ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
TEORI
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
TEORI KLASIK
o MERKANTILISME
o ADAM SMITH
o DAVID RICARDO
Merkantilisme
• Teori merkantilisme adalah sebuah
pandangan ekonomi yang muncul antara
abad ke-16 hingga abad ke-18.
• Teori ini menekankan pentingnya akumulasi
kekayaan, terutama dalam bentuk emas dan
perak, sebagai indikator kekuatan dan
kesejahteraan suatu negara. Beberapa
prinsip utama dari merkantilisme meliputi:
Merkantilisme
• Sistem ekonomi terdiri dari 3 komponen :
sektor manufaktur, sektor pedesaan dan
daerah jajahan/koloni.
• Kaum pedagang sebagai kelompok
penting dalam sistem ekonomi, tenaga
kerja sebagai faktor produksi paling
penting. (Labor theory value)
• Positive trade balance (ekspor > impor)
Merkantilisme
• Perdagangan Internasional: Negara harus
berusaha untuk mengekspor lebih banyak
barang daripada yang diimpornya, sehingga
menghasilkan surplus perdagangan.
• Intervensi Negara: Pemerintah harus aktif
dalam mengatur ekonomi, termasuk
memberikan dukungan kepada industri
domestik dan membatasi impor melalui tarif
dan kuota.
Merkantilisme
• Kekayaan sebagai Tujuan: Kekayaan
negara dianggap penting untuk kekuatan
militer dan politik, sehingga negara harus
berfokus pada pengembangan industri dan
perdagangan.
• Kolonialisasi: Merkantilisme mendorong
eksplorasi dan pendirian koloni, yang
dianggap sebagai sumber bahan mentah
dan pasar bagi produk-produk negara
induk.
Merkantilisme
• Peran pemerintah
• Bullionism : kebijakan mengawasi penggunaan dan
pertukaran logam mulia. Negara melarang ekspor emas,
perak, dan logam mulia lain oleh individu dan mengatur
keluarnya mata uang dari dalam negeri.
• Memberikan hak istimewa pada perusahaan-perusahaan
tertentu untuk rute-rute perdagangan
sebagai monopoli dan monopsoni.
• Kebijakan ekonomi domestik
• Kebijakan upah yang rendah agar produk lebih kompetitif
• Mendorong keluarga besar karena tenaga kerja merupakan
faktor ptoduksi penting
Merkantilisme
• Merkantilisme berfungsi sebagai
dasar bagi kebijakan ekonomi di
banyak negara Eropa pada masa itu,
tetapi akhirnya mulai ditentang oleh
pemikir-pemikir ekonomi klasik
seperti Adam Smith, yang
mengembangkan teori-teori tentang
liberalisme dan perdagangan bebas.
ADAM SMITH
• Serangan kedua bagi merkantilis datang dari
Adam Smith. Smith memandang
kesejahteraan suatu negara ditunjukkan oleh
kapasitas produksi yaitu kemampuan
menghasilkan barang dan jasa bukan pada
penguasaan logam mulia
• Intervensi pemerintah terhadap
perekonomian kecil.
• Laissez faire  lingkungan yang mendorong
kesejahteraan negara.
ADAM SMITH
• Asumsi
• Hanya ada dua negara yang akan saling
berdagang, misal negara X dan Y
• Hanya ada dua barang yang dapat
dihasilkan, misal barang A dan B
• dalam menghasilkan barang-barang
tersebut hanya ada 1 input yang
dipergunakan yaitu tenaga kerja dengan
asumsi TK ini dalam suatu negara bersifat
homogen atau mempunyai mobilitas yang
sempurna. Untuk antara negara TK
immobile.
