Dokumen tersebut membahas tentang sistem transportasi dan tata guna lahan, dengan menjelaskan konsep-konsep keterkaitan antara subsistem tata guna lahan dan subsistem transportasi. Dokumen ini juga menjelaskan model-model pembangunan wilayah berdasarkan bentuk dan struktur tata guna lahannya, serta konsep-konsep interaksi antara tata guna lahan dan transportasi seperti aksesibilitas, bangkitan perjalanan, dan distribusi perjalanan.
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan transportasi dan sistem jaringan jalan. Ia menjelaskan tentang pengelompokan sistem jaringan jalan berdasarkan status, fungsi, dan kelasnya. Dokumen juga menjelaskan tentang sistem hirarki jalan menurut fungsinya seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal baik untuk sistem primer maupun sekunder. Selanjutnya dijelaskan tentang persyaratan teknis dari m
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pemilihan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. TPA merupakan tempat terakhir pengelolaan sampah yang melakukan proses akhir pengembalian sampah ke lingkungan secara aman. Lokasi TPA ideal harus memenuhi kriteria geologi, hidrogeologi, hidrologi, dan tidak membahayakan sumber air serta jauh dari pemukiman. Dokumen ini juga menjelaskan parameter yang mempeng
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah menetapkan pedoman penentuan standar pelayanan minimal di bidang penataan ruang, perumahan, permukiman, dan pekerjaan umum. Pedoman ini berisi indikator dan kuantitas serta kualitas layanan minimal yang harus disediakan pemerintah daerah dalam bidang-bidang tersebut.
1. Manajemen transportasi meliputi pengaturan sistem transportasi untuk meningkatkan mobilitas dengan menghemat sumber daya
2. Terdapat dua jenis manajemen yaitu manajemen sistem transportasi untuk penyediaan sarana dan manajemen kebutuhan perjalanan untuk mengatur arus lalu lintas
3. Masalah utama dalam transportasi jalan raya perkotaan adalah rendahnya mobilitas, keamanan lalu lintas, dan polusi lingkungan
Teks tersebut membahas tentang aliran fluida dalam saluran tertutup seperti pipa. Ada dua jenis aliran yaitu aliran laminer dan turbulen, tergantung pada bilangan Reynolds. Aliran laminer terjadi pada bilangan Reynolds rendah (<2000) sedangkan aliran turbulen terjadi pada bilangan Reynolds tinggi (>4000). Teks ini juga menjelaskan hukum viskositas Newton dan hukum tekanan geser Reynolds untuk menganalisis aliran fluida dalam pipa.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penerapan drainase. Drainase adalah sistem yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air di atas dan di bawah permukaan tanah. Ada beberapa jenis drainase berdasarkan sejarah, letak, fungsi, dan konstruksi, serta pola jaringannya. Dokumen ini juga menjelaskan drainase perkotaan dan drainase terapan pada berbagai fasilitas seperti lapangan terbang, lapangan olahraga, j
Dokumen ini membahas metode pelaksanaan konstruksi pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur, Kabupaten Cianjur. Terdiri dari pekerjaan persiapan, pokok seperti pembangunan pelindung tebing dan groundsill, serta penutup berupa kesimpulan dan saran. Proyek ini telah selesai sesuai rencana dan sedang dalam masa pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan sumber daya air di Indonesia, termasuk banjir, kelangkaan air, dan penurunan kualitas air. Dokumen tersebut menjelaskan sebab-akibat permasalahan tersebut dan solusi-solusi untuk mengatasinya seperti pengelolaan daerah aliran sungai, konservasi, dan kesadaran masyarakat.
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramaduAgung Setiawan Pribadi
Ìý
Studi ini mengkaji dampak sosial lingkungan akibat pembangunan Jembatan Suramadu khususnya keberadaan PKL di Rumaja Jalan Akses KKJS. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk memetakan kondisi sosial ekonomi wilayah dan karakteristik PKL, serta menganalisis dampak, biaya manfaat, dan persepsi terkait keberadaan PKL. Hasilnya menunjukkan pembangunan jembatan
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
Ìý
Dokumen ini memberikan tiga metode untuk membuat hillshade per kabupaten dari data digital elevasi model (DEM) pulau atau provinsi menggunakan ArcGIS. Metode pertama menggunakan toolbar Image Analysis, metode kedua menggunakan alat Clip Raster, dan metode ketiga melakukan batch clipping untuk memotong DEM menjadi banyak layer hillshade per kabupaten sekaligus.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan persyaratan air bersih serta kriteria perencanaan teknis sistem distribusi air bersih.
