Pengembangan Agribisnis sebagai Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara dalam Perspektif Ekonomi Kelembagaan Baru
Makalah ini membahas upaya pengembangan agribisnis untuk menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Kemiskinan masih tinggi di daerah ini karena kebijakan pemerintah daerah belum efektif dan lembaga keuangan mikro belum berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Makalah ini menganalisis bagaimana penerapan ekonomi kelembagaan baru melalui lembaga
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2006-2011 yang mencakup latar belakang, visi, misi, analisis kondisi daerah, arahan kebijakan pembangunan, dan program-program prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan daerah.
Kajian terhadap Ekonomi Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, 2000-2004Ar Tinambunan
油
Dokumen ini membahas analisis terhadap ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat antara tahun 2000-2004. Analisis menggunakan tiga alat yaitu shift-share, location quotient, dan tipologi klassen untuk mengidentifikasi sektor potensial. Hasilnya menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Kebijakan yang direkomendasikan berfokus pada pengembangan pertanian dan agribisnis.
PEL adalah pembangunan daerah yang berfokus pada peningkatan keterlibatan masyarakat lokal dan pengusaha dalam mengelola sumber daya alam dan manusia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal. PEL dilaksanakan melalui ke
1. BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dapat memperkuat ekonomi lokal dan menjadi solusi untuk menghadapi ACFTA. BUMDes mampu memanfaatkan sumber daya lokal, menyerap tenaga kerja besar, dan meningkatkan ekspor produk lokal.
2. BUMDes berorientasi pada pengembangan UMKM dan peningkatan pendapatan masyarakat desa. BUMDes dapat memaksimalkan potensi lokal seperti hasil
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Sugeng Budiharsono
油
Teks tersebut membahas pentingnya pengembangan ekonomi lokal dan daerah untuk meningkatkan daya saing daerah dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Secara garis besar dibahas mengenai pentingnya komitmen seluruh pemangku kepentingan, analisis sumber daya dan potensi daerah, serta perencanaan dan pendanaan program pengembangan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi daerah, termasuk pengertian, tujuan, permasalahan, peran pemerintah daerah, paradigma baru, strategi, dan kasus pembangunan di Indonesia bagian timur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep pembangunan ekonomi daerah, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pembangunan ekon
Teks tersebut membahas konsep pengembangan ekonomi lokal yang melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja dan menstimulasi ekonomi daerah. Pengembangan ekonomi lokal bertujuan meningkatkan kesempatan kerja dan menyerap komoditas lokal dengan mengoptimalkan sumber daya manusia, alam, dan kelembagaan daerah.
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahSuhanda Handa
油
Dokumen ini membahas tentang pembangunan ekonomi daerah, termasuk pengertian, perencanaan, dan indikator kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah. Beberapa poin kuncinya adalah pembangunan daerah melibatkan pembentukan institusi baru dan industri alternatif, perencanaan harus mempertimbangkan sumber daya lokal, dan produk domestik regional bruto per kapita digunakan untuk mengukur kesenjangan
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran serta seluruh stakeholder kunci termasuk pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis industri kreatif di Kota Depok melalui pembentukan forum stakeholder, analisis potensi, dan perencanaan yang partisipatif.
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
油
Dokumen tersebut membahas tentang otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa otonomi daerah dan desentralisasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik dan perekonomian daerah serta mendorong partisipasi masyarakat. Namun, perlu diwaspadai potensi dampak negatif seperti persaingan antar daerah yang berlebihan dan penyalahgunaan kewenangan ole
Makalah ini membahas tentang pembangunan ekonomi daerah di Indonesia. Pembangunan ekonomi daerah merupakan proses pengelolaan sumber daya daerah dan pembentukan kerja sama antara pemerintah daerah dan swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah. Makalah ini juga membahas distribusi Produk Domestik Bruto nasional menurut provinsi, penghitungan konsumsi rumah tangga per kapita
Analisis potensi wirausaha nagari di Sumatera Barat untuk meningkatkan perekonomian desa melalui pengembangan BUMNag dan wirausaha lokal. Laporan ini menganalisis potensi ekonomi nagari, mengidentifikasi proses pengembangan wirausaha, dan memberikan saran untuk memajukan wirausaha nagari.