Absolute Advantage Theory
• Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk
spesialisasi dalam menghasilkan barang yang
mempunyai keunggulan absolut. Barang ini kan di
ekspor, sebalknya negara tersebut akan mengimpor
barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak
mempunyai keunggulan absolu. (absolute
disadvantage)
• Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang
tersebut dihasilkan secara lebih murah dibanding
dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini
ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input yang digunakan
atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari
sejumlah input tertentu. dapat saling
Absolute Advantage Theory
• Syarat terjadinya perdagangan
• Masing –masing negara mempunyai
keunggulan absolute yang berbeda
• Harga internasional harus saling
menguntungkan (dasar tukar
internasional harus berada di antara
2 dasar tukar domestik)
•
Absolute Advantage Theory
Negara
X Y
Barang
A 5 6
B 9 7
• Contoh
Tabel 1. Biaya Produksi per unit Barang
Absolute Advantage Theory
• Keunggulan absolut
• Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A
• Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang B
• Spesialisasi
• Negara X spesialisai pada barang A
• Negara Y spesialisai pada barang B
• Perdagangan
• Negara X mengekspor barang A
• Negara Y mengekspor barang B
• Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri
untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang
yang mempunyai keunggulan absoluy. Barang ini
kan di ekspor, sebalknya negara tersebut akan
mengimpor barang yang apabila dihasilkan
sendiri tidak mempunyai keunggulan absolu.
(absolute disadvantage)
• Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila
barang tersebut dihasilkan secara lebih murah
dibanding dihasilkan negara lain atau lebih
efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh lebih
sedikitnya input yang digunakan atau lebih
banyaknya output yang dihasilkan dari sejumlah
input tertentu. dapat saling
• Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith.
Untuk kasus negara yang tidak mempunyai
keunggulan absolut menurut Adam Smith
tidak bisa melakukan perdagangan. Menurut
David Ricardo ada kemungkinan untuk saling
berdagang.
• Kritil terhadap Adam Smith : suatu negara
berspesialisasi karena teknologi maju, yang
memiliki teknologi maju adalah negara maju
yang lebih efisien, maka negara sedang
berekembang tidak bisa berdagang,
•
• Keunggulan komparatif adalah konsep
yang menjelaskan bagaimana dua negara
dapat saling menguntungkan dalam
perdagangan internasional dengan
mengkhususkan diri dalam produksi
barang di mana mereka memiliki biaya
relatif lebih rendah. Mari kita lihat contoh
perhitungan sederhana antara dua
negara: Negara A dan Negara B.
Comparative Advantage
Theory
•
•Kasus 2 negara tidak bisa
berdagang menurut Adam
Smith, menurut David Ricardo
bisa berdagang asalkan masig-
masing negara memiliki
keunggulan komparatif
Comparative Advantage
Theory
•Misalkan:
•Negara A:
• 1 unit barang X membutuhkan 2 jam kerja.
• 1 unit barang Y membutuhkan 4 jam kerja.
•Negara B:
• 1 unit barang X membutuhkan 3 jam kerja.
• 1 unit barang Y membutuhkan 2 jam kerja.
Langkah 1: Hitung Biaya Kesempatan
(Opportunity Cost)
Untuk Negara A:
•Biaya Kesempatan Produksi 1 unit X:
• 1 unit X = 2 jam kerja.
• Dalam 2 jam kerja, Negara A bisa
memproduksi 2/4=0,5 unit Y.
• Jadi, biaya kesempatan 1 unit X = 0,5 unit
Y.
•Biaya Kesempatan Produksi 1 unit Y:
• 1 unit Y = 4 jam kerja.
• Dalam 4 jam kerja, Negara A bisa
memproduksi 4/2=2 unit X.
• Jadi, biaya kesempatan 1 unit Y = 2 unit X.
Untuk Negara B:
•Biaya Kesempatan Produksi 1
unit X:
• 1 unit X = 3 jam kerja.
• Dalam 3 jam kerja, Negara B
bisa memproduksi 3/2=1,5
unit Y.
• Jadi, biaya kesempatan 1 unit
X = 1,5 unit Y.
Biaya Kesempatan Produksi 1
unit Y:
•1 unit Y = 2 jam kerja.
•Dalam 2 jam kerja, Negara B
bisa memproduksi 2/3 0,67 unit
≈
X.