2) Air bersih didefinisikan sebagai air yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tekanan air.
3) Kriteria perencanaan teknis sistem distribusi mencakup pertimbangan pemilihan jaringan perpipaan, klasifikasi pipa,
This document discusses methods for calculating rainfall intensity. It introduces the Talbot, Ishiguro, and Mononobe formulas which can be used to calculate intensity based on rainfall amount and duration. The Talbot formula is commonly used because its constants can be empirically determined. The Mononobe formula can calculate intensity using daily rainfall amounts when short duration data is unavailable. An example calculation using the Mononobe formula to find a 2-year intensity for a 1 hour duration is also provided. Finally, intensity-duration-frequency curves which relate these factors are mentioned.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Ìý
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Makalah ini membahas tentang daur hidrologi dan ekosistem DAS. Daur hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi secara alami dari atmosfer ke permukaan bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi. Ekosistem DAS terdiri atas komponen fisik, biologis, dan manusia yang saling berinteraksi di wilayah yang dibatasi secara topografis oleh sungai utama."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, ruang lingkup, dan peran transportasi. Transportasi didefinisikan sebagai jasa atau fasilitas untuk memindahkan orang, barang, dan properti dari satu lokasi ke lokasi lain. Ruang lingkup transportasi mencakup jaringan, pusat, dan hubungan hierarkis. Transportasi memainkan peran penting dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, dan teknik kehidupan manusia
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah menetapkan pedoman penentuan standar pelayanan minimal di bidang penataan ruang, perumahan, permukiman, dan pekerjaan umum. Pedoman ini berisi indikator dan kuantitas serta kualitas layanan minimal yang harus disediakan pemerintah daerah dalam bidang-bidang tersebut.
1. Manajemen transportasi meliputi pengaturan sistem transportasi untuk meningkatkan mobilitas dengan menghemat sumber daya
2. Terdapat dua jenis manajemen yaitu manajemen sistem transportasi untuk penyediaan sarana dan manajemen kebutuhan perjalanan untuk mengatur arus lalu lintas
3. Masalah utama dalam transportasi jalan raya perkotaan adalah rendahnya mobilitas, keamanan lalu lintas, dan polusi lingkungan
Teks tersebut membahas tentang aliran fluida dalam saluran tertutup seperti pipa. Ada dua jenis aliran yaitu aliran laminer dan turbulen, tergantung pada bilangan Reynolds. Aliran laminer terjadi pada bilangan Reynolds rendah (<2000) sedangkan aliran turbulen terjadi pada bilangan Reynolds tinggi (>4000). Teks ini juga menjelaskan hukum viskositas Newton dan hukum tekanan geser Reynolds untuk menganalisis aliran fluida dalam pipa.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penerapan drainase. Drainase adalah sistem yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air di atas dan di bawah permukaan tanah. Ada beberapa jenis drainase berdasarkan sejarah, letak, fungsi, dan konstruksi, serta pola jaringannya. Dokumen ini juga menjelaskan drainase perkotaan dan drainase terapan pada berbagai fasilitas seperti lapangan terbang, lapangan olahraga, j
Dokumen ini membahas metode pelaksanaan konstruksi pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur, Kabupaten Cianjur. Terdiri dari pekerjaan persiapan, pokok seperti pembangunan pelindung tebing dan groundsill, serta penutup berupa kesimpulan dan saran. Proyek ini telah selesai sesuai rencana dan sedang dalam masa pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan sumber daya air di Indonesia, termasuk banjir, kelangkaan air, dan penurunan kualitas air. Dokumen tersebut menjelaskan sebab-akibat permasalahan tersebut dan solusi-solusi untuk mengatasinya seperti pengelolaan daerah aliran sungai, konservasi, dan kesadaran masyarakat.
