際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Sistem Klasifikasi
Dan Tata Nama
Tumbuhan
-Resmila Dewi, S.Si., M.Sc -
Sistem Klasifikasi
01
Definisi Klasifikasi
Tumbuhan
Proses penataan tumbuhan
kedalam suatu kelompok
(takson) berdasarkan
hubungan kemiripan
(similaritas) atau hubungan
kekerabatan.
Tujuan Klasifikasi Tumbuhan
Mengelompokkan
tumbuhan
berdasarkan
persamaan ciri-ciri
yang dimiliki
Mengetahui ciri-ciri
suatu jenis tumbuhan
untuk
membedakannya
dengan tumbuhan
dari jenis lain
Mengetahui
hubungan
kekerabatan
Memberi nama
tumbuhan yang
belum diketahui
namanya atau belum
memiliki nama
Sistem
Klasifikasi
Sistem Alami
Sistem Buatan
Sistem Filogenetik
Sistem Klasifikasi Alami
Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan
berdasarkan pada karakter-karakter alamiah yang
mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan
karakter morfologi.
Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah
Carolus Linnaeus.
mengajukan sistem klasifikasi 2 Kingdom, yaitu
Plantae dan Animalia
Pendekatan Sistem Klasifikasi Organisme
Contoh :
Tumbuhan berkeping satu (monokotil)
Tumbuhan berkeping dua (dikotil)
Jadi sistem klasifikasi alami merupakan sistem klasifikasi dimana yang dipakai
sebagai dasar adalah sifat-sifat yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya di
alam (kehendak alam) dan sesuai sehingga tidak dibuat-buat.
Klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada morfologi dari alat
perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi akar, batang, dan
daun.
Sistem Klasifikasi Buatan
Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan
berdasarkan pada karakter-karakter yang dihubungkan dengan
kepentingan manusia.
Misalnya pada tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan,
diantaranya berdasarkan:
 Umur
 Kegunaan
 Habitat
 Kandungan gizi dan zat utamanya
Sistem Klasifikasi Filogeni
Suatu cara pengelompokkan organisme berdasarkan garis evolusinya
atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama
hingga menjadi bentuk organisme dewasa.
Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori
evolusi.
Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada organisme yang secara
morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter genetik yang
dekat
Tingkatan Klasifikasi
BAHASA LATIN BAHASA INDONESIA
Kingdom/Regnum Dunia/Kerajaan
Filum/Divisio Bagian/Keluarga besar
Klassis Kelas
Ordo Bangsa
Familia Suku
Genus Marga
Species Jenis
Kingdom/Regnum
merupakan tingkatan tertinggi dalam strata pengklasifikasian. Hewan akan
dikelompokkan dalam Kingdom Animalia sedangkan tumbuhan akan dikelompokkan
ke dalam Regnum Plantae
Filum/Divisio
Dari klasifikasi awal pada takson Regnum, dengan melihat ciri-ciri pada tumbuhan
sehingga dapat menggolongkan dalam satu kelompok. Misal, penggolongan
tumbuhan berbiji (Spermatophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut
(Bryophyta). Filum digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisio digunakan untuk
takson tumbuhan
Kelas
Apabila dalam klasifikasi pada divisio tumbuhannya memiliki persamaan yang lebih
spesifik, maka dapat dikelompokkan dalam satu golongan/kelompok. Misal, tumbuhan
monokotil dan tumbuhan dikotil.
Ordo (Bangsa)
merupakan tingkatan yang lebih rendah dari pada kelas. Dicari persamaannya lagi dan
dikelompokkan dalam satu golongan. Misal, Poales (tumbuhan berbunga monokotil,
Mrytales (tumbuhan berbunga dikotil).
Famili (Suku atau Keluarga)
merupakan tingkatan takson dibawah ordo. Pengelompokkan tumbuhan
berdasarkan familinya melihat pada kekerabatan dan persamaannya.
Contoh: Zea mays dan Oryza sativa adalah tumbuhan yang memiliki famili
atau suku yang sama yaitu Poaceae (suku rumput-rumputan).
