Teks tersebut membahas teori kinetika gas dan asumsi dasarnya, termasuk model molekuler untuk gas ideal, fluks molekular, persamaan gas ideal, dan prinsip equipartisi energi.
1. Teori kinetik melihat sifat zat berdasarkan momentum partikelnya dan rata-rata perilaku partikel.
2. Gas ideal terdiri dari partikel yang bergerak cepat secara acak dengan jarak antar partikel lebih besar dari ukuran partikel.
3. Teori kinetik dapat menjelaskan hukum Boyle, Charles, dan Avogadro serta hubungan antara energi kinetik, temperatur, dan tekanan gas.
Temperatur dan kalor adalah bentuk energi. Temperatur adalah ukuran rata-rata energi kinetik suatu zat, sementara kalor adalah energi yang muncul akibat perubahan temperatur. Kalor berkaitan dengan massa, perubahan suhu, dan konstanta kalor jenis suatu zat. Satuan kalor sama dengan satuan energi.
Teori kinetika gas membahas gerakan dan interaksi molekul gas. Termasuk distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann dan frekuensi tumbukan antar molekul. Teori ini digunakan untuk memprediksi laju reaksi dan sifat transportasi gas seperti viskositas, difusi, dan konduksi panas.
Teori kinetik gas menjelaskan sifat gas berdasarkan gerakan acak molekulnya. Asumsi utamanya adalah bahwa molekul bergerak bebas tanpa mengalami gaya apapun kecuali saat bertabrakan. Teori ini mampu menjelaskan hukum gas ideal dan hubungan antara tekanan, suhu, dan volume gas. Selain itu, teori kinetik gas memberikan interpretasi bahwa suhu mutlak berbanding lurus dengan energi kinetik rata-rata molekul
Dokumen tersebut membahas tentang konsep temperatur dan teori kinetik gas. Temperatur adalah ukuran rata-rata energi kinetik molekul suatu benda, dan berhubungan dengan perubahan volume benda. Ada empat skala suhu berdasarkan titik didih dan beku air. Teori kinetik gas menjelaskan sifat zat dari sudut momentum partikelnya. Gas ideal memiliki sifat tertentu seperti jarak antar partikel besar dan tumbukan elastis. Hukum gas ideal
1. Teori kinetik gas membahas tentang gerak partikel-partikel dalam gas dan hubungannya dengan sifat-sifat gas seperti tekanan, suhu, dan volume.
2. Kecepatan rata-rata partikel bergantung pada suhu dan massa molekulnya, sementara tekanan berhubungan dengan energi kinetik partikel.
3. Persamaan gas ideal menunjukkan hubungan antara tekanan, volume, suhu, dan jumlah zat yang diwakili oleh
Dokumen tersebut membahas teori kinetik gas yang menjelaskan sifat-sifat gas ideal berdasarkan gerakan acak molekul-molekulnya. Terdapat penjelasan mengenai hukum Boyle, Gay-Lussac, Charles, dan persamaan gas ideal beserta contoh soal penerapannya.
1) Teori kinetika gas menjelaskan sifat-sifat gas berdasarkan gerakan acak partikel-partikel gas. 2) Teori ini menerangkan hukum-hukum gas seperti Boyle, Charles dan Gay-Lussac. 3) Dalam teori ini diasumsikan bahwa gas terdiri dari partikel yang bergerak acak dengan kecepatan rata-rata yang berbanding lurus dengan suhu mutlak.
1. Teori kinetik gas menerangkan tentang sifat-sifat gas ideal berdasarkan model partikel. Gas ideal terdiri dari partikel yang bergerak acak dengan kecepatan rata-rata yang berhubungan dengan suhu.
2. Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan, hasil kali tekanan dan volume gas adalah konstan. Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa pada tekanan konstan, volume berbanding lurus dengan suhu.
3.
