ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Anthony Giddens, M Scott Poole,
David R Seibold, Robert D McPhee

Sigit Yunanto
55213110004
Vondrasek adalah
ayah saya,
Panggil saya Tim

Tim Vondrasek

Selamat
Pagi Tuan
Vondrasek
Karyawan
1

Karyawan
2

Manager Shift Produksi

Jeremy

Karyawan
5

Karyawan
3

Karyawan
4

Supervisor Shift Produksi
Tim Vondrasek

Mengapa semua
Karyawan sangat
formal?

Ini adalah shift ku.
Saya ingin semua
mengikuti gaya dan
cara saya

Manager Shift Produksi

Jeremy

Supervisor Shift Produksi

itu adalah
kebijakan
perusahaan.
Kami percaya
bahwa itu
bagian dari cara
menghormati
pimpinan

Memang benar ini adalah
shift anda, cara ini sudah
diajarkan sebagai cara
berkomunikasi dengan
lainnya. Selanjutnya para
karyawan akan bingung jika
harus memanggil nama
depan
Tim Vondrasek

Manager Shift Produksi

Jeremy

Anda benar. Saya kira, aku pun
harus membiarkan para
karyawan memanggilku tuan
vondrasek, sampai saya bisa
meluruskannya. Disamping
itu, saya juga tidak ingin mereka
berfikir bahwa saya melanggar
peratuan kantor atau
merubahnya

Angela Griffith

Tim membicarakannya kepada

Undang Meeting
HRD

Supervisor Shift Produksi

Para Manager Shift Produksi
ï‚ž Voting

50:50
ï‚ž Tetap menggunakan
sistem lama

Meeting
Lingkungan
Sosial

Kajian
Ilmu
Sosial
Individu

Teori
Strukturasi
ï‚ž Anthony

Giddens seorang
sosiolog asal Inggris yang
terkenal karena teori
strukturasi dan pandangan
menyeluruh tentang
masyarakat modern tidak
memilih salah satu dari
keduanya namun
merangkum kedua teori
tersebut
ï‚ž Gidden

membedakan
pengertian sistem dan struktur.

ï‚ž Sistem

adalah kelompok itu
sendiri, termasuk juga perilaku
yang dilaksanakannya,

ï‚ž Sementara

struktur adalah
aturan-aturan yang mereka
sepakati.
 ―Human Agency

dan Struktur
Sosial‖ berhubungan satu
dengan yang lain, tindakan
tindakan yang berulang
(Repetisi) dari agen agen
individual-lah yang
memproduksi struktur
tersebut.
ï‚ž Namun

dalam uraian diatas
juga berarti bahwa semua
Struktur itu bisa dirubah,
ketika orang orang sudah
mulai mengabaikan,
menggantikan atau
mereproduksi cara yang
berbeda.
ï‚ž Tindakan

sehari hari seseorang
memperkuat dan memproduksi
seperangkat ekspektasi.
Perangkat ekspektasi orang
orang inilah yang membentuk
―Kekuatan Sosial‖ dan ―Struktur
Sosial‖. Ini berati terdapat
struktur
sosial, tradisi, institusi, aturan
moral merupakan cara cara
yang mapan untuk melakukan
sesuatu
Hubungan antara individu dengan struktur sosial
merupakan dualitas
ï‚ž Setiap individu mempunyai resources yang
meliputi semua potensi yang dimiliki seperti
pengetahuan, keahlian, kompetensi, pengalaman
ï‚ž Setiap struktur atau organisasi memiliki resources
yang mencakup hard power dan soft power. Setiap
organisasi umumnya mempunyai sumber daya
material dan sumber daya nonmaterial. Ia memiliki
teknologi, piranti, bangunan, sistem, aturan,
norma, konvensi, dan nilai.
ï‚ž
ï‚ž Dualitas

dalam pengertian ini adalah baik
struktur sosial ataupun aktor keduanya
saling mempengaruhi dan memberi
kontribusi dan corak bagi keduanya
ï‚ž Kualitas organisasi ditentukan oleh
kualitas tindakan individu
ï‚ž Sedangkan kualitas tindakan individu
ditentukan oleh kualitas organisasi.
ï‚ž Teori

ini mengambil nama
‗Strukturasi Adaptif‘, karena
anggota kelompok secara
sengaja meyesuaikan aturan
dan sumberdaya untuk
mencapai tujuan.
ï‚ž

Gagasan Poole berangkat dari
teori strukturasi yang dikemukakan
Anthony Giddens

ï‚ž

Dalam penelitiannya, Gidden
mendeskripsikan bagaimana
institusi sosial—kelompok dan
organisasi, misalnya - diproduksi,
direproduksi, dan ditransformasi
melalui penggunaan aturan-aturan
sosial.
ï‚ž

