際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
STATISTIKA
sejarah sejak peradaban manusia. Pada awal
zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan
data statistik untuk mendapatkan informasi
deskriptif mengenai pajak, perang, hasil
pertanian, bahkan pertandingan atletik. Pada
masa kini, berkembangnya teori peluang dapat
memungkinkan manusia menggunakan data
statistik untuk meneropong jauh di luar data
yang dikumpulkan melalui generalisasi dan
peramalan.
PENGUKURAN
EVALUASI
Mengapa perlu Statistika di PBSI?
Salah satu sarana dalam
PENELITIAN BSI
Perlu olah data dan
interpretasi
JANGAN HANYA BERAKHIR
PADA ANGKA TAPI BERI
MAKNA PADA SETIAP HASIL
PERHITUNGAN STATISTIK
!
SKRIPSI
MAKUL
PENELITIAN BSI
Pengukuran dalam PBSI
Penilaian-evaluasi dalam PBSI
KONSEP DASAR
1. Statistik sebagai ilmu
penunjang, disebut
STATISTIKA
2. Statistik sebagai data
pengamatan berwujud angka
3. Statistik sebagai atribut
kuantitatif dari sampel
STATISTIKA :
Kegiatan untuk :
 mengumpulkan data
 menyusun data
 menyajikan data
 menganalisis data dengan metode tertentu
 menginterpretasikan hasil analisis
KEGUNAAN
?
STATISTIKA DESKRIPTIF :
Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data
(pengamatan) untuk memberikan informasi tanpa pengambilan kesimpulan
STATISTIKA INFERENSI :
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk
menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan.
Statistika inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif)
Melalui fase
dan fase
1. Konsep Statistika
2. Statistika & Metode Ilmiah
METODE ILMIAH :
Adalah salah satu cara mencari kebenaran yang bila ditinjau dari segi
penerapannya, resiko untuk keliru paling kecil.
LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH :
1. Merumuskan masalah
2. Melakukan studi literatur
3. Membuat dugaan-dugaan, pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis
4. Mengumpulkan dan mengolah data, menguji hipotesis,
atau menjawab pertanyaan
5. Mengambil kesimpulan
PERAN STATISTIKA
INSTRUMEN
SAMPEL
VARIABEL
SIFAT DATA
METODE ANALISIS
3. Data
DATA terbagi atas DATA KUALITATIF dan DATA KUANTITATIF
DATA KUALITATIF :
Data yang dinyatakan dalam
bentuk bukan angka.
Contoh : jenis pekerjaan,
status marital, tingkat
kepuasan kerja
DATA KUANTITATIF :
Data yang dinyatakan dalam
bentuk angka
Contoh : lama bekerja,
jumlah gaji, usia, hasil
ulangan
DATA
JENIS
DATA
NOMINAL
ORDINAL
INTERVAL
RASIO
KUALITATIF KUANTITATIF
4. Data
DATA NOMINAL :
Data berskala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi.
CIRI : posisi data setara
tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :)
CONTOH : jenis kelamin, jenis pekerjaan
DATA ORDINAL :
Data berskala ordinal adalah data yang dipeoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi
di antara data tersebut terdapat hubungan
CIRI : posisi data tidak setara
tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :)
CONTOH : kepuasan kerja, motivasi
DATA INTERVAL :
Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara
dua titik skala sudah diketahui.
CIRI : Tidak ada kategorisasi
bisa dilakukan operasi matematika
CONTOH : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F, sistem kalender
DATA RASIO :
Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara
dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut.
CIRI : tidak ada kategorisasi
bisa dilakukan operasi matematika
CONTOH : gaji, skor ujian, jumlah buku
5. Pengolahan Data
PROSEDUR PENGOLAHAN DATA :
A. PARAMETER : Berdasarkan parameter yang ada statistik dibagi menjadi
 Statistik PARAMETRIK : berhubungan dengan inferensi statistik yang
membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval atau rasio;
distribusi data normal atau mendekati normal.
 Statistik NONPARAMETRIK : inferensi statistik membahas parameter-
parameter populasi; jenis data nominal atau ordinal; distribusi data tidak
diketahui atau tidak normal
B. JUMLAH VARIABEL : berdasarkan jumlah variabel dibagi menjadi
 Analisis UNIVARIAT : hanya ada 1 pengukuran (variabel) untuk n
sampel atau beberapa variabel tetapi masing-masing variabel dianalisis
sendiri-sendiri..
 Analisis BIVARIAT
 Contoh : korelasi motivasi dengan pencapaian akademik
 Analisis MULTIVARIAT : dua atau lebih pengukuran (variabel) untuk n
sampel di mana analisis antar variabel dilakukan bersamaan. Contoh :
pengaruh motivasi terhadap pencapaian akademik yang dipengaruhi oleh
faktor latar belakang pendidikan orang tua, faktor sosial ekonomi, faktor
sekolah.
7. Penyajian Data
TABEL
Tabel 1.1 Bidang Pekerjaan berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Count
1 8 6 15
1 7 8
4 3 5 12
2 14 11 27
3 4 6 13
10 30 35 75
administrasi
personalia
produksi
marketing
keuangan
bidang
pekerjaan
Jumlah
SMU Akademi Sarjana
pendidikan
Jumlah
GRAFIK administrasi
personalia
produksi
marketing
keuangan
bidang pekerjaan
Pies show counts
8. Membuat Tabel
TABEL : memberikan informasi secara rinci. Terdiri atas kolom dan baris
TABEL
KOLOM
Kolom pertama : LABEL
Kolom kedua . n : Frekuensi atau label
BARIS Berisikan data berdasarkan kolom
Asal Wilayah
Pendapat tentang sertifikasi
Jumlah
Sangat
perlu
Perlu Tidak
tahu
Tidak
perlu
Sangat
tdk
perlu
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
NTT
Papua
Jumlah
Tabel Tabulasi Silang
9. Membuat Grafik
GRAFIK : memberikan informasi dengan benar dan cepat, tetapi tidak rinci.