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]Louis W
油
1. Dokumen tersebut membahas teori kinetik gas dan rumus-rumus yang terkait, seperti hukum gas ideal, persamaan van der Waals, tekanan gas, energi kinetik rata-rata molekul gas, dan kelajuan efektif molekul.
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panasYati Maryati
油
Dokumen ini membahas tentang getaran termal, kuantisasi energi, dan kapasitas panas menurut Einstein. Getaran atom dalam zat padat dapat disebabkan oleh gelombang yang merambat pada kristal. Planck menjelaskan distribusi energi kuantisasi yang diamati pada frekuensi energi elektromagnetik. Einstein menganggap atom sebagai osilator bebas dan menentukan energinya melalui mekanika kuantum. Ini menghasilkan persamaan kapasitas panas se
Dokumen tersebut membahas tentang gaya antarmolekul dan fenomena transport. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga jenis gaya antarmolekul yaitu gaya dipol-dipol, gaya London, dan ikatan hidrogen, serta mendefinisikan lintasan bebas rata-rata sebagai jarak rata-rata antara tumbukan molekul.
Bab 5 membahas teori kinetik gas dan hukum-hukum gas ideal. Terdapat tiga hukum gas ideal utama yaitu hukum Boyle, hukum Gay-Lussac, dan hukum Charles yang kemudian digabung menjadi persamaan gas umum pV=nRT. Persamaan ini menghubungkan tekanan, volume, suhu, dan jumlah mol gas.
Dokumen tersebut menjelaskan teori kinetik gas dan prinsip ekuipartisi energi. Teori kinetik gas mengasumsikan bahwa gas terdiri dari partikel yang bergerak secara acak dengan kecepatan rata-rata tertentu. Prinsip ekuipartisi energi menyatakan bahwa setiap derajat kebebasan molekul menyimpan energi kinetik sebesar 1/2kT. Dokumen tersebut juga menjelaskan hubungan antara energi kinetik, tekanan
際際滷 tersebut merupakan tugas mata kuliah Fisika Dasar, mohon maaf kalau ada banyak kesalahan di pengerjaan soal.
Siti Nurjanah, Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang
kumpulan soal pilihan ganda teori kinetik gas fisikaBella Andreana
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat gas ideal dan hukum-hukum yang berlaku pada gas ideal. Di antaranya adalah gas selalu bergerak acak, tidak saling tarik menarik, dan bertumbukan sempurna.
2. Beberapa soal membahas hubungan antara tekanan, suhu, volume, dan jumlah molekul pada gas ideal berdasarkan hukum gas ideal.
3. Secara umum dokumen tersebut membahas sifat
Dokumen tersebut membahas model-model energi dalam zat padat, termasuk model klasik, model Einstein, model Debye, dan model Born-Von Karmann. Model klasik mengasumsikan atom bergerak seperti osilator harmonik, sehingga energi tidak bergantung suhu. Model Einstein mempertimbangkan sifat kuantum osilator, sehingga energi berubah dengan suhu. Model Debye mempertimbangkan interaksi antar atom, sehingga frekuensi getaran bervariasi. Model Born-V
1. Teori kinetik gas membahas tentang gerak partikel-partikel dalam gas dan hubungannya dengan sifat-sifat gas seperti tekanan, suhu, dan volume.
2. Kecepatan rata-rata partikel bergantung pada suhu dan massa molekulnya, sementara tekanan berhubungan dengan energi kinetik partikel.
3. Persamaan gas ideal menunjukkan hubungan antara tekanan, volume, suhu, dan jumlah zat yang diwakili oleh
Dokumen tersebut membahas teori kinetik gas yang menjelaskan sifat-sifat gas ideal berdasarkan gerakan acak molekul-molekulnya. Terdapat penjelasan mengenai hukum Boyle, Gay-Lussac, Charles, dan persamaan gas ideal beserta contoh soal penerapannya.