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018Kotjo Negoro
油
Dokumen tersebut merupakan draft laporan akhir kajian kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal di Kabupaten Cianjur. Laporan tersebut membahas tentang gambaran umum wilayah Kabupaten Cianjur, pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam kajian, serta rencana kerja dan sistematika pelaporan hasil kajian."
Tiga masalah utama penataan ruang perkotaan di Indonesia yaitu:
1) Pertumbuhan kota yang terlalu pesat dan tersentralisasi di pusat kota menyebabkan beban pengelolaan kota yang berat.
2) Perluasan kota secara horizontal (urban sprawl) merusak lingkungan dan tanah pertanian di pinggiran kota.
3) Diperlukan pengendalian ruang kota dan konsolidasi tanah untuk menata ruang secara terpadu antara kota dan ping
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014 Anton Setiadi
油
Dokumen tersebut membahas mengenai pembangunan ekonomi masyarakat melalui pertanian perkotaan (agribisnis) di Kota Solok, termasuk konsep, manfaat, proses rantai pasok, kinerja, dan potensi pertanian perkotaan beserta agrowisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Tiga poin utama dokumen tersebut adalah:
1) Pembangunan ekonomi daerah melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola sumber daya dan membentuk kemitraan dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
2) Ada dua prinsip pengembangan ekonomi daerah yaitu mengenali ekonomi wilayah dan merumuskan manajemen pembangunan yang pro-bisnis.
3)
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Bantenbramantiyo marjuki
油
Does Tanjung lesung specialized economic zone will boost Banten Economic income? or it is just mere an agglomeration of economic activity that will just increasing of the regional disparities of Banten and Indonesia.
This document provides instructions for taking a webinar. It lists the tools needed like a computer, web browser, and telephone. It also lists steps like logging in, accessing chat and muting functions, and completing a survey at the end. The document stresses that it is important to relax and ask any questions to the presenter.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi daerah, termasuk pengertian, tujuan, permasalahan, peran pemerintah daerah, paradigma baru, strategi, dan kasus pembangunan di Indonesia bagian timur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep pembangunan ekonomi daerah, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pembangunan ekon
Teks tersebut membahas konsep pengembangan ekonomi lokal yang melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja dan menstimulasi ekonomi daerah. Pengembangan ekonomi lokal bertujuan meningkatkan kesempatan kerja dan menyerap komoditas lokal dengan mengoptimalkan sumber daya manusia, alam, dan kelembagaan daerah.
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahSuhanda Handa
油
Dokumen ini membahas tentang pembangunan ekonomi daerah, termasuk pengertian, perencanaan, dan indikator kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah. Beberapa poin kuncinya adalah pembangunan daerah melibatkan pembentukan institusi baru dan industri alternatif, perencanaan harus mempertimbangkan sumber daya lokal, dan produk domestik regional bruto per kapita digunakan untuk mengukur kesenjangan
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran serta seluruh stakeholder kunci termasuk pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis industri kreatif di Kota Depok melalui pembentukan forum stakeholder, analisis potensi, dan perencanaan yang partisipatif.
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
油
Dokumen tersebut membahas tentang otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa otonomi daerah dan desentralisasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik dan perekonomian daerah serta mendorong partisipasi masyarakat. Namun, perlu diwaspadai potensi dampak negatif seperti persaingan antar daerah yang berlebihan dan penyalahgunaan kewenangan ole
Makalah ini membahas tentang pembangunan ekonomi daerah di Indonesia. Pembangunan ekonomi daerah merupakan proses pengelolaan sumber daya daerah dan pembentukan kerja sama antara pemerintah daerah dan swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah. Makalah ini juga membahas distribusi Produk Domestik Bruto nasional menurut provinsi, penghitungan konsumsi rumah tangga per kapita
Analisis potensi wirausaha nagari di Sumatera Barat untuk meningkatkan perekonomian desa melalui pengembangan BUMNag dan wirausaha lokal. Laporan ini menganalisis potensi ekonomi nagari, mengidentifikasi proses pengembangan wirausaha, dan memberikan saran untuk memajukan wirausaha nagari.