Syarat :
1. Pemilihan sumbu (sumbu tegak dan sumbu datar), kecuali grafik lingkaran
2. Penetapan skala (skala biasa, skala logaritma, skala lain)
3. Ukuran grafik (tidak terlalu besar, tinggi, pendek)
Sumbu
tegak
1
2
3
4
1 2 3 4
Sumbu datar
0
Titik
pangkal
Jenis Grafik :
 Grafik Batang (Bar)
 Grafik Garis (line)
 Grafik Lingkaran (Pie)
 Grafik Interaksi (Interactive)
bidang pekerjaan
keuangan
marketing
produksi
personalia
administrasi
Count
30
20
10
0
bidang pekerjaan
keuangan
marketing
produksi
personalia
administrasi
Jumlah
30
20
10
0
keuangan
marketing
produksi
personalia
administrasi
prestasi kerja
sangat baik
baik
cukup baik
jelek
sangat jelek
Mean
gaji
perbulan
800000
700000
600000
500000
400000
300000
Jenis kelamin
laki-laki
w anita
10. Jenis Grafik
Grafik Batang (Bar) Grafik Garis (line)
Grafik lingkaran (pie) Grafik Interaksi (interactive)
11. Frekuensi
FREKUENSI : banyaknya data untuk satu kelompok/klasifikasi
KELOMPOK FREKUENSI
Kelompok ke-1 f1
Kelompok ke-2 f2
Kelompok ke-3 f3
Kelompok ke-i fi
Kelompok ke-k fk
k
n = 裡 fi
i=1
Pendidikan Frekuensi
S1 62
S2 19
S3 9
90
k
n = 裡 fi = f1 + f2 + f3 +.. + fi +  + fk
i=1
DISTRIBUSI FREKUENSI : mengelompokkan data interval/rasio dan menghitung
banyaknya data dalam satu kelompok/klasifikasi
12. Distribusi Frekuensi
Membuat distribusi frekuensi :
1. Mencari sebaran (range) yakni selisih antara data paling besar
dengan data paling kecil) + 1  35  20 + 1= 16
2. Menentukan banyak kelas dengan rumus k = 1 + 3,3 log n
 7
1. Menentukan panjang kelas dengan rumus
p = sebaran / banyak kelas  16/7 = 2
KELOMPOK USIA FREKUENSI
20  21 11
22  23 17
24  25 14
26  27 12
28  29 7
30  31 18
32 - 33 5
34 - 35 1
USIA FREKUENSI
20 5
21 6
22 13
23 4
24 7
25 7
26 7
27 5
28 3
29 4
30 15
31 3
33 5
35 1
13. Grafik
Poligon
KELOMPOK
USIA
FREKUENSI NILAI
TENGAH
20-21 11 20,5
22-23 17 22,5
24-25 14 24,5
26-27 12 26,5
28-29 7 28,5
30-31 18 30,5
32-33 5 32,5
34-35 1 34,5
14. Grafik
Histogram
KELOMPOK
USIA
FREKUENSI NILAI NYATA
20-21 11 19,5-21,5
22-23 17 21,5-23,5
24-25 14 23,5-25,5
26-27 12 25,5-27,5
28-29 7 27,5-29,5
30-31 18 29,5-31,5
32-33 5 31,5-33,5
34-35 1 33,5-35,5
BUATLAH GRAFIK HISTOGRAMNYA!
13. Ukuran Tendensi Sentral
a. Mean
RATA-RATA : suatu bilangan yang bertindak mewakili sekumpulan bilangan
RATA-RATA HITUNG (RERATA/mean) : jumlah bilangan dibagi banyaknya
X1 + X2 + X3 +  + Xn
n
n
裡 Xi
i =1
n
X =
Bila terdapat sekumpulan bilangan di mana masing-masing bilangannya memiliki frekuensi,
maka rata-rata hitung menjadi :
X1 f1 + X2 f2 + X3 f3 +  + Xkfk
f1 + f2 + f3 +  + fk
X =
k
裡 Xifi
i =1
k
裡 fi
i =1
Cara menghitung :
Bilangan (Xi) Frekuensi (fi) Xi fi
70 3 210
63 5 315
85 2 170
Jumlah 10 695
Maka : X = 695
10
= 69.5
b. Median
MEDIAN : nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan yang fungsinya membantu
memperjelas kedudukan suatu data.
Contoh : diketahui rata-rata hitung/mean nilai ulangan dari sejumlah siswa adalah 6.55.
Pertanyaannya adalah apakah siswa yang memperoleh nilai 7
termasuk istimewa, baik, atau biasa-biasa saja ?
Jika nilai ulangan tersebut adalah : 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4,
maka rata-rata hitung = 6.55, median = 6
Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori baik sebab berada di atas rata-rata hitung
dan median (kelompok 50% atas)
Jika nilai ulangan tersebut adalah : 8 8 8 8 8 8 7 5 5 4 3,
maka rata-rata hitung = 6.55, median = 8
Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori kurang sebab berada di bawah median
(kelompok 50% bawah)
Jika sekumpulan data banyak bilangannya genap (tidak mempunyai bilangan tengah)
Maka mediannya adalah rerata dari dua bilangan yang ditengahnya.
Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 8 9 maka median (5+6) : 2 = 5.5
c. Modus
MODUS : bilangan yang paling banyak muncul dari sekumpulan bilangan,
yang fungsinya untuk melihat kecenderungan dari sekumpulan bilangan tersebut.
Contoh : nilai ulangan 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4
Maka : s = 6 ; k = 3 ; p =2
rata-rata hitung/mean = 6.55 ; median = 6
modus = 5 ; kelas modus = 5 - 7
Nilai Frekuensi
10 2
8 1
7 2
6 1
5 4
4 1
Jumlah 11
Nilai Frekuensi
8  10 3
5  7 7
2  4 1
Jumlah 11
Mo X Me
+
-
Kurva positif apabila rata-rata hitung > modus / median
Kurva negatif apabila rata-rata hitung < modus / median
e. Quartile
Quartile: titik/skor/nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam empat
bagian sama besar, yakni masing-masing 1/4N.
Q2 Q3
Q1
1/4
N
1/4
N
1/4
N
1/4
N
Qn = l + n/4N  fkb
fi
Qn = l + n/4N  fkb X i
fi
Untuk data tunggal
Untuk data berkelompok
l = batas bawah nyata dari skor yang
mengandung Qn
f. Desile
Desile: titik/skor/nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam sepuluh
bagian sama besar, yakni masing-masing 1/10N.
D2
1/10
N
D3
D1 D5
D4
D7
D6 D8
D9
Dn = l + n/10N  fkb
fi
Dn = l + n/10N  fkb X i
fi
Untuk data tunggal
Untuk data berkelompok
l = batas bawah nyata dari skor yang
mengandung Dn
e. Percentile
Percentile: titik/skor/nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam
seratus bagian sama besar, yakni masing-masing 1/100N.
P50 P75
P1
Pn = l + n/100N  fkb
fi
Pn = l + n/100N  fkb X i
fi
Untuk data tunggal
Untuk data berkelompok
l = batas bawah nyata dari skor yang
mengandung Pn
P25 P100
14. Ukuran Penyebaran
Rentang (range) : selisih bilangan terbesar dengan bilangan terkecil.
Sebaran merupakan ukuran penyebaran yang sangat kasar, sebab hanya bersangkutan
dengan bilangan terbesar dan terkecil.
A : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
B : 100 100 100 100 100 10 10 10 10 10
C : 100 100 100 90 80 30 20 10 10 10
Contoh :
X = 55
r = 100  10 = 90
UKURAN YANG MENYATAKAN HOMOGENITAS / HETEROGENITAS :
1. RENTANG (Range)
2. DEVIASI RATA-RATA (Average Deviation)
3. VARIANS (Variance)
4. DEVIASI STANDAR (Standard Deviation)
Rata-rata
17. Deviasi rata-rata
Deviasi Rata-rata : penyebaran
Berdasarkan harga mutlak simpangan
bilangan-bilangan terhadap rata-
ratanya.