•Jadi, biaya kesempatan 1 unit Y =
2/3 ​unit X.
Langkah 2: Identifikasi Keunggulan
Komparatif
•Negara A:
• Biaya kesempatan untuk memproduksi
X adalah 0,5 Y.
• Biaya kesempatan untuk memproduksi
Y adalah 2 X.
•Negara B:
• Biaya kesempatan untuk memproduksi
X adalah 1,5 Y.
• Biaya kesempatan untuk memproduksi
Y adalah 2/3 ​X.
KESIMPULAN
•Negara A memiliki keunggulan komparatif
dalam memproduksi barang X karena
biaya kesempatan untuk memproduksi X
lebih rendah (0,5 Y dibandingkan 1,5 Y).
•Negara B memiliki keunggulan komparatif
dalam memproduksi barang Y karena
biaya kesempatan untuk memproduksi Y
lebih rendah (2/3X dibandingkan 2 X).
KESIMPULAN
•
Dengan demikian, Negara A harus
fokus pada produksi barang X,
sedangkan Negara B harus fokus
pada produksi barang Y.
Melalui perdagangan, kedua
negara dapat memperoleh
barang yang mereka butuhkan
dengan lebih efisien.
Negara
X Y
Barang
A 5 6
B 9 10
•Contoh
Tabel 2. Biaya Produksi per unit
Barang
Negara X
• Keunggulan komparatif
• Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A =
5/6 usaha negara Y
• Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B =
9/10 usaha negara Y Negara Y
 Negara X lebih efisien dibanding negara Y
• Efisien
• Barang A = 5/6 x 100% = 83,3%
• Barang B = 9/10 x 100% = 90 %
 Lebih efisien barang A  negara X mempunyai
keunggulan komparatif pada barang A.
Negara Y
• Keunggulan komparatif
• Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 6/5 usaha negara
X
• Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 10/9 usaha
negara X
 Negara Y kurang efisien dibanding negara X
• Efisiensi
• Barang A = 6/5 x 100% = 120%
• Barang B = 10/9 x 100% = 110 %
 Negara Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil.
Negara Y mempunyai comparative disadvantage paling kecil pada
barang B.
Berdagang atau Tidak ?
• Jika rasio X dan Y sama  tidak bisa
berdagang
• Jika rasio X dan Y berbeda  bisa
berdagang
Model Klasik dalam
Hubungannya dengan Uang
• Perkembangan pertama dari model klasik
adalah perubahan dari tenaga kerja yang
diperlukan per komoditi menjadi komoditi
dalam harga moneter.
• Nilai domestik masing-masing barang
ditemukan dengan mengalikan jumlah tenaga
kerja dengan upah. Jika suatu negara
melakukan autarki.
• Jika melakukan perdagangan maka
menggunakan nilai tukar atau kurs.
Model Klasik dalam
Hubungannya dengan Uang
• Contoh :
• Tabel 3. Biaya Produksi TK per unit Barang
•
•
•Kesimpulan Tabel 3:
• Negara X mempunyai keunggulan absolute
pada barang A, B, D, F
• Negara Y mempunyai keunggulan absolute
pada barang C, E.