Aturan itu dibuat sebagai panduan
perilaku anggotanya, sebagaimana
cetak biru yang digunakan untuk
mengarahkan seorang kontraktor
dalam membangun struktur
bangunan (West & Turner,
2007:296). Kunci dari memahami
komunikasi yang terjadi dalam
sebuah kelompok atau organisasi,
menurut Gidden, adalah dengan
mempelajari struktur yang menjadi
fondasi mereka.
ï‚ž

Poole menekankan pentingnya
memahami bahwa individu
menciptakan dan membentuk
kelompok sebagaimana mereka
berperilaku di dalamnya.

ï‚ž

Perilaku anggota kelompok, seperti
dikatakan Giddens, dipengaruhi
oleh tiga elemen tindakan yaitu
ï‚ž a. interpretasi,
ï‚ž b. moralitas,
ï‚ž c. dan kekuasaan.
ï‚ž Interpretasi

dilakukan melalui

bahasa,
ï‚ž moralitas didirikan melalui
norma kelompok,
ï‚ž dan kekuasaan diraih melalui
struktur kekuasaan
interpersonal yang timbul
dalam kelompok.
ï‚ž

Menurut Poole, interaksi selalu
menyangkut ketiga hal tersebut

ï‚ž

Poole mengasumsikan bahwa
anggota kelompok adalah aktor
yang memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang secara refleksif
mengontrol aktivitas mereka.

ï‚ž

Moralitas, interpretasi, dan
kekuasan selalu dikombinasikan
dalam setiap tindakan kelompok.
ï‚ž

Konstribusi tiga elemen tindakan
tersebut sangat menarik sebagai
awal bagi kita memahami proses
yag dilalui oleh kelompok saat
mereka membuat suatu keputusan.
ï‚ž

Berdasarkan pernyataan Poole dan
rekan-rekan megenai teori ini dapat
dikatakan bahwa esensi teori ini
adalah : kelompok-kelompok dapat
mengikuti rangkaian atau urutan
yang bervariasi dalam
perkembangan keputusan,
bergantung pada kemungkinankemungkinan yang mereka hadapi
ï‚ž

Sebelum Poole mencetuskan teorinya, para peneliti berpikir
bahwa mereka telah mengidentifikasi pola universal untuk
pengambilan keputusan di kelompok kecil.

ï‚ž

Pola ini dikenal juga dengan nama model urutan tunggal (a
single sequence model) yang terdiri dari :
1.
2.
3.
4.

5.

Orientasi (orientation); usaha-usaha tidak terfokus karena tujuan
belum jelas
Konflik (conflict); orang-orang tidak setuju pada pendekatan terhadap
masalah
Penggabungan (coalescence); ketegangan dikurangi melalui negosiasi
damai
Pembangunan (Development); kelompok berkonsentrasi pada cara
untuk mengimplementasikan solusi tunggal
Integrasi (integration), kelompok berfokus pada ketegangan –
solidaritas bebas daripada tugas.
ï‚ž

Pembuatan keputusan kelompok
adalah proses di mana anggotaanggota kelompok berusaha untuk
mencapai persetujuan pada
keputusan terakhir.

ï‚ž

Individu mengeluarkan opini dan
preferensi dan dengannya
memproduksi atau mereproduksi
aturan tertentu di mana persetujuan
bisa dicapai atau dihadang.
ï‚ž

Dalam membuat keputusan
tersebut, menurutnya kelompokkelompok terkadang mengikuti
prosedur terprediksi, namun
terkadang mereka tidak sistematik,
dan terkadang juga mereka
mengembangkan suatu jalur atau
urutan sendiri dalam rangka
merespon suatu kebutuhan unik
yang mereka hadapi.