Nilai X X - X |X  X|
100 45 45
90 35 35
80 25 25
70 15 15
60 5 5
50 -5 5
40 -15 15
30 -25 25
20 -35 35
10 -45 45
Jumlah 0 250
Nilai X X - X |X  X|
100 45 45
100 45 45
100 45 45
90 35 35
80 25 25
30 -25 25
20 -35 35
10 -45 45
10 -45 45
10 -45 45
Jumlah 0 390
Kelompok A Kelompok B
DR = 250 = 25
10
DR = 390 = 39
10
Makin besar simpangan,
makin besar nilai deviasi rata-rata
DR =
n
裡
i=1
|Xi  X|
n
Rata-rata
Rata-rata
18. Varians & Deviasi Standar
Varians : penyebaran berdasarkan
jumlah kuadrat simpangan bilangan-
bilangan terhadap rata-ratanya ;
melihat ketidaksamaan sekelompok data
s2 =
n
裡
i=1
(Xi  X)2
n-1
Deviasi Standar : penyebaran
berdasarkan akar dari varians ;
menunjukkan keragaman kelompok data
s =

n
裡
i=1
(Xi  X)2
n-1
Nilai X X -X (XX)2
100 45 2025
90 35 1225
80 25 625
70 15 225
60 5 25
50 -5 25
40 -15 225
30 -25 625
20 -35 1225
10 -45 2025
Jumlah 8250
Nilai X X -X (X X)2
100 45 2025
100 45 2025
100 45 2025
90 35 1225
80 25 625
30 -25 625
20 -35 1225
10 -45 2025
10 -45 2025
10 -45 2025
Jumlah 15850
Kelompok A Kelompok B
s = 8250
9 = 30.28 s = 15850
9 = 41.97
Kesimpulan :
Kelompok A : rata-rata = 55 ; DR = 25 ; s = 30.28
Kelompok B : rata-rata = 55 ; DR = 39 ; s = 41.97
Maka data kelompok B lebih tersebar daripada kelompok A
19. Normalitas, Hipotesis, Pengujian
Distribusi Normal : kurva berbentuk bel, simetris, simetris terhadap sumbu yang
melalui nilai rata-rata
  +s  +2s  +3s
 -s
 +2s
+3s
68%
95%
99%
 Lakukan uji normalitas
 Rasio Skewness & Kurtosis berada 2 sampai +2
Rasio =
 Jika tidak berdistribusi normal, lakukan uji normalitas non parametrik (Wilcoxon,
Mann-White, Tau Kendall)
Skewness = kemiringan
Kurtosis = keruncingan
nilai
Standard error
20. Normalitas, Hipotesis, Pengujian
HIPOTESIS TERARAH TIDAK TERARAH
Hipotesis
Penelitian
Siswa yang belajar bahasa lebih
serius daripada siswa yang
belajar IPS
Ada perbedaan keseriusan siswa
antara yang belajar bahasa dengan
yang belajar IPS
Hipotesis Nol
(Yang diuji)
Siswa yang belajar bahasa tidak
menunjukkan kelebihan
keseriusan daripada yang belajar
IPS
Ho : b < i
Ha : b > i
Tidak terdapat perbedaan
keseriusan belajar siswa antara
bahasa dan IPS
Ho : b = i
Ha : b  I
Hipotesis : uji signifikansi (keberartian) terhadap hipotesis yang dibuat ;
berbentuk hipotesis penelitian dan hipotesis statistik (H0) ;
hipotesis bisa terarah, bisa juga tidak terarah ;
akibat dari adanya Ho, maka akan ada Ha (hipotesis alternatif) yakni
hipotesis yang akan diterima seandainya Ho ditolak
Pengujian : bila Ho terarah, maka pengujian signifikansi satu pihak
bila Ho tidak terarah, maka pengujian signifikansi dua pihak
21. Normalitas, Hipotesis, Pengujian
Pengujian signifikansi satu arah (hipotesis terarah):
Siswa yang belajar bahasa tidak menunjukkan kelebihan keseriusan daripada
yang belajar IPS Ho : b < i
Jika Ho ditolak, maka Ha diterima ; daerah penolakan berada di sebelah kanan
Daerah penerimaan hipotesis Daerah
penolakan
hipotesis
5%
Pengujian signifikansi dua arah (hipotesis tidak terarah):
Tidak terdapat perbedaan keseriusan belajar siswa antara bahasa dan IPS
Ho : b = i
Jika Ho ditolak, maka Ha diterima ; daerah penolakan bisa berada di sebelah kiri atau kanan
Daerah penerimaan hipotesis
Daerah
penolakan
hipotesis
Daerah
penolakan
hipotesis
2.5% 2.5%
22. Uji t
Uji t : menguji apakah rata-rata suatu populasi sama dengan suatu harga tertentu atau
apakah rata-rata dua populasi sama/berbeda secara signifikan.
1. Uji t satu sampel
Menguji apakah satu sampel sama/berbeda dengan
rata-rata populasinya
 hitung rata-rata dan std. dev (s)
 df = n  1
 tingkat signifikansi ( = 0.025 atau 0.05)
 pengujian apakah menggunakan 1 ekor atau 2 ekor
 diperoleh t hitung ; lalu bandingkan dengan t tabel : jika t hitung > t tabel Ho ditolak
t =
( - )
s / n
留
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui apakah guru yang bekerja selama 8 tahun memang berbeda
dibandingkan dengan guru lainnya.
Ho : p1 = p2
Diperoleh rata2 = 17.26 ; std. Dev = 7.6 ; df = 89 ; t hitung = 11.55
Berdasarkan tabel df=89 dan = 0.05 diperoleh t tabel = 1.987
Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak
guru yang bekerja selama 8 tahun secara signifikan berbeda dengan
guru lainnya
留
2. Uji t dua sampel bebas
Menguji apakah rata-rata dua kelompok yang tidak berhubungan sama/berbeda
留
23. Uji t
t =
(X  Y)
Sx-y
Di mana Sx-y =
(裡x2 + 裡y2) (1/nx + 1/ny)
 (nx + ny  2)
Contoh :
Peneliti ingin mengetahi apakah ada perbedaan penghasilan (sebelum sertifikasi) antara
guru yang lulusan S1 dengan yang lulusan S3
Ho : Pb = Pk
Diperoleh : rata2 x = 1951613 ; y = 2722222 ; t hitung = - 7.369
Berdasarkan tabel df=69 dan = 0.025 diperoleh t tabel = 1.994
Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak
Rata-rata penghasilan guru yang S1 berbeda secara signifikan dengan
penghasilan guru yang S3
24. Uji t
3. Uji t dua sampel berpasangan
Menguji apakah rata-rata dua sampel yang berpasangan sama/berbeda
t =
D
sD
Di mana D = rata-rata selisih skor pasangan
sD = 裡 d2
N(N-1)
裡 d2 =
N
裡D2  (裡D)2
Contoh :
Seorang guru ingin mengetahui efektivitas model pembelajaran diskusi. Setelah selesai
pembelajaran pertama, ia memberikan tes dan setelah selesai pembelajaran kedua
kembali ia memberikan tes. Kedua hasil tes tersebut dibandingkan dengan harapan
adanya perbedaan rata-rata tes pertama dengan kedua.