• Barang G indiferens di antara negara X dan Y
•Pernyataan dalam upah tenaga
kerja
•Tabel 4. Biaya Produksi per unit
Barang
• Informasi :
• Upah Negara X = 1 USD/tk
• Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
• Jika informasi hanya seperti pada tabel 4
maka belum bisa dapat disimpulkan
• Perlu adanya kurs/nilai tukar
• USD……. = AUSD …………
• Pernyataan dalam upah tenaga kerja
• Tabel 5. Biaya Produksi USD per unit
Barang
• Informasi :
• Upah Negara X = 1 USD/tk
• Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
• 1 USD = 1 AUSD
• Dibutuhkan data uapah dan nilai tukar di
kedua negara
• Contoh ini nilai tukar barang antara negara X
dan Y adalah 1 dibanding 1 sehingga nilai
dalam tabel tetap, jika berbda maka angka
dalam tabel alan berubah

More Related Content

Similar to TEORI TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx (20)

Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
Paarief Udin
Ìý
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
Paarief Udin
Ìý
Pengantar ilmu ekonomi
Pengantar ilmu ekonomiPengantar ilmu ekonomi
Pengantar ilmu ekonomi
Majid Abdullah
Ìý
teori klasik dalam perdagangan internasional.pptx
teori klasik dalam perdagangan internasional.pptxteori klasik dalam perdagangan internasional.pptx
teori klasik dalam perdagangan internasional.pptx
MuhammadFarrasNasrid
Ìý
09. Perdagangan Internasional.pptx
09. Perdagangan Internasional.pptx09. Perdagangan Internasional.pptx
09. Perdagangan Internasional.pptx
AndikaYoanantaPattis
Ìý
EM4169_08_104743.ppt
EM4169_08_104743.pptEM4169_08_104743.ppt
EM4169_08_104743.ppt
ARRYWIDODO1
Ìý
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
nurohadawiyah
Ìý
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxPERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
NurrahmiRahim
Ìý
KI+3+TEORI+PERDAGANGAN+INTERNASIONAL.pdf
KI+3+TEORI+PERDAGANGAN+INTERNASIONAL.pdfKI+3+TEORI+PERDAGANGAN+INTERNASIONAL.pdf
KI+3+TEORI+PERDAGANGAN+INTERNASIONAL.pdf
anyongar
Ìý
Teori Perdagangan Internasional Klasik.pptx
Teori Perdagangan Internasional Klasik.pptxTeori Perdagangan Internasional Klasik.pptx
Teori Perdagangan Internasional Klasik.pptx
MuhammadHariadi11
Ìý
Bab33 PrinsipEkonomi CaseFair E13 J2.pptx.pdf
Bab33 PrinsipEkonomi CaseFair E13 J2.pptx.pdfBab33 PrinsipEkonomi CaseFair E13 J2.pptx.pdf
Bab33 PrinsipEkonomi CaseFair E13 J2.pptx.pdf
muftipklproperty
Ìý
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
Srestha Anindyanari
Ìý
Teori-Teori Perdagangan Internasional
Teori-Teori Perdagangan InternasionalTeori-Teori Perdagangan Internasional
Teori-Teori Perdagangan Internasional
AnakMadura
Ìý
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxBab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
TitinTrimintarsih
Ìý
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
eli priyatna laidan
Ìý
Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionalTeori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasional
Muhammad Khoirul Fuddin
Ìý
DFGFDFDGDFL,LKMKMKLMKLMKKLMKMKMKMKMKJNJK
DFGFDFDGDFL,LKMKMKLMKLMKKLMKMKMKMKMKJNJKDFGFDFDGDFL,LKMKMKLMKLMKKLMKMKMKMKMKJNJK
DFGFDFDGDFL,LKMKMKLMKLMKKLMKMKMKMKMKJNJK
Cici Febriyanti
Ìý
EI_04_Contoh Perhitungan Teori Perdagangan.pptx
EI_04_Contoh Perhitungan Teori Perdagangan.pptxEI_04_Contoh Perhitungan Teori Perdagangan.pptx
EI_04_Contoh Perhitungan Teori Perdagangan.pptx
eldanicolin
Ìý
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxTEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
Paarief Udin
Ìý
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
Paarief Udin
Ìý
Pengantar ilmu ekonomi
Pengantar ilmu ekonomiPengantar ilmu ekonomi
Pengantar ilmu ekonomi
Majid Abdullah
Ìý
teori klasik dalam perdagangan internasional.pptx
teori klasik dalam perdagangan internasional.pptxteori klasik dalam perdagangan internasional.pptx
teori klasik dalam perdagangan internasional.pptx
MuhammadFarrasNasrid
Ìý
09. Perdagangan Internasional.pptx
09. Perdagangan Internasional.pptx09. Perdagangan Internasional.pptx
09. Perdagangan Internasional.pptx
AndikaYoanantaPattis
Ìý