Genus (Marga)
merupakan pengelompokkan tumbuhan yang memiliki marga yang sama
tetapi berbeda spesies atau jenis.
Contoh: Allium cepa (bawang merah) dan Allium sativum (bawang putih).
Keduanya berada dalam satu genus yaitu Allium.
Spesies (Jenis)
merupakan tingkatan takson yang paling rendah sekaligus menjadi dasar
klasifikasi.
Tata cara penulisannya, kata pertama merupakan genus dan kata kedua
merupakan petunjuk spesies.
Contoh: Carica papaya
Tatanama Tumbuhan
02
Tatanama Binomial
Tata nama binominal merupakan aturan penamaan baku bagi semua
organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem
taksonomi, dengan mengambil nama genus dan nama spesies.
Sebutan nama yang disepakati untuk nama ini adalah
NAMA ILMIAH (scientific name)
Beraneka ragam-nya nama biasa
Nama biasa ada yang pendek dan
panjang tanpa indikasi kategori
Sinonim dan Homonim
Sulit diterima oleh dunia
Internasional
Penyebab Lahirnya Nama Ilmiah
Tanaman memiliki nama umum (nama local) dan nama ilmiah.
Nama umum/nama local/nama daerah suatu tumbuhan bisa
bermacam-macam, tergantung masyaratkat daerah tersebut
yang memberi nama.
Contoh: pepaya (Carica papaya)
Di Indonesia memiliki sebutan yang berbeda-beda.
Kates (Jawa) ; gedang (Bali) ; peute, betik (Sumatera) ;
bandas, manjan (Kalimantan) ; padu (Nusa Tenggara) ;
kaliki (Sulawesi)
Contoh Nama Lokal & Nama Ilmiah
Nama Ilmiah
Annona muricata L.
Nama Lokal Jawa
Nangka sabrang
Nama Lokal Sunda
Nangka walanda
Nama Indonesia
Sirsak
Nama Lokal Bali
Srikaya jawa
Nama Lokal Lampung
Jambu landa
Aturan
Penulisan
Nama Ilmiah
Diatur dalam:
ICBN
(International code of Botanical
Nomenclature)
Atau
KITT
(Kode International Tata Nama
Tumbuhan)
Nama Ilmiah suatu jenis merupakan penggabungan 3 hal:
Genus
Spesies (petunjuk jenis)
Author
Tata Cara Penamaan Spesies
Nama spesies menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
Nama suatu spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan penunjuk
genus, ditulis kapital pada huruf awal dan kata kedua merupakan penunjuk
spesies tidak menggunakan huruf kapital.
Contoh:
Oryza : nama genus
sativa : nama spesies
Nama ilmiah selalu ditulis miring (jika diketik).
Contoh: Zea mays
Dan digarisbawahi jika ditulis tangan.
Contoh: Zea mays
1
2
3
Setelah penulisan pertama pada genus yang sama boleh disingkat.
Contoh: Quercus alba, Q. alba, Q. rubra
Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Contoh : Hibiscus rosa sinensis menjadi
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
5
4
Dibelakang nama spesies harus dituliskan nama orang yang pertama kali
memberikan nama spesies (author). Nama author tidak ditulis miring atau
digaris bawahi.
Contoh:
Zea mays L.
Rosa hybrida Hort.
Vernonia acaulis (Walter) Gleason
6
Namun, seringkali kita menemukan author tanaman lebih dari satu. Untuk itu, ada
beberapa aturan penulisan sebagai berikut:
a) Jika dua atau lebih author mengemukan nama baru ditulis menggunakan kata et. Contoh:
Delphium viscosum Hook. et Thomson.
b) Jika author mengemukakan telah terjadi perubahan genus atau taksa dari tanaman yang lebih
dahulu dirisalahkan maka author sebelumnya ditulis dalam tanda kurung (..). Contoh:
Cynodon dactylon (Linn.) Pers. , dari Panicum dactylon Linn.
c) Jika author pertama gagal mempertahankan usulan taksonnya dihadapan ICBN, kemudian
author kedua yang berhasil mempublikasikan secara valid menurut ICBN maka dihubungkan
dengan kata ex. Contoh: Cerasus cornuta Wall. ex Royle.
d) Jika author mempublikasikan suatu spesies baru di dalam publikasi orang lain maka
ditambahkan kan in (di dalam). Contoh: Carex kashmirensis Clarke in Hook, artinya Clarke
mempublikasikan nama baru dalam publikasi The Flora of British India yang mana authornya
adalah Sir J.D. Hooker.