Ho : Nd = Nc
Diperoleh rata2d = 66.28 ; rata2c = 73.84 ; t hitung = -8.904
Berdasarkan tabel df=163 dan = 0.05 diperoleh t tabel = 1.960
Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak
Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes pertama dengan
hasil tes kedua, sehingga ia menyimpulkan model diskusi efektif
meningkatkan hasil belajar siswanya
留
25. Uji Keterkaitan
Korelasi : hubungan keterkaitan antara dua atau lebih variabel.
Angka koefisien korelasi ( r ) bergerak -1  r  +1
NOL
tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua variabel
contoh : pandai matematika dan jago olah raga ; pandai
matematika dan tidak bisa olah raga ; tidak pandai
matematika dan tidak bisa olah raga
 korelasi nol antara matematika dengan olah raga
POSITIF
makin besar nilai variabel 1
menyebabkan makin besar
pula nilai variabel 2
Contoh : makin banyak waktu
belajar, makin tinggi skor
Ulangan  korelasi positif
antara waktu belajar
dengan nilai ulangan
NEGATIF
makin besar nilai variabel 1
menyebabkan makin kecil
nilai variabel 2
contoh : makin banyak waktu
bermain, makin kecil skor
Ulangan  korelasi negatif
antara waktu bermain
dengan nilai ulangan
1. KORELASI PEARSON/PRODUCT MOMENT :
apakah di antara kedua variabel terdapat hubungan, dan jika ada hubungan bagaimana
arah hubungan dan berapa besar hubungan tersebut.
Digunakan jika data variabel kontinyu dan kuantitatif
26. Uji Keterkaitan
r=
N裡XY  (裡X) (裡Y)
N裡X2  (裡X)2 x N裡Y2  (裡Y)2
Contoh :
10 orang siswa yang memiliki waktu belajar berbeda dites dengan tes IPS
Siswa : A B C D E F G H I J
Waktu (X) : 2 2 1 3 4 3 4 1 1 2
Tes (Y) : 6 6 4 8 8 7 9 5 4 6
Apakah ada korelasi antara waktu belajar dengan hasil tes ?
裡XY = jumlah perkalian X dan Y
裡X2 = jumlah kuadrat X
裡Y2 = jumlah kuadrat Y
N = banyak pasangan nilai
Di mana :
Siswa X X2 Y Y2 XY
A
B
裡X 裡X2 裡Y 裡Y2 裡XY
2. KORELASI SPEARMAN (rho) dan Kendall (tau) :
Digunakan jika data variabel ordinal (berjenjang atau peringkat). Disebut juga korelasi
non parametrik
27. Uji Keterkaitan
rp = 1 -
6裡d2
N(N2  1)
N = banyak pasangan
d = selisih peringkat
Di mana :
Contoh :
10 orang siswa yang memiliki perilaku (sangat baik, baik, cukup, kurang) dibandingkan
dengan tingkat kerajinannya (sangat rajin, rajin, biasa, malas)
Siswa : A B C D E F G H I J
Perilaku : 2 4 1 3 4 2 3 1 3 2
Kerajinan : 3 2 1 4 4 3 2 1 2 3
Apakah ada korelasi antara perilaku siswa dengan kerajinannya ?
Siswa A B C D
Perilaku
Kerajinan
d
d2
裡d2

More Related Content

What's hot (18)

PPT
1. statistika dan_pengujian_opuji_
deby fatriani
PPTX
Bab ii statistik dasar penyajian data
linda_rosalina
PPT
Statistika 1 2013
M Agphin Ramadhan
PPTX
Penyajian Data dan Aplikasinya pada penelitian
Novi Suryani
PPTX
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
Husna Sholihah
PDF
Belajar sendiri-spss-16
Kehidupanku Ini
PDF
MODUL SPSS
aisetiadi
PPTX
Bahan ajar statistik bisnis
Nardiman SE.,MM
PPT
PENGENALAN STATISTIK
Yusi Pramandari
DOCX
Rangkuman Materi Ststistika
Fuad Nasir
PPTX
Ppt stadas klmpok
abiumi01
DOCX
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS analisa frekuensi
Laras Kun Rahmanti Putri
DOCX
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laras Kun Rahmanti Putri
PPTX
Bahan kuliah statistika gbs
Judianto Nugroho
DOCX
Statistika dasar penyajian data
nurwa ningsih
DOCX
Metoda Statistika - Penyajian data
Rahma Siska Utari
PPT
Cara bina histogram
vijayan79
PPT
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
Mustaqim Furohman
1. statistika dan_pengujian_opuji_
deby fatriani
Bab ii statistik dasar penyajian data
linda_rosalina
Statistika 1 2013
M Agphin Ramadhan
Penyajian Data dan Aplikasinya pada penelitian
Novi Suryani
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
Husna Sholihah
Belajar sendiri-spss-16
Kehidupanku Ini
MODUL SPSS
aisetiadi
Bahan ajar statistik bisnis
Nardiman SE.,MM
PENGENALAN STATISTIK
Yusi Pramandari
Rangkuman Materi Ststistika
Fuad Nasir
Ppt stadas klmpok
abiumi01
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS analisa frekuensi
Laras Kun Rahmanti Putri
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laras Kun Rahmanti Putri
Bahan kuliah statistika gbs
Judianto Nugroho
Statistika dasar penyajian data
nurwa ningsih
Metoda Statistika - Penyajian data
Rahma Siska Utari
Cara bina histogram
vijayan79
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
Mustaqim Furohman

Similar to statistik (20)

PPT
STATISTIK Pertemuan KETIGA KEBIDANAN .ppt
MawaddahLubis
PPT
slide+statistika+beni+okkelas10sman4.ppt
ANIS874975
PPT
PPT STATISTIKA BENI DAN SUMINTO A. SAYUTI
EkaSeftianNurmayan
PPT
PERTEMUAN 1 (1).ppt
AlfiandyRamadhan
PDF
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Niken Feladita
PPT
Konsep Statistika dan Metode Ilmiah
ashfiashaffa
PPT
Belajar Statistika_dan_pengujian_opuji_.ppt
IsnaArdhani1
PPT
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
KelasBiologi2
PPT
jenis dan definis data-data dalam statistika
Romdoni4
PPT
MPA-penelitian prodi administrasi negara 2.ppt
muntahamardhatillah
PPTX
Bahan untuk Pertemuan 1 - statistika pemula
maharannydp56
PPT
Statistika
alvinazadaa
PPT
Statistika
alvinazadaa
PPT
Statistika_jjakdhfjsdakjdkjfhksjdkjskf.ppt
SungguliNapitupulu1
PPT
Media pembelajaran staistika
alvinazadaa
PPT
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
RomadhonDwiCahyoNugr
PPT
pertemuan 2, 3, 4 pengantar statistik.ppt
SyamsulRizal85
PPTX
1. Statistik Deskriptif untuk penelitian
ssuserfd5279
PPT
Dasar Dasar Statistika
formatik
PPTX
KONSEP DASAR SERTA PERBEDAAN STATISTIKA DAN STATISTIK
CHAIRULNAZALULANSHAR
STATISTIK Pertemuan KETIGA KEBIDANAN .ppt
MawaddahLubis
slide+statistika+beni+okkelas10sman4.ppt
ANIS874975
PPT STATISTIKA BENI DAN SUMINTO A. SAYUTI
EkaSeftianNurmayan
PERTEMUAN 1 (1).ppt
AlfiandyRamadhan
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Niken Feladita
Konsep Statistika dan Metode Ilmiah
ashfiashaffa
Belajar Statistika_dan_pengujian_opuji_.ppt
IsnaArdhani1
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
KelasBiologi2
jenis dan definis data-data dalam statistika
Romdoni4
MPA-penelitian prodi administrasi negara 2.ppt
muntahamardhatillah
Bahan untuk Pertemuan 1 - statistika pemula
maharannydp56
Statistika
alvinazadaa
Statistika
alvinazadaa