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018Kotjo Negoro
油
Dokumen tersebut merupakan draft laporan akhir kajian kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal di Kabupaten Cianjur. Laporan tersebut membahas tentang gambaran umum wilayah Kabupaten Cianjur, pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam kajian, serta rencana kerja dan sistematika pelaporan hasil kajian."
Tiga masalah utama penataan ruang perkotaan di Indonesia yaitu:
1) Pertumbuhan kota yang terlalu pesat dan tersentralisasi di pusat kota menyebabkan beban pengelolaan kota yang berat.
2) Perluasan kota secara horizontal (urban sprawl) merusak lingkungan dan tanah pertanian di pinggiran kota.
3) Diperlukan pengendalian ruang kota dan konsolidasi tanah untuk menata ruang secara terpadu antara kota dan ping
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014 Anton Setiadi
油
Dokumen tersebut membahas mengenai pembangunan ekonomi masyarakat melalui pertanian perkotaan (agribisnis) di Kota Solok, termasuk konsep, manfaat, proses rantai pasok, kinerja, dan potensi pertanian perkotaan beserta agrowisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Tiga poin utama dokumen tersebut adalah:
1) Pembangunan ekonomi daerah melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola sumber daya dan membentuk kemitraan dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
2) Ada dua prinsip pengembangan ekonomi daerah yaitu mengenali ekonomi wilayah dan merumuskan manajemen pembangunan yang pro-bisnis.
3)
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Bantenbramantiyo marjuki
油
Does Tanjung lesung specialized economic zone will boost Banten Economic income? or it is just mere an agglomeration of economic activity that will just increasing of the regional disparities of Banten and Indonesia.
This document provides instructions for taking a webinar. It lists the tools needed like a computer, web browser, and telephone. It also lists steps like logging in, accessing chat and muting functions, and completing a survey at the end. The document stresses that it is important to relax and ask any questions to the presenter.
Dokumen ini membahas strategi percepatan pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Beberapa masalah utama yang dihadapi antara lain kondisi topografi yang curam, rendahnya keterampilan masyarakat, dan keterbatasan anggaran. Strategi yang diusulkan meliputi peningkatan koordinasi antar pemerintah, perluasan skala program, penambahan alokasi dana, dan pengembangan ekonomi lokal terutama sektor pertan
Pidato Bupati Pakpak Bharat pada saat Peluncuran Tema Pembangunan Tahun 2009Ar Tinambunan
油
Tema pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2009 adalah "pembangunan ekonomi dengan peningkatan etos kerja aparatur dan partisipasi masyarakat". Fokus pembangunan adalah meningkatkan sektor pertanian, etos kerja aparatur, dan keterlibatan masyarakat.
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ar Tinambunan
油
Dokumen tersebut merangkum visi, misi, dan program pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat yang berfokus pada peningkatan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, pendidikan, dan infrastruktur serta upaya meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, dan penegakan hukum.
Pengaruh Investasi, APBD & Pengangguran terhadap PDRB di DIY, 1993-2005Ar Tinambunan
油
Penelitian ini menganalisis pengaruh investasi, APBD, dan pengangguran terhadap PDRB di DIY periode 1993-2005. Hasilnya menunjukkan bahwa investasi dan APBD berpengaruh positif signifikan terhadap PDRB, sedangkan pengangguran tidak signifikan. Secara keseluruhan, ketiga faktor tersebut dapat menjelaskan 94,42% variasi PDRB. Untuk meningkatkan PDRB, diperlukan peningkatan investasi dan APBD serta penur
Pengaruh Investasi, APBD & Pengangguran terhadap PDRB di DIY, 1993-2005Ar Tinambunan
油
Similar to Pengembangan Agribisnis sebagai Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara dalam Perspektif Ekonomi Kelembagaan Baru (20)
Dokumen tersebut membahas tentang peran Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. LKM dijelaskan sebagai lembaga keuangan yang memberikan layanan keuangan kepada pengusaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah untuk membantu meningkatkan perekonomian mereka. Dokumen ini juga membahas berbagai definisi LKM, jenis LKM, dan model pelayanan keuangan mikro yang ada di Indonesia.