EM4169_08_104743.ppt
EM4169_08_104743.pptEM4169_08_104743.ppt
EM4169_08_104743.ppt
ARRYWIDODO1
Ìý
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
nurohadawiyah
Ìý
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxPERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
NurrahmiRahim
Ìý
KI+3+TEORI+PERDAGANGAN+INTERNASIONAL.pdf
KI+3+TEORI+PERDAGANGAN+INTERNASIONAL.pdfKI+3+TEORI+PERDAGANGAN+INTERNASIONAL.pdf
KI+3+TEORI+PERDAGANGAN+INTERNASIONAL.pdf
anyongar
Ìý
Teori Perdagangan Internasional Klasik.pptx
Teori Perdagangan Internasional Klasik.pptxTeori Perdagangan Internasional Klasik.pptx
Teori Perdagangan Internasional Klasik.pptx
MuhammadHariadi11
Ìý
Bab33 PrinsipEkonomi CaseFair E13 J2.pptx.pdf
Bab33 PrinsipEkonomi CaseFair E13 J2.pptx.pdfBab33 PrinsipEkonomi CaseFair E13 J2.pptx.pdf
Bab33 PrinsipEkonomi CaseFair E13 J2.pptx.pdf
muftipklproperty
Ìý
Teori-Teori Perdagangan Internasional
Teori-Teori Perdagangan InternasionalTeori-Teori Perdagangan Internasional
Teori-Teori Perdagangan Internasional
AnakMadura
Ìý
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxBab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
TitinTrimintarsih
Ìý
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
eli priyatna laidan
Ìý
DFGFDFDGDFL,LKMKMKLMKLMKKLMKMKMKMKMKJNJK
DFGFDFDGDFL,LKMKMKLMKLMKKLMKMKMKMKMKJNJKDFGFDFDGDFL,LKMKMKLMKLMKKLMKMKMKMKMKJNJK
DFGFDFDGDFL,LKMKMKLMKLMKKLMKMKMKMKMKJNJK
Cici Febriyanti
Ìý
EI_04_Contoh Perhitungan Teori Perdagangan.pptx
EI_04_Contoh Perhitungan Teori Perdagangan.pptxEI_04_Contoh Perhitungan Teori Perdagangan.pptx
EI_04_Contoh Perhitungan Teori Perdagangan.pptx
eldanicolin
Ìý

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptxPASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
Teori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptx
Teori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptxTeori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptx
Teori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptxpertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ELASTISITAS PENAWARAN (SUPPLAY) new.pptx
ELASTISITAS  PENAWARAN (SUPPLAY) new.pptxELASTISITAS  PENAWARAN (SUPPLAY) new.pptx
ELASTISITAS PENAWARAN (SUPPLAY) new.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptxELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ( KARDINAL).pptx
PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ( KARDINAL).pptxPERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ( KARDINAL).pptx
PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ( KARDINAL).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN KE-5 KESEIMBANGAN PASAR-NEW.pptx
PERTEMUAN KE-5 KESEIMBANGAN PASAR-NEW.pptxPERTEMUAN KE-5 KESEIMBANGAN PASAR-NEW.pptx
PERTEMUAN KE-5 KESEIMBANGAN PASAR-NEW.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptxPERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERETMUAN III DAN IV SISTEM BILANGAN.pptx
PERETMUAN III DAN IV SISTEM BILANGAN.pptxPERETMUAN III DAN IV SISTEM BILANGAN.pptx
PERETMUAN III DAN IV SISTEM BILANGAN.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptxPERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN III SEJARAH KOPERASI INDONESIA.pptx
PERTEMUAN III SEJARAH KOPERASI  INDONESIA.pptxPERTEMUAN III SEJARAH KOPERASI  INDONESIA.pptx
PERTEMUAN III SEJARAH KOPERASI INDONESIA.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN  -PENGERTIAN KOPERASI.pptxPERTEMUAN 1 PENDAHULUAN  -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INTERNASIONAL.pptxPERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INTERNASIONAL.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ANALISIS TEORI ANTRIAN (RISET OPERASI).pptx
ANALISIS TEORI ANTRIAN (RISET OPERASI).pptxANALISIS TEORI ANTRIAN (RISET OPERASI).pptx