Statistika_jjakdhfjsdakjdkjfhksjdkjskf.ppt
SungguliNapitupulu1
Media pembelajaran staistika
alvinazadaa
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
RomadhonDwiCahyoNugr
pertemuan 2, 3, 4 pengantar statistik.ppt
SyamsulRizal85
1. Statistik Deskriptif untuk penelitian
ssuserfd5279
Dasar Dasar Statistika
formatik
KONSEP DASAR SERTA PERBEDAAN STATISTIKA DAN STATISTIK
CHAIRULNAZALULANSHAR
Ad

Recently uploaded (12)

PDF
Cara Keluar dari Jeratan Pinjaman Online by Stop Pinjol.pdf
AC Panel
PDF
ZAT DAN PERFHFDHBHDBHUBAHAN WUJUD ZAT.pdf
izzatulummahkurais
PPTX
Judul artikel ]-1 slide slide slide(1).pptx
BieferlyIsmail
PDF
sertifikat,,,,,,,,,,,,,,,.........................................
nindimentari32
PPTX
ORIENTASI-PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
PDF
Final_PMK 81 Cluster Pembayaran dan PYSTT .pdf
s0dik_ast
PDF
I. Sistem Revolusi Pertolongan_V.001.123.pdf
lrpaentertainment
PPTX
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
PPTX
Dinamika ekonomi global memengaruhi pertumbuhan, stabilitas, dan kesejahteraa...
ElisMardianti
PDF
manajemen keuangan Kel.2 Risk and Return.pdf
RegitaAmanda2
PDF
JADWAL PERKULIAHAN AKUNTANSI SEMESTER GENAP TA 2024-2025.pdf
pujimrahayu12
PPTX
Kebijakan_Fiskal_dalam_APBD di daerah butur.pptx
waodesitisahriah
Cara Keluar dari Jeratan Pinjaman Online by Stop Pinjol.pdf
AC Panel
ZAT DAN PERFHFDHBHDBHUBAHAN WUJUD ZAT.pdf
izzatulummahkurais
Judul artikel ]-1 slide slide slide(1).pptx
BieferlyIsmail
sertifikat,,,,,,,,,,,,,,,.........................................
nindimentari32
ORIENTASI-PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Final_PMK 81 Cluster Pembayaran dan PYSTT .pdf
s0dik_ast
I. Sistem Revolusi Pertolongan_V.001.123.pdf
lrpaentertainment
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Dinamika ekonomi global memengaruhi pertumbuhan, stabilitas, dan kesejahteraa...
ElisMardianti
manajemen keuangan Kel.2 Risk and Return.pdf
RegitaAmanda2
JADWAL PERKULIAHAN AKUNTANSI SEMESTER GENAP TA 2024-2025.pdf
pujimrahayu12
Kebijakan_Fiskal_dalam_APBD di daerah butur.pptx
waodesitisahriah
Ad

statistik

  • 2. sejarah sejak peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data statistik untuk mendapatkan informasi deskriptif mengenai pajak, perang, hasil pertanian, bahkan pertandingan atletik. Pada masa kini, berkembangnya teori peluang dapat memungkinkan manusia menggunakan data statistik untuk meneropong jauh di luar data yang dikumpulkan melalui generalisasi dan peramalan. PENGUKURAN EVALUASI
  • 3. Mengapa perlu Statistika di PBSI? Salah satu sarana dalam PENELITIAN BSI Perlu olah data dan interpretasi JANGAN HANYA BERAKHIR PADA ANGKA TAPI BERI MAKNA PADA SETIAP HASIL PERHITUNGAN STATISTIK ! SKRIPSI MAKUL PENELITIAN BSI Pengukuran dalam PBSI Penilaian-evaluasi dalam PBSI
  • 4. KONSEP DASAR 1. Statistik sebagai ilmu penunjang, disebut STATISTIKA 2. Statistik sebagai data pengamatan berwujud angka 3. Statistik sebagai atribut kuantitatif dari sampel
  • 5. STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data menyusun data menyajikan data menganalisis data dengan metode tertentu menginterpretasikan hasil analisis KEGUNAAN ? STATISTIKA DESKRIPTIF : Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data (pengamatan) untuk memberikan informasi tanpa pengambilan kesimpulan STATISTIKA INFERENSI : Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan. Statistika inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif) Melalui fase dan fase 1. Konsep Statistika
  • 6. 2. Statistika & Metode Ilmiah METODE ILMIAH : Adalah salah satu cara mencari kebenaran yang bila ditinjau dari segi penerapannya, resiko untuk keliru paling kecil. LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH : 1. Merumuskan masalah 2. Melakukan studi literatur 3. Membuat dugaan-dugaan, pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis 4. Mengumpulkan dan mengolah data, menguji hipotesis, atau menjawab pertanyaan 5. Mengambil kesimpulan PERAN STATISTIKA INSTRUMEN SAMPEL VARIABEL SIFAT DATA METODE ANALISIS
  • 7. 3. Data DATA terbagi atas DATA KUALITATIF dan DATA KUANTITATIF DATA KUALITATIF : Data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Contoh : jenis pekerjaan, status marital, tingkat kepuasan kerja DATA KUANTITATIF : Data yang dinyatakan dalam bentuk angka Contoh : lama bekerja, jumlah gaji, usia, hasil ulangan DATA JENIS DATA NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO KUALITATIF KUANTITATIF
  • 8. 4. Data DATA NOMINAL : Data berskala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi. CIRI : posisi data setara tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH : jenis kelamin, jenis pekerjaan DATA ORDINAL : Data berskala ordinal adalah data yang dipeoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat hubungan CIRI : posisi data tidak setara tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH : kepuasan kerja, motivasi DATA INTERVAL : Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui. CIRI : Tidak ada kategorisasi bisa dilakukan operasi matematika CONTOH : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F, sistem kalender DATA RASIO : Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut. CIRI : tidak ada kategorisasi bisa dilakukan operasi matematika CONTOH : gaji, skor ujian, jumlah buku
  • 9. 5. Pengolahan Data PROSEDUR PENGOLAHAN DATA : A. PARAMETER : Berdasarkan parameter yang ada statistik dibagi menjadi Statistik PARAMETRIK : berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal. Statistik NONPARAMETRIK : inferensi statistik membahas parameter- parameter populasi; jenis data nominal atau ordinal; distribusi data tidak diketahui atau tidak normal B. JUMLAH VARIABEL : berdasarkan jumlah variabel dibagi menjadi Analisis UNIVARIAT : hanya ada 1 pengukuran (variabel) untuk n sampel atau beberapa variabel tetapi masing-masing variabel dianalisis sendiri-sendiri.. Analisis BIVARIAT Contoh : korelasi motivasi dengan pencapaian akademik Analisis MULTIVARIAT : dua atau lebih pengukuran (variabel) untuk n sampel di mana analisis antar variabel dilakukan bersamaan. Contoh : pengaruh motivasi terhadap pencapaian akademik yang dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan orang tua, faktor sosial ekonomi, faktor sekolah.