More Related Content

Teori strukturasi adaptif

  • 1. Anthony Giddens, M Scott Poole, David R Seibold, Robert D McPhee Sigit Yunanto 55213110004
  • 2. Vondrasek adalah ayah saya, Panggil saya Tim Tim Vondrasek Selamat Pagi Tuan Vondrasek Karyawan 1 Karyawan 2 Manager Shift Produksi Jeremy Karyawan 5 Karyawan 3 Karyawan 4 Supervisor Shift Produksi
  • 3. Tim Vondrasek Mengapa semua Karyawan sangat formal? Ini adalah shift ku. Saya ingin semua mengikuti gaya dan cara saya Manager Shift Produksi Jeremy Supervisor Shift Produksi itu adalah kebijakan perusahaan. Kami percaya bahwa itu bagian dari cara menghormati pimpinan Memang benar ini adalah shift anda, cara ini sudah diajarkan sebagai cara berkomunikasi dengan lainnya. Selanjutnya para karyawan akan bingung jika harus memanggil nama depan
  • 4. Tim Vondrasek Manager Shift Produksi Jeremy Anda benar. Saya kira, aku pun harus membiarkan para karyawan memanggilku tuan vondrasek, sampai saya bisa meluruskannya. Disamping itu, saya juga tidak ingin mereka berfikir bahwa saya melanggar peratuan kantor atau merubahnya Angela Griffith Tim membicarakannya kepada Undang Meeting HRD Supervisor Shift Produksi Para Manager Shift Produksi
  • 5. ï‚ž Voting 50:50 ï‚ž Tetap menggunakan sistem lama Meeting
  • 7. ï‚ž Anthony Giddens seorang sosiolog asal Inggris yang terkenal karena teori strukturasi dan pandangan menyeluruh tentang masyarakat modern tidak memilih salah satu dari keduanya namun merangkum kedua teori tersebut
  • 8. ï‚ž Gidden membedakan pengertian sistem dan struktur. ï‚ž Sistem adalah kelompok itu sendiri, termasuk juga perilaku yang dilaksanakannya, ï‚ž Sementara struktur adalah aturan-aturan yang mereka sepakati.
  • 9. ï‚ž ―Human Agency dan Struktur Sosial‖ berhubungan satu dengan yang lain, tindakan tindakan yang berulang (Repetisi) dari agen agen individual-lah yang memproduksi struktur tersebut.
  • 10. ï‚ž Namun dalam uraian diatas juga berarti bahwa semua Struktur itu bisa dirubah, ketika orang orang sudah mulai mengabaikan, menggantikan atau mereproduksi cara yang berbeda.
  • 11. ï‚ž Tindakan sehari hari seseorang memperkuat dan memproduksi seperangkat ekspektasi. Perangkat ekspektasi orang orang inilah yang membentuk ―Kekuatan Sosial‖ dan ―Struktur Sosial‖. Ini berati terdapat struktur sosial, tradisi, institusi, aturan moral merupakan cara cara yang mapan untuk melakukan sesuatu
  • 12. Hubungan antara individu dengan struktur sosial merupakan dualitas ï‚ž Setiap individu mempunyai resources yang meliputi semua potensi yang dimiliki seperti pengetahuan, keahlian, kompetensi, pengalaman ï‚ž Setiap struktur atau organisasi memiliki resources yang mencakup hard power dan soft power. Setiap organisasi umumnya mempunyai sumber daya material dan sumber daya nonmaterial. Ia memiliki teknologi, piranti, bangunan, sistem, aturan, norma, konvensi, dan nilai. ï‚ž
  • 13. ï‚ž Dualitas dalam pengertian ini adalah baik struktur sosial ataupun aktor keduanya saling mempengaruhi dan memberi kontribusi dan corak bagi keduanya ï‚ž Kualitas organisasi ditentukan oleh kualitas tindakan individu ï‚ž Sedangkan kualitas tindakan individu ditentukan oleh kualitas organisasi.
  • 14. ï‚ž Teori ini mengambil nama ‗Strukturasi Adaptif‘, karena anggota kelompok secara sengaja meyesuaikan aturan dan sumberdaya untuk mencapai tujuan.
  • 15. ï‚ž Gagasan Poole berangkat dari teori strukturasi yang dikemukakan Anthony Giddens ï‚ž Dalam penelitiannya, Gidden mendeskripsikan bagaimana institusi sosial—kelompok dan organisasi, misalnya - diproduksi, direproduksi, dan ditransformasi melalui penggunaan aturan-aturan sosial.
  • 16. ï‚ž Aturan itu dibuat sebagai panduan perilaku anggotanya, sebagaimana cetak biru yang digunakan untuk mengarahkan seorang kontraktor dalam membangun struktur bangunan (West & Turner, 2007:296). Kunci dari memahami komunikasi yang terjadi dalam sebuah kelompok atau organisasi, menurut Gidden, adalah dengan mempelajari struktur yang menjadi fondasi mereka.
  • 17. ï‚ž Poole menekankan pentingnya memahami bahwa individu menciptakan dan membentuk kelompok sebagaimana mereka berperilaku di dalamnya. ï‚ž Perilaku anggota kelompok, seperti dikatakan Giddens, dipengaruhi oleh tiga elemen tindakan yaitu ï‚ž a. interpretasi, ï‚ž b. moralitas, ï‚ž c. dan kekuasaan.
  • 18. ï‚ž Interpretasi dilakukan melalui bahasa, ï‚ž moralitas didirikan melalui norma kelompok, ï‚ž dan kekuasaan diraih melalui struktur kekuasaan interpersonal yang timbul dalam kelompok.
  • 19. ï‚ž Menurut Poole, interaksi selalu menyangkut ketiga hal tersebut ï‚ž Poole mengasumsikan bahwa anggota kelompok adalah aktor yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang secara refleksif mengontrol aktivitas mereka. ï‚ž Moralitas, interpretasi, dan kekuasan selalu dikombinasikan dalam setiap tindakan kelompok.
  • 20. ï‚ž Konstribusi tiga elemen tindakan tersebut sangat menarik sebagai awal bagi kita memahami proses yag dilalui oleh kelompok saat mereka membuat suatu keputusan.
  • 21. ï‚ž Berdasarkan pernyataan Poole dan rekan-rekan megenai teori ini dapat dikatakan bahwa esensi teori ini adalah : kelompok-kelompok dapat mengikuti rangkaian atau urutan yang bervariasi dalam perkembangan keputusan, bergantung pada kemungkinankemungkinan yang mereka hadapi
  • 22. ï‚ž Sebelum Poole mencetuskan teorinya, para peneliti berpikir bahwa mereka telah mengidentifikasi pola universal untuk pengambilan keputusan di kelompok kecil. ï‚ž Pola ini dikenal juga dengan nama model urutan tunggal (a single sequence model) yang terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. Orientasi (orientation); usaha-usaha tidak terfokus karena tujuan belum jelas Konflik (conflict); orang-orang tidak setuju pada pendekatan terhadap masalah Penggabungan (coalescence); ketegangan dikurangi melalui negosiasi damai Pembangunan (Development); kelompok berkonsentrasi pada cara untuk mengimplementasikan solusi tunggal Integrasi (integration), kelompok berfokus pada ketegangan – solidaritas bebas daripada tugas.
  • 23. ï‚ž Pembuatan keputusan kelompok adalah proses di mana anggotaanggota kelompok berusaha untuk mencapai persetujuan pada keputusan terakhir. ï‚ž Individu mengeluarkan opini dan preferensi dan dengannya memproduksi atau mereproduksi aturan tertentu di mana persetujuan bisa dicapai atau dihadang.
  • 24. ï‚ž Dalam membuat keputusan tersebut, menurutnya kelompokkelompok terkadang mengikuti prosedur terprediksi, namun terkadang mereka tidak sistematik, dan terkadang juga mereka mengembangkan suatu jalur atau urutan sendiri dalam rangka merespon suatu kebutuhan unik yang mereka hadapi.

