ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan
Level 5
Kualifikasi :
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
Drainase merupakan sebuah konstruksi yang menjadi media untuk mengalirkan air dari satu
titik ke titik lain yang dinilai sangat penting untuk membantu proses pengaliran air seperti curah
hujan, agar tidak terjadi genangana atau banjir.
Tujuan lainnya adalah untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik antara lain:
jalan, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan dari kerusakan serta gangguan kegiatan akibat
tidak berfungsinya sarana drainase.
Drainase terbagi menjadi dua jenis, yaitu drainase alami dan drainase buatan manusia. Drainase alami terbentuk
karena adanya proses alam dan tanpa bantuan campur tangan manusia. Contoh drainase alami adalah aliran sungai.
Drainase buatan adalah yang dibuat oleh manusia secara garis besar adalah untuk membantu proses pengaliran
air dari satu area ke area lainnya. Terdiri dari drainase bawah tanah, drainase permukaan tanah, drainase terbuka,
drainase tertutup, drainase single purpose, dan drainase multi purpose.
fungsi dari drainase ini antara lain, sebagai salah satu metode pembebasan suatu area dari genangan air, banjir,
atau erosi. Metode meminimalisir terjadinya penularan penyakit yang diakibatkan oleh sistem sanitasi yang buruk.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tanah
1.Galian Tanah
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian tanah untuk pondasi.
•Persiapan lahan kerja
•Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, meteran, waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll
Pengukuran
•Setelah posisi titik ukur tetap ditentukan, berdasarkan titik tetap tetap tersebut dilakukan pengukuran terhadap
titik dan elevasi galian tanah.
•Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul dan belincong, apabila kondisi lahan
memungkinkan pekerjaan galian tanah dapat menggunakan alat bantu excavator.
•Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
•Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.Buang tanah sisa galian pada area yang telah
ditentukan dan tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
•Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai rencana.
•Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau
dengan theodolith.
•Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa
ke luar, sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
•Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi bekas pembuangan sampah, banyak potongan
kayu, atau tanah yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda tersebut diangkat.
Tahap-Tahap Proses Pengaspalan Jalan
Proses pemetaan
Pemetaan adalah fase awal dari banyak fase konstruksi jalan. Pemetaan dilakukan dengan mengukur lebar jalan,
sifat tanah y, dan menentukan koordinat jalan sebelum diaspal. Tahap awal perkerasan jalan penting karena
menentukan jumlah material aspal yang digunakan.
Proses pembersihan kedua (bersih)
Setelah pemetaan, langkah selanjutnya sebelum pengaspalan jalan adalah pembersihan. Pada tahap ini, jalan
dibentuk, titik-titik jalan lunak diminimalkan, menghilangkan puing-puing di sekitar jalan.
Proses pengupasan
Fase ini dikenal dengan konstruksi jalan dan tanggul. Sebelum mengaspal jalan, potong tanah dengan bentuk yang
diinginkan pada ketinggian jalan.
Pada tahap ini, gunakan pengukur theodolite untuk mengukur ketinggian. Dengan cara ini, jalan dapat diaspal sesuai
dengan rencana ketinggian, sudut dan belokan.
Proses pemadatan tanah
Setelah tanah dipotong kemudian ditimbun kembali, maka pada proses ini tanah akan dipadatkan. Proses ini juga
dikenal sebagai proses sub grade.
Tanah dasar didefinisikan sebagai tanah dasar yang lebih rendah, sebelum lapisan perkerasan jalan.
Proses Pelapisan Bawah
Subbase course adalah proses untuk melapisi tanah yang telah dipadatkan dengan batu gamping.
Proses ini dalam tahapan pengaspalan jalan yang sangat krusial sebagai lapisan resapan air, memperkuat aspal jalan,
dan mengurangi lapisan di atasnya.
Proses pondasi atas
Proses ini masih berkaitan dengan perkerasan jalan. Lapisan ini dirancang untuk memberikan daya dukung jalan
penuh. Pondasi permukaan jalan juga berfungsi sebagai bantalan permukaan jalan aspal.
Cara membuat pondasi atas sama dengan lapisan pondasi bawah sebelumnya. Dengan kata lain, sebarkan materi.
Bahan yang digunakan adalah campuran batu pecah atau pasir, dengan perbandingan 7:3.
Proses pencampuran panas
Proses ini merupakan proses yang sangat penting dalam pengaspalan jalan. Metode ini adalah pelapisan
menggunakan aspal jenis ATB atau dasar perawatan aspal.
Sebelum proses pelapisan, lapisan debu dihilangkan dengan kompresor udara kemudian ATB direkatkan dengan
aspal hot mix. Proses ini disebut cast tack coat.
Paving
Tahap ini merupakan inti dari pengaspalan jalan. Pekerjaan ini adalah peletakan permukaan dengan aspal hot mix
lalu padatkan dengan tandem roller.
Finishing
Metode ini menggunakan roller pneumatik untuk mengompres dan meratakan jalan. Nah, itulah beberapa cara
mendapatkan jalan aspal yang bagus. Tidak dapat disangkal bahwa butuh banyak waktu dan uang untuk menjaga
aspal tersedia.
