dan keguguran.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi menurut beberapa lembaga kesehatan dan menjelaskan tujuan, sasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta pendekatan yang ditempuh untuk mencapai kesehatan reproduksi yang optimal. Dokumen tersebut juga membahas hak reproduksi, pilar utama, dan situasi kesehatan reproduksi di Indonesia yang meliputi kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiAsih Astuti
油
Dokumen tersebut merangkum pertumbuhan dan perkembangan janin mulai dari minggu ke-1 hingga minggu ke-38 atau bulan ke-9 kehamilan. Informasi kunci yang disajikan antara lain panjang dan berat badan janin, pembentukan organ-organ utama, dan perkembangan sistem-sistem vital seperti jantung, paru-paru, dan sistem saraf.
Tanda dan gejala kehamilan terdiri dari tanda pasti seperti gerakan janin, teraba bagian janin, terdengar denyut jantung janin pada usia kehamilan tertentu, dan terlihat kerangka janin pada USG. Tanda presumtif meliputi amenorea, mual dan muntah terutama pagi hari, mengidam, dan pembesaran rahim sesuai usia kehamilan. Tanda kemungkinan kehamilan mencakup reaksi positif, tanda-tanda pal
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya membina hubungan baik antara bidan dan klien untuk mendukung proses komunikasi dan pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam membina hubungan baik antara bidan dan klien adalah kepribadian, pengetahuan, dan ketrampilan bidan serta sikap mendengarkan secara aktif dan bertanya secara efektif
3. Perilaku positif seperti member
Sistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku HusadaAsih Astuti
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penghargaan dan sanksi bagi bidan. Sistem penghargaan berupa reward atau hadiah untuk kinerja positif bidan sesuai standar, sedangkan sanksi diberikan jika terjadi pelanggaran. Dokumen juga menjelaskan hak, kewajiban, dan lembaga-lembaga yang menangani pelanggaran kode etik bidan."
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan yang jika tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal, seperti kematian ibu. Beberapa tanda bahaya yang disebutkan antara lain perdarahan pervaginam, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, bengkak, gerakan janin berkurang, demam tinggi, dan keluarnya air ketuban sebelum waktunya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit menular seksual seperti keputihan, gonore, sifilis, dan cara menghindarinya. Penyakit-penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur dan bergejala seperti keluarnya cairan dari alat kelamin, rasa nyeri, panas, gatal, serta dapat menyebabkan komplikasi seperti sulitnya kencing, infertilitas, atau gangguan organ dalam. Pemerik
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan menstruasi dan kelainan hormonal. Secara ringkas, dibahas mengenai berbagai jenis gangguan menstruasi seperti hipermenorhea, hipomenorhea, polimenorea, oligomenorea, amenorea, dan metroragia. Juga dibahas mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan dari setiap jenis gangguan tersebut. Selain itu, dibahas pula mengenai dysmenorhea, pseudoamenorhea, men
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
油
1. Pemerintah memiliki program untuk menangani masalah kesehatan reproduksi melalui 6 komponen utama yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, reproduksi usia lanjut, dan pemberdayaan perempuan
2. Program-program tersebut diimplementasikan dengan strategi seperti peningkatan kesadaran masyarakat, integrasi pelayanan, peningkatan akses pelayanan kesehatan, dan pemberday
Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...Asih Astuti
油
Laporan pendataan kesehatan masyarakat di 7 wilayah di Kelurahan Batu IX, Kecamatan Bintan, Kepulauan Riau yang meliputi data demografi, sarana kesehatan, status kesehatan, dan perilaku kesehatan masyarakat.
Bayi baru lahir memiliki ciri-ciri seperti berat badan 2500-4000 gram, panjang badan 48-52 cm, dan memiliki berbagai refleks fisiologis seperti hisap, genggam, dan Moro yang membantu kelangsungan hidupnya. Refleks-refleks ini biasanya akan hilang secara bertahap selama beberapa bulan pertama.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan bayi baru lahir, termasuk pemberian ASI secara eksklusif, tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, kebutuhan dasar seperti tidur dan makan, serta kebersihan kulit dan keamanan bayi. Dokumen ini juga menjelaskan penyuluhan yang perlu diberikan kepada orang tua sebelum bayi pulang dari rumah sakit.