1) Teori kinetika gas menjelaskan sifat-sifat gas berdasarkan gerakan acak partikel-partikel gas. 2) Teori ini menerangkan hukum-hukum gas seperti Boyle, Charles dan Gay-Lussac. 3) Dalam teori ini diasumsikan bahwa gas terdiri dari partikel yang bergerak acak dengan kecepatan rata-rata yang berbanding lurus dengan suhu mutlak.
1. Teori kinetik gas menerangkan tentang sifat-sifat gas ideal berdasarkan model partikel. Gas ideal terdiri dari partikel yang bergerak acak dengan kecepatan rata-rata yang berhubungan dengan suhu.
2. Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan, hasil kali tekanan dan volume gas adalah konstan. Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa pada tekanan konstan, volume berbanding lurus dengan suhu.
3.
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]Louis W
油
1. Dokumen tersebut membahas teori kinetik gas dan rumus-rumus yang terkait, seperti hukum gas ideal, persamaan van der Waals, tekanan gas, energi kinetik rata-rata molekul gas, dan kelajuan efektif molekul.
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panasYati Maryati
油
Dokumen ini membahas tentang getaran termal, kuantisasi energi, dan kapasitas panas menurut Einstein. Getaran atom dalam zat padat dapat disebabkan oleh gelombang yang merambat pada kristal. Planck menjelaskan distribusi energi kuantisasi yang diamati pada frekuensi energi elektromagnetik. Einstein menganggap atom sebagai osilator bebas dan menentukan energinya melalui mekanika kuantum. Ini menghasilkan persamaan kapasitas panas se
Dokumen tersebut membahas tentang gaya antarmolekul dan fenomena transport. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga jenis gaya antarmolekul yaitu gaya dipol-dipol, gaya London, dan ikatan hidrogen, serta mendefinisikan lintasan bebas rata-rata sebagai jarak rata-rata antara tumbukan molekul.
Bab 5 membahas teori kinetik gas dan hukum-hukum gas ideal. Terdapat tiga hukum gas ideal utama yaitu hukum Boyle, hukum Gay-Lussac, dan hukum Charles yang kemudian digabung menjadi persamaan gas umum pV=nRT. Persamaan ini menghubungkan tekanan, volume, suhu, dan jumlah mol gas.
Dokumen tersebut menjelaskan teori kinetik gas dan prinsip ekuipartisi energi. Teori kinetik gas mengasumsikan bahwa gas terdiri dari partikel yang bergerak secara acak dengan kecepatan rata-rata tertentu. Prinsip ekuipartisi energi menyatakan bahwa setiap derajat kebebasan molekul menyimpan energi kinetik sebesar 1/2kT. Dokumen tersebut juga menjelaskan hubungan antara energi kinetik, tekanan
際際滷 tersebut merupakan tugas mata kuliah Fisika Dasar, mohon maaf kalau ada banyak kesalahan di pengerjaan soal.
Siti Nurjanah, Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang
kumpulan soal pilihan ganda teori kinetik gas fisikaBella Andreana
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat gas ideal dan hukum-hukum yang berlaku pada gas ideal. Di antaranya adalah gas selalu bergerak acak, tidak saling tarik menarik, dan bertumbukan sempurna.
2. Beberapa soal membahas hubungan antara tekanan, suhu, volume, dan jumlah molekul pada gas ideal berdasarkan hukum gas ideal.