  • 10. 7. Penyajian Data TABEL Tabel 1.1 Bidang Pekerjaan berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Count 1 8 6 15 1 7 8 4 3 5 12 2 14 11 27 3 4 6 13 10 30 35 75 administrasi personalia produksi marketing keuangan bidang pekerjaan Jumlah SMU Akademi Sarjana pendidikan Jumlah GRAFIK administrasi personalia produksi marketing keuangan bidang pekerjaan Pies show counts
  • 11. 8. Membuat Tabel TABEL : memberikan informasi secara rinci. Terdiri atas kolom dan baris TABEL KOLOM Kolom pertama : LABEL Kolom kedua . n : Frekuensi atau label BARIS Berisikan data berdasarkan kolom Asal Wilayah Pendapat tentang sertifikasi Jumlah Sangat perlu Perlu Tidak tahu Tidak perlu Sangat tdk perlu Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur NTT Papua Jumlah Tabel Tabulasi Silang
  • 12. 9. Membuat Grafik GRAFIK : memberikan informasi dengan benar dan cepat, tetapi tidak rinci. Syarat : 1. Pemilihan sumbu (sumbu tegak dan sumbu datar), kecuali grafik lingkaran 2. Penetapan skala (skala biasa, skala logaritma, skala lain) 3. Ukuran grafik (tidak terlalu besar, tinggi, pendek) Sumbu tegak 1 2 3 4 1 2 3 4 Sumbu datar 0 Titik pangkal Jenis Grafik : Grafik Batang (Bar) Grafik Garis (line) Grafik Lingkaran (Pie) Grafik Interaksi (Interactive)
  • 13. bidang pekerjaan keuangan marketing produksi personalia administrasi Count 30 20 10 0 bidang pekerjaan keuangan marketing produksi personalia administrasi Jumlah 30 20 10 0 keuangan marketing produksi personalia administrasi prestasi kerja sangat baik baik cukup baik jelek sangat jelek Mean gaji perbulan 800000 700000 600000 500000 400000 300000 Jenis kelamin laki-laki w anita 10. Jenis Grafik Grafik Batang (Bar) Grafik Garis (line) Grafik lingkaran (pie) Grafik Interaksi (interactive)
  • 14. 11. Frekuensi FREKUENSI : banyaknya data untuk satu kelompok/klasifikasi KELOMPOK FREKUENSI Kelompok ke-1 f1 Kelompok ke-2 f2 Kelompok ke-3 f3 Kelompok ke-i fi Kelompok ke-k fk k n = 裡 fi i=1 Pendidikan Frekuensi S1 62 S2 19 S3 9 90 k n = 裡 fi = f1 + f2 + f3 +.. + fi + + fk i=1
  • 15. DISTRIBUSI FREKUENSI : mengelompokkan data interval/rasio dan menghitung banyaknya data dalam satu kelompok/klasifikasi 12. Distribusi Frekuensi Membuat distribusi frekuensi : 1. Mencari sebaran (range) yakni selisih antara data paling besar dengan data paling kecil) + 1 35 20 + 1= 16 2. Menentukan banyak kelas dengan rumus k = 1 + 3,3 log n 7 1. Menentukan panjang kelas dengan rumus p = sebaran / banyak kelas 16/7 = 2 KELOMPOK USIA FREKUENSI 20 21 11 22 23 17 24 25 14 26 27 12 28 29 7 30 31 18 32 - 33 5 34 - 35 1 USIA FREKUENSI 20 5 21 6 22 13 23 4 24 7 25 7 26 7 27 5 28 3 29 4 30 15 31 3 33 5 35 1
  • 16. 13. Grafik Poligon KELOMPOK USIA FREKUENSI NILAI TENGAH 20-21 11 20,5 22-23 17 22,5 24-25 14 24,5 26-27 12 26,5 28-29 7 28,5 30-31 18 30,5 32-33 5 32,5 34-35 1 34,5
  • 17. 14. Grafik Histogram KELOMPOK USIA FREKUENSI NILAI NYATA 20-21 11 19,5-21,5 22-23 17 21,5-23,5 24-25 14 23,5-25,5 26-27 12 25,5-27,5 28-29 7 27,5-29,5 30-31 18 29,5-31,5 32-33 5 31,5-33,5 34-35 1 33,5-35,5 BUATLAH GRAFIK HISTOGRAMNYA!