04. Integral Bidang Kompleks (Universitas Pakuan).pdfAsepSaepulrohman4
油
Lintasan dalam integral kompleks menentukan jalur pengintegralan di bidang kompleks.
Jenis lintasan meliputi garis lurus, lingkaran, dan kontur tertutup.
Integral kontur tertutup penting dalam Teorema Cauchy dan Teorema Resid端.
Hasil integral bisa bergantung pada lintasan, terutama jika terdapat singularitas di dalamnya.
Distribusi probabilitas diskrit menggambarkan variabel acak yang hanya dapat mengambil nilai tertentu, biasanya bilangan bulat, dengan setiap nilai memiliki probabilitas yang terukur. Fungsi distribusi probabilitas (Probability Mass Function, PMF) memberikan probabilitas bahwa variabel acak
X sama dengan nilai tertentu
x, dan memenuhi syarat bahwa jumlah seluruh probabilitas adalah satu. Contoh umum dari distribusi probabilitas diskrit termasuk distribusi binomial, yang menggambarkan jumlah sukses dalam
n percobaan independen; distribusi Poisson, yang menggambarkan jumlah kejadian dalam interval waktu atau ruang tertentu; dan distribusi geometrik, yang menggambarkan jumlah percobaan hingga sukses pertama. Karakteristik penting dari distribusi ini meliputi rata-rata (mean) dan varians, yang masing-masing dapat dihitung menggunakan rumus tertentu. Distribusi probabilitas diskrit memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk statistik, ilmu komputer, ekonomi, dan rekayasa, sehingga menjadi alat penting untuk analisis data yang bersifat diskrit.
2. 1. Perdarahan awal
kehamilan & perdarahan
kehamilan lanjut
2. Perdarahan pada pasca
persalinan
3. Syok Hemoragi
4. Gangguan pembekuan
pada masa kehamilan
Many kinds :
3. 1. Perdarahan selama kehamilan
Awal Kehamilan
Terjadi pada kehamilan
< 22 mg
Curiga : AB, KE,
Kehamilan Mola
Kehamilan Lanjut
Terjadi pada kehamilan
> 22 mgg sampai
menjelang persalinan
Curiga : Plasenta
previa, solusio Placenta
4. Abortus
Adalah berakhirnya kehamilan sblm
janin dpt hidup di dunia luar, tanpa
mempersoalkan penyebabnya.
Pada usia kehamilan < 20 mgg atau < 22
mgg
5. Many kinds Based on symptoms :
Abortus spontan
Penghentian kehamilan sebelum janin mencapai
viabilitas
Ab. imminens; Ab. Insipiens; Ab. Inkomplet; Ab.
komplet
Abortus provokatuS Medisinalis
Dihentikannya kehamilan untuk tujuan indikasi medis
Abortus tidak aman
Prosedur abortus yang dilakukan dengan prosedur dan oleh
orang yang tidak memenuhi standar medis minimal
Abortus septik
Abortus yang mengalami komplikasi infeksi
7. Manajemen kasus
Abortus Imminens
Tidak ada pengobatan khusus
Tirah baring
Kurangi aktivitas fisik
Kurangi aktivitas seksual
Anjurkan pemeriksaan USG
Tidak perlu terapi hormonal atau penghilang rasa
mules
8. Usia kehamilan kurang dari 16 minggu
Rujuk ke dokter
Evakuasi uterus dengan Aspirasi Vakum Manual (AVM)
Bila tidak dapat segera dilakukan, berikan ergometrin 0.2
mg atau misoprostol 400 mcg oral (harus dirawat)
Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi
dari uterus
Usia kehamilan lebih dari 16 minggu
Rujuk ke dokter
Tunggu ekspulsi spontan, kemudian evakuasi sisa-sisa
konsepsi
Infus oksitosin 20 U dalam 500 ml NaCl atau RL, 40
tetes/menit
Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah
penanganan.