Lanjutan..
e) Jika nama author kedua melakukan koreksi dalam diagnosis dalam suatu
sirkumskripsi dari suatu takson tanpa mengubah jenisnya, penulisannya
dihubungkan dengan kata emend. Contoh: Phyllanthus Linn. emend. Mull.
f) Penggunaan kurung besar [.] mengindikasikan penamaan tanaman
sebelum Species Plantarum (1753). Contoh: nama genus Lupinus dipublikasikan
oleh Tournefort pada 1719. Oleh karena itu, penulisannya menjadi Lupinus
[Tourne.] L.
Nama cultivar biasa disingkat dengan c.v. tidak dalam bahasa latin atau
dilatinkan
Contoh:
Mangifera indica c.v harum manis
Citrullus lanatus c.v Crimson sweet
8
9 Nama varietas biasa disingkat var. ditulis dalam bahasa Latin atau dilatinkan.
Contoh:
Oryza sativa var. Javanica
Jika tidak diketahui penunjukkan spesies (jenis)
maka nama spesiesnya adalah setelah genus
ditulis sp. dengan huruf kecil, tidak dicetak miring
dan tidak digarisbawahi.
7
Perbedaan Nama Lokal & Nama Ilmiah
 Tidak mengikuti ketentuan
manapun
 Menggunakan bahasa lokal
 Berlaku hanya pada masyarakat
lokal
 Mempunyai lebih dari satu nama
 Mengikuti ketentuan Internasional
yang diatur dalam KITT
 Menggunakan bahasa Latin
 Berlaku internasional
 Hanya mempunyai satu nama yang
benar
Sekian!
Ad

Recommended

Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
Selly Noviyanty Yunus
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
yoin3
Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1
Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1
Muhammad Azka Fardani
Botani pertemuan ke 3 kirim
Botani pertemuan ke 3 kirim
Dokter Tekno
2. Tata Nama.pdf
2. Tata Nama.pdf
StefanusReynaldiRume
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Ummi Fitri
Karakteristik Klasifikasi Makhluk Hidup Presentasi Kuning dan Hijau Ilustrasi...
Karakteristik Klasifikasi Makhluk Hidup Presentasi Kuning dan Hijau Ilustrasi...
agustinaafrimendi50
03 tata-nama-taksonomi-tumbuhan-tinggi
03 tata-nama-taksonomi-tumbuhan-tinggi
HarmenitaTampubolon
Klasifikas tumbuhan pdf
Klasifikas tumbuhan pdf
rimadesjayanti1
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
reskihastutismaitali
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
Feisal Rachman Soedibja
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
krisnasuryanti
HIRARKI TAKSONOMI.pptx
HIRARKI TAKSONOMI.pptx
DidikWahyudi30
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
AnhariSA
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
ninaagustiana2
Takson dan Tata Cara Nama Ilmiah new.pptx
Takson dan Tata Cara Nama Ilmiah new.pptx
yoppisatriawan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Muhammad Abdul Rohman
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
hamzahdollah
Taksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhan
denotsudiana
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
hamzahdollah
Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan
denotsudiana
Proses klasifikasi
Proses klasifikasi
Febryani09
PPT kel 8 Klasifikasi dan keanekaragaman tumbuhan.pptx
PPT kel 8 Klasifikasi dan keanekaragaman tumbuhan.pptx
MulyaFitrahJuniawan
Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas 7 Kurikulum Merdeka
MarlinAgustin
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Dokter Tekno
Klasifikasi makhluk hidup dalam kehidupan
Klasifikasi makhluk hidup dalam kehidupan
WiwitProbowati2
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Dokter Tekno
pendahuluan dan ruang lingkup botani farmasi
pendahuluan dan ruang lingkup botani farmasi
wahyuddin271185

More Related Content

Similar to Sistem Klasifikasi dan TataNama Tumbuhan.pdf (20)

Klasifikas tumbuhan pdf
Klasifikas tumbuhan pdf
rimadesjayanti1
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
reskihastutismaitali
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
Feisal Rachman Soedibja
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
krisnasuryanti
HIRARKI TAKSONOMI.pptx
HIRARKI TAKSONOMI.pptx