ANALISIS TEORI ANTRIAN (RISET OPERASI).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptxMETODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptxPASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptxpertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptxELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptxPERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptxPERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN  -PENGERTIAN KOPERASI.pptxPERTEMUAN 1 PENDAHULUAN  -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptxMETODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý

Recently uploaded (11)

Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
Ìý
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
Ìý
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Ìý
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
Ìý
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
Ìý
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
Ìý
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
Ìý
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Ìý
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
Ìý
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
Ìý
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
Ìý
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Ìý
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
Ìý
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
Ìý
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
Ìý
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
Ìý
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Ìý
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
Ìý
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý

TEORI TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx

  • 2. TEORI KLASIK o MERKANTILISME o ADAM SMITH o DAVID RICARDO
  • 3. Merkantilisme • Teori merkantilisme adalah sebuah pandangan ekonomi yang muncul antara abad ke-16 hingga abad ke-18. • Teori ini menekankan pentingnya akumulasi kekayaan, terutama dalam bentuk emas dan perak, sebagai indikator kekuatan dan kesejahteraan suatu negara. Beberapa prinsip utama dari merkantilisme meliputi:
  • 4. Merkantilisme • Sistem ekonomi terdiri dari 3 komponen : sektor manufaktur, sektor pedesaan dan daerah jajahan/koloni. • Kaum pedagang sebagai kelompok penting dalam sistem ekonomi, tenaga kerja sebagai faktor produksi paling penting. (Labor theory value) • Positive trade balance (ekspor > impor)
  • 5. Merkantilisme • Perdagangan Internasional: Negara harus berusaha untuk mengekspor lebih banyak barang daripada yang diimpornya, sehingga menghasilkan surplus perdagangan. • Intervensi Negara: Pemerintah harus aktif dalam mengatur ekonomi, termasuk memberikan dukungan kepada industri domestik dan membatasi impor melalui tarif dan kuota.
  • 6. Merkantilisme • Kekayaan sebagai Tujuan: Kekayaan negara dianggap penting untuk kekuatan militer dan politik, sehingga negara harus berfokus pada pengembangan industri dan perdagangan. • Kolonialisasi: Merkantilisme mendorong eksplorasi dan pendirian koloni, yang dianggap sebagai sumber bahan mentah dan pasar bagi produk-produk negara induk.
  • 7. Merkantilisme • Peran pemerintah • Bullionism : kebijakan mengawasi penggunaan dan pertukaran logam mulia. Negara melarang ekspor emas, perak, dan logam mulia lain oleh individu dan mengatur keluarnya mata uang dari dalam negeri. • Memberikan hak istimewa pada perusahaan-perusahaan tertentu untuk rute-rute perdagangan sebagai monopoli dan monopsoni. • Kebijakan ekonomi domestik • Kebijakan upah yang rendah agar produk lebih kompetitif • Mendorong keluarga besar karena tenaga kerja merupakan faktor ptoduksi penting
  • 8. Merkantilisme • Merkantilisme berfungsi sebagai dasar bagi kebijakan ekonomi di banyak negara Eropa pada masa itu, tetapi akhirnya mulai ditentang oleh pemikir-pemikir ekonomi klasik seperti Adam Smith, yang mengembangkan teori-teori tentang liberalisme dan perdagangan bebas.
  • 9. ADAM SMITH • Serangan kedua bagi merkantilis datang dari Adam Smith. Smith memandang kesejahteraan suatu negara ditunjukkan oleh kapasitas produksi yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa bukan pada penguasaan logam mulia • Intervensi pemerintah terhadap perekonomian kecil. • Laissez faire  lingkungan yang mendorong kesejahteraan negara.