3. Secara umum dokumen tersebut membahas sifat
Dokumen tersebut membahas model-model energi dalam zat padat, termasuk model klasik, model Einstein, model Debye, dan model Born-Von Karmann. Model klasik mengasumsikan atom bergerak seperti osilator harmonik, sehingga energi tidak bergantung suhu. Model Einstein mempertimbangkan sifat kuantum osilator, sehingga energi berubah dengan suhu. Model Debye mempertimbangkan interaksi antar atom, sehingga frekuensi getaran bervariasi. Model Born-V
1. Teori kinetik gas menjelaskan sifat-sifat gas berdasarkan gerak acak partikel-partikel yang membentuk gas
2. Kecepatan rata-rata partikel bergantung pada suhu, massa molekul, dan tekanan berdasarkan hubungan antara energi kinetik dan temperatur
3. Tekanan gas dihubungkan dengan energi kinetik partikel berdasarkan tumbukan partikel dengan dinding wadah
Kinetika reaksi membahas teori kinetika gas, transport dalam gas seperti difusi, dan hukum laju reaksi sederhana. Materi ini akan diuji melalui tugas, quis, ujian tengah semester, dan akhir semester.
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi suatu zat murni pada titik nol mutlak adalah nol. Entropi mutlak suatu zat dapat dihitung dengan mengintegrasikan kapasitas kalor dari 0 Kelvin hingga suhu yang diinginkan. Fungsi energi bebas Gibbs memprediksi spontanitas suatu reaksi kimia berdasarkan perubahan entalpi, entropi, dan temperatur.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar kimia fisika khususnya mengenai sifat gas ideal dan gas nyata, teori kinetika gas, dan teori tumbukan.
Albert Einstein (1879-1955) adalah ilmuwan terbesar abad ke-20 yang dikenal karena teori relativitasnya. Teori ini terdiri dari relativitas khusus (1905) dan umum (1915) yang secara revolusioner menolak adanya waktu absolut dan menjelaskan hubungan antara ruang dan waktu. Teori ini sangat kontroversial namun kemudian diterima setelah dibuktikan secara eksperimental. Selain itu, Einstein juga dikenal karena sumbangannya dalam fis
Terdapat tiga konsep kunci dalam dokumen ini: (1) termodinamika membahas transfer energi skala makroskopis, bukan mikroskopis. (2) Sistem dibatasi oleh bidang batas dan dapat berinteraksi dengan lingkungan melalui transfer energi dan materi. (3) Hukum termodinamika pertama menyatakan konservasi energi total sistem dan lingkungan."
Teori Pita Energi menjelaskan tentang pembentukan tingkat-tingkat energi elektron pada atom, molekul, dan padatan. Ketika banyak atom bergabung membentuk padatan, tingkat valensi terluar setiap atom akan terpecah membentuk pita energi, sementara tingkat inti tidak terpecah. Pita energi ini dapat menentukan sifat konduktifitas suatu padatan, di mana konduktor memiliki pita valensi yang sebagian terisi dan beroverlap dengan p
Dokumen tersebut merangkum tentang sinar-X, mulai dari sejarah penemuan, proses pembentukan, sifat, interaksi dengan benda, jenis-jenis film, dan faktor yang mempengaruhui kualitas gambar radiografi. Dokumen ini juga menjelaskan metodologi penelitian untuk menguji kesesuaian pesawat sinar-X diagnostik meliputi pengukuran ketepatan kolimasi, tegangan, arus, dan paparan radiasi. Berdasark
Dokumen tersebut membahas tentang film dosimetri, termasuk definisi, lapisan-lapisannya, tahapan sebelum dan saat evaluasi, serta perbandingan antara film radiografi dan film radiokromik. Film dosimetri berfungsi untuk mengukur dosis radiasi dengan merekam gambar setelah terkena sinar X atau sinar gamma.
1. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 67
VI. Teori Kinetika Gas
6.1. Pendahuluan dan Asumsi Dasar
Subyek termodinamika berkaitan dengan kesimpulan yang dapat
ditarik dari hukum-hukum eksperimen tertentu, dan memanfaatkan
kesimpulan ini untuk menghubungkan sifat-sifat material seperti
kapasitas panas, koefisien ekspansi, kompresibilitas etc.
Eksperimen Hukum Termodinamika I, II, III
Terlihat tidak ada hipotesa apa pun tentang sifat-sifat atau
penyusun materi. Sampai disini termodinamika merupakan sains
empiris.