BUKU PANDUAN ini membahas tentang pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya meningkatkan perekonomian desa dan pendapatan desa. BUMDes didirikan atas prakarsa masyarakat berdasarkan potensi lokal dan kebutuhan pasar, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara partisipatif dan berkelanjutan."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya pemberdayaan UMKM dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di Kota Makassar dengan meningkatkan akses modal, manajemen, dan pelatihan bagi pelaku UMKM.
Buku panduan ini membahas tentang pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes merupakan lembaga ekonomi desa yang dimiliki dan dikelola bersama oleh masyarakat dan pemerintah desa untuk memperkuat perekonomian desa. Tujuan utama pendirian BUMDes adalah meningkatkan perekonomian desa, pendapatan desa, pengolahan potensi desa, dan pertumbuhan ekonomi pedesaan. BUMDes berbed
Buku panduan ini membahas tentang pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya meningkatkan perekonomian desa. BUMDes didirikan berdasarkan kebutuhan dan potensi desa, dimiliki bersama oleh desa, dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Buku ini memberikan panduan tentang pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip pendirian BUMDes sesuai peraturan perundang-und
Koperasi memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia dengan meningkatkan kesejahteraan anggotanya, namun seringkali mengalami kendala seperti modal yang terbatas, kurangnya keahlian pengurus, dan masalah kepercayaan.
Dokumen tersebut membahas upaya pengembangan UMKM di Indonesia, termasuk definisi UMKM, permasalahan yang dihadapi, peran strategis, dan strategi pengembangan seperti meningkatkan kapasitas manajerial dan permodalan serta pemberdayaan melalui program kemitraan dan sentra industri.
Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer CommunityRizkiAminAlQadry
油
Poverty of farmers is a problem that is still often encountered in Central Lomobok. From this problem, the purpose of this article is expected to be a reference and educational material, especially for the government and farmers in producing natural products optimally and can support the welfare of farmers. The method used in this research is Literature review because the analysis is integrated with scientific writing that is directly related to the research question. Each substance and problem shows the correspondence between the writings and research questions that have been formulated to draw a hypothesis and conclusion. Efforts or strategies that support a structure for the welfare of farmers apart from the community itself, the role of the government is expected to be able to support the activities and activities of productive farmers and be able to boost the economy of the farmers.
Potensi ekonomi Desa Muktiharjo terdiri dari sektor pertanian (tebu, padi, kedelai), perikanan, pariwisata (Gapura Majapahit), dan usaha kecil menengah. Pemberdayaan ekonomi dilakukan pemerintah kabupaten sebagai perencana dan fasilitator, pemerintah kecamatan sebagai fasilitator, serta pemerintah desa dengan meningkatkan partisipasi masyarakat melalui pelatihan dan pembangunan sarana.
Dokumen tersebut membahas rencana peningkatan kinerja aparatur perencana di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dalam meningkatkan mutu hasil analisis perencanaan ekonomi. Beberapa faktor yang dianalisis antara lain kemampuan aparatur yang masih rendah dalam menganalisis isu-isu ekonomi daerah dan menyusun implikasi kebijakan, serta perlunya peningkatan kompetensi aparatur
1. Studi ini menganalisis pendapatan dan saluran pemasaran komoditas gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa pendapatan bersih tertinggi diperoleh dari penjualan gambir kering dibanding bentuk lainnya.
3. Saluran pemasaran relatif pendek namun marjin pemasarannya seimbang sehingga petani tidak terlalu dirugikan.
1. Pendapatan petani gambir tertinggi bila menjual dalam bentuk getah kering yaitu Rp15.129.200 per hektar per tahun dibandingkan dengan daun dan ranting muda atau getah basah.
2. Saluran pemasaran gambir relatif pendek, yaitu dari petani ke pedagang pengumpul atau kilang pengolahan lalu ke pedagang besar.