  • 18. 13. Ukuran Tendensi Sentral a. Mean RATA-RATA : suatu bilangan yang bertindak mewakili sekumpulan bilangan RATA-RATA HITUNG (RERATA/mean) : jumlah bilangan dibagi banyaknya X1 + X2 + X3 + + Xn n n 裡 Xi i =1 n X = Bila terdapat sekumpulan bilangan di mana masing-masing bilangannya memiliki frekuensi, maka rata-rata hitung menjadi : X1 f1 + X2 f2 + X3 f3 + + Xkfk f1 + f2 + f3 + + fk X = k 裡 Xifi i =1 k 裡 fi i =1 Cara menghitung : Bilangan (Xi) Frekuensi (fi) Xi fi 70 3 210 63 5 315 85 2 170 Jumlah 10 695 Maka : X = 695 10 = 69.5
  • 19. b. Median MEDIAN : nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan yang fungsinya membantu memperjelas kedudukan suatu data. Contoh : diketahui rata-rata hitung/mean nilai ulangan dari sejumlah siswa adalah 6.55. Pertanyaannya adalah apakah siswa yang memperoleh nilai 7 termasuk istimewa, baik, atau biasa-biasa saja ? Jika nilai ulangan tersebut adalah : 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4, maka rata-rata hitung = 6.55, median = 6 Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori baik sebab berada di atas rata-rata hitung dan median (kelompok 50% atas) Jika nilai ulangan tersebut adalah : 8 8 8 8 8 8 7 5 5 4 3, maka rata-rata hitung = 6.55, median = 8 Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori kurang sebab berada di bawah median (kelompok 50% bawah) Jika sekumpulan data banyak bilangannya genap (tidak mempunyai bilangan tengah) Maka mediannya adalah rerata dari dua bilangan yang ditengahnya. Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 8 9 maka median (5+6) : 2 = 5.5
  • 20. c. Modus MODUS : bilangan yang paling banyak muncul dari sekumpulan bilangan, yang fungsinya untuk melihat kecenderungan dari sekumpulan bilangan tersebut. Contoh : nilai ulangan 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4 Maka : s = 6 ; k = 3 ; p =2 rata-rata hitung/mean = 6.55 ; median = 6 modus = 5 ; kelas modus = 5 - 7 Nilai Frekuensi 10 2 8 1 7 2 6 1 5 4 4 1 Jumlah 11 Nilai Frekuensi 8 10 3 5 7 7 2 4 1 Jumlah 11 Mo X Me + - Kurva positif apabila rata-rata hitung > modus / median Kurva negatif apabila rata-rata hitung < modus / median
  • 21. e. Quartile Quartile: titik/skor/nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam empat bagian sama besar, yakni masing-masing 1/4N. Q2 Q3 Q1 1/4 N 1/4 N 1/4 N 1/4 N Qn = l + n/4N fkb fi Qn = l + n/4N fkb X i fi Untuk data tunggal Untuk data berkelompok l = batas bawah nyata dari skor yang mengandung Qn
  • 22. f. Desile Desile: titik/skor/nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam sepuluh bagian sama besar, yakni masing-masing 1/10N. D2 1/10 N D3 D1 D5 D4 D7 D6 D8 D9 Dn = l + n/10N fkb fi Dn = l + n/10N fkb X i fi Untuk data tunggal Untuk data berkelompok l = batas bawah nyata dari skor yang mengandung Dn
  • 23. e. Percentile Percentile: titik/skor/nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam seratus bagian sama besar, yakni masing-masing 1/100N. P50 P75 P1 Pn = l + n/100N fkb fi Pn = l + n/100N fkb X i fi Untuk data tunggal Untuk data berkelompok l = batas bawah nyata dari skor yang mengandung Pn P25 P100
  • 24. 14. Ukuran Penyebaran Rentang (range) : selisih bilangan terbesar dengan bilangan terkecil. Sebaran merupakan ukuran penyebaran yang sangat kasar, sebab hanya bersangkutan dengan bilangan terbesar dan terkecil. A : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 B : 100 100 100 100 100 10 10 10 10 10 C : 100 100 100 90 80 30 20 10 10 10 Contoh : X = 55 r = 100 10 = 90 UKURAN YANG MENYATAKAN HOMOGENITAS / HETEROGENITAS : 1. RENTANG (Range) 2. DEVIASI RATA-RATA (Average Deviation) 3. VARIANS (Variance) 4. DEVIASI STANDAR (Standard Deviation) Rata-rata
  • 25. 17. Deviasi rata-rata Deviasi Rata-rata : penyebaran Berdasarkan harga mutlak simpangan bilangan-bilangan terhadap rata- ratanya. Nilai X X - X |X X| 100 45 45 90 35 35 80 25 25 70 15 15 60 5 5 50 -5 5 40 -15 15 30 -25 25 20 -35 35 10 -45 45 Jumlah 0 250 Nilai X X - X |X X| 100 45 45 100 45 45 100 45 45 90 35 35 80 25 25 30 -25 25 20 -35 35 10 -45 45 10 -45 45 10 -45 45 Jumlah 0 390 Kelompok A Kelompok B DR = 250 = 25 10 DR = 390 = 39 10 Makin besar simpangan, makin besar nilai deviasi rata-rata DR = n 裡 i=1 |Xi X| n Rata-rata Rata-rata
  • 26. 18. Varians & Deviasi Standar Varians : penyebaran berdasarkan jumlah kuadrat simpangan bilangan- bilangan terhadap rata-ratanya ; melihat ketidaksamaan sekelompok data s2 = n 裡 i=1 (Xi X)2 n-1 Deviasi Standar : penyebaran berdasarkan akar dari varians ; menunjukkan keragaman kelompok data s = n 裡 i=1 (Xi X)2 n-1 Nilai X X -X (XX)2 100 45 2025 90 35 1225 80 25 625 70 15 225 60 5 25 50 -5 25 40 -15 225 30 -25 625 20 -35 1225 10 -45 2025 Jumlah 8250 Nilai X X -X (X X)2 100 45 2025 100 45 2025 100 45 2025 90 35 1225 80 25 625 30 -25 625 20 -35 1225 10 -45 2025 10 -45 2025 10 -45 2025 Jumlah 15850 Kelompok A Kelompok B s = 8250 9 = 30.28 s = 15850 9 = 41.97 Kesimpulan : Kelompok A : rata-rata = 55 ; DR = 25 ; s = 30.28 Kelompok B : rata-rata = 55 ; DR = 39 ; s = 41.97 Maka data kelompok B lebih tersebar daripada kelompok A
  • 27. 19. Normalitas, Hipotesis, Pengujian Distribusi Normal : kurva berbentuk bel, simetris, simetris terhadap sumbu yang melalui nilai rata-rata +s +2s +3s -s +2s +3s 68% 95% 99% Lakukan uji normalitas Rasio Skewness & Kurtosis berada 2 sampai +2 Rasio = Jika tidak berdistribusi normal, lakukan uji normalitas non parametrik (Wilcoxon, Mann-White, Tau Kendall) Skewness = kemiringan Kurtosis = keruncingan nilai Standard error