DidikWahyudi30
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
AnhariSA
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
ninaagustiana2
Takson dan Tata Cara Nama Ilmiah new.pptx
Takson dan Tata Cara Nama Ilmiah new.pptx
yoppisatriawan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Muhammad Abdul Rohman
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
hamzahdollah
Taksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhan
denotsudiana
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
hamzahdollah
Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan
denotsudiana
Proses klasifikasi
Proses klasifikasi
Febryani09
PPT kel 8 Klasifikasi dan keanekaragaman tumbuhan.pptx
PPT kel 8 Klasifikasi dan keanekaragaman tumbuhan.pptx
MulyaFitrahJuniawan
Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas 7 Kurikulum Merdeka
MarlinAgustin
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Dokter Tekno
Klasifikasi makhluk hidup dalam kehidupan
Klasifikasi makhluk hidup dalam kehidupan
WiwitProbowati2
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Dokter Tekno
pendahuluan dan ruang lingkup botani farmasi
pendahuluan dan ruang lingkup botani farmasi
wahyuddin271185
Klasifikas tumbuhan pdf
Klasifikas tumbuhan pdf
rimadesjayanti1
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
reskihastutismaitali
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
krisnasuryanti
HIRARKI TAKSONOMI.pptx
HIRARKI TAKSONOMI.pptx
DidikWahyudi30
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
AnhariSA
Takson dan Tata Cara Nama Ilmiah new.pptx
Takson dan Tata Cara Nama Ilmiah new.pptx
yoppisatriawan
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
hamzahdollah
Taksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhan
denotsudiana
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx
hamzahdollah
Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan
denotsudiana
Proses klasifikasi
Proses klasifikasi
Febryani09
PPT kel 8 Klasifikasi dan keanekaragaman tumbuhan.pptx
PPT kel 8 Klasifikasi dan keanekaragaman tumbuhan.pptx
MulyaFitrahJuniawan
Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas 7 Kurikulum Merdeka
MarlinAgustin
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Dokter Tekno
Klasifikasi makhluk hidup dalam kehidupan
Klasifikasi makhluk hidup dalam kehidupan
WiwitProbowati2
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Botani pertemuan ke 3 kirim revisi
Dokter Tekno
pendahuluan dan ruang lingkup botani farmasi
pendahuluan dan ruang lingkup botani farmasi
wahyuddin271185

Sistem Klasifikasi dan TataNama Tumbuhan.pdf

  • 1. Sistem Klasifikasi Dan Tata Nama Tumbuhan -Resmila Dewi, S.Si., M.Sc -
  • 3. Definisi Klasifikasi Tumbuhan Proses penataan tumbuhan kedalam suatu kelompok (takson) berdasarkan hubungan kemiripan (similaritas) atau hubungan kekerabatan.
  • 4. Tujuan Klasifikasi Tumbuhan Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki Mengetahui ciri-ciri suatu jenis tumbuhan untuk membedakannya dengan tumbuhan dari jenis lain Mengetahui hubungan kekerabatan Memberi nama tumbuhan yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
  • 6. Sistem Klasifikasi Alami Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-karakter alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan karakter morfologi. Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah Carolus Linnaeus. mengajukan sistem klasifikasi 2 Kingdom, yaitu Plantae dan Animalia
  • 8. Contoh : Tumbuhan berkeping satu (monokotil) Tumbuhan berkeping dua (dikotil) Jadi sistem klasifikasi alami merupakan sistem klasifikasi dimana yang dipakai sebagai dasar adalah sifat-sifat yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya di alam (kehendak alam) dan sesuai sehingga tidak dibuat-buat. Klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada morfologi dari alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi akar, batang, dan daun.