BANGUNAN PELENGKAP JALAN
Bangunan Pelengkap Jalan adalah bangunan untuk mendukung fungsi dan keamanan konstruksi jalan yang meliputi
jembatan, terowongan, ponton, lintas atas (flyover, elevated road), lintas bawah (underpass), tempat parkir, gorong-gorong,
tembok penahan, dan saluran tepi jalan dibangun sesuai dengan persyaratan teknis (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan).
Bangunan pelengkap Jalan berfungsi sebagai:
1.jalur lalu lintas.
2.pendukung konstruksi jalan.
3.fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung pengguna jalan.
Bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai pendukung konstruksi jalan terdiri dari:
1.Saluran tepi jalan.
2.Gorong-gorong.
3.Dinding penahan tanah.
1.Saluran tepi jalan
Saluran tepi jalan merupakan saluran untuk menampung dan mengalirkan air hujan atau air yang ada dipermukaan jalan, bahu
jalan, dan jalur lainnya serta air dari drainase dibawah muka jalan, di sepanjang koridor jalan.
Saluran tepi jalan dapat dibuat dari galian tanah biasa atau diperkeras dan/atau dibuat dari bahan yang awet serta mudah
dipelihara, sesuai dengan kebutuhan fungsi pengaliran.
2.Gorong-gorong
Gorong-gorong merupakan saluran air di bawah permukaan jalan berfungsi mengalirkan air dengan cara memotong badan jalan
secara melintang.
Gorong-gorong harus dibangun dengan konstruksi yang awet dan harus direncanakan untuk melayani paling sedikit 20 (dua
puluh) tahun, serta mudah dipelihara secara rutin.
Konstruksi kepala gorong-gorong harus berbentuk sedemikian sehingga tidak menjadi objek penyebab kecelakaan.
Gorong-gorong harus mampu mengalirkan debit air paling besar, sesuai dengan luas daerah tangkapan air hujan:
1.Untuk tangkapan air hujan pada ruang milik jalan (Rumija), periode hujan rencana yang diperhitungkan untuk dialirkan melalui
gorong-gorong adalah:
1. paling sedikit 10 (sepuluh) tahunan untuk jalan arteri dan kolektor.
2. paling sedikit 5 (lima) tahunan untuk jalan lokal dan lingkungan.
2.Untuk air yang dialirkan melalui drainase lingkungan/saluran alam, maka periode ulang hujan rencana yang diperhitungkan
adalah 25 (dua puluh lima) tahunan.
3.Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah merupakan bangunan konstruksi untuk menahan beban tanah ke arah horisontal
dan vertikal.
Dinding penahan tanah dapat digunakan untuk menyokong badan jalan yang berada di lereng atau di
bawah permukaan jalan.
Dinding penahan tanah harus mampu menahan gaya vertikal dan horizontal yang menjadi bebannya,
sesuai dengan pertimbangan mekanika tanah dan geoteknik.
Dinding penahan tanah harus dibangun dengan konstruksi yang awet dan mudah dipelihara serta dengan
faktor keamanan yang memadai.
Dinding penahan tanah harus dilengkapi sistem drainase.
Bagian sisi terluar dinding penahan tanah harus berada dalam atau pada batas Rumija.
Jenis – Jenis Alat Berat Beserta Fungsinya
1.Excavator (Bego)
Excavator (bego) merupakan jenis alat berat yang secara umum digunakan untuk melakukan
penggalian pada tanah dan memindahkan tanah atau material lainnya ke dalam truk muata.
Excavator atau yang disebut oleh orang Indonesia sebagai bego merupakan alat yang paling sering
ada pada suatu proyek dikarenakan fungsinya yang beragam. Selain penggunaannya untuk
menggali tanah, excavator memiliki fungsi lainnya antara lain untuk memindahkan material berat,
meratakan tanah, menancapkan batang pondasi, mengeruk sungai, dan banyak lagi lainnya.
2.Bulldozer
Bulldozer merupakan alat berat yang secara umum digunakan untuk mengolah lahan. Umumnya
digunakan untuk mendorong material tanah, hasil galian, baik itu ke arah depan, samping, ataupun
untuk membuat suatu timbunan material. Jenis bulldozer yang ada sekarang ini cukup bervariasi,
Swamp bulldozer contohnya jenis bulldozer yang digunakan dalam pengerjaan rawa. Crawler tractor
dozer merupakan bulldozer yang memakai roda kelabang. Wheel tractor dozer merupakan bulldozer
yang memakai roda karet.
3.Wheel Loader
Wheel loader merupakan alat yang memiliki fungsi tak terlalu berbeda dari bulldozer, yaitu digunakan untuk
memindahkan material atau barang dari suatu alat atau tempat ke alat atau tempat yang lainnya. Cara kerjanya
dengan menggali (melakukan loader). Kemudian bucket akan didorong pada material yang nantinya diangkat.
Jika bucket telah penuh, maka tractor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk nantinya dipindahkan. Wheel
loader memiliki fungsi lain yaitu membersihkan tempat atau lokasi pekerjaan, meratakan timbunan tanah dan
mengisinya kembali, menggusur tanah dengan jarak dekat, meratakan permukaan ataupun menghaluskan
permukaan bidang rata dan sebagainya.