Manajemen kasus
Abortus Insipiens
9. Manajemen kasus
Abortus Inkompletus
Usia kehamilan kurang dari 16 minggu
Rujuk ke dokter
Perdarahan sedikit lahirkan secara digital atau dengan cunam ovum.
Berikan ergometrin 0.2 mg IM atau misoprostol 400 mcg oral
Perdarahan banyak AVM, ergometrin 0.2 mg IM atau misoprostol
400 mcg oral
Usia kehamilan lebih dari 16 minggu
Rujuk ke dokter
Infus oksitosin 20 U dalam 500 ml NaCl atau RL 40 tts/m
Berikan misoprostol 200 mcg pervaginam tiap 4 jam (maksimal 800
mcg)
Evakuasi sisa konsepsi
Bila tidak ada tanda2 infeksi, beri antibiotik profilaksis (ampisilin 500 mg
oral at doksisiklin 100 mg)
Bila terdpt infeksi, beri ampisilin 1 gr dan metronidasol 500 mg setiap 8
jam
Bila pasien tampak anemis sulfas ferosus 600 mg perhari slm 2 mgg
10. Manajemen kasus Abortus
Kompletus
Tidak perlu evakuasi
Observasi perdarahan
Pantau kondisi ibu
Apabila pasien anemia sedang : berikan tablet Sulfas
Ferrosus 600 mg/hari slm 2 mgg + KIE makanan yg
bergisi
Apabila anemia berat : transfusi darah
Apabila tdk ada tanda2 infeksi : tdk perlu antibiotik,
tp apabila khawatir terjadi infeksi berikan antibiotik
profilaksis
Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan
lanjut
11. diagnosa serviks uterus Gejala/tanda tindakan
Imminens tertutup Ssi usia gestasi kram perut bawah
Uterus lunak
observasi
perdarahan
Istirahat
Hindari
koitus
Insipiens terbuka Ssi usia gestasi kram at nyeri
perut bawah
Blm ada ekspulsi
hasil konsepsi
evakuasi
Inkomplet
us
terbuka Ssi usia gestasi kram at nyeri perut
bawah
sebagian ekspulsi
hasil konsepsi
evakuasi
Kompletus tertutup > Kecil usia
gestasi
Sedikit/tanpa nyeri
perut bawah
Riwayat ekspulsi
hasil konsepsi
Tdk perlu
terapi spesifik
kecuali ada
perdarahan at
infeksi
Kesimpulan
12. Abortus Febrilis
Adalah abortus inkompletus atau insipiens yg disertai
infeksi
Tanda :
Demam
Lokhea berbau
Nyeri di atas simpisis/ di bawah perut
Abdomen kembung atau tegang
Penatalaksanaan :
1. Rujuk Ke RS
2. Sebelum rujukan cairan NS at RL mll infus dan
berikan antibiotik mis. Ampisilin 1 gr dan
metronidazol 500 mg
13. ABORTUS TERTUNDA/MISSED
ABORTION
Adalah buah kehamilan yg telah mati
tertahan dlm rahim slm 8 mgg atau lebih.