  • 10. ADAM SMITH • Asumsi • Hanya ada dua negara yang akan saling berdagang, misal negara X dan Y • Hanya ada dua barang yang dapat dihasilkan, misal barang A dan B • dalam menghasilkan barang-barang tersebut hanya ada 1 input yang dipergunakan yaitu tenaga kerja dengan asumsi TK ini dalam suatu negara bersifat homogen atau mempunyai mobilitas yang sempurna. Untuk antara negara TK immobile.
  • 11. Absolute Advantage Theory • Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan absolut. Barang ini kan di ekspor, sebalknya negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak mempunyai keunggulan absolu. (absolute disadvantage) • Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari sejumlah input tertentu. dapat saling
  • 12. Absolute Advantage Theory • Syarat terjadinya perdagangan • Masing –masing negara mempunyai keunggulan absolute yang berbeda • Harga internasional harus saling menguntungkan (dasar tukar internasional harus berada di antara 2 dasar tukar domestik) •
  • 13. Absolute Advantage Theory Negara X Y Barang A 5 6 B 9 7 • Contoh Tabel 1. Biaya Produksi per unit Barang
  • 14. Absolute Advantage Theory • Keunggulan absolut • Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A • Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang B • Spesialisasi • Negara X spesialisai pada barang A • Negara Y spesialisai pada barang B • Perdagangan • Negara X mengekspor barang A • Negara Y mengekspor barang B
  • 15. • Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan absoluy. Barang ini kan di ekspor, sebalknya negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak mempunyai keunggulan absolu. (absolute disadvantage) • Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari sejumlah input tertentu. dapat saling
  • 16. • Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith. Untuk kasus negara yang tidak mempunyai keunggulan absolut menurut Adam Smith tidak bisa melakukan perdagangan. Menurut David Ricardo ada kemungkinan untuk saling berdagang. • Kritil terhadap Adam Smith : suatu negara berspesialisasi karena teknologi maju, yang memiliki teknologi maju adalah negara maju yang lebih efisien, maka negara sedang berekembang tidak bisa berdagang, •
  • 17. • Keunggulan komparatif adalah konsep yang menjelaskan bagaimana dua negara dapat saling menguntungkan dalam perdagangan internasional dengan mengkhususkan diri dalam produksi barang di mana mereka memiliki biaya relatif lebih rendah. Mari kita lihat contoh perhitungan sederhana antara dua negara: Negara A dan Negara B. Comparative Advantage Theory
  • 18. • •Kasus 2 negara tidak bisa berdagang menurut Adam Smith, menurut David Ricardo bisa berdagang asalkan masig- masing negara memiliki keunggulan komparatif Comparative Advantage Theory
  • 19. •Misalkan: •Negara A: • 1 unit barang X membutuhkan 2 jam kerja. • 1 unit barang Y membutuhkan 4 jam kerja. •Negara B: • 1 unit barang X membutuhkan 3 jam kerja. • 1 unit barang Y membutuhkan 2 jam kerja.
  • 20. Langkah 1: Hitung Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) Untuk Negara A: •Biaya Kesempatan Produksi 1 unit X: • 1 unit X = 2 jam kerja. • Dalam 2 jam kerja, Negara A bisa memproduksi 2/4=0,5 unit Y. • Jadi, biaya kesempatan 1 unit X = 0,5 unit Y. •Biaya Kesempatan Produksi 1 unit Y: • 1 unit Y = 4 jam kerja. • Dalam 4 jam kerja, Negara A bisa memproduksi 4/2=2 unit X. • Jadi, biaya kesempatan 1 unit Y = 2 unit X.
  • 21. Untuk Negara B: •Biaya Kesempatan Produksi 1 unit X: • 1 unit X = 3 jam kerja. • Dalam 3 jam kerja, Negara B bisa memproduksi 3/2=1,5 unit Y. • Jadi, biaya kesempatan 1 unit X = 1,5 unit Y.