4.Wales Stump
Vibro roller (Stump) atau yang disebut juga dengan wales merupakan alat yang digunakan
untuk memadatkan permukaan aspal atau tanah. Stump kerap digunakan saat membuat
jalan raya. Sebenarnya alat ini bernama vibro roller, akan tetapi orang Indonesia kerap
menyebutnya dengan stum, mesin penggulung atau mesin galindong. Di pasaran, ukuran
alat ini cukup bervariatif, ada yang berukuran kecil, sedang sampai besar sehingga alat ini
bisa digunakan di beragam variasi lahan, mulai dari lahan berukuran kecil hingga lahan
berukuran besar.
5.Crane
Crane memiliki fungsi untuk memindahkan atau mengangkut material dari bawah ke atas atau
sebaliknya. Derek jangkung atau crane umumnya digunakan dalam proyek pembangunan
gedung. Beragam material yang sulit dipindahkan dengan tenaga manusia ke permukaan yang
tinggi seperti atap gedung nantinya diderek dengan crane. Alat ini dapat bergerak mekanis
secara horizontal dan vertikal. Ada beragam jenis crane yang dapat ditemukan di pasaran, mulai
dari mobile crane (truck crane), tower crane, hydraulic crane, crawler crane, overhead crane,
dan lain-lain.
6.Grader
Motor grader atau grader merupakan alat berat dengan pisau panjang yang digunakan untuk
meratakan permukaan tanah secara mekanis. Tak hanya itu, alat ini pun bisa digunakan
untuk mencampur tanah, melakukan penggusuran tanah, mengurug kembali galian tanah,
meratakan tanggul, dan banyak lagi lainnya. Secara umum grader digunakan pada tahap
akhir, seperti mengatur atau memperbaiki. Digunakan pada konstruksi dan pemeliharaan
jalan berkerikil dan jalan tanah, atau bisa juga digunakan untuk mempersiapkan landasan
dasar pada proyek pembuatan jalan raya sebelum disebarkan lapisan aspal.
7.Scraper
Motor scraper atau scraper merupakan jenis alat berat yang banyak digunakan dalam
memotong lereng bendungan ataupun lereng tanggul. Alat berat ini juga bisa digunakan
untuk menggali tanah yang berada di antara bangunan beton dan bisa juga digunakan
untuk meratakan jalan raya. Pada proses kerjanya, alat ini dapat menggali permukaan
tanah sampai tebal/kedalamannya lebih dari 2,5 mm dan juga bisa menimbun suatu
lokasi yang diinginkan, sampai ketebalan minimum lebih dari 2,5 mm.
teknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptx

More Related Content

Similar to teknisi jalan.pptx (20)

Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilDewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipil
agungtri07
Ìý
highway (jalan raya).pptx
highway (jalan raya).pptxhighway (jalan raya).pptx
highway (jalan raya).pptx
imamfurqonLabib
Ìý
2. Ali Imran_ pelaksana pemeliharaan jalan - Ali Imran.pdf
2. Ali Imran_ pelaksana pemeliharaan jalan - Ali Imran.pdf2. Ali Imran_ pelaksana pemeliharaan jalan - Ali Imran.pdf
2. Ali Imran_ pelaksana pemeliharaan jalan - Ali Imran.pdf
Kidalist
Ìý
05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf
KevinKharisma
Ìý
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
AndreanJerrico
Ìý
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdf
KevinKharisma
Ìý
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptxANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
RollynCivil1
Ìý
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
PIPITSPP1
Ìý
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Oswar Mungkasa
Ìý
1a. Bagian Jalan dan Alat Berat pada pekerjaan konstruksi Jalan.pdf
1a. Bagian Jalan dan Alat Berat pada pekerjaan konstruksi Jalan.pdf1a. Bagian Jalan dan Alat Berat pada pekerjaan konstruksi Jalan.pdf
1a. Bagian Jalan dan Alat Berat pada pekerjaan konstruksi Jalan.pdf
IsanSatria1
Ìý
kelompok 1. Geometri Jalan.pptx
kelompok 1. Geometri Jalan.pptxkelompok 1. Geometri Jalan.pptx
kelompok 1. Geometri Jalan.pptx
IlaFebriyani
Ìý
Bak air baku
Bak air bakuBak air baku
Bak air baku
Nosa Safwanda
Ìý
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
ssuser99d91c1
Ìý
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
IlhamAj
Ìý
Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12
Yadi Adwan
Ìý
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Ilham Johari
Ìý
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
Andrew Hutabarat
Ìý
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
Kharistya Amaru
Ìý
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
mektanugj
Ìý
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
ValentinoZergio
Ìý
Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilDewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipil
agungtri07
Ìý
highway (jalan raya).pptx
highway (jalan raya).pptxhighway (jalan raya).pptx
highway (jalan raya).pptx
imamfurqonLabib
Ìý
2. Ali Imran_ pelaksana pemeliharaan jalan - Ali Imran.pdf
2. Ali Imran_ pelaksana pemeliharaan jalan - Ali Imran.pdf2. Ali Imran_ pelaksana pemeliharaan jalan - Ali Imran.pdf
2. Ali Imran_ pelaksana pemeliharaan jalan - Ali Imran.pdf
Kidalist
Ìý
05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf
KevinKharisma
Ìý
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
AndreanJerrico
Ìý
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdf