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramaduAgung Setiawan Pribadi
Ìý
Studi ini mengkaji dampak sosial lingkungan akibat pembangunan Jembatan Suramadu khususnya keberadaan PKL di Rumaja Jalan Akses KKJS. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk memetakan kondisi sosial ekonomi wilayah dan karakteristik PKL, serta menganalisis dampak, biaya manfaat, dan persepsi terkait keberadaan PKL. Hasilnya menunjukkan pembangunan jembatan
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
Ìý
Dokumen ini memberikan tiga metode untuk membuat hillshade per kabupaten dari data digital elevasi model (DEM) pulau atau provinsi menggunakan ArcGIS. Metode pertama menggunakan toolbar Image Analysis, metode kedua menggunakan alat Clip Raster, dan metode ketiga melakukan batch clipping untuk memotong DEM menjadi banyak layer hillshade per kabupaten sekaligus.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan persyaratan air bersih serta kriteria perencanaan teknis sistem distribusi air bersih.
2) Air bersih didefinisikan sebagai air yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tekanan air.
3) Kriteria perencanaan teknis sistem distribusi mencakup pertimbangan pemilihan jaringan perpipaan, klasifikasi pipa,
This document discusses methods for calculating rainfall intensity. It introduces the Talbot, Ishiguro, and Mononobe formulas which can be used to calculate intensity based on rainfall amount and duration. The Talbot formula is commonly used because its constants can be empirically determined. The Mononobe formula can calculate intensity using daily rainfall amounts when short duration data is unavailable. An example calculation using the Mononobe formula to find a 2-year intensity for a 1 hour duration is also provided. Finally, intensity-duration-frequency curves which relate these factors are mentioned.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Ìý
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Makalah ini membahas tentang daur hidrologi dan ekosistem DAS. Daur hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi secara alami dari atmosfer ke permukaan bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi. Ekosistem DAS terdiri atas komponen fisik, biologis, dan manusia yang saling berinteraksi di wilayah yang dibatasi secara topografis oleh sungai utama."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, ruang lingkup, dan peran transportasi. Transportasi didefinisikan sebagai jasa atau fasilitas untuk memindahkan orang, barang, dan properti dari satu lokasi ke lokasi lain. Ruang lingkup transportasi mencakup jaringan, pusat, dan hubungan hierarkis. Transportasi memainkan peran penting dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, dan teknik kehidupan manusia
Perencanaan transportasi bertujuan mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak dengan aman, nyaman dan murah. Sistem transportasi terdiri dari sistem kegiatan, jaringan, dan pergerakan lalu lintas yang saling terkait. Kebutuhan transportasi berasal dari interaksi aktivitas sosial dan ekonomi. Tata guna lahan dan transportasi saling mempengaruhi, di mana peningkatan aksesibilitas dapat mengubah penggunaan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen transportasi. Transportasi didefinisikan sebagai perpindahan manusia atau barang antar tempat menggunakan alat bantu seperti kendaraan atau binatang. Terdapat tiga jenis moda transportasi yaitu darat, air dan udara. Transportasi berperan penting dalam pembangunan dengan memfasilitasi mobilitas dan distribusi barang.
MK. EWK
Teori pertumbuhan ekonomi regional membahas berbagai konsep seperti teori basis ekonomi, teori lokasi, teori multiplier, dan teori tahap. Teori-teori tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan suatu wilayah dan hubungannya dengan wilayah lain. Kebijakan pembangunan regional berfokus pada efisiensi nasional, preferensi lokasi, dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
Dokumen tersebut membahas konsep wilayah dan tata ruang, termasuk pembahasan tentang wilayah formal dan fungsional, pembangunan dan pengembangan wilayah, serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
Dokumen tersebut membahas konsep wilayah dan tata ruang serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
Dokumen tersebut membahas delapan kriteria perancangan kota menurut teori Hamid Shirvani, yaitu penggunaan lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pedestrian, pendukung aktivitas, sistem penanda, dan preservasi. Kriteria-kriteria tersebut merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam perancangan kota agar tercipta kota yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang, serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral. Dibahas pula jenis-jenis wilayah, perencanaan tata ruang, dan pembangunan serta pengembangan wilayah."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur tata ruang dan bentuk kota. Beberapa teori struktur tata ruang kota dijelaskan seperti teori zona konsentris Burgess, teori sektoral Hoyt, dan teori inti ganda Harris-Ullman. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kota dan evolusi perubahan struktur ruang kota serta tantangan pembentukan kota yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek ekonomi dalam pengembangan wilayah. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya dimensi wilayah sebagai faktor lokasional dalam analisis ekonomi. Dokumen juga membahas pergeseran pandangan ekonomi konvensional yang semula tidak memperhatikan faktor ruang menjadi kini memperhatikan faktor wilayah dalam analisisnya. Selain itu, dibahas pula konsep-konsep wilay
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan dan perancangan kota serta lingkungan, meliputi tipe-tipe proses perencanaan, langkah-langkah metode sinoptik, komponen dasar perancangan, dan contoh delineasi kawasan perencanaan."