Meskipun dengan prinsip termodinamika dapat diprediksikan relasi
beberapa sifat zat seperti selisih harga CP Cv, namun nilai absolut
kapasitas panas tidak dapat diturunkan dari prinsip termodinamika
murni.
Kita dapat mengatasi keterbatasan ini dengan melakukan beberapa
hipotesa mengenai sifat materi.
CP , 硫, 虜
etc.
2. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 68
Hipotesa yang sudah cukup lama tetapi masih berguna sbb:
Sifat-sifat zat dalam secara besar dapat diprediksi dengan teori
molekular melalui dua cara:
1. Teori kinetik atau dinamik menggunakan hukum-hukum
mekanika untuk individual molekul. Dari sini dapat diturunkan
beberapa ekspresi seperti tekanan, energi dalam dll.
2. Termodinamika Statistik mengabaikan detail pembahasan
individual molekul, tetapi menggunakan probabilitas sejumlah
besar molekul yang membentuk materi makro. Metode statistik
ini dapat memperjelas lebih lanjut konsep entropi.
Asumsi Dasar (lihat juga buku-buku Fisika SMU Standar)
Model molekular untuk gas ideal:
1. Volume makroskopik berisi sejumlah besar molekul-molekul.
2. Molekul-molekul dipisahkan pada jarak yang cukup besar
dibandingkan ukuran mereka. Molekul terus menerus bergerak.
3. Pada pendekatan pertama tidak ada gaya molekuler kalau terjadi
kolisi/tumbukan
4. Kolisi antar molekul dan dengan dinding terjadi secara elastik
5. Bila tidak ada gaya luar, molekul terdistribusi secara uniform
6. Arah pergerakan molekul terdistribusi secara uniform
Benda kontinu Terdiri dari partikel molekul
3. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 69
Bila ada N molekul pada suatu wadah dengan volume V maka
jumlah molekul per-unit volume n:
n = N/V
Bila terdistribusi secara uniform maka:
N = n V
Secara analitik, asumsi ke 6 berbunyi: jumlah titik per unit area:
2
4 r
N
dan pada sebarang elemen luas A jumlah titik menjadi:
N = 2
4 r
N
A
Lebih lanjut perhatikan gambar berikut:
A = (r sin 慮 慮) ( r ) = r2
sin 慮 慮
Jumlah titik pada area ini atau jumlah molekul N慮 yang memiliki
kecepatan dengan arah antara 慮 dan 慮+慮 serta dan +
N慮 = 2
4 r
N
r2
sin 慮 慮 =
4
N
sin 慮 慮
慮
r
A
4. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 70
Kalau kedua suku dibagi V maka:
n慮 =
4
n
sin 慮 慮
Disini n慮 berarti kerapatan molekul yang memiliki kecepatan
dengan arah antara 慮 dan 慮+慮 serta dan +.
6.2. Fluks Molekular
Karena gerakan random terjadi terus menerus, sejumlah molekul
misal N sampai ke dinding. Fluks molekular dapat dirumuskan:
陸 =
tA
N
Kalau nv merupakan kerapatan molekul yang memiliki kecepatan
antara v dan v + v, maka
n慮v =
4
1
nv sin 慮 慮
Volume silinder V = (A cos 慮) (vt), sehingga:
Normal
vt
慮
Bidang
Referensi
5. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 71
N慮v =
4
1
v nv sin 慮 cos 慮 慮 A t
Fluks menjadi:
陸慮v =
tA
N v
慮
=
4
1
v nv sin 慮 cos 慮 慮
6.3. Persamaan Gas Ideal
Molekul-molekul menabrak dinding dan terjadi tumbukan elastik
sempurna dapat diperkirakan tekanan pada dinding.