KevinKharisma
Ìý
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptxANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx
RollynCivil1
Ìý
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
PIPITSPP1
Ìý
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Oswar Mungkasa
Ìý
1a. Bagian Jalan dan Alat Berat pada pekerjaan konstruksi Jalan.pdf
1a. Bagian Jalan dan Alat Berat pada pekerjaan konstruksi Jalan.pdf1a. Bagian Jalan dan Alat Berat pada pekerjaan konstruksi Jalan.pdf
1a. Bagian Jalan dan Alat Berat pada pekerjaan konstruksi Jalan.pdf
IsanSatria1
Ìý
kelompok 1. Geometri Jalan.pptx
kelompok 1. Geometri Jalan.pptxkelompok 1. Geometri Jalan.pptx
kelompok 1. Geometri Jalan.pptx
IlaFebriyani
Ìý
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
ssuser99d91c1
Ìý
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
IlhamAj
Ìý
Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12
Yadi Adwan
Ìý
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Ilham Johari
Ìý
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
Andrew Hutabarat
Ìý
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
Kharistya Amaru
Ìý
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
mektanugj
Ìý
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
ValentinoZergio
Ìý

More from makassarsatu02 (8)

teknisi plambing.pptx
teknisi plambing.pptxteknisi plambing.pptx
teknisi plambing.pptx
makassarsatu02
Ìý
geotek.pptx
geotek.pptxgeotek.pptx
geotek.pptx
makassarsatu02
Ìý
irigasi level 4.pptx
irigasi level 4.pptxirigasi level 4.pptx
irigasi level 4.pptx
makassarsatu02
Ìý
reklamasi pantai.pptx
reklamasi pantai.pptxreklamasi pantai.pptx
reklamasi pantai.pptx
makassarsatu02
Ìý
teknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxteknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptx
makassarsatu02
Ìý
gedung teknisi.pptx
gedung teknisi.pptxgedung teknisi.pptx
gedung teknisi.pptx
makassarsatu02
Ìý
Pelaksana pemeliharaan jalan madya Jalan 1.pptx
Pelaksana pemeliharaan jalan madya Jalan 1.pptxPelaksana pemeliharaan jalan madya Jalan 1.pptx
Pelaksana pemeliharaan jalan madya Jalan 1.pptx
makassarsatu02
Ìý
file 4.pptx
file 4.pptxfile 4.pptx
file 4.pptx
makassarsatu02
Ìý
teknisi plambing.pptx
teknisi plambing.pptxteknisi plambing.pptx
teknisi plambing.pptx
makassarsatu02
Ìý
irigasi level 4.pptx
irigasi level 4.pptxirigasi level 4.pptx
irigasi level 4.pptx
makassarsatu02
Ìý
reklamasi pantai.pptx
reklamasi pantai.pptxreklamasi pantai.pptx
reklamasi pantai.pptx
makassarsatu02
Ìý
teknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxteknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptx
makassarsatu02
Ìý
gedung teknisi.pptx
gedung teknisi.pptxgedung teknisi.pptx
gedung teknisi.pptx
makassarsatu02
Ìý
Pelaksana pemeliharaan jalan madya Jalan 1.pptx
Pelaksana pemeliharaan jalan madya Jalan 1.pptxPelaksana pemeliharaan jalan madya Jalan 1.pptx
Pelaksana pemeliharaan jalan madya Jalan 1.pptx
makassarsatu02
Ìý

Recently uploaded (20)

Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...
Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...
Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...
Kanaidi ken
Ìý
KELOMPOK3_XII DPIB 1.pptx Pendidikan Indonesia
KELOMPOK3_XII DPIB 1.pptx Pendidikan IndonesiaKELOMPOK3_XII DPIB 1.pptx Pendidikan Indonesia
KELOMPOK3_XII DPIB 1.pptx Pendidikan Indonesia
dianasumiati1
Ìý
"Penemuan Kembali Revolusi Kita" - Soekarnp
"Penemuan Kembali Revolusi Kita" - Soekarnp"Penemuan Kembali Revolusi Kita" - Soekarnp
"Penemuan Kembali Revolusi Kita" - Soekarnp
MAJELIS REMBUG SINAU (MARS) PANCASILA
Ìý
Modul 1 - Mengenal Kejahatan Siber pada Anak.pdf
Modul 1 - Mengenal Kejahatan Siber pada Anak.pdfModul 1 - Mengenal Kejahatan Siber pada Anak.pdf
Modul 1 - Mengenal Kejahatan Siber pada Anak.pdf
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
Ìý
PAHLAWAN NASIONAL "CUT NYAK DIN" - Muchtaruddin Ibrahim
PAHLAWAN NASIONAL "CUT NYAK DIN" - Muchtaruddin IbrahimPAHLAWAN NASIONAL "CUT NYAK DIN" - Muchtaruddin Ibrahim
PAHLAWAN NASIONAL "CUT NYAK DIN" - Muchtaruddin Ibrahim
MAJELIS REMBUG SINAU (MARS) PANCASILA
Ìý
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI.pptx
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI.pptxPROSEDUR KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI.pptx
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI.pptx
koeznady1
Ìý
Bahaya perilaku menyimpang dan penanggulangannya.pptx
Bahaya perilaku menyimpang dan penanggulangannya.pptxBahaya perilaku menyimpang dan penanggulangannya.pptx
Bahaya perilaku menyimpang dan penanggulangannya.pptx
safitrinellans
Ìý
Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia : Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam...
Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia : Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam...Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia : Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam...
Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia : Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam...