Anamnesa : perdarahan ada /tidak
Pemeriksaan :
Rahim mengecil absorsi air ketuban &
maserasi janin
DJJ tdk ada
Buah dada mengecil kembali
Px penunjang : USG, lab (Hb, trombosid,
fibrinogen, waktu perdarahan, waktu
pembekuan, dan waktu protombin)
14. Manajeman kasus Abortus tertunda
Ditangani di RS atas pertimbangan :
1. Plasenta melekat sangat erat di dlm rahim
evakuasi lebih sulit & resiko porforasi lebih tinggi
2. Pada umumnya kanalis servikalis dlm keadaan
tertutup perlu dilatasi dgn laminaria slm 12 jam
3. Tingginya kejadian komplikasi hiperfibrnogenemia
yg berlanjut dgn gangguan pembekuan darah
16. ABORTUS HABITUALIS
Adalah abortus spontan yg terjadi 3
kali berturut2 atau lebih
Cenderung terjadi pada primi tua
ETIOLOGI
Kelainan genetik (kromosonal), kelainan
hormonal (imunologik), kel. Anatomik
PENGELOLAAN :
Tergantungan penyebabnya
18. Pemantauan pasca abortus
15 % kejadian dari seluruh kehamilan
Berikan dukungan untuk kehamilan berikutnya
Anjurkan istirahat dulu sebelum hamil lagi
Anjurkan menggunakan kontrasepsi bila
kehamilan tersebut bukan kehamilan yang
diinginkan (kondom, pil, suntikan, implan,
AKDR, tubektomi)
19. Kehamilan yang terjadi di luar
rongga uterus
KET
Diagnosis banding: abortus imminens,
usus buntu, kista ovarium terpuntir
Kehamilan Ektopik
22. Kehamilan dengan proliferasi vili korialis
yang abnormal
Dasar Diagnosa :
1. Anamnesa
Amenore
Mual muntah
Perdarahan pervaginam
Perut > besar
Gerakan janin (-)
MOLAHIDATIDOSA
23. 2. Ginokologis
Uterus > dari usia kehamilan
Tanda pasti kehamilan (-)
3. Laboratorium
硫hCG
4. USG
kantong/bagian janin (-)
yg kelihatan gambaran vesikuler
24. Manajemen kasus molahidatidosa
Penanganan
Rujuk ke dokter
Evakuasi kehamilan
Penanganan lanjutan
Anjurkan pemakaian kontrasepsi hormonal
Pemantauan 硫 HCG setiap 8 minggu
selama 1 tahun
26. Plasenta berimplantasi pada segmen bawah
rahim & menutupi sebagian atau seluruh
ostium uteri internum
Tanda & gejala :
1. Perdarahan tanpa nyeri
2. Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
3. Perdarahan setelah BAK atau BAB, aktivitas,
kontraksi Braxton Hicks atau koitus
4. Banyak terjadi pada grande multipara
Plasenta previa
27. 1. Plasenta previa totalis: seluruh internum tertutup oleh plasenta
2. Plasenta previa lateralis: hanya sebagian dari ostium tetutup oleh
plasenta.
3. Plaseta previa marginalis: hanya pada pingir ostium terdapat
jaringan plasenta.
4. Plasenta letak rendah : berada pada segmen bawah rahim
Klasifikasi
28. Manajemen kasus Plasenta Previa
1. Jangan melakukan pemeriksaan dalam
2. Pasang infus NaCl 0.9% atau RL
3. Segera rujuk ke RS
Bila perdarahan banyak segera SC
Bila perdarahan sedikit dan bayi prematur
rawat di RS
Bila perdarahan sedikit dan bayi sudah matur
SC berencana
29. adh terlepasnya plasenta dari tempat
melekatnya yang normal pada uterus sebelum
bayi dilahirkan
Tanda & gejala :
Perdarahan dengan nyeri intermitten atau
menetap uterus mengeras
Darah kehitaman dan cair, bisa saja ada
bekuan bila baru terjadi
Jika ostium terbuka terjadi perdarahan
berwarna merah segar
Solusio/ Abruptio Plasenta
31. Syok (dapat tidak sesuai dengan
perdarahan)
Anemia berat
Gerak janin melemah atau hilang
Gawat janin
Uterus tegang dan nyeri
Komplikasi
33. Solusio plasenta totalis : plasenta terlepas seluruhnya.
Solusio plasenta partialis : plasenta terlepas sebagian
Ruptura sinus marginalis : sebagian kecil pinggir plasenta yang
terlepas.
Klasifikasi menurut derajat
pelepasannya
34. 1. Solusio plasenta dengan
perdarahan keluar
2. Solusio plasenta dengan
perdarahan tersembunyi, yang
membentuk油hematoma
retroplacenter
3. Solusio plasenta yang
perdarahannya masuk ke
dalam kantong amnion
Klasifikasi menurut bentuk
perdarahannya
35. Manajemen kasus perdarahan Solusio
Plasenta
1. Segera rujuk ke rumah sakit
terdekat
2. Lakukan uji pembekuan darah
3. Transfusi darah segar
4. Segera akhiri kehamilan