Perubahan momentum:
mv cos慮 (mv cos慮) = 2 mv cos慮
Tekanan pada dinding merupakan gaya per satuan luas:
Tekanan = F/A
慮
v慮
v cos慮
v sin 慮
Normal
v sin 慮
v cos慮
v
6. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 72
Untuk N molekul pada area A
Tekanan = N
At
p
, disini p merupakan perubahan momentum
Hal ini berarti tekanan merupakan fluks dikalikan perubahan
momentum, sehingga:
P慮v = (遜vnv sin 慮 cos 慮 慮)(2mv cos慮) = mv2
nv sin 慮 cos2
慮 慮
Integrasi pada semua nilai 慮:
Pv = 3
1 mv2
nv
akhirnya (jumlah untuk semua kecepatan):
P = 3
1 m 裡 v2
nv
Nilai kuadrat rata-rata kecepatan molekul dapat dinyatakan:
2
v =
N
v
2
Kalau sejumlah N1 memiliki kecepatan v1; N2 memiliki
kecepatan v2 dan seterusnya, maka:
2
v =
N
Nv v 2
atau 2
v =
n
nv v 2
sehingga
裡 v2
nv = n 2
v
dan
P = 3
1 n m 2
v
Karena n = N/V maka
PV = 3
1 N m 2
v
persamaan terakhir sudah seperti persamaan gas ideal
PV = nRT (watch out n disini merupakan
jumlah mole, bukan N/V)
F =
dt
dp
7. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 73
Persamaan gas ideal dapat juga ditulis
PV = N
AN
R
T (mengingat n = N/NA)
sering dijumpai di fisika
AN
R
, sebut saja sebagai konstanta
Boltzmann:
k =
AN
R
Secara numerik
k =
AN
R
= 26
3
10022,6
10314,8
= 1,38110-23
J molekul-1
K-1
Sehingga dalam konstanta Boltzmann:
PV = NkT
Kalau kita bandingkan dengan hasil dari teori kinetika gas
PV = 3
1 N m 2
v
maka
NkT= 3
1 N m 2
v
seterusnya
2
v =
m
kT3
Teori ini secara tidak sengaja telah memberikan interpretasi
molekuler tentang konsep suhu mutlak yang ternyata berbanding
lurus dengan kecepatan kuadrat rata-rata.
Juga:
energi kinetik translasional rata-rata berbanding lurus dengan
suhu mutlak.
8. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 74
Tampak bahwa (karena 2
3 k merupakan konstanta) energi kinetik
hanya tergantung pada suhu dan tidak tergantung jenis molekul
gas.
Contoh pada suhu 300 K,
2
3 kT = 2
3 1,38110-23
300 = 6,2110-21
J
Kalau molekul berupa oksigen, maka 2
v = 23,4104
m2
/detik2
,
sehingga vrms = 472 m/detik. Rms = root mean square.
6.4. Kolisi dengan Dinding Bergerak
Sekarang kita tinjau mekanisme gas yang berekspansi
menggerakkan piston.
Bila komponen normal sebelum tumbukan v cos 慮 dan setelah
tumbukan v cos 慮, maka
v cos 慮 = v cos 慮 2u
Kehilangan energi kinetik:
遜 m(v cos 慮)2
遜 m(v cos 慮 2u)2
2mvu cos 慮
(dengan hipotesis u << v).
慮 慮
v v
u
9. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 75
Kehilangan energi kinetik ini tergantung pada 慮 dan v tetapi tidak
pada . Jumlah kolisi-慮v dengan dinding per-unit area per-unit
waktu:
陸慮v = 遜 v nv sin 慮 cos 慮 慮
Jadi kehilangan energi kinetik:
muv2
nv sin 慮 cos 慮 慮
Integrasikan seluruh 慮 dan v didapat:
3
1 n m 2
v u
yang merupakan kehilangan energi kinetik total persatuan luas
persatuan waktu.