MAJELIS REMBUG SINAU (MARS) PANCASILA
Ìý
"MUHAMMAD HUSNI THAMRIN" - Anhar Gonggong.pdf
"MUHAMMAD HUSNI THAMRIN" - Anhar Gonggong.pdf"MUHAMMAD HUSNI THAMRIN" - Anhar Gonggong.pdf
"MUHAMMAD HUSNI THAMRIN" - Anhar Gonggong.pdf
MAJELIS REMBUG SINAU (MARS) PANCASILA
Ìý
Model Ian Barbour Dialektika Ilmu dan Agama
Model Ian Barbour Dialektika Ilmu dan AgamaModel Ian Barbour Dialektika Ilmu dan Agama
Model Ian Barbour Dialektika Ilmu dan Agama
Islamic Studies
Ìý
Gerak-Benda-dan-Makhluk-Hidup-di-Lingkungan-Sekitar-PPT (1).pptx
Gerak-Benda-dan-Makhluk-Hidup-di-Lingkungan-Sekitar-PPT (1).pptxGerak-Benda-dan-Makhluk-Hidup-di-Lingkungan-Sekitar-PPT (1).pptx
Gerak-Benda-dan-Makhluk-Hidup-di-Lingkungan-Sekitar-PPT (1).pptx
isyeyulista071
Ìý
Reaktualisasi Pancasila - Yudi Latif.pdf
Reaktualisasi Pancasila - Yudi Latif.pdfReaktualisasi Pancasila - Yudi Latif.pdf
Reaktualisasi Pancasila - Yudi Latif.pdf
MAJELIS REMBUG SINAU (MARS) PANCASILA
Ìý
Presentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang Bola
Presentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang BolaPresentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang Bola
Presentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang Bola
IluDeviSania
Ìý
Epid Gizi Departemen Gizi - FKM Univ Erl
Epid Gizi Departemen Gizi - FKM Univ ErlEpid Gizi Departemen Gizi - FKM Univ Erl
Epid Gizi Departemen Gizi - FKM Univ Erl
darisedeby1995
Ìý
Peta_Jalan_Hilirisasi_Kelapa_2025-2045_Final_TTD_resize (1).pdf
Peta_Jalan_Hilirisasi_Kelapa_2025-2045_Final_TTD_resize (1).pdfPeta_Jalan_Hilirisasi_Kelapa_2025-2045_Final_TTD_resize (1).pdf
Peta_Jalan_Hilirisasi_Kelapa_2025-2045_Final_TTD_resize (1).pdf
Rein Mahatma
Ìý
diferensial/ turunan. kaidah kaidah turunan
diferensial/ turunan. kaidah kaidah turunandiferensial/ turunan. kaidah kaidah turunan
diferensial/ turunan. kaidah kaidah turunan
farahdzilbarr
Ìý
Pertemuan 1_Pengertian Penelitiaan.HM. Harlanuppt.ppt
Pertemuan 1_Pengertian Penelitiaan.HM. Harlanuppt.pptPertemuan 1_Pengertian Penelitiaan.HM. Harlanuppt.ppt
Pertemuan 1_Pengertian Penelitiaan.HM. Harlanuppt.ppt
ppgsilviakurniani96
Ìý
MA_PAIPB_Annisa Khairani_SD_A_Kelas I_1.pptx
MA_PAIPB_Annisa Khairani_SD_A_Kelas I_1.pptxMA_PAIPB_Annisa Khairani_SD_A_Kelas I_1.pptx
MA_PAIPB_Annisa Khairani_SD_A_Kelas I_1.pptx
IlhamPutraArsya
Ìý
Asam Basa, Larutan Penyangga, & Hidrolisis.ppsx
Asam Basa, Larutan Penyangga, & Hidrolisis.ppsxAsam Basa, Larutan Penyangga, & Hidrolisis.ppsx
Asam Basa, Larutan Penyangga, & Hidrolisis.ppsx
ikadekdwiparama
Ìý
Pengembangan Perizinan Berusaha..........
Pengembangan Perizinan Berusaha..........Pengembangan Perizinan Berusaha..........
Pengembangan Perizinan Berusaha..........
kuntorohasmorodimas
Ìý
Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...
Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...
Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...
Kanaidi ken
Ìý
KELOMPOK3_XII DPIB 1.pptx Pendidikan Indonesia
KELOMPOK3_XII DPIB 1.pptx Pendidikan IndonesiaKELOMPOK3_XII DPIB 1.pptx Pendidikan Indonesia
KELOMPOK3_XII DPIB 1.pptx Pendidikan Indonesia
dianasumiati1
Ìý
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI.pptx
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI.pptxPROSEDUR KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI.pptx
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI.pptx
koeznady1
Ìý
Bahaya perilaku menyimpang dan penanggulangannya.pptx
Bahaya perilaku menyimpang dan penanggulangannya.pptxBahaya perilaku menyimpang dan penanggulangannya.pptx
Bahaya perilaku menyimpang dan penanggulangannya.pptx
safitrinellans
Ìý
Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia : Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam...
Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia : Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam...Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia : Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam...
Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia : Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam...