Editor's Notes

  1. Ada dua pemikiran besar di dalam kajian ilmu sosial yang melihat hubungan antara lingkungan sosial dengan individu.Pandangan pertama mengatakan bahwa tindakan individu tidak lebih dari sebuah fungsi dan kedudukannya di dalam struktur sosial yang ada. Nilai, norma, kaidah dan prinsip-prinsip organisasi menentukan corak perilaku dan tindakan individu. Individu hanyamenjalankan fungsi dan kewajiban yang merefleksikan kewenangan yang diberikan oleh struktur tersebut Dengan demikian, kapasitas, pengalaman, kompetensi, keahlian, pengetahuan dan semua potensi yang dimiliki individu, tidak mendapat perhatian di dalam pemikiran ini. Struktur lingkungan atau organisasi sepenuhnya mengontrol perilaku individu. Tindakan individu hanyamencerminkan pengejawantahan dari aturan, norma, prinsip dan kaidah yang dimiliki organisasi atau lingkungan sosial di mana ia berada dan mengabaikan kenyataan bahwa sebenarnya individu juga mempunyai kapasitas untuk mengendalikan danmengontrol lingkungan atau organisasi yang ia ikuti. Jelas, pemikiran ini menekankan struktur yang deterministik.Pemikiran kedua, sebaliknya menjelaskan bahwa individulah yang penting dalam setiap lingkungan sosial. Karakteristik organisasi atau struktur sosial hanyalah merupakan produk dari interaksi yang terjadi di antara individuindividu. Sistem pendidikan, organisasimasyarakat, rumah sakit, pemerintahan, partai politik dan semua bentuk organisasi tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak ada joint action di antara individu-individu. Bentuk organisasi atau struktur sosial hanyalah merupakan produk dari tindakan tersebut. Dengan demikian, kualitas individu menjadi penentu kualitas organisasi atau struktur sosial tersebut. Kompetensi, keahlian, pengalaman, emosi, pengetahuan, kapabilitas dan semuapotensi yang dimiliki punya andil yang besar dalam menentukan corak struktur atauorganisasi sosial yang ada.