3. Hasil analisis uji beda menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara ketiga bentuk produ
Dokumen ini membahas langkah-langkah penanggulangan bencana di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Kabupaten ini rawan terhadap bencana longsor dan gempa bumi karena topografi dan kemiringan lereng yang curam serta terletak di zona gempa. Pemerintah daerah telah membentuk tim SATLAK PBP dan mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana. Langkah-langkah mencakup pemantauan, sosial
Bupati Pakpak Bharat melaporkan perkembangan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di Kabupaten Pakpak Bharat yang berjalan dengan baik. Ia juga menyampaikan beberapa prioritas pembangunan yang membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, seperti peningkatan jalan lintas kabupaten, pembangunan perumahan guru, dan bantuan pembangunan pertanian dan peternakan masyarak
Rapat koordinasi pembangunan kawasan agropolitan di Kabupaten Pakpak Bharat membahas strategi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pembangunan sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata serta prasarana pendukungnya, dengan mengembangkan komoditas unggulan seperti nilam, kopi, kelapa sawit, dan budidaya sayuran.
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan EkonomiAr Tinambunan
油
Pengembangan Agribisnis sebagai Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara dalam Perspektif Ekonomi Kelembagaan Baru
1. Pengembangan Agribisnis sebagai Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara dalam Perspektif Ekonomi Kelembagaan Baru Makalah Ekonomika Kelembagaan | by Aryanto Tinambunan | 19202/PS/MEP/06 e-mail : arya@tinambunan.web.id
2. Pendahuluan Jangan tanyakan padaku apa arti kemiskinan karena Anda sudah melihatnya dari luar rumah saya. Lihat rumah ini dan hitung jumlah lubangnya. Lihat perlengkapan yang ada dan pakaian yang saya kenakan. Lihat semua hal dan tuliskan apa yang Anda lihat. Apa yang Anda lihat adalah kemiskinan. --- Laki-laki Miskin di Negara Kenya (Todaro, 2003)
3. Lanjutan ... Kebijakan Pemda belum sepenuhnya efektif dalam pemberdayaan potensi ekonomi lokal. Peranan EKB belum efektif diterapkan. Tingkat kesejahteraan masyarakat yang ditopang oleh sektor agribisnis masih rendah yang ditunjukkan dengan 72,18% penduduk tergolong miskin (BPS, 2005) dan belum adanya LKM di Pakpak Bharat . Gap Kemiskinan , Agribisnis , Lembaga Keuangan Mikro , Transaction Costs, Asymetric Information Keyword
4. Lanjutan ... Dimekarkan berdasarkan UU No. 9/2003 ttg Pembentukan Kab. Humbang Hasundutan, Nias Selatan dan Pakpak Bharat 8 Kec, 47 Desa (2006) H ampir 80 persen w ilayah Pakpak Bharat lebih berada pada topografi terjal dan curam Potensi utama daerah adalah bidang pertanian perkebunan gambir + kemenyan + nilam Pengembangan agribisnis dapat meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya komoditi gambir Luas Wilayah 121.830 Ha (1.218,30 km2). Jumlah Penduduk (BPS, 2005) = 36.971 jiwa Menurut BPS (2005) 72,18% penduduk tergolong miskin. Sebagai daerah otonom, kewenangan dalam mengurus pembangunan daerah (UU No. 32/2004 ttg Otonomi Daerah) Kabupaten Pakpak Bharat
5. Lanjutan ... Permasalahan akses terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan memang merupakan permasalahan besar yang dihadapi kelompok miskin pedesaan, tetapi ada permasalahan lain yang lebih krusial, yaitu pendapatan mereka sangat tergantung pada aktivitas sektor pertanian dan perikanan sehingga kondisi alam, iklim, dan cuaca sangat memengaruhi volatilitas pendapatan kelompok ini (LPEM FEUI, PSP IPB, PSEKP UGM ( 2004) dalam Dartanto (2006)) . Problem Kemiskinan