MAJELIS REMBUG SINAU (MARS) PANCASILA
Ìý
Model Ian Barbour Dialektika Ilmu dan Agama
Model Ian Barbour Dialektika Ilmu dan AgamaModel Ian Barbour Dialektika Ilmu dan Agama
Model Ian Barbour Dialektika Ilmu dan Agama
Islamic Studies
Ìý
Gerak-Benda-dan-Makhluk-Hidup-di-Lingkungan-Sekitar-PPT (1).pptx
Gerak-Benda-dan-Makhluk-Hidup-di-Lingkungan-Sekitar-PPT (1).pptxGerak-Benda-dan-Makhluk-Hidup-di-Lingkungan-Sekitar-PPT (1).pptx
Gerak-Benda-dan-Makhluk-Hidup-di-Lingkungan-Sekitar-PPT (1).pptx
isyeyulista071
Ìý
Presentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang Bola
Presentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang BolaPresentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang Bola
Presentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang Bola
IluDeviSania
Ìý
Epid Gizi Departemen Gizi - FKM Univ Erl
Epid Gizi Departemen Gizi - FKM Univ ErlEpid Gizi Departemen Gizi - FKM Univ Erl
Epid Gizi Departemen Gizi - FKM Univ Erl
darisedeby1995
Ìý
Peta_Jalan_Hilirisasi_Kelapa_2025-2045_Final_TTD_resize (1).pdf
Peta_Jalan_Hilirisasi_Kelapa_2025-2045_Final_TTD_resize (1).pdfPeta_Jalan_Hilirisasi_Kelapa_2025-2045_Final_TTD_resize (1).pdf
Peta_Jalan_Hilirisasi_Kelapa_2025-2045_Final_TTD_resize (1).pdf
Rein Mahatma
Ìý
diferensial/ turunan. kaidah kaidah turunan
diferensial/ turunan. kaidah kaidah turunandiferensial/ turunan. kaidah kaidah turunan
diferensial/ turunan. kaidah kaidah turunan
farahdzilbarr
Ìý
Pertemuan 1_Pengertian Penelitiaan.HM. Harlanuppt.ppt
Pertemuan 1_Pengertian Penelitiaan.HM. Harlanuppt.pptPertemuan 1_Pengertian Penelitiaan.HM. Harlanuppt.ppt
Pertemuan 1_Pengertian Penelitiaan.HM. Harlanuppt.ppt
ppgsilviakurniani96
Ìý
MA_PAIPB_Annisa Khairani_SD_A_Kelas I_1.pptx
MA_PAIPB_Annisa Khairani_SD_A_Kelas I_1.pptxMA_PAIPB_Annisa Khairani_SD_A_Kelas I_1.pptx
MA_PAIPB_Annisa Khairani_SD_A_Kelas I_1.pptx
IlhamPutraArsya
Ìý
Asam Basa, Larutan Penyangga, & Hidrolisis.ppsx
Asam Basa, Larutan Penyangga, & Hidrolisis.ppsxAsam Basa, Larutan Penyangga, & Hidrolisis.ppsx
Asam Basa, Larutan Penyangga, & Hidrolisis.ppsx
ikadekdwiparama
Ìý
Pengembangan Perizinan Berusaha..........
Pengembangan Perizinan Berusaha..........Pengembangan Perizinan Berusaha..........
Pengembangan Perizinan Berusaha..........
kuntorohasmorodimas
Ìý

teknisi jalan.pptx

  • 1. UJI KOMPETENSI FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT / KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Level 5 Kualifikasi : Nama Asesi : NIK Asesi : Tgl. Asesmen : TUK : Nama Asesor :
  • 2. Drainase merupakan sebuah konstruksi yang menjadi media untuk mengalirkan air dari satu titik ke titik lain yang dinilai sangat penting untuk membantu proses pengaliran air seperti curah hujan, agar tidak terjadi genangana atau banjir. Tujuan lainnya adalah untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik antara lain: jalan, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan dari kerusakan serta gangguan kegiatan akibat tidak berfungsinya sarana drainase.
  • 3. Drainase terbagi menjadi dua jenis, yaitu drainase alami dan drainase buatan manusia. Drainase alami terbentuk karena adanya proses alam dan tanpa bantuan campur tangan manusia. Contoh drainase alami adalah aliran sungai. Drainase buatan adalah yang dibuat oleh manusia secara garis besar adalah untuk membantu proses pengaliran air dari satu area ke area lainnya. Terdiri dari drainase bawah tanah, drainase permukaan tanah, drainase terbuka, drainase tertutup, drainase single purpose, dan drainase multi purpose. fungsi dari drainase ini antara lain, sebagai salah satu metode pembebasan suatu area dari genangan air, banjir, atau erosi. Metode meminimalisir terjadinya penularan penyakit yang diakibatkan oleh sistem sanitasi yang buruk. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tanah 1.Galian Tanah Persiapan Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian tanah untuk pondasi. •Persiapan lahan kerja •Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, meteran, waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll Pengukuran •Setelah posisi titik ukur tetap ditentukan, berdasarkan titik tetap tetap tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik dan elevasi galian tanah. •Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul dan belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan pekerjaan galian tanah dapat menggunakan alat bantu excavator.