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan perumahan di kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan perumahan kota dipengaruhi oleh jumlah dan kepadatan penduduk, jumlah rumah layak huni, luas kota, dan sosial ekonomi penduduk. Dokumen juga menjelaskan cara menghitung kebutuhan luas kota dan rumah baru untuk masa datang berdasarkan pertumbuhan penduduk.
MK SISTRANSP bertujuan untuk menyediakan layanan transportasi berdasarkan kebutuhan wilayah dengan mempertimbangkan faktor seperti penggunaan lahan, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Terdiri atas sub sistem penggunaan lahan, sarana transportasi, dan lalu lintas yang dipengaruhi oleh perekonomian, pertumbuhan wilayah, kendaraan, dan penduduk. Dilaksanakan dalam empat tahap yaitu bangkitan perj
Dokumen tersebut membahas pendekatan perencanaan transportasi perkotaan dengan menggunakan pendekatan sistem. Pendekatan ini melihat sistem transportasi sebagai gabungan dari sistem kegiatan, sistem jaringan, sistem pergerakan, dan sistem kelembagaan yang saling berinteraksi. Dokumen juga membahas konsep-konsep kunci dalam perencanaan transportasi seperti aksesibilitas, mobilitas, dan model perencanaan transportasi empat tahap."
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
5. Konsep: ruang kota/wilayah sbg satu kesatuan yg
digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat
yang perlu dipelihara kelestariannya.
UU No. 24 Thn 1992 (ditetapkan PP No. 47 tahun 1997)
tentang acuan perencanaan pemb. Nas. untuk:
- Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan
perkembangan antar wilayah serta keserasian antar sektor
pembangunan;
- Pengarahan lokasi investasi yang dilaksanakan oleh
pemerintah/masyarakat;
- Pedoman Penataan ruang wilayah provinsi dan kota/kab.
6. Prinsip, pembagian ruang kota berdasarkan:
- Fungsi : kawasan budidaya, kawasan lindung
- Kegiatan : kawasan cepat tumbuh, kawasan berpotensi,
kawasan kritis, kawasan tertinggal
- Aspek administrasi : batas-batas administrasi wilayah kota
3 indikator keberhasilan pengembangan kota/
wilayah (Maskur Riyadi, 2000):
* Produktivitas, yang dapat diukur dari perkembangan kinerja
suatu institusi beserta aparatnya.
* Efisiensi, terkait dgn meningkatnya kemampuan
teknologi/sistem dan kualitas SDM dlm pelaksanaan pemb.
* Partisipasi masyarakat, yang menjamin kesinambungan
pelaksanaan suatu program di suatu kota/wilayah.
7. Faktor-faktor KeberhasilanFaktor-faktor Keberhasilan
Faktor-faktor /ciri wilayah yang berpengaruh:
kondisi politik dan sosial,
struktur kelembagaan,
komitmen aparat dan masyarakat,
Tingkat pendidikan aparat /masy
kemampuan berkoordinasi,
dan memfasilitasi semua kepentingan,
kreativitas yang inovatif
(Maskur Riyadi, 2000).
9. Berdasarkan bentuk dan struktur, pengembangan kota/
wilayah dapat dimodelisasi menjadi tiga yang dikenal
dengan istilah bentuk wilayah dan mempresentasikan
konfigurasi umum dari tata guna lahannya (Torrens,
2000).
3.2.1 Teori Zona Terpusat
(Konsentrik)
E.W Burgess (1925), asumsi: pengembangan kota tumbuh dari
pusatnya mengembang keluar secara radial dalam lingkaran
konsentrik. Kota dibagi 5 zona utama:
•Zona Pusat atau Central Business District (CBD)
•Zona Transisi (Industri dan tempat tinggal)
•Zona Pabrik dan Rumah Pekerja (Rumah tua dan kumuh)
•Zona Perumahan (Rumah baru, luas – kelas menengah),
•Zona Komuter (Rumah mewah, lingkungan nyaman-kelas atas)
11. 3.2.2 Teori Wedge atau Sektor Radial (Hoyt, 1939).