  • 9. Sistem Klasifikasi Buatan Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan berdasarkan pada karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan manusia. Misalnya pada tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan, diantaranya berdasarkan: Umur Kegunaan Habitat Kandungan gizi dan zat utamanya
  • 10. Sistem Klasifikasi Filogeni Suatu cara pengelompokkan organisme berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada organisme yang secara morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter genetik yang dekat
  • 11. Tingkatan Klasifikasi BAHASA LATIN BAHASA INDONESIA Kingdom/Regnum Dunia/Kerajaan Filum/Divisio Bagian/Keluarga besar Klassis Kelas Ordo Bangsa Familia Suku Genus Marga Species Jenis
  • 12. Kingdom/Regnum merupakan tingkatan tertinggi dalam strata pengklasifikasian. Hewan akan dikelompokkan dalam Kingdom Animalia sedangkan tumbuhan akan dikelompokkan ke dalam Regnum Plantae Filum/Divisio Dari klasifikasi awal pada takson Regnum, dengan melihat ciri-ciri pada tumbuhan sehingga dapat menggolongkan dalam satu kelompok. Misal, penggolongan tumbuhan berbiji (Spermatophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta). Filum digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisio digunakan untuk takson tumbuhan Kelas Apabila dalam klasifikasi pada divisio tumbuhannya memiliki persamaan yang lebih spesifik, maka dapat dikelompokkan dalam satu golongan/kelompok. Misal, tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. Ordo (Bangsa) merupakan tingkatan yang lebih rendah dari pada kelas. Dicari persamaannya lagi dan dikelompokkan dalam satu golongan. Misal, Poales (tumbuhan berbunga monokotil, Mrytales (tumbuhan berbunga dikotil).
  • 13. Famili (Suku atau Keluarga) merupakan tingkatan takson dibawah ordo. Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan familinya melihat pada kekerabatan dan persamaannya. Contoh: Zea mays dan Oryza sativa adalah tumbuhan yang memiliki famili atau suku yang sama yaitu Poaceae (suku rumput-rumputan). Genus (Marga) merupakan pengelompokkan tumbuhan yang memiliki marga yang sama tetapi berbeda spesies atau jenis. Contoh: Allium cepa (bawang merah) dan Allium sativum (bawang putih). Keduanya berada dalam satu genus yaitu Allium. Spesies (Jenis) merupakan tingkatan takson yang paling rendah sekaligus menjadi dasar klasifikasi. Tata cara penulisannya, kata pertama merupakan genus dan kata kedua merupakan petunjuk spesies. Contoh: Carica papaya
  • 15. Tatanama Binomial Tata nama binominal merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi, dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Sebutan nama yang disepakati untuk nama ini adalah NAMA ILMIAH (scientific name)
  • 16. Beraneka ragam-nya nama biasa Nama biasa ada yang pendek dan panjang tanpa indikasi kategori Sinonim dan Homonim Sulit diterima oleh dunia Internasional Penyebab Lahirnya Nama Ilmiah
  • 17. Tanaman memiliki nama umum (nama local) dan nama ilmiah. Nama umum/nama local/nama daerah suatu tumbuhan bisa bermacam-macam, tergantung masyaratkat daerah tersebut yang memberi nama. Contoh: pepaya (Carica papaya) Di Indonesia memiliki sebutan yang berbeda-beda. Kates (Jawa) ; gedang (Bali) ; peute, betik (Sumatera) ; bandas, manjan (Kalimantan) ; padu (Nusa Tenggara) ; kaliki (Sulawesi)
  • 18. Contoh Nama Lokal & Nama Ilmiah Nama Ilmiah Annona muricata L. Nama Lokal Jawa Nangka sabrang Nama Lokal Sunda Nangka walanda Nama Indonesia Sirsak Nama Lokal Bali Srikaya jawa Nama Lokal Lampung Jambu landa