  • 4. •Pasang patok dan benang untuk acuan galian. •Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan. •Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai rencana. •Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan theodolith. •Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar, sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan. •Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda tersebut diangkat. Tahap-Tahap Proses Pengaspalan Jalan Proses pemetaan Pemetaan adalah fase awal dari banyak fase konstruksi jalan. Pemetaan dilakukan dengan mengukur lebar jalan, sifat tanah y, dan menentukan koordinat jalan sebelum diaspal. Tahap awal perkerasan jalan penting karena menentukan jumlah material aspal yang digunakan. Proses pembersihan kedua (bersih) Setelah pemetaan, langkah selanjutnya sebelum pengaspalan jalan adalah pembersihan. Pada tahap ini, jalan dibentuk, titik-titik jalan lunak diminimalkan, menghilangkan puing-puing di sekitar jalan.
  • 5. Proses pengupasan Fase ini dikenal dengan konstruksi jalan dan tanggul. Sebelum mengaspal jalan, potong tanah dengan bentuk yang diinginkan pada ketinggian jalan. Pada tahap ini, gunakan pengukur theodolite untuk mengukur ketinggian. Dengan cara ini, jalan dapat diaspal sesuai dengan rencana ketinggian, sudut dan belokan. Proses pemadatan tanah Setelah tanah dipotong kemudian ditimbun kembali, maka pada proses ini tanah akan dipadatkan. Proses ini juga dikenal sebagai proses sub grade. Tanah dasar didefinisikan sebagai tanah dasar yang lebih rendah, sebelum lapisan perkerasan jalan. Proses Pelapisan Bawah Subbase course adalah proses untuk melapisi tanah yang telah dipadatkan dengan batu gamping. Proses ini dalam tahapan pengaspalan jalan yang sangat krusial sebagai lapisan resapan air, memperkuat aspal jalan, dan mengurangi lapisan di atasnya. Proses pondasi atas Proses ini masih berkaitan dengan perkerasan jalan. Lapisan ini dirancang untuk memberikan daya dukung jalan penuh. Pondasi permukaan jalan juga berfungsi sebagai bantalan permukaan jalan aspal. Cara membuat pondasi atas sama dengan lapisan pondasi bawah sebelumnya. Dengan kata lain, sebarkan materi. Bahan yang digunakan adalah campuran batu pecah atau pasir, dengan perbandingan 7:3.
  • 6. Proses pencampuran panas Proses ini merupakan proses yang sangat penting dalam pengaspalan jalan. Metode ini adalah pelapisan menggunakan aspal jenis ATB atau dasar perawatan aspal. Sebelum proses pelapisan, lapisan debu dihilangkan dengan kompresor udara kemudian ATB direkatkan dengan aspal hot mix. Proses ini disebut cast tack coat. Paving Tahap ini merupakan inti dari pengaspalan jalan. Pekerjaan ini adalah peletakan permukaan dengan aspal hot mix lalu padatkan dengan tandem roller. Finishing Metode ini menggunakan roller pneumatik untuk mengompres dan meratakan jalan. Nah, itulah beberapa cara mendapatkan jalan aspal yang bagus. Tidak dapat disangkal bahwa butuh banyak waktu dan uang untuk menjaga aspal tersedia.
  • 7. BANGUNAN PELENGKAP JALAN Bangunan Pelengkap Jalan adalah bangunan untuk mendukung fungsi dan keamanan konstruksi jalan yang meliputi jembatan, terowongan, ponton, lintas atas (flyover, elevated road), lintas bawah (underpass), tempat parkir, gorong-gorong, tembok penahan, dan saluran tepi jalan dibangun sesuai dengan persyaratan teknis (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan). Bangunan pelengkap Jalan berfungsi sebagai: 1.jalur lalu lintas. 2.pendukung konstruksi jalan. 3.fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung pengguna jalan. Bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai pendukung konstruksi jalan terdiri dari: 1.Saluran tepi jalan. 2.Gorong-gorong. 3.Dinding penahan tanah.
  • 8. 1.Saluran tepi jalan Saluran tepi jalan merupakan saluran untuk menampung dan mengalirkan air hujan atau air yang ada dipermukaan jalan, bahu jalan, dan jalur lainnya serta air dari drainase dibawah muka jalan, di sepanjang koridor jalan. Saluran tepi jalan dapat dibuat dari galian tanah biasa atau diperkeras dan/atau dibuat dari bahan yang awet serta mudah dipelihara, sesuai dengan kebutuhan fungsi pengaliran. 2.Gorong-gorong Gorong-gorong merupakan saluran air di bawah permukaan jalan berfungsi mengalirkan air dengan cara memotong badan jalan secara melintang. Gorong-gorong harus dibangun dengan konstruksi yang awet dan harus direncanakan untuk melayani paling sedikit 20 (dua puluh) tahun, serta mudah dipelihara secara rutin. Konstruksi kepala gorong-gorong harus berbentuk sedemikian sehingga tidak menjadi objek penyebab kecelakaan. Gorong-gorong harus mampu mengalirkan debit air paling besar, sesuai dengan luas daerah tangkapan air hujan: 1.Untuk tangkapan air hujan pada ruang milik jalan (Rumija), periode hujan rencana yang diperhitungkan untuk dialirkan melalui gorong-gorong adalah: 1. paling sedikit 10 (sepuluh) tahunan untuk jalan arteri dan kolektor. 2. paling sedikit 5 (lima) tahunan untuk jalan lokal dan lingkungan. 2.Untuk air yang dialirkan melalui drainase lingkungan/saluran alam, maka periode ulang hujan rencana yang diperhitungkan adalah 25 (dua puluh lima) tahunan.