6. Lanjutan ... Menurut Saragih (2001), Sub-sistem agribisnis adalah (1) sub-sistem agribisnis hulu ( upstream agribusiness ), (2) sub-sistem usahatani ( on farm agribusiness ), (3) sub-sistem agribisnis hilir ( down-stream agribusiness ) dan (4) sub- sistem jasa penunjang agribisnis ( supporting institution ), khususnya untuk pengembangan komoditas perkebunan di Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat . Koperasi agribisnis perlu dibentuk untuk mengembangkan usaha agribisnis skala kecil aturan formal dan non formal. Dukungan Lembaga Keuangan Mikro dapat mengembangkan koperasi agribisnis. Koperasi agribisnis selanjutnya berhubungan dengan pengusaha besar. Agribisnis
7. Lanjutan ... Kebijakan pembangunan ekonomi daerah belum efektif diterapkan kesejahteraan masyarakat sulit diwujudkan kemiskinan tetap ada dan berpotensi untuk bertambah. Perumusan Permasalahan Ekonomi Kelembagaan Baru (EKB) peningkatan ekonomi rakyat via Lembaga Keuangan Mikro (LKM) produktivitas meningkat tingkat kemiskinan berkurang Peranan EKB
8. Lanjutan ... Untuk mengetahui perlunya dinamika ekonomi kelembagaan baru dalam meningkatkan perekonomian masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang dapat menekan angka kemiskinan Tujuan D iharapkan dapat menjadi tambahan masukan guna melengkapi dasar-dasar pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pembangunan pada sektor pertanian khususnya sektor agribisnis sejalan dengan pelaksanaan visi dan misi daerah. Manfaat Tujuan & Manfaat &
9. Lanjutan ... Dilakukan dengan penyebaran survey/kuesioner dan studi komparatif . Dalam penulisan paper ini dilakukan dengan metode studi komparatif dari berbagai penelitian. Metodologi
10. Institusi Agribisnis, RUU LKM Aturan Main Koperasi Agribisnis Lingkungan Kelembagaan Susunan Rencana Mengatasi Ketidakpastian Agribisnis Penekanan biaya Transaksi, informasi pasar dan negosiasi Efisiensi Produktivitas Profit Berkesinambunan Peningkatan ekonomi masyarakat Pengurangan Jumlah Kemiskinan Konsep Ekonomi Kelembagaan dalam Agribisnis
11. Analisis Pendekatan institusional dalam ekonomi, salah satunya dipelopori oleh Douglass C North dalam bukunya Institutions, Institutional Change and Economic Performance . North membedakan institusi, organisasi, dan aktor ekonomi dalam membahas perubahan kelembagaan dalam ekonomi. Institusi merupakan konteks (landasan) di mana organisasi bekerja: dia menyangkut aturan yang tampak (hukum) dan yang mengakar (norma). Dalam organisasi para aktor berinteraksi dengan dibatasi oleh aturan hukum dan norma. Interaksi ketiganya (institusi, organisasi, dan aktor ekonomi) akan menentukan kualitas kinerja ekonomi. Ekonomi Kelembagaan Baru
12. Lanjutan ... Institusi dapat didefinisikan sebagai aturan atau prosedur yang mengatur interaksi antarmanusia (agents) dan organisasi yang mengimplementasikan aturan2 tsb. untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Brinkerkoff & Goldsmith (1992) dalam Arsyad (2005)). Konkretnya, memenuhi target penekanan angka kemiskinan tidak bisa hanya dengan mengutak-atik indikator makro-ekonomi daerah . Selain harus merancang aturan formal yang memadai, kebijakan pemerintah daerah juga harus memengaruhi tindakan para aktor ekonomi (koperasi agribisnis) . Korupsi yang masih terus terjadi merupakan bukti, kebijakan pemerintah masih berhenti pada formalitas aturan dan belum sampai memengaruhi tindakan para aktor ekonomi. Kualitas kelembagaan secara nasional akan memengaruhi kualitas kelembagaan unit-unit organisasi secara individual. Tata kelola koperasi tidak pernah tercapai tanpa ada sistem tata kelola secara organisatoris. Institusi & Organisasi Agribisnis