Karena 3
1 n m 2
v merupakan tekanan (P), maka penurunan energi
kinetik molekular per-unit waktu pada suatu luasan A sama
dengan:
3
1 n m 2
v u A = PA u = Fu laju kerja
Jadi laju kerja sama dengan penurunan energi kinetik. Bila gas
tidak menerima energi dari tempat lain, maka jelas temperatur gas
tersebut turun.
Ahtung! adalah nonsense untuk mengatakan bahwa temperatur
molekul turun. (Why?)
Dari segi pandang molekular, temperatur merupakan atribut
molekul secara keseluruhan, yakni berbanding lurus dengan energi
kinetik rata-rata. Secara individual energi kinetik molekul dapat
lebih tinggi atau rendah.
10. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 76
6.5. Prinsip Equipartisi Energi
Anggap campuran gas-gas tidak bereaksi maka tekanan total
adalah jumlah tekanan parsial komponen-komponen gas (Hukum
Dalton). (Lihat buku Sains Fisika SLTP)
Bila gas-gas yang bercampur diberi nomor 1,2,3 etc., sehingga
tekanan parsial masing-masing p1, p2, etc. dengan jumlah molekul
N1, N2 etc., maka:
p1V = N1kT, p2V = N2kT, etc.
Massa masing-masing komponen m1, m2 etc., dapat ditulis:
p1V = 3
1 N1m1
2
1v , p2V = 3
1 N2m2
2
2v , etc.
Dengan menyamakan ekspresi p1V, p2V etc. yang sesuai:
2
1 m1
2
1v = 2
3 kT , 2
1 m2
2
2v = 2
3 kT , etc.
Suku sebelah kiri merupakan energi kinetik translasi rata-rata
berbagai gas.
dalam campuran Ek rata-rata ini bernilai sama.
Disebut sebagai prinsip equipartisi energi.
11. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 77
Sekarang kita tinjau keadaan lain. Energi kinetik translasi
yang berkaitan dengan molekul dengan kecepatan pada komponen-
x dan massa m dapat ditulis: 遜 m 2
xv . Nilai kuadrat rata-rata
kecepatan:
2
v = 2
xv + 2
yv + 2
zv
Karena arah-arah x, y dan z merupakan arah yang ekuivalen, maka
2
xv = 2
yv = 2
zv
dan
2
v = 3 2
xv = 3 2
yv = 3 2
zv
Energi kinetik rata-rata per molekul pada salah satu komponen:
2
1 m 2
xv = 6
1 m 2
v = 2
1 kT
Tampak merupakan sepertiga energi kinetik total.
Energi kinetik rata-rata per komponen:
Ek = 2
1 kT
Energi kinetik translasi mempunyai tiga komponen kecepatan,
dikatakan memiliki 3 derajat kebebasan, f.
Molekul tidak hanya memiliki derajat kebebasan translasi,
khususnya yang diatomik, triatomik dll., tetapi ada juga vibrasi dan
rotasi.
Apabila ada f derajat kebebasan, maka energi per molekul:
竜 =
2
f
kT
dan energi total dari N molekul:
N竜 =
2
f
NkT =
2
f
nRT
12. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 78
6.6. Teori Kapasitas Panas Klassik
Perubahan energi dalam antara dua keadaan keseimbangan:
Ua Ub = Wad
Disini yang terdefinisikan hanyalah perubahan energi dalam.
Kalau dilihat dari model molekular, maka energi dalam dapat
diidentifikasi (secara hipotesis) sebagai jumlah energi-energi
individual molekul.
Untuk N molekul gas dengan f derajat kebebasan:
U =
2
f
NkT =
2
f
nRT
Energi dalam spesifik (per-mole):
u =
n
U
=
2
f
RT
Untuk mengecek kebenaran hal ini paling mudah dilihat dengan
kapasitas panas.