  • 9. 3.Dinding Penahan Tanah Dinding penahan tanah merupakan bangunan konstruksi untuk menahan beban tanah ke arah horisontal dan vertikal. Dinding penahan tanah dapat digunakan untuk menyokong badan jalan yang berada di lereng atau di bawah permukaan jalan. Dinding penahan tanah harus mampu menahan gaya vertikal dan horizontal yang menjadi bebannya, sesuai dengan pertimbangan mekanika tanah dan geoteknik. Dinding penahan tanah harus dibangun dengan konstruksi yang awet dan mudah dipelihara serta dengan faktor keamanan yang memadai. Dinding penahan tanah harus dilengkapi sistem drainase. Bagian sisi terluar dinding penahan tanah harus berada dalam atau pada batas Rumija.
  • 10. Jenis – Jenis Alat Berat Beserta Fungsinya 1.Excavator (Bego) Excavator (bego) merupakan jenis alat berat yang secara umum digunakan untuk melakukan penggalian pada tanah dan memindahkan tanah atau material lainnya ke dalam truk muata. Excavator atau yang disebut oleh orang Indonesia sebagai bego merupakan alat yang paling sering ada pada suatu proyek dikarenakan fungsinya yang beragam. Selain penggunaannya untuk menggali tanah, excavator memiliki fungsi lainnya antara lain untuk memindahkan material berat, meratakan tanah, menancapkan batang pondasi, mengeruk sungai, dan banyak lagi lainnya. 2.Bulldozer Bulldozer merupakan alat berat yang secara umum digunakan untuk mengolah lahan. Umumnya digunakan untuk mendorong material tanah, hasil galian, baik itu ke arah depan, samping, ataupun untuk membuat suatu timbunan material. Jenis bulldozer yang ada sekarang ini cukup bervariasi, Swamp bulldozer contohnya jenis bulldozer yang digunakan dalam pengerjaan rawa. Crawler tractor dozer merupakan bulldozer yang memakai roda kelabang. Wheel tractor dozer merupakan bulldozer yang memakai roda karet.
  • 11. 3.Wheel Loader Wheel loader merupakan alat yang memiliki fungsi tak terlalu berbeda dari bulldozer, yaitu digunakan untuk memindahkan material atau barang dari suatu alat atau tempat ke alat atau tempat yang lainnya. Cara kerjanya dengan menggali (melakukan loader). Kemudian bucket akan didorong pada material yang nantinya diangkat. Jika bucket telah penuh, maka tractor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk nantinya dipindahkan. Wheel loader memiliki fungsi lain yaitu membersihkan tempat atau lokasi pekerjaan, meratakan timbunan tanah dan mengisinya kembali, menggusur tanah dengan jarak dekat, meratakan permukaan ataupun menghaluskan permukaan bidang rata dan sebagainya. 4.Wales Stump Vibro roller (Stump) atau yang disebut juga dengan wales merupakan alat yang digunakan untuk memadatkan permukaan aspal atau tanah. Stump kerap digunakan saat membuat jalan raya. Sebenarnya alat ini bernama vibro roller, akan tetapi orang Indonesia kerap menyebutnya dengan stum, mesin penggulung atau mesin galindong. Di pasaran, ukuran alat ini cukup bervariatif, ada yang berukuran kecil, sedang sampai besar sehingga alat ini bisa digunakan di beragam variasi lahan, mulai dari lahan berukuran kecil hingga lahan berukuran besar.
  • 12. 5.Crane Crane memiliki fungsi untuk memindahkan atau mengangkut material dari bawah ke atas atau sebaliknya. Derek jangkung atau crane umumnya digunakan dalam proyek pembangunan gedung. Beragam material yang sulit dipindahkan dengan tenaga manusia ke permukaan yang tinggi seperti atap gedung nantinya diderek dengan crane. Alat ini dapat bergerak mekanis secara horizontal dan vertikal. Ada beragam jenis crane yang dapat ditemukan di pasaran, mulai dari mobile crane (truck crane), tower crane, hydraulic crane, crawler crane, overhead crane, dan lain-lain. 6.Grader Motor grader atau grader merupakan alat berat dengan pisau panjang yang digunakan untuk meratakan permukaan tanah secara mekanis. Tak hanya itu, alat ini pun bisa digunakan untuk mencampur tanah, melakukan penggusuran tanah, mengurug kembali galian tanah, meratakan tanggul, dan banyak lagi lainnya. Secara umum grader digunakan pada tahap akhir, seperti mengatur atau memperbaiki. Digunakan pada konstruksi dan pemeliharaan jalan berkerikil dan jalan tanah, atau bisa juga digunakan untuk mempersiapkan landasan dasar pada proyek pembuatan jalan raya sebelum disebarkan lapisan aspal. 7.Scraper Motor scraper atau scraper merupakan jenis alat berat yang banyak digunakan dalam memotong lereng bendungan ataupun lereng tanggul. Alat berat ini juga bisa digunakan untuk menggali tanah yang berada di antara bangunan beton dan bisa juga digunakan untuk meratakan jalan raya. Pada proses kerjanya, alat ini dapat menggali permukaan tanah sampai tebal/kedalamannya lebih dari 2,5 mm dan juga bisa menimbun suatu lokasi yang diinginkan, sampai ketebalan minimum lebih dari 2,5 mm.