13. Lanjutan ... Asian Development Bank (ADB) mendefinisikan LKM sebagai lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan ( deposits ), kredit ( loan ), pembayaran berbagai transaksi jasa ( payment services ) serta money transfer yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. Lembaga Keuangan Mikro atau Micro Finance Institution merupakan lembaga yang melakukan kegiatan penyediaan jasa keuangan kepada pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak terlayani oleh Lembaga Keuangan formal dan yang telah berorientasi pasar untuk tujuan bisnis . Menurut Adan dan Fitchett (1992) dalam Arsyad (2005), karakteristik LKM adalah sama spt lembaga pendidikan yang dinamis, inovatif dan penyusunan yang fleksibel yang disesuaikan dengan lingkungan ekonomi dan sosial daerah. Fleksibel, transaksi kecil jangka pendek, prosedur yang simpel dan pinjaman didistribusikan dengan cepat merupakan ciri dari LKM P engentasan kemiskinan dapat dilaksanakan melalui banyak sarana dan program, termasuk didalamnya adalah program pangan, kesehatan, pemukiman, pendidikan, keluarga berencana dan tentu saja adalah melalui pinjaman dalam bentuk micro credi t ( Marguiret Robinson , 2000) LKM & Penanggulangan Kemiskinan (1)
14. Lanjutan ... Menurut Krisnamurthi (2003), Keuangan mikro dapat menjadi faktor kritikal dalam usaha penanggulangan kemiskinan yang efektif. Peningkatan akses dan pengadaan sarana penyimpanan, pembiayaan dan asuransi yang efisien dapat membangun keberdayaan kelompok miskin dan peluang mereka untuk keluar dari kemiskinan, melalui : tingkat konsumsi yang lebih pasti dan tidak be r fluktuasi, mengelola resiko dengan lebih baik, secara bertahap memiliki kesempatan untuk membangun aset, mengembangkan kegiatan usaha mikronya, menguatkan kapasistas perolehan pendapatannya, dan dapat merasakan tingkat hidup yang lebih baik LKM & Penanggulangan Kemiskinan (2)
15. Secara spesifik dalam konteks pembangunan ekonomi pedesaan yang masih didominasi oleh sektor pertanian, potensi yang dapat diperankan LKM dalam memacu pertumbuhan ekonomi sangat besar. Menurut Ashari (2006), s etidaknya ada lima alasan untuk mendukung argumen tersebut , yaitu : LKM umumnya berada atau minimal dekat dengan kawasan pedesaan sehingga dapat dengan mudah diakses oleh petani/pelaku ekonomi di desa. Petani/masyarakat desa lebih menyukai proses yang singkat dan tanpa banyak prosedur. Karakteristik usahatani umumnya membutuhkan platfond kredit yang tidak terlalu besar sehingga sesuai dengan kemampuan finansial LKM. D ekatnya lokasi LKM dan petani memungkinkan pengelola LKM memahami betul karakteristik usahatani sehingga dapat mengucurkan kredit secara tepat waktu dan jumlah; dan Adanya keterkaitan socio-cultural serta hubungan yang bersifat personal emosional diharapkan dapat mengurangi sifat moral hazard dalam pengembalian kredit.
16. Referensi Arsyad, Lincolin. 2006. How do Microfinance Institutions Cope with Risk and Uncertainty?. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Volume 21, No. 1, pp. 22 36. Arsyad, Lincolin. 2005. Institutions do Really Matter : Lessons from Village Credit Institutions of Bali. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Volume 20, No. 2, pp. 105 119. Ashari. 2006. Potensi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan dan Kebijakan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, Volume 4, No. 2, hal. 146 164. BPS. 2005. Pakpak Bharat dalam Angka. BPS, Dairi, Sumut. Jaya, Wihana Kirana. 2006. Peran Institusi dalam Pertumbuhan Ekonomi. PANGSA Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, Edisi 13/XII/2006, hal. 03 18. Kurniadi, Titus K.. 2002. Keuangan Mikro Sebagai Salah Satu Cara Efektif untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Menggerakkan Ekonomi Rakyat. Jurnal Ekonomi Rakyat, Artikel Th. I No. 5. http://www.ekonomirakyat.org Krishnamurti, Bayu. 2003. Pengembangan Keuangan Mikro dan Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal Ekonomi Rakyat, Artikel Th. II No. 2. http://www.ekonomirakyat.org North, Douglas C.. 1991. Institutions. Journal of Economic Perspectives, Volume 5, No. 1, pp. 97 112. Saragih, Bungaran. 2001. Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian . Editor : Rachmat Pambudy dkk.. Yayasan Mulia Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi Pembangunan IPB, Bogor. Yustika, Ahmad Erani. 2006. Ekonomi Kelembagaan Definisi, Teori dan Strategi. Edisi Pertama. Bayumedia Publishing, Malang.