  • 19. Aturan Penulisan Nama Ilmiah Diatur dalam: ICBN (International code of Botanical Nomenclature) Atau KITT (Kode International Tata Nama Tumbuhan)
  • 20. Nama Ilmiah suatu jenis merupakan penggabungan 3 hal: Genus Spesies (petunjuk jenis) Author
  • 21. Tata Cara Penamaan Spesies Nama spesies menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan. Nama suatu spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan penunjuk genus, ditulis kapital pada huruf awal dan kata kedua merupakan penunjuk spesies tidak menggunakan huruf kapital. Contoh: Oryza : nama genus sativa : nama spesies Nama ilmiah selalu ditulis miring (jika diketik). Contoh: Zea mays Dan digarisbawahi jika ditulis tangan. Contoh: Zea mays 1 2 3
  • 22. Setelah penulisan pertama pada genus yang sama boleh disingkat. Contoh: Quercus alba, Q. alba, Q. rubra Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung. Contoh : Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis. 5 4 Dibelakang nama spesies harus dituliskan nama orang yang pertama kali memberikan nama spesies (author). Nama author tidak ditulis miring atau digaris bawahi. Contoh: Zea mays L. Rosa hybrida Hort. Vernonia acaulis (Walter) Gleason 6
  • 23. Namun, seringkali kita menemukan author tanaman lebih dari satu. Untuk itu, ada beberapa aturan penulisan sebagai berikut: a) Jika dua atau lebih author mengemukan nama baru ditulis menggunakan kata et. Contoh: Delphium viscosum Hook. et Thomson. b) Jika author mengemukakan telah terjadi perubahan genus atau taksa dari tanaman yang lebih dahulu dirisalahkan maka author sebelumnya ditulis dalam tanda kurung (..). Contoh: Cynodon dactylon (Linn.) Pers. , dari Panicum dactylon Linn. c) Jika author pertama gagal mempertahankan usulan taksonnya dihadapan ICBN, kemudian author kedua yang berhasil mempublikasikan secara valid menurut ICBN maka dihubungkan dengan kata ex. Contoh: Cerasus cornuta Wall. ex Royle. d) Jika author mempublikasikan suatu spesies baru di dalam publikasi orang lain maka ditambahkan kan in (di dalam). Contoh: Carex kashmirensis Clarke in Hook, artinya Clarke mempublikasikan nama baru dalam publikasi The Flora of British India yang mana authornya adalah Sir J.D. Hooker.
  • 24. Lanjutan.. e) Jika nama author kedua melakukan koreksi dalam diagnosis dalam suatu sirkumskripsi dari suatu takson tanpa mengubah jenisnya, penulisannya dihubungkan dengan kata emend. Contoh: Phyllanthus Linn. emend. Mull. f) Penggunaan kurung besar [.] mengindikasikan penamaan tanaman sebelum Species Plantarum (1753). Contoh: nama genus Lupinus dipublikasikan oleh Tournefort pada 1719. Oleh karena itu, penulisannya menjadi Lupinus [Tourne.] L.
  • 25. Nama cultivar biasa disingkat dengan c.v. tidak dalam bahasa latin atau dilatinkan Contoh: Mangifera indica c.v harum manis Citrullus lanatus c.v Crimson sweet 8 9 Nama varietas biasa disingkat var. ditulis dalam bahasa Latin atau dilatinkan. Contoh: Oryza sativa var. Javanica Jika tidak diketahui penunjukkan spesies (jenis) maka nama spesiesnya adalah setelah genus ditulis sp. dengan huruf kecil, tidak dicetak miring dan tidak digarisbawahi. 7
  • 26. Perbedaan Nama Lokal & Nama Ilmiah Tidak mengikuti ketentuan manapun Menggunakan bahasa lokal Berlaku hanya pada masyarakat lokal Mempunyai lebih dari satu nama Mengikuti ketentuan Internasional yang diatur dalam KITT Menggunakan bahasa Latin Berlaku internasional Hanya mempunyai satu nama yang benar