  • 22. Biaya Kesempatan Produksi 1 unit Y: •1 unit Y = 2 jam kerja. •Dalam 2 jam kerja, Negara B bisa memproduksi 2/3 0,67 unit ≈ X. •Jadi, biaya kesempatan 1 unit Y = 2/3 ​unit X.
  • 23. Langkah 2: Identifikasi Keunggulan Komparatif •Negara A: • Biaya kesempatan untuk memproduksi X adalah 0,5 Y. • Biaya kesempatan untuk memproduksi Y adalah 2 X. •Negara B: • Biaya kesempatan untuk memproduksi X adalah 1,5 Y. • Biaya kesempatan untuk memproduksi Y adalah 2/3 ​X.
  • 24. KESIMPULAN •Negara A memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi barang X karena biaya kesempatan untuk memproduksi X lebih rendah (0,5 Y dibandingkan 1,5 Y). •Negara B memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi barang Y karena biaya kesempatan untuk memproduksi Y lebih rendah (2/3X dibandingkan 2 X).
  • 25. KESIMPULAN • Dengan demikian, Negara A harus fokus pada produksi barang X, sedangkan Negara B harus fokus pada produksi barang Y. Melalui perdagangan, kedua negara dapat memperoleh barang yang mereka butuhkan dengan lebih efisien.
  • 26. Negara X Y Barang A 5 6 B 9 10 •Contoh Tabel 2. Biaya Produksi per unit Barang
  • 27. Negara X • Keunggulan komparatif • Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A = 5/6 usaha negara Y • Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B = 9/10 usaha negara Y Negara Y  Negara X lebih efisien dibanding negara Y • Efisien • Barang A = 5/6 x 100% = 83,3% • Barang B = 9/10 x 100% = 90 %  Lebih efisien barang A  negara X mempunyai keunggulan komparatif pada barang A.
  • 28. Negara Y • Keunggulan komparatif • Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 6/5 usaha negara X • Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 10/9 usaha negara X  Negara Y kurang efisien dibanding negara X • Efisiensi • Barang A = 6/5 x 100% = 120% • Barang B = 10/9 x 100% = 110 %  Negara Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil. Negara Y mempunyai comparative disadvantage paling kecil pada barang B.
  • 29. Berdagang atau Tidak ? • Jika rasio X dan Y sama  tidak bisa berdagang • Jika rasio X dan Y berbeda  bisa berdagang
  • 30. Model Klasik dalam Hubungannya dengan Uang • Perkembangan pertama dari model klasik adalah perubahan dari tenaga kerja yang diperlukan per komoditi menjadi komoditi dalam harga moneter. • Nilai domestik masing-masing barang ditemukan dengan mengalikan jumlah tenaga kerja dengan upah. Jika suatu negara melakukan autarki. • Jika melakukan perdagangan maka menggunakan nilai tukar atau kurs.
  • 31. Model Klasik dalam Hubungannya dengan Uang • Contoh : • Tabel 3. Biaya Produksi TK per unit Barang •
  • 32. • •Kesimpulan Tabel 3: • Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A, B, D, F • Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang C, E. • Barang G indiferens di antara negara X dan Y
  • 33. •Pernyataan dalam upah tenaga kerja •Tabel 4. Biaya Produksi per unit Barang
  • 34. • Informasi : • Upah Negara X = 1 USD/tk • Upah Negara Y = 1 AUSD/tk • Jika informasi hanya seperti pada tabel 4 maka belum bisa dapat disimpulkan • Perlu adanya kurs/nilai tukar • USD……. = AUSD …………
  • 35. • Pernyataan dalam upah tenaga kerja • Tabel 5. Biaya Produksi USD per unit Barang
  • 36. • Informasi : • Upah Negara X = 1 USD/tk • Upah Negara Y = 1 AUSD/tk • 1 USD = 1 AUSD • Dibutuhkan data uapah dan nilai tukar di kedua negara • Contoh ini nilai tukar barang antara negara X dan Y adalah 1 dibanding 1 sehingga nilai dalam tabel tetap, jika berbda maka angka dalam tabel alan berubah