Kapasitas panas molal pada volume tetap:
cv =
vT
u
錚
錚
錚
錚
錚
錚
sehingga hipotesa di atas akan benar bila:
cv = 錚
錚
錚
錚
錚
錚
RT
f
dT
d
2
=
2
f
R
Dari relasi termodinamika untuk gas ideal:
13. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 79
cP = cv + R cP =
2
f
R + R =
2
2+f
R
dan
粒 =
v
P
c
c
=
2
2
2
f
f +
=
f
f 2+
Nilai 粒 ini dapat dicocokkan dengan hasil eksperimen.
Sekarang evaluasi:
f = 3 粒 = 1,6667 cP/R = 2,5 cv/R =1,5
f = 4 粒 = 1,5 cP/R = 3 cv/R =2
f = 5 粒 = 1,4 cP/R = 3,5 cv/R =2,5
f = 6 粒 = 1,3333 cP/R = 4 cv/R =3
f = 7 粒 = 1,284 cP/R = 4,5 cv/R =3,5
Cocokkan dengan data eksperimen:
Gas 粒 cP/R cv/R R
cc vP
He
Ne
Ar
Kr
Xe
1,66
1,64
1,67
1,69
1,67
2,50
2,50
2,51
2,49
2,50
1,506
1,52
1,507
1,48
1,50
0,991
0,975
1,005
1,01
1,00
H2
O2
N2
CO
NO
Cl2
1,40
1,40
1,40
1,42
1,43
1,36
3,47
3,53
3,50
3,50
3,59
4,07
2,47
2,52
2,51
2,50
2,52
3,00
1,00
1,01
1,00
1,00
1,07
1,07
CO2
NH3
1,29
1,33
4,47
4,41
3,47
3,32
1,00
1,10
CH4
Udara
1,30
1,40
4,30
3,50
3,30
2,50
1,00
1,00
14. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 80
Diskusi:
Untuk gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe):
Cukup match untuk f = 3
Fisis: gas monatomik memiliki 3 derajat kebebasan translasi
Untuk gas-gas diatomik (H2, O2, N2, CO, NO, Cl2)
Cukup match untuk f =5
(perkecualian untuk gas Cl2 yang meminta f =6)
Fisis:
Untuk gas diatomik seharusnya ada 7 derajat kebebasan (3
translasi, 2 rotasi dan 2 vibrasi).
Tampaknya ada satu atau dua mode vibrasi yang tidak
terjadi pada temperatur ruang.
Untuk gas-gas triatomik dan yang lebih tinggi, juga ada kesesuaian
dengan eksperimen.
Konklusi umum:
(leave to the readers)
y
y
x
x
z
z
15. M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas 81
6.7. Kapasitas Panas Spesifik Zat Padat
Molekul-molekul dalam zat padat, tidak seperti pada gas, memiliki
keterbatasan gerak biasanya hanya memiliki gerak vibrasi sekitar
titik tetap.
Dapat dibayangkan masing-masing molekul melakukan gerak
harmonis. Masing-masing memiliki 3 derajat kebebasan.
Karena gerak harmonis maka energi kinetik akan bernilai sama
dengan energi potensial, jadi energi setiap derajat kebebasan
menjadi kT (yakni 遜kT untuk energi kinetik dan 遜kT untuk energi
potensial).
Energi total untuk N molekul dapat ditulis:
U = 3NkT
Apakah ini cocok?
Tinjau parameter yang dapat diukur secara eksperimen yaitu
kapasitas panas spesifik molal pada volume tetap:
cv = 3R = 38,31103
= 24,9103
J kilomole-1
K-1
Angka ini ternyata cocok dengan eksperimen kapasitas panas
spesifik zat padat pada suhu temperatur kamar, tetapi tidak sesuai
untuk suhu rendah. Diperlukan koreksi Mekanika Kuantum untuk
teori cP pada suhu rendah. (Akan dibahas pada bab selanjutnya)
Latihan
1. 9-5 2. 9-13 3. 9-21 4. 9-23