ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
www.difusiinovasi.co.cc




Strategi Inovasi dalam Organisasi
Tahapan Proses Inovasi dalam Organisasi

• Initiation
  – Agenda-Setting
  – Matching
                               The Decision to Adopt
• Implementation
  – Redefining/Restructuring
  – Clarifying
  – Routinizing
Invention di negara maju & berkembang

• Fakta  kesenjangan negara kaya dan miskin
  semakin melebar
• Negara maju  mendayagunakan teknologi &
  ilmu pengetahuan untuk membangun produk
  komersial
• Negara berkembang  menguasai technical-
  know-how, tapi kesuitan mentransformasi
  pengetahuan menjadi produk bermanfaat
Pelajaran dari Silicon Valley
• Adanya institusi/lembaga yang memfasilitasi
  teknologi dan pasar
• Inovasi teknologi  menjawab kebutuhan pasar
• Konsep  jaringan produksi difusi, keluar batas
  perusahaan, meliputi keseluruhan industri
• 1975 – 1990  150.000 inovasi teknologi
• Sampai 1990  nilai ekspor USD 11 milyar
Silicon Valley vs. Route-128 Massachusetts (1)

• Silicon Valley  keterbukaan, pembelajaran
  perusahaan satu sama lain & sharing pengetahuan
  di antara pekerja (complex & related
  technologies), pertukaran SDM antar perusahaan
  (manajer, pekerja, expert, pemilik, kreditor),
  bertolak belakang dengan konsep manajemen
  tradisional, formalisasi rendah, desentralisasi
  industri, menjawab kebutuhan pasar
   INOVASI TINGGI, KOMPETITIF
Silicon Valley vs. Route-128 Massachusetts (2)

• Route-128  tertutup, kerahasiaan,
  loyalitas, stabilitas, pendanaan kuat,
  menjaga ide untuk kepentingan sendiri,
  formalitas tinggi, sentralisasi, tidak fleksibel
   INOVASI RENDAH, TIDAK KOMPETITIF
Perlakuan dari Pemerintah
• Negara berkembang  pelaku bisnis istimewa,
  punya hubungan khusus dengan kekuasaan
  (Indonesia, Thailand, dsb), berpotensi persaingan
  tidak sehat, high-cost bagi pebisnis, karena harus
  meluangkan waktu dan uang untuk suap pejabat
• Negara maju  pelaku bisnis tidak memiliki
  hubungan dengan pusat kekuasaan (silicon valley)
Kasus industri berbasis teknologi
• Korea Selatan  didukung oleh SDM yang berkualitas dan
  dana yang memadai
• Butuh intermediary skill untuk membentuk perusahaan
  yang mampu memproduksi dan memasarkan produk
  secara komersial.
• AS  intermediary skill diisi oleh venture capitalist, yang
  tidak begitu paham industri yang digelutinya
• Cina  tahun 1987 dari sebuah butik kecil, tahun 2000
  kredit dikucurkan lebih dari USD 103 milyar (era dot com
  explosion), tahun 2001, kredit turun menjadi USD 31
  milyar
Kegagalan industri
• Pendiri perusahaan lebih mementingkan
  untuk memperkaya diri dibandingkan
  memaksimalkan ROI
• 5P – 1P  menonjol dalam hal 4 P (Perks,
  Power, Prestige, & Pay), tapi mengabaikan
  Performance
Konsekuensi Inovasi
• Konsekuensi  segala perubahan yang
  terjadi ada individu atau sistem sosial,
  sebagai akibat dari penerimaan (adopsi)
  atau penolakan sebuah inovasi
• Pro-innovation bias  inovasi hanya akan
  memberikan keuntungan kepada adopter
• Cultural relativism  pengukuran
  konsekuensi
Klasifikasi Konsekuensi


   Desirable vs Undesirable
   Consequences

   Direct vs Indirect
   Consequences

   Anticipated vs Unanticipated
   Consequences

More Related Content

Strategi organisasi

  • 2. Tahapan Proses Inovasi dalam Organisasi • Initiation – Agenda-Setting – Matching The Decision to Adopt • Implementation – Redefining/Restructuring – Clarifying – Routinizing
  • 3. Invention di negara maju & berkembang • Fakta  kesenjangan negara kaya dan miskin semakin melebar • Negara maju  mendayagunakan teknologi & ilmu pengetahuan untuk membangun produk komersial • Negara berkembang  menguasai technical- know-how, tapi kesuitan mentransformasi pengetahuan menjadi produk bermanfaat
  • 4. Pelajaran dari Silicon Valley • Adanya institusi/lembaga yang memfasilitasi teknologi dan pasar • Inovasi teknologi  menjawab kebutuhan pasar • Konsep  jaringan produksi difusi, keluar batas perusahaan, meliputi keseluruhan industri • 1975 – 1990  150.000 inovasi teknologi • Sampai 1990  nilai ekspor USD 11 milyar
  • 5. Silicon Valley vs. Route-128 Massachusetts (1) • Silicon Valley  keterbukaan, pembelajaran perusahaan satu sama lain & sharing pengetahuan di antara pekerja (complex & related technologies), pertukaran SDM antar perusahaan (manajer, pekerja, expert, pemilik, kreditor), bertolak belakang dengan konsep manajemen tradisional, formalisasi rendah, desentralisasi industri, menjawab kebutuhan pasar  INOVASI TINGGI, KOMPETITIF
  • 6. Silicon Valley vs. Route-128 Massachusetts (2) • Route-128  tertutup, kerahasiaan, loyalitas, stabilitas, pendanaan kuat, menjaga ide untuk kepentingan sendiri, formalitas tinggi, sentralisasi, tidak fleksibel  INOVASI RENDAH, TIDAK KOMPETITIF
  • 7. Perlakuan dari Pemerintah • Negara berkembang  pelaku bisnis istimewa, punya hubungan khusus dengan kekuasaan (Indonesia, Thailand, dsb), berpotensi persaingan tidak sehat, high-cost bagi pebisnis, karena harus meluangkan waktu dan uang untuk suap pejabat • Negara maju  pelaku bisnis tidak memiliki hubungan dengan pusat kekuasaan (silicon valley)
  • 8. Kasus industri berbasis teknologi • Korea Selatan  didukung oleh SDM yang berkualitas dan dana yang memadai • Butuh intermediary skill untuk membentuk perusahaan yang mampu memproduksi dan memasarkan produk secara komersial. • AS  intermediary skill diisi oleh venture capitalist, yang tidak begitu paham industri yang digelutinya • Cina  tahun 1987 dari sebuah butik kecil, tahun 2000 kredit dikucurkan lebih dari USD 103 milyar (era dot com explosion), tahun 2001, kredit turun menjadi USD 31 milyar
  • 9. Kegagalan industri • Pendiri perusahaan lebih mementingkan untuk memperkaya diri dibandingkan memaksimalkan ROI • 5P – 1P  menonjol dalam hal 4 P (Perks, Power, Prestige, & Pay), tapi mengabaikan Performance
  • 10. Konsekuensi Inovasi • Konsekuensi  segala perubahan yang terjadi ada individu atau sistem sosial, sebagai akibat dari penerimaan (adopsi) atau penolakan sebuah inovasi • Pro-innovation bias  inovasi hanya akan memberikan keuntungan kepada adopter • Cultural relativism  pengukuran konsekuensi
  • 11. Klasifikasi Konsekuensi Desirable vs Undesirable Consequences Direct vs Indirect Consequences Anticipated vs Unanticipated Consequences