-Menjelaskan kecenderungan dr berbagai SEG dlm
memilih lokasi perumahannya.
-Menyarankan adanya kecenderungan bagi rumah
mewah (berkualitas tinggi) berkembang menuju
keluar pusat perkotaan disepanjang rute-rute utama
-Mempertimbangkan arah/jarak sbg faktor2 bentuk
dari distribusi spasial aktivitas perkotaan.
-Kelemahan model: telah melupakan lokasi-lokasi
pekerja yang kenyataannya justru merupakan
determinan terbesar didalam perumahan (Harvey,
1996).
13. 3.2.3 Teori Multi Nuclei: Harris dan Ullmann (1945)
-Pengembangan kota cenderung banyak pusat
melayani area lokal aglomerasi suatu kegiatan.
-Dapat mengakomodasi faktor2 berpengaruh besar
pada distribusi spasial aktivitas perkotaan: topografi,
pengaruh sejarah dan aksesibilitas.
-Model ini berreferensi pada jaringan jalan dari
sistem transportasi yang ada, sehingga model
pengembangan ini lebih mudah untuk menjelaskan
kenapa berbagai pola spasial daerah perkotaan
muncul (Warren, 1993).
23. • 6 KONSEP KETERKAITAN:
1. Aksesibilitas (Accessibility)
2. Bangkitan Perjalanan (Trip Generation)
3. Distribusi Perjalanan (Trip Distribution)
4. Pemilihan Moda (Modal Split/choice)
5. Pembebanan Lalu lintas (Traffic Asignment)
6. Teori Arus (kapasitas, volume, kepadatan)
No. 2 s/d 5: 4 Tahap dalam Perencanaan Transportasi
(model untuk menentukan permintaan
transportasi dari variabel2 guna lahan)
Konsep perencanaan: Supplai (S) ~ Demand
(D)
ïƒ S = f (D) atau D = f(S)
KONSEP INTERAKSI
27. KONSEP DASAR :KONSEP DASAR :
Sub-region A
Sub-region B
Pembangunan Frontage Jalan berlokasi
sepanjang Segmen Jalan Penghubung yang
menghubungkan 2 sub-regional Wilayah
Pengaruh
28. KONSEP ANALISIS REGIONAL WILAYAH PENGARUH :KONSEP ANALISIS REGIONAL WILAYAH PENGARUH :
Skala Zona Lokal dan Skala RegionalSkala Zona Lokal dan Skala Regional
Sub-regional WP: B
Zona AA2
A1
A3
B1
B2
B3
Zona B
Skala Zona Lokal
Skala Zona Regional
Sub-regional WP: A
REGIONAL WILAYAH PENGARUH
1 2
3 4
29. KONSET :KONSET : Kategori Asal-TujuanKategori Asal-Tujuan
Perjalanan pada Zona LokalPerjalanan pada Zona Lokal
(4) through
(1) internal-internal
(3) External-internal
(2) Internal-external
External cordon
(1), (2) dan (3): Lalu lintas Lokal (Terminating Traffic),
dan (4): Lalu lintas Menerus (Through Traffic).
30. Inti Analisis Penelitian:Inti Analisis Penelitian:
SEGMEN JALAN PENGHUBUNGSEGMEN JALAN PENGHUBUNG
(DALAM ZONA LOKAL)(DALAM ZONA LOKAL)
Arus lalu lintas pada Segmen Jalan Penghubung:Arus lalu lintas pada Segmen Jalan Penghubung:
Lalu lintas Menerus (Through traffic)Lalu lintas Menerus (Through traffic)
Lalu lintas Lokal (Terminating traffic)Lalu lintas Lokal (Terminating traffic)
31. Traffic flow on the link-roadTraffic flow on the link-road
(=daily flow variation of through traffic and frontage(=daily flow variation of through traffic and frontage
terminating traffic)terminating traffic)
Flow (veh/hour)
Capacity threshold as a standard of design
0 4 8 12 16 20 24 Time of day
Variation of the existing
through traffic
Variation of traffic
contributions to the
link-road