  • 28. 20. Normalitas, Hipotesis, Pengujian HIPOTESIS TERARAH TIDAK TERARAH Hipotesis Penelitian Siswa yang belajar bahasa lebih serius daripada siswa yang belajar IPS Ada perbedaan keseriusan siswa antara yang belajar bahasa dengan yang belajar IPS Hipotesis Nol (Yang diuji) Siswa yang belajar bahasa tidak menunjukkan kelebihan keseriusan daripada yang belajar IPS Ho : b < i Ha : b > i Tidak terdapat perbedaan keseriusan belajar siswa antara bahasa dan IPS Ho : b = i Ha : b I Hipotesis : uji signifikansi (keberartian) terhadap hipotesis yang dibuat ; berbentuk hipotesis penelitian dan hipotesis statistik (H0) ; hipotesis bisa terarah, bisa juga tidak terarah ; akibat dari adanya Ho, maka akan ada Ha (hipotesis alternatif) yakni hipotesis yang akan diterima seandainya Ho ditolak
  • 29. Pengujian : bila Ho terarah, maka pengujian signifikansi satu pihak bila Ho tidak terarah, maka pengujian signifikansi dua pihak 21. Normalitas, Hipotesis, Pengujian Pengujian signifikansi satu arah (hipotesis terarah): Siswa yang belajar bahasa tidak menunjukkan kelebihan keseriusan daripada yang belajar IPS Ho : b < i Jika Ho ditolak, maka Ha diterima ; daerah penolakan berada di sebelah kanan Daerah penerimaan hipotesis Daerah penolakan hipotesis 5% Pengujian signifikansi dua arah (hipotesis tidak terarah): Tidak terdapat perbedaan keseriusan belajar siswa antara bahasa dan IPS Ho : b = i Jika Ho ditolak, maka Ha diterima ; daerah penolakan bisa berada di sebelah kiri atau kanan Daerah penerimaan hipotesis Daerah penolakan hipotesis Daerah penolakan hipotesis 2.5% 2.5%
  • 30. 22. Uji t Uji t : menguji apakah rata-rata suatu populasi sama dengan suatu harga tertentu atau apakah rata-rata dua populasi sama/berbeda secara signifikan. 1. Uji t satu sampel Menguji apakah satu sampel sama/berbeda dengan rata-rata populasinya hitung rata-rata dan std. dev (s) df = n 1 tingkat signifikansi ( = 0.025 atau 0.05) pengujian apakah menggunakan 1 ekor atau 2 ekor diperoleh t hitung ; lalu bandingkan dengan t tabel : jika t hitung > t tabel Ho ditolak t = ( - ) s / n 留 Contoh : Peneliti ingin mengetahui apakah guru yang bekerja selama 8 tahun memang berbeda dibandingkan dengan guru lainnya. Ho : p1 = p2 Diperoleh rata2 = 17.26 ; std. Dev = 7.6 ; df = 89 ; t hitung = 11.55 Berdasarkan tabel df=89 dan = 0.05 diperoleh t tabel = 1.987 Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak guru yang bekerja selama 8 tahun secara signifikan berbeda dengan guru lainnya 留
  • 31. 2. Uji t dua sampel bebas Menguji apakah rata-rata dua kelompok yang tidak berhubungan sama/berbeda 留 23. Uji t t = (X Y) Sx-y Di mana Sx-y = (裡x2 + 裡y2) (1/nx + 1/ny) (nx + ny 2) Contoh : Peneliti ingin mengetahi apakah ada perbedaan penghasilan (sebelum sertifikasi) antara guru yang lulusan S1 dengan yang lulusan S3 Ho : Pb = Pk Diperoleh : rata2 x = 1951613 ; y = 2722222 ; t hitung = - 7.369 Berdasarkan tabel df=69 dan = 0.025 diperoleh t tabel = 1.994 Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak Rata-rata penghasilan guru yang S1 berbeda secara signifikan dengan penghasilan guru yang S3
  • 32. 24. Uji t 3. Uji t dua sampel berpasangan Menguji apakah rata-rata dua sampel yang berpasangan sama/berbeda t = D sD Di mana D = rata-rata selisih skor pasangan sD = 裡 d2 N(N-1) 裡 d2 = N 裡D2 (裡D)2 Contoh : Seorang guru ingin mengetahui efektivitas model pembelajaran diskusi. Setelah selesai pembelajaran pertama, ia memberikan tes dan setelah selesai pembelajaran kedua kembali ia memberikan tes. Kedua hasil tes tersebut dibandingkan dengan harapan adanya perbedaan rata-rata tes pertama dengan kedua. Ho : Nd = Nc Diperoleh rata2d = 66.28 ; rata2c = 73.84 ; t hitung = -8.904 Berdasarkan tabel df=163 dan = 0.05 diperoleh t tabel = 1.960 Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes pertama dengan hasil tes kedua, sehingga ia menyimpulkan model diskusi efektif meningkatkan hasil belajar siswanya 留
  • 33. 25. Uji Keterkaitan Korelasi : hubungan keterkaitan antara dua atau lebih variabel. Angka koefisien korelasi ( r ) bergerak -1 r +1 NOL tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua variabel contoh : pandai matematika dan jago olah raga ; pandai matematika dan tidak bisa olah raga ; tidak pandai matematika dan tidak bisa olah raga korelasi nol antara matematika dengan olah raga POSITIF makin besar nilai variabel 1 menyebabkan makin besar pula nilai variabel 2 Contoh : makin banyak waktu belajar, makin tinggi skor Ulangan korelasi positif antara waktu belajar dengan nilai ulangan NEGATIF makin besar nilai variabel 1 menyebabkan makin kecil nilai variabel 2 contoh : makin banyak waktu bermain, makin kecil skor Ulangan korelasi negatif antara waktu bermain dengan nilai ulangan
  • 34. 1. KORELASI PEARSON/PRODUCT MOMENT : apakah di antara kedua variabel terdapat hubungan, dan jika ada hubungan bagaimana arah hubungan dan berapa besar hubungan tersebut. Digunakan jika data variabel kontinyu dan kuantitatif 26. Uji Keterkaitan r= N裡XY (裡X) (裡Y) N裡X2 (裡X)2 x N裡Y2 (裡Y)2 Contoh : 10 orang siswa yang memiliki waktu belajar berbeda dites dengan tes IPS Siswa : A B C D E F G H I J Waktu (X) : 2 2 1 3 4 3 4 1 1 2 Tes (Y) : 6 6 4 8 8 7 9 5 4 6 Apakah ada korelasi antara waktu belajar dengan hasil tes ? 裡XY = jumlah perkalian X dan Y 裡X2 = jumlah kuadrat X 裡Y2 = jumlah kuadrat Y N = banyak pasangan nilai Di mana : Siswa X X2 Y Y2 XY A B 裡X 裡X2 裡Y 裡Y2 裡XY
  • 35. 2. KORELASI SPEARMAN (rho) dan Kendall (tau) : Digunakan jika data variabel ordinal (berjenjang atau peringkat). Disebut juga korelasi non parametrik 27. Uji Keterkaitan rp = 1 - 6裡d2 N(N2 1) N = banyak pasangan d = selisih peringkat Di mana : Contoh : 10 orang siswa yang memiliki perilaku (sangat baik, baik, cukup, kurang) dibandingkan dengan tingkat kerajinannya (sangat rajin, rajin, biasa, malas) Siswa : A B C D E F G H I J Perilaku : 2 4 1 3 4 2 3 1 3 2 Kerajinan : 3 2 1 4 4 3 2 1 2 3 Apakah ada korelasi antara perilaku siswa dengan kerajinannya ? Siswa A B C D Perilaku Kerajinan d d2 裡d2